Mood : santai
Cuaca: panas dan berawan
Snack : konidin strongmitn lozenges
Song : interlude dari Acoustic Mood
Genre : melow/slow
Tanggal : 30 Mei 2007
Dedikasi : -
Tak terasa sudah tanggal 30 ya hari ini, sudah 26 hari aku menorehkan coretan-coretanku ke internet di waktu senggangku. Ya, benernya sih memang dari jaman dulu hobiku itu menulis. Sudah dari kecil aku mempunyai buku harian. Bila kubaca lagi halaman-halamanku dulu itu, aku selalu mempunyai kenangan tersendiri. Tapi karena kesibukan yang aku punyai setelah itu, jadinya aku semakin jarang menulis lagi.
Dulu sih aku pernah menulis juga di internet, membuat design homepage sendiri dan sebagainya, tetapi pada akhirnya aku hanya ingin menulis tanpa diribetin dengan format dan laen sebagainya. Untuk bisa menulis sesuatu cerita apalagi cerita tentang diri sendiri ataupun teman, kita membutuhkan banyak waktu dan ketenangan hati. Ketenangan hati hanya bisa diperoleh bila kita terbebas dari segala emosi jiwa.
Menulis selalu berarti lebih, karena semua panca indera kita ikut aktiv didalamnya, otak kita ikut berpikir mengarang alur cerita yang kita ingin ceritakan, telinga kita yang dibuai dengan irama musik misalkan juga ikut ambil bagian dalam mengarahkan cerita, mata kita yang memperhatikan hasil tulisan kita juga kadang mengisyaratkan untuk koreksi ataupun memerintahkan otak kita untuk mengubah suatu susunan karangan, hidung kita akan berusaha bernafas dengan teratur, karena kalo nafas kita tersengal-sengal bole dijamin kalo hasil ketikan kita salah semua. Jari jemari kita akan menari-nari di atas tuts keyboard kita dengan harmonis nya. Sementara sikap duduk kita juga mempengaruhi peredaran darah di dalam tubuh kita. Jika kita tidak duduk dengan ergonomi yang tepat, maka kita akan merasakan kepenatan sekujur tubuh kita.
Memang mengarang tidaklah mudah bagi banyak orang, tetapi belajar untuk mengarang berart belajar untuk memaksakan diri kita untuk menjadi relax. Seperti juga meditasi, mengarang itu bisa membuat kita menjadi hepi dan terlepas dari segala sesuatunya di sekeliling kita. Kita ada dalam dunia kita sendiri, dunia yang ingin kita ceritakan pada pembaca kita. Dunia yang kita design secara apik baek dengan emosi maupun tanpa emosi.
Dengan bercerita dan mengarang cerita, hati kita bisa jadi lebih tenang, sama seperti curhat gitu. Hanya aja kita harus ingat, kalo pembaca kita bisa siapa saja. Jadi kita harus pandai-pandai merangkai kata-kata kita sehingga semuanya tidak terlalu mencerminkan diri kita ataupun membongkar identitas diri kita yang tidak perlu diketahui oleh orang laen.
Ada karangan yang bisa menyentuh hati seseorang, tetapi tidak berarti bagi yang laen, ada juga yang bisa menyentuh hati banyak orang tapi malah menyinggung hati seseroang. Kekuatan kata-kata hendaknyalah kita sadari selalu penulis sebuah blog yang terbuka untuk umum. Karena bisa aja seorang penulis blog itu ber cerita tentang produk tertentu dan memuji-mujinya ataupun menghina produk tertentu. Tapi itu semua sifat nya sangat subyektiv dan hendaknyalah dimengerti seperti itu.
Pendapat segelintir orang tidak pernah bersifat representativ untuk pendapat banyak orang, tetapi karena tidak mungkin mengumpulkan banyak pendapat umum, maka kita harus menerima pendapat segelintir orang yang dijual sebagai pendapat seluruh bangsa. Mengetaui hal itu, aku selalu berusaha untuk tidak mengikutkan pendapatku terhadap produk-produk tertentu di ceritaku, selama itu tidak terlalu perlu untuk membantuku menggambarkan apa yang aku mau ceritakan.
Setelah bersenang hati sambil menulis dan menikmati tembang-tembang yang menarik selama beberapa hari ini, akhirnya aku memutuskan untuk melakukan jeda sejenak, nanti bulan Juni aku lanjutkan lagi coretan-coretanku ini. Masalahnya ya itu, aku tidak internetan setiap hari jadi mungkin aja aku tidak bisa mengupdate blog ku besok tanggal 31 Mei, sehingga coretanku akan dimuat sebagai kategori cerita di bulan Juni, hehehe…juga lagian aku lagi mau santai sejenak, karena tanggal 1 Juni khan ada perayaan Waisak di Indonesia, jadi ya santai dululah malamnya, hehehe…
Tembang Interlude yang dimaenkan oleh Acoustic Mood ini memang bisa membuat kita menjadi melow, tapi tergantung dari penyanyinya, ada yang menyenandungkannya dengan cepat tetapi ada yang menyenyikannya dengan lebih lambat. Yang kutau itu, kalo melodi ini biasanya diajarkan kepada siswa siswi yang belajar bermaen piano, karena disini kita bisa berlatih memaenkan chord nya dengan lebih lancar. Tapi ga pentinglah itu semua, yang penting kita bisa menikmati suatu tembang dan mungkin pula merasakannya sambil terlena. Tembang ini dulu juga sangat berarti bagiku, sejenak setelah aku bole memulai hari-hari indahku bersama Emylia. Dan tembang ini juga tembang yang tepat untuk memulai waktu jeda…
Time is like a dream (waktu itu seperti mimpi)
and now, for a time, you are mine (dan sekarang adalah waktunya, dimana kamu adalah milikku)
let's hold fast to the dream (lekas pegang mimpi kita erat-erat)
that tastes and sparkles like wine (yang terasa dan berkilau bagaikan wine)
Who knows (siapa yang tau)
if it's real (jika ini kenyataan)
or just something we're both dreaming of (atau sesuatu yang kita berdua impikan)
what seems like an interlude now (apa yang sekarang terlihat bagaikan waktu istirahat)
could be the beginning of love (mungkin jadi awal dari kisah kasih)
Loving you (mencintaimu)
is a world that's strange (adalah segalanya yang ajaib)
so much more than my heart can hold (lebih banyak dari yang bisa ditahan oleh hatiku)
Loving you (mencintaimu)
makes the whole world change (membuat dunia berubah)
Loving you (mencintaimu)
I could not grow old (ku tak bisa menjadi tua)
no, nobody knows (tak, tak seorangpun yang tau)
when love will end (kapan kasih akan berakhir)
So till then, sweet friend (sehingga sampai saat itu, temanku yang manis)
Time is like a dream (waktu itu seperti mimpi)
and now, for a time, you are mine (dan sekarang, untuk sementara waktu, kamu adalah milikku)
let's hold fast to the dream (lekas pegang mimpi kita erat-erat)
that tastes and sparkles like wine (yang terasa dan berkilau bagaikan wine)
Who knows (siapa yang tau)
if it's real (jika ini kenyataan)
or just something we're both dreaming of (atau sesuatu yang kita berdua impikan)
what seems like an interlude now (apa yang sekarang terlihat bagaikan waktu istirahat)
could be the beginning of love (mungkin jadi awal dari kisah kasih)
what seems like an interlude now (apa yang sekarang terlihat bagaikan waktu istirahat)
could be the beginning of love (mungkin jadi awal dari kisah kasih)
what seems like an interlude now (apa yang sekarang terlihat bagaikan waktu istirahat)
could be the beginning of love (mungkin jadi awal dari kisah kasih)
Friday, June 1, 2007
Harapan Mempunyai Tempat
Mood : santai
Cuaca: panas dan berawan
Snack : pastel tutup
Song : Hope Has A Place dari Enya
Genre : mistik
Tanggal : 29 Mei 2007
Dedikasi : Fitri, David, Cecilia si Rong-Rong dan penggemar aliran meditasi
Berdiam dirilah, karena hanya dengan diam kamu bisa mendengarkan.
Berdiam dirilah, karena hanya dengan diam kamu bisa berpikir jernih.
Berdiam dirilah, karena hanya dengan diam kamu bisa bertindak bijak..
Meditasi, apa itu sih benernya meditasi? Diam-diaman ya? Menenangkan diri ya? Ngatur pernafasan ya? Nutup mata ya? Makan tumbuh-tumbuhan ya? Ya, lucunya semuanya bisa aja benar, tapi bisa juga tidak...
Di alam meditasi, kita menyendiri untuk mencari ketenangan batin. Kehidupan kita sehari-hari sudah penuh dengan hiruk pikuk dunia, dengar aja suara kendaraan bermotor di sekeliling kita, suara televisi, suara radio, suara teriakan dan jeritan anak dari sebelah rumah, teriakan tukang parkir yang ga pernah puas menerima uang recehnya, teriakan burung gagak di atas atap rumah yang mengagetkan kita diwaktu malam hari, kicau burung gereja di pagi hari, suara ombak di lautan yang menerpa pantai dengan kejamnya, suara jam dinding yang dengan setia menyuarakan berlalunya detik-detik kita yang berharga dan tentu saja yang mengingatkan kita pada bom waktu, suara angin mendesis memasuki jendela rumah kita, suara jeritan telefon dan deringan sumbang henpon kita, suara tangisan anak kecil yang tidak kebagian buburnya, suara sepatu orang yang berjalan dengan tidak sabaran, suara cecak di dinding yang sedang kelaparan dan ingin segera menangkap nyamuk terdekat, suara tetes air hujan yang secara tidak beraturan jatuh di atas atap rumah kita, suara petir yang bergemuruh, suara pesawat terbang yang memberikan efek suara dolby sourround nya, suara peluit kereta api yang melengking tinggi dan sejuta suara-suara ajaib laennya. Semua suara-suara ini sangat mengganggu kehidupan kita dan juga kemampuan kita untuk berpikir. Singkatnya suara-suara bising tidak beraturan ataupun yang beraturan dan lembut ini sangat mengganggu syaraf kita, tidak peduli berapa desibel (dB) kerasnya suara itu jikalau diukur dengan alat-alat pengukur akustik laennya.
Selaen itu, mata kitapun mampu mengakomodasikan keadaan sekitar kita dan mengubah semua informasi cahaya menjadi informasi yang bisa diolah lebih lanjut oleh otak kita. Mirip dengan sensor cahaya CCD (charge couple device) yang dibuat dengan teknologi CMOS (complementary metal oxide semiconductor) yang mengubah informasi cahaya atau gambar menjadi informasi dalam bentuk piksel, bit dan byte di kamera digital, video camera digital, web cam dan laen-laen. Maka mata kitapun merekam dan mengolah semua warna, kontras, tingkat keterangan dan semua informasi yang didapat dari sekitar kita. Seperti warna pelangi, warna langit, warna air lautan, bentuk sebuah botol, bentuk tubuh manusia, pengukuran jarak antara dua kendaraan yang sedang melaju. Jadi mata kita bukan hanya mengetahui bentuk permukaan suatu benda, tetapi juga sifat dari benda tersebut maupun bentuk tiga dimensinya dan perspektiv pandangnya.
Nah di sinilah kita harus ingat, kalo bukan hanya mata dan telinga, tetapi juga otak dan juga semua panca indera kita yang laennya membutuhkan sedikit pause dari serangan-serangan alam sekitar yang tidak nampak. Memang kita melakukan pause selama tidur, tetapi tanpa disadari, detak jam dinding ataupun detak jam weker di dekat tempat tidur kita bisa mengganggu tidur kita karena bisa kita dengarkan. Bahkan televisi dalam kamar itu tidak baek dibiarkan dalam posisi standby, bukan hanya karena kita memboroskan energi listrik karena posisi standby pun mengkonsumsi energi listrik, tetapi gelombang elektromagnet tidak nampak ini juga akan sangat mempengaruhi alam tidur kita. Bahkan henpon yang masi dalam keadaan aktiv juga dianjurkan tidak dibawa ke kamar tidur, karena semua alat-alat elektronik itu pada dasarnya memancarkan gelombang elektromagnet. Misalkan henpon menggunakannya untuk berkomunikasi dengan dunia luar melalui menara-menara BTS (base transceiver system) setiap sekian detik.
Prediksi dari salah seorang professor teknik elektro ternama yang mengajar di universitas di Jerman dimana aku dulu menimba ilmuku, yang mengatakan adalah lebih baek untuk menempatkan sebuah pipa besi di bawah ranjang untuk memfilter semua gelombang elektromagnet yang bisa mengganggu tidur kita. Dan ide itu ternyata terbukti efektiv melalui penelitian medis. Memang gelombang-gelombang elektromagnet itu mengganggu kehidupan kita. Tapi karena kita hidup dikelilingi oleh atau bole dibilang berenang di dalam gelombang-gelombang elektromagnet ini, maka kita harus pandai-pandai mencari atau menciptakan tempat yang sedikit banyak terbebas dari gelombang semacam ini untuk relax.
Bagaimanakan kita bisa menciptakan daerah bebas gelombang? Gampang aja, bila kita ingat dulu sewaktu kita masi muda dan sedang belajar tentang fisika dasar, dimana diceritakan ada satu tempat yang bisa terbebas dari segala gelombang luar dengan yang disebut dengan sangkar Faraday. Faraday yang berkebangsaan Inggris ini menemukan ide ini dan mencobanya sendiri melawan sambaran petir. Contoh paling gampang adalah pesawat terbang. Pesawat terbang dikonstruksi sedemikian bagusnya sesuai dengan sangkar Faraday, sehingga tidak membahayakan penumpangnya bila kena sambar petir.
Nah disinilah kita butuh ketenangan, seperti yang dianjurkan Queen Elisabeth pertama, ratu Inggris yang mendapatkan tahtanya setelah membiarkan saudari sepupunya Queen Mary Stuart yang saat itu menjabat sebagai ratu Britania Raya (Inggris, Wales, Scottland, Ireland) dan Perancis dipenggal kepalanya, setelah memalui pengadilan yang tidak adil di House of Lords. Queen Elisabeth pertama ini selalu menganjurkan perwira-perwira angkatan lautnya untuk menenangkan diri dalam suatu meditasi sebelon menyusun strategi dalam menghadapi armada laut Spanyol yang dikala itu terkenal garang. Kejayaan armada Royal Navy di lautan Eropa dan di Karibik di abad itu memang tidak luput dari bagusnya konsentrasi dan ketenangan hati para admiral-admiralnya dalam menyusun rencana penyerangan. Aku ingin juga menyinggung di sini, bahwa salah satu dari hasil meditasi para perwira Queen Elisabeth ini, maka diciptakan dokumen seperti Letter of Marque (surat perlindungan negara bagi kapten-kapten tertentu) yang awalnya hanya dikeluarkan oleh Queen Elisabeth pertama ini. Beredarnya letter of marque jugalah yang memacu bertambahnya privateer (kapten privat yang bertindak atas nama suatu negara) dan juga bajak laut di era itu. Maka tidak heran banyak bajak laut terkenal seperti Henry Avery, Blackbeard, William the Kid semuanya berkebangsaan Inggris. Tujuan letter of marque ini awalnya juga untuk membantu armada Inggris menyerang galleon-galleon (kapal perang besar) dari armada Spanyol yang membawa emas dari hasil penjarahan di amerika latin, tepatnya dari hasil rampokan bangsa-bangsa indian seperti dari Inka, Aztec, Maya dan laen-laen.
Singkatnya, hanya dari ketenangan hatilah kita bisa mengambil keputusan-keputusan yang tepat yang membuatkan hasil yang maksimal dan optimal. Maka tidak heranlah jika bos-bos dari perusahaan-perusahaan besar di Eropa dan Amerika Utara juga akhir-akhir ini menggiatkan program meditasi dan yoga untuk melatih ketajaman instink untuk mengantisipasi pergolakan di pasar. Karena bila hati kita gundah, maka kita akan dengan mudahnya membuat keputusan yang tidak tepat. Di sinipun aku teringat pada masa laluku, dimana aku dan rekan-rekan sesama peneliti di dalam grupku hanya duduk dengan tenang dalam satu ruangan, berpikir sejenak untuk merencanakan percobaan yang berikut dalam otak tanpa mau diganggu siapapun juga.
