Ya, sesuai jadwal, pagi ini aku ke tukang pangkas rumput, eh salah tukang gunting rambut yang membuka gerainya di dekat rumahku. Nah itu juga yang sebenarnya aku suka, di dekat dengan tempatku tinggal, terdapat segala jenis layanan yang aku butuhkan. Bahkan di dekat dengan rumahku terdapat gerai dari layanan pelanggan salah satu operator GSM yang kupake sebagai nomer utamaku.
Tuh liat, sungguh beruntung kan aku? Nah bukan hanya tukang gunting rambut, di sekitar rumahku ada supermarket yang relatif komplet, termasuk ada toko bukunya, walau tidak komplet. Tapi cukuplah untuk kebutuhan sehari-hariku. Sungguh menyenangkan.
Nah kembali ke tukang gunting itu. Di sana aku minta supaya rambutku dirapikan saja, dengan kata laen guntingan seperti asalnya, hanya dibuat tidak terlalu panjang. Jadi semua sesuai rencana.
Yang juga sesuai rencana, aku mengibuli teman-temanku kali ini. Sepulang dari dipangkas, aku kan mandi. Lalu kumat iseng, aku kirim sms ke beberapa temanku dan mengabarkan kalo aku udah gunting rambut dan sekarang jadi gundul licin abis.
Akibatnya banyak temanku yang ketawa dan bahkan bisa dibilang ada beberapa yang percaya. Ya percaya beneran. Lalu ada yang bilang kalo digundul kan nanti seperti pemaen kungfu. Nah karena aku kan panggilannya papa bear, maka temanku Lily mengusulkan nama Shaolin Bear dengan meniru pada judul movie Kungfu Panda.
Hahahaha, ada-ada saja. Tapi cukup puas tuh mengibuli teman-temanku. Ada juga yang panggil aku ‘dhul’ dai gundhul. Wah wah wah. Lalu ada yang bilang kalo jadi shaolin bear harus pake jubah kebesaran.
Nah di situ aku baru ingat kalo beberapa waktu lalu aku sempat membuat foto buatan yang dasarnya adalah seorang pemuka agama Buddha yang kuganti raut mukanya dengan raut mukaku dan dulu juga sempat menyebarkannya di kalangan teman-temanku untuk mengecoh mereka. Hahaha. Bagus juga tuh, untuk setelah mencari sebentar fotonya ketemu. Jadi sekarang fotonya udah ada, dan dengan cepat aku kirim ke salah satu jejaring sosial yang aku ikuti dan kemudian aku mengirim sms ke teman-temanku tadi untuk meliatnya bila mau. Jebakan berhasil deh. Puas nih.
Tapi bukan hanya berhenti sampai di situ, aku juga sempat bertanya kepada mereka dimana ada yang jual wig alias rambut palsu. Aku maunya model rambbut yang seperti punya salah satu motivator yang hobi nongol di salah satu televisi swastea itu. Hehehe, ternyata ada juga yang memberi tau kepadaku, dimana orang bisa beli wigs. Rupanya mereka prihatin juga, hahaha..
Yoi, siang yang menyenangkan dan bisa membuat aku tersenyum lebar, sambil membayangkan kalo ada temanku yang membayangkan aku gundul beneran. Hehehe. Ya paling tidak semua bisa tersenyum.
Saturday, August 28, 2010
Friday, August 27, 2010
Insiden Lucu
Malam tadi, dua temanku kebetolan mau mampir ke tempatku. Rencana nya mereka mau minta memindahkan files foto dan lagu dari sebuah DVD ke netbook mereka. Dan seperti yang kita tau, kan netbook itu tidak punya CD/DVD Drive, jadinya relatif susah kalo tak punya computer laen selaen netbook.
Aku sih dengan senang hati menawarkan mereka untuk membantu mengcopykannya ke flashdisk ku baru aku copykan balik ke netbook mereka. Menang seperti itu rada makan waktu, karena datanya mencapai kira-kira empat gigabytes, namun dimana ada kemauan disana tentunya ada jalan.
Ya itu rencananya. Kami pun bertemu di supermarket dekat rumahku, karena kedua temanku itu, pak Yu dan bu Ly belon makan dan kuundang makan malam sekalian disana. Lagian mereka bilang, kalo mereka belon pernah menginjakkan kaki mereka di supermarket itu sama sekali.
Oke setelah bersantap malam, aku mengajak mereka ke lantai atas. Sekedar meninjau lokasi dan juga memuaskan rasa ingin tau mereka. Mereka kagum ternyata, kalo di supermarket seperti itu bukan hanya ada foodcourt yang relatif lengkap, namun juga ada café yang dilengkapi dengan fasilitas WiFi dan juga bahkan ada tempat bermain untuk anak-anak dan remaja.
Namun kekaguman ibu Ly tentunya lebih kepada kenyataan kalo supermarket itu mempunyai toko emas di dalamnya. Kan tidak semua supermarket kecil itu ada toko emasnya. Nah ya, tanpa keinginan untuk mempromosikannya, tapi memang supermarket dekat rumahku itu tergolong ‘kecil-kecil cabe rawit’.
Bahkan ada gerai yang berjualan alat pertukangan sampai kepada mebel. Duh mengomongi mebel, aku jadi pingin beli meja tulis dan kursinya sekalian nih. Tapi nantilah diatur lagi, setelah lebaran aja. Lagian cari kursi untukku tidak mudah, harus yang kakinya kuat, karena bobotku sudah mengalahkan beras sekarong dan itu tentunya harus diperhatikan sebelon membeli.
