Mood : senang
Cuaca: cerah dan hangat
Snack : minum air dingin
Song : Fields of Gold dari Eva Cassidy
Genre : easy listening
Tanggal : 23 November 2007
Dedikasi : Ellyawati, Swan, SeLiep & Annie, teman ngoceh-ngocehku di malam hari
Ceritanya itu aku dapet SMS dari Starone tentang tarif-tarif baru dan paket-paket baru. Mereka menawarkan tarif seperti Esia dan Fren dulu, yaitu ngoceh semenit dua puluh lima perak tapi akan menjadi total tujuh ratus lima puluh perak bila kita berhasil ngoceh selama satu jam penuh. Jadi dengan kata laen, setelah satu jam harganya akan dikorting lima puluh persen.
Menarik sih memang, apalagi aku khan memang suka ngoceh lebih dari satu jam, hehehe… ga tau tuh kenapa teman-teman ku pada doyan ngobrol. Padahal akunya khan orangnya pendiem, hehehe…Tetapi belakangan ini setelah Starone menawarkan tarif seperti Esia dan Fren dulu, ternyata Starone pun berbuat tidak terpuji sama seperti Esia dan Fren. Hahaha… mereka memutus pembicaraan kita selalu pada menit ke 48. lucu khan? Tapi ya itulah mental bangsa Indonesia. Hehehe…ingin untung besar dan dapat pelanggan banyak dengan menawarkan tarif murah, namun melakukannya dengan tidak sepenuh hati. Yah, maklumlah, memang mentalnya orang Indonesia begitu, yah mau apa lagi? Tol? Terima aja.
Karena aku ga mau BT, untuk apa pula, khan sudah biasa sektor telekomunikasi di Indonesia itu seperti itu, hehehe. Maka aku ambil paket yang bulanan aja untuk ngoceh gratisan. Jadi kita bayar per bulan dua puluh lima ribu perak, terus berapa jam pun kita ngoceh, selamanya gratis. Paling tidak aku jadi tidak harus sewot merasa dikerjain orangnya Indosat. Belon ketauan sih, masalahnya nanti dimana, aku kok yakin, pasti orang Indosat juga pasang jebakan-jebakan dimana-mana. Aku kok jadi pingin seperti dulu lagi, mending bayar mahal tetapi tidak putus-putus gitu. Makanya terkadang aku pun lebih suka pake GSM untuk telefon, misal pake Simpati untuk ngoceh-ngoceh jarak jauh di malam hari atau pake XL Bebas yang benar-benar jernih suaranya dan murah pula.
Kurasa sejak Excelcomindo Pratama menawarkan tarif termurah enam puluh perak semenit setelah menit ketiga untuk telefon ke sesama XL, pasti tidak akan ada lagi operator CDMA yang berani menawarkan tarif diatas tarif itu, bilamana mereka tidak ingin kalah saingan. Maklumlah jaringan CDMA khan belon ada di mana-mana, sedangkan jaringan XL dan Telkomsel sudah menjangkau pelosok-pelosok tanah air. Lagian operator CDMA baru mulai di taon 2003 dan itu artinya mereka kalah start awalnya dibanding dengan teknik GSM.
Memang sih, aku sejak awalnya pake XL Bebas karena dikenalkan oleh Emylia, mantanku yang diperusahaannya semua pake XL Bebas. Namun harus kuakui XL Bebas sampai saat ini memang termurah untuk telefon dan termasuk yang paling oke. Tapi jangan dipake untuk SMS an karena tarifnya yang tiga ratus lima puluh rupiah itu tergolong mahal. Andai mau murah pake XL ya ambil aja paket isi ulang Xtra yang mengijinkan pengguna mengirim SMS gratisan ke sesama XL sampai seratus SMS per harinya, tergantung paket yang diambil. Hanya saja banyak yang tidak tau, bila menelefon ke sesama XL, kita bisa memberi tambahan prefik #818# di depan nomor telefon yang dituju, agar kita tidak dipaksa masuk ke dalam mailbox nya XL lawan bicara yang dituju.
Karena siapa sih yang ga sebel bila tiba-tiba masuk mailbox gitu? Ingin hati kita meninggalkan pesan, tapi siapa sih yang pernah mendengarkan pesan dari mailbox? Dijamin tidak ada. Aku sendiri pernah mendapat SMS yang memberitau kalo aku dapat pesan di mailbox. Aku pencet nomor mailboxnya, dan aku tidak mendengarkan pesan apa-apa dari yang bersangkutan. Itu mah sama juga boong. Mending dimatiin aja tuh mailbox nya. Aku jadi ingat ama temanku Enjelin, yang juga sangat sebal tiap kali menelefon temannya atau mitra bisnisnya selalu aja ada yang masuk mailbox. Setelah dia tau cara menyiasati mailbox XL seperti yang aku kasi tadi diatas, langsung aja dia menambahkan prefix sakti tersebut ke seluruh nomor telefon tujuan dari teman-temannya dan mitra bisnisnya yang menggunakan XL di phone book nya, hehehe…bijaksana juga, paling tidak tindakan itu akan mencegah terbuangnya pulsa secara percuma, hehehe…
Aku jadi ingat ama Flexi nich, banyak yang mengeluh bila mereka menelefon seseorang, dan lawan bicaranya itu tidak bisa mengangkat telefon, karena jeleknya jaringan, maupun diluar jangkauan, maka biasanya otomatis panggilan kita masuk ke mailbox yang dimulai dengan sambutan suara tidak merdu dari seorang perempuan “mailbox telkomflexi…”, dah gitu yang menelefon pasti BT masuk mailbox dan pasti jarang banget yang meninggalkan pesan di sana, padahal pulsa kita sudah dipotong dengan paksa, hehehe. Nah hal itu bisa dihindari bila kita mau mendeaktivkan mailbox kita hanya dengan menelefon *520, jadi tinggal tekan *520 terus tekan tombol panggilan. Hehehe… tapi siapa yang tau itu? Hehehe…
Yah sebenernya sih semuanya itu ada jalan keluarnya, bila kita mau cari tau bagaimana caranya. Tapi kalo tidak tau? Baca aja blog ku ini, karena kadang aku kasi dikit info di sini, hehehe… Ya udah deh, hari ini aku rada repot jadi tidak bisa ketik-ketik banyak cerita disini, lagian si Elly dah protes, katanya aku nulis terlalu banyak, hahaha…mungkin ini akan menjadi salah satu tulisanku yang singkat dalam sejarahnya tapi tak apalah kutambahkan lirik aja, biar panjang, hehehe…selamat membaca liriknya Fields of Gold dibawah ini…
You'll remember me when the west wind moves
Upon the fields of barley
You'll forget the sun in his jealous sky
As we walk in fields of gold
So she took her love
For to gaze awhile
Upon the fields of barley
In his arms she fell as her hair came down
Among the fields of gold Will you stay with me, will you be my love
Among the fields of barley
We'll forget the sun in his jealous sky
As we lie in fields of gold
See the west wind move like a lover so
Upon the fields of barley Feel her body rise when you kiss her mouth
Among the fields of gold
I never made promises lightly
And there have been some that I've broken
But I swear in the days still left
We'll walk in fields of gold
We'll walk in fields of gold
Many years have passed since those summer days
Among the fields of barley See the children run as the sun goes down
Among the fields of gold
You'll remember me when the west wind moves
Upon the fields of barley
You can tell the sun in his jealous sky
When we walked in fields of gold
When we walked in fields of gold
When we walked in fields of gold
Saturday, November 24, 2007
Friday, November 23, 2007
Dah Hampir Natalan Nich
Mood : lagi mengenang
Cuaca: berawan dan hangat
Snack : minum Nutrisari Orange dingin
Song : Happy New Year dari ABBA
Genre : easy listening
Tanggal : 22 November 2007
Dedikasi : teman-temanku di Aachen, Jerman di periode 1990-2005
Tak terasa ya, bentar lagi udah natalan. Aku jadi teringat masa-masa menjelang natalan sewaktu aku di Aachen, Jerman dulu. Yah cuacanya sangat dingin, kira-kira saat ini antara tiga derajat celsius sampai minus satu derajat celsius. Jam lima sore sudah mulai gelap. Pokoknya benar-benar sangat dingin dan gelap deh. Waktu yang tepat bagi para hantu untuk gentayangan, hahaha... ah ndak dink, orang sana ga percaya hantu. Hehehe...
Pasar malam natal mulai buka hari jumat besok ini, ya biasanya mereka mulai kira-kira satu bulan sebelon natalan dan itu akan berlangsung terus hingga menjelang natal. Untuk taon ini ya tanggal 22 Desember itu hari terakhirnya. Pasar malam natal ini biasa dimulai dengan pesta kembang api dan akan diakhiri dengan pesta kembang api pula. Pokoknya sip deh, bagiku yang dulu jarang liat adanya kembang api, pada awalnya hepi banget. Apalagi tuh kembang apinya bagus-bagus bukan yang berbentuk sederhana lho. Ada yang berbentuk hati, ada yang bisa meledak-ledak di langit, ada yang bisa membentuk payung. Ya terus terang favoritku yang bisa membentuk payung itu, karena itu cuman ada satu atau dua kali aja.
Dan juga suara letupan kembang apinya itu sungguh memekakkan telinga bila kita berada dekat dengan sumber letupan nya. Itu semua akan kukenang sepanjang masa. Karena memang di kotaku itu ada tiga kali basar dan pasar malam termasuk pasar malam natal, maka bole dibilang kami dulu dapat menyaksikan atraksi kembang api itu empat kali dalam setaon. Empat kali? Ya tentu saja empat kali, khan ditambah kembang api penutupan taon yang memang diluncurkan semua orang di seluruh dunia. Hehehe... kenangan manis dan kenangan indah yang tak terlupakan.
Ceritanya nich aku barusan aja mencari-cari lagu-lagu kuno dari koleksiku untuk kuputar di computer. Eh tak taunya aku menemukan lagu Happy New Year dari grup legendaris ABBA yang memang salah satu grup musik favoritku sejak dulu. Jadinya timbul hasratku untuk menulis blogku ini. Memang sih belakangan ini aku rada sibuk, bertamu di sini dan di sana, terus juga ngerjain tugas-tugas sosial untuk reuni nanti. Semangatku muncul ketika aku liat kalo ternyata minat teman-teman semua untuk kumpul-kumpul kembali taon depan setelah sembilan belas taon tidak bersua itu ternyata besar sekali. Juga sekolah kami itu akan merayakan hari ulang taonnya yang ke empat puluh lima bulan Agustus mendatang. Jadi bole dibilang kebetulan aja tuh, kami mau ngadain reuni taon depan dan bertepatan dengan peringatan ulang taon ke empat puluh lima SMAK Frateran, hehehe, siapa sangka ya, hehehe.
Aku jadi ingat ama Feny Honggo temanku, yang mengusulkan untuk reuni taon 2009 bertepatan dengan reuni ke dua puluh. Tapi aku tolak dengan terpaksa, karena memang kami maunya itu reuni dan sekaligus merayakan ulang taon sekolah ke empat puluh lima. Hehehe.. jadi dari kebetulan jadi kebutuhan, hehehe...
Yah begitulah, mengenang masa lalu yang indah itu membuatku senang. Hmmm... dah jam sepuluh malam nich, aku mesti telefon seseorang nich sekarang, yah terpaksa tulisanku tentang kenangan-kenanganku ditunda dulu, masi ada hari esok khan? Lagian janjiku juga seperti fajar dipagi hari yang tidak pernah lupa bersinar, hehehe...ngutip lagu nasrani dikit tak apalah. Aku lagi mau ngoceh-ngoceh ama si dia dulu, mau liat apa dia dah bobo ato belon dan apakah masi kangen padaku ato tidak, hehehe...
Nich aku sertakan lirik lagu dari Happy New Year dari ABBA yang menginspirasi aku untuk mengetik karangan kali ini, karena ada kata-kata kembang apinya (fireworks), lumayan bagus kok melodinya, lumayan mengajak kita untuk mengenang masa lalu lagi, hehehe, dinikmati aja ya... lanjut besok-besok ya, hehehe...
No more champagne
And the fireworks are through
Here we are, me and you
Feeling lost and feeling blue
It's the end of the party
And the morning seems so grey
So unlike yesterday
Now's the time for us to say...
Happy new year
Happy new year
May we all have a vision now and then
Of a world where every neighbour is a friend
Happy new year
Happy new year
May we all have our hopes, our will to try
If we don't we might as well lay down and die
You and I
Sometimes I see
How the brave new world arrives
And I see how it thrives
In the ashes of our lives
Oh yes, man is a fool
And he thinks he'll be okay
Dragging on, feet of clay
Never knowing he's astray
Keeps on going anyway...
Happy new year
Happy new year
May we all have a vision now and then
Of a world where every neighbour is a friend
Happy new year
Happy new year
May we all have our hopes, our will to try
If we don't we might as well lay down and die
You and I
Seems to me now
That the dreams we had before
Are all dead, nothing more
Than confetti on the floor
It's the end of a decade
In another ten years time
Who can say what we'll find
What lies waiting down the line
In the end of eighty-nine...
Happy new year
Happy new year
May we all have a vision now and then
Of a world where every neighbour is a friend
Happy new year
Happy new year
May we all have our hopes, our will to try
If we don't we might as well lay down and die
You and I
Cuaca: berawan dan hangat
Snack : minum Nutrisari Orange dingin
Song : Happy New Year dari ABBA
Genre : easy listening
Tanggal : 22 November 2007
Dedikasi : teman-temanku di Aachen, Jerman di periode 1990-2005
Tak terasa ya, bentar lagi udah natalan. Aku jadi teringat masa-masa menjelang natalan sewaktu aku di Aachen, Jerman dulu. Yah cuacanya sangat dingin, kira-kira saat ini antara tiga derajat celsius sampai minus satu derajat celsius. Jam lima sore sudah mulai gelap. Pokoknya benar-benar sangat dingin dan gelap deh. Waktu yang tepat bagi para hantu untuk gentayangan, hahaha... ah ndak dink, orang sana ga percaya hantu. Hehehe...
Pasar malam natal mulai buka hari jumat besok ini, ya biasanya mereka mulai kira-kira satu bulan sebelon natalan dan itu akan berlangsung terus hingga menjelang natal. Untuk taon ini ya tanggal 22 Desember itu hari terakhirnya. Pasar malam natal ini biasa dimulai dengan pesta kembang api dan akan diakhiri dengan pesta kembang api pula. Pokoknya sip deh, bagiku yang dulu jarang liat adanya kembang api, pada awalnya hepi banget. Apalagi tuh kembang apinya bagus-bagus bukan yang berbentuk sederhana lho. Ada yang berbentuk hati, ada yang bisa meledak-ledak di langit, ada yang bisa membentuk payung. Ya terus terang favoritku yang bisa membentuk payung itu, karena itu cuman ada satu atau dua kali aja.
Dan juga suara letupan kembang apinya itu sungguh memekakkan telinga bila kita berada dekat dengan sumber letupan nya. Itu semua akan kukenang sepanjang masa. Karena memang di kotaku itu ada tiga kali basar dan pasar malam termasuk pasar malam natal, maka bole dibilang kami dulu dapat menyaksikan atraksi kembang api itu empat kali dalam setaon. Empat kali? Ya tentu saja empat kali, khan ditambah kembang api penutupan taon yang memang diluncurkan semua orang di seluruh dunia. Hehehe... kenangan manis dan kenangan indah yang tak terlupakan.
Ceritanya nich aku barusan aja mencari-cari lagu-lagu kuno dari koleksiku untuk kuputar di computer. Eh tak taunya aku menemukan lagu Happy New Year dari grup legendaris ABBA yang memang salah satu grup musik favoritku sejak dulu. Jadinya timbul hasratku untuk menulis blogku ini. Memang sih belakangan ini aku rada sibuk, bertamu di sini dan di sana, terus juga ngerjain tugas-tugas sosial untuk reuni nanti. Semangatku muncul ketika aku liat kalo ternyata minat teman-teman semua untuk kumpul-kumpul kembali taon depan setelah sembilan belas taon tidak bersua itu ternyata besar sekali. Juga sekolah kami itu akan merayakan hari ulang taonnya yang ke empat puluh lima bulan Agustus mendatang. Jadi bole dibilang kebetulan aja tuh, kami mau ngadain reuni taon depan dan bertepatan dengan peringatan ulang taon ke empat puluh lima SMAK Frateran, hehehe, siapa sangka ya, hehehe.
Aku jadi ingat ama Feny Honggo temanku, yang mengusulkan untuk reuni taon 2009 bertepatan dengan reuni ke dua puluh. Tapi aku tolak dengan terpaksa, karena memang kami maunya itu reuni dan sekaligus merayakan ulang taon sekolah ke empat puluh lima. Hehehe.. jadi dari kebetulan jadi kebutuhan, hehehe...
Yah begitulah, mengenang masa lalu yang indah itu membuatku senang. Hmmm... dah jam sepuluh malam nich, aku mesti telefon seseorang nich sekarang, yah terpaksa tulisanku tentang kenangan-kenanganku ditunda dulu, masi ada hari esok khan? Lagian janjiku juga seperti fajar dipagi hari yang tidak pernah lupa bersinar, hehehe...ngutip lagu nasrani dikit tak apalah. Aku lagi mau ngoceh-ngoceh ama si dia dulu, mau liat apa dia dah bobo ato belon dan apakah masi kangen padaku ato tidak, hehehe...
Nich aku sertakan lirik lagu dari Happy New Year dari ABBA yang menginspirasi aku untuk mengetik karangan kali ini, karena ada kata-kata kembang apinya (fireworks), lumayan bagus kok melodinya, lumayan mengajak kita untuk mengenang masa lalu lagi, hehehe, dinikmati aja ya... lanjut besok-besok ya, hehehe...
No more champagne
And the fireworks are through
Here we are, me and you
Feeling lost and feeling blue
It's the end of the party
And the morning seems so grey
So unlike yesterday
Now's the time for us to say...
Happy new year
Happy new year
May we all have a vision now and then
Of a world where every neighbour is a friend
Happy new year
Happy new year
May we all have our hopes, our will to try
If we don't we might as well lay down and die
You and I
Sometimes I see
How the brave new world arrives
And I see how it thrives
In the ashes of our lives
Oh yes, man is a fool
And he thinks he'll be okay
Dragging on, feet of clay
Never knowing he's astray
Keeps on going anyway...
Happy new year
Happy new year
May we all have a vision now and then
Of a world where every neighbour is a friend
Happy new year
Happy new year
May we all have our hopes, our will to try
If we don't we might as well lay down and die
You and I
Seems to me now
That the dreams we had before
Are all dead, nothing more
Than confetti on the floor
It's the end of a decade
In another ten years time
Who can say what we'll find
What lies waiting down the line
In the end of eighty-nine...
Happy new year
Happy new year
May we all have a vision now and then
Of a world where every neighbour is a friend
Happy new year
Happy new year
May we all have our hopes, our will to try
If we don't we might as well lay down and die
You and I
Thursday, November 22, 2007
Pre-Natal
Mood : lagi mengenang
Cuaca: berawan dan hangat
Snack : minum air dingin daripada diomeli Elly
Song : Silver Bells dari Foster and Allen
Genre : easy listening
Tanggal : 21 November 2007
Dedikasi : -
Semalam aku ngoceh-ngoceh lagi ama Elly, teman SMA ku. Ama dia sih ngocehnya tidak formal, tapi yang santai-santai aja. Heran aja tuh, sejak aku ketemu dia lagi akhir bulan Juni lalu, madame yang ngakunya tidak suka ngobrol ini, ternyata bisa melayani aku ngoceh-ngoceh selama berjam-jam. Hehehe…mungkin dah ketularan penyakit ngerumpi yang memang lagi marak menjalar seluruh lapisan masyarakat akibat biaya telefon yang makin murah aja tuh, hehehe…dan tentu saja putus-putus seperti biasa, hehehe…tapi kami tidak nyerah, kalo putus ya disambung lagi, hehehe…
Ya itu, hampir empat jam kami bergunjing ria, benernya bukan gunjingin orang sih, tapi gunjingin lagu-lagu natal. Maklum kami berdua khan umat nasrani. Dan si Elly ini dulunya pernah menetap di Amerika Serikat sedangkan aku sendiri pernah mondok di Eropa, jadinya ya kami bertukar cerita tentang kenangan kami dahulunya bagaimana.
Terutama tentang suasana dan lagu-lagu pre-natal yang banyak diputar di banyak tempat umum, seperti di plasa-plasa, mall-mall dan banyak supermarket laennya. Sungguh kenangan yang indah. Kalo di Indonesia sini, suasana natalan tidak terasa karena udara yang panas dan umat nasrani merupakan minoritas. Jadi ya kami harus puas dengan mendengarkan lagu-lagu pre-natal di rumah saja.
Elly yang jago memetik senar gitarnya ini, sangat berambisi untuk bisa memaenkan semua lagu-lagu rohani dan terutama juga lagu-lagu natal dan pre-natal. Rupanya dia juga punya kenangan tersendiri tentang natalan. Ada yang lucu semalam itu, dia rupanya sudah lama mencari tau judul sebuah lagu natal yang sangat ngetop di era enam puluhan punya John Lennon yang judulnya Happy Christmas War Is Over. Hehehe. Untung aja dia masi ingat melodinya dan untung aja aku punya lagunya jadi aku tau dan mengenal baek melodi yang disenandungkannya tersebut, hehehe… harus kuakui lagu Happy Christmas War Is Over versi aslinya punya John Lennon, aku tidak punya. Aku hanya punya lagu tersebut yang sudah dicovered (dinyanyikan) oleh All Christmas Star dan juga oleh Christie. Tapi kedua versi tersebut lumayan menarik juga kok, hehehe…
Liriknya kulampirkan disini spesial untuk Elly-ku supaya dia tidak penasaran lagi seumur hidupnya, hehehe…
Happy Christmas [War is over]
So this is Christmas
And what have you done
Another year over
And a new one just begun
And so this is Christmas
I hope you have fun
The near and the dear one
The old and the young
A very Merry Christmas
And a happy New Year
Let's hope it's a good one
Without any fear
And so this is Christmas
For weak and for strong
For rich and the poor ones
The world is so wrong
And so happy Christmas
For black and for white
For yellow and red ones
Let's stop all the fight
A very Merry Christmas
And a happy New Year
Let's hope it's a good one
Without any fear
And so this is Christmas
And what have we done
Another year over
A new one just begun
And so happy Christmas
We hope you have fun
The near and the dear one
The old and the young
A very Merry Christmas
And a happy New Year
Let's hope it's a good one
Without any fear
War is over, if you want it
War is over now
Ya begitulah ceritanya, ngoceh-ngoceh ama si Elly tengah malam buta, hehehe. Tapi harus kuakui, tidak dengan semua orang aku bisa ngerumpi begitu lama, harus dengan orang yang punya gen suka ngerumpi baru bisa. Hehehe. Pernah gitu aku coba untuk ngoceh sama satu temanku, baru dapat dua puluh menit dah kerasa bocannya, hehehe. Aku sih ga mau nulis namanya di sini, ga enaklah nanti kalo ketauan, hehehe...
Dalam pergaulan, aku sih lebih suka bergaul dengan orang yang tidak kaku dan sikapnya terbuka pada semua topik. Ada tuh, orang yang tidak mau ngomongi tentang politik misalnya, ada juga yang ga mau ngomongi tentang sport dan laen-laen, maklumlah, karakter setiap orang itu beda-beda. Ada yang pendiam dan ada yang pandai bicara. Nah sama golongan yang kedua ini aku pribadi lebih cocok. Hehehe... apalagi dengan orang-orang yang kreativ. Misalnya, aku ada teman, namanya Irwan, wah sama dia sih dunia bisa jadi sangat menarik. Kita berdua bisa saling adu kata, misalkan aku pernah nanya padanya dimana aku bisa mengisi kulit pisangku lagi, karena pisangnya khan dah kumakan abis. Orang laen mungkin akan memandangku dengan tatapan orang bego dan tidak percaya, kalo pertanyaan seperti itu bisa terlontar dari mulutku yang jelas-jelas bermuka orang terpelajar gini, hehehe...tapi tidak dengan Irwan ini, dia langsung nyeletuk, oh ada tuh, di jalan Ngagel nomer sekian sekian, tempatnya disebelah toko yang jualan onderdil mobil, hehehe. Yah orang-orang kreativ yang seperti itu yang kusuka sebagai teman. Hehehe...
Lagu Silver Bells dari Foster dan Allen ini merupakan lagu pre-natal klasik yang lama sekali aku cari. Pertama kali mendengarnya sih di acara pernikahan oom ku di taon tujuh puluhan silam. Sesampainya di Jerman, tujuh belas taon silam, melodi lagu ini masi terngiang-ngiang di telingaku. Masalahnya aku tidak tau apa judul lagunya. Sampai natal taon 2004, tiba-tiba secara kebetulan aku mendengar lagu Silver Bells ini diputar di radio lokal favoritku, alhasil aku nongkrong di depan radio sampai lagunya selesai dan judulnya diumumkan oleh penyiarnya. Maklumlah, radioku waktu itu belon punya sistem RDS alias radio data system, dengan mana, kita bisa membaca judul lagu yang sedang diputar itu dan aku lagi tidak buka internet. Di Jerman sana, rata-rata setiap stasiun radio juga menyiarkan broadcast nya online melalui intenet. Dan dari sana pendengar bisa membaca running text yang berisi informasi tambahan tentang siaran tersebut, seperti misalnya juga judul lagu yang sedang didengungkan oleh radio tersebut.
Setelah tau judul lagunya, akupun melesat lari ke pusat kota dimana banyak dijual CD musik dan aku akhirnya berhasil mendapatkan satu box yang berisi dua CD berjudul Hundert Percent Christmas. Tanpa pikir panjang lagi, akhirnya aku menggotongnya ke kasir dan segera membayarnya dengan uang pas. Uang pas? Ya aku membiasakan diri untuk membayar dengan uang pas, uang Euro yang resmi bukannya pake plastik, hehehe…maklumlah, penawaran ini dan itu didiskon bila dibeli atau dibayar dengan kartu kredit ini dan itu bukan cara berbisnis orang Eropa. Sampai sekarangpun aku tidak menyesal telah membeli CD yang ada isinya lagu Silver Bells tersebut. Melodinya benar-benar membawa aku ke suatu suasana yang syahdu dan menyejukkan hati. Percaya aja deh ama komentarku tentang lagu pre-natal yang satu ini, karena banyak orang yang merasakan hal yang sama, hehehe…
City sidewalks
Busy sidewalks
Dressed in holiday style
In the air there’s a feeling of christmas
Children laughing,
People passing,
Meeting smile after smile,
And on every street corner you hear
Silver bells,
Silver bells,
Silver bells,
Silver bells
It’s christmas time in the city,
Ting-a-ling
Ting-a-ling
Hear them ring,
Hear them ring,
Soon it will be christmas day
Silver bells,
Silver bells,
Silver bells,
Silver bells
It’s christmas time in the city,
Ting-a-ling
Ting-a-ling
Hear them ring,
Hear them ring,
Soon it will be christmas day
Cuaca: berawan dan hangat
Snack : minum air dingin daripada diomeli Elly
Song : Silver Bells dari Foster and Allen
Genre : easy listening
Tanggal : 21 November 2007
Dedikasi : -
Semalam aku ngoceh-ngoceh lagi ama Elly, teman SMA ku. Ama dia sih ngocehnya tidak formal, tapi yang santai-santai aja. Heran aja tuh, sejak aku ketemu dia lagi akhir bulan Juni lalu, madame yang ngakunya tidak suka ngobrol ini, ternyata bisa melayani aku ngoceh-ngoceh selama berjam-jam. Hehehe…mungkin dah ketularan penyakit ngerumpi yang memang lagi marak menjalar seluruh lapisan masyarakat akibat biaya telefon yang makin murah aja tuh, hehehe…dan tentu saja putus-putus seperti biasa, hehehe…tapi kami tidak nyerah, kalo putus ya disambung lagi, hehehe…
Ya itu, hampir empat jam kami bergunjing ria, benernya bukan gunjingin orang sih, tapi gunjingin lagu-lagu natal. Maklum kami berdua khan umat nasrani. Dan si Elly ini dulunya pernah menetap di Amerika Serikat sedangkan aku sendiri pernah mondok di Eropa, jadinya ya kami bertukar cerita tentang kenangan kami dahulunya bagaimana.
Terutama tentang suasana dan lagu-lagu pre-natal yang banyak diputar di banyak tempat umum, seperti di plasa-plasa, mall-mall dan banyak supermarket laennya. Sungguh kenangan yang indah. Kalo di Indonesia sini, suasana natalan tidak terasa karena udara yang panas dan umat nasrani merupakan minoritas. Jadi ya kami harus puas dengan mendengarkan lagu-lagu pre-natal di rumah saja.