Kembali ke dalam meditasi itu sendiri. Memang ada banyak cara untuk melakukan meditasi, dengan duduk diam-diam untuk beberapa saat aja kita udah mempraktekkan meditasi. Tapi dalam meditasi yang lebih profesional, kita diajarkan untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Lebih baek kita masuk ke dalam ruangan yang relativ besar karena ruangan yang kecil akan membiarkan segala suara menjadi menggema dan gema itu akan merusak konsentrasi kita. Hendaknyalah kita tidak memakai jam tangan, tidak membawa barang elektronik, tidak mamakai perhiasan apapun seperti cincin, gelang atau aksesoris apapun yang melekat di badan kita kecuali pakean yang kita kenakan. Bagus juga bila kita bisa menanggalkan semua pakean kita, karena gesekan pakean itu terkadang bisa mengganggu keheningan yang tercipta. Tapi tentu saja itu mungkin tidak bisa kita lakukan kalo kita bermeditasi secara kolektiv bersama banyak orang laen. Hanya saja biasanya dianjurkan untuk tidak memakai pakean yang mengandung bahan plastik atau lebih dikenal dengan nama polyester. Karena gesekan polyester terhadap sesamanya akan menimbulkan medan listrik dan magnet yang bisa mengganggu aura meditasi kita.
Hanya dengan memejamkan mata maka kita bisa menjauhkan segala gangguan dari sinar-sinar di sekeliling kita yang bisa mempengaruhi ketenangan jiwa kita. Sebab bila mata kita tidak bisa melihat, maka kita akan lebih aktiv menggunakan panca indera kita yang laen, seperti telinga, hidung, dan indera perasa kita. Kemudian kita bisa mengatur pernafasan kita sehingga diri kita bisa menjadi lebih tenang dan sejauh itu kita baru bisa dibilang tenang bila kita bisa mendengarkan detak jantung kita sendiri, bahkan juga suara jatuhnya sebuah jarum. Suara musik relaxasi yang lembut bisa dipilih untuk mengiringi meditasi kita bisa juga dijadikan acuan untuk mengatur pernafasan kita. Biasanya dipilih melodi-melodi yang menenangkan hati. Sebagian dari musik relaxasi seperti ini biasanya terdiri dari beberapa nada yang dipilih secara acak namun dipadu sehingga bisa membawa jiwa kita mengalami suatu gejolak yang menyenangkan. Mungkin dengan irama yang naek dan turun dan telah diaransemen secara khusus untuk bermeditasi, kita bisa merasakan gejolak ini dan itu dalam hati kita selama praktek meditasi itu berlangsung.
Setelah kita mengalami ketenangan batin, kita juga bisa mulai merasakan relax nya tubuh kita. Posisi duduk harus dipilih sedemikian rupa sehingga kita tidak tertidur. Tapi mempertahankan posisi seperti itu tentunya membutuhkan banyak energi. Energi yang tersalurkan ke bagian-bagian tubuh kita yang memerlukannya.
Mata kitapun mulai membayangkan cahaya-cahaya indah, sinar-sinar berkilauan, yang sebenarnya adalah sinar-sinar yang tertangkap oleh kita disaat kita membuka mata kita. Suara-suara yang kita dengar baek dengan musik pengirim meditasi maupun tanpa musik, bisa aja menyebabkan kita seperti mendengar suara-suara tertentu seperti aliran air di parit yang mengalir dengan tenangnya, suara-suara burung berkicau, suara-suara orang menggali lubang, suara-suara air laut yang menerpa ombak ataupun suara-suara yang membuat jiwa dan raga kita merasa tenang, bahkan kita juga bisa mencium bau-bauan yang ditimbulkan lingkungan sekitar kita. Ini semua adalah suatu ketenangan yang bisa kita dapatkan hanya selama meditasi.
Aku sendiri juga dulu sering melakukan meditasi, supaya hatiku tenang, hanya dengan mengatur pernafasanku dan memejamkan mataku sejenak sambil mendengarkan koleksi musik relaxasi yang mendukung. Tergantung dari melodi yang sedang kudengarkan, aku sepertinya bisa mendengarkan derap kaki kuda beberapa ksatria yang bergegas untuk maju perang. Suara pedang mereka beradu dengan sarungnya bisa kudengar seperti suara dentingan beberapa uang receh yang jatuh ke dalam sebuah dompet. Disitu aku sepertinya bisa merasakan detak jantung berdegup yang mencerminkan ketegangan hati para kesatria kavaleri yang sebenarnnya juga tidak tau bagaimana akhir peperangan yang akan dihadapinya itu. Terpaan angin yang disebabkan oleh kuda-kuda itu pun kurasakan lengkap dengan bau ekor kudanya juga.
Ataupun di kesempatan laen, aku memutar melodi air terjun yang jatuh menerpa bebatuan dibawahnya dan mengalir dengan derasnya ke arah parit yang ada di sekitarnya. Bahkan aku bisa membayangkan melihat air terjun yang megah itu seakan-akan terletak tepat di depanku. Beberapa ekor rusa kuliat datang kesana untuk meminum air yang jernih itu, beberapa tupai sedang becanda di balik rerumputan dan bahkan juga suara desisan angin yang menerpa dedaunan di sekelilingku bisa juga kudengar, bahkan aku juga bisa merasakan percikan air dari air terjun itu sendiri menyentuh dengan lembutnya tubuhku dan mukaku, disertai dengan bau bunga-bunga di sekitarku. Itu semua bisa kuliat, kudengarkan, kucium dan kurasakan dalam meditasiku.
Ataupun aku bisa saja mendengarkan melodi air laut yang menerpa dengan lembut pantai yang dihiasi pasir putih yang tersebar bagaikan permadani yang baru dicuci. Dan aku bisa melihat seakan-akan aku ada disana, melihat batu-batu yang berwarna putih dan hitam bergulingan diterpa air menuju ke arah daratan. Di kejauhan aku bisa melihat satu dua kapal layar yang sedang berlayar menjauhi daratan dan satu dua burung camar terbang sambil memekakkan telingaku. Suara daun-daunan dari pohon nyiur yang berdiri tak jauh dari tempatku duduk merenungpun bisa juga kurasakan. Bahkan hangatnya sinar matahari juga bisa kurasakan seperti menghangatkan seluruh jiwaku den memberiku semangat baru untuk melangkah lebih jauh.
Semuanya itu bisa kuliat hanya dengan melakukan meditasi. Meditasi yang membawaku ke alam yang indah, jauh dari segala hal-hal yang memusingkan kepala, dari segala kegiatan rutinku, dari segala kejenuhan diriku, dari capeknya mataku yang biasanya hanya memandang ini dan itu yang telah diatur secara simetris di sekelilingku. Tetapi setiap kali aku kembali dari kebahagianku sejenak itu, aku pun sadar, aku mendapatkan semangat baru, semangat baru untuk hidup, semangat baru untuk melangkah maju lagi.
Akan tetapi, semuanya itu hanya ada dalam fantasi kita, fantasi yang membuat hati kita lebih tenang. Karena meditasi tidak pernah menyelesaikan masalah. Masalah yang ada tidak bisa dihilangkan oleh meditasi kita. Meditasi hanya membawa ketenangan batin kita sehingga kita bisa lebih tenang dalam mengambil keputusan tertentu dalam hidup kita ini dan kita juga bole merasakan kebahagiaan walau sekejab. Kebahagiaan dan ketenangan yang kita butuhkan itu seperti setetes air di saat kita kehausan. Masalah yang sedang kita hadapi haruslah kita hadapi. Apapun masalah kita itu, haruslah kita cari solusinya. Melarikan diri dari masalah ke meditasi bukanlah menyelesaikan masalah dan bukan tujuan dari meditasi itu sendiri.
Dengan meditasi, kita tidak akan menjadi lebih sabar dari kitanya sendiri. Dengan meditasi kita juga tidak akan mengubah pribadi kita, hanya membuat kita lebih bahagia. Laen hal nya dengan curhat pada teman, konsultasi psikologis atau membaca banyak buku-buku psikilogi yang bisa membantu kita untuk berani mengambil keputusan dan memgubah hidup kita dari dasarnya.
Terkadang ada juga meditasi yang didampingin oleh pantangan-pantangan tertentu. Seperti pantangan makan daging ataupun benda bernyawa laennya. Itu sih oke-oke saja. Karena pada dasarnya binatang itupun ciptaan Tuhan yang seharusnya harus disayang, bukan untuk diburu, dibunuh dan dimakan dagingnya. Tetapi kita juga harus tau, bahwa dengan membatasi konsumsi kita, bole jadi kita juga sedikit menyiksa diri kita sendiri. Di saat orang laen membutuhkan trace minerals yang hanya bisa didapatkan dari daging misalnya, kaum herbivora tidak bisa mendapatkannya dari tumbuh-tumbuhan. Walau teknologi dan teknik pangan dan gizi modern sudah sangat mendukung, dengan menyediakan suplemen-suplemen nya, tetapi tetap saja ada yang kurang dalam tubuh kita dan mengubah struktur protein, hormon dan enzim-enzim dalam tubuh kita. Tepat ini lah yang membuat kaum herbivora seringkali bertindak dan berpikir agak beda dengan kaum omnivora maupun yang carnivora tulen. Tapi semuanya itu akan membuat semua jenis saling melengkapi di dunia ini.
Tembang Hope Has A Place karya Roma Ryan dan disenandungkan oleh Enya ini tergolong tembang yang disebut mistik karena iringan melodinya dan nada suara Enya yang bisa membuat kita seolah-olah ada di alam laen, alam meditasi. Tembang ini adalah salah satu tembang yang paling kusuka di samping tembang Only Time yang pernah kuterjemahkan tanggal 25 Mei yang lalu dan China Rose dari Enya. Tapi memang bole dibilang tembang-tembang yang disuarakan Enya ini langsung melejit menjadi hit di Eropa dan dengan cepat pula beredar cover version dan langsung dikategorikan ke dalam tembang mystical voices (suara-suara gaib) di sana. Lucunya, tembang-tembang karya Roma Ryan ini sama sekali tidak berisi tambang pemujaan setan atau sebangsanya, tetapi sebaliknya. Misalnya tembang China Roses dan tembang Anywhere Is bercerita tentang keindahan alam, tembang On My Way Home adalah tembang tentang kesunyian, tembang Ahtair Ar Neahm (Father in Heaven) adalah tembang tentang doa Bapa Kami dan tembang Pax Deorum (Damai dengan Allah) juga tentang penyembahan Allah. Ya, semua dengan catatan kita mengerti arti liriknya…
One look at love and you may see (sekali mengenal cinta dan kamu mungkin akan melihat)
it weaves a web over mystery, (kalo cinta itu menenun jaring yang menutupi misteri)
all ravelled threads can rend apart (semua benang kusut akan dikoyaknya)
for hope has a place in the lover's heart. (sehingga harapan mendapatkan tempat di hati sang pencinta)
Hope has a place in a lover's heart. (harapan punya sebuah tempat di hati sang pencinta)
Whispering world, a sigh of sighs, (bisikan dunia dan desahan dari segala desahan)
The ebb and the flow of the ocean tides. (surut dan aliran lautan pasang)
One breath, one word may end or may start (satu tarikan nafas dan sebuah kata bole mengakhiri atau bole memulai)
a hope in a place of the lover's heart. (satu harapan di sebuah tempat di hati sang pencinta)
Hope has a place in a lover's heart. (harapan punya sebuah tempat di hati sang pencinta)
Look to love you may dream, (kamu bole memimpikan mencari untuk mencintai)
and if it should leave then give it wings. (and jika dia harus pergi, berilah sayap-sayapnya)
But if such a love is meant to be; (tapi jika cinta seperti itu harus berarti)
Hope is home, and the heart is free (harapan adalah tempat berlindung dan hati menjadi bebas)
Under the heavens we journey far, (di bawah surga kita berjalan jauh)
on roads of life we're the wanderers, (di jalan-jalan kehidupan itulah kitalah sang pengelana)
So let love rise, so let love depart, (maka biarkanlah cinta bersemi, maka biarkanlah cinta berangkat)
Let hope have a place in the lover's heart. (biarkanlah harapan punya sebuah tempat di hati sang pencinta)
Hope has a place in a lover's heart. (harapan punya sebuah tempat di hati sang pencinta)
Look to love and you may dream, (kamu bole memimpikan mencari untuk mencintai)
and if it should leave then give it wings. (and jika dia harus pergi, berilah sayap-sayapnya)
But if such a love is meant to be; (tapi jika cinta seperti itu harus berarti)
Hope is home, and the heart is free. (harapan adalah tempat berlindung dan hati menjadi bebas)
Hope is home, and the heart is free. (harapan adalah tempat berlindung dan hati menjadi bebas)
Cuaca: panas dan berawan
Snack : pastel tutup
Song : Hope Has A Place dari Enya
Genre : mistik
Tanggal : 29 Mei 2007
Dedikasi : Fitri, David, Cecilia si Rong-Rong dan penggemar aliran meditasi
Berdiam dirilah, karena hanya dengan diam kamu bisa mendengarkan.
Berdiam dirilah, karena hanya dengan diam kamu bisa berpikir jernih.
Berdiam dirilah, karena hanya dengan diam kamu bisa bertindak bijak..
Meditasi, apa itu sih benernya meditasi? Diam-diaman ya? Menenangkan diri ya? Ngatur pernafasan ya? Nutup mata ya? Makan tumbuh-tumbuhan ya? Ya, lucunya semuanya bisa aja benar, tapi bisa juga tidak...
Di alam meditasi, kita menyendiri untuk mencari ketenangan batin. Kehidupan kita sehari-hari sudah penuh dengan hiruk pikuk dunia, dengar aja suara kendaraan bermotor di sekeliling kita, suara televisi, suara radio, suara teriakan dan jeritan anak dari sebelah rumah, teriakan tukang parkir yang ga pernah puas menerima uang recehnya, teriakan burung gagak di atas atap rumah yang mengagetkan kita diwaktu malam hari, kicau burung gereja di pagi hari, suara ombak di lautan yang menerpa pantai dengan kejamnya, suara jam dinding yang dengan setia menyuarakan berlalunya detik-detik kita yang berharga dan tentu saja yang mengingatkan kita pada bom waktu, suara angin mendesis memasuki jendela rumah kita, suara jeritan telefon dan deringan sumbang henpon kita, suara tangisan anak kecil yang tidak kebagian buburnya, suara sepatu orang yang berjalan dengan tidak sabaran, suara cecak di dinding yang sedang kelaparan dan ingin segera menangkap nyamuk terdekat, suara tetes air hujan yang secara tidak beraturan jatuh di atas atap rumah kita, suara petir yang bergemuruh, suara pesawat terbang yang memberikan efek suara dolby sourround nya, suara peluit kereta api yang melengking tinggi dan sejuta suara-suara ajaib laennya. Semua suara-suara ini sangat mengganggu kehidupan kita dan juga kemampuan kita untuk berpikir. Singkatnya suara-suara bising tidak beraturan ataupun yang beraturan dan lembut ini sangat mengganggu syaraf kita, tidak peduli berapa desibel (dB) kerasnya suara itu jikalau diukur dengan alat-alat pengukur akustik laennya.
Selaen itu, mata kitapun mampu mengakomodasikan keadaan sekitar kita dan mengubah semua informasi cahaya menjadi informasi yang bisa diolah lebih lanjut oleh otak kita. Mirip dengan sensor cahaya CCD (charge couple device) yang dibuat dengan teknologi CMOS (complementary metal oxide semiconductor) yang mengubah informasi cahaya atau gambar menjadi informasi dalam bentuk piksel, bit dan byte di kamera digital, video camera digital, web cam dan laen-laen. Maka mata kitapun merekam dan mengolah semua warna, kontras, tingkat keterangan dan semua informasi yang didapat dari sekitar kita. Seperti warna pelangi, warna langit, warna air lautan, bentuk sebuah botol, bentuk tubuh manusia, pengukuran jarak antara dua kendaraan yang sedang melaju. Jadi mata kita bukan hanya mengetahui bentuk permukaan suatu benda, tetapi juga sifat dari benda tersebut maupun bentuk tiga dimensinya dan perspektiv pandangnya.