Nah di lantai atas itu, kamu masuk ke toko bukunya. Aku sih paling senang ke toko buku, segala jenis. Tapi kali ini ada yang baru. Yaitu toko itu baru mulai menjual buku-buku agama. Sebelonnya kan hanya buku anak-anak, buku sekolah, buku kesehatan, buku teknik dan perlengkapan kantor saja. Lumayanlah ada kemajuan sedikit.
Nah, kan minggu lalu aku ada cerita kalo temanku pak Yu ini baru beli blekberi. Sejak saat itu dia gabung dengan grup nya teman-teman SMP ku yang terkenal lucu-lucu kalo berkomunikasi lewat jempolnya. Akibatnya pak Yu yang baru menikmati teknologi chatting dalam grup yang kedua kalinya itu (yang pertama lewat computer karena pernah aku ajak bergabung dulu), jadi tergila-gila membaca tulisan teman-temannya.
Sampai-sampai dia tertawa-tawa sendiri sambil mengetik-ketik dengan keypad yang jauh lebih kecil dari jempolnya. Dan ada kejadian kecil yang konyol yang terjadi. Selama aku dengan ibu Ly berkeliling dari satu rak ke rak buku yang laen, pak Yu tetap asik memperhatikan layar mini blekberinya. Dan boom, tanpa sengaja dia telah menjatokan sederetan buku dari salah satu rak di sana.
Semua pengunjung pun menoleh kearahnya. Namun pak Yu dengan sigapnya segera membungkuk dan memunguti buku-buku yang berserakan di lorong itu. Aku dan ibu Ly pun segera bergegas ke arahnya. Karena petugas dari toko buku itu kenal aku, dan mereka meliat aku sudah menuju TKP (tempat kejadian perkara) serta mereka tau kalo pak Yu itu temanku, maka mereka diam saja.
Untung tidak banyak buku yang dijatokan oleh pak Yu. Aku dan bu Ly mengira kalo pak Yu berjalan tanpa memperhatikan jalan, sehingga dia menubruk rak buku itu, tapi ternyata tidak demikian. Pak Yu dalam posisi berpegangan dengan tangan kirinya ke rak buku itu, sementara tangan kanan memegang blekberinya dan asik berchatting-ria. Tanpa sengaja tangan kirinya bergerak, dan jato lah semua buku yang sederet dengan buku pertama yang disenggolnya.
Kami pun tertawa lepas, menertawai ke-autis-an dari pak Yu. Dia pun rada malu, karena menjadi sumber perhatian banyak pengunjung disana. Hahaha. Lucu sekali. Aku pun sempat menyeletuk, ‘untung saja kita tidak sedang berada di toko porcelan’.
Aku sih dengan senang hati menawarkan mereka untuk membantu mengcopykannya ke flashdisk ku baru aku copykan balik ke netbook mereka. Menang seperti itu rada makan waktu, karena datanya mencapai kira-kira empat gigabytes, namun dimana ada kemauan disana tentunya ada jalan.
Ya itu rencananya. Kami pun bertemu di supermarket dekat rumahku, karena kedua temanku itu, pak Yu dan bu Ly belon makan dan kuundang makan malam sekalian disana. Lagian mereka bilang, kalo mereka belon pernah menginjakkan kaki mereka di supermarket itu sama sekali.
Oke setelah bersantap malam, aku mengajak mereka ke lantai atas. Sekedar meninjau lokasi dan juga memuaskan rasa ingin tau mereka. Mereka kagum ternyata, kalo di supermarket seperti itu bukan hanya ada foodcourt yang relatif lengkap, namun juga ada café yang dilengkapi dengan fasilitas WiFi dan juga bahkan ada tempat bermain untuk anak-anak dan remaja.
Namun kekaguman ibu Ly tentunya lebih kepada kenyataan kalo supermarket itu mempunyai toko emas di dalamnya. Kan tidak semua supermarket kecil itu ada toko emasnya. Nah ya, tanpa keinginan untuk mempromosikannya, tapi memang supermarket dekat rumahku itu tergolong ‘kecil-kecil cabe rawit’.
Bahkan ada gerai yang berjualan alat pertukangan sampai kepada mebel. Duh mengomongi mebel, aku jadi pingin beli meja tulis dan kursinya sekalian nih. Tapi nantilah diatur lagi, setelah lebaran aja. Lagian cari kursi untukku tidak mudah, harus yang kakinya kuat, karena bobotku sudah mengalahkan beras sekarong dan itu tentunya harus diperhatikan sebelon membeli.
Nah di lantai atas itu, kamu masuk ke toko bukunya. Aku sih paling senang ke toko buku, segala jenis. Tapi kali ini ada yang baru. Yaitu toko itu baru mulai menjual buku-buku agama. Sebelonnya kan hanya buku anak-anak, buku sekolah, buku kesehatan, buku teknik dan perlengkapan kantor saja. Lumayanlah ada kemajuan sedikit.
Nah, kan minggu lalu aku ada cerita kalo temanku pak Yu ini baru beli blekberi. Sejak saat itu dia gabung dengan grup nya teman-teman SMP ku yang terkenal lucu-lucu kalo berkomunikasi lewat jempolnya. Akibatnya pak Yu yang baru menikmati teknologi chatting dalam grup yang kedua kalinya itu (yang pertama lewat computer karena pernah aku ajak bergabung dulu), jadi tergila-gila membaca tulisan teman-temannya.
