Saturday, September 4, 2010

Ponsel Android

Walaupun sebenarnya handphone pertama yang dijual dan berbasiskan Android adalah HTC Dream, namun demam Android belon terasa pada saat handphone tersebut di rilis pada tanggal 22 Oktober. Mungkin juga pengguna menunggu dan meneliti bagaimana reaksi pasar nantinya akan masa depan dari handphone canggih ini.

HTC Dream sendiri mungkin dikalangan pemrogram Android lebih dikenal dengan nama Android Dev Phone 1 dan hanya tersedia untuk kalangan pengembang Android yang telah terdaftar sebelonnya dengan biaya pendaftaran $25. Sedangkan HTC Dream dapat diperoleh dengan harga yang cukup moderat, yaitu $399.

Mempunyai sebuah developer phone seperti HTC Dream, adalah suatu keharusan bagi seorang pengembang software handphone Android untuk bisa men-test aplikasinya. Namun tentunya developer phone seperti HTC Dream tidak hanya sendiri saja. HTC Corporation pun kemudian merilis HTC Magic pada awal 2009 yang kemudian dikenal sebagai Android Dev Phone 1 dengan harga yang sama seperti Android Dev Phone 1.

Puncaknya, ya itu seperti yang kubahas kemaren, muncul Nexus One yang juga dapat digunakan untuk sebagai alat bantu test aplikasi dari Android. Nexus One saat ini dapat di peroleh dengan harga sekitar $529. Dan sekali lagi, Nexus One ini adalah developer phone yang sebenarnya bukan untuk digunakan oleh orang awam.

Untuk orang awam sendiri, sudah tersedia banyak jenis dari handphone yang berbasiskan Android, misalkan Sony Ericsson Xperia 10 yang dilepas dengan harga 5.5 juta, Samsung Galaxy S yang dibanderol dengan harga 6.5 juta untuk pasar di sini.

Bila dibandingkan antara SE Xperia 10 dan Samsung Galaxy S itu, maka Samsung menggunakan Android dengan versi yang lebih baru. Yaitu versi 1.6 untuk SE Xperia 10 dan versi 2.1 untuk Samsung. Tentunya kedua handphone tersebut bisa di upgrade software nya ke yang lebih baru.

Handphone macam ini pada hakekatnya juga didukung dengan keberadaan sebuah toko aplikasi (application store) yang disediakan vendor handphone itu. Saat ini ada banyak aplikasi yang dapat diunduh secara gratisan. Nah mendengar kata ‘gratis’ tentunya hal itu akan mengundang minat lebih banyak orang lagi untuk membeli handphone jenis ini.

Pada dasarnya konsep dari sistem operasi Android ini membuka era baru bari para pengguna handphone. Bila sebelon nya handphone melayani kita hanya dengan sebatas fitur yang disediakan oleh perangkat lunaknya, kali ini dengan bantuan Android, kita bisa bebas menentukan apa yang kita mau.

Cukup kita kunjungi toko aplikasi, dan kita tinggal mengunduh aplikasi tertentu untuk memenuhi kebutuhan kita. Jadi konsep ini seolah mengajak penggunanya untuk bebas melakukan apa saja dengan smart phone mereka dan untuk itu mereka juga di dukung dengan lebih banyak pilihan

Nah, kita tunggu saja, bagaimana perkembangan dari sistem operasi ini. Apalagi dengan versi 2.2 (codename: Froyo) aplikasi Flash versi 10.1 sudah didukung. Nah itu kan kabar sangat bagus, apalagi bagi para pencinta game online yang menggunakan flash. Karena kebanyakan mereka hanya bisa mengandalkan iPhone dari Apple Inc. yang memang terkenal mendukung aplikasi Flash.

Tinggal kita menunggu peluncuran versi Gingerbread yang mendukung video calls yang sebenarnya merupakan fitur yang tergolong sangat jarang digunakan orang di sini.