Nah di sinilah kita harus ingat, kalo bukan hanya mata dan telinga, tetapi juga otak dan juga semua panca indera kita yang laennya membutuhkan sedikit pause dari serangan-serangan alam sekitar yang tidak nampak. Memang kita melakukan pause selama tidur, tetapi tanpa disadari, detak jam dinding ataupun detak jam weker di dekat tempat tidur kita bisa mengganggu tidur kita karena bisa kita dengarkan. Bahkan televisi dalam kamar itu tidak baek dibiarkan dalam posisi standby, bukan hanya karena kita memboroskan energi listrik karena posisi standby pun mengkonsumsi energi listrik, tetapi gelombang elektromagnet tidak nampak ini juga akan sangat mempengaruhi alam tidur kita. Bahkan henpon yang masi dalam keadaan aktiv juga dianjurkan tidak dibawa ke kamar tidur, karena semua alat-alat elektronik itu pada dasarnya memancarkan gelombang elektromagnet. Misalkan henpon menggunakannya untuk berkomunikasi dengan dunia luar melalui menara-menara BTS (base transceiver system) setiap sekian detik.
Prediksi dari salah seorang professor teknik elektro ternama yang mengajar di universitas di Jerman dimana aku dulu menimba ilmuku, yang mengatakan adalah lebih baek untuk menempatkan sebuah pipa besi di bawah ranjang untuk memfilter semua gelombang elektromagnet yang bisa mengganggu tidur kita. Dan ide itu ternyata terbukti efektiv melalui penelitian medis. Memang gelombang-gelombang elektromagnet itu mengganggu kehidupan kita. Tapi karena kita hidup dikelilingi oleh atau bole dibilang berenang di dalam gelombang-gelombang elektromagnet ini, maka kita harus pandai-pandai mencari atau menciptakan tempat yang sedikit banyak terbebas dari gelombang semacam ini untuk relax.
Bagaimanakan kita bisa menciptakan daerah bebas gelombang? Gampang aja, bila kita ingat dulu sewaktu kita masi muda dan sedang belajar tentang fisika dasar, dimana diceritakan ada satu tempat yang bisa terbebas dari segala gelombang luar dengan yang disebut dengan sangkar Faraday. Faraday yang berkebangsaan Inggris ini menemukan ide ini dan mencobanya sendiri melawan sambaran petir. Contoh paling gampang adalah pesawat terbang. Pesawat terbang dikonstruksi sedemikian bagusnya sesuai dengan sangkar Faraday, sehingga tidak membahayakan penumpangnya bila kena sambar petir.
Nah disinilah kita butuh ketenangan, seperti yang dianjurkan Queen Elisabeth pertama, ratu Inggris yang mendapatkan tahtanya setelah membiarkan saudari sepupunya Queen Mary Stuart yang saat itu menjabat sebagai ratu Britania Raya (Inggris, Wales, Scottland, Ireland) dan Perancis dipenggal kepalanya, setelah memalui pengadilan yang tidak adil di House of Lords. Queen Elisabeth pertama ini selalu menganjurkan perwira-perwira angkatan lautnya untuk menenangkan diri dalam suatu meditasi sebelon menyusun strategi dalam menghadapi armada laut Spanyol yang dikala itu terkenal garang. Kejayaan armada Royal Navy di lautan Eropa dan di Karibik di abad itu memang tidak luput dari bagusnya konsentrasi dan ketenangan hati para admiral-admiralnya dalam menyusun rencana penyerangan. Aku ingin juga menyinggung di sini, bahwa salah satu dari hasil meditasi para perwira Queen Elisabeth ini, maka diciptakan dokumen seperti Letter of Marque (surat perlindungan negara bagi kapten-kapten tertentu) yang awalnya hanya dikeluarkan oleh Queen Elisabeth pertama ini. Beredarnya letter of marque jugalah yang memacu bertambahnya privateer (kapten privat yang bertindak atas nama suatu negara) dan juga bajak laut di era itu. Maka tidak heran banyak bajak laut terkenal seperti Henry Avery, Blackbeard, William the Kid semuanya berkebangsaan Inggris. Tujuan letter of marque ini awalnya juga untuk membantu armada Inggris menyerang galleon-galleon (kapal perang besar) dari armada Spanyol yang membawa emas dari hasil penjarahan di amerika latin, tepatnya dari hasil rampokan bangsa-bangsa indian seperti dari Inka, Aztec, Maya dan laen-laen.
Singkatnya, hanya dari ketenangan hatilah kita bisa mengambil keputusan-keputusan yang tepat yang membuatkan hasil yang maksimal dan optimal. Maka tidak heranlah jika bos-bos dari perusahaan-perusahaan besar di Eropa dan Amerika Utara juga akhir-akhir ini menggiatkan program meditasi dan yoga untuk melatih ketajaman instink untuk mengantisipasi pergolakan di pasar. Karena bila hati kita gundah, maka kita akan dengan mudahnya membuat keputusan yang tidak tepat. Di sinipun aku teringat pada masa laluku, dimana aku dan rekan-rekan sesama peneliti di dalam grupku hanya duduk dengan tenang dalam satu ruangan, berpikir sejenak untuk merencanakan percobaan yang berikut dalam otak tanpa mau diganggu siapapun juga.
Kembali ke dalam meditasi itu sendiri. Memang ada banyak cara untuk melakukan meditasi, dengan duduk diam-diam untuk beberapa saat aja kita udah mempraktekkan meditasi. Tapi dalam meditasi yang lebih profesional, kita diajarkan untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Lebih baek kita masuk ke dalam ruangan yang relativ besar karena ruangan yang kecil akan membiarkan segala suara menjadi menggema dan gema itu akan merusak konsentrasi kita. Hendaknyalah kita tidak memakai jam tangan, tidak membawa barang elektronik, tidak mamakai perhiasan apapun seperti cincin, gelang atau aksesoris apapun yang melekat di badan kita kecuali pakean yang kita kenakan. Bagus juga bila kita bisa menanggalkan semua pakean kita, karena gesekan pakean itu terkadang bisa mengganggu keheningan yang tercipta. Tapi tentu saja itu mungkin tidak bisa kita lakukan kalo kita bermeditasi secara kolektiv bersama banyak orang laen. Hanya saja biasanya dianjurkan untuk tidak memakai pakean yang mengandung bahan plastik atau lebih dikenal dengan nama polyester. Karena gesekan polyester terhadap sesamanya akan menimbulkan medan listrik dan magnet yang bisa mengganggu aura meditasi kita.
Hanya dengan memejamkan mata maka kita bisa menjauhkan segala gangguan dari sinar-sinar di sekeliling kita yang bisa mempengaruhi ketenangan jiwa kita. Sebab bila mata kita tidak bisa melihat, maka kita akan lebih aktiv menggunakan panca indera kita yang laen, seperti telinga, hidung, dan indera perasa kita. Kemudian kita bisa mengatur pernafasan kita sehingga diri kita bisa menjadi lebih tenang dan sejauh itu kita baru bisa dibilang tenang bila kita bisa mendengarkan detak jantung kita sendiri, bahkan juga suara jatuhnya sebuah jarum. Suara musik relaxasi yang lembut bisa dipilih untuk mengiringi meditasi kita bisa juga dijadikan acuan untuk mengatur pernafasan kita. Biasanya dipilih melodi-melodi yang menenangkan hati. Sebagian dari musik relaxasi seperti ini biasanya terdiri dari beberapa nada yang dipilih secara acak namun dipadu sehingga bisa membawa jiwa kita mengalami suatu gejolak yang menyenangkan. Mungkin dengan irama yang naek dan turun dan telah diaransemen secara khusus untuk bermeditasi, kita bisa merasakan gejolak ini dan itu dalam hati kita selama praktek meditasi itu berlangsung.
Setelah kita mengalami ketenangan batin, kita juga bisa mulai merasakan relax nya tubuh kita. Posisi duduk harus dipilih sedemikian rupa sehingga kita tidak tertidur. Tapi mempertahankan posisi seperti itu tentunya membutuhkan banyak energi. Energi yang tersalurkan ke bagian-bagian tubuh kita yang memerlukannya.
Mata kitapun mulai membayangkan cahaya-cahaya indah, sinar-sinar berkilauan, yang sebenarnya adalah sinar-sinar yang tertangkap oleh kita disaat kita membuka mata kita. Suara-suara yang kita dengar baek dengan musik pengirim meditasi maupun tanpa musik, bisa aja menyebabkan kita seperti mendengar suara-suara tertentu seperti aliran air di parit yang mengalir dengan tenangnya, suara-suara burung berkicau, suara-suara orang menggali lubang, suara-suara air laut yang menerpa ombak ataupun suara-suara yang membuat jiwa dan raga kita merasa tenang, bahkan kita juga bisa mencium bau-bauan yang ditimbulkan lingkungan sekitar kita. Ini semua adalah suatu ketenangan yang bisa kita dapatkan hanya selama meditasi.
Aku sendiri juga dulu sering melakukan meditasi, supaya hatiku tenang, hanya dengan mengatur pernafasanku dan memejamkan mataku sejenak sambil mendengarkan koleksi musik relaxasi yang mendukung. Tergantung dari melodi yang sedang kudengarkan, aku sepertinya bisa mendengarkan derap kaki kuda beberapa ksatria yang bergegas untuk maju perang. Suara pedang mereka beradu dengan sarungnya bisa kudengar seperti suara dentingan beberapa uang receh yang jatuh ke dalam sebuah dompet. Disitu aku sepertinya bisa merasakan detak jantung berdegup yang mencerminkan ketegangan hati para kesatria kavaleri yang sebenarnnya juga tidak tau bagaimana akhir peperangan yang akan dihadapinya itu. Terpaan angin yang disebabkan oleh kuda-kuda itu pun kurasakan lengkap dengan bau ekor kudanya juga.
Ataupun di kesempatan laen, aku memutar melodi air terjun yang jatuh menerpa bebatuan dibawahnya dan mengalir dengan derasnya ke arah parit yang ada di sekitarnya. Bahkan aku bisa membayangkan melihat air terjun yang megah itu seakan-akan terletak tepat di depanku. Beberapa ekor rusa kuliat datang kesana untuk meminum air yang jernih itu, beberapa tupai sedang becanda di balik rerumputan dan bahkan juga suara desisan angin yang menerpa dedaunan di sekelilingku bisa juga kudengar, bahkan aku juga bisa merasakan percikan air dari air terjun itu sendiri menyentuh dengan lembutnya tubuhku dan mukaku, disertai dengan bau bunga-bunga di sekitarku. Itu semua bisa kuliat, kudengarkan, kucium dan kurasakan dalam meditasiku.
Ataupun aku bisa saja mendengarkan melodi air laut yang menerpa dengan lembut pantai yang dihiasi pasir putih yang tersebar bagaikan permadani yang baru dicuci. Dan aku bisa melihat seakan-akan aku ada disana, melihat batu-batu yang berwarna putih dan hitam bergulingan diterpa air menuju ke arah daratan. Di kejauhan aku bisa melihat satu dua kapal layar yang sedang berlayar menjauhi daratan dan satu dua burung camar terbang sambil memekakkan telingaku. Suara daun-daunan dari pohon nyiur yang berdiri tak jauh dari tempatku duduk merenungpun bisa juga kurasakan. Bahkan hangatnya sinar matahari juga bisa kurasakan seperti menghangatkan seluruh jiwaku den memberiku semangat baru untuk melangkah lebih jauh.
Semuanya itu bisa kuliat hanya dengan melakukan meditasi. Meditasi yang membawaku ke alam yang indah, jauh dari segala hal-hal yang memusingkan kepala, dari segala kegiatan rutinku, dari segala kejenuhan diriku, dari capeknya mataku yang biasanya hanya memandang ini dan itu yang telah diatur secara simetris di sekelilingku. Tetapi setiap kali aku kembali dari kebahagianku sejenak itu, aku pun sadar, aku mendapatkan semangat baru, semangat baru untuk hidup, semangat baru untuk melangkah maju lagi.
Akan tetapi, semuanya itu hanya ada dalam fantasi kita, fantasi yang membuat hati kita lebih tenang. Karena meditasi tidak pernah menyelesaikan masalah. Masalah yang ada tidak bisa dihilangkan oleh meditasi kita. Meditasi hanya membawa ketenangan batin kita sehingga kita bisa lebih tenang dalam mengambil keputusan tertentu dalam hidup kita ini dan kita juga bole merasakan kebahagiaan walau sekejab. Kebahagiaan dan ketenangan yang kita butuhkan itu seperti setetes air di saat kita kehausan. Masalah yang sedang kita hadapi haruslah kita hadapi. Apapun masalah kita itu, haruslah kita cari solusinya. Melarikan diri dari masalah ke meditasi bukanlah menyelesaikan masalah dan bukan tujuan dari meditasi itu sendiri.
Dengan meditasi, kita tidak akan menjadi lebih sabar dari kitanya sendiri. Dengan meditasi kita juga tidak akan mengubah pribadi kita, hanya membuat kita lebih bahagia. Laen hal nya dengan curhat pada teman, konsultasi psikologis atau membaca banyak buku-buku psikilogi yang bisa membantu kita untuk berani mengambil keputusan dan memgubah hidup kita dari dasarnya.
Terkadang ada juga meditasi yang didampingin oleh pantangan-pantangan tertentu. Seperti pantangan makan daging ataupun benda bernyawa laennya. Itu sih oke-oke saja. Karena pada dasarnya binatang itupun ciptaan Tuhan yang seharusnya harus disayang, bukan untuk diburu, dibunuh dan dimakan dagingnya. Tetapi kita juga harus tau, bahwa dengan membatasi konsumsi kita, bole jadi kita juga sedikit menyiksa diri kita sendiri. Di saat orang laen membutuhkan trace minerals yang hanya bisa didapatkan dari daging misalnya, kaum herbivora tidak bisa mendapatkannya dari tumbuh-tumbuhan. Walau teknologi dan teknik pangan dan gizi modern sudah sangat mendukung, dengan menyediakan suplemen-suplemen nya, tetapi tetap saja ada yang kurang dalam tubuh kita dan mengubah struktur protein, hormon dan enzim-enzim dalam tubuh kita. Tepat ini lah yang membuat kaum herbivora seringkali bertindak dan berpikir agak beda dengan kaum omnivora maupun yang carnivora tulen. Tapi semuanya itu akan membuat semua jenis saling melengkapi di dunia ini.