Sampai-sampai dia tertawa-tawa sendiri sambil mengetik-ketik dengan keypad yang jauh lebih kecil dari jempolnya. Dan ada kejadian kecil yang konyol yang terjadi. Selama aku dengan ibu Ly berkeliling dari satu rak ke rak buku yang laen, pak Yu tetap asik memperhatikan layar mini blekberinya. Dan boom, tanpa sengaja dia telah menjatokan sederetan buku dari salah satu rak di sana.
Semua pengunjung pun menoleh kearahnya. Namun pak Yu dengan sigapnya segera membungkuk dan memunguti buku-buku yang berserakan di lorong itu. Aku dan ibu Ly pun segera bergegas ke arahnya. Karena petugas dari toko buku itu kenal aku, dan mereka meliat aku sudah menuju TKP (tempat kejadian perkara) serta mereka tau kalo pak Yu itu temanku, maka mereka diam saja.
Untung tidak banyak buku yang dijatokan oleh pak Yu. Aku dan bu Ly mengira kalo pak Yu berjalan tanpa memperhatikan jalan, sehingga dia menubruk rak buku itu, tapi ternyata tidak demikian. Pak Yu dalam posisi berpegangan dengan tangan kirinya ke rak buku itu, sementara tangan kanan memegang blekberinya dan asik berchatting-ria. Tanpa sengaja tangan kirinya bergerak, dan jato lah semua buku yang sederet dengan buku pertama yang disenggolnya.
Kami pun tertawa lepas, menertawai ke-autis-an dari pak Yu. Dia pun rada malu, karena menjadi sumber perhatian banyak pengunjung disana. Hahaha. Lucu sekali. Aku pun sempat menyeletuk, ‘untung saja kita tidak sedang berada di toko porcelan’.
Thursday, August 26, 2010
Darurat Perang
Wow, wow, wow, galak ya judulnya. Padahal bukan perang dengan siapa-siapa. Tapi di tempatku lagi kena invasi nyamuk. Dan jumlahnya luar biasa. Dalam sehari saja aku bisa membunuh ratusan ekor nyamuk. Nah ya kalo ekornya keliatan lho. Tapi konon kabarnya kan nyamuk punya ekor.
Nah itu, sore setelah tempatku rada tenang, aku biasa menyemprotkan obat nyamuk semprot dengan methode yang aku pernah ulas di blog ini. Yaitu dengan hanya menyalakan satu lampu di satu ruangan, dan kemudian menyemprot ruangan itu dengan obat nyamuk, lalu tinggal sebentar agar kita tidak ikutan menghirup baunya dan mengotori paru-paru kita dengannya. Lalu setelah kita kembali masuk ke rumah lagi, kita bisa menyingkirkan bangkai nya dengan mudah, karena terpusat pada satu ruangan saja.
Nah, tapi masalahnya, itu nyamuk ternyata punya banyak rekan. Paling tidak sudah menjadi epidemi ceritanya. Jadi tiap malam harus menjadi pembunuh, pembunuh nyamuk tentunya. Kalo tidak begitu, badan kita semua jadi merah-merah karena sengatan dan gigitan nyamuk penghisap darah itu.
Tapi kadang lucu juga, karena ada saja nyamuk yang serakah dan gemar menghirup darahku banyak sekali. Sehingga setelah mereka menjadi gemuk, mereka tak mampu terbang dengan cepat dan bahkan berdiam di atas lantai. Jadi dengan mudahnya dapat aku bunuh dengan tangan.
Tapi sebenarnya karena nyamuk itu terliat berwarna hitam dan bentuknya kecil-kecil, maka bagiku meliat mereka dalam jumlah ratusan gitu, membuat ngeri juga. Bayangkan bila mereka menyerang secara kolektif seperti lebah bila sedang menyerang mangsanya. Pasti deh menyeramkan.
Tapi tak perlu begitu cukup meliat mereka dalam jumlah banyak saja, bisa membuat bulu kuduk kita berdiri. Mungkin efeknya sama dengan bila kita meliat kecoa yang terbunuh dalam jumlah banyak. Dan itu biasanya aku lakukan menjelang datangnya musim penghujan.
Di musim kemarau, keadaan bawah tanah kita lebih dingin ketimbang di atas permukaan tanah. Sehingga para kecoa lebih suka berdiam dan berkembang biak di bawah tanah. Namun di musim penghujan, biasanya keadaan di bawah permukaan tanah menjadi lembab dan bahkan berair. Makanya kecoa biasa nongol di permukaan.
Kenyataan bahwa pasti banyak kecoa yang akan muncul dipermukaan itulah yang bisa kita manfaaatkan untuk membasminya, sebelon rumah mereka kebanjiran sewaktu turun hujan, dan masuk ke rumah kita.
Cara membasminya pun cukup mudah. Biasa kecoa itu punya akses ke dalam rumah kita melalui lubang pembuangan di kamar mandi dan kamar kecil. Nah cukup kita semprotkan obat nyamuk yang juga mampu membunuh kecoa ke kedua ruangan itu, lalu tutup pintunya, maka kecoa akan keluar dengan sendirinya dan mati akibat racun dari obat nyamuk itu.
Tapi tentunya harus diperhatikan, kalo tidak semua jenis obat nyamuk itu ampuh membunuh kecoa juga. Makanya ada beberapa jenis obat nyamuk yang dibedakan dari warna tabung nya. Dan tentunya harus dicermati, karena warna tabung juga merupakan pembedaan dari aromanya.