Elly yang jago memetik senar gitarnya ini, sangat berambisi untuk bisa memaenkan semua lagu-lagu rohani dan terutama juga lagu-lagu natal dan pre-natal. Rupanya dia juga punya kenangan tersendiri tentang natalan. Ada yang lucu semalam itu, dia rupanya sudah lama mencari tau judul sebuah lagu natal yang sangat ngetop di era enam puluhan punya John Lennon yang judulnya Happy Christmas War Is Over. Hehehe. Untung aja dia masi ingat melodinya dan untung aja aku punya lagunya jadi aku tau dan mengenal baek melodi yang disenandungkannya tersebut, hehehe… harus kuakui lagu Happy Christmas War Is Over versi aslinya punya John Lennon, aku tidak punya. Aku hanya punya lagu tersebut yang sudah dicovered (dinyanyikan) oleh All Christmas Star dan juga oleh Christie. Tapi kedua versi tersebut lumayan menarik juga kok, hehehe…
Liriknya kulampirkan disini spesial untuk Elly-ku supaya dia tidak penasaran lagi seumur hidupnya, hehehe…
Happy Christmas [War is over]
So this is Christmas
And what have you done
Another year over
And a new one just begun
And so this is Christmas
I hope you have fun
The near and the dear one
The old and the young
A very Merry Christmas
And a happy New Year
Let's hope it's a good one
Without any fear
And so this is Christmas
For weak and for strong
For rich and the poor ones
The world is so wrong
And so happy Christmas
For black and for white
For yellow and red ones
Let's stop all the fight
A very Merry Christmas
And a happy New Year
Let's hope it's a good one
Without any fear
And so this is Christmas
And what have we done
Another year over
A new one just begun
And so happy Christmas
We hope you have fun
The near and the dear one
The old and the young
A very Merry Christmas
And a happy New Year
Let's hope it's a good one
Without any fear
War is over, if you want it
War is over now
Ya begitulah ceritanya, ngoceh-ngoceh ama si Elly tengah malam buta, hehehe. Tapi harus kuakui, tidak dengan semua orang aku bisa ngerumpi begitu lama, harus dengan orang yang punya gen suka ngerumpi baru bisa. Hehehe. Pernah gitu aku coba untuk ngoceh sama satu temanku, baru dapat dua puluh menit dah kerasa bocannya, hehehe. Aku sih ga mau nulis namanya di sini, ga enaklah nanti kalo ketauan, hehehe...
Dalam pergaulan, aku sih lebih suka bergaul dengan orang yang tidak kaku dan sikapnya terbuka pada semua topik. Ada tuh, orang yang tidak mau ngomongi tentang politik misalnya, ada juga yang ga mau ngomongi tentang sport dan laen-laen, maklumlah, karakter setiap orang itu beda-beda. Ada yang pendiam dan ada yang pandai bicara. Nah sama golongan yang kedua ini aku pribadi lebih cocok. Hehehe... apalagi dengan orang-orang yang kreativ. Misalnya, aku ada teman, namanya Irwan, wah sama dia sih dunia bisa jadi sangat menarik. Kita berdua bisa saling adu kata, misalkan aku pernah nanya padanya dimana aku bisa mengisi kulit pisangku lagi, karena pisangnya khan dah kumakan abis. Orang laen mungkin akan memandangku dengan tatapan orang bego dan tidak percaya, kalo pertanyaan seperti itu bisa terlontar dari mulutku yang jelas-jelas bermuka orang terpelajar gini, hehehe...tapi tidak dengan Irwan ini, dia langsung nyeletuk, oh ada tuh, di jalan Ngagel nomer sekian sekian, tempatnya disebelah toko yang jualan onderdil mobil, hehehe. Yah orang-orang kreativ yang seperti itu yang kusuka sebagai teman. Hehehe...
Lagu Silver Bells dari Foster dan Allen ini merupakan lagu pre-natal klasik yang lama sekali aku cari. Pertama kali mendengarnya sih di acara pernikahan oom ku di taon tujuh puluhan silam. Sesampainya di Jerman, tujuh belas taon silam, melodi lagu ini masi terngiang-ngiang di telingaku. Masalahnya aku tidak tau apa judul lagunya. Sampai natal taon 2004, tiba-tiba secara kebetulan aku mendengar lagu Silver Bells ini diputar di radio lokal favoritku, alhasil aku nongkrong di depan radio sampai lagunya selesai dan judulnya diumumkan oleh penyiarnya. Maklumlah, radioku waktu itu belon punya sistem RDS alias radio data system, dengan mana, kita bisa membaca judul lagu yang sedang diputar itu dan aku lagi tidak buka internet. Di Jerman sana, rata-rata setiap stasiun radio juga menyiarkan broadcast nya online melalui intenet. Dan dari sana pendengar bisa membaca running text yang berisi informasi tambahan tentang siaran tersebut, seperti misalnya juga judul lagu yang sedang didengungkan oleh radio tersebut.
Setelah tau judul lagunya, akupun melesat lari ke pusat kota dimana banyak dijual CD musik dan aku akhirnya berhasil mendapatkan satu box yang berisi dua CD berjudul Hundert Percent Christmas. Tanpa pikir panjang lagi, akhirnya aku menggotongnya ke kasir dan segera membayarnya dengan uang pas. Uang pas? Ya aku membiasakan diri untuk membayar dengan uang pas, uang Euro yang resmi bukannya pake plastik, hehehe…maklumlah, penawaran ini dan itu didiskon bila dibeli atau dibayar dengan kartu kredit ini dan itu bukan cara berbisnis orang Eropa. Sampai sekarangpun aku tidak menyesal telah membeli CD yang ada isinya lagu Silver Bells tersebut. Melodinya benar-benar membawa aku ke suatu suasana yang syahdu dan menyejukkan hati. Percaya aja deh ama komentarku tentang lagu pre-natal yang satu ini, karena banyak orang yang merasakan hal yang sama, hehehe…
City sidewalks
Busy sidewalks
Dressed in holiday style
In the air there’s a feeling of christmas
Children laughing,
People passing,
Meeting smile after smile,
And on every street corner you hear
Silver bells,
Silver bells,
Silver bells,
Silver bells
It’s christmas time in the city,
Ting-a-ling
Ting-a-ling
Hear them ring,
Hear them ring,
Soon it will be christmas day
Silver bells,
Silver bells,
Silver bells,
Silver bells
It’s christmas time in the city,
Ting-a-ling
Ting-a-ling
Hear them ring,
Hear them ring,
Soon it will be christmas day
Wednesday, November 21, 2007
Invasi Kecoa Ngesot Nich
Mood : lagi sebal
Cuaca: berawan dan panas
Snack : minum air dingin daripada diomeli Elly
Song : Lady In Black dari Bad Boys Blue
Genre : Beat
Tanggal : 20 November 2007
Dedikasi : Kakak sepupuku yang dokter di Jepara
Wah lagi sebel nich ceritanya. Langit cuman mendung-mendung aja tapi tidak pernah ujan. Payah deh. Imbasnya ya itu tadi, banyak kecoa yang pada bermunculan tanpa diundang karena suhu tanah disini jadi meningkat drastis dan para kecoa keluar dari sarangnya untuk mendinginkan tubuhnya. Wah wah wah (ala pak Raden), sangat menjijikan, malah ada yang bisa terbang juga lho. Kata orang sih kecoa yang cewe yang bisa terbang…
Dah gitu, ada pula kecoa yang rupanya baru belajar terbang. Dia terbangnya berputar-putar sangat menakutkan dan buat aku jantungan aja, takut kesenggol ama makhluk item bersayap itu. Masa lampu di ruang tengahku itu diputerinya sampe beberapa kali. Wah tidak ada jalan laen deh, baygon biruku harus menyalak guna menjatuhkan pilot dadakan itu dari wilayah udara ruang tengahku. Hehehe. Tewas juga akhirnya dia. Jujur aja, ini kali pertama aku liat ada kecoa yang mampu terbang bermenit-menit dengan cepat dan bukan hanya terbang untuk hinggap dari satu tempat ke tempat yang laen.
Ada juga yang bisa memanjat tembok sampai tinggi sekali, wah yang seperti itu juga jarang aku liat di dalam rumah. Kalo di dapur kotor sih, kadang aku liat juga. Memang sih aku belakangan ini jarang menggunakan kaleng biru berisi racun nyamuk dan kecoa itu untuk membasmi makhluk-makhluk kotor dan penghisap darah tersebut, karena memang tidak banyak nyamuk. Tapi mungkin ya karena efek udara panas itu, makanya mereka pada keluar semua.
Benernya sih pembantuku sudah menyirami tanah pekarangan dan lapangan parkir dengan berliter-liter air, supaya invasi bisa dikurangi sedikit. Tapi rupanya tidak membantu banyak kali ini. Semua binatang liar yang udah di dalam rumah ya harus segera dibasmi. Masalahnya itu, aku ogah nyeprot sebenarnya, karena serumah jadi bau semua dan ini sudah malam. Tapi apa bole buat, aku harus tega dan segera menyemprot mereka, kadang jijik juga meliat mereka pada berguguran dari tembok rumah gitu. Terus harus aku injak, karena rupanya mereka masi punya kekuatan dahsyat untuk berjalan lagi.
Bahkan di teras depan rumah juga banyak kecoa yang beterbangan. Nah karena diluar rumah, maka sayang kalo disemprot pake baygon, makanya aku ambil spray air ku yang biasa kupake untuk menyemprotin tanaman hias di sini. Filosofinya khan bila sayap tuh kecoa basah, pasti deh dia tidak mampu terbang lagi, jadi lebih memungkinkan kukejar. Namun rupanya mereka juga sudah pintar, kalo berjalan cepat sekali dan itu juga mepet ke dinding. Jadi sangat sulit untuk diinjak. Mungkin sempat kuliah di luar kota dianya, hehehe…menyebalkan tapi lucu karena tau aku diperdaya begitu rupa, hehehe…
Udah kena tikus item jelek itu yang masi ga sungkan-sungkan mondok di rumahku dan tidak sukses diusir keluar, kini masi ditambah lagi dengan invasi kecoa. Payah sekali. Padahal kotor-kotor amat sih tidak ini rumah. Hehehe…
Kata kakak sepupuku yang prakteknya di Jepara, Jawa Tengah, lebih baek tuh tikus diracun aja. Hehehe. Aku sih bilang bila dia datang kemari, akan aku ajak dia menangkap tikus itu untuk dibawanya pulang ke Jepara sebagai souvenir, hehehe. Tapi dia ogah, lebih baek dihabisi nyawanya. Hahaha. Aku sempat protes, dia khan dokter, dan dokter khan seharusnya menyembuhkan dan mencegah kematian, masa bole membunuh. Eh, tidak taunya dia bilang, kalo dokter di Indonesia jaman sekarang diijinkan untuk mempraktekkan euthanasia, alias meracun, bila keluarga serumahnya mengijinkan. Nah lho, aku khan serumah dengan tikus item jelek itu. Tapi aku kok rada tidak tega ya untuk membunuhnya, hehehe. Mungkin aku ini juga pengikut amnesty international yang pro hak asasi manusia dan juga aku ini pro ama kehidupan. Walau aku makan benda yang tadinya bernyawa, alias bukan hanya herbivora, melaenkan omnivora, tapi selama aku sendiri tidak membunuh binatang itu untuk aku makan, ya oke-oke aja. Tapi binatang yang kuanggap disini adalah binatang mamalia besar. Dan setauku itu tikus juga termasuk mamalia alias binatang menyusui. Jadi ya gimana gitu.
Dulu ada sih celurut, tikus kecil. Namun menangkap celurut khan jelas lebih mudah daripada menangkap tikus besar. Jadi cepat bisa dijebak dan kubuang. Tidak kubunuh lho. Tapi nangkap tikus ini sulit sekali. Mungkin aku rada kegendutan jadi tidak lincah, hehehe.Mungkin celurut itu dalam bahasa inggrisnya yang disebut dengan istilah mouse, sementara tikus besar kita itu nama inggrisnya rat.
Segini dulu deh, aku lagi dengar lagu Lady In Black dari Bad Boys Blue yang kukenal dari jaman delapan puluh dulu, sebagai lagu disco. Tapi bukan Lady in Black punya Uriah Heep lho, hehehe, judulnya kebetulan sama tapi yang punya Uriah Heep itu terkenal di taon 60an, kalo tidak salah, hehehe. Aku lagi cari semangat nich karena aku masi harus menyingkirkan bangkai-bangkai para nyamuk dan kecoa itu dari rumahku, payah deh, kerja bakti tengah malam, mana ruangan-ruangannya jadi bau obat semprot lagi…sambung laen kali yaaa….Nich lirik lagunya Lady in Black punya Bad Boys Blue
Deserted place and so far from home
I was alone
I was all on my own.
The moon was shining
I saw her face
a magic woman all dressed in a lace.
She gave me a sign and I followed her
house of light somewhere in the night.
Behind the window the symbols of red
painting the face of the lady in black.
Behind the window I'll never forget
the magic lady
the lady in black.
She'll never come back
come back.
The lady's beauty was so divine
she took my heart with her heavenly smile.
When I reached out just to kiss her hand
I suddenly tumbled down in the sand.
There was broken lace lying on the ground
and the house of light was fading in the night.
Behind the window the symbols of red
painting the face of the lady in black.
Behind the window I'll never forget
the magic lady
the lady in black.
She'll never come back
come back.
There was broken lace lying on the ground
and the house of light was fading in the night.
Behind the window the symbols of red
painting the face of the lady in black.
Behind the window I'll never forget
the magic lady
the lady in black.
She'll never come back
come back.
Behind the window the symbols of red
painting the face of the lady in black.
Behind the window I'll never forget
the magic lady
the lady in black.
the lady in black.
the lady in black.
Cuaca: berawan dan panas
Snack : minum air dingin daripada diomeli Elly
Song : Lady In Black dari Bad Boys Blue
Genre : Beat
Tanggal : 20 November 2007
Dedikasi : Kakak sepupuku yang dokter di Jepara
Wah lagi sebel nich ceritanya. Langit cuman mendung-mendung aja tapi tidak pernah ujan. Payah deh. Imbasnya ya itu tadi, banyak kecoa yang pada bermunculan tanpa diundang karena suhu tanah disini jadi meningkat drastis dan para kecoa keluar dari sarangnya untuk mendinginkan tubuhnya. Wah wah wah (ala pak Raden), sangat menjijikan, malah ada yang bisa terbang juga lho. Kata orang sih kecoa yang cewe yang bisa terbang…
Dah gitu, ada pula kecoa yang rupanya baru belajar terbang. Dia terbangnya berputar-putar sangat menakutkan dan buat aku jantungan aja, takut kesenggol ama makhluk item bersayap itu. Masa lampu di ruang tengahku itu diputerinya sampe beberapa kali. Wah tidak ada jalan laen deh, baygon biruku harus menyalak guna menjatuhkan pilot dadakan itu dari wilayah udara ruang tengahku. Hehehe. Tewas juga akhirnya dia. Jujur aja, ini kali pertama aku liat ada kecoa yang mampu terbang bermenit-menit dengan cepat dan bukan hanya terbang untuk hinggap dari satu tempat ke tempat yang laen.
Ada juga yang bisa memanjat tembok sampai tinggi sekali, wah yang seperti itu juga jarang aku liat di dalam rumah. Kalo di dapur kotor sih, kadang aku liat juga. Memang sih aku belakangan ini jarang menggunakan kaleng biru berisi racun nyamuk dan kecoa itu untuk membasmi makhluk-makhluk kotor dan penghisap darah tersebut, karena memang tidak banyak nyamuk. Tapi mungkin ya karena efek udara panas itu, makanya mereka pada keluar semua.
Benernya sih pembantuku sudah menyirami tanah pekarangan dan lapangan parkir dengan berliter-liter air, supaya invasi bisa dikurangi sedikit. Tapi rupanya tidak membantu banyak kali ini. Semua binatang liar yang udah di dalam rumah ya harus segera dibasmi. Masalahnya itu, aku ogah nyeprot sebenarnya, karena serumah jadi bau semua dan ini sudah malam. Tapi apa bole buat, aku harus tega dan segera menyemprot mereka, kadang jijik juga meliat mereka pada berguguran dari tembok rumah gitu. Terus harus aku injak, karena rupanya mereka masi punya kekuatan dahsyat untuk berjalan lagi.
Bahkan di teras depan rumah juga banyak kecoa yang beterbangan. Nah karena diluar rumah, maka sayang kalo disemprot pake baygon, makanya aku ambil spray air ku yang biasa kupake untuk menyemprotin tanaman hias di sini. Filosofinya khan bila sayap tuh kecoa basah, pasti deh dia tidak mampu terbang lagi, jadi lebih memungkinkan kukejar. Namun rupanya mereka juga sudah pintar, kalo berjalan cepat sekali dan itu juga mepet ke dinding. Jadi sangat sulit untuk diinjak. Mungkin sempat kuliah di luar kota dianya, hehehe…menyebalkan tapi lucu karena tau aku diperdaya begitu rupa, hehehe…
Udah kena tikus item jelek itu yang masi ga sungkan-sungkan mondok di rumahku dan tidak sukses diusir keluar, kini masi ditambah lagi dengan invasi kecoa. Payah sekali. Padahal kotor-kotor amat sih tidak ini rumah. Hehehe…
Kata kakak sepupuku yang prakteknya di Jepara, Jawa Tengah, lebih baek tuh tikus diracun aja. Hehehe. Aku sih bilang bila dia datang kemari, akan aku ajak dia menangkap tikus itu untuk dibawanya pulang ke Jepara sebagai souvenir, hehehe. Tapi dia ogah, lebih baek dihabisi nyawanya. Hahaha. Aku sempat protes, dia khan dokter, dan dokter khan seharusnya menyembuhkan dan mencegah kematian, masa bole membunuh. Eh, tidak taunya dia bilang, kalo dokter di Indonesia jaman sekarang diijinkan untuk mempraktekkan euthanasia, alias meracun, bila keluarga serumahnya mengijinkan. Nah lho, aku khan serumah dengan tikus item jelek itu. Tapi aku kok rada tidak tega ya untuk membunuhnya, hehehe. Mungkin aku ini juga pengikut amnesty international yang pro hak asasi manusia dan juga aku ini pro ama kehidupan. Walau aku makan benda yang tadinya bernyawa, alias bukan hanya herbivora, melaenkan omnivora, tapi selama aku sendiri tidak membunuh binatang itu untuk aku makan, ya oke-oke aja. Tapi binatang yang kuanggap disini adalah binatang mamalia besar. Dan setauku itu tikus juga termasuk mamalia alias binatang menyusui. Jadi ya gimana gitu.
Dulu ada sih celurut, tikus kecil. Namun menangkap celurut khan jelas lebih mudah daripada menangkap tikus besar. Jadi cepat bisa dijebak dan kubuang. Tidak kubunuh lho. Tapi nangkap tikus ini sulit sekali. Mungkin aku rada kegendutan jadi tidak lincah, hehehe.Mungkin celurut itu dalam bahasa inggrisnya yang disebut dengan istilah mouse, sementara tikus besar kita itu nama inggrisnya rat.
Segini dulu deh, aku lagi dengar lagu Lady In Black dari Bad Boys Blue yang kukenal dari jaman delapan puluh dulu, sebagai lagu disco. Tapi bukan Lady in Black punya Uriah Heep lho, hehehe, judulnya kebetulan sama tapi yang punya Uriah Heep itu terkenal di taon 60an, kalo tidak salah, hehehe. Aku lagi cari semangat nich karena aku masi harus menyingkirkan bangkai-bangkai para nyamuk dan kecoa itu dari rumahku, payah deh, kerja bakti tengah malam, mana ruangan-ruangannya jadi bau obat semprot lagi…sambung laen kali yaaa….Nich lirik lagunya Lady in Black punya Bad Boys Blue
Deserted place and so far from home
I was alone
I was all on my own.
The moon was shining
I saw her face
a magic woman all dressed in a lace.
She gave me a sign and I followed her
house of light somewhere in the night.
Behind the window the symbols of red
painting the face of the lady in black.
Behind the window I'll never forget
the magic lady
the lady in black.
She'll never come back
come back.
The lady's beauty was so divine
she took my heart with her heavenly smile.
When I reached out just to kiss her hand
I suddenly tumbled down in the sand.
There was broken lace lying on the ground
and the house of light was fading in the night.
Behind the window the symbols of red
painting the face of the lady in black.
Behind the window I'll never forget
the magic lady
the lady in black.
She'll never come back
come back.
There was broken lace lying on the ground
and the house of light was fading in the night.
Behind the window the symbols of red
painting the face of the lady in black.
Behind the window I'll never forget
the magic lady
the lady in black.
She'll never come back
come back.
Behind the window the symbols of red
painting the face of the lady in black.
Behind the window I'll never forget
the magic lady
the lady in black.
the lady in black.
the lady in black.
Monday, November 19, 2007
Gathering Lagi Nich
Mood : lagi hepi
Cuaca: berawan dan hangat
Snack : minum Nutrisari Orange dingin
Song : Sharazan dari Al Bano dan Romina Power
Genre : easy listening
Tanggal : 18 November 2007
Dedikasi : Inneke, Fitria, Citra dan Enjelin
Ceritanya nih tadi aku ke Plasa Tunjungan lagi. Biasanya hari minggu ketiga sih aku ke sana, untuk acara jumpa Papa Bear, hehehe, Papa Bear nya sih aku, hahaha... iya temanku si Fitri ngajak aku ketemuan di sana, dia mau ajak teman lamanya Inneke dan juga dia mau jumpa ama kenalan barunya di sana. Aku sendiri sih ada janji ama teman-teman SMA ku Enjelin dan Citra. Maklum kami sudah lama tidak bersua, karena kesibukan masing-masing...
Tepat jam satu siang aku dan nyampe disana dan ternyata Citra sudah sejak jam dua belas ada di sana untuk makan dan sementara itu lagi ngawasi anak-anaknya maen-maen. Tidak lama kemudian aku bertemu dengan Fitri dan Inneke untuk makan di sana. Fitri itu vegetarian, jadi makannya rada susah. Hanya ada dua tempat di Plasa Tunjungan dimana dia bisa mendapatkan sayurannya, di restoran Eaton atau di Pizza Hut. Karena Inneke minta makan di Eaton, maka kamipun bersantap siang di sana.
Sambil makan, banyak juga sih yang diobrolin. Namanya juga lama tidak bersua. Ohya, si Inneke ini ternyata dulunya teman SMP dan SMA dari adekku, Sius, yang punya anak kembar itu lho. Dulunya dia yang mempunyai tinggi badan hanya seratus lima puluh dua centimenter ini ternyata pernah berbobot tujuh puluh delapan kilogram. Wow. Namun beratnya sekarang sudah turun hingga lima puluh dua kilogram. Hebat bukan? Hehehe...diet nya niat sih. Banyak orang pasti akan geleng-geleng kepala mendengar ceritanya, hehehe...
Setelah selesai makan, kami sempat putar-putar Sogo dulu, karena mereka mau mencari baju-baju kaos yang lagi di sale. Biasalah, orang beli pakean khan hanya pada waktu ada sale aja, hehehe...kemudian datanglah Enjelin dan suaminya yang tercinta untuk kemudian kumpul-kumpul dengan kami dan Citra dan familinya.
Tidak spektakuler sih, tapi kadang acara gethering seperti itu bisa membuat kami jadi tidak pangling suatu hari nanti. Maklum jugalah, cari teman-teman SMA ku itu khan susahnya setengah mati, nah setelah ketemu, ya kami tidak ingin lepas dari pandangan lagi, hehehe. Walaupun ketemunya hanya tiap bulan atau bahkan tiap tiga bulan sekali, namun kami berusaha untuk selalu saling menelefon dan memberi kabar. Hehehe..
Inneke dan Fitri pun ternyata cocok dengan kedua ibu-ibu tersebut, maklumlah teman ku si ibu-ibu itu khan tergolong ramah, tidak sombong dan murah senyum. Juga ditambah dengan kehadiran suami Enjelin yang tergolong sopan dan banyak ketawa itu, membuat suasana jadi meriah dan hidup. Memang sih, biasanya hanya para ibu-ibu yang suka sekali ketemuan untuk ngerumpiin ini dan itu, tapi kadang ikut juga dalam komunitas seperti itu, akan memperluas wacana dan pandangan kita. Kaum cowo biasanya hanya melihat dunianya sendiri, dan jarang banget berfikir dari sisi yang satunya. Tapi aku sih tidak mau begitu. Aku juga ingin mendengarkan pendapat dan mengetaui sudut pandang seorang ibu. Bole dibilang, aku banyak belajar dari pengalaman mereka sehari-hari. Bagaimana mereka mengatasi problem yang ada di rumah tangga, misalnya. Atau bagaimana cara mereka mendidik anak-anak mereka, hehehe...
Memang itu merupakan kesempatan yang langka, darimana aku sendiri bisa belajar untuk kehidupanku sendiri. Banyak hal-hal yang terjadi di rumah tangga orang laen, yang mungkin tidak atau belon terjadi di rumah tangga kita sendiri, dari acara gathering dengan ibu-ibu ini, akupun banyak mengambil manfaatnya. Benernya masi ada satu lagi sih, teman kami waktu SMA dulu yang mau nimbrung, si dokter Lily, yang dengan senang hati menyebut dirinya Daughter Bear alias anak perempuan Bear, hehehe. Jadi anakku donk, hehehe...tapi sayangnya si ibu dokter ini lagi berhalangan, jadi tidak bisa muncul untuk berbagi cerita dengan kami tadi siang.
Enjelin yang baru membeli hape Nokia tergres yang berteknologi triji, akhirnya bisa mencoba apa yang disebut dengan layanan video call, hehehe. Lucu juga sih, Inneke belon pernah melihatnya, sementara Fitri sudah pernah, karena adeknya David dulu pernah mencobanya dengan ku, hehehe, aku pernah menulis cerita tentang hal tersebut dahulu kala.
Rupanya demam triji perlahan namun pasti akan melanda familinya, hehehe. Aku sendiri teringat setelah aku membeli hape triji itu di awal taon ini, dan kemudian ada paket promo dari Indosat untuk bisa bervideo-call-ria secara gratisan, wah langsung aja kami manfaatkan dengan baek, hehehe. Aku dan adek-adekku langsung dengan segala senang hati bervideo-call-ria, hehehe. Bahkan sampai promo tersebut habis, kamipun terkadang masih menggunakan fasilitas triji. Apalagi disaat, dimana jaringan CDMA pada trouble semua. Tentu saja kami menggunakan GSM untuk berkomunikasi. Dan karena biaya penggunaan video call dan voice call sama, tentu saja kami memilih memakai jalur triji tersebut. Hehehe. Jadi suara plus liat gambar.
Bahkan kedua ponakan kembar kamipun suka bergaya di depan kamera dari hape adekku, hehehe. Oya, ponakanku sudah besar-besar lho sekarang. Mereka sudah kenal panas segala. Jadi kalo mereka duduk dimobil kemudian kena panas, pasti mereka protes, karena kena panas, hahaha...
Temanku Citra, jadi mengendut secara dramatis dalam tiga bulan belakangan ini. Aku sendiri sudah tidak melihatnya sejak pertengahan bulan Agustus silam dan hanya menjalin kontak via telefon dan SMS. Mungkin juga pembengkakan di sekujur tubuhnya itu (hehehe...) dikarenakan dia sakit kapan hari itu sampai pernah tiga kali masuk UGD unit gawat darurat, kadang heran juga aku, dia khan udah tua dan sudah beranak dua, tapi napa kok tidak mau memperhatikan kesehatan dirinya sendiri? Tapi ya itu khan urusannya dia sendiri, aku sih sudah berusaha untuk menasehatinya dari teman ke teman, semoga aja dia mulai memperhatikan tubuhnya sendiri. Kalo dia masi single sih, aku tidak urusan, tapi dia khan udah punya tanggungan dua anaknya yang masi kecil-kecil...makanya aku rada heran juga..
Enjelin dan suaminya rupanya kena alergi baru-baru ini. Karena kuliat kulit mereka tuh jadi kemerah-merahan. Mungkin dari makanan. Namun pemicu alergi itu biasanya stress dan kurang tidur. Jadi bila kita banyak kerjaan atau urusan, maka daya tahan tubuh kita biasanya melemah, sehingga imun sistem kita bisa menurun banyak dan itu akan mengakibatkan mudahnya bibit penyakit, virus-virus dan bakteri-bakteri ke dalam tubuh kita. Paling mudah ya serangan seperti pilek dan kawan-kawannya. Kalo dari makanan itu biasanya makanan yang diproses secara salah atau belon matang benar.
Aku sendiri sih punya pengalaman kurang baek, bila makan seafood, alias ikan dan udang. Ga tau tuh, jadi dari dulu selalu sedia Incical untuk mengatasi alergi tersebut. Namun, banyak makan Incidal juga tidak bagus. Lucunya ada lagi obat alergi berdosis rendah yang biasa disalah gunakan orang untuk obat tidur, seperti CTM, namun bagiku CTM ini tidak mempan, baek sebagai obat anti alergi maupun sebagai obat tidur. Hehehe. Mungkin juga karena badanku besar begini, jadi dosisnya terlalu rendah, hahaha...