Tembang Hope Has A Place karya Roma Ryan dan disenandungkan oleh Enya ini tergolong tembang yang disebut mistik karena iringan melodinya dan nada suara Enya yang bisa membuat kita seolah-olah ada di alam laen, alam meditasi. Tembang ini adalah salah satu tembang yang paling kusuka di samping tembang Only Time yang pernah kuterjemahkan tanggal 25 Mei yang lalu dan China Rose dari Enya. Tapi memang bole dibilang tembang-tembang yang disuarakan Enya ini langsung melejit menjadi hit di Eropa dan dengan cepat pula beredar cover version dan langsung dikategorikan ke dalam tembang mystical voices (suara-suara gaib) di sana. Lucunya, tembang-tembang karya Roma Ryan ini sama sekali tidak berisi tambang pemujaan setan atau sebangsanya, tetapi sebaliknya. Misalnya tembang China Roses dan tembang Anywhere Is bercerita tentang keindahan alam, tembang On My Way Home adalah tembang tentang kesunyian, tembang Ahtair Ar Neahm (Father in Heaven) adalah tembang tentang doa Bapa Kami dan tembang Pax Deorum (Damai dengan Allah) juga tentang penyembahan Allah. Ya, semua dengan catatan kita mengerti arti liriknya…
One look at love and you may see (sekali mengenal cinta dan kamu mungkin akan melihat)
it weaves a web over mystery, (kalo cinta itu menenun jaring yang menutupi misteri)
all ravelled threads can rend apart (semua benang kusut akan dikoyaknya)
for hope has a place in the lover's heart. (sehingga harapan mendapatkan tempat di hati sang pencinta)
Hope has a place in a lover's heart. (harapan punya sebuah tempat di hati sang pencinta)
Whispering world, a sigh of sighs, (bisikan dunia dan desahan dari segala desahan)
The ebb and the flow of the ocean tides. (surut dan aliran lautan pasang)
One breath, one word may end or may start (satu tarikan nafas dan sebuah kata bole mengakhiri atau bole memulai)
a hope in a place of the lover's heart. (satu harapan di sebuah tempat di hati sang pencinta)
Hope has a place in a lover's heart. (harapan punya sebuah tempat di hati sang pencinta)
Look to love you may dream, (kamu bole memimpikan mencari untuk mencintai)
and if it should leave then give it wings. (and jika dia harus pergi, berilah sayap-sayapnya)
But if such a love is meant to be; (tapi jika cinta seperti itu harus berarti)
Hope is home, and the heart is free (harapan adalah tempat berlindung dan hati menjadi bebas)
Under the heavens we journey far, (di bawah surga kita berjalan jauh)
on roads of life we're the wanderers, (di jalan-jalan kehidupan itulah kitalah sang pengelana)
So let love rise, so let love depart, (maka biarkanlah cinta bersemi, maka biarkanlah cinta berangkat)
Let hope have a place in the lover's heart. (biarkanlah harapan punya sebuah tempat di hati sang pencinta)
Hope has a place in a lover's heart. (harapan punya sebuah tempat di hati sang pencinta)
Look to love and you may dream, (kamu bole memimpikan mencari untuk mencintai)
and if it should leave then give it wings. (and jika dia harus pergi, berilah sayap-sayapnya)
But if such a love is meant to be; (tapi jika cinta seperti itu harus berarti)
Hope is home, and the heart is free. (harapan adalah tempat berlindung dan hati menjadi bebas)
Hope is home, and the heart is free. (harapan adalah tempat berlindung dan hati menjadi bebas)
Di Dalam Gitarku
Mood : santai
Cuaca: panas dan berawan
Snack : pastel tutup
Song : Inside Of My Guitar dari Bellami Brother
Genre : Balada
Tanggal : 28 Mei 2007
Dedikasi : Marlina dan Emylia, kedua mantanku
Cinta itu sabar,
cinta itu ramah,
cinta itu tidak mencemburui,
cinta itu tidak membual,
cinta itu tidak membanggakan diri,
cinta itu tidak kasar,
cinta itu tidak mementingkan diri sendiri,
cinta itu tidak cepat marah,
cinta itu tidak mengingat-ingat kesalahan,
cinta itu tidak berbohong,
cinta itu selalu mengatakan kebenaran,
cinta itu selalu memperhatikan,
cinta itu selalu melindungi,
cinta itu selalu mengharap yang terbaek,
cinta itu selalu memelihara,
cinta itu selalu membantu
cinta itu tidak pernah gagal…
Gimana ya rasanya dicurhatin ama mantan? Mungkin aku salah satu dari sedikit cowo yang masi ada kontak ama mantannya dan masi menerima curhatan mantannya. Tapi harus kuakui, terkadang termasuk asik juga sih, mendengarkan curhatan dari mantan seperti mengenang masa-masa lalu lagi sewaktu masi bersama.
Aku teringat di jaman dulu di Jerman, beberapa kali mantanku yang pertama, Marlina, telefon atau datang ke rumahku untuk meminta tolong tentang ini dan itu. Aku selalu senang merasa dibutuhkan lagi olehnya. Dengan senang hati aku dulu membantu dia menyiapkan seminar-seminarnya dan juga men-training dia sebagai persiapan seminar nya, juga aku dengan sukarela menempatkan diriku di posisi pendengar dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan professor-professornya dan rekan-rekannya se waktu dia membawakan seminar itu. Juga aku dengan senang hati membantu dia mengerjakan tugas-tugasnya.
Maka kinipun, aku senang mendengarkan mantanku yang kedua curhat tentang kerjaannya padaku di telefon. Sebelonnya dia SMS aku minta doa, yang memang pernah kujanjiin akan kukirim ke emailnya beberapa hari yang lalu. Jujur aja, aku benernya sempat lupa kalo dia minta doa itu, tapi juga karena aku sendiri satu dua hari ini lagi tidak begitu fit dan lagi tidak sempat buka internet karena di telefon ama teman-temanku trus, makanya aku tidak sempat ngecek catatanku di Microsoft Office One Note ku.
Biasanya aku sih selalu mencatat jadwal-jadwalku dengan rapinya di Microsoft Outlook dan tugas-tugasku di Microsoft Office One Note serta mentransfernya ataupun mensinkronkannya ke PDA ku, sehingga bisa kuliat setiap waktu dan kapan aja. Tapi karena sibuk dicurhatin kiri kanan, jadinya aku tidak sempat internet-an lagi semingguan ini, jadi lupa apa aja yang harus kulakukan kalo aku buka internet.
Setelah mendapat SMS darinya, langsung aja aku telefon dia, nanya pakabar, napa, apa ada yang bisa kubantu. Ya begitulah, setelah berbasa basi sebentar nanya tentang keadaannya, aku langsung to the point aja tanya apa aja yang terjadi. Dah lama juga sih aku tidak kontak dia lagi, makanya banyak hal yang tidak kuketahui tentang nya. Selaen senang mendengarkan suara lembutnya, aku juga suka mendengarkan dia curhat. Dia dulu sewaktu masi bersamaku juga sering curhat. Hehehe. Bangga juga lho, kalo dicurhatin pacar sendiri, merasa masi dipercaya gitulho, hehehe. Ya maklumlah aku khan selalu mementingkan perhatian dan komunikasi selama pacaran ama seseorang.
Singkatnya, aku sesudah mendengarkan curhatannya dan aku telah kasi pendapat dan pandanganku padanya, supaya bisa dipertimbangkannya lagi dan dipikirkannya sendiri dengan hati yang lebih tenang dan tentu saja dengan masak-masak supaya tiada rasa penyesalan di kemudian hari. Lebih jauh lagi,tentu saja tidak bisa kutulis di sini, karena curhatannya khan sifatnya pribadi dan hanya untukku seorang dan aku akan setia menyimpannya dalam hatiku. Karena
Aku telah belajar, bahwa aku tidak dapat memaksa orang lain mencintaiku, aku hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang kucintai dan aku juga telah belajar, bahwa cinta itu memberi dan mengerti tanpa harus diberi dan dimengerti..
Tembang Inside Of My Guitar (Di dalam gitarku) dari Bellami Brother ini adalah tembang lama, kalo tidak salah juga ngetop di era taon 1980an, menariknya aku pernah mendengar tembang ini belakangan ini di satu radio di kota buaya ini. Kaget juga sih mendengarnya, maklum tembang lama khan biasanya tidak pernah diputar lagi diradio, kecuali pas di acara tembang kenangan. Hehehe. Terinspirasi oleh siaran di radio itu, aku memilih tembang dari Bellami Brother ini untuk menemani ku mengarang kenangan ini dan kupersembahkan coretan tersingkat ini untuk kedua mantanku Marlina dan Emylia, yang tetap mempercayaiku walau ikatan percintaan sudah tiada lagi...
Now there’s a place I want to show you. (ada suatu tempat yang ingin kutunjukkan padamu)
Don’t you know it’s not too far. (taukah kamu itu tidaklah jauh)
And there’s a place I want to know you. (dan ada tempat dimana aku ingin mengenalmu)
Inside of my guitar. (di dalam gitarku)
In my guitar there is a garden. (di dalam gitarku ada sebuah taman)
Where rainbows bloom and shine like stars. (dimana pelangi berkembang dan bersinar seperti bintang)
If you say no, (jika kau katakan tidak)
I beg your pardon. (kumohon padamu)
Come inside of my guitar. (masuklah ke dalam gitarku)
I’ll make you laugh and make you sing. (aku akan buat kau tertawa dan bernyanyi)
And we can play among the stars. (dan kita bisa bermaen di antara bintang-bintang)
And we’ll make love and dance beneath the string. (dan kita akan bercinta dan menari dibawah tali senar)
Inside of my guitar. (di dalam gitarku)
(Come inside of my guitar) (masuklah ke dalam gitarku)
Now there’s a feeling that I’m after. (kini, ada perasaan yang kupunya)
So please don’t think my love’s bizarre. (tolong jangan pikir cintaku aneh)
But I am music, girl and laughter. (tapi aku adalah musik, sayang dan gelak tawa)
Inside of my guitar. (di dalam gitarku)
I’ll make you laugh and make you sing. (aku akan buat kau tertawa dan bernyanyi)
And we can play among the stars. (dan kita bisa bermaen di antara bintang-bintang)
And we’ll make love and dance beneath the string. (dan kita akan bercinta dan menari dibawah tali senar)
Inside of my guitar. (di dalam gitarku)
(Come inside of my guitar) (masuklah ke dalam gitarku)
Cuaca: panas dan berawan
Snack : pastel tutup
Song : Inside Of My Guitar dari Bellami Brother
Genre : Balada
Tanggal : 28 Mei 2007
Dedikasi : Marlina dan Emylia, kedua mantanku
Cinta itu sabar,
cinta itu ramah,
cinta itu tidak mencemburui,
cinta itu tidak membual,
cinta itu tidak membanggakan diri,
cinta itu tidak kasar,
cinta itu tidak mementingkan diri sendiri,
cinta itu tidak cepat marah,
cinta itu tidak mengingat-ingat kesalahan,
cinta itu tidak berbohong,
cinta itu selalu mengatakan kebenaran,
cinta itu selalu memperhatikan,
cinta itu selalu melindungi,
cinta itu selalu mengharap yang terbaek,
cinta itu selalu memelihara,
cinta itu selalu membantu
cinta itu tidak pernah gagal…
Gimana ya rasanya dicurhatin ama mantan? Mungkin aku salah satu dari sedikit cowo yang masi ada kontak ama mantannya dan masi menerima curhatan mantannya. Tapi harus kuakui, terkadang termasuk asik juga sih, mendengarkan curhatan dari mantan seperti mengenang masa-masa lalu lagi sewaktu masi bersama.
Aku teringat di jaman dulu di Jerman, beberapa kali mantanku yang pertama, Marlina, telefon atau datang ke rumahku untuk meminta tolong tentang ini dan itu. Aku selalu senang merasa dibutuhkan lagi olehnya. Dengan senang hati aku dulu membantu dia menyiapkan seminar-seminarnya dan juga men-training dia sebagai persiapan seminar nya, juga aku dengan sukarela menempatkan diriku di posisi pendengar dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan professor-professornya dan rekan-rekannya se waktu dia membawakan seminar itu. Juga aku dengan senang hati membantu dia mengerjakan tugas-tugasnya.
Maka kinipun, aku senang mendengarkan mantanku yang kedua curhat tentang kerjaannya padaku di telefon. Sebelonnya dia SMS aku minta doa, yang memang pernah kujanjiin akan kukirim ke emailnya beberapa hari yang lalu. Jujur aja, aku benernya sempat lupa kalo dia minta doa itu, tapi juga karena aku sendiri satu dua hari ini lagi tidak begitu fit dan lagi tidak sempat buka internet karena di telefon ama teman-temanku trus, makanya aku tidak sempat ngecek catatanku di Microsoft Office One Note ku.
Biasanya aku sih selalu mencatat jadwal-jadwalku dengan rapinya di Microsoft Outlook dan tugas-tugasku di Microsoft Office One Note serta mentransfernya ataupun mensinkronkannya ke PDA ku, sehingga bisa kuliat setiap waktu dan kapan aja. Tapi karena sibuk dicurhatin kiri kanan, jadinya aku tidak sempat internet-an lagi semingguan ini, jadi lupa apa aja yang harus kulakukan kalo aku buka internet.
Setelah mendapat SMS darinya, langsung aja aku telefon dia, nanya pakabar, napa, apa ada yang bisa kubantu. Ya begitulah, setelah berbasa basi sebentar nanya tentang keadaannya, aku langsung to the point aja tanya apa aja yang terjadi. Dah lama juga sih aku tidak kontak dia lagi, makanya banyak hal yang tidak kuketahui tentang nya. Selaen senang mendengarkan suara lembutnya, aku juga suka mendengarkan dia curhat. Dia dulu sewaktu masi bersamaku juga sering curhat. Hehehe. Bangga juga lho, kalo dicurhatin pacar sendiri, merasa masi dipercaya gitulho, hehehe. Ya maklumlah aku khan selalu mementingkan perhatian dan komunikasi selama pacaran ama seseorang.
Singkatnya, aku sesudah mendengarkan curhatannya dan aku telah kasi pendapat dan pandanganku padanya, supaya bisa dipertimbangkannya lagi dan dipikirkannya sendiri dengan hati yang lebih tenang dan tentu saja dengan masak-masak supaya tiada rasa penyesalan di kemudian hari. Lebih jauh lagi,tentu saja tidak bisa kutulis di sini, karena curhatannya khan sifatnya pribadi dan hanya untukku seorang dan aku akan setia menyimpannya dalam hatiku. Karena
Aku telah belajar, bahwa aku tidak dapat memaksa orang lain mencintaiku, aku hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang kucintai dan aku juga telah belajar, bahwa cinta itu memberi dan mengerti tanpa harus diberi dan dimengerti..
Tembang Inside Of My Guitar (Di dalam gitarku) dari Bellami Brother ini adalah tembang lama, kalo tidak salah juga ngetop di era taon 1980an, menariknya aku pernah mendengar tembang ini belakangan ini di satu radio di kota buaya ini. Kaget juga sih mendengarnya, maklum tembang lama khan biasanya tidak pernah diputar lagi diradio, kecuali pas di acara tembang kenangan. Hehehe. Terinspirasi oleh siaran di radio itu, aku memilih tembang dari Bellami Brother ini untuk menemani ku mengarang kenangan ini dan kupersembahkan coretan tersingkat ini untuk kedua mantanku Marlina dan Emylia, yang tetap mempercayaiku walau ikatan percintaan sudah tiada lagi...
Now there’s a place I want to show you. (ada suatu tempat yang ingin kutunjukkan padamu)
Don’t you know it’s not too far. (taukah kamu itu tidaklah jauh)
And there’s a place I want to know you. (dan ada tempat dimana aku ingin mengenalmu)
Inside of my guitar. (di dalam gitarku)
In my guitar there is a garden. (di dalam gitarku ada sebuah taman)
Where rainbows bloom and shine like stars. (dimana pelangi berkembang dan bersinar seperti bintang)
If you say no, (jika kau katakan tidak)
I beg your pardon. (kumohon padamu)
Come inside of my guitar. (masuklah ke dalam gitarku)
I’ll make you laugh and make you sing. (aku akan buat kau tertawa dan bernyanyi)
And we can play among the stars. (dan kita bisa bermaen di antara bintang-bintang)
And we’ll make love and dance beneath the string. (dan kita akan bercinta dan menari dibawah tali senar)
Inside of my guitar. (di dalam gitarku)
(Come inside of my guitar) (masuklah ke dalam gitarku)
Now there’s a feeling that I’m after. (kini, ada perasaan yang kupunya)
So please don’t think my love’s bizarre. (tolong jangan pikir cintaku aneh)
But I am music, girl and laughter. (tapi aku adalah musik, sayang dan gelak tawa)
Inside of my guitar. (di dalam gitarku)
I’ll make you laugh and make you sing. (aku akan buat kau tertawa dan bernyanyi)
And we can play among the stars. (dan kita bisa bermaen di antara bintang-bintang)
And we’ll make love and dance beneath the string. (dan kita akan bercinta dan menari dibawah tali senar)
Inside of my guitar. (di dalam gitarku)
(Come inside of my guitar) (masuklah ke dalam gitarku)
Jalan-jalan di London
Mood : santai
Cuaca: panas tak berawan
Snack : gak berani maem karena ditegur mantan, kebanyakan maem snack
Song : Streets of London dari Ralph McTell
Genre : Balada
Tanggal : 27 Mei 2007
Dedikasi : satu adek angkatku di Surabaya
Roda kehidupan akan terus tetap berputar tanpa henti, hari ini kita bisa di bawah tetapi besok kita pasti berada di atas, hanya saja berapa cepat kita berusaha memutar roda kehidupan tersebut, semuanya tergantung pada diri kita sendiri. Tiada orang yang hanya akan mengalami kesusahan atau keceriaan dalam hidupnya, tetapi semuanya itu akan melengkapi hidup kita…
Aku harus mengakui, tidak banyak cowo seperti aku. Aku mempunyai banyak teman wanita sejak aku masi duduk di SMP dulu. Bahkan sampai kuliah dan bekerja sekalipun, aku masi punya lebih banyak wanita ketimbang teman lelaki yang menjadi teman dekatku. Aku merasa sangat bersyukur dengan keadaan ini, karena aku sebenernya tidak pernah benar-benar merasakan arti kesepian dalam hidupku. Tetapi, orang yang tidak pernah merasakan kesepian, berarti juga orang yang tidak pernah bisa bersyukur bila dia ditemani seseorang. Mengetaui hal itu, maka aku berusaha untuk mengenal kepribadian dari oarng-orang yang dekat denganku, agar aku tidak kehilangan feeling tentang apa itu artinya kesepian.