Walaupun aku sih tidak menyarankan semua untuk menghirup aroma dari obat nyamuk itu dengan suka rela, namun aku selalu menyarankan untuk meninggalkan ruangan setelah di semprot. Jadi bila memperhatikan saranku ini, maka aroma dari obat nyamuk itu tidaklah penting, namun bau dari obat nyamuk itu hanya mensinyalir pada kita, apakah masi ada uap dari obat nyamuk yang berkeliaran di ruangan tersebut.
Yup, ada yang bilang, bila di ruangan kita banyak barangnya, pasti nyamuk datang. Tapi kenyataannya kita masi bisa menemukan banyak nyamuk di dalam ruangan yang kosong sekalipun. Yang pasti nyamuk biasa suka suhu hangat dan lembab, ya seperti di negara ini.
Maka kita harus mewaspadai nyamuk, karena nyamuk dapat menularkan penyakit dari satu manusia ke manusia yang laennya, dan juga ada beberapa penyakit berbahaya laennya yang disebabkan oleh nyamuk. Juga dikabarkan banyak orang yang alergi terhadap gigitan dari nyamuk ini. Untuk yang terakhir sudah pasti sangat dianjurkan untuk menggunakan crème penangkal nyamuk yang tersedia di banyak toko.
Nah itu, sore setelah tempatku rada tenang, aku biasa menyemprotkan obat nyamuk semprot dengan methode yang aku pernah ulas di blog ini. Yaitu dengan hanya menyalakan satu lampu di satu ruangan, dan kemudian menyemprot ruangan itu dengan obat nyamuk, lalu tinggal sebentar agar kita tidak ikutan menghirup baunya dan mengotori paru-paru kita dengannya. Lalu setelah kita kembali masuk ke rumah lagi, kita bisa menyingkirkan bangkai nya dengan mudah, karena terpusat pada satu ruangan saja.
Nah, tapi masalahnya, itu nyamuk ternyata punya banyak rekan. Paling tidak sudah menjadi epidemi ceritanya. Jadi tiap malam harus menjadi pembunuh, pembunuh nyamuk tentunya. Kalo tidak begitu, badan kita semua jadi merah-merah karena sengatan dan gigitan nyamuk penghisap darah itu.
Tapi kadang lucu juga, karena ada saja nyamuk yang serakah dan gemar menghirup darahku banyak sekali. Sehingga setelah mereka menjadi gemuk, mereka tak mampu terbang dengan cepat dan bahkan berdiam di atas lantai. Jadi dengan mudahnya dapat aku bunuh dengan tangan.
Tapi sebenarnya karena nyamuk itu terliat berwarna hitam dan bentuknya kecil-kecil, maka bagiku meliat mereka dalam jumlah ratusan gitu, membuat ngeri juga. Bayangkan bila mereka menyerang secara kolektif seperti lebah bila sedang menyerang mangsanya. Pasti deh menyeramkan.
Tapi tak perlu begitu cukup meliat mereka dalam jumlah banyak saja, bisa membuat bulu kuduk kita berdiri. Mungkin efeknya sama dengan bila kita meliat kecoa yang terbunuh dalam jumlah banyak. Dan itu biasanya aku lakukan menjelang datangnya musim penghujan.
Di musim kemarau, keadaan bawah tanah kita lebih dingin ketimbang di atas permukaan tanah. Sehingga para kecoa lebih suka berdiam dan berkembang biak di bawah tanah. Namun di musim penghujan, biasanya keadaan di bawah permukaan tanah menjadi lembab dan bahkan berair. Makanya kecoa biasa nongol di permukaan.
Kenyataan bahwa pasti banyak kecoa yang akan muncul dipermukaan itulah yang bisa kita manfaaatkan untuk membasminya, sebelon rumah mereka kebanjiran sewaktu turun hujan, dan masuk ke rumah kita.
Cara membasminya pun cukup mudah. Biasa kecoa itu punya akses ke dalam rumah kita melalui lubang pembuangan di kamar mandi dan kamar kecil. Nah cukup kita semprotkan obat nyamuk yang juga mampu membunuh kecoa ke kedua ruangan itu, lalu tutup pintunya, maka kecoa akan keluar dengan sendirinya dan mati akibat racun dari obat nyamuk itu.
Tapi tentunya harus diperhatikan, kalo tidak semua jenis obat nyamuk itu ampuh membunuh kecoa juga. Makanya ada beberapa jenis obat nyamuk yang dibedakan dari warna tabung nya. Dan tentunya harus dicermati, karena warna tabung juga merupakan pembedaan dari aromanya.
Walaupun aku sih tidak menyarankan semua untuk menghirup aroma dari obat nyamuk itu dengan suka rela, namun aku selalu menyarankan untuk meninggalkan ruangan setelah di semprot. Jadi bila memperhatikan saranku ini, maka aroma dari obat nyamuk itu tidaklah penting, namun bau dari obat nyamuk itu hanya mensinyalir pada kita, apakah masi ada uap dari obat nyamuk yang berkeliaran di ruangan tersebut.
Yup, ada yang bilang, bila di ruangan kita banyak barangnya, pasti nyamuk datang. Tapi kenyataannya kita masi bisa menemukan banyak nyamuk di dalam ruangan yang kosong sekalipun. Yang pasti nyamuk biasa suka suhu hangat dan lembab, ya seperti di negara ini.