Namun setelah aku cobain untuk makan ikan dan udang terus, lama-lama imun sistemku terbentuk dan aku tidak pernah mendapat masalah serius lagi sejak setaon ini, hehehe. Untunglah. Yah begitulah, dari temu kangen ama anak-anak itu, paling tidak aku bisa melihat seperti apa jadinya mereka-mereka setelah sekian lama tidak bersua. Kalo hubungan per telefon dan SMS sih masi sering. Tapi aku bisa bayangkan, bila Enjelin nantinya akan bisa lebih sering kuliat mukanya lewat video call. Khan dia sudah punya hape triji, hehehe...
Lagu yang kudengarkan itu lagu berbahasa Italia dari kedua penyanyi kondang dimasa delapan puluhan sampai sembilan puluhan. Pasangan ideal ini akhirnya memutuskan untuk bercerai setelah anak cewe semata wayangnya menghilang di Amerika Serikat dan sampai sekarang tidak pernah diketemukan lagi. Tiada orang yang tau kemana gerangan anak mereka tersebut. Tapi paling tidak Al Bano masih meneruskan karirnya sebagai penyanyi dan pencipta lagu. Memang selama ini Al Bano lah yang menulis lagu tersebut untuk dinyanyikan berdua dengan istrinya yang mempunyai ibu artis di Amerika.
Di Jerman sendiri, kedua penyanyi ini masi kuliat manggung berdua di awal taon sembilan puluhan dan kemudian hanya Al Bano yang masi datang guna membawakan lagu-lagu nostalgianya. Tragis sih nasib mereka, namun nasib orang siapa ya yang tau, padahal mereka berdua dulu dikenal orang sebagai pasangan duet penyanyi Italia yang paling rukun dan akrab selama ini dan tanpa sekandal sedikitpun.
Tadinya sih lirik lagunya tidak ingin aku muat kali ini, karena pasti tidak semua orang mengerti bahasa Italia, tapi lagu Sharazan ini merupakan salah satu lagu favoritku semasa aku kelas tiga SMP puluhan taon silam. Melodinya terkesan megah dan riang gembira, seperti semua warna lagu ciptaan dari Al Bano, Romina Power dan kawan-kawannya. Lagu Sharazan ini diciptakan oleh Dammicco, Romina dan Carrisi yang dinyanyikan Al Bano bersama mantan istrinya tersebut. Di bawah ini aku sertakan lirik dan terjemahanku dalam bahasa Indonesia ...
Al Bano:
Da bambino io sognai (sebagai anak kecil aku memimpikan tentang)
divi, eroi e marinai (bintang, pahlawan dan pelaut)
Nella mente avevo già (dalam pikiranku aku sudah punya)
la mia idea di libertà . (gagasan tentang kebebasan)
Romina:
La bambina che era in me (gadis kecil dulu itu adalah aku)
ora è donna insieme a te, (sekarang adalah seorang wanita bersamamu)
stretta tra le braccia tue (erat dalam pelukanmu)
la mia idea di libertà . (ideku tentang kebebeban)
Al Bano + Romina:
Sharazan, Sharazan (Sharazan, Sharazan)
è la voglia di volare, (adalah tujuan terbangku)
di sognare insieme a te (untuk bermimpi bersamamu)
il modo giusto per amare. (jalan yang benar untuk mencintai)
Romina:
Sharazan, Sharazan, (Sharazan, Sharazan)
paradiso che ti dà (surga yang memberimu)
sempre la felicità . (kebahagiaan kekal)
Al Bano + Romina:
Sharazan, Sharazan, (Sharazan, Sharazan)
ali azzurre per volare, (sayap biru untuk terbang)
per scoprire che c'è ancora (untuk menemukan kalo selalu ada)
un posto giusto per amare. (tempat yang tepat untuk bercinta)
Sharazan, Sharazan, (Sharazan, Sharazan)
tempo di felicità , (waktu bahagia)
sempre estate ci sarà (hanya akan ada musim panas)
per noi insieme a Sharazan. (untuk kita berdua di Sharazan)
Romina:
Nei giardino dei miei anni (dalam kebun tahun-tahunku)
ho cercato un po' di sole. (aku selalu mencari secercah matahari)
Ho sognato tanto amore (aku telah memimpikan begitu banyak cinta)
e l'ho trovato qui con te. (sekarang aku telah menemukannya di sini bersamamu )
Al Bano:
Questo sole, amore mio, (inilah matahari, cintaku)
che non ho inventato io (yang telah kutemukan)
me lo dai soltanto tu (kamu sendiri memberiku)
quando ti stringi un po' di più. (ketika kamu merangkulku sedikit)
Al Bano + Romina:
Sharazan Sharazan (Sharazan, Sharazan)
è la voglia di volare, (adalah tujuan terbangku)
di sognare insieme a te (untuk bermimpi bersamamu)
il modo giusto per amare. (jalan yang benar untuk mencintai)
Al Bano:
Sharazan, Sharazan, (Sharazan, Sharazan)
paradiso che ti dà (surga yang memberimu)
sempre la felicità , (kebahagiaan kekal)
la troverai a Sharazan. (akan kau temukan di Sharazan)
Al Bano + Romina:
Sharazan, Sharazan, (Sharazan, Sharazan)
ali azzurre per volare, (sayap biru untuk terbang)
per volare verso te (untuk terbang kepadamu)
in due credendo nell'amore. (dua yang mempercayai cinta)
Sharazan, Sharazan, (Sharazan, Sharazan)
tempo di felicità , (waktu bahagia)
sempre estate ci sarà (hanya akan ada musim panas)
per noi insieme a Sharazan. (untuk kita berdua di Sharazan)
Cuaca: berawan dan hangat
Snack : minum Nutrisari Orange dingin
Song : Sharazan dari Al Bano dan Romina Power
Genre : easy listening
Tanggal : 18 November 2007
Dedikasi : Inneke, Fitria, Citra dan Enjelin
Ceritanya nih tadi aku ke Plasa Tunjungan lagi. Biasanya hari minggu ketiga sih aku ke sana, untuk acara jumpa Papa Bear, hehehe, Papa Bear nya sih aku, hahaha... iya temanku si Fitri ngajak aku ketemuan di sana, dia mau ajak teman lamanya Inneke dan juga dia mau jumpa ama kenalan barunya di sana. Aku sendiri sih ada janji ama teman-teman SMA ku Enjelin dan Citra. Maklum kami sudah lama tidak bersua, karena kesibukan masing-masing...
Tepat jam satu siang aku dan nyampe disana dan ternyata Citra sudah sejak jam dua belas ada di sana untuk makan dan sementara itu lagi ngawasi anak-anaknya maen-maen. Tidak lama kemudian aku bertemu dengan Fitri dan Inneke untuk makan di sana. Fitri itu vegetarian, jadi makannya rada susah. Hanya ada dua tempat di Plasa Tunjungan dimana dia bisa mendapatkan sayurannya, di restoran Eaton atau di Pizza Hut. Karena Inneke minta makan di Eaton, maka kamipun bersantap siang di sana.
Sambil makan, banyak juga sih yang diobrolin. Namanya juga lama tidak bersua. Ohya, si Inneke ini ternyata dulunya teman SMP dan SMA dari adekku, Sius, yang punya anak kembar itu lho. Dulunya dia yang mempunyai tinggi badan hanya seratus lima puluh dua centimenter ini ternyata pernah berbobot tujuh puluh delapan kilogram. Wow. Namun beratnya sekarang sudah turun hingga lima puluh dua kilogram. Hebat bukan? Hehehe...diet nya niat sih. Banyak orang pasti akan geleng-geleng kepala mendengar ceritanya, hehehe...
Setelah selesai makan, kami sempat putar-putar Sogo dulu, karena mereka mau mencari baju-baju kaos yang lagi di sale. Biasalah, orang beli pakean khan hanya pada waktu ada sale aja, hehehe...kemudian datanglah Enjelin dan suaminya yang tercinta untuk kemudian kumpul-kumpul dengan kami dan Citra dan familinya.
Tidak spektakuler sih, tapi kadang acara gethering seperti itu bisa membuat kami jadi tidak pangling suatu hari nanti. Maklum jugalah, cari teman-teman SMA ku itu khan susahnya setengah mati, nah setelah ketemu, ya kami tidak ingin lepas dari pandangan lagi, hehehe. Walaupun ketemunya hanya tiap bulan atau bahkan tiap tiga bulan sekali, namun kami berusaha untuk selalu saling menelefon dan memberi kabar. Hehehe..
Inneke dan Fitri pun ternyata cocok dengan kedua ibu-ibu tersebut, maklumlah teman ku si ibu-ibu itu khan tergolong ramah, tidak sombong dan murah senyum. Juga ditambah dengan kehadiran suami Enjelin yang tergolong sopan dan banyak ketawa itu, membuat suasana jadi meriah dan hidup. Memang sih, biasanya hanya para ibu-ibu yang suka sekali ketemuan untuk ngerumpiin ini dan itu, tapi kadang ikut juga dalam komunitas seperti itu, akan memperluas wacana dan pandangan kita. Kaum cowo biasanya hanya melihat dunianya sendiri, dan jarang banget berfikir dari sisi yang satunya. Tapi aku sih tidak mau begitu. Aku juga ingin mendengarkan pendapat dan mengetaui sudut pandang seorang ibu. Bole dibilang, aku banyak belajar dari pengalaman mereka sehari-hari. Bagaimana mereka mengatasi problem yang ada di rumah tangga, misalnya. Atau bagaimana cara mereka mendidik anak-anak mereka, hehehe...
Memang itu merupakan kesempatan yang langka, darimana aku sendiri bisa belajar untuk kehidupanku sendiri. Banyak hal-hal yang terjadi di rumah tangga orang laen, yang mungkin tidak atau belon terjadi di rumah tangga kita sendiri, dari acara gathering dengan ibu-ibu ini, akupun banyak mengambil manfaatnya. Benernya masi ada satu lagi sih, teman kami waktu SMA dulu yang mau nimbrung, si dokter Lily, yang dengan senang hati menyebut dirinya Daughter Bear alias anak perempuan Bear, hehehe. Jadi anakku donk, hehehe...tapi sayangnya si ibu dokter ini lagi berhalangan, jadi tidak bisa muncul untuk berbagi cerita dengan kami tadi siang.
Enjelin yang baru membeli hape Nokia tergres yang berteknologi triji, akhirnya bisa mencoba apa yang disebut dengan layanan video call, hehehe. Lucu juga sih, Inneke belon pernah melihatnya, sementara Fitri sudah pernah, karena adeknya David dulu pernah mencobanya dengan ku, hehehe, aku pernah menulis cerita tentang hal tersebut dahulu kala.
Rupanya demam triji perlahan namun pasti akan melanda familinya, hehehe. Aku sendiri teringat setelah aku membeli hape triji itu di awal taon ini, dan kemudian ada paket promo dari Indosat untuk bisa bervideo-call-ria secara gratisan, wah langsung aja kami manfaatkan dengan baek, hehehe. Aku dan adek-adekku langsung dengan segala senang hati bervideo-call-ria, hehehe. Bahkan sampai promo tersebut habis, kamipun terkadang masih menggunakan fasilitas triji. Apalagi disaat, dimana jaringan CDMA pada trouble semua. Tentu saja kami menggunakan GSM untuk berkomunikasi. Dan karena biaya penggunaan video call dan voice call sama, tentu saja kami memilih memakai jalur triji tersebut. Hehehe. Jadi suara plus liat gambar.
Bahkan kedua ponakan kembar kamipun suka bergaya di depan kamera dari hape adekku, hehehe. Oya, ponakanku sudah besar-besar lho sekarang. Mereka sudah kenal panas segala. Jadi kalo mereka duduk dimobil kemudian kena panas, pasti mereka protes, karena kena panas, hahaha...
Temanku Citra, jadi mengendut secara dramatis dalam tiga bulan belakangan ini. Aku sendiri sudah tidak melihatnya sejak pertengahan bulan Agustus silam dan hanya menjalin kontak via telefon dan SMS. Mungkin juga pembengkakan di sekujur tubuhnya itu (hehehe...) dikarenakan dia sakit kapan hari itu sampai pernah tiga kali masuk UGD unit gawat darurat, kadang heran juga aku, dia khan udah tua dan sudah beranak dua, tapi napa kok tidak mau memperhatikan kesehatan dirinya sendiri? Tapi ya itu khan urusannya dia sendiri, aku sih sudah berusaha untuk menasehatinya dari teman ke teman, semoga aja dia mulai memperhatikan tubuhnya sendiri. Kalo dia masi single sih, aku tidak urusan, tapi dia khan udah punya tanggungan dua anaknya yang masi kecil-kecil...makanya aku rada heran juga..
Enjelin dan suaminya rupanya kena alergi baru-baru ini. Karena kuliat kulit mereka tuh jadi kemerah-merahan. Mungkin dari makanan. Namun pemicu alergi itu biasanya stress dan kurang tidur. Jadi bila kita banyak kerjaan atau urusan, maka daya tahan tubuh kita biasanya melemah, sehingga imun sistem kita bisa menurun banyak dan itu akan mengakibatkan mudahnya bibit penyakit, virus-virus dan bakteri-bakteri ke dalam tubuh kita. Paling mudah ya serangan seperti pilek dan kawan-kawannya. Kalo dari makanan itu biasanya makanan yang diproses secara salah atau belon matang benar.
Aku sendiri sih punya pengalaman kurang baek, bila makan seafood, alias ikan dan udang. Ga tau tuh, jadi dari dulu selalu sedia Incical untuk mengatasi alergi tersebut. Namun, banyak makan Incidal juga tidak bagus. Lucunya ada lagi obat alergi berdosis rendah yang biasa disalah gunakan orang untuk obat tidur, seperti CTM, namun bagiku CTM ini tidak mempan, baek sebagai obat anti alergi maupun sebagai obat tidur. Hehehe. Mungkin juga karena badanku besar begini, jadi dosisnya terlalu rendah, hahaha...
Namun setelah aku cobain untuk makan ikan dan udang terus, lama-lama imun sistemku terbentuk dan aku tidak pernah mendapat masalah serius lagi sejak setaon ini, hehehe. Untunglah. Yah begitulah, dari temu kangen ama anak-anak itu, paling tidak aku bisa melihat seperti apa jadinya mereka-mereka setelah sekian lama tidak bersua. Kalo hubungan per telefon dan SMS sih masi sering. Tapi aku bisa bayangkan, bila Enjelin nantinya akan bisa lebih sering kuliat mukanya lewat video call. Khan dia sudah punya hape triji, hehehe...
Lagu yang kudengarkan itu lagu berbahasa Italia dari kedua penyanyi kondang dimasa delapan puluhan sampai sembilan puluhan. Pasangan ideal ini akhirnya memutuskan untuk bercerai setelah anak cewe semata wayangnya menghilang di Amerika Serikat dan sampai sekarang tidak pernah diketemukan lagi. Tiada orang yang tau kemana gerangan anak mereka tersebut. Tapi paling tidak Al Bano masih meneruskan karirnya sebagai penyanyi dan pencipta lagu. Memang selama ini Al Bano lah yang menulis lagu tersebut untuk dinyanyikan berdua dengan istrinya yang mempunyai ibu artis di Amerika.
Di Jerman sendiri, kedua penyanyi ini masi kuliat manggung berdua di awal taon sembilan puluhan dan kemudian hanya Al Bano yang masi datang guna membawakan lagu-lagu nostalgianya. Tragis sih nasib mereka, namun nasib orang siapa ya yang tau, padahal mereka berdua dulu dikenal orang sebagai pasangan duet penyanyi Italia yang paling rukun dan akrab selama ini dan tanpa sekandal sedikitpun.
Tadinya sih lirik lagunya tidak ingin aku muat kali ini, karena pasti tidak semua orang mengerti bahasa Italia, tapi lagu Sharazan ini merupakan salah satu lagu favoritku semasa aku kelas tiga SMP puluhan taon silam. Melodinya terkesan megah dan riang gembira, seperti semua warna lagu ciptaan dari Al Bano, Romina Power dan kawan-kawannya. Lagu Sharazan ini diciptakan oleh Dammicco, Romina dan Carrisi yang dinyanyikan Al Bano bersama mantan istrinya tersebut. Di bawah ini aku sertakan lirik dan terjemahanku dalam bahasa Indonesia ...
Al Bano:
Da bambino io sognai (sebagai anak kecil aku memimpikan tentang)
divi, eroi e marinai (bintang, pahlawan dan pelaut)
Nella mente avevo già (dalam pikiranku aku sudah punya)
la mia idea di libertà . (gagasan tentang kebebasan)
Romina:
La bambina che era in me (gadis kecil dulu itu adalah aku)
ora è donna insieme a te, (sekarang adalah seorang wanita bersamamu)
stretta tra le braccia tue (erat dalam pelukanmu)
la mia idea di libertà . (ideku tentang kebebeban)
Al Bano + Romina:
Sharazan, Sharazan (Sharazan, Sharazan)
è la voglia di volare, (adalah tujuan terbangku)
di sognare insieme a te (untuk bermimpi bersamamu)
il modo giusto per amare. (jalan yang benar untuk mencintai)
Romina:
Sharazan, Sharazan, (Sharazan, Sharazan)
paradiso che ti dà (surga yang memberimu)
sempre la felicità . (kebahagiaan kekal)
Al Bano + Romina:
Sharazan, Sharazan, (Sharazan, Sharazan)
ali azzurre per volare, (sayap biru untuk terbang)
per scoprire che c'è ancora (untuk menemukan kalo selalu ada)
un posto giusto per amare. (tempat yang tepat untuk bercinta)
Sharazan, Sharazan, (Sharazan, Sharazan)
tempo di felicità , (waktu bahagia)
sempre estate ci sarà (hanya akan ada musim panas)
per noi insieme a Sharazan. (untuk kita berdua di Sharazan)
Romina:
Nei giardino dei miei anni (dalam kebun tahun-tahunku)
ho cercato un po' di sole. (aku selalu mencari secercah matahari)
Ho sognato tanto amore (aku telah memimpikan begitu banyak cinta)
e l'ho trovato qui con te. (sekarang aku telah menemukannya di sini bersamamu )
Al Bano:
Questo sole, amore mio, (inilah matahari, cintaku)
che non ho inventato io (yang telah kutemukan)
me lo dai soltanto tu (kamu sendiri memberiku)
quando ti stringi un po' di più. (ketika kamu merangkulku sedikit)
Al Bano + Romina:
Sharazan Sharazan (Sharazan, Sharazan)
è la voglia di volare, (adalah tujuan terbangku)
di sognare insieme a te (untuk bermimpi bersamamu)
il modo giusto per amare. (jalan yang benar untuk mencintai)
Al Bano:
Sharazan, Sharazan, (Sharazan, Sharazan)
paradiso che ti dà (surga yang memberimu)
sempre la felicità , (kebahagiaan kekal)
la troverai a Sharazan. (akan kau temukan di Sharazan)
Al Bano + Romina:
Sharazan, Sharazan, (Sharazan, Sharazan)
ali azzurre per volare, (sayap biru untuk terbang)
per volare verso te (untuk terbang kepadamu)
in due credendo nell'amore. (dua yang mempercayai cinta)
Sharazan, Sharazan, (Sharazan, Sharazan)
tempo di felicità , (waktu bahagia)
sempre estate ci sarà (hanya akan ada musim panas)
per noi insieme a Sharazan. (untuk kita berdua di Sharazan)
Monday, November 12, 2007
Renungan Semalam
Mood : lagi merenung donk
Cuaca: berawan dan hangat
Snack : minum Gin and Tonic
Song : forever in love dari Kenny G
Genre : easy listening
Tanggal : 12 November 2007
Dedikasi : seseorang yang kusayang
Semalam aku dicurhatin sama seorang teman lamaku, teman SMA ku. Dia mengeluhkan tentang beratnya beban tugas pekerjaannya di kantornya. Juga mengurusi familinya dan sebagainya. Ya namanya juga orang hidup, jadi ya mesti melewati segala derita dan cobaan khan? Tapi kadang memang ada baeknya, bila kita bisa sejenak curhat pada seseorang yang bisa dipercaya. Sehingga beban kita sedikit berkurang. Punya famili itu baek, karena kita bisa curhat pada pasangan kita. Namun kadang tingkat kejenuhan dalam famili sudah semakin tinggi, sehingga terkadang kita butuh orang laen.
Setelah itu, aku mendapat curhat dari teman lamaku yang laen. Sebulan yang lalu dia putus sama cowo nya yang juga teman lamaku. Jujur aja, meskipun mereka sudah putus sejak sebulan yang lalu, aku baru tau ya hari minggu kemaren. Hari sabtunya sih aku dah dapet beberapa miskol darinya, tapi karena dia sudah tidak kontak aku sejak akhir Juni lalu, kupikir dia hanya salah pencet aja. Hehehe… tapi sementara itu si cowonya juga sudah mengabari aku, kalo hubungan mereka resmi sudah putus. Memang sih, aku yang mencomblangi mereka pada awalnya, tapi kemana arah hubungan kita, khan cuman mereka berdua yang membawanya. Mereka bahkan sudah memikirkan untuk membuat katekumen pranikah. Maklumlah mereka khan katolik, orang katolik kalo mau nikah dianjurkan buat katekumen yang bisa dibuat secara pribadi. Begitu serius hubungan mereka, tapi ternyata bisa kandas juga ya…hmmm…
Setelah mendengarkan curhatannya sekitar dua jam serta memberinya nasehat yang mungkin berguna baginya, akhirnya aku mengambil spray air ku untuk keluar sebentar ke halaman dan mulai menyemprot tanaman-tanaman hias di sana. Langit berawan tebal sejak siang hari tadi, tapi hujan tak kunjung tiba. Tadi sore waktu aku keluar belanja keperluan sehari-hari, aku sempat ngobrol dengan pembantuku tentang awan tebal yang menaungi kita. Dia juga ada mengeluhkan kenapa tidak turun hujan sejak seminggu ini. Memang sih, tanda-tandanya dari tadi sore sudah pasti akan turun hujan deras, langit menjadi gelap dan suhu menurun satu dua derajat. Tetapi ya itu tadi, kita semua dibohongi oleh langit, karena kini kuliat awan di langit kian menipis dan perlahan tapi pasti mulailah tampak bintang-bintang di langit. Si bintang tiga sejoli sudah mulai menampakkan batang hidungnya di ufuk timur, itu lho tiga bintang yang letaknya segaris bila diamati dari bumi. Ah, aku jadi teringat lagi pada bintangnya Albert Einstein sewaktu kuliah fisika teori dulu, dimana diceritakan ada konstelasi dari lima bintang berbentuk salib yang disebabkan ada pantulan dan pembiasan dari black hole di depan bintang yang ada di tengah, jadi keempat bintang laennya itu sebenarnya hanya bayangan semu belaka, hehehe… tapi tak apalah, tidak ada awan artinya tidak ada hujan dan itu juga berarti tidak ada bahaya banjir, hehehe… memang dari segala sesuatunya kita harus meliat dan menilainya dari segi positiv nya. Tol? Bentol sekali…
Aku juga teringat SMS dari Pue Swan malam ini yang menceritakan betapa capenya dia karena tiap hari, dia harus pagi-pagi sekali ke rumah sakit RKZ yang terletak di Surabaya Tengah agak ke Selatan dan itu relativ jauh dari rumahnya di Kebalen daerah Surabaya Utara sana untuk bertemu dengan dokternya. Maklum dia khan harus mulai bekerja jam delapan di daerah Surabaya Tengah rada ke Timur. Hehehe…bingung khan? Ah ga penting, aku cuma mau bilang, dia harus mondar mandir, pagi ke rumah sakit, terus bekerja dan sorenya sepulang kantor dia harus ke rumah sakit lagi. Cangkruk di sana sampai malam hari. Setelah mendapat SMS itu, aku langsung minta dia segera tidur. Karena dia harus fit dan staminanya tidak bole drop karena dia harus melakukan rutinitasnya seperti biasa selama papanya masi di rumah sakit. Syukurlah, rupanya dia menuruti kata-kataku…
Sambil menyirami tanaman hias itu, ingatanku melayang pada banyak hal yang telah terjadi selama ini. Dalam hidupku yang singkat ini. Aku teringat pada mantanku yang pertama, yang masi menetap di Jerman. Ah aku jadi teringat, kemaren khan tanggal sebelas bulan sebelas, jam sebelas lewat sebelas menit waktu Jerman dirayakan oleh orang sana sebagai mulainya musim kelima, musim karnaval. Ya orang-orang yang tinggal di sekitar sungai Rhein memang merayakan karnaval. Karnaval ini diakhiri pada hari senin terakhir sebelon hari rabu abu. Hari rabu abu sendiri adalah hari dimulainya empat puluh hari masa puasa orang katholik yang waktunya ditentukan oleh kitab perjanjian lama. Betapa menyenangkannya ikut merayakan karnaval seperti itu. Oh, betapa aku dulu ikut menikmati kemeriahan karnaval. Juga sejak akhir bulan November ini, warga kotaku akan memulai pasar malam natal. Wow, kenangan yang indah, karena tidak semua kota di Jerman punya pasar malam natal seperti di kotaku itu. Thank God, aku bole menikmatinya untuk beberapa kali, hehehe…
Lalu kuteringat pada mantanku kedua yang ada di Surabaya Barat. Tentang keindahan masa-masa kami berdua dan segala permasalahan yang timbul setelahnya. Kemudian aku teringat lagi pada seseorang yang sangat kusayang, dia bekerja kira-kira lima menit dari tempat tinggalku dan tinggal tidak jauh dari sini. Dan aku teringat kembali, kalo aku sempat curhat pada temanku Enjelin, dan dia mempertanyakan kenapa aku tidak pedekate lagi bila masi suka dan dia bertanya apakah ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Yah, Enjelin, andai kan kamu tau betapa ruwetnya masalah itu… mau apa lagi… akupun teringat pada komentar temanku Elly yang berpendapat bila aku kurang gigih dalam mengejar cewe. Yah, mungkin dia benar, biarpun sebenarnya tidak begitu, namun kadang aku hanya kalah sama keadaan saja… keadaan yang membuatku sedih, tanpa bisa berbuat apa-apa. Ya kadang aku sedih juga sih, aku baru saja mendownload fotonya yang terbaru dari friendster nya. Lumayan manis tuh mahkluk kecil. Akan pernahkah aku bisa dekat lagi denganmu?
Mengenang membuatku sedih, seteguk gin dan tonic water akan menyegarkan jiwaku. Demikian pikirku. Aku pun mulai membuka botol gin dan tonic water yang tadi kubeli dan sekarang sudah lumayan dingin untuk diminum dari kulkas bututku. Paling tidak nich lemari es masi berfungsi, walau kadang-kadang dia sudah menunjukkan tanda-tanda tidak mau bekerja sama. Kadang-kadang dia bisa mogok kerja dan membiarkan semuanya menjadi cair kembali dan menguji kesabaranku untuk tidak membuangnya. Padahal sih denger-dengernya tuh alat pendingin dibeli lima taon silam. Walau garansi sudah habis, namun konon kabarnya tidak pernah rewel. Tapi apa yang kuliat, tuh mesin ngadat melulu. Pasti deh tiap bulan sekali dia menunjukkan gejala-gejala sudah cape deh.. alias mogok kerja. Nah ya, biar aja deh, aku khan sudah tidak lama lagi disini…
Aku teringat tadi sore waktu aku belanja keperluanku, aku mendengar melalui corong pengeras suara si rambut kribo Kenny G memaenkan saxophone nya mengalunkan dengan lembutnya, lagu instrumental terkenal yang berjudul Forever in Love. Aha, aku pun segera ingat, aku punya MP3 bajakannya. Maka akupun langsung membuka koleksi MP3 ku dan mulai mencari dan segera memutarnya. Forever in Love, begitulah perasaan ku kini, dalam hati aku masi ingin merasakan mengenang cinta, cinta yang pernah kupunya dan kini telah pergi meninggalkanku. Cinta baru yang kubutuhkan namun tak pernah kutemukan. Cinta yang telah kuberikan padanya namun tidak disambutnya. Yah, begitulah hidupku.
Aku tau, aku tidak akan lama lagi ada di sini, taon depan aku sudah pergi, pergi untuk tidak kembali lagi. Kalo kata Ella Singer khan pergi untuk kembali, nah ini kebalikkannya. Ya, aku sudah menyerah, tujuanku tidak tercapai. Maka aku sudah memutuskan untuk segera angkat kakiku dari sini. Hanya dua temanku yang tau tentang rencanaku ini. Dua orang yang berarti dalam hidupku. Segera setelah reuni digelar, aku akan meninggalkan semua yang kumiliki. Menempuh hidupku yang baru, seperti dulu lagi, hidup penuh arti walau sendiri.