Friday, September 3, 2010

Hape Favorit

Cerita singkatnya aku ditanya temanku. Hape seperti apa yang menjadi favoritku. Jawabanku cukup mudah, yang ada layar sentuhnya dan bila ada yang ada keypad nya juga, atau istilah nya model hybrid gitu.

Alasannya juga cukup mudah, ‘sekali touchscreen tetap touchscreen’. Nah memang gitu sih. Buatku sendiri tidak mutlak untuk mempunyai tombol qwerty di hape, karena biar bagaimanapun juga itu biasanya kecil-kecil keypad nya dan bisa membuat orang stress, walau bagi yang sudah terbiasa ya terbiasa.

Tentunya bila kita punya hape model iPhone begitu, dimana tak ada keypad nya sama sekali, maka kita akan dipaksa untuk menggunakan ‘virtual keyboard’ yang muncul di layarnya. Namun sama seperti pengalamanku menggunakan PDA (personal digital assistant) yang hanya berlayar sentuh tanpa keypad sama sekali. Maka bekerja dengan ‘virtual keyboard’ sebenarnya bukan sesuatu yang ingin aku lakukan terus menerus, misalkan untuk kirim pesan/SMS.

Namun syukurlah, dunia per-hape-an rupanya sudah mengakomodir keinginan (ku) ini. Dan aku telah menggunakan hape bertipe hybrid ini sejak lama. Walau terkadang aku memimpikan hape bertipe hybrid yang keypad nya qwerty seperti yang ditawarkan jaman dulu seri Professional (P) Sony Ericsson dengan keypad lipatnya atau seri Xperia dari Sony Ericsson dan Nokia seri X dengan bentuk slider nya ataupun akhir-akhir ini ikutan nibrung di kategori ini, Blackberry Torch.

Namun diliat dari bentuknya, aku belon kepingin memilikinya, paling tidak untuk saat ini aku lebih suka hape itu yang tipis, ringan, jadi tidak menyesakkan kantong celanaku.

Dari jamannya communicator nya Nokia itu, aku sudah tidak tertarik untuk mengantongi hape berukuran raksasa dan berbentuk seperti kotak pinsil gitu. Buat penuh kantong dan tidak enak, karena bobotnya yang tidak ringan. Aku lebih suka hape yang mungil yang bisa aku kantongi di saku baju ku.

Dalam banyak kejadian, aku lebih suka menggunakan layar sentuh, terutama untuk browsing internet. Itung-itung bila kita bisa sentuh layarnya, maka kita akan mendapatkan kemudahan yang lebih luas dalam mengoperasikan browser hape nya, selaen lebih cepat. Dan biasanya aku selalu akses internet lewat hape, misalkan untuk baca email dll.

Maklum juga, aku sudah terbiasa akses email dari hape sejak jamannya aku memiliki hape legendarisku, Nokia 6600 dari taon 2004 namun yang dia sekarang sudah tidak menemaniku lagi. Dari pengalaman bersama N6600 tersebut, aku jadi mendambakan layar sentuh dan terpenuhi dengan hape seri G dari SE yang ku gunakan sekarang ini.

Cukup lah untuk saat ini. Apalagi bila kita cermati ternyata operator CDMA selalu bisa menawarkan tarif yang lebih murah (dengan ditunjang oleh alasan teknik yang memungkinkan operator CDMA membangun menara pemancarnya dengan jarak yang lebih jauh ketimbang operator GSM). Maka aku lebih tertarik untuk menggunakan jasa operator CDMA. Paling tidak aku tidak berminat menambah jumlah nomerku lagi, tapi malahan berminat untuk mengurangi jumlah nomer selulerku, mengingat tarif yang sudah bersaing.

Aku jadi teringat, di awal taon 2000an semasa aku masi di Jerman, aku hanya punya satu hape saja, dengan nomer dua (seperti yang ditawarkan oleh Fren-Duo gitu) yaitu satu nomer Home (baca: lokal) dan satu nomer seluler. Jadi sebenarnya Fren-Duo bukan operator pertama di dunia yang menggunakan metode seperti itu.