Maka kita harus mewaspadai nyamuk, karena nyamuk dapat menularkan penyakit dari satu manusia ke manusia yang laennya, dan juga ada beberapa penyakit berbahaya laennya yang disebabkan oleh nyamuk. Juga dikabarkan banyak orang yang alergi terhadap gigitan dari nyamuk ini. Untuk yang terakhir sudah pasti sangat dianjurkan untuk menggunakan crème penangkal nyamuk yang tersedia di banyak toko.
Wednesday, August 25, 2010
Rencana-Rencana
Tak terasa sisa dua minggu lagi libur lebaran sudah tiba. Dari sana aku pun sudah sedia makanan sebelon bersemedi. Ya biasalah, beberapa kaleng makanan olahan sudah aku timbun di rumah, sebagai persediaan untuk makanan sehari-hari. Juga beberapa macam saos aku sediakan di rumah, sehingga bila liburannya tiba aku tak perlu keluar rumah lagi untuk belanja.
Mengapa? Mudah saja, karena saat ini kan ada pembantu yang bisa membantu membukakan pintu halaman, bayangkan bila aku keluar berbelanja dan kalo pulang harus membuka pintu halaman sendiri, wah relatif repot deh.
Walaupun kalo masalah makanan sendiri aku tidak pusing, karena di dekat rumahku kan ada supermarket yang mempunyai foodcourt. Tapi kalo bisa dihindari, ya dihindari. Lagian suasana lebaran seperti tiap taonnya, adalah suasana yang harus kita nikmati dalam kesendirian kita. Kapan lagi bisa seperti itu, kalo tidak di saat para pembantu mudik?
Ya aku menikmati hidup sendiri, seperti yang sudah aku jalani sejak dua puluh taon terakhir ini. Semua sendiri, mulai dari membersihkan rumah, membersihkan lantai, cuci pakean dan jemur pakean, cuci piring, masak dan tentunya belanja. Ya, semuanya sih sebenarnya adalah kegiatan ku sehari-hari. Jadi tak ada yang baru untuk dijalani.
Duh rambutku sudah panjang nih, ntar deh akhir minggu aku cari tukang gunting rambut langgananku. Kalo gunting di dia, tidak mahal, cukuplah. Tapi simple, tanpa di cuci dulu rambutnya, karena aku biasa keramas dulu sebelon kesana dan pulangnya langsung keramas lagi.
Dan orangnya biasa nuruti kemauanku. Jadi apapun pasti dilakukan olehnya. Ya nanti deh, sabtu atau minggu aku sempatkan kesana. Ganti tampang baru, maklum udah dikritik sana sini karena sejak tiga bulan tidak ke tukang pangkas rambut lagi, jadi ini rambut panjang nya minta ampun, dan mulai tumbuh tidak beraturan.
Maklum juga, hari-hari terakhir ini memang rada sibuk. Banyak yang dikerjakan jadi ya semua ditunda. Tapi asiknya kalo ada kerjaan ya gitu. Kalo nganggur lebih bingung lagi, mau ngapain. Jadi lebih asik sibuk, walaupun mungkin itu hanya bersih-bersih rumah saja. Kan biar bagaimanapun juga semuanya mendukung program dietku, hahaha..
Mengapa? Mudah saja, karena saat ini kan ada pembantu yang bisa membantu membukakan pintu halaman, bayangkan bila aku keluar berbelanja dan kalo pulang harus membuka pintu halaman sendiri, wah relatif repot deh.
Walaupun kalo masalah makanan sendiri aku tidak pusing, karena di dekat rumahku kan ada supermarket yang mempunyai foodcourt. Tapi kalo bisa dihindari, ya dihindari. Lagian suasana lebaran seperti tiap taonnya, adalah suasana yang harus kita nikmati dalam kesendirian kita. Kapan lagi bisa seperti itu, kalo tidak di saat para pembantu mudik?
Ya aku menikmati hidup sendiri, seperti yang sudah aku jalani sejak dua puluh taon terakhir ini. Semua sendiri, mulai dari membersihkan rumah, membersihkan lantai, cuci pakean dan jemur pakean, cuci piring, masak dan tentunya belanja. Ya, semuanya sih sebenarnya adalah kegiatan ku sehari-hari. Jadi tak ada yang baru untuk dijalani.
Duh rambutku sudah panjang nih, ntar deh akhir minggu aku cari tukang gunting rambut langgananku. Kalo gunting di dia, tidak mahal, cukuplah. Tapi simple, tanpa di cuci dulu rambutnya, karena aku biasa keramas dulu sebelon kesana dan pulangnya langsung keramas lagi.
Dan orangnya biasa nuruti kemauanku. Jadi apapun pasti dilakukan olehnya. Ya nanti deh, sabtu atau minggu aku sempatkan kesana. Ganti tampang baru, maklum udah dikritik sana sini karena sejak tiga bulan tidak ke tukang pangkas rambut lagi, jadi ini rambut panjang nya minta ampun, dan mulai tumbuh tidak beraturan.
Maklum juga, hari-hari terakhir ini memang rada sibuk. Banyak yang dikerjakan jadi ya semua ditunda. Tapi asiknya kalo ada kerjaan ya gitu. Kalo nganggur lebih bingung lagi, mau ngapain. Jadi lebih asik sibuk, walaupun mungkin itu hanya bersih-bersih rumah saja. Kan biar bagaimanapun juga semuanya mendukung program dietku, hahaha..
Tuesday, August 24, 2010
Netbook Linux
Ceritanya itu aku kan baru menemani temanku beli netbook sabtu kemaren, lalu aku berpikir gimana ya caranya memasukkan sistem operasinya ke dalam netbook? Maklum saja, kan netbook biasanya tidak mempunyai CD/DVD./BluRay Drive.