Kupandang sekali lagi foto dari kedua mantanku yang masi tergantung di bagian bawah magnetic pinboardku. Masi kuliat seulas senyum di wajah Emylia mantanku kedua di foto studionya. Masi terlihat senyuman manis dari mantan pertamaku Marlina di foto kami berlima di penghujung taon dua ribu lalu. Ya, mereka berdua sangat berarti dalam hidupku, karena mereka telah memberiku kekuatan dahsyat dan luar biasa untuk mengarungi hidupku yang berat. Sungguh tak terlukiskan, betapa aku dulu bangga punya mereka, bahagia berteman dengan mereka. Malam-malamku dulu memang tidak pernah sesepi sekarang ini. Tetapi dalam kesendirianku, aku juga menemukan kekuatan baru, kekuatan yang saat ini sedang berkembang dalam hatiku. Kekuatan untuk memulai petualangan lagi. Seperti hati seorang kapten kapal yang sedang menyiapkan dirinya untuk pergi berlayar kembali guna mengarungi samudera luas dengan segala tantangannya yang tak terduga, setelah dia pulang untuk beristirahat sejenak dari pelayaran panjangnya.
Malam inipun, aku berdoa kembali, kepada Tuhan satu-satunya harapanku, semoga dia memberiku jalan, jalan yang bagus untuk masa depanku, yang aku sendiripun saat ini tidak tau akan seperti apakah itu. Semoga dia kuatkan hatiku, untuk tega meninggalkan semuanya yang ada di sini. Malam ini terngiang kembali di telingaku, bujukan dari seorang teman yang dulu pernah kusuka, dia ingin aku ada di sini. Yah, tapi mungkin jalan kita berdua berbeda. Ingin aku bisa bicara lagi padanya, menatap wajahnya lagi, namun apakah aku punya keberanian untuk itu? Yang kutau, dulu lebih dari tujuh belas taon silam, akupun tak mampu memandang wajahnya sewaktu aku pamit padanya dan terutama disaat dia berkata padaku sambil memegang passportku, kalo dia tidak tega meliatku pergi. Oh, Tuhan, betapa beratnya penderitaan batinku. Aku kembali ini juga untuk melihatnya lagi, melihatnya lagi setelah hampir dua dekade berpisah. Hampir dua taon lamanya, aku mencari nya kembali, akhirnya aku menemukannya lagi. Malam itu akan kukenang selalu, sebagai malam reuni kita berdua. Walau kini dia telah bersuami dan mempunyai anak-anak yang sopan-sopan, namun aku akan mengenangnya sebagai orang yang baek, baek terhadapku, dulu dan sekarang. Biarlah dia tetap menjadi teman baekku yang kuhormati selalu, sampai akhir hayatku,
Aku teringat pada kisahku yang tertanggal 30 Mei 2007 ini, dalam terjemahan tembang Interlude itu ada tertulis: waktu itu seperti mimpi, dan sekarang adalah waktunya, dimana kamu adalah milikku. Lekas pegang mimpi kita erat-erat yang terasa dan berkilau bagaikan wine. Siapa yang tau jika ini kenyataan, atau sesuatu yang kita berdua impikan? Apa yang sekarang terlihat bagaikan waktu yang kosong, mungkin akan jadi awal dari kisah kasih. Mencintaimu adalah segalanya yang kubisa, lebih banyak dari yang bisa ditahan oleh perasaan di lubuk hatiku. Mencintaimu, membuat duniaku berubah. Mencintaimu membuatku tak bisa menjadi tua. Karena tidak seorangpun yang tau kapan kasih kita akan berakhir. Nantikanlah saat itu, temanku yang manis...
Spesial untuk seseorang yang kusayang, tak kuasa aku ungkapkan perasaanku padamu lagi. Aku hanya bisa curhat pada blog ku ini saja. Karena blog ku ini sabar dan mau mengerti aku. Mungkin saat ini kita tak berjodo, mungkin kita tak ditakdirkan untuk bersatu. Tapi percayalah, engkau pernah ada di hatiku, engkau pernah menghuni lubuk hatiku. Biarlah waktu yang akan menyembuhkan duka dihatiku, Tuhan melindungimu selalu...
Cuaca: berawan dan hangat
Snack : minum Gin and Tonic
Song : forever in love dari Kenny G
Genre : easy listening
Tanggal : 12 November 2007
Dedikasi : seseorang yang kusayang
Semalam aku dicurhatin sama seorang teman lamaku, teman SMA ku. Dia mengeluhkan tentang beratnya beban tugas pekerjaannya di kantornya. Juga mengurusi familinya dan sebagainya. Ya namanya juga orang hidup, jadi ya mesti melewati segala derita dan cobaan khan? Tapi kadang memang ada baeknya, bila kita bisa sejenak curhat pada seseorang yang bisa dipercaya. Sehingga beban kita sedikit berkurang. Punya famili itu baek, karena kita bisa curhat pada pasangan kita. Namun kadang tingkat kejenuhan dalam famili sudah semakin tinggi, sehingga terkadang kita butuh orang laen.
Setelah itu, aku mendapat curhat dari teman lamaku yang laen. Sebulan yang lalu dia putus sama cowo nya yang juga teman lamaku. Jujur aja, meskipun mereka sudah putus sejak sebulan yang lalu, aku baru tau ya hari minggu kemaren. Hari sabtunya sih aku dah dapet beberapa miskol darinya, tapi karena dia sudah tidak kontak aku sejak akhir Juni lalu, kupikir dia hanya salah pencet aja. Hehehe… tapi sementara itu si cowonya juga sudah mengabari aku, kalo hubungan mereka resmi sudah putus. Memang sih, aku yang mencomblangi mereka pada awalnya, tapi kemana arah hubungan kita, khan cuman mereka berdua yang membawanya. Mereka bahkan sudah memikirkan untuk membuat katekumen pranikah. Maklumlah mereka khan katolik, orang katolik kalo mau nikah dianjurkan buat katekumen yang bisa dibuat secara pribadi. Begitu serius hubungan mereka, tapi ternyata bisa kandas juga ya…hmmm…
Setelah mendengarkan curhatannya sekitar dua jam serta memberinya nasehat yang mungkin berguna baginya, akhirnya aku mengambil spray air ku untuk keluar sebentar ke halaman dan mulai menyemprot tanaman-tanaman hias di sana. Langit berawan tebal sejak siang hari tadi, tapi hujan tak kunjung tiba. Tadi sore waktu aku keluar belanja keperluan sehari-hari, aku sempat ngobrol dengan pembantuku tentang awan tebal yang menaungi kita. Dia juga ada mengeluhkan kenapa tidak turun hujan sejak seminggu ini. Memang sih, tanda-tandanya dari tadi sore sudah pasti akan turun hujan deras, langit menjadi gelap dan suhu menurun satu dua derajat. Tetapi ya itu tadi, kita semua dibohongi oleh langit, karena kini kuliat awan di langit kian menipis dan perlahan tapi pasti mulailah tampak bintang-bintang di langit. Si bintang tiga sejoli sudah mulai menampakkan batang hidungnya di ufuk timur, itu lho tiga bintang yang letaknya segaris bila diamati dari bumi. Ah, aku jadi teringat lagi pada bintangnya Albert Einstein sewaktu kuliah fisika teori dulu, dimana diceritakan ada konstelasi dari lima bintang berbentuk salib yang disebabkan ada pantulan dan pembiasan dari black hole di depan bintang yang ada di tengah, jadi keempat bintang laennya itu sebenarnya hanya bayangan semu belaka, hehehe… tapi tak apalah, tidak ada awan artinya tidak ada hujan dan itu juga berarti tidak ada bahaya banjir, hehehe… memang dari segala sesuatunya kita harus meliat dan menilainya dari segi positiv nya. Tol? Bentol sekali…
Aku juga teringat SMS dari Pue Swan malam ini yang menceritakan betapa capenya dia karena tiap hari, dia harus pagi-pagi sekali ke rumah sakit RKZ yang terletak di Surabaya Tengah agak ke Selatan dan itu relativ jauh dari rumahnya di Kebalen daerah Surabaya Utara sana untuk bertemu dengan dokternya. Maklum dia khan harus mulai bekerja jam delapan di daerah Surabaya Tengah rada ke Timur. Hehehe…bingung khan? Ah ga penting, aku cuma mau bilang, dia harus mondar mandir, pagi ke rumah sakit, terus bekerja dan sorenya sepulang kantor dia harus ke rumah sakit lagi. Cangkruk di sana sampai malam hari. Setelah mendapat SMS itu, aku langsung minta dia segera tidur. Karena dia harus fit dan staminanya tidak bole drop karena dia harus melakukan rutinitasnya seperti biasa selama papanya masi di rumah sakit. Syukurlah, rupanya dia menuruti kata-kataku…
Sambil menyirami tanaman hias itu, ingatanku melayang pada banyak hal yang telah terjadi selama ini. Dalam hidupku yang singkat ini. Aku teringat pada mantanku yang pertama, yang masi menetap di Jerman. Ah aku jadi teringat, kemaren khan tanggal sebelas bulan sebelas, jam sebelas lewat sebelas menit waktu Jerman dirayakan oleh orang sana sebagai mulainya musim kelima, musim karnaval. Ya orang-orang yang tinggal di sekitar sungai Rhein memang merayakan karnaval. Karnaval ini diakhiri pada hari senin terakhir sebelon hari rabu abu. Hari rabu abu sendiri adalah hari dimulainya empat puluh hari masa puasa orang katholik yang waktunya ditentukan oleh kitab perjanjian lama. Betapa menyenangkannya ikut merayakan karnaval seperti itu. Oh, betapa aku dulu ikut menikmati kemeriahan karnaval. Juga sejak akhir bulan November ini, warga kotaku akan memulai pasar malam natal. Wow, kenangan yang indah, karena tidak semua kota di Jerman punya pasar malam natal seperti di kotaku itu. Thank God, aku bole menikmatinya untuk beberapa kali, hehehe…
Lalu kuteringat pada mantanku kedua yang ada di Surabaya Barat. Tentang keindahan masa-masa kami berdua dan segala permasalahan yang timbul setelahnya. Kemudian aku teringat lagi pada seseorang yang sangat kusayang, dia bekerja kira-kira lima menit dari tempat tinggalku dan tinggal tidak jauh dari sini. Dan aku teringat kembali, kalo aku sempat curhat pada temanku Enjelin, dan dia mempertanyakan kenapa aku tidak pedekate lagi bila masi suka dan dia bertanya apakah ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Yah, Enjelin, andai kan kamu tau betapa ruwetnya masalah itu… mau apa lagi… akupun teringat pada komentar temanku Elly yang berpendapat bila aku kurang gigih dalam mengejar cewe. Yah, mungkin dia benar, biarpun sebenarnya tidak begitu, namun kadang aku hanya kalah sama keadaan saja… keadaan yang membuatku sedih, tanpa bisa berbuat apa-apa. Ya kadang aku sedih juga sih, aku baru saja mendownload fotonya yang terbaru dari friendster nya. Lumayan manis tuh mahkluk kecil. Akan pernahkah aku bisa dekat lagi denganmu?
Mengenang membuatku sedih, seteguk gin dan tonic water akan menyegarkan jiwaku. Demikian pikirku. Aku pun mulai membuka botol gin dan tonic water yang tadi kubeli dan sekarang sudah lumayan dingin untuk diminum dari kulkas bututku. Paling tidak nich lemari es masi berfungsi, walau kadang-kadang dia sudah menunjukkan tanda-tanda tidak mau bekerja sama. Kadang-kadang dia bisa mogok kerja dan membiarkan semuanya menjadi cair kembali dan menguji kesabaranku untuk tidak membuangnya. Padahal sih denger-dengernya tuh alat pendingin dibeli lima taon silam. Walau garansi sudah habis, namun konon kabarnya tidak pernah rewel. Tapi apa yang kuliat, tuh mesin ngadat melulu. Pasti deh tiap bulan sekali dia menunjukkan gejala-gejala sudah cape deh.. alias mogok kerja. Nah ya, biar aja deh, aku khan sudah tidak lama lagi disini…
Aku teringat tadi sore waktu aku belanja keperluanku, aku mendengar melalui corong pengeras suara si rambut kribo Kenny G memaenkan saxophone nya mengalunkan dengan lembutnya, lagu instrumental terkenal yang berjudul Forever in Love. Aha, aku pun segera ingat, aku punya MP3 bajakannya. Maka akupun langsung membuka koleksi MP3 ku dan mulai mencari dan segera memutarnya. Forever in Love, begitulah perasaan ku kini, dalam hati aku masi ingin merasakan mengenang cinta, cinta yang pernah kupunya dan kini telah pergi meninggalkanku. Cinta baru yang kubutuhkan namun tak pernah kutemukan. Cinta yang telah kuberikan padanya namun tidak disambutnya. Yah, begitulah hidupku.
Aku tau, aku tidak akan lama lagi ada di sini, taon depan aku sudah pergi, pergi untuk tidak kembali lagi. Kalo kata Ella Singer khan pergi untuk kembali, nah ini kebalikkannya. Ya, aku sudah menyerah, tujuanku tidak tercapai. Maka aku sudah memutuskan untuk segera angkat kakiku dari sini. Hanya dua temanku yang tau tentang rencanaku ini. Dua orang yang berarti dalam hidupku. Segera setelah reuni digelar, aku akan meninggalkan semua yang kumiliki. Menempuh hidupku yang baru, seperti dulu lagi, hidup penuh arti walau sendiri.
Kupandang sekali lagi foto dari kedua mantanku yang masi tergantung di bagian bawah magnetic pinboardku. Masi kuliat seulas senyum di wajah Emylia mantanku kedua di foto studionya. Masi terlihat senyuman manis dari mantan pertamaku Marlina di foto kami berlima di penghujung taon dua ribu lalu. Ya, mereka berdua sangat berarti dalam hidupku, karena mereka telah memberiku kekuatan dahsyat dan luar biasa untuk mengarungi hidupku yang berat. Sungguh tak terlukiskan, betapa aku dulu bangga punya mereka, bahagia berteman dengan mereka. Malam-malamku dulu memang tidak pernah sesepi sekarang ini. Tetapi dalam kesendirianku, aku juga menemukan kekuatan baru, kekuatan yang saat ini sedang berkembang dalam hatiku. Kekuatan untuk memulai petualangan lagi. Seperti hati seorang kapten kapal yang sedang menyiapkan dirinya untuk pergi berlayar kembali guna mengarungi samudera luas dengan segala tantangannya yang tak terduga, setelah dia pulang untuk beristirahat sejenak dari pelayaran panjangnya.
Malam inipun, aku berdoa kembali, kepada Tuhan satu-satunya harapanku, semoga dia memberiku jalan, jalan yang bagus untuk masa depanku, yang aku sendiripun saat ini tidak tau akan seperti apakah itu. Semoga dia kuatkan hatiku, untuk tega meninggalkan semuanya yang ada di sini. Malam ini terngiang kembali di telingaku, bujukan dari seorang teman yang dulu pernah kusuka, dia ingin aku ada di sini. Yah, tapi mungkin jalan kita berdua berbeda. Ingin aku bisa bicara lagi padanya, menatap wajahnya lagi, namun apakah aku punya keberanian untuk itu? Yang kutau, dulu lebih dari tujuh belas taon silam, akupun tak mampu memandang wajahnya sewaktu aku pamit padanya dan terutama disaat dia berkata padaku sambil memegang passportku, kalo dia tidak tega meliatku pergi. Oh, Tuhan, betapa beratnya penderitaan batinku. Aku kembali ini juga untuk melihatnya lagi, melihatnya lagi setelah hampir dua dekade berpisah. Hampir dua taon lamanya, aku mencari nya kembali, akhirnya aku menemukannya lagi. Malam itu akan kukenang selalu, sebagai malam reuni kita berdua. Walau kini dia telah bersuami dan mempunyai anak-anak yang sopan-sopan, namun aku akan mengenangnya sebagai orang yang baek, baek terhadapku, dulu dan sekarang. Biarlah dia tetap menjadi teman baekku yang kuhormati selalu, sampai akhir hayatku,
Aku teringat pada kisahku yang tertanggal 30 Mei 2007 ini, dalam terjemahan tembang Interlude itu ada tertulis: waktu itu seperti mimpi, dan sekarang adalah waktunya, dimana kamu adalah milikku. Lekas pegang mimpi kita erat-erat yang terasa dan berkilau bagaikan wine. Siapa yang tau jika ini kenyataan, atau sesuatu yang kita berdua impikan? Apa yang sekarang terlihat bagaikan waktu yang kosong, mungkin akan jadi awal dari kisah kasih. Mencintaimu adalah segalanya yang kubisa, lebih banyak dari yang bisa ditahan oleh perasaan di lubuk hatiku. Mencintaimu, membuat duniaku berubah. Mencintaimu membuatku tak bisa menjadi tua. Karena tidak seorangpun yang tau kapan kasih kita akan berakhir. Nantikanlah saat itu, temanku yang manis...
Spesial untuk seseorang yang kusayang, tak kuasa aku ungkapkan perasaanku padamu lagi. Aku hanya bisa curhat pada blog ku ini saja. Karena blog ku ini sabar dan mau mengerti aku. Mungkin saat ini kita tak berjodo, mungkin kita tak ditakdirkan untuk bersatu. Tapi percayalah, engkau pernah ada di hatiku, engkau pernah menghuni lubuk hatiku. Biarlah waktu yang akan menyembuhkan duka dihatiku, Tuhan melindungimu selalu...
Sunday, November 11, 2007
Ponakanku Yang Makin Lucu Aja
Mood : lagi rada cape aja…
Cuaca: cerah dan hangat
Snack : maem kue taart punya holland backery
Song : Every Woman In The World oleh Air Supply
Genre : Pop, easy listening
Tanggal : 11 November 2007
Dedikasi : Si kembar Annette dan Vivian
Akhirnya hari ini mereka mampir lagi ke tempatku. Ya siapa lagi kalo bukan si kembar dari Mojokerto. Tadinya sih cuma papa mereka aja yang mau masuk ke rumah, untuk menitipkan laptop mereka untuk diinstallin ini dan itu. Biasalah security software yang kudapat secara gratisan seperti SpyBot Search and Destroy, Zone Edition Personal Edition dan Ad-Aware yang gratisan dan bisa kita download dari website nya downloads.com. Hehehe. Biasalah kalo ada software gratisan dan aku tau kalo itu bagus, maka aku akan selalu dengan segala suka cita mendownloadnya biarpun koneksi internet di tempatku tergolong lambat. Maklumlah belon pake Speedy maupun IM2, tapi hanya pake Telkomnet yang lelet (baca: lambat) itu.
Bukannya pelit sih, tapi aku sendiri biasanya cuma akhir minggu aja internetan pake desktop computer, hari-hari laennya aku cuman mengecek email pake henpon ku. Hehehe, mahal kata orang? Tidak kataku. Aku masi setiap pake punya indosat GSM yang tarifnya hanya satu rupiah per kilobyte itu. Aku biasa pake punya mentari sih, rencananya khan kartu mentari ku akan kulepas akhir taon ini. Nantinya sih pasti akan terwakili oleh IM3. khan sama tarif GPRS nya untuk kedua kartu tersebut. Untuk PDA ku aku juga pake punya indosat, pake starone si jagoan warna ungu itu lho, hehehe, karena aku pake handset CDMA merk Nokia yang ada fasilitas bluetooth nya, maka aku bisa menghubungkan handphone dan PDA ku tanpa ada kesulitan. Maklumlah PDA lama merek Dell yang berprocessor Intel enam ratus dua puluh empat Megahertz dan berlayar tiga koma tujuh inci edisi khusus bahasa Jerman, yang harus dibelikan modul telefon sebesar kartu memory compact flash, baru bisa berfungsi seperti PDA phone dan dipake untuk telefon.
Nah sabtu minggu lalu, aku berhasil mendownload beberapa file dari internet tanpa kesulitan karena koneksi internet nya lagi beres alias lagi cepat. Kalo sabtu dan minggu ini sih, lambatnya luar biasa. Tidak sabaran aku dibuatnya dan dah gitu sering putus lagi tuh koneksinya. Payah deh di indonesia ini. Tapi paling tidak aku berhasil mengupdate beberapa blog ku. Baca email dan buka beberapa website untuk cari info-info penting laennya yang kubutuhkan.
Nah karena adekku Sius, tau aku sudah mendownload pernak-pernik dan terutama update nya yang terbaru dari internet, maka secepat kilat dia muncul sambil membawa flash disk nya untuk minta di kopiin. Nah karena dia sangat repot akhir-akhir ini, maka untuk urusan laptopnya yang barusan dibeli itu, dia serahkan semuanya padaku, untuk di update security nya dan juga untuk dicek-in virus maupun segala error yang mungkin ada di sana. Akupun dengan segala senang hati menyanggupinya dan dia pun muncul di sini hari ini, lengkap dengan pasukannya yang terdiri dari istrinya, Yenny, dan kedua anak kembar mereka Vivian dan Annette serta kedua baby sitter mereka. Wow, mobilnya seperti biasa penuh dengan boneka, yah begitulah kalo punya anak cewe, pasti mobilnya jadi penuh boneka, hahaha…
Nah sewaktu papanya menemui aku, semua yang laen tidak masuk rumah, tapi menunggu di mobil. Dan ternyata si Annette jadi pingin turun dan karena tidak dituruti akhirnya dia menangis keras-keras sampe keluar air mata segala. Wah wah wah, hehehe. Akhirnya mamanya pun buka jendela mobil, sehingga kita yang didalam rumah jadi mendengar suara tangisannya dan keluar. Sewaktu Annette meliat kami keluar, suara tangisannya pun berhenti dan dia pun tersenyum manis. Hehehe, manja juga tuh anak, hehehe…
Akhirnya aku juga ikutan menggoda-goda dia dan menyeka air matanya yang telah mengalir. Senyumpun mengembang di bibir mamanya. Ya begitulah si Annette. Diapun mulai menunjukkan rasa malunya ketika aku godain dan tanyain kenapa menangis, hehehe, dia mulai menyembunyikan mukanya di dada mamanya. Hehehe. Sementara itu Vivian yang duduk di deret paling belakang tenang-tenang aja.
Kemudian setelah si Annette mulai tenang dan mulai bisa digoda-goda dan diapun jadi tersenyum senang, ganti aku ke belakang goda-goda si Vivian. Tak disangka tiba-tiba Vivian jadi memonyongkan bibirnya pingin menciumku. Kukasi kedua pipiku untuk diciumnya. Emang si Vivian ini sangat suka menciumku dan sering juga minta kugendong, mungkin dia tau, kalo aku ini sodara papanya dan karenanya dia sayang ama aku, hehehe, ge-er dikit bole khan? Hehehe. Lucunya, setelah Annette mengamati itu, diapun mulai ikutan memajukan bibirnya. Layaknya orang mencium, hehehe, akupun pergi ke jendela dimana dia duduk dipangku mamanya, dan memberikan kedua pipiku untuk diciumnya, sebelon mereka akhirnya berangkat pergi lagi, hehehe. Genit-genit juga ya anak-anak jaman sekarang ini. Tau dia siapa yang harus disayang dan siapa yang harus dicium. Nah kalo ada orang yang tanya, napa mereka bisa sayang padaku seperti itu, ya resepnya sih gampang aja, aku selalu punya sesuatu untuk mereka bila mereka datang berkunjung. Entah itu biskuit, entah itu kerupuk, entah itu roti, entah itu boneka yang bole mereka bawa pulang. Pokoknya service nya memuaskan deh, hehehe.
Apa kata teman-temanku ketika aku menceritakannya? Mereka bilang, aku mesti cepat-cepat buat sendiri. Buat sendiri? Hahaha, emangnya semudah itu khah? Yah, benernya sih buatnya gampang, tapi biaya perawatannya itu lho. Bukan untuk hanya untuk bayinya aja, tapi mungkin juga untuk dokter telinga-hidung-tenggorokan, hehehe, khan bisa tuli kita-kita ini bila sang bayi teriak-teriak seperti itu, hehehe… Ah tapi, alasan utamanya sih sebenernya bukan hanya itu, tapi papa bear ini belon laku-laku, belon sukses menemukan mama bear nya, padahal dah diobral dengan bonus tivi lagi, hahaha. Mungkin kapan-kapan aja deh, hehehe… sampe-sampe si Evelina anak temanku si Enjelin sudah sering ketawain aku, katanya, papa bear dah tua, jadi tidak laku-laku, hahaha…
Oke deh, sekian dulu aku nulis ceritanya, karena aku baru dikritik oleh temanku Elly, aku nulisnya kebanyakan dan ceritanya kepanjangan, sehingga dia jadi ogah membacanya. Padahal aku sih suka sekali membaca karangan yang panjang-panjang, kalo pendek-pendek gitu, khan tidak lengkap dan malah membuat orang jadi penasaran. Tapi aku bukan pencinta sinetron yang ceritanya dikarang sedemikian rupa hingga membosankan lho. Aku lebih suka cerita ala mister bean yang pendek namun cukup mengena. Jadi ringkas padat dan berisi dan juga tidak lebih dari tiga halaman ukuran A4, hehehe…
Kebetulan ini aku juga baru dapet SMS dari temanku, dia minta ditelefon, pelit juga dianya, hehehe, dia tadi cerita singkat, kalo dia baru putus ama cowonya, hehehe, biasalah, jaman sekarang. Pacaran putus atau putus lalu nyambung lagi juga udah biasa. Kemana mereka nantinya akan mengeluh, tentu saja kepadaku, hehehe…
Oke deh, kita santai-santai aja dulu sambil mendengarkan lagunya Air Supply lagi yang judulnya Every Woman in The World, lagu kondang ala Air Supply yang ditukangi oleh Dominic Bugatti dan Frank Musker sebagai arsitek lirik dan melodinya. Bagus sih lagunya, yang kusuka itu bagian dimana dinyanyikan woo oh oh.. kalo punya lagunya (baek yang CD asli maupun yang MP3 asli ataupun bajakkannya) coba deh dengerin, pasti semuanya akan sangat setuju dengan komentar ku. Aku tidak perlu ulas panjang lebar lagi tentang grup musik legendaris yang satu ini, nonton video clipnya di MTV ataupun di SBO TV saja sudah membuatku sangat hepi. Lumayan easy listening lah, hehehe, mau nyanyi-nyanyi sebentar terus mau telefon si tuyul yang lagi patah hati itu, hehehe...
Every night seems dinner and wine
Saturday days
I was never in love, never had the time
In my hustle and hurried world
Laughing myself to sleep, waking up lonely
I needed someone to hold me, oh
It's such a crazy home town
It can drag you down
Till you run out of dreams
So you party all night to the music and lights
But you don't know what happiness means
I was dancing in the dark with strangers
No love around me
When suddenly you found me, oh
Girl, you're every woman in the world to me
You're my fantasy, you're my reality
Girl, you're every woman in the world to me
You're everything I need, you're everything to me
Oh girl
Everything good, everything fine
That's what you are
So put your hand in mine and together we'll climb
As high as the highest star
I'm living the life time in every minute
That we're together
And I'm staying right here forever, oh
Girl, you're every woman in the world to me
You're my fantasy, you're my reality
Girl, you're every woman in the world to me
You're everything I need, you're everything to me
Oh girl
Cuaca: cerah dan hangat
Snack : maem kue taart punya holland backery
Song : Every Woman In The World oleh Air Supply
Genre : Pop, easy listening
Tanggal : 11 November 2007
Dedikasi : Si kembar Annette dan Vivian
Akhirnya hari ini mereka mampir lagi ke tempatku. Ya siapa lagi kalo bukan si kembar dari Mojokerto. Tadinya sih cuma papa mereka aja yang mau masuk ke rumah, untuk menitipkan laptop mereka untuk diinstallin ini dan itu. Biasalah security software yang kudapat secara gratisan seperti SpyBot Search and Destroy, Zone Edition Personal Edition dan Ad-Aware yang gratisan dan bisa kita download dari website nya downloads.com. Hehehe. Biasalah kalo ada software gratisan dan aku tau kalo itu bagus, maka aku akan selalu dengan segala suka cita mendownloadnya biarpun koneksi internet di tempatku tergolong lambat. Maklumlah belon pake Speedy maupun IM2, tapi hanya pake Telkomnet yang lelet (baca: lambat) itu.
Bukannya pelit sih, tapi aku sendiri biasanya cuma akhir minggu aja internetan pake desktop computer, hari-hari laennya aku cuman mengecek email pake henpon ku. Hehehe, mahal kata orang? Tidak kataku. Aku masi setiap pake punya indosat GSM yang tarifnya hanya satu rupiah per kilobyte itu. Aku biasa pake punya mentari sih, rencananya khan kartu mentari ku akan kulepas akhir taon ini. Nantinya sih pasti akan terwakili oleh IM3. khan sama tarif GPRS nya untuk kedua kartu tersebut. Untuk PDA ku aku juga pake punya indosat, pake starone si jagoan warna ungu itu lho, hehehe, karena aku pake handset CDMA merk Nokia yang ada fasilitas bluetooth nya, maka aku bisa menghubungkan handphone dan PDA ku tanpa ada kesulitan. Maklumlah PDA lama merek Dell yang berprocessor Intel enam ratus dua puluh empat Megahertz dan berlayar tiga koma tujuh inci edisi khusus bahasa Jerman, yang harus dibelikan modul telefon sebesar kartu memory compact flash, baru bisa berfungsi seperti PDA phone dan dipake untuk telefon.