Aku tiap kali terkagum-kagum meliat sodaraku pada menggunakan nomer hape lebih dari satu, dan bahkan koleksi nomer cantik lagi. Wah itu beneran tak terbayangkan olehku. Tadinya aku berpendapat, lebih dari satu hape kita tidak perlu, kan kita hanya bisa berkomunikasi dengan satu hape saja, tapi rupanya di sini hal itu tidak terjadi.

Aku juga kembali teringat sewaktu aku membaca majalah Miles & More (program Frequent Flyer nya Lufthansa, sebuah maskapai penerbangannya Jerman), disana mereka menawarkan penukaran point yang dikumpulkan dengan sebuah dompet yang dilengkapi dengan dua saku untuk dua sim cards. Di samping gambar dompet itu, tertulis ‘siapa yang membutuhkan dua sim cards? Mungkin seorang frequent traveller?’.

Duh coba majalah itu diluncurkan di sini, pasti diketawain orang, karena rata-rata orang sini menggunakan minimal dua nomer, yaitu CDMA dan GSM, belon lagi ada kolektor seperti teman-temanku dan adekku yang mengkoleksi nomer cantik sampai lebih dari 40 kartu. Bahkan hape nya pun pada pake yang bisa berisi dua atau bahkan tiga sim card dan semua bisa diposisikan siap pakai.

Thursday, September 2, 2010

Android dan Aku

Oke, tentunya orang akan bertanya-tanya padaku apakah aku ingin menggunakan Android. Jawabannya adalah ‘ya’. Tapi bila aku ditanya apakah aku akan segera membeli perangkat Android, maka jawabannya adalah tunggu dulu. Kenapa? Karena saat ini memang semua aplikasi Android misalkan dari Samsung Apps digratiskan, namun untuk mendonlotnya kan kita harus bayar biaya per kilobytes nya, jadi itung-itung sama saja.

Hal itu juga terjadi dulu dengan ponsel Nokia yang ditambahi keterangan ‘comes with musics’ yang mengijinkan kita mendonlot berragam lagu secara gratis dari Ovi Store (toko online dari Nokia). Yang jadi pertanyaan tentunya bukannya apakah kita tidak ingin mendonlotnya, namun berapa biaya per kilobyte nya bila kita mendonlotnya.

Tentunya Android ini sangat berbeda secara prinsip dengan ponsel yang laennya. Karena biasa di ponsel laennya, pihak vendor sudah ‘mengisi’ ponsel tersebut dengan aplikasi yang relatif banyak dan esensial. Namun di Android ini tentunya ada banyak godaan, karena pengguna diijinkan mencari sendiri aplikasi yang pas untuk dirinya.

Misalkan kita ambil contoh aplikasi ‘Mini Diary’. Nah aplikasi jenis ini ada terdapat banyak sekali di toko online Android, tinggal kita yang menentukan. Tepat di sini mulailah kebingungan kita.

Hal ini tentu nya sama dengan bila kita mengunjungi toko aplikasi Getjar yang juga menawarkan beberapa jenis dari aplikasi nya secara cuma-cuma. Pada kunjungan pertama pastilah kita bingung bila kita tidak mempunyai referensi apapun juga. Kita akan bertanya-tanya apa yang kita harus donlot dan apa yang bagus dan pas untuk kita.

Nah hal seperti ini juga akan terjadi di toko Android, karena tergolong relatif baru dan belon banyak resensi (baca: penilaian) tentang itu. Karena biar bagaimanapun juga, yang bisa kita lakukan adalah mengandalkan penilaian orang terhadap suatu produk.

Bila aku dulu sempat ragu dengan keputusan apakah akan membeli perangkat blekberi, namun untuk jenis Android ini sebenarnya aku lebih merasa pasti. Pasti ingin memiliki maksudku, karena terbukti Android menawarkan kebebasan yang absolut bagi penggunanya untuk mempersonalisir perangkatnya dan juga ditinjau dari kemampuannya, nantinya perangkat ini akan sejajar dengan perangkat iPhone.