Banyak orang di sekeliling kita, yang bila diperhatikan dari luarnya aja keliatan kalo dia cerah ceria saja. Tetapi bila kita bole mengenal dia dari dekat, maka kita mungkin akan bisa menemukan kenyataan kalo dia adalah orang yang kesepian. Bole aja dia bergelimang harta, semua ada, tetapi ada sesuatu yang kurang dalam dirinya. Misalkan kurangnya rasa kasi sayang, kurangnya perhatian dari yang dikasihinya, kurangnya penghargaan dari sesama, kurangnya rasa percaya diri dan sebagainya.
Aku ini tipe orang yang suka memperhatikan teman-temanku, bukan hanya dari luarnya, tapi terutama dari segi psikologi nya, dari aspek kejiwaan dan aku sangat suka untuk menebak-nebak sifat orang berdasarkan misalkan dari pilihan pakeannya, jenis-jenis film yang digemarinya, tipe-tipe musik yang didengar, atau lebih heboh lagi, kadang aku menilai seseorang dari latar belakang foto-foto yang dibuatnya.
Singkatnya, aku mau bercerita disini tentang seseorang yang baru kunilai kepribadiannya. Aku sendiri mengenalnya sejak kurang lebih enam bulan ini, tapi hubunganku dengannya tidak intensiv. Hanya aja baru-baru ini dia dekat denganku. Setelah menghabiskan beberapa waktu bersamanya dan setengah hari untuk menemaninya berbelanja di salah satu mol di kota buaya ini, aku mulai berpikir untuk memberikan ringkasan sifatnya di sini. Itung-itung cuma iseng-iseng aja. Untuk melindungi identitasnya aku memilih tidak menyebut kan namanya ataupun tanda-tanda yang bisa dikaitkan dengannya di sini.
Biarlah kumulai dengan hal-hal yang sederhana saja, tadi siang aku diajaknya berjalan-jalan di salah satu mol di kota Surabaya ini. Sehabis makan siang bersama, aku minta ingin dikasi tau seperti apakah selera pakean nya itu. Kemudian dia dengan segala senang hati mengajakku kemana aja dia biasanya mencari sandangan yang diperlukannya. Sementara aku mendampinginya aku juga melihat caranya memilih baju misalnya. Baju-baju atasan yang dipilihnya itu sejenis baju yang digunting secara sederhana tanpa renda-renda ataupun aksesori laennya, disinilah aku tau kalo dia ini tipe cewe yang sederhana tanpa banyak tunjutan dalam hidupnya. Ketika kuperhatikan kalo dia lebih suka memperhatikan baju atasan dengan motiv tulisan-tulisan yang sederhana, maka aku tau kalo dia ini adalah seorang cewe yang suka mendapatkan perhatian dari orang laen. Kemudian dari butik yang dipilihnya, kudengar kalo dia selalu datang ke butik tersebut untuk melihat apa ada model baru yang ditawarkan oleh butik itu, maka aku tau kalo dia ini tipe seorang cewe yang sebenarnya konservativ dan setia karena dia tidak suka ganti-ganti model baju, jadi kalo sekali dia menemukan sesuatu yang cocok (misalkan jodo), maka aku tau dia pasti akan bertahan dengannya.
Kemudian kutanyakan, jenis tas tangan yang disukainya. Dia bilang tidak suka tas jinjing. Ini melambangkan dia itu tipe cewe yang rajin membantu sesamanya, karena dia ingin kedua tangannya selalu dalam posisi terbebas dari apapun. Dari besarnya tas yang dia bawa, aku tau kalo dia ini adalah tipe cewe yang kadang pelupa, tidak sabaran dan kadang kurang percaya diri, maklum kalo tasnya kecil, sudah pasti dia tidak akan bisa menimbun semua barang keperluannya sehingga dia harus mengingat-ingat barang apa aja yang harus dibawanya serta dan itu semua menyebabkannya menyebabkan dia kehilangan waktu yang berharga. Banyaknya barang dalam tasnya itu juga menggambarkan kalo dia hanya pede kalo membawa serta semuannya.
Darimanakah sifat dan kepribadian seseorang bisa terbentuk? Untuk mengetahuinya kita harus mengenal dia nya sendiri lebih dekat. Semakin banyak kepercayaan yang bisa dibina antara kita dan dia, semakin banyak informasi yang bisa kita dapatkan. Demikian pula sewaktu kita mau mencari teman hidup, hendaknyalah kita menggunakan mata hati kita dan bukanlah mata tubuh. Dengan kata laen, lihatlah seseorang itu bukan melulu dari apa yang dia pakai dan dia punya, tetapi liatlah lebih jauh ke dalam lagi, lihatlah hatinya. Memang seperti yang pernah kuulas tanggal 19 Mei yang lalu di dalam karangan yang berjudul “Kisah Kasih“ dimana aku melukiskan kekotoran hati yang disebabkan oleh ketakutan pribadi dalam menjalani hidup ini, sehingga banyak orang lebih mengutamakan materi daripada cinta sejati.
Kembali pada seseorang yang baru ku nilai ini, setelah aku berkenalan lebih dekat dengannya, akupun tau lebih banyak tentang dia. Bahwa dibalik keceriaan wanita belia ini, ternyata dia banyak menyimpan duka dalam hatinya. Kini bisa kumengerti, mengapa sinar matanya sayu ketika dia datang ke rumahku untuk curhat beberapa waktu yang lalu. Aku bahkan masi teringat pada SMS nya kala itu, dimana dia yang dengan jujur mengatakan dia butuh aku karena dia sudah tidak tau lagi harus berbicara dengan siapa lagi untuk mengatasi kegalauan hatinya itu. Rupanya dia waktu itu sudah mengalami stres berat dan juga ketakutan bisa kehilangan seseorang yang selama ini dijadikannya tempat untuk membangun impian-impiannya.
Di ceritakannya padaku lebih lanjut, kalo dia sudah harus bekerja semenjak SMA untuk membiayai dirinya atas perintah papanya. Ya, di saat-saat mana teman-teman sekolahnya masi bisa berjalan-jalan dan bersenda gurau, dia harus belajar bekerja, bekerja untuk membiayai dirinya sendiri. Jujur aja, aku tidak mengerti dan tidak mau mengerti, mana ada papa yang sejahat itu pada anak kandungnya sendiri? Laen cerita kalo keadaan ekonomi keluarganya yang mendesak dan mengakibatkan dia harus bekerja, tetapi dengan keadaan ekonomi yang mendukung, kenapa dia harus kehilangan semua keceritaan masa mudanya?
Kejenuhan dalam hidupnya pun sudah mulai dia rasakan dan dia mengakuinya pada salah satu pembicaraan pribadi denganku. Dia ingin sesuatu yang laen, sesuatu perubahan dalam hidupnya. Ya, dia inginkan sesuatu hal atau keadaan yang akan membuat hidupnya yang tidak berwarna dan tandus itu menjadi sesuatu yang dipenuhi oleh bunga-bunga beraneka warna. Sesuatu hal atau keadaan yang membuat hidupnya bisa lebih berarti daripada bekerja dan bekerja dan bekerja untuk bertahan hidup seperti sekarang ini.
Bisa kubayangkan, betapa sepinya hidupnya itu. Malam-malamnya sering dihabiskannya dengan menonton film atau pun televisi, pagi, siang dan sorenya dihabiskannya untuk bekerja. Tanpa seseorang yang mengasihinya diapun mungkin telah melupakan apa itu kasih sayang. Ketidakpuasannya dengan kehidupannya pun dilampiaskan dalam bentuk kejudesan dan keketusan, paling tidak itu yang diceritakan orang padaku. Yang orang tidak tau, segala kejudesan dan keketusan itu adalah tameng bagi dirinya, supaya hatinya tidak terluka. Seperti landak, dia mungkin telah melukai (hati) orang laen, walau dia tidak bermaksud demikian. Yang dia lakukan hanyalah melindungi dirinya agar tiada temannya yang mampu menyakiti hatinya ataupun menghina keadaannya, dan bahkan dia juga telah melindungi papanya, yang sebenarnya bukan hanya dicintainya tetapi juga dibencinya. Dia mencintai papanya seperti seorang anak yang tau terima kasih karena telah dibesarkan sampai usia tertentu, tetapi dia juga telah membenci papanya yang telah membiarkannya menderita seperti sekarang ini. Bisa kubayangkan, kalo dia ini termasuk anak yang diam semasa sekolah dan kuliahnya dulu, jadi seorang yang mempunyai sedikit rasa minder sehingga hanya mempunyai sedikit teman karena dia sulit bersosialisi dengan mereka dengan alasan tiadanya waktu, waktu yang dipakainya untuk bekerja demi bertahan hidup.
Kegembiraan hanya dirasakannya sewaktu dia bole pergi berbelanja. Dari uang yang diperolehnya melalui jerih payahnya itu, dia menghabiskannya untuk membali pakean. Dari ujung kaki ke ujung kepala, harus dia biayai sendiri. Tapi dia ini bukan tipe pesolek. Yang dia kagumi bukanlah pakean-pakean luar tetapi pakean yang ada didalam. Karena dia ingin tampil cantik hanya untuk dirinya sendiri. Sesuatu yang berada di dalam hanya bisa diliat olehnya seorang dan orang yang berarti baginya.
Akupun sadar, bahwa orang seperti dia ini akan bisa berbuat apa saja demi kebahagiaan yang tidak/sangat jarang didapatkannya dalam seumur idupnya. Dan ini terwujud misalkan dengan perhatian-perhatian yang diberikannya tanpa pamrih pada orang yang telah menghibur kepedihan hatinya, misalkan juga pada diriku sendiri. Dia ini tipe orang akan bisa melakukan apa saja, bahkan juga akan berani berkorban materi demi kebahagiaan hatinya, walau kebahagiaan itu hanya berlangsung sekejab saja. Tetapi andai orang tau tentang
kelemahan hatinya ini, akupun sangat kuatir, nanti akan ada orang jahat yang tega memanfaatkannya untuk kepentingan pribadinya.
Untungnya dia tidak sendiri di dunia ini, adek lelakinya pun mengalami hal yang sama. Maka dari itu hubungan kedua kakak beradek ini berkembang menjadi hubungan yang sangat akrab dan erat. Kasi sayang yang dipunyainya dilimpahkan seluruhnya kepada adeknya. Diapun pernah bercerita padaku, bahwa saat ini tiada lagi yang lebih diharapkannya daripada keinginan agar adeknya bisa mendapatkan seseorang yang tepat dan bisa segera menikah dan hidup berbahagia. Padahal hal ini sebenarnya sama dengan bunuh diri baginya, karena selama ini adeknya tinggal bersama ortunya di luar pulau sedangkan dia bekerja sebagai supplier di Surabaya. Andai adeknya menikah, maka ortunya akan kembali ke Surabaya dan temanku ini kemungkinan besar harus keluar dari rumah mereka di Surabaya saat ini. Kemanakah dia ini kemudian harus mengungsi? Begitu tanya ku padanya, tapi rupanya kasih yang sangat besar pada adeknya telah membuatnya tidak bisa berpikir lebih jauh. Yang diinginkannya hanyalah melihat adeknya bahagia.
Adeknya pun tau diri dan membalas budi cecenya dengan ganti memperhatikan segala kebutuhannya. Mereka berdua tumbuh dan berkembang menjadi dua individu yang telah saling menguatkan dalam suka dan duka. Bahkan adeknya pernah bercerita padaku, andai cecenya ini nantinya tidak menikah ataupun menikah dan berada dalam kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan, maka dia akan rela membantu.
Tapi di pihak laen, aku sadar juga kalo semua ini dikarenakan hilangnya rasa kasi sayang dari papanya, papanya yang begitu tega “membiarkan” anak perempuan nya untuk mencari uang sendiri, walau tanpa desakan keadaan ekonomi keluarga. Kebijakan papanya yang mengijinkan kedua anaknya untuk mulai belajar bertanggung jawab atas diri mereka sendiri sejak di usia dini inilah yang membuat derita batin di anak perempuannya (dan adeknya) ini. Derita ini ditanggungnya berpuluh-puluh taon ini dan ini semuanyalah yang mengubah karakternya menjadi seperti yang kulihat.
Ingin hati, aku bisa menghiburnya bahwa dia tidak sendiri lagi, membisikkan kata-kata penyejuk jiwanya, membujuknya dan meyakinkannya bahwa penderitaan ini akan segera berakhir, menggandeng tangannya untuk mengajaknya mengikutiku ke dalam duniaku yang penuh bertaburan bunga-bunga indah. Tapi, aku sadar aku hanya manusia biasa, yang punya segala keterbatasan. Maka aku telah berusaha untuk membantunya dengan jalan laen, aku bilang padanya, aku ini tidak punya apa-apa yang berarti dan bisa kuberikan padanya, tapi aku punya sesuatu yang akan kuberikan padanya, yaitu kebahagiaan, kebahagiaan dari dalam. Dan akupun telah mewujudkannya, aku telah memberinya seorang pendamping yang telah membuat dia sangat gembira dan bisa melupakan sejenak kesedihan hatinya dalam empat bulan terakhir ini.
Ralph McTell termasuk salah satu penulis lirik dan penyanyi balada yang berbakat di jamannya, setara dengan Don McLean. Banyak tembang-tembang yang ditulisnya dengan kata-kata yang bole dikata mendekati puisi. Perpaduan kata-kata yang dipilihnya menyebabkan bukan hanya arti liriknya tetapi juga tembangnya sendiri secara keseluruhan menjadi tembang-tembang yang banyak mendapat penghargaan di kalanya. Bila lagu-lagu rock hanya mengandalkan beat yang mantap yang berasal dari pukulan dan ijakan drummer nya tanpa lirik yang komplex, maka lagu-lagu yang beraliran balada mangandalkan lirik yang lengkap tetapi menuang nilai minus dalam komposisi background music nya. Tapi ya memang semua ada kelebihan dan kelemahannya sendiri, aku pribadi lebih memilih balada ketimbang musik rock. Tapi ya sekali lagi semua tergantung pada mood kita pada waktu menikmatinya...tulisan dan lagu ini kupersembahkan untuk adek angkatku di Surabaya, semoga kamu tetap tabah dan tetap sabar menantikan kehidupan baru yang kamu harapkan...