Nah sabtu minggu lalu, aku berhasil mendownload beberapa file dari internet tanpa kesulitan karena koneksi internet nya lagi beres alias lagi cepat. Kalo sabtu dan minggu ini sih, lambatnya luar biasa. Tidak sabaran aku dibuatnya dan dah gitu sering putus lagi tuh koneksinya. Payah deh di indonesia ini. Tapi paling tidak aku berhasil mengupdate beberapa blog ku. Baca email dan buka beberapa website untuk cari info-info penting laennya yang kubutuhkan.
Nah karena adekku Sius, tau aku sudah mendownload pernak-pernik dan terutama update nya yang terbaru dari internet, maka secepat kilat dia muncul sambil membawa flash disk nya untuk minta di kopiin. Nah karena dia sangat repot akhir-akhir ini, maka untuk urusan laptopnya yang barusan dibeli itu, dia serahkan semuanya padaku, untuk di update security nya dan juga untuk dicek-in virus maupun segala error yang mungkin ada di sana. Akupun dengan segala senang hati menyanggupinya dan dia pun muncul di sini hari ini, lengkap dengan pasukannya yang terdiri dari istrinya, Yenny, dan kedua anak kembar mereka Vivian dan Annette serta kedua baby sitter mereka. Wow, mobilnya seperti biasa penuh dengan boneka, yah begitulah kalo punya anak cewe, pasti mobilnya jadi penuh boneka, hahaha…
Nah sewaktu papanya menemui aku, semua yang laen tidak masuk rumah, tapi menunggu di mobil. Dan ternyata si Annette jadi pingin turun dan karena tidak dituruti akhirnya dia menangis keras-keras sampe keluar air mata segala. Wah wah wah, hehehe. Akhirnya mamanya pun buka jendela mobil, sehingga kita yang didalam rumah jadi mendengar suara tangisannya dan keluar. Sewaktu Annette meliat kami keluar, suara tangisannya pun berhenti dan dia pun tersenyum manis. Hehehe, manja juga tuh anak, hehehe…
Akhirnya aku juga ikutan menggoda-goda dia dan menyeka air matanya yang telah mengalir. Senyumpun mengembang di bibir mamanya. Ya begitulah si Annette. Diapun mulai menunjukkan rasa malunya ketika aku godain dan tanyain kenapa menangis, hehehe, dia mulai menyembunyikan mukanya di dada mamanya. Hehehe. Sementara itu Vivian yang duduk di deret paling belakang tenang-tenang aja.
Kemudian setelah si Annette mulai tenang dan mulai bisa digoda-goda dan diapun jadi tersenyum senang, ganti aku ke belakang goda-goda si Vivian. Tak disangka tiba-tiba Vivian jadi memonyongkan bibirnya pingin menciumku. Kukasi kedua pipiku untuk diciumnya. Emang si Vivian ini sangat suka menciumku dan sering juga minta kugendong, mungkin dia tau, kalo aku ini sodara papanya dan karenanya dia sayang ama aku, hehehe, ge-er dikit bole khan? Hehehe. Lucunya, setelah Annette mengamati itu, diapun mulai ikutan memajukan bibirnya. Layaknya orang mencium, hehehe, akupun pergi ke jendela dimana dia duduk dipangku mamanya, dan memberikan kedua pipiku untuk diciumnya, sebelon mereka akhirnya berangkat pergi lagi, hehehe. Genit-genit juga ya anak-anak jaman sekarang ini. Tau dia siapa yang harus disayang dan siapa yang harus dicium. Nah kalo ada orang yang tanya, napa mereka bisa sayang padaku seperti itu, ya resepnya sih gampang aja, aku selalu punya sesuatu untuk mereka bila mereka datang berkunjung. Entah itu biskuit, entah itu kerupuk, entah itu roti, entah itu boneka yang bole mereka bawa pulang. Pokoknya service nya memuaskan deh, hehehe.
Apa kata teman-temanku ketika aku menceritakannya? Mereka bilang, aku mesti cepat-cepat buat sendiri. Buat sendiri? Hahaha, emangnya semudah itu khah? Yah, benernya sih buatnya gampang, tapi biaya perawatannya itu lho. Bukan untuk hanya untuk bayinya aja, tapi mungkin juga untuk dokter telinga-hidung-tenggorokan, hehehe, khan bisa tuli kita-kita ini bila sang bayi teriak-teriak seperti itu, hehehe… Ah tapi, alasan utamanya sih sebenernya bukan hanya itu, tapi papa bear ini belon laku-laku, belon sukses menemukan mama bear nya, padahal dah diobral dengan bonus tivi lagi, hahaha. Mungkin kapan-kapan aja deh, hehehe… sampe-sampe si Evelina anak temanku si Enjelin sudah sering ketawain aku, katanya, papa bear dah tua, jadi tidak laku-laku, hahaha…
Oke deh, sekian dulu aku nulis ceritanya, karena aku baru dikritik oleh temanku Elly, aku nulisnya kebanyakan dan ceritanya kepanjangan, sehingga dia jadi ogah membacanya. Padahal aku sih suka sekali membaca karangan yang panjang-panjang, kalo pendek-pendek gitu, khan tidak lengkap dan malah membuat orang jadi penasaran. Tapi aku bukan pencinta sinetron yang ceritanya dikarang sedemikian rupa hingga membosankan lho. Aku lebih suka cerita ala mister bean yang pendek namun cukup mengena. Jadi ringkas padat dan berisi dan juga tidak lebih dari tiga halaman ukuran A4, hehehe…
Kebetulan ini aku juga baru dapet SMS dari temanku, dia minta ditelefon, pelit juga dianya, hehehe, dia tadi cerita singkat, kalo dia baru putus ama cowonya, hehehe, biasalah, jaman sekarang. Pacaran putus atau putus lalu nyambung lagi juga udah biasa. Kemana mereka nantinya akan mengeluh, tentu saja kepadaku, hehehe…
Oke deh, kita santai-santai aja dulu sambil mendengarkan lagunya Air Supply lagi yang judulnya Every Woman in The World, lagu kondang ala Air Supply yang ditukangi oleh Dominic Bugatti dan Frank Musker sebagai arsitek lirik dan melodinya. Bagus sih lagunya, yang kusuka itu bagian dimana dinyanyikan woo oh oh.. kalo punya lagunya (baek yang CD asli maupun yang MP3 asli ataupun bajakkannya) coba deh dengerin, pasti semuanya akan sangat setuju dengan komentar ku. Aku tidak perlu ulas panjang lebar lagi tentang grup musik legendaris yang satu ini, nonton video clipnya di MTV ataupun di SBO TV saja sudah membuatku sangat hepi. Lumayan easy listening lah, hehehe, mau nyanyi-nyanyi sebentar terus mau telefon si tuyul yang lagi patah hati itu, hehehe...
Every night seems dinner and wine
Saturday days
I was never in love, never had the time
In my hustle and hurried world
Laughing myself to sleep, waking up lonely
I needed someone to hold me, oh
It's such a crazy home town
It can drag you down
Till you run out of dreams
So you party all night to the music and lights
But you don't know what happiness means
I was dancing in the dark with strangers
No love around me
When suddenly you found me, oh
Girl, you're every woman in the world to me
You're my fantasy, you're my reality
Girl, you're every woman in the world to me
You're everything I need, you're everything to me
Oh girl
Everything good, everything fine
That's what you are
So put your hand in mine and together we'll climb
As high as the highest star
I'm living the life time in every minute
That we're together
And I'm staying right here forever, oh
Girl, you're every woman in the world to me
You're my fantasy, you're my reality
Girl, you're every woman in the world to me
You're everything I need, you're everything to me
Oh girl
Saturday, November 10, 2007
Pulsaku Sayang Pulsaku Malang
Mood : lagi hepi aja…
Cuaca: cerah dan hangat
Snack : lagi mik susu indomilk coklat
Song : The One That You Love oleh Air Supply
Genre : Pop, easy listening
Tanggal : 10 November 2007
Dedikasi : kakak sepupuku di Jepara dan kakak sepupuku di Semarang
Hari pahlawan nich hari ini, adek iparku merayakan ulang taonnya, sedangkan aku tadi pagi asik-asik mengecek berapa banyak sisa pulsaku yang tersisa di ke sembilan kartu seluler ku. Ya, betol, aku punya sembilan, serakah ya? Hehehe. Ah ngga juga kok. Khan tidak semuanya aktiv barengan. Aku dulu punya nomer XL dan Starone mulai dari jamannya pacaran sama mantanku kedua, Emylia. Kedua nomernya kupertahankan sampe sekarang, kemudian aku punya nomer kartu As dan Mentari juga dipilihkan oleh Emylia, setelah dia menjadi mantanku. Kartu Mentariku akan kuakhiri masa hidupnya di akhir taon ini, sedangkan kartu As ku karena nomernya termasuk langka dan lumayan cantik, maka akan kuperlihara. Aku punya nomer Fren sejak setaon ini sebagai kado natal dari adekku Sius, yang punya anak kembar itu lho. Terus aku barusan beli nomer IM3 di pertengahan taon ini, setelah program bonus SMS dari kartu Mentari abis dan aku sadar SMS an lewat Mentari kadang bisa trouble, jadi sending report nya terkadang masi pending tapi yang bersangkutan sudah terima dan bahkan membalas SMS ku, lucu khan dan juga aku dulu perlu Mentari untuk telefon ke sepupu-sepupuku dan juga ke adek angkatku di Manado. Tapi kini frekuensinya dah kuturunkan, sehingga kurasa aku tidak butuh lagi kartu Mentari, juga karena program bonus SMS nya sudah berakhir sejak akhir september lalu. Sedangkan kartu Simpati aku pelihara karena waktu itu ada promo kirim SMS tengah malam, hanya empat puluh sembilan rupiah, tapi sekarang sih udah mahal,,jadi tidak ada gunanya lagi mempunyai kartu Simpati. Maka akhirnya aku putuskan untuk menyetop penggunaan kartu ini di akhir taon. Semuanya juga tidak laen dan tidak bukan karena adanya kartu Three dalam jajaran koleksiku, yang mempunyai promo yang masi berlaku, mengirim SMS ke semua operator seharga seratus sepuluh perak termasuk pajak dan ke sesama operator hanya lima puluh lima perak termasuk pajak. Kartu ke sembilan dan terakhir adalah kartu Flexi yang aku beli karena terpaksa. Agar teman-temanku yang ngotot pake Flexi nya, bisa menelefon aku dengan tarif empat puluh sembilan perak per menit plus bonus program “putus-putus”-nya yang sangat terkenal itu,
Itung punya itung, pulsaku berkurang banyak juga nich hanya dibulan oktober silam, tapi tidak sebanyak di bulan April lalu. Jadi aku keluar dulu bentar untuk borong voucher handphone. Maklumlah, aku dah terlalu banyak buang-buang pulsa ku untuk ngoceh-ngoceh ama temen-temenku via telefon maupun SMS, jadi kini aku harus mulai mengirit, hehehe. Kalo tidak nanti pengeluaran per bulannya akan membengkak lagi seperti dibulan April lalu, dimana aku harus membayar lebih dari tujuh ratus ribu hanya untuk pulsa handphone dalam sebulan, hehehe. Bulan ini aja aku harus isi Starone, Three, IM3, Flexi dan XL ku. Pulsanya habis sih, padahal makenya sudah ngirit abis, hehe, tapi ya itu tadi, ada pengeluaran tak terduga. Apa itu, ya untuk rencana reunilah. Hehehe…itu namanya pengorbanan pulsa, tenaga, waktu dan juga pikiran. Tapi apa yang laen pada tau dan sadar tentang itu? Kurasa tidak?
Kalo IM3 aku sih baru isi hari ini untuk pertama kalinya pake voucher yang spesial untuk SMS. Harganya enam belas ribu perak dan dapet voucher spesial untuk SMS sebesar lima ribu perak dan juga dapet tambahan bonus SMS yang berlaku sampai tanggal dua puluh satu Desember taon ini. Katanya sih dengan voucher SMS itu, harga per SMS nya akan menjadi seratus perak saja, ke sesama indosat kecuali ke Starone, dan bukannya seratus lima puluh perak seperti sekarang ini. Tapi kalo makenya kurang dari lima belas SMS per hari atau lebih dari tiga puluh SMS per hari baru untung tuh voucher, dibandingkan dengan pulsa reguler yang tarif SMS nya seratus lima puluh perak, namum bila kita pake sebanyak sepuluh dalam sehari kita akan dapet bonus sepuluh SMS ke sesama Indosat juga. Aku jadi pingin tau, bila aku beli voucher khusus SMS yang dapet dua ratus SMS itu, gimana ya nantinya pengurangan SMS nya. Maksudku mana yang akan kepake duluan, yang bonus SMS, voucher SMS, atau paket SMS itu ya? Andaikata si empunya nomor juga punya bonus SMS harian, mana yang akan dipake duluan? Hehehe. Bingung khan? Logisnya mestinya diatur dari masa berlakunya SMS itu, jadi pertama SMS harian terus paket SMS, bonus SMS dan voucher SMS. Nah bingungnya tuh voucher SMS ini berlakunya panjang ato tidak. Rada bingung juga sih. Kuliat dari keterangannya di display sih, umurnya panjang juga. Tapi aku tidak tau pasti.
Misalnya aku pernah nanya ke customer service nya IM3 yang terkenal ramah-ramah dan handal itu, maklum aku punya pengalaman sangat bagus dengan mereka-mereka itu, katanya bila kita pake voucher khusus SMS, maka masa berlakunya akan mengikuti yang terpanjang, jadi tidak diakkumulasi. Tapi hari ini aku jadi lebih pinter dikit, ternyata masa berlakunya ikut diakumulasi. Memang sih, IM3 ini seperti Flexi yang menawarkan akumulasi masa aktiv, jadi masa aktivnya akan disambung terus. Jadi bila kartu kita aktiv sampai dengan tanggal satu Januari dan kita beli voucher sebanyak lima puluh ribu rupiah dengan masa aktiv sebanyak empat puluh lima hari dan mengisi ulang kartu kita hari ini, maka, masa aktiv baru kita akan sampai tanggal empat belas Februari. Bingung khan? Hehehe. Semoga ga salah hitung aja deh,
Ceritanya itu, aku jadi hepi karena tau, masa aktiv kartu ku bertambah tiga puluh hari dengan voucher SMS tersebut. Masa voucher SMS itu khan cuman lima belas ribu, jadi setara dengan seratus lima puluh SMS. SMS sebanyak itu pasti deh lenyap dalam lima hari, hehehe. Lagian aku beli tuh voucher khan untuk coba-coba aja. Maklum aku khan relativ baru punya IM3. Sejak bulan Agustus ini aku punya tuh kartu dan sangat puas dengan layanan customer service nya dan juga service-service yang laen. Nanti aku akan juga mencoba pake voucher SMS banget yang dapet dua ratus SMS itu. Tapi ya harus direncanakan dulu sih, mau dikirim kemana. Karena masa aktivnya khan cuman lima balas hari. Bilamana itu ternyata sangat menguntungkan, maka aku akan pake tuh voucher aja. Khan murah juga, bayar delapan ribu perak, kalo tidak salah dapet dua ratus SMS dan berlaku lima belas hari. Ga tau juga apa bisa membuat masa aktiv jadi nambah ato tidak. Itung-itung cuman enam belas ribu perak per bulan akan kukeluarkan dan mendapatkan empat ratus SMS. Tapi mau kirim kemana ya SMS sebanyak itu, hehehe…
Ah gampang aku kirimkan aja ke kakak sepupuku yang di Semarang dan kakak sepupuku yang cangkruk di Jepara. Mereka pake Mentari, jadi bisa kukirimi SMS sebanyak-banyaknya, hahaha. Harga SMS pake Mentari khan tiga ratus lima puluh perak, jadi itung-itung bantuin mereka abisin pulsanya,
Tanduk-mode ON
Buntut-berpanah-mode ON
Taring-mode ON
Suara-setan-mode ON.
Ah, hahaha, kok jahat gitu sih? Ah ngga kok, tadi cuman guyon. Abis mau dikirim ke siapa SMS sebanyak itu. Pemakai Indosat juga tidak sebanyak itu, hehehe…aku jadi teringat ama kakak sepupuku di Semarang yang pernah merasa dikit dikerjain karena dia bayar tiga ratus lima puluh perak untuk SMS-an ke aku sedangkan aku cuman bayar seratus lima puluh rupiah saja, hahaha. Setelah kujelaskan padanya, dia jadi ogah SMS aku, hahaha… merasa rugi juga dianya, tapi aku khan baek, biasanya langsung kutelefon dan kugoda-goda dikit, maklumlah kakak sepupuku itu khan cewe, hahaha…
Aku juga jadi ingat ama teman ku Hadi Harianto yang kaget mendapat kiriman banyak SMS dariku dalam sehari, karena dia pake Matrix dan pake Matrix itu harga SMS nya tiga ratus tiga puluh perak, maka dia merasa mahal untuk membalas SMS ku, jadinya dia langsung aja menelefon aku. Hahaha. Iya tuh, tarif SMS sekarang tergolong mahal dibandingkan dengan tarif telefon, apalagi yang lokal. Tapi kalo mau yang lebih murah ya pake Three aja, karena Three khan kasi bonus bicara juga. Kalo isi ulang tiga puluh ribu rupiah, nanti dapat empat setengah jam bebas bicara, kalo isi ulang lima puluh ribu ya dapet tujuh setengah jam ngoceh ke sesama Three tentunya, juga isi ulang seratus ribu perak, dapet lima belas jam ngoceh gratisan. Memang sih, mereka tidak memberinya dalam satuan jam ngoceh, tapi mereka memberikannya dalam bentuk pulsa ke sesama Three, namun itu khan sama juga bila diitung dengan hitungan tarif Three yang berlaku sampai sekarang, hehehe… karenanya juga aku beli Three, paling tidak murah meriah untuk SMS an, hehehe…
Ato juga si Enjelin yang kerasa mahal dan mulai sebal dengan program “putus-putus”-nya Flexi dan akhirnya dia beli Fren, yang ternyata juga sama aja dengan Flexi sering putus, hahaha. Tapi kita jadi punya hobi baru, kita bisa ngoceh sendiri ama henpon kita tanpa sadar kalo sambungan sudah putus, hehehe… dia sering ketawain aku tuh, bila aku yang ngoceh, pasti deh putus, hahaha. Herannya kok tidak pernah pas giliran dia yang cerita, jadi putus ya, hahaha, sentimen tuh Fren terhadap aku. Padahal aku khan pengguna setianya Fren, masa aku dibiarkan bernarasi sendiri dengan handset ku, hehehe. Andaikata bila Frenku bukan tergolong nomer cantik, sudah pasti aku buang tuh kartu, menyebalkan soalnya. Hahaha…
Begitulah kondisi telekomunikasi seluler kita di Indonesia. Pernah aku diberitau oleh teman SMA ku Andre Christanto, dia bilang di USA, bila signal suatu operator seluler ilang maka pembicaraan akan langsung diambil alih oleh roaming partner dari operator tersebut. Karena komunikasi adalah hak setiap pengguna jasa operator seluler yang sudah rela mengeluarkan uang banyak untuk memperlancar komunikasinya dengan rekan bisnis maupun teman pribadinya. Gimana nich Indonesia, sudah ambil alih teknologi tapi kok cuman mampunya segini aja, hehehe…
Tapi ya udahlah, daripada ngomel-ngomel melulu, kita terima aja kenyataan tersebut dan kita bersandar di sofa kita sambil menikmati tembang-tembang enak punyanya Air Supply yang sudah sering kudengarkan dalam seminggu ini. Beberapa lagu sih aku sendiri punya, tapi sisanya kudapat dari Pue Swan yang pastinya lagi bingung jaga papanya di rumah sakit. Kasian juga, kudengar dia sempat menangis karena melihat kondisi lemah dari papanya yang dah hampir mencapai tujuh puluh taon itu, tapi ya nasib orang tidak bisa kita ketaui. Untung dia ada kokonya yang juga temanku SMA itu. Jadi dia dan mamanya tidak sendirian menjaga papanya.
Kalo kupikirkan lagi, lama-lama bisa kutulis semua lirik dari lagu-lagunya Air Supply di sini, enak sih untuk didengerinnya, buat orang tidak jadi agresif. Ketenangan batin sangat diperlukan supaya kita bisa mikir jernih dan punya semangat baru lagi untuk merencanakan sesuatu untuk di masa depan, yang penting itu denger lagu-lagu slow gitu. Hehehe. Pernah ada studi di Inggris kalo pengemudi mobil yang mendengarkan lagu-lagu klassik ala Wolfgang Amadeus Mozart, Strauss, dan laen-laen itu lebih agresif dalam memandu mobilnya ketimbang sopir-sopir yang mendengarkan lagu-lagu bernada slow. Tapi kalo untuk nyetir malam hari, lebih baek pake lagu yang dikit ngerock karena kalo pake yang slow-slow nanti bisa ngantuk dan kalo kitanya bobo, bisa kecelakaan donk, hehehe…
Oke deh, nih aku pilihin lagu The One That You Love ciptaan Graham Russell nya Supply. Air Supply sebagai music factory punya beberapa pengarang kondang, salah satunya ya si Graham Russell ini. Oke deh, ini lirik lagunya kusertakan dibawah ini dan seperti biasa kali ini tanpa terjemahan, tinggal dinikmati aja, kalo punya, kalo tidak punya ya bayangin aja deh, lagunya dijamin seratus persen halal dan uenak buanget, hehehe...
Now the night has gone
Now the night has gone away
Doesn't seem that long
We hardly had two words to say
Hold me in your arms for just another day
I promise this one will go slow
Oh, we have the right you know
We have the right you know
Don't say the morning's come
Don't say the morning's come so soon
Must we end this way
When so much here is hard to lose
Love is everywhere I know it is
Such moments as this are too few
Oh, it's all up to you
It's all up to you
Here I am, the one that you love
Asking for another day
Understand, the one that you love
Loves you in so many ways
Tell me we can stay
Tell me we can stay, oh please
They are the words to stay
The only words I can believe
Hold me in your arms for just another day
I promise this one will go slow
Oh, we have the right you know
We have the right you know
Here I am, the one that you love
Asking for another day
Understand, the one that you love
Loves you in so many ways
Here I am, the one that you love
Asking for another day
Understand, the one that you love
Loves you in so many ways
The night has gone, a part of yesterday
I don't know what to say,
I don't know what to say
Here I am, the one that you love
Asking for another day
Understand, the one that you love
Loves you in so many ways
Here I am, the one that you love
Asking for another day
Understand, the one that you love
Loves you in so many ways
Cuaca: cerah dan hangat
Snack : lagi mik susu indomilk coklat
Song : The One That You Love oleh Air Supply
Genre : Pop, easy listening
Tanggal : 10 November 2007
Dedikasi : kakak sepupuku di Jepara dan kakak sepupuku di Semarang
Hari pahlawan nich hari ini, adek iparku merayakan ulang taonnya, sedangkan aku tadi pagi asik-asik mengecek berapa banyak sisa pulsaku yang tersisa di ke sembilan kartu seluler ku. Ya, betol, aku punya sembilan, serakah ya? Hehehe. Ah ngga juga kok. Khan tidak semuanya aktiv barengan. Aku dulu punya nomer XL dan Starone mulai dari jamannya pacaran sama mantanku kedua, Emylia. Kedua nomernya kupertahankan sampe sekarang, kemudian aku punya nomer kartu As dan Mentari juga dipilihkan oleh Emylia, setelah dia menjadi mantanku. Kartu Mentariku akan kuakhiri masa hidupnya di akhir taon ini, sedangkan kartu As ku karena nomernya termasuk langka dan lumayan cantik, maka akan kuperlihara. Aku punya nomer Fren sejak setaon ini sebagai kado natal dari adekku Sius, yang punya anak kembar itu lho. Terus aku barusan beli nomer IM3 di pertengahan taon ini, setelah program bonus SMS dari kartu Mentari abis dan aku sadar SMS an lewat Mentari kadang bisa trouble, jadi sending report nya terkadang masi pending tapi yang bersangkutan sudah terima dan bahkan membalas SMS ku, lucu khan dan juga aku dulu perlu Mentari untuk telefon ke sepupu-sepupuku dan juga ke adek angkatku di Manado. Tapi kini frekuensinya dah kuturunkan, sehingga kurasa aku tidak butuh lagi kartu Mentari, juga karena program bonus SMS nya sudah berakhir sejak akhir september lalu. Sedangkan kartu Simpati aku pelihara karena waktu itu ada promo kirim SMS tengah malam, hanya empat puluh sembilan rupiah, tapi sekarang sih udah mahal,,jadi tidak ada gunanya lagi mempunyai kartu Simpati. Maka akhirnya aku putuskan untuk menyetop penggunaan kartu ini di akhir taon. Semuanya juga tidak laen dan tidak bukan karena adanya kartu Three dalam jajaran koleksiku, yang mempunyai promo yang masi berlaku, mengirim SMS ke semua operator seharga seratus sepuluh perak termasuk pajak dan ke sesama operator hanya lima puluh lima perak termasuk pajak. Kartu ke sembilan dan terakhir adalah kartu Flexi yang aku beli karena terpaksa. Agar teman-temanku yang ngotot pake Flexi nya, bisa menelefon aku dengan tarif empat puluh sembilan perak per menit plus bonus program “putus-putus”-nya yang sangat terkenal itu,
Itung punya itung, pulsaku berkurang banyak juga nich hanya dibulan oktober silam, tapi tidak sebanyak di bulan April lalu. Jadi aku keluar dulu bentar untuk borong voucher handphone. Maklumlah, aku dah terlalu banyak buang-buang pulsa ku untuk ngoceh-ngoceh ama temen-temenku via telefon maupun SMS, jadi kini aku harus mulai mengirit, hehehe. Kalo tidak nanti pengeluaran per bulannya akan membengkak lagi seperti dibulan April lalu, dimana aku harus membayar lebih dari tujuh ratus ribu hanya untuk pulsa handphone dalam sebulan, hehehe. Bulan ini aja aku harus isi Starone, Three, IM3, Flexi dan XL ku. Pulsanya habis sih, padahal makenya sudah ngirit abis, hehe, tapi ya itu tadi, ada pengeluaran tak terduga. Apa itu, ya untuk rencana reunilah. Hehehe…itu namanya pengorbanan pulsa, tenaga, waktu dan juga pikiran. Tapi apa yang laen pada tau dan sadar tentang itu? Kurasa tidak?
Kalo IM3 aku sih baru isi hari ini untuk pertama kalinya pake voucher yang spesial untuk SMS. Harganya enam belas ribu perak dan dapet voucher spesial untuk SMS sebesar lima ribu perak dan juga dapet tambahan bonus SMS yang berlaku sampai tanggal dua puluh satu Desember taon ini. Katanya sih dengan voucher SMS itu, harga per SMS nya akan menjadi seratus perak saja, ke sesama indosat kecuali ke Starone, dan bukannya seratus lima puluh perak seperti sekarang ini. Tapi kalo makenya kurang dari lima belas SMS per hari atau lebih dari tiga puluh SMS per hari baru untung tuh voucher, dibandingkan dengan pulsa reguler yang tarif SMS nya seratus lima puluh perak, namum bila kita pake sebanyak sepuluh dalam sehari kita akan dapet bonus sepuluh SMS ke sesama Indosat juga. Aku jadi pingin tau, bila aku beli voucher khusus SMS yang dapet dua ratus SMS itu, gimana ya nantinya pengurangan SMS nya. Maksudku mana yang akan kepake duluan, yang bonus SMS, voucher SMS, atau paket SMS itu ya? Andaikata si empunya nomor juga punya bonus SMS harian, mana yang akan dipake duluan? Hehehe. Bingung khan? Logisnya mestinya diatur dari masa berlakunya SMS itu, jadi pertama SMS harian terus paket SMS, bonus SMS dan voucher SMS. Nah bingungnya tuh voucher SMS ini berlakunya panjang ato tidak. Rada bingung juga sih. Kuliat dari keterangannya di display sih, umurnya panjang juga. Tapi aku tidak tau pasti.