Tentunya nama besar dimiliki oleh iPhone dan disusul oleh BB, namun jangan lupa, pihak Nokia pun sudah mulai membangun server untuk fasilitas Push-Email seperti yang dipunyai oleh pihak pembuat BB, dan Nokia membangunnya secara lokal dan memulainya di India, dimana terdengar isu pemblokiran fasilitas BB karena alasan keamanan nasional.

Nah mari kita liat ke depannya, bagaimana perkembangan ponsel pintar seperti itu. Aku sendiri untuk sementara karena sudah memiliki Sony Ericsson ku yang juga dilengkapi dengan sistem operasi Symbian dan juga fasilitas BB connect, merasa cukup untuk saat ini. Paling tidak, tipe nya juga sudah tipe hybrid yaitu terlengkapi dengan layar sentuh dan juga keypad.

Wednesday, September 1, 2010

Android vs iPad

Meliat dari spesifikasi yang ditawarkan Froyo (Android versi 2.2), dimana kemampuan sistem operasi tersebut telah didukung oleh flash, maka aku hanya terpikir satu kata saja: iPad.

Ya, iPad pada waktu peluncurannya di awal taon ini ternyata diumumkan tanpa dukungan dari Adobe Flash. Makanya banyak orang yang sempat menjadi skepsis, karena di dunia internet sekarang Flash bole dikata mendominasi aplikasi dan bisa dibilang belon mempunyai saingan yang berarti di bidang animasi dan real time streaming.

Karena kemampuannya tersebut, maka banyak online games yang menggunakan fasilitas flash tersebut, walau di dalam kritiknya flash memang terbukti lambat data transfer nya dan juga terkenal sangat membutuhkan bandwidth yang cukup besar, sehingga untuk pengguna yang koneksi internetnya tidak cepat atau hanya mempunyai limited bytes dalam kontraknya akan sangat kesulitan untuk menggunakannya.

Nah bila ditinjau dari kritik yang juga dilontarkan pihak pembuat iPad tersebut, maka besar harapan dari publik ini kemudian di alat canggih yang berbasiskan Android.

Alangkah indahnya bila nantinya ke depan, perangkat Android baek yang berbentuk perangkat genggam maupun perangkat tablet seperti iPad bisa membuka blokade monopoli dari perangkat pintar buatan Apple.

Sayangnya dari apa yang aku liat, faktor harga lah yang nantinya sangat menentukan. Karena sekarang ini perangkat milik Apple ternyata dijual dengan harga yang sedikit lebih tinggi ketimbang perangkat Android.

Dan dari pengamatan tersebut dan membandingkannya dengan perangkat Apple, aku kok meliat sulitnya perangkat Android mendobrak donimasi Apple, maklum kalah nama dalam hal seperti ini dan kemungkinan besar juga masi kalah dalam jumlah hardware yang mendukung keberadaan perangkat Android.

Namun, bila aku optimistis, nantinya setelah perangkat Android ini ngetop, maka tak akan diragukan lagi, bilamana banyak orang yang sekarang ini menyukai sistem operasi Symbian yang notabene banyak digunakan oleh Nokia dan Sony Ericsson akan berpaling ke Android. Yang jelas, pihak Sony Ericsson sendiri sudah mulai melirik Android dan menawarkan perangkatnya dengan harga yang bisa bersaing dengan perangkat buatan pabrikan laennya.

Mari kita tunggu untuk satu dua taon ke depan, apakah akan segera hadir perangkat tablet mirip iPad yang menggunakan basis sistem operasi Android. Hal ini tentunya didukung karena Android dari awal mulanya memang dikembangkan untuk jenis perangkat berlayar sentuh, seperti kita juga meliatnya dalam implementasi di perangkat Sony Ericsson Xperia 10 yang dijual dengan harga 5.5 juta saat ini dan juga perangkat Samsung Galaxy S yang sedianya akan mempenetrasi pasar di sini dengan 10 ribu unit pertama dan akan ditawarkan dengan harga murah meriah 6.5 juta dan garansi penggratisan semua aplikasi yang ditawarkan oleh toko aplikasi Samsung yang bernama ‘Samsung Apps’.