Have you seen the old man in the closed-down market (lihatkah engkau orang tua di toko tertutup itu)
Kicking up the papers with his worn out shoes? (menendang-nendang koran dengan sepatu bututnya)
In his eyes you see no pride (di matanya kau liat tiada kebanggaan)
Hands held loosely by his side (tangannya tergantung lemas di sampingnya)
Yesterday's paper telling yesterday's news. (koran kemaren bercerita tentang berita kemaren)
So how can you tell me you're lonely (bagimana kamu bisa bilang padaku kalo kamu kesepian)
And say for you that the sun don't shine? (dan meyakinkan dirimu kalo matahari tidak bersinar)
Let me take you by the hand (biarkan aku menggandengmu)
And lead you through the streets of London (menuntunmu melalui jalan-jalan di London)
I'll show you something to make you change your mind. (akan kutunjukkan sesuatu yang akan mengubah pendapatmu)
Have you seen the old girl who walks the streets of London (lihatkah engkau gadis tua yang menyusuri jalan-jalan di London)
Dirt in her hair and her clothes in rags? (kotoran di rambutnya dan pakeannya yang terpotong-potong)
She's no time for talking (dia tidak punya waktu untuk berbicara)
She just keeps right on walking (dia hanya berjalan terus saja)
Carrying her home in two carrier bags.(membawa rumahnya dalam dua tas jinjing)
So how can you tell me you're lonely (bagimana kamu bisa bilang padaku kalo kamu kesepian)
And say for you that the sun don't shine? (dan meyakinkan dirimu kalo matahari tidak bersinar)
Let me take you by the hand (biarkan aku menggandengmu)
And lead you through the streets of London (menuntunmu melalui jalan-jalan di London)
I'll show you something to make you change your mind. (akan kutunjukkan sesuatu yang akan mengubah pendapatmu)
In the all-night cafe at quarter past eleven (di sebuah café sepanjang malam, jam sebelas seperempat)
Same old man sitting there all on his own (orang tua yang sama duduk di sana sendirian)
Looking at the world over the rim of his teacup, (melihat dunia melalui bibir cangkir tehnya)
Each tea lasts an hour (setiap the habis dalam satu jam)
and he wonders home alone. (dan dia pulang sendiran ke rumah)
So how can you tell me you're lonely (bagimana kamu bisa bilang padaku kalo kamu kesepian)
And say for you that the sun don't shine? (dan meyakinkan dirimu kalo matahari tidak bersinar)
Let me take you by the hand (biarkan aku menggandengmu)
And lead you through the streets of London (menuntunmu melalui jalan-jalan di London)
I'll show you something to make you change your mind. (akan kutunjukkan sesuatu yang akan mengubah pendapatmu)
Have you seen the old man outside the seaman's mission (lihatkah engkau orang tua diluar rumah misi pelaut itu)
Memory fading with the medal ribbons that he wears? (mengenang dengan pita-pita medali yang dipakainya)
In our winter city the rain cries a little pity (di musim dingin kota kita, hujan menangis sedikit rasa kasian)
For one more forgotten hero (untuk seorang pahlawan lagi yang terlupakan)
And a world that doesn't care. (dan dunia yang tidak peduli)
So how can you tell me you're lonely (bagimana kamu bisa bilang padaku kalo kamu kesepian)
And say for you that the sun don't shine? (dan meyakinkan dirimu kalo matahari tidak bersinar)
Let me take you by the hand (biarkan aku menggandengmu)
And lead you through the streets of London (menuntunmu melalui jalan-jalan di London)
I'll show you something to make you change your mind. (akan kutunjukkan sesuatu yang akan mengubah pendapatmu)
Cuaca: panas tak berawan
Snack : gak berani maem karena ditegur mantan, kebanyakan maem snack
Song : Streets of London dari Ralph McTell
Genre : Balada
Tanggal : 27 Mei 2007
Dedikasi : satu adek angkatku di Surabaya
Roda kehidupan akan terus tetap berputar tanpa henti, hari ini kita bisa di bawah tetapi besok kita pasti berada di atas, hanya saja berapa cepat kita berusaha memutar roda kehidupan tersebut, semuanya tergantung pada diri kita sendiri. Tiada orang yang hanya akan mengalami kesusahan atau keceriaan dalam hidupnya, tetapi semuanya itu akan melengkapi hidup kita…
Aku harus mengakui, tidak banyak cowo seperti aku. Aku mempunyai banyak teman wanita sejak aku masi duduk di SMP dulu. Bahkan sampai kuliah dan bekerja sekalipun, aku masi punya lebih banyak wanita ketimbang teman lelaki yang menjadi teman dekatku. Aku merasa sangat bersyukur dengan keadaan ini, karena aku sebenernya tidak pernah benar-benar merasakan arti kesepian dalam hidupku. Tetapi, orang yang tidak pernah merasakan kesepian, berarti juga orang yang tidak pernah bisa bersyukur bila dia ditemani seseorang. Mengetaui hal itu, maka aku berusaha untuk mengenal kepribadian dari oarng-orang yang dekat denganku, agar aku tidak kehilangan feeling tentang apa itu artinya kesepian.
Banyak orang di sekeliling kita, yang bila diperhatikan dari luarnya aja keliatan kalo dia cerah ceria saja. Tetapi bila kita bole mengenal dia dari dekat, maka kita mungkin akan bisa menemukan kenyataan kalo dia adalah orang yang kesepian. Bole aja dia bergelimang harta, semua ada, tetapi ada sesuatu yang kurang dalam dirinya. Misalkan kurangnya rasa kasi sayang, kurangnya perhatian dari yang dikasihinya, kurangnya penghargaan dari sesama, kurangnya rasa percaya diri dan sebagainya.
Aku ini tipe orang yang suka memperhatikan teman-temanku, bukan hanya dari luarnya, tapi terutama dari segi psikologi nya, dari aspek kejiwaan dan aku sangat suka untuk menebak-nebak sifat orang berdasarkan misalkan dari pilihan pakeannya, jenis-jenis film yang digemarinya, tipe-tipe musik yang didengar, atau lebih heboh lagi, kadang aku menilai seseorang dari latar belakang foto-foto yang dibuatnya.
Singkatnya, aku mau bercerita disini tentang seseorang yang baru kunilai kepribadiannya. Aku sendiri mengenalnya sejak kurang lebih enam bulan ini, tapi hubunganku dengannya tidak intensiv. Hanya aja baru-baru ini dia dekat denganku. Setelah menghabiskan beberapa waktu bersamanya dan setengah hari untuk menemaninya berbelanja di salah satu mol di kota buaya ini, aku mulai berpikir untuk memberikan ringkasan sifatnya di sini. Itung-itung cuma iseng-iseng aja. Untuk melindungi identitasnya aku memilih tidak menyebut kan namanya ataupun tanda-tanda yang bisa dikaitkan dengannya di sini.
Biarlah kumulai dengan hal-hal yang sederhana saja, tadi siang aku diajaknya berjalan-jalan di salah satu mol di kota Surabaya ini. Sehabis makan siang bersama, aku minta ingin dikasi tau seperti apakah selera pakean nya itu. Kemudian dia dengan segala senang hati mengajakku kemana aja dia biasanya mencari sandangan yang diperlukannya. Sementara aku mendampinginya aku juga melihat caranya memilih baju misalnya. Baju-baju atasan yang dipilihnya itu sejenis baju yang digunting secara sederhana tanpa renda-renda ataupun aksesori laennya, disinilah aku tau kalo dia ini tipe cewe yang sederhana tanpa banyak tunjutan dalam hidupnya. Ketika kuperhatikan kalo dia lebih suka memperhatikan baju atasan dengan motiv tulisan-tulisan yang sederhana, maka aku tau kalo dia ini adalah seorang cewe yang suka mendapatkan perhatian dari orang laen. Kemudian dari butik yang dipilihnya, kudengar kalo dia selalu datang ke butik tersebut untuk melihat apa ada model baru yang ditawarkan oleh butik itu, maka aku tau kalo dia ini tipe seorang cewe yang sebenarnya konservativ dan setia karena dia tidak suka ganti-ganti model baju, jadi kalo sekali dia menemukan sesuatu yang cocok (misalkan jodo), maka aku tau dia pasti akan bertahan dengannya.
Kemudian kutanyakan, jenis tas tangan yang disukainya. Dia bilang tidak suka tas jinjing. Ini melambangkan dia itu tipe cewe yang rajin membantu sesamanya, karena dia ingin kedua tangannya selalu dalam posisi terbebas dari apapun. Dari besarnya tas yang dia bawa, aku tau kalo dia ini adalah tipe cewe yang kadang pelupa, tidak sabaran dan kadang kurang percaya diri, maklum kalo tasnya kecil, sudah pasti dia tidak akan bisa menimbun semua barang keperluannya sehingga dia harus mengingat-ingat barang apa aja yang harus dibawanya serta dan itu semua menyebabkannya menyebabkan dia kehilangan waktu yang berharga. Banyaknya barang dalam tasnya itu juga menggambarkan kalo dia hanya pede kalo membawa serta semuannya.
Darimanakah sifat dan kepribadian seseorang bisa terbentuk? Untuk mengetahuinya kita harus mengenal dia nya sendiri lebih dekat. Semakin banyak kepercayaan yang bisa dibina antara kita dan dia, semakin banyak informasi yang bisa kita dapatkan. Demikian pula sewaktu kita mau mencari teman hidup, hendaknyalah kita menggunakan mata hati kita dan bukanlah mata tubuh. Dengan kata laen, lihatlah seseorang itu bukan melulu dari apa yang dia pakai dan dia punya, tetapi liatlah lebih jauh ke dalam lagi, lihatlah hatinya. Memang seperti yang pernah kuulas tanggal 19 Mei yang lalu di dalam karangan yang berjudul “Kisah Kasih“ dimana aku melukiskan kekotoran hati yang disebabkan oleh ketakutan pribadi dalam menjalani hidup ini, sehingga banyak orang lebih mengutamakan materi daripada cinta sejati.
Kembali pada seseorang yang baru ku nilai ini, setelah aku berkenalan lebih dekat dengannya, akupun tau lebih banyak tentang dia. Bahwa dibalik keceriaan wanita belia ini, ternyata dia banyak menyimpan duka dalam hatinya. Kini bisa kumengerti, mengapa sinar matanya sayu ketika dia datang ke rumahku untuk curhat beberapa waktu yang lalu. Aku bahkan masi teringat pada SMS nya kala itu, dimana dia yang dengan jujur mengatakan dia butuh aku karena dia sudah tidak tau lagi harus berbicara dengan siapa lagi untuk mengatasi kegalauan hatinya itu. Rupanya dia waktu itu sudah mengalami stres berat dan juga ketakutan bisa kehilangan seseorang yang selama ini dijadikannya tempat untuk membangun impian-impiannya.
Di ceritakannya padaku lebih lanjut, kalo dia sudah harus bekerja semenjak SMA untuk membiayai dirinya atas perintah papanya. Ya, di saat-saat mana teman-teman sekolahnya masi bisa berjalan-jalan dan bersenda gurau, dia harus belajar bekerja, bekerja untuk membiayai dirinya sendiri. Jujur aja, aku tidak mengerti dan tidak mau mengerti, mana ada papa yang sejahat itu pada anak kandungnya sendiri? Laen cerita kalo keadaan ekonomi keluarganya yang mendesak dan mengakibatkan dia harus bekerja, tetapi dengan keadaan ekonomi yang mendukung, kenapa dia harus kehilangan semua keceritaan masa mudanya?
Kejenuhan dalam hidupnya pun sudah mulai dia rasakan dan dia mengakuinya pada salah satu pembicaraan pribadi denganku. Dia ingin sesuatu yang laen, sesuatu perubahan dalam hidupnya. Ya, dia inginkan sesuatu hal atau keadaan yang akan membuat hidupnya yang tidak berwarna dan tandus itu menjadi sesuatu yang dipenuhi oleh bunga-bunga beraneka warna. Sesuatu hal atau keadaan yang membuat hidupnya bisa lebih berarti daripada bekerja dan bekerja dan bekerja untuk bertahan hidup seperti sekarang ini.
Bisa kubayangkan, betapa sepinya hidupnya itu. Malam-malamnya sering dihabiskannya dengan menonton film atau pun televisi, pagi, siang dan sorenya dihabiskannya untuk bekerja. Tanpa seseorang yang mengasihinya diapun mungkin telah melupakan apa itu kasih sayang. Ketidakpuasannya dengan kehidupannya pun dilampiaskan dalam bentuk kejudesan dan keketusan, paling tidak itu yang diceritakan orang padaku. Yang orang tidak tau, segala kejudesan dan keketusan itu adalah tameng bagi dirinya, supaya hatinya tidak terluka. Seperti landak, dia mungkin telah melukai (hati) orang laen, walau dia tidak bermaksud demikian. Yang dia lakukan hanyalah melindungi dirinya agar tiada temannya yang mampu menyakiti hatinya ataupun menghina keadaannya, dan bahkan dia juga telah melindungi papanya, yang sebenarnya bukan hanya dicintainya tetapi juga dibencinya. Dia mencintai papanya seperti seorang anak yang tau terima kasih karena telah dibesarkan sampai usia tertentu, tetapi dia juga telah membenci papanya yang telah membiarkannya menderita seperti sekarang ini. Bisa kubayangkan, kalo dia ini termasuk anak yang diam semasa sekolah dan kuliahnya dulu, jadi seorang yang mempunyai sedikit rasa minder sehingga hanya mempunyai sedikit teman karena dia sulit bersosialisi dengan mereka dengan alasan tiadanya waktu, waktu yang dipakainya untuk bekerja demi bertahan hidup.
Kegembiraan hanya dirasakannya sewaktu dia bole pergi berbelanja. Dari uang yang diperolehnya melalui jerih payahnya itu, dia menghabiskannya untuk membali pakean. Dari ujung kaki ke ujung kepala, harus dia biayai sendiri. Tapi dia ini bukan tipe pesolek. Yang dia kagumi bukanlah pakean-pakean luar tetapi pakean yang ada didalam. Karena dia ingin tampil cantik hanya untuk dirinya sendiri. Sesuatu yang berada di dalam hanya bisa diliat olehnya seorang dan orang yang berarti baginya.
Akupun sadar, bahwa orang seperti dia ini akan bisa berbuat apa saja demi kebahagiaan yang tidak/sangat jarang didapatkannya dalam seumur idupnya. Dan ini terwujud misalkan dengan perhatian-perhatian yang diberikannya tanpa pamrih pada orang yang telah menghibur kepedihan hatinya, misalkan juga pada diriku sendiri. Dia ini tipe orang akan bisa melakukan apa saja, bahkan juga akan berani berkorban materi demi kebahagiaan hatinya, walau kebahagiaan itu hanya berlangsung sekejab saja. Tetapi andai orang tau tentang
kelemahan hatinya ini, akupun sangat kuatir, nanti akan ada orang jahat yang tega memanfaatkannya untuk kepentingan pribadinya.
Untungnya dia tidak sendiri di dunia ini, adek lelakinya pun mengalami hal yang sama. Maka dari itu hubungan kedua kakak beradek ini berkembang menjadi hubungan yang sangat akrab dan erat. Kasi sayang yang dipunyainya dilimpahkan seluruhnya kepada adeknya. Diapun pernah bercerita padaku, bahwa saat ini tiada lagi yang lebih diharapkannya daripada keinginan agar adeknya bisa mendapatkan seseorang yang tepat dan bisa segera menikah dan hidup berbahagia. Padahal hal ini sebenarnya sama dengan bunuh diri baginya, karena selama ini adeknya tinggal bersama ortunya di luar pulau sedangkan dia bekerja sebagai supplier di Surabaya. Andai adeknya menikah, maka ortunya akan kembali ke Surabaya dan temanku ini kemungkinan besar harus keluar dari rumah mereka di Surabaya saat ini. Kemanakah dia ini kemudian harus mengungsi? Begitu tanya ku padanya, tapi rupanya kasih yang sangat besar pada adeknya telah membuatnya tidak bisa berpikir lebih jauh. Yang diinginkannya hanyalah melihat adeknya bahagia.
Adeknya pun tau diri dan membalas budi cecenya dengan ganti memperhatikan segala kebutuhannya. Mereka berdua tumbuh dan berkembang menjadi dua individu yang telah saling menguatkan dalam suka dan duka. Bahkan adeknya pernah bercerita padaku, andai cecenya ini nantinya tidak menikah ataupun menikah dan berada dalam kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan, maka dia akan rela membantu.