Misalnya aku pernah nanya ke customer service nya IM3 yang terkenal ramah-ramah dan handal itu, maklum aku punya pengalaman sangat bagus dengan mereka-mereka itu, katanya bila kita pake voucher khusus SMS, maka masa berlakunya akan mengikuti yang terpanjang, jadi tidak diakkumulasi. Tapi hari ini aku jadi lebih pinter dikit, ternyata masa berlakunya ikut diakumulasi. Memang sih, IM3 ini seperti Flexi yang menawarkan akumulasi masa aktiv, jadi masa aktivnya akan disambung terus. Jadi bila kartu kita aktiv sampai dengan tanggal satu Januari dan kita beli voucher sebanyak lima puluh ribu rupiah dengan masa aktiv sebanyak empat puluh lima hari dan mengisi ulang kartu kita hari ini, maka, masa aktiv baru kita akan sampai tanggal empat belas Februari. Bingung khan? Hehehe. Semoga ga salah hitung aja deh,
Ceritanya itu, aku jadi hepi karena tau, masa aktiv kartu ku bertambah tiga puluh hari dengan voucher SMS tersebut. Masa voucher SMS itu khan cuman lima belas ribu, jadi setara dengan seratus lima puluh SMS. SMS sebanyak itu pasti deh lenyap dalam lima hari, hehehe. Lagian aku beli tuh voucher khan untuk coba-coba aja. Maklum aku khan relativ baru punya IM3. Sejak bulan Agustus ini aku punya tuh kartu dan sangat puas dengan layanan customer service nya dan juga service-service yang laen. Nanti aku akan juga mencoba pake voucher SMS banget yang dapet dua ratus SMS itu. Tapi ya harus direncanakan dulu sih, mau dikirim kemana. Karena masa aktivnya khan cuman lima balas hari. Bilamana itu ternyata sangat menguntungkan, maka aku akan pake tuh voucher aja. Khan murah juga, bayar delapan ribu perak, kalo tidak salah dapet dua ratus SMS dan berlaku lima belas hari. Ga tau juga apa bisa membuat masa aktiv jadi nambah ato tidak. Itung-itung cuman enam belas ribu perak per bulan akan kukeluarkan dan mendapatkan empat ratus SMS. Tapi mau kirim kemana ya SMS sebanyak itu, hehehe…
Ah gampang aku kirimkan aja ke kakak sepupuku yang di Semarang dan kakak sepupuku yang cangkruk di Jepara. Mereka pake Mentari, jadi bisa kukirimi SMS sebanyak-banyaknya, hahaha. Harga SMS pake Mentari khan tiga ratus lima puluh perak, jadi itung-itung bantuin mereka abisin pulsanya,
Tanduk-mode ON
Buntut-berpanah-mode ON
Taring-mode ON
Suara-setan-mode ON.
Ah, hahaha, kok jahat gitu sih? Ah ngga kok, tadi cuman guyon. Abis mau dikirim ke siapa SMS sebanyak itu. Pemakai Indosat juga tidak sebanyak itu, hehehe…aku jadi teringat ama kakak sepupuku di Semarang yang pernah merasa dikit dikerjain karena dia bayar tiga ratus lima puluh perak untuk SMS-an ke aku sedangkan aku cuman bayar seratus lima puluh rupiah saja, hahaha. Setelah kujelaskan padanya, dia jadi ogah SMS aku, hahaha… merasa rugi juga dianya, tapi aku khan baek, biasanya langsung kutelefon dan kugoda-goda dikit, maklumlah kakak sepupuku itu khan cewe, hahaha…
Aku juga jadi ingat ama teman ku Hadi Harianto yang kaget mendapat kiriman banyak SMS dariku dalam sehari, karena dia pake Matrix dan pake Matrix itu harga SMS nya tiga ratus tiga puluh perak, maka dia merasa mahal untuk membalas SMS ku, jadinya dia langsung aja menelefon aku. Hahaha. Iya tuh, tarif SMS sekarang tergolong mahal dibandingkan dengan tarif telefon, apalagi yang lokal. Tapi kalo mau yang lebih murah ya pake Three aja, karena Three khan kasi bonus bicara juga. Kalo isi ulang tiga puluh ribu rupiah, nanti dapat empat setengah jam bebas bicara, kalo isi ulang lima puluh ribu ya dapet tujuh setengah jam ngoceh ke sesama Three tentunya, juga isi ulang seratus ribu perak, dapet lima belas jam ngoceh gratisan. Memang sih, mereka tidak memberinya dalam satuan jam ngoceh, tapi mereka memberikannya dalam bentuk pulsa ke sesama Three, namun itu khan sama juga bila diitung dengan hitungan tarif Three yang berlaku sampai sekarang, hehehe… karenanya juga aku beli Three, paling tidak murah meriah untuk SMS an, hehehe…
Ato juga si Enjelin yang kerasa mahal dan mulai sebal dengan program “putus-putus”-nya Flexi dan akhirnya dia beli Fren, yang ternyata juga sama aja dengan Flexi sering putus, hahaha. Tapi kita jadi punya hobi baru, kita bisa ngoceh sendiri ama henpon kita tanpa sadar kalo sambungan sudah putus, hehehe… dia sering ketawain aku tuh, bila aku yang ngoceh, pasti deh putus, hahaha. Herannya kok tidak pernah pas giliran dia yang cerita, jadi putus ya, hahaha, sentimen tuh Fren terhadap aku. Padahal aku khan pengguna setianya Fren, masa aku dibiarkan bernarasi sendiri dengan handset ku, hehehe. Andaikata bila Frenku bukan tergolong nomer cantik, sudah pasti aku buang tuh kartu, menyebalkan soalnya. Hahaha…
Begitulah kondisi telekomunikasi seluler kita di Indonesia. Pernah aku diberitau oleh teman SMA ku Andre Christanto, dia bilang di USA, bila signal suatu operator seluler ilang maka pembicaraan akan langsung diambil alih oleh roaming partner dari operator tersebut. Karena komunikasi adalah hak setiap pengguna jasa operator seluler yang sudah rela mengeluarkan uang banyak untuk memperlancar komunikasinya dengan rekan bisnis maupun teman pribadinya. Gimana nich Indonesia, sudah ambil alih teknologi tapi kok cuman mampunya segini aja, hehehe…
Tapi ya udahlah, daripada ngomel-ngomel melulu, kita terima aja kenyataan tersebut dan kita bersandar di sofa kita sambil menikmati tembang-tembang enak punyanya Air Supply yang sudah sering kudengarkan dalam seminggu ini. Beberapa lagu sih aku sendiri punya, tapi sisanya kudapat dari Pue Swan yang pastinya lagi bingung jaga papanya di rumah sakit. Kasian juga, kudengar dia sempat menangis karena melihat kondisi lemah dari papanya yang dah hampir mencapai tujuh puluh taon itu, tapi ya nasib orang tidak bisa kita ketaui. Untung dia ada kokonya yang juga temanku SMA itu. Jadi dia dan mamanya tidak sendirian menjaga papanya.
Kalo kupikirkan lagi, lama-lama bisa kutulis semua lirik dari lagu-lagunya Air Supply di sini, enak sih untuk didengerinnya, buat orang tidak jadi agresif. Ketenangan batin sangat diperlukan supaya kita bisa mikir jernih dan punya semangat baru lagi untuk merencanakan sesuatu untuk di masa depan, yang penting itu denger lagu-lagu slow gitu. Hehehe. Pernah ada studi di Inggris kalo pengemudi mobil yang mendengarkan lagu-lagu klassik ala Wolfgang Amadeus Mozart, Strauss, dan laen-laen itu lebih agresif dalam memandu mobilnya ketimbang sopir-sopir yang mendengarkan lagu-lagu bernada slow. Tapi kalo untuk nyetir malam hari, lebih baek pake lagu yang dikit ngerock karena kalo pake yang slow-slow nanti bisa ngantuk dan kalo kitanya bobo, bisa kecelakaan donk, hehehe…
Oke deh, nih aku pilihin lagu The One That You Love ciptaan Graham Russell nya Supply. Air Supply sebagai music factory punya beberapa pengarang kondang, salah satunya ya si Graham Russell ini. Oke deh, ini lirik lagunya kusertakan dibawah ini dan seperti biasa kali ini tanpa terjemahan, tinggal dinikmati aja, kalo punya, kalo tidak punya ya bayangin aja deh, lagunya dijamin seratus persen halal dan uenak buanget, hehehe...
Now the night has gone
Now the night has gone away
Doesn't seem that long
We hardly had two words to say
Hold me in your arms for just another day
I promise this one will go slow
Oh, we have the right you know
We have the right you know
Don't say the morning's come
Don't say the morning's come so soon
Must we end this way
When so much here is hard to lose
Love is everywhere I know it is
Such moments as this are too few
Oh, it's all up to you
It's all up to you
Here I am, the one that you love
Asking for another day
Understand, the one that you love
Loves you in so many ways
Tell me we can stay
Tell me we can stay, oh please
They are the words to stay
The only words I can believe
Hold me in your arms for just another day
I promise this one will go slow
Oh, we have the right you know
We have the right you know
Here I am, the one that you love
Asking for another day
Understand, the one that you love
Loves you in so many ways
Here I am, the one that you love
Asking for another day
Understand, the one that you love
Loves you in so many ways
The night has gone, a part of yesterday
I don't know what to say,
I don't know what to say
Here I am, the one that you love
Asking for another day
Understand, the one that you love
Loves you in so many ways
Here I am, the one that you love
Asking for another day
Understand, the one that you love
Loves you in so many ways
Masi Ada Rasa Setia Kawan Dan Solidaritas Itu!
Mood : lagi hepi nich
Cuaca: cerah dan hangat
Snack : lagi caplok-caplok kuwe koya
Song : ga bocan-bocan asik dengar love song nya Air Supply
Genre : Pop
Tanggal : 9 November 2007
Dedikasi : Pue Swan, Thian Beng dan teman-teman SMA ku: Citra Sari Dewi, dokter Elisabet Lily, Oey Se Liep, Taswin, Yulius Chandra, Hadi, Andre Christanto dan Marciana Amelia.
Jam menunjukkan pukul dua belas lewat dua belas menit ketika aku mendapat SMS dari Pue Swan alias Swandi yang juga adek teman SMA ku Thian Beng. Dia mengabari kalo dia lagi ngantuk karena subuh tadi dia sudah bangun menjaga papanya yang tercinta yang konon kabarnya lagi sakit keras. Pencernaannya bermasalah. Memang sih papa Thian Beng itu sudah tua renta dan memang mengidap banyak penyakit berkomplikasi seperti stroke, diabet, kolesterol, dan laen-laen. Konon kabarnya biaya obatnyapun memembus tujuh angka per bulannya. Walah sudah separah itukah? Tapi aku sendiri memang sudah sering mendengar kalo dia sering jato sakit, tapi baru kali ini aku dengar kabar kalo sakitnya lumayan parah juga. Dia mohon padaku tanpa menyebut namanya untuk tanyakan ke teman-teman (dan bukan pada cermin di dinding) siapakan dokter ahli pencernaan yang ada di kota buaya ini selaen dokter di Residen Sudirman Surabaya.
Alhasil aku segera mengetik SMS yang bunyinya serius dan mengirimkannya kepada beberapa orang teman untuk kutanyai tentang nama dokter pencernaan tersebut. Tentu saja aku tidak menuruti permintaan Pue Swan untuk tidak menyebut namanya. Karena aku tau hanya dengan menyebut namanya dan nama kokonya, pasti anak-anak yang kenal Thian Beng, kokonya itu akan segera mengirim jawaban. Lebih bersifat pribadi gitulho. Dan strategi ini berfungsi…hehehe… aku jadi ingat ama hanibal nya The A-Team yang diperani oleh almarhum George Peppard. Hanibal selalu tersenyum riang sambil mengulum cerutunya dan mengguman “betapa senangnya hatiku bila rencanaku berfungsi”. Hehehe…
Awalnya sih aku dikit tidak percaya karena balasan SMS dari teman-teman ternyata lama sekali masuknya sampe aku mendapat kabar kalo kondisi papanya Thian Beng dan Pue Swan menurun. Nah lho, dengarnya sih sudah dari pagi subuh tadi tidak bisa makan dan tidak bisa minum. Sakit apa pula itu? Katanya Pue Swan nanti sore papanya mau dimasukkan ke rumah sakit, mungkin RKZ, tapi dia belon tau. Hah? Ga salah nich cewe satu ketik di SMS begituan? Papanya sendiri sakit sekarat dianya malah seperti orang tidak tau harus ngapain? Benernya sih tidak terlalu aneh juga, karena orang pasti panik bila mana mereka ditempatkan pada suatu situasi harus memutuskan suatu tindakan yang tidak bole salah. Aku sendiri sih segera membalas SMS nya dan memintanya secepatnya pergi meninggalkan urusan kantornya untuk pulang mengurusi papanya. Maklum yang menjagai papanya khan hanya mamanya sendiri, bila dibiarkan begitu sendirian dan tidak bisa makan dan minum, gimana coba? Dehidrasi dan meninggal? Nah lho? Aku langsung tanpa sungkan-sungkan juga mendesaknya untuk segera mengantarkan nya ke rumah sakit terdekat dan itu harus terjadi secepatnya.
Sementara itu SMS dari teman-teman pun membanjir masuk. Banyak dari mereka yang dengan sangat menyesal mengatakan ketidak-tauannya, tapi banyak pula seperti Citra Sari Dewi, dokter Elisabet Lily, Oey Se Liep, Taswin, Yulius Chandra, Hadi, Andre Christanto dan Marciana Amelia yang dengan segala suka cita dan hati yang senang dan iklas serta dibumbui oleh rasa setia kawan yang tinggi sehingga sudi memberikan alamat dari dokter spesialis pencernaan tersebut dengan gratisnya. Semua nama dokter itu relativ lengkap dengan alamat dan nomer telefonnya dan juga nama pengirimnya segera kuforward ke Pue Swan sebagai info.
Inilah nama dokter ahli pencernaan yang dimaksud:
1. Dokter Yap Cin Jiang di Jalan Residen Sudirman seberang gereja katolik Kristus Raja
2. Dokter Hans Tjandra (professor) di Jalan Undaan Wetan
3. Dokter Hadi Laksono di Jalan Kutai 17 sebelah RKZ
4. Dokter Sutamto di Jalan Kapasari 48
5. Dokter Nizam di RS William Booth
6. Dokter Yudi dan dokter Jeffry di Rumah Sakit HCOS
Lebih mengharukan lagi apa yang diperbuat oleh temanku Marciana Amelia yang segera menghubungi suaminya, Danny. Danny ini adalah atasan dari Ieneke yang juga istri dari Thian Beng di sebuah perusahaan di Surabaya. Terus terang aku aja belon terpikir ke arah sana, tapi rupanya Marciana ini telah memikirkan semuanya jauh kedepan. Hehehe. Yah, itulah gunanya punya teman baek. Aku sungguh kaget dan terharu. Sehingga aku segera mengucapkan rasa terima kasihku kepada nya. Terkadang aku kagum sendiri, kalo di dunia yang penuh dengan persaingan dan sarat dengan nafsu saling membunuh, ternyata ada secercah cahaya yang terpancar dari diri satu atau dua orang dan itu sangat menonjol karena cahaya itu adalah cahaya kesetiakawanan. Bahkan dari respon teman-temanku yang namanya kusebut dalam blog ini, aku sadar, kita tidak hidup sendiri, dan teman lama adalah teman yang kita punya dan mereka itu adalah teman yang setia dan solider.
Aku jadi teringat oleh salah satu SMS yang pernah di forward oleh Pue Swan kepadaku, bunyinya:
Taukah Anda hubungan antara kedua mata Anda? Mereka berkedip bersama, bergerak bersama, menangis bersama, melihat bersama-sama dan bahkan terpejam tidur bersama-sama. Walaupun mereka tidak pernah saling melihat. Yah persahabatan juga seharusnya seperti itu. Kehidupan ini bagaikan neraka tanpa teman. Hidup ini lebih mudah dijalani dengan teman, terutama dengan teman yang setia, teman sepermaenan.
Ya begitulah adanya. Disamping itu aku juga teringat pada SMS yang laen yang menggambarkan kesetia-kawanan yang laen, bunyinya
Suatu hari CINTA dan KAWAN berjalan bersama-sama dalam kampung. Tiba-tiba CINTA terjatuh ke dalam telaga biru yang gelap. Kenapa demikian? Karena CINTA itu buta. Tak disangka tak dinyana, ternyata KAWAN langsung ikutan nyebur ke dalam telaga tanpa pikir panjang. Kenapa? Karena KAWAN akan berbuat apa saja demi CINTA. Tetapi betapa malangnya, di dalam telaga biru dan dalam itu CINTA telah menghilang. Kenapa ya? Karena CINTA itu halus, mudah hilang kalo tidak dijaga dan bahkan sukar dicari apalagi di dalam telaga yang gelap. Sementara itu KAWAN masih setia mencari-cari dimana CINTA berada dan rela menunggunya sampai kapanpun. Kenapa kok gitu? Karena KAWAN itu sejati dan kekal sebagai KAWAN yang setia. Maka hargailah KAWAN kita, terutama selagi kita merasa KAWAN kita berarti, sangat berarti bagi kita. Walaupun kita sudah punya partner hidup, suami ataupun istri, tetapi kawanlah yang paling setia. Walau pun kita punya banyak barang berharga, tetap kawanlah yang paling berharga.
Kuharap banyak orang yang akan percaya, bahwa di dunia hanya teman aja yang paling berharga. Seperti juga sudah terbukti dari kisah nyata hari ini. Oya ceritanya berlanjut, ketika sekitar pukul empat sore kurang sepuluh menit, aku dikabari langsung dari rumah sakit RKZ Surabaya, kabar teraktuil papanya harus ngamar di sana dan sementara itu masi di unit gawat darurat RKZ untuk difoto dadanya dan diambil darah untuk ditest kadar kandungan gulanya. Sementara itu temanku Thian Beng juga minta ijin dari kantornya di kota Pandaan untuk segera pulang ikut menangani papanya. Jadi mereka sekeluarga kini ada di RKZ semua. Dari jauh kami hanya bisa membantu dengan doa. Khan sudah ada para dokter ahli yang ikutan menangani papa mereka itu. Teman-teman juga sudah menyatakan kesediaan mereka untuk membantu dengan doa, agar papanya cepat sembuh. Saat ini tidak ada apa-apa lagi khan yang kita bisa buat? Pasrah aja deh.
Pada waktu aku mengetik cerita ini, aku mendapat telefon dari Pue Swan alias Swandi ibu Angsa ini yang mengabarkan kondisi terakhir dari papanya. Dia terharu tuh melihat betapa besar dukungan dari teman-teman kokonya yang mensupportnya dengan doa. Mereka akhirnya sudah mendapatkan kamar untuk papanya dan kini masi menunggu hasil test yang telah dibuat. Kalium diketemukan sangat rendah kadarnya. Aku tau dari pengalamanku sendiri kalau kadar kalium rendah artinya jantung akan bermasalah, makanya orang-orang Eropa gemar sekali makan ikan, paling tidak satu kali dalam seminggu, akupun berusaha sedapat mungkin seminggu dua kali makan ikan. Baek segar maupun ikan yang diawetkan. Karena biar sedikitpun pasti masi tetap diperlukan oleh jantung untuk bekerja dengan baek. Juga katanya diketemukan tingkat kadar gula yang rendah, ya maklumlah, khan sudah seharian tidak bisa makan maupun minum.
Hmmm… Susah juga sih, kalo udah tua ya emang gitu, banyak penyakitnya. Bila aku bisa memilih, pasti aku akan memilih mati muda aja. Karena akupun dalam status melajang, maka aku akan bisa tersenyum bila aku mati muda, karena aku tau, aku tidak punya tanggungan apa-apa. Bayangkan aja bila aku punya anak dan istri, sedangkan aku sudah mati muda, itu namanya menyusahkan orang laen. Tul ga? Hehehe…
Ya aku sih tidak sepesimistis itu, karena seperti biasa hari ini adalah hari yang dahsyat dan luar biasa dan kita pasti masi akan hidup lama seperti kata temanku Se Liep selalu dalam setiap SMS nya yang membangkitkan semangat baru dalam diriku, hehehe…ya terkadang seorang motivator juga harus dimotivasi juga, karena kebanyakan memotivasi orang khan juga berarti tenaga kita sendiri habis, hehehe. Aku jadi teringat regu penolong Jerman yang selalu mengikut-sertakan psikiater dan psikolog di dalamnya, dan mereka selalu menempatkan psikiater dan psikolog ahli di bagian belakang untuk menjadi psikolog dan psikiater bagi psikolog dan psikiater laennya, hehehe. Betol-betol strategi yang dahsyat dan luar binasa, hahaha… ya kadang kita harus melongok keluar jendela rumah kita dan melihat apa yang dilakukan oleh orang laen. Bila kita di Indonesia, maka kita harus juga melihat dan mencontoh selama itu baek dari orang-orang non-Indo yang sudah pastinya punya strategi yang berbeda dalam segala hal, setuju? Hehehe…
Aku pribadi pasti akan mengikut-sertakan keluarga mereka, terutama papa mereka, ke dalam doaku seharian ini, kerena aku terus terang ogah menjadi pembawa berita duka bagi kawan-kawan semua. Hehehe…yah, manusia memang berusaha sih, tapi khan Tuhan yang menentukan. Tapi aku tau kalo Tuhan itu maha pengasih dan penyayang. Karena itu, aku tau kalo cobaan yang diberikan Tuhan kepada hamba-hambanya pasti tidak akan melebihi batas kemampuan kita sendiri. Amin.
Waduh tiba-tiba perutku mules nich, jangan-jangan aku sendiri yang nantinya perlu pergi ke ahli pencernaan tersebut, wah wah wah wah (ala pak Raden) gawat gawat gawat.. aku pamit dulu deh, mau beol, ada yang mau ngikut kagak? Kita jumpa di toilet ya…sampe nanti….hahaha….
Cuaca: cerah dan hangat
Snack : lagi caplok-caplok kuwe koya
Song : ga bocan-bocan asik dengar love song nya Air Supply
Genre : Pop
Tanggal : 9 November 2007
Dedikasi : Pue Swan, Thian Beng dan teman-teman SMA ku: Citra Sari Dewi, dokter Elisabet Lily, Oey Se Liep, Taswin, Yulius Chandra, Hadi, Andre Christanto dan Marciana Amelia.
Jam menunjukkan pukul dua belas lewat dua belas menit ketika aku mendapat SMS dari Pue Swan alias Swandi yang juga adek teman SMA ku Thian Beng. Dia mengabari kalo dia lagi ngantuk karena subuh tadi dia sudah bangun menjaga papanya yang tercinta yang konon kabarnya lagi sakit keras. Pencernaannya bermasalah. Memang sih papa Thian Beng itu sudah tua renta dan memang mengidap banyak penyakit berkomplikasi seperti stroke, diabet, kolesterol, dan laen-laen. Konon kabarnya biaya obatnyapun memembus tujuh angka per bulannya. Walah sudah separah itukah? Tapi aku sendiri memang sudah sering mendengar kalo dia sering jato sakit, tapi baru kali ini aku dengar kabar kalo sakitnya lumayan parah juga. Dia mohon padaku tanpa menyebut namanya untuk tanyakan ke teman-teman (dan bukan pada cermin di dinding) siapakan dokter ahli pencernaan yang ada di kota buaya ini selaen dokter di Residen Sudirman Surabaya.
Alhasil aku segera mengetik SMS yang bunyinya serius dan mengirimkannya kepada beberapa orang teman untuk kutanyai tentang nama dokter pencernaan tersebut. Tentu saja aku tidak menuruti permintaan Pue Swan untuk tidak menyebut namanya. Karena aku tau hanya dengan menyebut namanya dan nama kokonya, pasti anak-anak yang kenal Thian Beng, kokonya itu akan segera mengirim jawaban. Lebih bersifat pribadi gitulho. Dan strategi ini berfungsi…hehehe… aku jadi ingat ama hanibal nya The A-Team yang diperani oleh almarhum George Peppard. Hanibal selalu tersenyum riang sambil mengulum cerutunya dan mengguman “betapa senangnya hatiku bila rencanaku berfungsi”. Hehehe…
Awalnya sih aku dikit tidak percaya karena balasan SMS dari teman-teman ternyata lama sekali masuknya sampe aku mendapat kabar kalo kondisi papanya Thian Beng dan Pue Swan menurun. Nah lho, dengarnya sih sudah dari pagi subuh tadi tidak bisa makan dan tidak bisa minum. Sakit apa pula itu? Katanya Pue Swan nanti sore papanya mau dimasukkan ke rumah sakit, mungkin RKZ, tapi dia belon tau. Hah? Ga salah nich cewe satu ketik di SMS begituan? Papanya sendiri sakit sekarat dianya malah seperti orang tidak tau harus ngapain? Benernya sih tidak terlalu aneh juga, karena orang pasti panik bila mana mereka ditempatkan pada suatu situasi harus memutuskan suatu tindakan yang tidak bole salah. Aku sendiri sih segera membalas SMS nya dan memintanya secepatnya pergi meninggalkan urusan kantornya untuk pulang mengurusi papanya. Maklum yang menjagai papanya khan hanya mamanya sendiri, bila dibiarkan begitu sendirian dan tidak bisa makan dan minum, gimana coba? Dehidrasi dan meninggal? Nah lho? Aku langsung tanpa sungkan-sungkan juga mendesaknya untuk segera mengantarkan nya ke rumah sakit terdekat dan itu harus terjadi secepatnya.
Sementara itu SMS dari teman-teman pun membanjir masuk. Banyak dari mereka yang dengan sangat menyesal mengatakan ketidak-tauannya, tapi banyak pula seperti Citra Sari Dewi, dokter Elisabet Lily, Oey Se Liep, Taswin, Yulius Chandra, Hadi, Andre Christanto dan Marciana Amelia yang dengan segala suka cita dan hati yang senang dan iklas serta dibumbui oleh rasa setia kawan yang tinggi sehingga sudi memberikan alamat dari dokter spesialis pencernaan tersebut dengan gratisnya. Semua nama dokter itu relativ lengkap dengan alamat dan nomer telefonnya dan juga nama pengirimnya segera kuforward ke Pue Swan sebagai info.
Inilah nama dokter ahli pencernaan yang dimaksud:
1. Dokter Yap Cin Jiang di Jalan Residen Sudirman seberang gereja katolik Kristus Raja
2. Dokter Hans Tjandra (professor) di Jalan Undaan Wetan
3. Dokter Hadi Laksono di Jalan Kutai 17 sebelah RKZ
4. Dokter Sutamto di Jalan Kapasari 48
5. Dokter Nizam di RS William Booth
6. Dokter Yudi dan dokter Jeffry di Rumah Sakit HCOS
Lebih mengharukan lagi apa yang diperbuat oleh temanku Marciana Amelia yang segera menghubungi suaminya, Danny. Danny ini adalah atasan dari Ieneke yang juga istri dari Thian Beng di sebuah perusahaan di Surabaya. Terus terang aku aja belon terpikir ke arah sana, tapi rupanya Marciana ini telah memikirkan semuanya jauh kedepan. Hehehe. Yah, itulah gunanya punya teman baek. Aku sungguh kaget dan terharu. Sehingga aku segera mengucapkan rasa terima kasihku kepada nya. Terkadang aku kagum sendiri, kalo di dunia yang penuh dengan persaingan dan sarat dengan nafsu saling membunuh, ternyata ada secercah cahaya yang terpancar dari diri satu atau dua orang dan itu sangat menonjol karena cahaya itu adalah cahaya kesetiakawanan. Bahkan dari respon teman-temanku yang namanya kusebut dalam blog ini, aku sadar, kita tidak hidup sendiri, dan teman lama adalah teman yang kita punya dan mereka itu adalah teman yang setia dan solider.
Aku jadi teringat oleh salah satu SMS yang pernah di forward oleh Pue Swan kepadaku, bunyinya:
Taukah Anda hubungan antara kedua mata Anda? Mereka berkedip bersama, bergerak bersama, menangis bersama, melihat bersama-sama dan bahkan terpejam tidur bersama-sama. Walaupun mereka tidak pernah saling melihat. Yah persahabatan juga seharusnya seperti itu. Kehidupan ini bagaikan neraka tanpa teman. Hidup ini lebih mudah dijalani dengan teman, terutama dengan teman yang setia, teman sepermaenan.
Ya begitulah adanya. Disamping itu aku juga teringat pada SMS yang laen yang menggambarkan kesetia-kawanan yang laen, bunyinya
Suatu hari CINTA dan KAWAN berjalan bersama-sama dalam kampung. Tiba-tiba CINTA terjatuh ke dalam telaga biru yang gelap. Kenapa demikian? Karena CINTA itu buta. Tak disangka tak dinyana, ternyata KAWAN langsung ikutan nyebur ke dalam telaga tanpa pikir panjang. Kenapa? Karena KAWAN akan berbuat apa saja demi CINTA. Tetapi betapa malangnya, di dalam telaga biru dan dalam itu CINTA telah menghilang. Kenapa ya? Karena CINTA itu halus, mudah hilang kalo tidak dijaga dan bahkan sukar dicari apalagi di dalam telaga yang gelap. Sementara itu KAWAN masih setia mencari-cari dimana CINTA berada dan rela menunggunya sampai kapanpun. Kenapa kok gitu? Karena KAWAN itu sejati dan kekal sebagai KAWAN yang setia. Maka hargailah KAWAN kita, terutama selagi kita merasa KAWAN kita berarti, sangat berarti bagi kita. Walaupun kita sudah punya partner hidup, suami ataupun istri, tetapi kawanlah yang paling setia. Walau pun kita punya banyak barang berharga, tetap kawanlah yang paling berharga.