Memang ada beberapa jalan yang kuketahui, seperti lewat suatu jaringan network, lewat external CD Drive, atau juga lewat flashdrive. Namun pertanyaannya bukan hanya bagaimana cara install windows ke netbook, tapi aku lebih tertarik untuk tau bagaimana cara install sistem operasi Linux ke dalam netbook, dan distribusi macam apa saja yang mendukung netbook.
Nah waktu aku menelusuri distribusi Ubuntu, disana aku tau, kalo ternyata Ubuntu juga sudah mendukung instalasi untuk netbook, dengan bantuan sebuah flashdrive yang kapasitasnya sedikitnya harus 2 Gigabytes. Wow, luar biasa, ternyata para pencinta dan pemrogram Linux pun sudah menyediakan distribusi khusus yang mendukung segala fasilitas dari netbook.
Ternyata tidak susah sama sekali untuk menginstal Linux seperti Ubuntu ke dalam sebuah netbook. Memang belon semua jenis distribusi mendukung Linux untuk dijalankan secara langsung dari sebuah flashdrive seperti itu, tapi seperti Ubuntu ini ternyata sudah mendukungnya, dan juga beberapa distribusi terkemuka laennya.
Idenya mudah saja, kita tinggal download sebuah image file nya saja (image file adalah sebuah copy lengkap dari sebuah CD/DVD/BluRay atau media penyimpan data laennya) dan mengcopykannya ke dalam sebuah flashdrive dengan bantuan sebuah program kecil yang disediakan secara gratis oleh 'pendrivelinux' yang bernama 'Universal-USB-Installer'. Jadi program 'Universal-USB-Installer' inilah yang mencopykan image file itu ke dalam sebuah flashdrive, seperti mencopykannya ke dalam sebuah CD.
Sistem operasi untuk memboot computer atau netbook juga termasuk di dalam image file yang disediakan oleh pembuat distribusi dari Linux itu. Jadi kita tinggal jalankan program 'Universal-USB-Installer' itu dari sebuah computer (misalkan windows computer) lalu dari sana kita copykan image dari distribusi Linux yang kita inginkan ke dalam flashdrive.
Kemudian kita atur computer kita untuk bisa memboot lewat flashdrive dan kemudian bisa kita nikmati fasilitas yang disediakan oleh distribusi yang kita inginkan itu. Jadi pada akhirnya semuanya mirip dengan sebuah ‘live system’ yang selama ini disediakan oleh para pembuat distribusinya.
Jadi bisa kita nikmati secara ‘live’ alias tanpa menginstal dan tanpa merubah apapun di computer kita, dan tentunya kita mempunyai opsi untuk menginstal nya berdampingan dengan sistem operasi yang kita punya, atau sebagai satu-satunya sistem operasi untuk computer kita.
Wah ternyata menarik juga kemungkinan ini, karena aku di pameran computer sabtu lalu itu meliat sebuah netbook tanpa sistem operasi yang ditawarkan dengan harga sekitar dua setengah juta saja. Secara teknis netbook itu cukup untuk pemula dan cukup untuk sebuah sistem operasi seperti linux.
Memang ada beberapa jalan yang kuketahui, seperti lewat suatu jaringan network, lewat external CD Drive, atau juga lewat flashdrive. Namun pertanyaannya bukan hanya bagaimana cara install windows ke netbook, tapi aku lebih tertarik untuk tau bagaimana cara install sistem operasi Linux ke dalam netbook, dan distribusi macam apa saja yang mendukung netbook.
Nah waktu aku menelusuri distribusi Ubuntu, disana aku tau, kalo ternyata Ubuntu juga sudah mendukung instalasi untuk netbook, dengan bantuan sebuah flashdrive yang kapasitasnya sedikitnya harus 2 Gigabytes. Wow, luar biasa, ternyata para pencinta dan pemrogram Linux pun sudah menyediakan distribusi khusus yang mendukung segala fasilitas dari netbook.
Ternyata tidak susah sama sekali untuk menginstal Linux seperti Ubuntu ke dalam sebuah netbook. Memang belon semua jenis distribusi mendukung Linux untuk dijalankan secara langsung dari sebuah flashdrive seperti itu, tapi seperti Ubuntu ini ternyata sudah mendukungnya, dan juga beberapa distribusi terkemuka laennya.
Idenya mudah saja, kita tinggal download sebuah image file nya saja (image file adalah sebuah copy lengkap dari sebuah CD/DVD/BluRay atau media penyimpan data laennya) dan mengcopykannya ke dalam sebuah flashdrive dengan bantuan sebuah program kecil yang disediakan secara gratis oleh 'pendrivelinux' yang bernama 'Universal-USB-Installer'. Jadi program 'Universal-USB-Installer' inilah yang mencopykan image file itu ke dalam sebuah flashdrive, seperti mencopykannya ke dalam sebuah CD.
Sistem operasi untuk memboot computer atau netbook juga termasuk di dalam image file yang disediakan oleh pembuat distribusi dari Linux itu. Jadi kita tinggal jalankan program 'Universal-USB-Installer' itu dari sebuah computer (misalkan windows computer) lalu dari sana kita copykan image dari distribusi Linux yang kita inginkan ke dalam flashdrive.