Tuesday, August 31, 2010

Android

Sejak awal taon 2010 ini, dunia telefon seluler diramekan dengan hadirnya Nexus One sebuah smartphone yang diproduksi oleh HTC Corporation dan menggunakan sistem operasi Android. Berita tentang akan hadirnya telefon genggam jenis ini sebenarnya sudah didengungkan sejak September 2007. Sekilas tentang Android aku ulas disini.

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi yang dapat digunakan di telefon genggam tersebut.

Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., yang berkedudukan di Palo Alto California atau lebih dikenal dengan sebutan Silicon Valley di US. Ya betol, Android Inc. berada di lokasi yang sama dengan kantor pusat Facebook.

Setelah di akuisisi oleh Google Inc., pengembang Android, yang dipimpin oleh Andy Rubi, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White mulai bekerja menciptakan sebuah sistem operasi yang flesibel yang terbuka dan gratis dan dirilis dibawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka diantaranya untuk perangkat seluler.

Kemudian untuk menunjang ide mereka untuk memberi kesempatan seluas-luasnya bagi semua pengembang didunia untuk berpartisipasi mendukung proyek ini, maka dibentuklah Open Handset Alliance, sebuah konsorsium dari 34 perusahaan hardware, software, dan telekomunikasi, yang didukung oleh Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Pada akhirya terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Sejak taon 2000 dimana kerjasama antara Google Inc. dan Android Inc. dimulai, maka sudah dirilis beberapa versi dari Android, di antaranya yang sudah bisa dibilang sempurna dan siap pakai adalah Android
Versi 1.1 pada 9 Februari 2009,
Versi 1.5 (codename: Cupcake) dirilis pada 30 April 2009 dengan Linux Kernel 2.6.27,
Versi 1.6 (codename: Donut) dirilis pada 15 September 2009 dengan Linux Kernel 2.6.29,
Versi 2.0 dan 2.1 (codename: Eclair) dirilis pada 26 Oktober 2009, masi dengan Linux Kernel 2.6.29,
Versi 2.2 (codename: Froyo) dirilis pada 20 Mei 2010 dengan Linux Kernel 2.6.32

Disamping yang sudah tergolong siap unduh tersebut, tersedia dua versi yang akan diluncurkan, yaitu
Versi yang akan diluncurkan di Kuartal ke empat 2010 (codename: Gingerbread) dengan Linux Kernel 2.6.33 atau dengan Linux Kernel 2.6.34.
dan versi dengan codename Honeycomb yang akan diperkenalkan di taon 2011.

Keuntungan yang nyata yang dipunyai dari telefon genggam jenis ini adalah kebebasan yang diberikan oleh sistem operasi itu sendiri bagi penggunanya, untuk menentukan software apa saja yang mereka mau pakai atau mereka mau unduh (baca: donlot).

Harus diakui kehadiran telefon pintar ala Google ini ternyata berhasil memikat minat banyak orang. Contohnya di pasar US saja, di kuartal kedua 2010 ini 33% pengguna membeli telefon yang berbasiskan Android, sementara telefon dengan basis BlackBerry OS menduduki posisi yang kedua dengan 28%, dan disusul oleh iOS dari iPhone dengan 22%.

Dan hal ini tentunya di dukung oleh banyaknya aplikasi gratisan yang disediakan oleh pengembang aplikasi untuk Android. Dan dari info yang kudapat aplikasi untuk Android sudah diperkirakan berjumlah lebih dari 70 ribu jenis dan terdaftar ratusan ribu laennya yang menunggu konfirmasi dari pihak pengembang Android sebagai aplikasi yang layak pakai.

Oke bersambung besok..