Tapi di pihak laen, aku sadar juga kalo semua ini dikarenakan hilangnya rasa kasi sayang dari papanya, papanya yang begitu tega “membiarkan” anak perempuan nya untuk mencari uang sendiri, walau tanpa desakan keadaan ekonomi keluarga. Kebijakan papanya yang mengijinkan kedua anaknya untuk mulai belajar bertanggung jawab atas diri mereka sendiri sejak di usia dini inilah yang membuat derita batin di anak perempuannya (dan adeknya) ini. Derita ini ditanggungnya berpuluh-puluh taon ini dan ini semuanyalah yang mengubah karakternya menjadi seperti yang kulihat.
Ingin hati, aku bisa menghiburnya bahwa dia tidak sendiri lagi, membisikkan kata-kata penyejuk jiwanya, membujuknya dan meyakinkannya bahwa penderitaan ini akan segera berakhir, menggandeng tangannya untuk mengajaknya mengikutiku ke dalam duniaku yang penuh bertaburan bunga-bunga indah. Tapi, aku sadar aku hanya manusia biasa, yang punya segala keterbatasan. Maka aku telah berusaha untuk membantunya dengan jalan laen, aku bilang padanya, aku ini tidak punya apa-apa yang berarti dan bisa kuberikan padanya, tapi aku punya sesuatu yang akan kuberikan padanya, yaitu kebahagiaan, kebahagiaan dari dalam. Dan akupun telah mewujudkannya, aku telah memberinya seorang pendamping yang telah membuat dia sangat gembira dan bisa melupakan sejenak kesedihan hatinya dalam empat bulan terakhir ini.
Ralph McTell termasuk salah satu penulis lirik dan penyanyi balada yang berbakat di jamannya, setara dengan Don McLean. Banyak tembang-tembang yang ditulisnya dengan kata-kata yang bole dikata mendekati puisi. Perpaduan kata-kata yang dipilihnya menyebabkan bukan hanya arti liriknya tetapi juga tembangnya sendiri secara keseluruhan menjadi tembang-tembang yang banyak mendapat penghargaan di kalanya. Bila lagu-lagu rock hanya mengandalkan beat yang mantap yang berasal dari pukulan dan ijakan drummer nya tanpa lirik yang komplex, maka lagu-lagu yang beraliran balada mangandalkan lirik yang lengkap tetapi menuang nilai minus dalam komposisi background music nya. Tapi ya memang semua ada kelebihan dan kelemahannya sendiri, aku pribadi lebih memilih balada ketimbang musik rock. Tapi ya sekali lagi semua tergantung pada mood kita pada waktu menikmatinya...tulisan dan lagu ini kupersembahkan untuk adek angkatku di Surabaya, semoga kamu tetap tabah dan tetap sabar menantikan kehidupan baru yang kamu harapkan...
Have you seen the old man in the closed-down market (lihatkah engkau orang tua di toko tertutup itu)
Kicking up the papers with his worn out shoes? (menendang-nendang koran dengan sepatu bututnya)
In his eyes you see no pride (di matanya kau liat tiada kebanggaan)
Hands held loosely by his side (tangannya tergantung lemas di sampingnya)
Yesterday's paper telling yesterday's news. (koran kemaren bercerita tentang berita kemaren)
So how can you tell me you're lonely (bagimana kamu bisa bilang padaku kalo kamu kesepian)
And say for you that the sun don't shine? (dan meyakinkan dirimu kalo matahari tidak bersinar)
Let me take you by the hand (biarkan aku menggandengmu)
And lead you through the streets of London (menuntunmu melalui jalan-jalan di London)
I'll show you something to make you change your mind. (akan kutunjukkan sesuatu yang akan mengubah pendapatmu)
Have you seen the old girl who walks the streets of London (lihatkah engkau gadis tua yang menyusuri jalan-jalan di London)
Dirt in her hair and her clothes in rags? (kotoran di rambutnya dan pakeannya yang terpotong-potong)
She's no time for talking (dia tidak punya waktu untuk berbicara)
She just keeps right on walking (dia hanya berjalan terus saja)
Carrying her home in two carrier bags.(membawa rumahnya dalam dua tas jinjing)
So how can you tell me you're lonely (bagimana kamu bisa bilang padaku kalo kamu kesepian)
And say for you that the sun don't shine? (dan meyakinkan dirimu kalo matahari tidak bersinar)
Let me take you by the hand (biarkan aku menggandengmu)
And lead you through the streets of London (menuntunmu melalui jalan-jalan di London)
I'll show you something to make you change your mind. (akan kutunjukkan sesuatu yang akan mengubah pendapatmu)
In the all-night cafe at quarter past eleven (di sebuah café sepanjang malam, jam sebelas seperempat)
Same old man sitting there all on his own (orang tua yang sama duduk di sana sendirian)
Looking at the world over the rim of his teacup, (melihat dunia melalui bibir cangkir tehnya)
Each tea lasts an hour (setiap the habis dalam satu jam)
and he wonders home alone. (dan dia pulang sendiran ke rumah)
So how can you tell me you're lonely (bagimana kamu bisa bilang padaku kalo kamu kesepian)
And say for you that the sun don't shine? (dan meyakinkan dirimu kalo matahari tidak bersinar)
Let me take you by the hand (biarkan aku menggandengmu)
And lead you through the streets of London (menuntunmu melalui jalan-jalan di London)
I'll show you something to make you change your mind. (akan kutunjukkan sesuatu yang akan mengubah pendapatmu)
Have you seen the old man outside the seaman's mission (lihatkah engkau orang tua diluar rumah misi pelaut itu)
Memory fading with the medal ribbons that he wears? (mengenang dengan pita-pita medali yang dipakainya)
In our winter city the rain cries a little pity (di musim dingin kota kita, hujan menangis sedikit rasa kasian)
For one more forgotten hero (untuk seorang pahlawan lagi yang terlupakan)
And a world that doesn't care. (dan dunia yang tidak peduli)
So how can you tell me you're lonely (bagimana kamu bisa bilang padaku kalo kamu kesepian)
And say for you that the sun don't shine? (dan meyakinkan dirimu kalo matahari tidak bersinar)
Let me take you by the hand (biarkan aku menggandengmu)
And lead you through the streets of London (menuntunmu melalui jalan-jalan di London)
I'll show you something to make you change your mind. (akan kutunjukkan sesuatu yang akan mengubah pendapatmu)
Hargailah Cinta
Mood : santai
Cuaca: panas tak berawan
Snack : permen kiss mint
Song : Cherish The Love dari Kool and the Gang
Genre : slow
Tanggal : 26 Mei 2007
Dedikasi : semua yang aku kenal
Wah minggu-minggu terakhir ini rupanya benar-benar neraka bagi banyak orang yang kukenal di sini. Pertama kuperhatikan sewaktu aku doa malam di luar rumah, kalo bulan tidak lagi menerangi tengah malam akhir-akhir ini. Menurut badan meteorologi dan geofisika, seluruh wilayah Indonesia sedang mengalami gerhana bulan. Gerhana bulan itu bisa terjadi bila bulannya ngumpet di belakang bumi sehingga pantulan cahaya matahari di permukaan bulan tidak bisa terdeteksi dari bumi, dengan kata laen bulan, bumi dan matahari letaknya segaris. Kasus ekstrem dari posisi benda-benda di langit ini bahkan telah menyebabkan banjir bandang di pesisir barat sumatera dan pesisi selatan jawa, dan menyebabkan kerusakan di mana-mana.
Selaen dari itu, panas terik matahari di siang dan tidak bertiupnya angin di Surabaya (dan bahkan juga dilaporkan oleh teman-temanku yang cangkruk di Balikpapan, nongkrong di Banjarmasin, ngendon di Jakarta dan ngumpet di Ruteng) memang bisa membuat banyak orang menjadi emosian. Maklumlah cuaca panas biasa juga disebut dengan tekanan tinggi dalam bahasa geofisikanya. Tekanan tinggi dari udara sekitar kita akan sangat mempengaruhi mood kita, yang dikontrol oleh tekanan darah tubuh kita sendiri.
Gimana nich bayanginnya? Gampang aja, tekanan satu bar atau juga dikatakan tekanan sejumlah 76 mmHg (milimeter air raksa) itu adalah tekanan normal dari udara sekitar kita. Sedangkan tekanan darah kita juga tanpa disadari diukur dengan satuan mmHg ini. Contoh tekanan darah orang normal adalah sekitar 80 mmHg untuk diastolis nya berkisar 120 mmHg untuk sistolis nya. Dimana sistolis dan diastolis adalah batas bawah dan atas dari tekanan darah yang dipompa oleh jantung kita melalui pembuluh-pembuluh darah keliling ke seluruh tubuh kita. Jadi dengan naeknya suhu udara, maka tekanan luar tubuh kita akan naek pula, sehingga badan kita bisa merasa seakan-akan tertekan dari luar, dan ini lah yang menyebabkan perubahan mood kita.
Memang banyak teman-temanku yang jadi bete nich akhir-akhir ini, alhasil telefon CDMA ku tak henti-henti nya berbunyi nyaring menyuarakan melodi adanya panggilan suara yang masuk yang bisa diartikan sebagai jeritan hati mencari teman terbaek untuk curhat, hehehe. Jadinya aku abis-abisin waktuku di minggu-minggu ini untuk melayani curhat nya teman-temanku itu. Mulai dari yang pusing cari jodo dan selalu ditolak cewe yang diminatinya, sampai ada yang lagi dikejar-kejar duren alias duda keren, mulai dari yang patah hati karena putus dengan pacarnya sampai yang lagi marah-marah karena masalah-masalah yang benarnya sepele.
Wah, wah, repot juga ya, jika cuma gara-gara udara panas maka seseorang menjadi serba emosian dan buntut-buntutnya hubungan dengan cewe sendiri diputus, sedangkan kita ini khan tinggal di Indonesia yang jelas-jelas panas udaranya. Aku ingat juga ada temanku yang tidak sabaran pingin jadian ama cewe yang diincarnya, terus meminta bantuanku untuk membantunya dengan menghalal segala cara, eh, eh, aku bukan dukun lho yang bisa mengguna-guna orang, hehehe. Kasus yang paling lucu bagiku itu untuk tau kalo aku punya teman perempuan yang lagi dikejar-kejar oleh suami dari teman SMA nya yang belon juga seratus hari yang lalu meninggal bersama janinnya sewaktu bersalin. Hmmm…peredaran bulan dan matahari memang sangat mempengaruhi idup kita ya. Jadi ya kita harusnya sabar-sabar aja deh jadi orang.
Kadang lucu juga sih kalo dimengerti, kenapa dua kekasih yang saling bertengkar sehingga mengambil keputusan yang mungkin tidak dipikir terlebih dahulu secara bijaksana seperti minta putus. Seringkali hal-hal yang demikian itu pada umumnya selalu didasari oleh rasa kekurang sabaran dan emosi sejenak yang tidak disadari bisa memblokir pikiran dan perasaan kedua belah pihak dengan suksesnya. Hal-hal ini di satu pihak, memang kutau berbahaya dan mencerminkan ketidak dewasaan kedua insan yang sedang memadu kasih, tapi dipihak laen, akupun mau mengerti kalo hal-hal seperti ini akan terjadi dan akan terus terjadi selama kita manusia tidak mau bersabar dan mengambil waktu yang cukup untuk sekedar menenangkan diri dan memikirkan ulang semua yang telah terjadi dan mungkin berpikir jauh ke depannya, tentang untung dan ruginya bagi kita setelah mengatakan pisah pada partner kita.
Jadi ya, kalo sesuatu itu telah terjadi, hendaknyalah kita mau melapangkan dada kita untuk mengakui kalo setiap orang, termasuk diri kita sendiri, pasti bisa berbuat salah dan kita harus mau memaafkan nya. Disamping itu faktor komunikasi lah yang sebenarnya pegang peranan yang sangat penting bagi kelanggengan persahabatan dua insan yang sedang memadu kasih. Tanpa didukung oleh komunikasi yang cukup, maka hubungan itu pasti mudah retak dan akan menyebabkan/meninggalkan kekecewaan yang besar dan rasa sakit hati yang dalam (kadang sampai menjadi trauma) dari kedua belah pihak.
Kesabaran juga kadang mempengaruhi berhasil tidaknya pedekate kita pada seseorang. Karena tidak ada seorang pun yang mau didesak-desak untuk jadian ataupun ditelefon/SMS setiap hari di saat-saat yang tidak tepat. Memang segala jenia perhatian pasti dibutuhkan oleh setiap orang, tetapi perhatian yang berlebihan kadang bisa dirasakan mengganggu, terutama bila orang yang diincar sedang sibuk dan tidak punya waktu.
Jadi hendaknyalah kita mau lebih bersabar dan mau memberikan waktu yang cukup untuk orang yang kita sukai untuk berpikir. Bila waktunya telah tiba, nanti pasti jawaban positiv akan didapat dengan otomatis. Karenanya kita harus belajar menghormati orang laen yang kita suka dan juga menghormati setiap kesempatan dan waktu yang dia berikan pada kita, karena itu sama hal nya dengan menghormati rasa cinta kita itu sendiri padanya.
Kesabaran juga harus dipunyai oleh seorang suami, misalnya, yang baru ditinggal mati istrinya. Karena seperti dalam kasus yang kutangani itu, cewe yang diincarnya pasti merasa tersinggung dan mungkin bahkan akan segera memberikan jawaban negativ padanya. Karena sang cewe menganggap sang cowo tidak menghormati cinta nya terhadap istri yang telah berpulang. Perasaan sepi yang dirasakan oleh seseorang yang baru ditinggal seseorang yang dicintainya, memang selalu bisa dimengerti. Tapi apa sih salahnya kalo sang cowo mengambil waktu lebih dari seratus hari dulu untuk menghormati sang istri dan mungkin baru mulai membiarkan hormon-hormon nya bermaen lepas dan mulai mengejar cewe yang baru setelahnya. Karena orang yang tidak menghormati rasa cinta, adalah orang yang tidak patut untuk dicintai.
Sering aku terbayangkan kembali, masa-masa indah yang kualami dengan mantan-mantanku. Ya, saat-saat itu saat-saat yang paling indah bagiku, walau waktu-waktu itu sudah lama berlalu. Tapi aku selalu bersyukur dan berterima kasih kalo berakhirnya kedua hubunganku itu terjadi karena desakan dan tekanan faktor luar yang memang tidak dapat dicarikan solusinya. Andai terjadinya itu karena pertengkaran antara kami, mungkin itu akan lebih menyakitkan hatiku. Tapi biarlah waktu yang telah berlalu itu berlalu tanpa mengganggu hidupku lagi, aku sendiri ingin menyongsong hari esokku yang cerah, walau sendiri.