Kemudian kita atur computer kita untuk bisa memboot lewat flashdrive dan kemudian bisa kita nikmati fasilitas yang disediakan oleh distribusi yang kita inginkan itu. Jadi pada akhirnya semuanya mirip dengan sebuah ‘live system’ yang selama ini disediakan oleh para pembuat distribusinya.
Jadi bisa kita nikmati secara ‘live’ alias tanpa menginstal dan tanpa merubah apapun di computer kita, dan tentunya kita mempunyai opsi untuk menginstal nya berdampingan dengan sistem operasi yang kita punya, atau sebagai satu-satunya sistem operasi untuk computer kita.
Wah ternyata menarik juga kemungkinan ini, karena aku di pameran computer sabtu lalu itu meliat sebuah netbook tanpa sistem operasi yang ditawarkan dengan harga sekitar dua setengah juta saja. Secara teknis netbook itu cukup untuk pemula dan cukup untuk sebuah sistem operasi seperti linux.
Monday, August 23, 2010
Persiapan Liburan
Tak terasa hanya kurang dari tiga minggu lagi sudah tiba lebaran taon ini. Saat yang bagus bagi banyak orang untuk pergi berlibur keluar kota. Tadi aku sempat bertanya kepada teman-temanku, kemana saja mereka berrencana untuk berlibur kali ini.
Ternyata tujuan favorit masi pulau dewata dan sisanya hanya ke tempat wisata dekat dengan kotaku. Namun tentunya seperti diriku juga, ternyata ada beberapa orang yang tidak berrencana keluar kota dengan alasan yang jalanan yang macet dan tempat wisata yang sangat ramai. Lagian dengan tinggal di dalam kota, jalan-jalan di kota ini malahan jadi lenggang dan sangat nyaman untuk dilalui, bila para pendatang mudik.
Yang lucu, aku ada beberapa teman yang tinggal nya memang di Bali. Nah dari mereka aku baru tau kalo di Bali hari libur resminya hanya tanggal merahnya saja, jadi tidak menguntungkan untuk pergi keluar dari Bali.
Temanku bercerita, kalo di Bali biasa orang berlibur ke pantai Sanur, atau bersantai di Tanah Lot, dan mungkin juga akan menginap di Bedugul. Pilihan laen ya maen ke Mall yang ada di sana atau ke toko buku untuk mencari bacaan selama liburan. Ya tempat yang biasa dikunjungi para wisatawan lokal maupun tidak lokal.
Yah, aku sendiri sih berrencana meneruskan membaca buku novelku, menulis blog ku seperti setiap hari, dan tentunya menonton film yang kudapat dari internet beberapa waktu lalu. Paling tidak waktu lebaran adalah waktu bersantai bagiku, diam di rumah, sedapat mungkin tidak keluar rumah, hemat energi, dan menikmati hidup bagaikan tahanan rumah, hahaha.
Tapi memang, liburan lebaran adalah waktu yang paling tenang dalam hidupku, karena suasana di luar rumah tenang dan tidak ada gangguan apapun di luar. Bagus untuk telinga dan waktu yang bagus untuk menikmati film sendiri.
Tak tau apa yang dilakukan oleh temanku yang laen, tapi aku kan hidup sendiri sehingga aku selalu teringat pada cerita dari Agatha Christie dimana Hercule Poirot menikmati natalan nya sendiri. Di Eropa sana, suasana natal itu setara dengan suasana lebaran di negara ini, sama-sama sepi dan menyenangkan untuk beristirahat.
Temanku malahan berkata padaku, ya lebaran adalah waktu yang paling bagus untuk mengunjungi mall dan pusat perbelanjaan yang ada. Karena pusat perbelanjaannya dijamin sepi pengunjung dan jalan menuju ke sanapun bisa dibilang lancar, serta cari parkirnya menjadi lebih mudah. Itulah keuntungannya berdiam di kota semasa lebaran.
Ternyata tujuan favorit masi pulau dewata dan sisanya hanya ke tempat wisata dekat dengan kotaku. Namun tentunya seperti diriku juga, ternyata ada beberapa orang yang tidak berrencana keluar kota dengan alasan yang jalanan yang macet dan tempat wisata yang sangat ramai. Lagian dengan tinggal di dalam kota, jalan-jalan di kota ini malahan jadi lenggang dan sangat nyaman untuk dilalui, bila para pendatang mudik.
Yang lucu, aku ada beberapa teman yang tinggal nya memang di Bali. Nah dari mereka aku baru tau kalo di Bali hari libur resminya hanya tanggal merahnya saja, jadi tidak menguntungkan untuk pergi keluar dari Bali.
Temanku bercerita, kalo di Bali biasa orang berlibur ke pantai Sanur, atau bersantai di Tanah Lot, dan mungkin juga akan menginap di Bedugul. Pilihan laen ya maen ke Mall yang ada di sana atau ke toko buku untuk mencari bacaan selama liburan. Ya tempat yang biasa dikunjungi para wisatawan lokal maupun tidak lokal.
Yah, aku sendiri sih berrencana meneruskan membaca buku novelku, menulis blog ku seperti setiap hari, dan tentunya menonton film yang kudapat dari internet beberapa waktu lalu. Paling tidak waktu lebaran adalah waktu bersantai bagiku, diam di rumah, sedapat mungkin tidak keluar rumah, hemat energi, dan menikmati hidup bagaikan tahanan rumah, hahaha.
Tapi memang, liburan lebaran adalah waktu yang paling tenang dalam hidupku, karena suasana di luar rumah tenang dan tidak ada gangguan apapun di luar. Bagus untuk telinga dan waktu yang bagus untuk menikmati film sendiri.