Monday, August 30, 2010

Malam Hari

Tak terasa sudah pukul sebelas malam waktu aku ketik tulisan ini. Tadi aku keluar rumah dan di kebun aku sirami tanaman ku yang sudah tinggal sedikit itu. Dulunya banyak tapi kemudian digotong adekku ke kotanya, karena mereka memang hobi kumpulin tanaman yang bagus-bagus. Jadi di sini tinggal tanaman seadanya saja. Tapi biar bagaimanapun juga, tanaman yang ada kan harus juga di pupuk dan disirami serta daunnya dibebaskan dari debu yang menempel, agar proses fotosintesis bisa berjalan lancar.

Nah bagi yang sudah lupa, aku jelaskan dikit deh. Proses fotosintesis itu sendiri adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.

Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis, yaitu pada waktu sayurannya dimakan misalnya. Sehingga proses fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi yang kita perlukan untuk hidup.

Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.

Untuk dapat melakukan proses fotosintesis, tumbuhan mempunyai klorofil. Klorofil sendiri adalah kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat dalam tumbuhan yang berguna untuk menyerap cahaya merah, biru dan ungu, serta merefleksikan cahaya hijau yang menyebabkan tumbuhan memperoleh ciri warnanya.

Nah karena proses yang sangat penting itu terjadi pada tanaman, maka aku dengan senang hari mencuci daunnya dengan cara menyemprotnya dengan lembut menggunakan semprotan air. Sehingga daun yang terbesas dari debu dapat melakukan fungsinya dengan baek.

Tadi aku sempat memandang ke arah langit yang cerah. Terliat bintang yang sangat terang di langit. Menurut katalog yang aku punya dan dengan bantuan dari software stellariumku, aku mengidentifikasikannya sebagai bintang Vega yang berjarak 25.3 taon cahaya dari bumi.

Bagi banyak astronom, Vega yang terletak di konstelasi Lyra adalah bintang kedua terpenting bagi kita setelah Matahari dengan kekuatan cahaya sebanyak 0.58 magnitude absolut. Konstelasi Lyra sendiri adalah konstelasi belah ketupat yang berekor pada Vega.

Bila dibandingkan dari kekuatan pancaran cahayanya, Vega menduduki posisi kedua setelah Arcturus (magnitude absolut -0.29) dan Sirius (magnitude absolut 1.42). Ketiga bintang ini adalah bintang yang paling terang yang menjadi tetangga matahari kita.

Duh indahnya malam ini sungguh tidak terlukiskan. Angin pun bertiup sepoi-sepoi menambah indahnya malam ini.

Sunday, August 29, 2010

Minggu Terakhir

Tiap taon sama aja, menjelang lebaran pasti sibuk. Sibuk ini dan itu, paling tidak aku mesti memperkirakan kalo di tempatku tak ada pembantu selama liburan lebaran yang di tempatku akan berlangsung selama tiga minggu.

Hal ini tentunya untuk memberikan kesempatan kepada pembantu ku untuk bersilahturahmi dengan keluarga sampai puas. Maklum menurut hukum kan jumlah hari libur di negara ini tidak banyak. Tapi dari kami sendiri, kami selalu memberikan kesempatan kepada pembantu rumah tangga untuk berdiam di rumah lebih lama.

Nah menghadapi hal itu, tentunya aku harus sedia payung sebelon hujan. Makanya semua korden dicuci dulu, rumah di bersihkan dulu, dan segala sesuatu yang biasanya dilakukan dengan bantuan pembantu harus diselesaikan sebelon liburan panjang lebaran dimulai.

Paling tidak semua rencanaku masi berjalan sesuai dengan jadwal. Aku musti menjaga agar jangan sampai ada yang tertinggal. Semua yang harus dikerjakan, sudah diselesaikan sebelon liburan lebaran datang. Tiga minggu memang waktu yang lama, makanya aku juga sedia makanan dan minuman tentunya agar tidak perlu keluar rumah lagi juga bisa.