Kuharap banyak orang yang akan percaya, bahwa di dunia hanya teman aja yang paling berharga. Seperti juga sudah terbukti dari kisah nyata hari ini. Oya ceritanya berlanjut, ketika sekitar pukul empat sore kurang sepuluh menit, aku dikabari langsung dari rumah sakit RKZ Surabaya, kabar teraktuil papanya harus ngamar di sana dan sementara itu masi di unit gawat darurat RKZ untuk difoto dadanya dan diambil darah untuk ditest kadar kandungan gulanya. Sementara itu temanku Thian Beng juga minta ijin dari kantornya di kota Pandaan untuk segera pulang ikut menangani papanya. Jadi mereka sekeluarga kini ada di RKZ semua. Dari jauh kami hanya bisa membantu dengan doa. Khan sudah ada para dokter ahli yang ikutan menangani papa mereka itu. Teman-teman juga sudah menyatakan kesediaan mereka untuk membantu dengan doa, agar papanya cepat sembuh. Saat ini tidak ada apa-apa lagi khan yang kita bisa buat? Pasrah aja deh.
Pada waktu aku mengetik cerita ini, aku mendapat telefon dari Pue Swan alias Swandi ibu Angsa ini yang mengabarkan kondisi terakhir dari papanya. Dia terharu tuh melihat betapa besar dukungan dari teman-teman kokonya yang mensupportnya dengan doa. Mereka akhirnya sudah mendapatkan kamar untuk papanya dan kini masi menunggu hasil test yang telah dibuat. Kalium diketemukan sangat rendah kadarnya. Aku tau dari pengalamanku sendiri kalau kadar kalium rendah artinya jantung akan bermasalah, makanya orang-orang Eropa gemar sekali makan ikan, paling tidak satu kali dalam seminggu, akupun berusaha sedapat mungkin seminggu dua kali makan ikan. Baek segar maupun ikan yang diawetkan. Karena biar sedikitpun pasti masi tetap diperlukan oleh jantung untuk bekerja dengan baek. Juga katanya diketemukan tingkat kadar gula yang rendah, ya maklumlah, khan sudah seharian tidak bisa makan maupun minum.
Hmmm… Susah juga sih, kalo udah tua ya emang gitu, banyak penyakitnya. Bila aku bisa memilih, pasti aku akan memilih mati muda aja. Karena akupun dalam status melajang, maka aku akan bisa tersenyum bila aku mati muda, karena aku tau, aku tidak punya tanggungan apa-apa. Bayangkan aja bila aku punya anak dan istri, sedangkan aku sudah mati muda, itu namanya menyusahkan orang laen. Tul ga? Hehehe…
Ya aku sih tidak sepesimistis itu, karena seperti biasa hari ini adalah hari yang dahsyat dan luar biasa dan kita pasti masi akan hidup lama seperti kata temanku Se Liep selalu dalam setiap SMS nya yang membangkitkan semangat baru dalam diriku, hehehe…ya terkadang seorang motivator juga harus dimotivasi juga, karena kebanyakan memotivasi orang khan juga berarti tenaga kita sendiri habis, hehehe. Aku jadi teringat regu penolong Jerman yang selalu mengikut-sertakan psikiater dan psikolog di dalamnya, dan mereka selalu menempatkan psikiater dan psikolog ahli di bagian belakang untuk menjadi psikolog dan psikiater bagi psikolog dan psikiater laennya, hehehe. Betol-betol strategi yang dahsyat dan luar binasa, hahaha… ya kadang kita harus melongok keluar jendela rumah kita dan melihat apa yang dilakukan oleh orang laen. Bila kita di Indonesia, maka kita harus juga melihat dan mencontoh selama itu baek dari orang-orang non-Indo yang sudah pastinya punya strategi yang berbeda dalam segala hal, setuju? Hehehe…
Aku pribadi pasti akan mengikut-sertakan keluarga mereka, terutama papa mereka, ke dalam doaku seharian ini, kerena aku terus terang ogah menjadi pembawa berita duka bagi kawan-kawan semua. Hehehe…yah, manusia memang berusaha sih, tapi khan Tuhan yang menentukan. Tapi aku tau kalo Tuhan itu maha pengasih dan penyayang. Karena itu, aku tau kalo cobaan yang diberikan Tuhan kepada hamba-hambanya pasti tidak akan melebihi batas kemampuan kita sendiri. Amin.
Waduh tiba-tiba perutku mules nich, jangan-jangan aku sendiri yang nantinya perlu pergi ke ahli pencernaan tersebut, wah wah wah wah (ala pak Raden) gawat gawat gawat.. aku pamit dulu deh, mau beol, ada yang mau ngikut kagak? Kita jumpa di toilet ya…sampe nanti….hahaha….
Thursday, November 8, 2007
Si Kembar Berulang Taon Kedua Nich
Mood : lagi hepi nich
Cuaca: cerah dan hangat
Snack : minum susu coklat
Song : masi asik dengar lagu-lagunya Air Supply
Genre : Pop
Tanggal : 7 November 2007
Dedikasi : Annette dan Vivian, keponakan kembarku yang lagi ulang taon kedua
Hari ini dua taon silam tepatnya telah lahir kedua keponakan kembarku, si Lan alias Annette dan si Lian alias Vivian. Tak terasa ya waktu dua taon itu begitu cepat berlalu. Sungguh tak terasa. Tapi juga sangat menyenangkan bisa melihat pertumbuhan dari mereka sejak bayi, sampai sekarang dimana kita bisa mulai bercakap-cakap dengan mereka. Memang sih mereka belon seratus persen mengerti apa yang kita mau. Tetapi itu sebenarnya juga sudah cukup untuk mengagumi ciptaan Tuhan yang telah dititipkan kepada keluarga adekku, Sius.
Mengingat mereka hari ini akan merayakan hari ulang taonnya, maka kemaren sore aku menyempatkan diri untuk pergi mengunjungi toko boneka yang terletak tidak jauh dari rumahku. Di sana aku kebingungan untuk memilih boneka apa ya yang kira-kira disukai mereka? Taon lalu sudah aku belikan sepasang boneka anjing, satu warnanya coklat dan satunya kuning susu. Boneka itu sangat disukai mereka karena empuk dan bulunya sangat halus dan lembut. Nah kali ini aku rada kesulitan mencarikan sepasang boneka yang mirip satu sama laen, bole aja beda warna, namun sedapat mungkin aku harus bertindak adil dan tidak beli yang tidak sepadan.
Harus kuakui cukup lama aku menilai dan memilah-milah boneka apa yang akan menjadi pilihan hatiku, ceile,,, seperti cari jodo aja ya, hehehe… setelah menghabiskan waktu cukup lama untuk berputar-putar di toko yang sempit itu, mataku akhirnya mulai menyeleksi boneka-boneka beruang. Malangnya disana ada banyak sekali boneka yang berbentuk beruang. Padahal beruang itu di alam bebas cukup besar dan lumayan menakutkan banyak orang dewasa, namun kenapa ya koq justru model beruang paling banyak kita temukan untuk bentuk boneka populer jaman sekarang? Mungkin karena bentuk bulunya yang halus atau karena moncongnya yang terlihat sangat ramah walau pancaran sinar matanya pasti sangat tajam. Paling tidak itulah kesan yang kudapat ketika aku dahulu kala mengunjungi kebon binatang guna memperhatikan isi suaka margasatwanya. Karena pandangan mataku terkesan memilih-milih beruang dan tanganku sibuk meraih boneka-boneka tersebut untuk menilai kehalusan bulunya, maka seorang petugas toko tersebut dengan tersenyum bertanya apakah aku lagi mencari boneka beruang. Aku hanya mengiyakan dan menjelaskan aku lagi mencari sepasang boneka beruang sebagai kado ulang taon keponakan kembarku yang akan berulang taon dan aku meminta waktu untuk melihat-lihat lebih teliti lagi. Sambil tersenyum diapun berlalu dari hadapanku dan membiarkan aku dengan hati tenang dan senang karena terbebas dari padangan mata rasa ingin taunya tadi guna menelitik lebih lanjut dan mempertimbangkan boneka yang mana yang pada akhirnya akan aku gotong ke kasir.
Setelah aku menghabiskan waktu ribuan detik akhirnya aku memutuskan untuk memilih boneka Winnie the Pooh untuk kado untuk si kembar. Pasalnya disana ada banyak boneka Winnie the Pooh. Ada yang memakai topi beraneka ragam warna, ada yang berpose sedang membawa gentong kecil berisi madu. Maklumlah Winnie the Pooh khan beruang madu, hehehe. Jujur aja aku sih belon pernah nonton film kartunnya, tapi mendengar dari teman-teman yang penggemar kisah petualangan si Winnie the Pooh tentang beruang apa itu. Juga ada banyak pose Winnie the Pooh yang laen dan juga ada banyak ukuran. Nah tentang ukuran inipun aku jadi bingung sendiri. Aku ingat keponakanku si Jiji dulunya sempat ketakutan ketika aku bawakan boneka monyet besar sekali dari Jerman sewaktu dia ulang taon ketiga dulu.
Belajar dari pengalaman dengan Jiji tersebut, maka aku pada akhirnya memutuskan untuk menggotong beruang Winnie the Pooh yang berukuran sedang, paling tingginya enam puluhan centimeter dan lagi berpose sedang membawa sebotol madu dan ada dua tawon, satu di kepala dan satunya lagi hinggap di botol madunya. Hehehe, maklumlah, kakeknya khan berjualan madu, jadi sudah sepantasnya mereka mendapatkan boneka beruang madu lengkap dengan botol madunya, hehehe. Akhirnya dengan langkah tenang namun pasti aku melangkah ke arah kasir untuk membayar boneka yang tidak murah tersebut, tapi tetap dengan senyum mengembang di bibirku karena aku sudah membayangkan pasti adekku Sius dan iparku Yenny tidak pernah membayangkan kalo aku mempunyai sesuatu untuk anak mereka si kembar tersebut.
Sesampainya di rumah kemaren malem, langsung aku telanjangi kedua boneka tersebut dari plastik pembungkusnya dan dengan hati riang gembira kumasukkan mereka berdua ke dalam mesin cuci untuk dicuci sebentar dengan program cuci mini yang hanya menghabiskan waktu sekitar tiga puluh menit itu. Setelah kedua boneka tersebut bersih dan berbau harum, maklum juga aku khan masukkan cairan pelembut ke dalam tempat sabut mesin tersebut, sehingga boneka itu bulunya menjadi lembut dan segar. Kemudian semalaman aku menjemur kedua boneka tersebut karena aku tidak tau apa si kembar akan datang mampir kemari pada hari ulang taonnya.
Ternyata tebakanku benar, si kembar mampir hari ini. Sewaktu mereka mengetok pintu kamarku, aku membukanya dan menyambut kedatangan mereka dengan kedua boneka ditanganku. Sayangnya hanya Lan yang tidak tidur dan mau menyambut pemberian boneka tersebut dengan suka cita seorang gadis cilik. Sedangkan Lian lagi asik bobo di gendongan pengasuhnya, sehingga boneka untuknya kuserahkan kepada adek iparku dulu, untuk nantinya diberikan kepada Lian setelah bangun dari alam mimpinya. Karena aku harus pergi sebentar mengambil laptop pesanan di sebuah ruko tak jauh dari tempat tinggalku, maka akupun meninggalkan mereka sebentar.
Ketika kembali kulihat kedua bocah cilik tersebut dengan segala senang hati bermaen dengan si beruang madu. Karena aku tidak mau mereka beriri hati, makanya kemaren itu aku belikan dua buah boneka beruang. Hehehe… tapi aku selalu membelikan dua biji boneka atau maenan untuk mereka. Takutnya nanti mereka saling iri hati dan bertengkar. Hatiku sungguh bahagia melihat mereka ternyata menyukainya. Padahal ukuran boneka tersebut hampir menyamai ukuran tubuh mereka dan kepala boneka tersebut jauh lebih besar dari kepala mereka sendir, hehehe. Tapi rupanya mereka tidak takut.
Dari ibunya aku mendapat keterangan kalo mereka cuman takut pada suara kucing. Tapi tidak terhadap anjing. Heran ya, napa banyak anak-anak kecil suka bermaen-maen dengan anjing tapi jarang ada yang suka bermaen dengan kucing ya? Apa karena anjing itu pada umumnya bersikap sangat ramah terhadap anak manusia? Ga tau jugalah. Yang penting, aku baru tau kalo kedua keponakanku tidak takut sama anjing. Hehehe…
Setelah itu tiba saatnya mereka harus pergi ke dokter anak untuk pemeriksaan rutin dan akhirnya setelah beberapa saat mereka datang kembali ke tempatku sambil membawa kue taart dengan tulisan happy birthday nya. Yah sepertinya sudah tradisi di familinya adekku ini, tiap taon mereka membeli kue taart dan tiap kali pula mengadakan sesi foto-foto di tempat ku, hehehe. Paling tidak khan ada aku yang memang hobi memfoto dari dulunya, hahaha, sayang aja sih latar belakang ruang tamuku hanya berdekorasi sederhana aja. Tapi rupanya sudah cukup untuk mengabadikan tingkah pola kedua gadis kecil itu yang sulit disuruh untuk duduk diam, mereka suka maen sendirian dengan boneka beruang yang kuberi itu. Hehehe, seneng juga sih melihat ternyata mereka sayang dengan maenan mereka yang baru. Bangga gitu lho si oom ini, hehehe. Tapi memang seperti kata temanku Marciana, anak seusia gitu lagi lucu-lucunya apalagi bila mendengarkan mereka mengoceh. Dan yang lebih mengasikkan lagi, mereka ini kembar, walau tidak satu telor tapi khan kembar.
Dah gitu mulai deh keliatan rasa egoisnya dari si Lian. Ceritanya itu waktu si Lian kugendong, si Lan juga ingin kugendong. Tetapi si Lian berusaha menghalanginya dengan memasang tampang cemberut dan menjulurkan kakinya sehingga tidak akan bisa aku menggendong sodaranya si Lan. Akhirnya akupun batal menggendong Lan. Untungnya si Lan mengerti dan tidak cemberut tapi mulai mengajak mamanya untuk bermaen dengannya. Yah si Lian ini sifatnya lebih egoistis sedangkan si Lan ini sifatnya lebih menerima dan mau berbagi dengan sodaranya. Memang dulu mereka sering kugendong keduanya sekaligus. Satu di kiri dan satu di tangan kananku. Tapi kini mereka mulai besar dan berat dan terlebih lagi, mereka ini mulai punya apa yang disebut dengan rasa egois. Tiap kali mereka melihat aku tidak gendong sapa-sapa, pastilah mereka memanggil-manggil sambil mengulurkan tangan minta digendong. Hehehe…
Mamanya juga cerita, sering kali si Lian berhasil memaksakan dirinya untuk di gendong oleh mamanya dan si Lan harus mengalah. Hehehe. Lucu juga ya, kecil-kecil sudah tau gimana cara bersaing dengan sodaranya sendiri, hehehe. Kadang ku tau kalo mamanya juga pusing, untungnya kata mamanya si Lan ini orangnya lebih pengertian. Lucunya si Lian ini suka didandani seperti gadis, misal dengan pita ataupun jepit rambut sedangkan si Lan selalu menolak untuk didandani seperti cewe dan sering mempunyai rasa ingin tau yang sangat besar. Walah jadi tomboi donk nantinya, hahaha.
Tetapi ternyata si Lan punya strategi sendiri untuk digendong. Tiap kali dia liat aku atau mamanya lagi free, pasti dia datang panggil-panggil minta digendong duluan, hehehe. Aku memang seneng sekali melihat kedua ponakanku ternyata suka ama aku, mungkin juga karena badanku yang endut ini lumayan empuk, jadi mereka suka sekali berada dalam gendongannku. Mereka bahkan juga menyodorkan pipinya untuk kucium atau juga memonyongkan bibirnya untuk mencium pipiku, hehehe, lucu abis deh pokoknya. Sulit untuk dilukiskan, namun mungkin seperti kata kedua temanku Citra Sari Dewi dan Elisa, punya anak sendiri mungkin bisa lebih senang. Tapi yach, aku khan udah tua, dan juga belon laku walau sudah diobral gila-gilaan begini, hehehe. Terus terang untuk saat ini aku sudah tidak mau mikir ke arah sana lagi. Biarlah waktu berlalu dan anjing menggonggong, namun aku tetap ingin menikmati hidupku sendiri. Hehehe…
Ada perjumpaan dan pasti ada perpisahan. Akhirnya malampun tiba, sesi foto selesai dan acara gendong-gendonganpun sudah berakhir dan mereka masi harus menempuh perjalanan jauh ke Mojokerto. Mereka memang mondok nya di Mojokerto, tepatnya di desa Perning, dusun dimana orang tua adek iparku berada. Setelah cipika cipiki (cium pipi kanan dan cium pipi kiri), berakhirlah hari yang sangat berkesan denganku. Dengan iringan lambaian tangan kedua gadis kecil mungil itu akhirnya kami harus berpisah dan aku menyibukkan diri untuk mengetik cerita ini sebelon aku bobo malam ini.
Ga tau kenapa, aku merasa badanku penat sekali, mungkin karena kebanyakan gendong gadis-gadis kecil itu seharian, makanya sekarang ini sekitar jam setengah dua belas malam hari, bawaanku sudah mengantuk aja. Apalagi aku sudah meliat bantal dan ketiga gulingku yang tergolek lemas di atas spring bed ku, menunggu aku memeluk mereka sambil memimpikan hari esok yang cerah dan bagus. Herannya koq hujan sudah tidak turun lagi ya? Jangan-jangan mesti menunggu sampai bulan Januari dan Februari nich sampai curah hujan meninggi seperti kata BMG beberapa waktu lalu. Ah ga pedulilah, aku dah penat dan lelah, aku ingin bobo dan memimpikan bertemu dengan seseorang yang kusayang…hehehe…aku bobo dulu, lanjut laen hari ya…dada…
Cuaca: cerah dan hangat
Snack : minum susu coklat
Song : masi asik dengar lagu-lagunya Air Supply
Genre : Pop
Tanggal : 7 November 2007
Dedikasi : Annette dan Vivian, keponakan kembarku yang lagi ulang taon kedua
Hari ini dua taon silam tepatnya telah lahir kedua keponakan kembarku, si Lan alias Annette dan si Lian alias Vivian. Tak terasa ya waktu dua taon itu begitu cepat berlalu. Sungguh tak terasa. Tapi juga sangat menyenangkan bisa melihat pertumbuhan dari mereka sejak bayi, sampai sekarang dimana kita bisa mulai bercakap-cakap dengan mereka. Memang sih mereka belon seratus persen mengerti apa yang kita mau. Tetapi itu sebenarnya juga sudah cukup untuk mengagumi ciptaan Tuhan yang telah dititipkan kepada keluarga adekku, Sius.
Mengingat mereka hari ini akan merayakan hari ulang taonnya, maka kemaren sore aku menyempatkan diri untuk pergi mengunjungi toko boneka yang terletak tidak jauh dari rumahku. Di sana aku kebingungan untuk memilih boneka apa ya yang kira-kira disukai mereka? Taon lalu sudah aku belikan sepasang boneka anjing, satu warnanya coklat dan satunya kuning susu. Boneka itu sangat disukai mereka karena empuk dan bulunya sangat halus dan lembut. Nah kali ini aku rada kesulitan mencarikan sepasang boneka yang mirip satu sama laen, bole aja beda warna, namun sedapat mungkin aku harus bertindak adil dan tidak beli yang tidak sepadan.
Harus kuakui cukup lama aku menilai dan memilah-milah boneka apa yang akan menjadi pilihan hatiku, ceile,,, seperti cari jodo aja ya, hehehe… setelah menghabiskan waktu cukup lama untuk berputar-putar di toko yang sempit itu, mataku akhirnya mulai menyeleksi boneka-boneka beruang. Malangnya disana ada banyak sekali boneka yang berbentuk beruang. Padahal beruang itu di alam bebas cukup besar dan lumayan menakutkan banyak orang dewasa, namun kenapa ya koq justru model beruang paling banyak kita temukan untuk bentuk boneka populer jaman sekarang? Mungkin karena bentuk bulunya yang halus atau karena moncongnya yang terlihat sangat ramah walau pancaran sinar matanya pasti sangat tajam. Paling tidak itulah kesan yang kudapat ketika aku dahulu kala mengunjungi kebon binatang guna memperhatikan isi suaka margasatwanya. Karena pandangan mataku terkesan memilih-milih beruang dan tanganku sibuk meraih boneka-boneka tersebut untuk menilai kehalusan bulunya, maka seorang petugas toko tersebut dengan tersenyum bertanya apakah aku lagi mencari boneka beruang. Aku hanya mengiyakan dan menjelaskan aku lagi mencari sepasang boneka beruang sebagai kado ulang taon keponakan kembarku yang akan berulang taon dan aku meminta waktu untuk melihat-lihat lebih teliti lagi. Sambil tersenyum diapun berlalu dari hadapanku dan membiarkan aku dengan hati tenang dan senang karena terbebas dari padangan mata rasa ingin taunya tadi guna menelitik lebih lanjut dan mempertimbangkan boneka yang mana yang pada akhirnya akan aku gotong ke kasir.
Setelah aku menghabiskan waktu ribuan detik akhirnya aku memutuskan untuk memilih boneka Winnie the Pooh untuk kado untuk si kembar. Pasalnya disana ada banyak boneka Winnie the Pooh. Ada yang memakai topi beraneka ragam warna, ada yang berpose sedang membawa gentong kecil berisi madu. Maklumlah Winnie the Pooh khan beruang madu, hehehe. Jujur aja aku sih belon pernah nonton film kartunnya, tapi mendengar dari teman-teman yang penggemar kisah petualangan si Winnie the Pooh tentang beruang apa itu. Juga ada banyak pose Winnie the Pooh yang laen dan juga ada banyak ukuran. Nah tentang ukuran inipun aku jadi bingung sendiri. Aku ingat keponakanku si Jiji dulunya sempat ketakutan ketika aku bawakan boneka monyet besar sekali dari Jerman sewaktu dia ulang taon ketiga dulu.
Belajar dari pengalaman dengan Jiji tersebut, maka aku pada akhirnya memutuskan untuk menggotong beruang Winnie the Pooh yang berukuran sedang, paling tingginya enam puluhan centimeter dan lagi berpose sedang membawa sebotol madu dan ada dua tawon, satu di kepala dan satunya lagi hinggap di botol madunya. Hehehe, maklumlah, kakeknya khan berjualan madu, jadi sudah sepantasnya mereka mendapatkan boneka beruang madu lengkap dengan botol madunya, hehehe. Akhirnya dengan langkah tenang namun pasti aku melangkah ke arah kasir untuk membayar boneka yang tidak murah tersebut, tapi tetap dengan senyum mengembang di bibirku karena aku sudah membayangkan pasti adekku Sius dan iparku Yenny tidak pernah membayangkan kalo aku mempunyai sesuatu untuk anak mereka si kembar tersebut.
Sesampainya di rumah kemaren malem, langsung aku telanjangi kedua boneka tersebut dari plastik pembungkusnya dan dengan hati riang gembira kumasukkan mereka berdua ke dalam mesin cuci untuk dicuci sebentar dengan program cuci mini yang hanya menghabiskan waktu sekitar tiga puluh menit itu. Setelah kedua boneka tersebut bersih dan berbau harum, maklum juga aku khan masukkan cairan pelembut ke dalam tempat sabut mesin tersebut, sehingga boneka itu bulunya menjadi lembut dan segar. Kemudian semalaman aku menjemur kedua boneka tersebut karena aku tidak tau apa si kembar akan datang mampir kemari pada hari ulang taonnya.
Ternyata tebakanku benar, si kembar mampir hari ini. Sewaktu mereka mengetok pintu kamarku, aku membukanya dan menyambut kedatangan mereka dengan kedua boneka ditanganku. Sayangnya hanya Lan yang tidak tidur dan mau menyambut pemberian boneka tersebut dengan suka cita seorang gadis cilik. Sedangkan Lian lagi asik bobo di gendongan pengasuhnya, sehingga boneka untuknya kuserahkan kepada adek iparku dulu, untuk nantinya diberikan kepada Lian setelah bangun dari alam mimpinya. Karena aku harus pergi sebentar mengambil laptop pesanan di sebuah ruko tak jauh dari tempat tinggalku, maka akupun meninggalkan mereka sebentar.
Ketika kembali kulihat kedua bocah cilik tersebut dengan segala senang hati bermaen dengan si beruang madu. Karena aku tidak mau mereka beriri hati, makanya kemaren itu aku belikan dua buah boneka beruang. Hehehe… tapi aku selalu membelikan dua biji boneka atau maenan untuk mereka. Takutnya nanti mereka saling iri hati dan bertengkar. Hatiku sungguh bahagia melihat mereka ternyata menyukainya. Padahal ukuran boneka tersebut hampir menyamai ukuran tubuh mereka dan kepala boneka tersebut jauh lebih besar dari kepala mereka sendir, hehehe. Tapi rupanya mereka tidak takut.
Dari ibunya aku mendapat keterangan kalo mereka cuman takut pada suara kucing. Tapi tidak terhadap anjing. Heran ya, napa banyak anak-anak kecil suka bermaen-maen dengan anjing tapi jarang ada yang suka bermaen dengan kucing ya? Apa karena anjing itu pada umumnya bersikap sangat ramah terhadap anak manusia? Ga tau jugalah. Yang penting, aku baru tau kalo kedua keponakanku tidak takut sama anjing. Hehehe…
Setelah itu tiba saatnya mereka harus pergi ke dokter anak untuk pemeriksaan rutin dan akhirnya setelah beberapa saat mereka datang kembali ke tempatku sambil membawa kue taart dengan tulisan happy birthday nya. Yah sepertinya sudah tradisi di familinya adekku ini, tiap taon mereka membeli kue taart dan tiap kali pula mengadakan sesi foto-foto di tempat ku, hehehe. Paling tidak khan ada aku yang memang hobi memfoto dari dulunya, hahaha, sayang aja sih latar belakang ruang tamuku hanya berdekorasi sederhana aja. Tapi rupanya sudah cukup untuk mengabadikan tingkah pola kedua gadis kecil itu yang sulit disuruh untuk duduk diam, mereka suka maen sendirian dengan boneka beruang yang kuberi itu. Hehehe, seneng juga sih melihat ternyata mereka sayang dengan maenan mereka yang baru. Bangga gitu lho si oom ini, hehehe. Tapi memang seperti kata temanku Marciana, anak seusia gitu lagi lucu-lucunya apalagi bila mendengarkan mereka mengoceh. Dan yang lebih mengasikkan lagi, mereka ini kembar, walau tidak satu telor tapi khan kembar.
Dah gitu mulai deh keliatan rasa egoisnya dari si Lian. Ceritanya itu waktu si Lian kugendong, si Lan juga ingin kugendong. Tetapi si Lian berusaha menghalanginya dengan memasang tampang cemberut dan menjulurkan kakinya sehingga tidak akan bisa aku menggendong sodaranya si Lan. Akhirnya akupun batal menggendong Lan. Untungnya si Lan mengerti dan tidak cemberut tapi mulai mengajak mamanya untuk bermaen dengannya. Yah si Lian ini sifatnya lebih egoistis sedangkan si Lan ini sifatnya lebih menerima dan mau berbagi dengan sodaranya. Memang dulu mereka sering kugendong keduanya sekaligus. Satu di kiri dan satu di tangan kananku. Tapi kini mereka mulai besar dan berat dan terlebih lagi, mereka ini mulai punya apa yang disebut dengan rasa egois. Tiap kali mereka melihat aku tidak gendong sapa-sapa, pastilah mereka memanggil-manggil sambil mengulurkan tangan minta digendong. Hehehe…
Mamanya juga cerita, sering kali si Lian berhasil memaksakan dirinya untuk di gendong oleh mamanya dan si Lan harus mengalah. Hehehe. Lucu juga ya, kecil-kecil sudah tau gimana cara bersaing dengan sodaranya sendiri, hehehe. Kadang ku tau kalo mamanya juga pusing, untungnya kata mamanya si Lan ini orangnya lebih pengertian. Lucunya si Lian ini suka didandani seperti gadis, misal dengan pita ataupun jepit rambut sedangkan si Lan selalu menolak untuk didandani seperti cewe dan sering mempunyai rasa ingin tau yang sangat besar. Walah jadi tomboi donk nantinya, hahaha.
Tetapi ternyata si Lan punya strategi sendiri untuk digendong. Tiap kali dia liat aku atau mamanya lagi free, pasti dia datang panggil-panggil minta digendong duluan, hehehe. Aku memang seneng sekali melihat kedua ponakanku ternyata suka ama aku, mungkin juga karena badanku yang endut ini lumayan empuk, jadi mereka suka sekali berada dalam gendongannku. Mereka bahkan juga menyodorkan pipinya untuk kucium atau juga memonyongkan bibirnya untuk mencium pipiku, hehehe, lucu abis deh pokoknya. Sulit untuk dilukiskan, namun mungkin seperti kata kedua temanku Citra Sari Dewi dan Elisa, punya anak sendiri mungkin bisa lebih senang. Tapi yach, aku khan udah tua, dan juga belon laku walau sudah diobral gila-gilaan begini, hehehe. Terus terang untuk saat ini aku sudah tidak mau mikir ke arah sana lagi. Biarlah waktu berlalu dan anjing menggonggong, namun aku tetap ingin menikmati hidupku sendiri. Hehehe…
Ada perjumpaan dan pasti ada perpisahan. Akhirnya malampun tiba, sesi foto selesai dan acara gendong-gendonganpun sudah berakhir dan mereka masi harus menempuh perjalanan jauh ke Mojokerto. Mereka memang mondok nya di Mojokerto, tepatnya di desa Perning, dusun dimana orang tua adek iparku berada. Setelah cipika cipiki (cium pipi kanan dan cium pipi kiri), berakhirlah hari yang sangat berkesan denganku. Dengan iringan lambaian tangan kedua gadis kecil mungil itu akhirnya kami harus berpisah dan aku menyibukkan diri untuk mengetik cerita ini sebelon aku bobo malam ini.