Tak tau apa yang dilakukan oleh temanku yang laen, tapi aku kan hidup sendiri sehingga aku selalu teringat pada cerita dari Agatha Christie dimana Hercule Poirot menikmati natalan nya sendiri. Di Eropa sana, suasana natal itu setara dengan suasana lebaran di negara ini, sama-sama sepi dan menyenangkan untuk beristirahat.
Temanku malahan berkata padaku, ya lebaran adalah waktu yang paling bagus untuk mengunjungi mall dan pusat perbelanjaan yang ada. Karena pusat perbelanjaannya dijamin sepi pengunjung dan jalan menuju ke sanapun bisa dibilang lancar, serta cari parkirnya menjadi lebih mudah. Itulah keuntungannya berdiam di kota semasa lebaran.
Sunday, August 22, 2010
Blekberi
Pagi-pagi sekali telefonku kembali berbunyi, ternyata temanku yang kemaren ingin membeli blekberi sudah membeli di pagi hari ini dan ingin mengunjungi ku untuk minta bantuan guna mengaturkan blekberi nya. Aku sih oke aja, karena hari minggu walaupun sebenarnya adalah hari istirahatku, namun karena aku tidak mempunyai rencana apa-apa bisa juga kukorbankan untuk belajar mengaturkan blekberi. Tentunya itu menjadi pengalaman baru bagiku, karena aku juga belon berminat membeli blekberi untuk saat ini.
Akhirnya diapun muncul di tempatku dengan senyum lebarnya dan kami berdua belajar untuk mengaturkan blekberi nya biar bisa menyambung ke servernya blekberi. Dan dengan membaca petunjuk di internet, akhirnya kami berhasil mengaturkan blekberi nya dengan sempurna.
Banyak ternyata yang dapat kami pelajari dari situ. Cara daftar ke operator dan cara daftar ke server pusat di Canada. Lalu aku juga mempunyai kesempatan untuk mencoba mengetik pake blekberi nya. Dan kesimpulannya, blekberi bukan untukku, karena keypad nya yang bersusun qwerty ternyata sungguh mungil dan terlalu kecil untuk jempolku.
Juga ternyata pengaturan standar untuk layarnya menghasilkan huruf yang lembut-lembut dan susah diliat oleh orang yang sudah bermata tua, apalagi sudah bermata empat. Memang sih bisa di atur untuk menjadi besar, namun biar pada awalnya kan kita harus mencari lokasi pengaturan itu dengan membaca tulisan lembut-lembut itu.
Dan tak lupa, kami berhasil juga menyambungkan blekberi nya dengan blekberi yang laen untuk fasilitas komunikasi lewat jempol alias chat, atau lebih dikenal dengan nama blackberry messenger (BBM). Dan temanku juga senang karena akhirnya dia bisa terhubung secara gratis dengan sobat kentalnya secara gratis lewat BBM.
Yah paling tidak hari ini aku sudah belajar gimana cara mengaturkan blekberi dan juga bagaimana cara daftarnya. Yah lumayanlah dapat pelajaran yang berharga dan dari sana dapat di simpulkan kalo blekberi bukan untukku. Mungkin laen kali aku kalo butuh blekberi aku cari yang berlayar sentuh saja, paling tidak aku berharap bila layar sentuh, hurufnya bisa lebih besar dan juga bisa meliat dengan lebih banyak dibandingkan dengan bentuk blekberi yang dibeli temanku itu.
Akhirnya diapun muncul di tempatku dengan senyum lebarnya dan kami berdua belajar untuk mengaturkan blekberi nya biar bisa menyambung ke servernya blekberi. Dan dengan membaca petunjuk di internet, akhirnya kami berhasil mengaturkan blekberi nya dengan sempurna.
Banyak ternyata yang dapat kami pelajari dari situ. Cara daftar ke operator dan cara daftar ke server pusat di Canada. Lalu aku juga mempunyai kesempatan untuk mencoba mengetik pake blekberi nya. Dan kesimpulannya, blekberi bukan untukku, karena keypad nya yang bersusun qwerty ternyata sungguh mungil dan terlalu kecil untuk jempolku.
Juga ternyata pengaturan standar untuk layarnya menghasilkan huruf yang lembut-lembut dan susah diliat oleh orang yang sudah bermata tua, apalagi sudah bermata empat. Memang sih bisa di atur untuk menjadi besar, namun biar pada awalnya kan kita harus mencari lokasi pengaturan itu dengan membaca tulisan lembut-lembut itu.
Dan tak lupa, kami berhasil juga menyambungkan blekberi nya dengan blekberi yang laen untuk fasilitas komunikasi lewat jempol alias chat, atau lebih dikenal dengan nama blackberry messenger (BBM). Dan temanku juga senang karena akhirnya dia bisa terhubung secara gratis dengan sobat kentalnya secara gratis lewat BBM.
Yah paling tidak hari ini aku sudah belajar gimana cara mengaturkan blekberi dan juga bagaimana cara daftarnya. Yah lumayanlah dapat pelajaran yang berharga dan dari sana dapat di simpulkan kalo blekberi bukan untukku. Mungkin laen kali aku kalo butuh blekberi aku cari yang berlayar sentuh saja, paling tidak aku berharap bila layar sentuh, hurufnya bisa lebih besar dan juga bisa meliat dengan lebih banyak dibandingkan dengan bentuk blekberi yang dibeli temanku itu.
Subscribe to:
Posts (Atom)