Gila juga kan? Tapi sebenarnya ada maksudnya. Kan selama liburan lebaran ini, aku ingin menggunakan waktu untuk diriku sendiri, seluas-luasnya, sepuas-puasnya. Mulai dari membaca buku, sampai kepada nonton movie yang belon sempat aku tonton. Dan tentunya membuat backup data lagi.

Membuat backup data lagi? Ya tentu, karena dengan berjalannya waktu, tanpa disadari aku telah menumpuk banyak data yang bisa diamankan ke dalam DVD. Kan keping DVD nya aku sudah beli waktu di pameran lalu. Sebelonnya sempat membeli 50 keping DVD, namun semua sudah terpakai. Dan seminggu lalu aku membeli 50 keping lagi. Ya itung-itung persediaan. Maklum juga, kebutuhan nya tinggi, kan kadang ada teman atau sodara yang minta copy ini dan itu. Jadi aku selalu sedia keping DVD kosong di rumah.

Duh panasnya hari ini. Memang semalam lebih terasa lebih panas lagi. Hal itu dikarenakan rumahku yang menghadap ke barat. Jadi pagi hari sejuk, namun siang harinya menjelang sore sinar matahari mulai mengarah ke dinding depan rumahku. Jadi efek panasnya mulai terasa sampai malam harinya.

Tapi aku cukup senang karena dipagi hari, semua jendela bisa dibuka dan udara segar bole masuk. Kalo siang hari sih pasrah aja. Di negara ini panasnya bukan maen. Makanya aku senang kalo siang atau sore hari turun hujan, asal tidak hanya turun sebentar. Karena kalo hanya turun sebentar itu malahan membuat udara jadi lembab dan panas. Kalo turun hujannya cukup lama, baru udara terasa segar. Tapi kalo kelamaan ya banjir. Duh gimana nih, orang kok tidak pernah puas.

Ya udah deh. Yang jelas siang ini semua sudah beres, dan nanti malam mungkin aku keluar lagi sebentar untuk beli ini dan itu yang ketinggalan. Walau nanti aku musti liat daftar belanjaanku lagi, karena kok sepertinya semua udah ada dan cukup. Sekarang waktunya santai sejenak sambil menikmati tembang enaknya dari Secret Garden yang berjudul ‘Nocturne’ dan senyum-senyum baca SMS temanku yang masi percaya kalo aku masi gundul.

Dikit info tentang tembang Nocturne ini: Secret Garden adalah grup dari Norwegia yang memenangkan lomba cipta tembang antar negara Eropa, ‘Eurovision Song Contest’ yang biasa diselenggarakan antara bulan Maret sampai Mei setiap taonnya. Nah pada taon 1995, Secret Garden berhasil menggondol gelar juaranya.

Yang menarik adalah Secret Garden sebenarnya diawaki oleh Fionnuala Sherry dan Rolf Løvland sebagai pencipta tembang, namun pada prakteknya mereka dibantu oleh vocalist Gunnhild Tvinnereim dari Norwegia dan pemaen Nyckelharpa (alat musik harpa tradisional Swedia, mirip seperti biola) Åsa Jinder dari Swedia. Jadi sebenarnya ini grup kombinasi Swedia dan Norwegia, tapi Secret Garden dalam acara lomba cipta lagu itu mewakili Norwegia.

Oke, ini aku kasi lirik aslinya yang menang pada kontes cipta lagu tersebut dalam bahasa Norwegianya, dan juga terjemahannya, serta versi bahasa inggrisnya.

La dagen få
sin hvile nå
og natten vil våke for den,
Nocturne.

Se mørket må
engang forgå
så natten kan føde en dag.


Yang dapat diterjemahkan sebagai:
Biarlah hari mendapatkan istirahatnya dan malam tergugah dan berjaga-jaga, nocturne
awas, kegelapan akan berlalu sehingga malam akan dapat melahirkan terang


namun dalam versi bahasa inggrisnya, ditransliteraris sebagai berikut:

Now let the day
Just slip away
So the dark night
May watch over you
Nocturne

Though darkness lay
It will give way
When the dark night
Delivers the day