Ga tau kenapa, aku merasa badanku penat sekali, mungkin karena kebanyakan gendong gadis-gadis kecil itu seharian, makanya sekarang ini sekitar jam setengah dua belas malam hari, bawaanku sudah mengantuk aja. Apalagi aku sudah meliat bantal dan ketiga gulingku yang tergolek lemas di atas spring bed ku, menunggu aku memeluk mereka sambil memimpikan hari esok yang cerah dan bagus. Herannya koq hujan sudah tidak turun lagi ya? Jangan-jangan mesti menunggu sampai bulan Januari dan Februari nich sampai curah hujan meninggi seperti kata BMG beberapa waktu lalu. Ah ga pedulilah, aku dah penat dan lelah, aku ingin bobo dan memimpikan bertemu dengan seseorang yang kusayang…hehehe…aku bobo dulu, lanjut laen hari ya…dada…
Tuesday, November 6, 2007
Fren Fren Tolong Telefon Aku Donk
Mood : lagi santai nih
Cuaca: udara panas, tapi tidak terlalu
Snack : maen nasi campur produksi tetangga sebelah rumah
Song : lagi dengar lagunya D’Cinnamon
Genre : slow
Tanggal :5 November 2007
Dedikasi : Enjelin, teman SMA ku
Ting tong ting tong ting tong…hapeku bunyi tuh, eh nda dink, masa bunyi ringing tone nya kampungan gitu, hehehe, gengsi donk. Hahaha… pagi amat ibu Enjelin, temanku, dah berani mati menggugahku dari kenikmatan empuknya ranjangku, wah wah wah wah…tapi awalnya sih aku tidak tau, karena hapeku yang berisi RUIM (removeable user identity module) yang berbunyi. Nah lho, setelah kuangkat dan kujawab dengan lemasnya, eh eh eh ternyata ibu Enjelin yang lagi mo pamer nomer Fren barunya, hehehe… ga jadi marah deh, tapi bawaannya pingin ketawa melulu, karena dia kena bujuk oleh iklan Fren yang menawarkan hape seharga tiga ratus delapan puluh delapan ribu perak dan setelah diaktivkan kartunya, maka kita langsung akan mendapatkan bonus pulsa sebanyak delapan ratus ribu perak. Hehehe… lumayan khan? Tapi konon kabarnya tuh pulsa bonusan hanya bisa dipake untuk menelefon atau SMS an ke sesama Fren aja. Ga tau juga sih, aku sendiri khan udah punya kartu Fren sejak setaon ini, dapat sebagai kado ulang taon dari adekku Sius yang anaknya kembar itu lho. Oh ya, si kembar dua hari lagi ulang taon kedua dan rencananya ada acara makan-makan tuh ama familinya.
Aku dengar sih memang ada dua hape yang di bundled (digandeng) penjualannya dengan kartu Fren. Yaitu yang satu seharga tiga ratus delapan puluh delapan ribu perak dengan pulsa sebanyak delapan ratus perak dan yang laen seharga empat ratus delapan puluh delapan ribu perak juga dapet pulsa sebanyak delapan ratus perak. Bayangin tuh pulsa khan berlaku selama setaon, atau dengan kata laen kita harus menggunakan enam puluh enam ribu enam ratus enam puluh enam dan dua pertiga perak dalam sebulannya, kalo dirata-rata lho. Itu juga berarti kita harus menggunakannya sebanyak 1755 menit bila dibulatkan ke atas (karena harga semenit ngoceh pake Fren ke Fren itu cuma tiga puluh delapan perak, karena konon kabarnya khan pulsa itu hanya bisa untuk ngerumpi-ngerumpi ke sesama Fren aja sih) atau setara dengan dua puluh sembilan jam dan lima belas menit ngoceh-ngoceh per bulannya. Atau juga setara dengan lima puluh delapan menit dan tiga puluh detik ngoceh perharinya dengan asumsi satu bulan mempunyai tiga puluh hari, hehehe…yah total jendral harus ngoceh satu jam sehari tuh, gratis lagi… lumayan khan? Hahaha…
Sebetulnya membeli kartu Fren itu merupakan investasi menguntungkan bagi para ibu rumah tangga yang suka ngerumpin orang-orang yang laen. Hehehe. Gratis tuh, dapet hape lagi, hehehe… mana ada operator selular laen yang menawarkan program serupa? Tidak ada sampe saat ini. Coba kita iseng menghitung keuntungan temanku si Enjelin ini karena menggunakan Fren. Tiap hari dia dapat satu jam ngoceh gratisan dari Fren selama setaon. Maklumlah untuk memudahkan perhitungan semuanya dibulatkan ke atas aja, jadi kita tau kurang lebih berapa sih keuntungan memakai Fren bagi pengguna baru. Jadi keuntungan Enjelin yang terbiasa menggunakan voucher isi ulang dari TelkomFlexi yang terkenal dengan program berlangganan “call dropped” nya ini, merupakan keuntungan sebanyak tiga ratus enam puluh lima hari (setaon ada tiga ratus enam puluh lima hari khan? hehehe) dikali dengan enam puluh menit (satu jam punya sebanyak itu menitnya, hehehe) dan semuannya dikalikan dengan empat puluh sembilan perak (tarif resmi dari TelkomFlexi prabayar) menghasilkan, ah berapa sih mana nich kalkulatorku. Walah walah khan aku ketiknya di computer, namanya juga computer ngapain aku cari-cari calculator scientific ku, khan cukup buka Start – All Programs - Accessories dan ketemu dah program Calculator yang asik ngumpet di sana. Dan setelah kupencet-pencet numeric keypad ku akhirnya aku mendapatkan satu juta tujuh puluh tiga ribu seratus perak. Wah untung untung untung untung…
Bole dikata pihak TelkomFlexi dirugikan lebih dari sejuta oleh program Fren tersebut setaon ke depannya. Aha…rupanya pemalas-pemalas yang merupakan petinggi-petinggi TelkomFlexi yang enggan membenahi dan mengatasi masalah dengan network mereka itu lambat laun akan kehilangan pelanggannya yang tidak mau dikerjain oleh tingginya tingkat gagal panggil dan juga program blokir memblokir jalur sambungan ke PSTN punya Telkom itu. Maklum Telkom dan TelkomFlexi khan masi serumpun juga dengan Telkomsel. Yang notabene dulunya adalah monopolis dari jaringan telekomunikasi di Indo ini dan dulunya isinya para birokrat yang suka makan gaji buta aja. Yah mental birokrat Indo khan sudah ketebak, cuma mau kerja bila dikasi amplop alias uang pelicin…
Ah biarlah TelkomFlexi tetapi begitu. Kenyataannya management dari Mobile Eight yang menerbitkan kartu Fren ini tidak berkinerja optimal untuk bergerak di bidang telekomunikasi yang berkembang pesat ini. Heran aja setelah aku membaca di tabloid bisnis dan disana akhir-akhir ini dikabarkan kalo Mobile Eight dalam kesulitan finansial karena kinerja management merekapun tidaklah sebagus yang seharusnya mereka berikan, kok petinggi-petingginya masi bercokol disana ya? Aneh aja, andai aku share holder dari perusahaan ini, sudah pasti aku akan menuntut para staf direksi dan managementnya semuanya dilengserkan total karena mereka tidak berkinerja bagus untuk sebuah perusahaan yang telah nekad go public. Bahkan aku akan menuntut agar mereka go private dulu untuk membenahi masalah struktural dalam perusahaannya. Bener-benar tidak masuk diakal gimana mereka mau berkompetisi di bidang penyedia jasa telekomunikasi bila mereka semua malas-malas tidak mau menggunakan otak mereka untuk berpikir kedepan dan tidak hanya ngerjain pengguna layanan jasa mereka yang loyal dengan program memutus paksa sambungan telefon. Aku yakin banyak pengguna Fren dan TelkomFlexi yang sudah pernah dikerjain oleh kedua operator itu karena tiba-tiba mereka berada dalam situasi mereka ngoceh sendiri karena sambungan telefonnya sudah diputus oleh operator. Apapun alasannya tidak bisa diterima, karena itu merugikan pengguna..
Kembali ke program promo Fren yang menawarkan hape-hape sederhana buatan negeri tirai bambu itu. Memang benar dan tidak salah bila orang berpendapat barang-barang buatan negeri itu tidak bagus. Maklumlah khan dikerjakan oleh orang-orang yang tidak terlalu profesional dibidangnya. Tapi bila kita tinjau lebih jauh lagi, ternyata barang-barang produksi dalam negeripun tidak bagus adanya. Ingat aja hape-hape bermerk Nexian dan Sanec yang jelas-jelas produksi dalam negeri (disamping Polytron yang merupakan anak perusahaan dari pabrik rokok Djarum), hape-hape Nexian dan Sanec tersebut dikenal sebagai hape mahal dengan fitur minimun dan rentan rusak pula. Nah lho?
Ya memang banyak pekerja Indo di perusahaan-perusahaan tersebut yang digaji dengan upah minimum dan juga tidak terkualifikasi dengan baek. Nah terus produksi mana yang lebih baek? Untuk barang elektronik dan garment (pakean) memang produksi negeri asal beruang panda itu jauh lebih bagus dan sangat bagus untuk perbandingan nilai harga investasi dan hasil/fitur yang didapat. Liat aja, produk andalan dari Nokia serie N yang diagung-agungkan itu, ternyata adalah produksi lokal negeri China yang dibranded (dibeli secara exclusive dan hanya ditempelin merek) oleh Nokia dan dilengkapin dengan batterie Nokia (yang juga seratus persen diproduksi di China dan Taiwan) dan diisi dengan software Symbian dari Nokia. Symbian sih bukan punya Nokia, tapi punya Symbian Consortium yang spesial mengembangkan software sistem operasi khusus untuk mobile devices seperti handphone dan PDA. Makanya tidak heran bila N73 handphone sejuta umat yang dulunya sangat mahal itu banyak di-complain kinerjanya karena handset nya memang tidak seratus persen kompatibel dengan software nya. Makanya software nya butuh di update.
Pertanyaannya kenapa Nokia justru memakai produksi dari negeri China bila tidak bagus? Jawabannya adalah menghemat ongkos produksi. Logis khan? Di negera tersebut tenaga kerja tergolong sangat murah (seperti di Polandia dan Russia jaman dulu) dan karena semua orang ingin bisa bekerja di perusahaan asing, maka upah mereka dengan mudahnya bisa didikte oleh si pemberi pekerjaan. Juga serikat buruh di sana tidak berkembang karena diawasi oleh partai yang berkuasa. Jika serikat buruh tidak berkutik, maka politik upah bisa terkendali dan kestabilan suatu perusahaan bisa dijamin dan dengan demikian kinerja pabrik-pabriknya sudah pasti bagus dan juga konsisten. Hanya dengan persyaratan seperti itu maka China bisa berkembang pesat dalam bidang produksi.
Bandingkan dengan Indonesia yang pekerjanya tergolong malas-malas dan manja-manja tersebut. Dikit-dikit demonstrasi minta naek gaji dll. Wah wah wah wah (ala pak Raden lagi), gawat tuh. Maka tidak heran bila banyak perusahaan asing seperti Nike, Mitsubishi dan banyak lagi perusahaan asing yang akhirnya hengkang dari bumi Indonesia. Napa? Tentu saja karena politik dalam negeri ini yang tidak bagus untuk iklim perekonomian Indonesia. Perekonomian Indonesia ini lumayan rentan untuk hancur karena tidak didukung oleh substan yang bagus melainkan hanya didukung oleh tingginya tingkat konsumsi masyarakat. Maklum juga khan sebagian besar dari masyarakat kita tidak mempunyai apa-apa sejak perang kemerderkaan sampai era orde barunya mantan presiden Soeharto. Jadi tidak heran bila bisnis kartu kredit marak adanya dan juga banyak sepeda motor berkeliaran di jalan. Maklumlah kreditan kini mudah dan bisa terjangkau oleh siapapun dan itulah yang mendongkrak perekonomian di Indonesia ini. Konsumsi itu aja. Liat aja penjualan hape tipe Communicator nya Nokia paling tinggi adalah di Indonesia. Napa? Karena orang Indo ini tergolong bergengsi tinggi. Padahal aku tau kalo si empunya Communicator itu tidak memanfaatkan semua fitur dengan maximal. Tanya aja berapa banyak pengguna Communicator tersebut yang menggunakan MMS, mengirim email dan fax maupun untuk internetan? Tidak sampai sepuluh persennya. Sisanya hanya merasakan bangga bisa menggotong-gotong kotak pinsil tersebut dan hanya digunakan untuk meningkatkan status sosial mereka aja. Lantas siapa pemenang dari semua ini? Tentu saja pihak vendor nya, hehehe…
Laen halnya dengan orang-orang dari negera maju. Mereka membeli barang kebutuhan mereka seperti hape itu berdasarkan kebutuhan. Bila mereka hanya suka menelefon dan kirim pesan singkat aja, maka mereka pasti menggunakan hape yang biasa aja. Alhasil pertumbuhan ekonomi mereka juga tidak ditunjang oleh tingginya angka konsumsi barang-barang. Namun negera seperti amerika serikat, mereka mewajibkan penduduknya dan institusi-institusi nya untuk lebih memprioritaskan produk dalam negeri. Misal untuk hape mereka lebih suka memakai merek Motorola yang de facto adalah produksi dalam negeri. Bandingkan dengan Indo sini, siapa sih yang mau pake hape merk Nexian maupun Sanec? Betol sekali, hampir tidak ada. Malah hape merk ZTE yang dipasarkan dengan gencar oleh pihak Fren dan Esia maupun hape yang bermerk HTC dari Taiwan itu yang merajai pasar Indo. Napa? Kembali kepada kemalasan dan ketidak-kreativan petinggi-petinggi marketing dari Nexian dan Sanec yang rupanya gagal menyakinkan pengguna-penggunanya dengan kualitas produksi yang lebih baek daripada yang ada sekarang ini, maupun karena mereka gagal mengembangkan strategi marketing yang lebih baek dan juga gagal melakukan pendekatan ke operator-operator seluler seperti yang dilakukan oleh pihak ZTE dan HTC tersebut.
Yach begitulah situasi ekonomi di Indonesia. Akhirnya aku pun juga senang, bila akhirnya temanku Enjelin ternyata bijak juga dengan membeli kartu Fren di masa promo ini untuk memudahkan acara ngerumpinya dan sekaligus meringankan beban kantongnya dengan mendapatkan kado pre-natal sebesar delapan ratus ribu perak ongkos ngoceh gratisan selama setaon dari Fren. Selamat selamat dariku… semoga engkau hepi-hepi saja dengan hape butut, eh salah hape sederhana dari ZTE itu dan juga makin sering berpanas-panas kuping memakai hape itu untuk ngerumpin dengan Grace di Jakarta, hehehe…
Cuaca: udara panas, tapi tidak terlalu
Snack : maen nasi campur produksi tetangga sebelah rumah
Song : lagi dengar lagunya D’Cinnamon
Genre : slow
Tanggal :5 November 2007
Dedikasi : Enjelin, teman SMA ku
Ting tong ting tong ting tong…hapeku bunyi tuh, eh nda dink, masa bunyi ringing tone nya kampungan gitu, hehehe, gengsi donk. Hahaha… pagi amat ibu Enjelin, temanku, dah berani mati menggugahku dari kenikmatan empuknya ranjangku, wah wah wah wah…tapi awalnya sih aku tidak tau, karena hapeku yang berisi RUIM (removeable user identity module) yang berbunyi. Nah lho, setelah kuangkat dan kujawab dengan lemasnya, eh eh eh ternyata ibu Enjelin yang lagi mo pamer nomer Fren barunya, hehehe… ga jadi marah deh, tapi bawaannya pingin ketawa melulu, karena dia kena bujuk oleh iklan Fren yang menawarkan hape seharga tiga ratus delapan puluh delapan ribu perak dan setelah diaktivkan kartunya, maka kita langsung akan mendapatkan bonus pulsa sebanyak delapan ratus ribu perak. Hehehe… lumayan khan? Tapi konon kabarnya tuh pulsa bonusan hanya bisa dipake untuk menelefon atau SMS an ke sesama Fren aja. Ga tau juga sih, aku sendiri khan udah punya kartu Fren sejak setaon ini, dapat sebagai kado ulang taon dari adekku Sius yang anaknya kembar itu lho. Oh ya, si kembar dua hari lagi ulang taon kedua dan rencananya ada acara makan-makan tuh ama familinya.
Aku dengar sih memang ada dua hape yang di bundled (digandeng) penjualannya dengan kartu Fren. Yaitu yang satu seharga tiga ratus delapan puluh delapan ribu perak dengan pulsa sebanyak delapan ratus perak dan yang laen seharga empat ratus delapan puluh delapan ribu perak juga dapet pulsa sebanyak delapan ratus perak. Bayangin tuh pulsa khan berlaku selama setaon, atau dengan kata laen kita harus menggunakan enam puluh enam ribu enam ratus enam puluh enam dan dua pertiga perak dalam sebulannya, kalo dirata-rata lho. Itu juga berarti kita harus menggunakannya sebanyak 1755 menit bila dibulatkan ke atas (karena harga semenit ngoceh pake Fren ke Fren itu cuma tiga puluh delapan perak, karena konon kabarnya khan pulsa itu hanya bisa untuk ngerumpi-ngerumpi ke sesama Fren aja sih) atau setara dengan dua puluh sembilan jam dan lima belas menit ngoceh-ngoceh per bulannya. Atau juga setara dengan lima puluh delapan menit dan tiga puluh detik ngoceh perharinya dengan asumsi satu bulan mempunyai tiga puluh hari, hehehe…yah total jendral harus ngoceh satu jam sehari tuh, gratis lagi… lumayan khan? Hahaha…
Sebetulnya membeli kartu Fren itu merupakan investasi menguntungkan bagi para ibu rumah tangga yang suka ngerumpin orang-orang yang laen. Hehehe. Gratis tuh, dapet hape lagi, hehehe… mana ada operator selular laen yang menawarkan program serupa? Tidak ada sampe saat ini. Coba kita iseng menghitung keuntungan temanku si Enjelin ini karena menggunakan Fren. Tiap hari dia dapat satu jam ngoceh gratisan dari Fren selama setaon. Maklumlah untuk memudahkan perhitungan semuanya dibulatkan ke atas aja, jadi kita tau kurang lebih berapa sih keuntungan memakai Fren bagi pengguna baru. Jadi keuntungan Enjelin yang terbiasa menggunakan voucher isi ulang dari TelkomFlexi yang terkenal dengan program berlangganan “call dropped” nya ini, merupakan keuntungan sebanyak tiga ratus enam puluh lima hari (setaon ada tiga ratus enam puluh lima hari khan? hehehe) dikali dengan enam puluh menit (satu jam punya sebanyak itu menitnya, hehehe) dan semuannya dikalikan dengan empat puluh sembilan perak (tarif resmi dari TelkomFlexi prabayar) menghasilkan, ah berapa sih mana nich kalkulatorku. Walah walah khan aku ketiknya di computer, namanya juga computer ngapain aku cari-cari calculator scientific ku, khan cukup buka Start – All Programs - Accessories dan ketemu dah program Calculator yang asik ngumpet di sana. Dan setelah kupencet-pencet numeric keypad ku akhirnya aku mendapatkan satu juta tujuh puluh tiga ribu seratus perak. Wah untung untung untung untung…
Bole dikata pihak TelkomFlexi dirugikan lebih dari sejuta oleh program Fren tersebut setaon ke depannya. Aha…rupanya pemalas-pemalas yang merupakan petinggi-petinggi TelkomFlexi yang enggan membenahi dan mengatasi masalah dengan network mereka itu lambat laun akan kehilangan pelanggannya yang tidak mau dikerjain oleh tingginya tingkat gagal panggil dan juga program blokir memblokir jalur sambungan ke PSTN punya Telkom itu. Maklum Telkom dan TelkomFlexi khan masi serumpun juga dengan Telkomsel. Yang notabene dulunya adalah monopolis dari jaringan telekomunikasi di Indo ini dan dulunya isinya para birokrat yang suka makan gaji buta aja. Yah mental birokrat Indo khan sudah ketebak, cuma mau kerja bila dikasi amplop alias uang pelicin…
Ah biarlah TelkomFlexi tetapi begitu. Kenyataannya management dari Mobile Eight yang menerbitkan kartu Fren ini tidak berkinerja optimal untuk bergerak di bidang telekomunikasi yang berkembang pesat ini. Heran aja setelah aku membaca di tabloid bisnis dan disana akhir-akhir ini dikabarkan kalo Mobile Eight dalam kesulitan finansial karena kinerja management merekapun tidaklah sebagus yang seharusnya mereka berikan, kok petinggi-petingginya masi bercokol disana ya? Aneh aja, andai aku share holder dari perusahaan ini, sudah pasti aku akan menuntut para staf direksi dan managementnya semuanya dilengserkan total karena mereka tidak berkinerja bagus untuk sebuah perusahaan yang telah nekad go public. Bahkan aku akan menuntut agar mereka go private dulu untuk membenahi masalah struktural dalam perusahaannya. Bener-benar tidak masuk diakal gimana mereka mau berkompetisi di bidang penyedia jasa telekomunikasi bila mereka semua malas-malas tidak mau menggunakan otak mereka untuk berpikir kedepan dan tidak hanya ngerjain pengguna layanan jasa mereka yang loyal dengan program memutus paksa sambungan telefon. Aku yakin banyak pengguna Fren dan TelkomFlexi yang sudah pernah dikerjain oleh kedua operator itu karena tiba-tiba mereka berada dalam situasi mereka ngoceh sendiri karena sambungan telefonnya sudah diputus oleh operator. Apapun alasannya tidak bisa diterima, karena itu merugikan pengguna..
Kembali ke program promo Fren yang menawarkan hape-hape sederhana buatan negeri tirai bambu itu. Memang benar dan tidak salah bila orang berpendapat barang-barang buatan negeri itu tidak bagus. Maklumlah khan dikerjakan oleh orang-orang yang tidak terlalu profesional dibidangnya. Tapi bila kita tinjau lebih jauh lagi, ternyata barang-barang produksi dalam negeripun tidak bagus adanya. Ingat aja hape-hape bermerk Nexian dan Sanec yang jelas-jelas produksi dalam negeri (disamping Polytron yang merupakan anak perusahaan dari pabrik rokok Djarum), hape-hape Nexian dan Sanec tersebut dikenal sebagai hape mahal dengan fitur minimun dan rentan rusak pula. Nah lho?
Ya memang banyak pekerja Indo di perusahaan-perusahaan tersebut yang digaji dengan upah minimum dan juga tidak terkualifikasi dengan baek. Nah terus produksi mana yang lebih baek? Untuk barang elektronik dan garment (pakean) memang produksi negeri asal beruang panda itu jauh lebih bagus dan sangat bagus untuk perbandingan nilai harga investasi dan hasil/fitur yang didapat. Liat aja, produk andalan dari Nokia serie N yang diagung-agungkan itu, ternyata adalah produksi lokal negeri China yang dibranded (dibeli secara exclusive dan hanya ditempelin merek) oleh Nokia dan dilengkapin dengan batterie Nokia (yang juga seratus persen diproduksi di China dan Taiwan) dan diisi dengan software Symbian dari Nokia. Symbian sih bukan punya Nokia, tapi punya Symbian Consortium yang spesial mengembangkan software sistem operasi khusus untuk mobile devices seperti handphone dan PDA. Makanya tidak heran bila N73 handphone sejuta umat yang dulunya sangat mahal itu banyak di-complain kinerjanya karena handset nya memang tidak seratus persen kompatibel dengan software nya. Makanya software nya butuh di update.
Pertanyaannya kenapa Nokia justru memakai produksi dari negeri China bila tidak bagus? Jawabannya adalah menghemat ongkos produksi. Logis khan? Di negera tersebut tenaga kerja tergolong sangat murah (seperti di Polandia dan Russia jaman dulu) dan karena semua orang ingin bisa bekerja di perusahaan asing, maka upah mereka dengan mudahnya bisa didikte oleh si pemberi pekerjaan. Juga serikat buruh di sana tidak berkembang karena diawasi oleh partai yang berkuasa. Jika serikat buruh tidak berkutik, maka politik upah bisa terkendali dan kestabilan suatu perusahaan bisa dijamin dan dengan demikian kinerja pabrik-pabriknya sudah pasti bagus dan juga konsisten. Hanya dengan persyaratan seperti itu maka China bisa berkembang pesat dalam bidang produksi.
Bandingkan dengan Indonesia yang pekerjanya tergolong malas-malas dan manja-manja tersebut. Dikit-dikit demonstrasi minta naek gaji dll. Wah wah wah wah (ala pak Raden lagi), gawat tuh. Maka tidak heran bila banyak perusahaan asing seperti Nike, Mitsubishi dan banyak lagi perusahaan asing yang akhirnya hengkang dari bumi Indonesia. Napa? Tentu saja karena politik dalam negeri ini yang tidak bagus untuk iklim perekonomian Indonesia. Perekonomian Indonesia ini lumayan rentan untuk hancur karena tidak didukung oleh substan yang bagus melainkan hanya didukung oleh tingginya tingkat konsumsi masyarakat. Maklum juga khan sebagian besar dari masyarakat kita tidak mempunyai apa-apa sejak perang kemerderkaan sampai era orde barunya mantan presiden Soeharto. Jadi tidak heran bila bisnis kartu kredit marak adanya dan juga banyak sepeda motor berkeliaran di jalan. Maklumlah kreditan kini mudah dan bisa terjangkau oleh siapapun dan itulah yang mendongkrak perekonomian di Indonesia ini. Konsumsi itu aja. Liat aja penjualan hape tipe Communicator nya Nokia paling tinggi adalah di Indonesia. Napa? Karena orang Indo ini tergolong bergengsi tinggi. Padahal aku tau kalo si empunya Communicator itu tidak memanfaatkan semua fitur dengan maximal. Tanya aja berapa banyak pengguna Communicator tersebut yang menggunakan MMS, mengirim email dan fax maupun untuk internetan? Tidak sampai sepuluh persennya. Sisanya hanya merasakan bangga bisa menggotong-gotong kotak pinsil tersebut dan hanya digunakan untuk meningkatkan status sosial mereka aja. Lantas siapa pemenang dari semua ini? Tentu saja pihak vendor nya, hehehe…
Laen halnya dengan orang-orang dari negera maju. Mereka membeli barang kebutuhan mereka seperti hape itu berdasarkan kebutuhan. Bila mereka hanya suka menelefon dan kirim pesan singkat aja, maka mereka pasti menggunakan hape yang biasa aja. Alhasil pertumbuhan ekonomi mereka juga tidak ditunjang oleh tingginya angka konsumsi barang-barang. Namun negera seperti amerika serikat, mereka mewajibkan penduduknya dan institusi-institusi nya untuk lebih memprioritaskan produk dalam negeri. Misal untuk hape mereka lebih suka memakai merek Motorola yang de facto adalah produksi dalam negeri. Bandingkan dengan Indo sini, siapa sih yang mau pake hape merk Nexian maupun Sanec? Betol sekali, hampir tidak ada. Malah hape merk ZTE yang dipasarkan dengan gencar oleh pihak Fren dan Esia maupun hape yang bermerk HTC dari Taiwan itu yang merajai pasar Indo. Napa? Kembali kepada kemalasan dan ketidak-kreativan petinggi-petinggi marketing dari Nexian dan Sanec yang rupanya gagal menyakinkan pengguna-penggunanya dengan kualitas produksi yang lebih baek daripada yang ada sekarang ini, maupun karena mereka gagal mengembangkan strategi marketing yang lebih baek dan juga gagal melakukan pendekatan ke operator-operator seluler seperti yang dilakukan oleh pihak ZTE dan HTC tersebut.
Yach begitulah situasi ekonomi di Indonesia. Akhirnya aku pun juga senang, bila akhirnya temanku Enjelin ternyata bijak juga dengan membeli kartu Fren di masa promo ini untuk memudahkan acara ngerumpinya dan sekaligus meringankan beban kantongnya dengan mendapatkan kado pre-natal sebesar delapan ratus ribu perak ongkos ngoceh gratisan selama setaon dari Fren. Selamat selamat dariku… semoga engkau hepi-hepi saja dengan hape butut, eh salah hape sederhana dari ZTE itu dan juga makin sering berpanas-panas kuping memakai hape itu untuk ngerumpin dengan Grace di Jakarta, hehehe…
Subscribe to:
Posts (Atom)