Tembang Cherish the Love ini adalah tembang lama, yang pernah ngetop di pertengahan taon 1980an. Tapi tembang ini masi lumayan ngetop dikalangan anak-anak muda terutama anak-anak yang baru mengenal cinta. Maklum lah, tembang-tembang yang bernada cinta dengan melodi yang slow-slow itu memang berasal dari ton 1980an. Jadi ya, walau udah tergolong lagu usang, tapi lagu yang satu ini masi mempunyai arti yang mendalam untuk direnungkan. Maka aku memilih lagu yang slow ini untuk menemaniku mengarang cerita singkat ini…
Let’s take a walk together, (marilah berjalan bersama)
near the ocean’s shore. (di dekat pantai)
Hand in hand, (bergandengan tangan)
you and I. (kamu dan aku)
Let’s cherish every moment, (mari hormati setiap kesempatan)
we have been giving, (yang telah diberikan pada kita)
but time is passing by. (walau waktu berjalan terus)
I hope and pray, (aku berharap dan berdoa)
before I lay down, (sebelon aku berbaring)
by your side. (disisimu)
If you receive your calling before I awake. (bila kau menerima panggilanmu sebelon aku terbangun)
Could I make it through the night.(dapatkan aku melewati malam itu)
Cherish the love we have. (hormatilah cinta yang kita punya)
We should cherish the life we live. (hendaknyalah kita menghormati kehidupan yang kita jalani)
Cherish the love, (hormatilah cinta itu)
cherish the life, (hargailah cinta itu)
cherish the love. (harapkanlah cinta itu)
Cherish the love we had (hormatilah cinta yang kita punya)
for as long as we all shall live. (selama kita semua masih hidup)
Cherish the love, (hormatilah cinta itu)
cherish the life, (hargailah cinta itu)
cherish the love. (harapkanlah cinta itu)
The world is always changing (dunia tetap berubah)
nothing stay the same. (tiada yang tetap sama)
But love was standing just to time. (tetapi cinta telah berdiri)
The next life that we’re living (kehidupan berikut yang kita jalani)
remains to be seen, (tertinggal untuk dilihat)
will you be my side ? (akankah kau bersamaku)
I hope and pray, (aku berharap dan berdoa)
before I lay down, (sebelon aku merebahkan diriku)
by your side. (disebelahmu)
If you receive your calling before I awake. (sewaktu kau menerima panggilan sebelon kuterjaga)
Could I make it through the night. (mungkinkah aku melewati malam itu)
Cherish the love we have. (hormatilah cinta yang kita punya)
We should cherish the life we live. (hendaknyalah kita menghormati kehidupan yang kita jalani)
Cherish the love, (hormatilah cinta itu)
cherish the life, (hargailah cinta itu)
cherish the love. (harapkanlah cinta itu)
Cherish the love we had (hormatilah cinta yang kita punya)
for as long as we all shall live. (selama kita semua masih hidup)
Cherish the love, (hormatilah cinta itu)
cherish the life, (harapkanlah cinta itu)
cherish the love. (harapkanlah cinta itu)
Cherish the love, (hormatilah cinta itu)
cherish the life, (harapkanlah cinta itu)
Cherish the love we have. (hormatilah cinta yang kita punya)
We should cherish the life we live. (hendaknyalah kita menghormati kehidupan yang kita jalani)
Cherish the love, (hormatilah cinta itu)
cherish the life, (hargailah cinta itu)
cherish the love. (harapkanlah cinta itu)
Cherish the love we had (hormatilah cinta yang kita punya)
for as long as we all shall live. (selama kita semua masih hidup)
Cherish the love, (hormatilah cinta itu)
cherish the life, (hargailah cinta itu)
cherish the love. (harapkanlah cinta itu)
Every night when I think about you (tiap malam bila kuteringat padamu)
cherish the love. (hormatilah cinta itu)
Let’s cherish every moment (mari menghormati setiap kesempatan)
we have together hand in hand, (yang kita punya sambil berpegangan tangan)
you and I, baby. (kamu dan aku, sayang)
Cuaca: panas tak berawan
Snack : permen kiss mint
Song : Cherish The Love dari Kool and the Gang
Genre : slow
Tanggal : 26 Mei 2007
Dedikasi : semua yang aku kenal
Wah minggu-minggu terakhir ini rupanya benar-benar neraka bagi banyak orang yang kukenal di sini. Pertama kuperhatikan sewaktu aku doa malam di luar rumah, kalo bulan tidak lagi menerangi tengah malam akhir-akhir ini. Menurut badan meteorologi dan geofisika, seluruh wilayah Indonesia sedang mengalami gerhana bulan. Gerhana bulan itu bisa terjadi bila bulannya ngumpet di belakang bumi sehingga pantulan cahaya matahari di permukaan bulan tidak bisa terdeteksi dari bumi, dengan kata laen bulan, bumi dan matahari letaknya segaris. Kasus ekstrem dari posisi benda-benda di langit ini bahkan telah menyebabkan banjir bandang di pesisir barat sumatera dan pesisi selatan jawa, dan menyebabkan kerusakan di mana-mana.
Selaen dari itu, panas terik matahari di siang dan tidak bertiupnya angin di Surabaya (dan bahkan juga dilaporkan oleh teman-temanku yang cangkruk di Balikpapan, nongkrong di Banjarmasin, ngendon di Jakarta dan ngumpet di Ruteng) memang bisa membuat banyak orang menjadi emosian. Maklumlah cuaca panas biasa juga disebut dengan tekanan tinggi dalam bahasa geofisikanya. Tekanan tinggi dari udara sekitar kita akan sangat mempengaruhi mood kita, yang dikontrol oleh tekanan darah tubuh kita sendiri.
Gimana nich bayanginnya? Gampang aja, tekanan satu bar atau juga dikatakan tekanan sejumlah 76 mmHg (milimeter air raksa) itu adalah tekanan normal dari udara sekitar kita. Sedangkan tekanan darah kita juga tanpa disadari diukur dengan satuan mmHg ini. Contoh tekanan darah orang normal adalah sekitar 80 mmHg untuk diastolis nya berkisar 120 mmHg untuk sistolis nya. Dimana sistolis dan diastolis adalah batas bawah dan atas dari tekanan darah yang dipompa oleh jantung kita melalui pembuluh-pembuluh darah keliling ke seluruh tubuh kita. Jadi dengan naeknya suhu udara, maka tekanan luar tubuh kita akan naek pula, sehingga badan kita bisa merasa seakan-akan tertekan dari luar, dan ini lah yang menyebabkan perubahan mood kita.
Memang banyak teman-temanku yang jadi bete nich akhir-akhir ini, alhasil telefon CDMA ku tak henti-henti nya berbunyi nyaring menyuarakan melodi adanya panggilan suara yang masuk yang bisa diartikan sebagai jeritan hati mencari teman terbaek untuk curhat, hehehe. Jadinya aku abis-abisin waktuku di minggu-minggu ini untuk melayani curhat nya teman-temanku itu. Mulai dari yang pusing cari jodo dan selalu ditolak cewe yang diminatinya, sampai ada yang lagi dikejar-kejar duren alias duda keren, mulai dari yang patah hati karena putus dengan pacarnya sampai yang lagi marah-marah karena masalah-masalah yang benarnya sepele.
Wah, wah, repot juga ya, jika cuma gara-gara udara panas maka seseorang menjadi serba emosian dan buntut-buntutnya hubungan dengan cewe sendiri diputus, sedangkan kita ini khan tinggal di Indonesia yang jelas-jelas panas udaranya. Aku ingat juga ada temanku yang tidak sabaran pingin jadian ama cewe yang diincarnya, terus meminta bantuanku untuk membantunya dengan menghalal segala cara, eh, eh, aku bukan dukun lho yang bisa mengguna-guna orang, hehehe. Kasus yang paling lucu bagiku itu untuk tau kalo aku punya teman perempuan yang lagi dikejar-kejar oleh suami dari teman SMA nya yang belon juga seratus hari yang lalu meninggal bersama janinnya sewaktu bersalin. Hmmm…peredaran bulan dan matahari memang sangat mempengaruhi idup kita ya. Jadi ya kita harusnya sabar-sabar aja deh jadi orang.
Kadang lucu juga sih kalo dimengerti, kenapa dua kekasih yang saling bertengkar sehingga mengambil keputusan yang mungkin tidak dipikir terlebih dahulu secara bijaksana seperti minta putus. Seringkali hal-hal yang demikian itu pada umumnya selalu didasari oleh rasa kekurang sabaran dan emosi sejenak yang tidak disadari bisa memblokir pikiran dan perasaan kedua belah pihak dengan suksesnya. Hal-hal ini di satu pihak, memang kutau berbahaya dan mencerminkan ketidak dewasaan kedua insan yang sedang memadu kasih, tapi dipihak laen, akupun mau mengerti kalo hal-hal seperti ini akan terjadi dan akan terus terjadi selama kita manusia tidak mau bersabar dan mengambil waktu yang cukup untuk sekedar menenangkan diri dan memikirkan ulang semua yang telah terjadi dan mungkin berpikir jauh ke depannya, tentang untung dan ruginya bagi kita setelah mengatakan pisah pada partner kita.
Jadi ya, kalo sesuatu itu telah terjadi, hendaknyalah kita mau melapangkan dada kita untuk mengakui kalo setiap orang, termasuk diri kita sendiri, pasti bisa berbuat salah dan kita harus mau memaafkan nya. Disamping itu faktor komunikasi lah yang sebenarnya pegang peranan yang sangat penting bagi kelanggengan persahabatan dua insan yang sedang memadu kasih. Tanpa didukung oleh komunikasi yang cukup, maka hubungan itu pasti mudah retak dan akan menyebabkan/meninggalkan kekecewaan yang besar dan rasa sakit hati yang dalam (kadang sampai menjadi trauma) dari kedua belah pihak.
Kesabaran juga kadang mempengaruhi berhasil tidaknya pedekate kita pada seseorang. Karena tidak ada seorang pun yang mau didesak-desak untuk jadian ataupun ditelefon/SMS setiap hari di saat-saat yang tidak tepat. Memang segala jenia perhatian pasti dibutuhkan oleh setiap orang, tetapi perhatian yang berlebihan kadang bisa dirasakan mengganggu, terutama bila orang yang diincar sedang sibuk dan tidak punya waktu.
Jadi hendaknyalah kita mau lebih bersabar dan mau memberikan waktu yang cukup untuk orang yang kita sukai untuk berpikir. Bila waktunya telah tiba, nanti pasti jawaban positiv akan didapat dengan otomatis. Karenanya kita harus belajar menghormati orang laen yang kita suka dan juga menghormati setiap kesempatan dan waktu yang dia berikan pada kita, karena itu sama hal nya dengan menghormati rasa cinta kita itu sendiri padanya.
Kesabaran juga harus dipunyai oleh seorang suami, misalnya, yang baru ditinggal mati istrinya. Karena seperti dalam kasus yang kutangani itu, cewe yang diincarnya pasti merasa tersinggung dan mungkin bahkan akan segera memberikan jawaban negativ padanya. Karena sang cewe menganggap sang cowo tidak menghormati cinta nya terhadap istri yang telah berpulang. Perasaan sepi yang dirasakan oleh seseorang yang baru ditinggal seseorang yang dicintainya, memang selalu bisa dimengerti. Tapi apa sih salahnya kalo sang cowo mengambil waktu lebih dari seratus hari dulu untuk menghormati sang istri dan mungkin baru mulai membiarkan hormon-hormon nya bermaen lepas dan mulai mengejar cewe yang baru setelahnya. Karena orang yang tidak menghormati rasa cinta, adalah orang yang tidak patut untuk dicintai.
Sering aku terbayangkan kembali, masa-masa indah yang kualami dengan mantan-mantanku. Ya, saat-saat itu saat-saat yang paling indah bagiku, walau waktu-waktu itu sudah lama berlalu. Tapi aku selalu bersyukur dan berterima kasih kalo berakhirnya kedua hubunganku itu terjadi karena desakan dan tekanan faktor luar yang memang tidak dapat dicarikan solusinya. Andai terjadinya itu karena pertengkaran antara kami, mungkin itu akan lebih menyakitkan hatiku. Tapi biarlah waktu yang telah berlalu itu berlalu tanpa mengganggu hidupku lagi, aku sendiri ingin menyongsong hari esokku yang cerah, walau sendiri.
Tembang Cherish the Love ini adalah tembang lama, yang pernah ngetop di pertengahan taon 1980an. Tapi tembang ini masi lumayan ngetop dikalangan anak-anak muda terutama anak-anak yang baru mengenal cinta. Maklum lah, tembang-tembang yang bernada cinta dengan melodi yang slow-slow itu memang berasal dari ton 1980an. Jadi ya, walau udah tergolong lagu usang, tapi lagu yang satu ini masi mempunyai arti yang mendalam untuk direnungkan. Maka aku memilih lagu yang slow ini untuk menemaniku mengarang cerita singkat ini…
Let’s take a walk together, (marilah berjalan bersama)
near the ocean’s shore. (di dekat pantai)
Hand in hand, (bergandengan tangan)
you and I. (kamu dan aku)
Let’s cherish every moment, (mari hormati setiap kesempatan)
we have been giving, (yang telah diberikan pada kita)
but time is passing by. (walau waktu berjalan terus)
I hope and pray, (aku berharap dan berdoa)
before I lay down, (sebelon aku berbaring)
by your side. (disisimu)
If you receive your calling before I awake. (bila kau menerima panggilanmu sebelon aku terbangun)
Could I make it through the night.(dapatkan aku melewati malam itu)
Cherish the love we have. (hormatilah cinta yang kita punya)
We should cherish the life we live. (hendaknyalah kita menghormati kehidupan yang kita jalani)
Cherish the love, (hormatilah cinta itu)
cherish the life, (hargailah cinta itu)
cherish the love. (harapkanlah cinta itu)
Cherish the love we had (hormatilah cinta yang kita punya)
for as long as we all shall live. (selama kita semua masih hidup)
Cherish the love, (hormatilah cinta itu)
cherish the life, (hargailah cinta itu)
cherish the love. (harapkanlah cinta itu)
The world is always changing (dunia tetap berubah)
nothing stay the same. (tiada yang tetap sama)
But love was standing just to time. (tetapi cinta telah berdiri)
The next life that we’re living (kehidupan berikut yang kita jalani)
remains to be seen, (tertinggal untuk dilihat)
will you be my side ? (akankah kau bersamaku)
I hope and pray, (aku berharap dan berdoa)
before I lay down, (sebelon aku merebahkan diriku)
by your side. (disebelahmu)
If you receive your calling before I awake. (sewaktu kau menerima panggilan sebelon kuterjaga)
Could I make it through the night. (mungkinkah aku melewati malam itu)
Cherish the love we have. (hormatilah cinta yang kita punya)
We should cherish the life we live. (hendaknyalah kita menghormati kehidupan yang kita jalani)
Cherish the love, (hormatilah cinta itu)
cherish the life, (hargailah cinta itu)
cherish the love. (harapkanlah cinta itu)
Cherish the love we had (hormatilah cinta yang kita punya)
for as long as we all shall live. (selama kita semua masih hidup)
Cherish the love, (hormatilah cinta itu)
cherish the life, (harapkanlah cinta itu)
cherish the love. (harapkanlah cinta itu)
Cherish the love, (hormatilah cinta itu)
cherish the life, (harapkanlah cinta itu)
Cherish the love we have. (hormatilah cinta yang kita punya)
We should cherish the life we live. (hendaknyalah kita menghormati kehidupan yang kita jalani)
Cherish the love, (hormatilah cinta itu)
cherish the life, (hargailah cinta itu)
cherish the love. (harapkanlah cinta itu)
Cherish the love we had (hormatilah cinta yang kita punya)
for as long as we all shall live. (selama kita semua masih hidup)
Cherish the love, (hormatilah cinta itu)
cherish the life, (hargailah cinta itu)
cherish the love. (harapkanlah cinta itu)
Every night when I think about you (tiap malam bila kuteringat padamu)
cherish the love. (hormatilah cinta itu)
Let’s cherish every moment (mari menghormati setiap kesempatan)
we have together hand in hand, (yang kita punya sambil berpegangan tangan)
you and I, baby. (kamu dan aku, sayang)
Hanya Waktu
Mood : santai
Cuaca: panas tak berawan
Snack : french bread
Song : Only Time dari Enya
Genre : mistik
Tanggal : 25 Mei 2007
Dedikasi : Dhanny di Aachen, Jerman
Aku mengingat lagi masa-masa lampau ketika aku masi sering mendapatkan jengukan-jengukan dari Dhanny, temanku, sewaktu aku masi muda dan masi bersedia bercokol dengan santainya di perbatasan Jerman dan Belanda. Jika di siang hari aku bekerja, maka malam-malamku di sana memang sangat sering kulalui dengan ngobrol di telefon dengan teman-temanku, ataupun mendapatkan kunjungan-kunjungan tamu-tamu penting seperti Dhanny, yang selalu setia menelefon aku beberapa saat sebelon dia nongol di depan ambang pintu ku.
Bila aku mendapatkan telefon yang mengabari kedatangannya itu, maka biasanya aku segera memasak air untuk membuat teh jasmin kesukaannya agar bisa segera siap dihidangkan dan menggelar karpet merah untuk menyambut kedatangannya. Maklumlah dia ini termasuk orang penting, paling tidak orang yang penting dalam hidupku. Kenapa? Gampang saja, Dhanny ini adalah penggemar musik berat dan mempunyai nuansa musik yang sangat luas. Sampai bole dibilang dia ini adalah leksikon musik berjalan. Ingatannya yang tajam tentang banyak judul musik dan penyanyinya dan bahkan juga lirik dari lagunya, memang sangat mengagumkan aku yang juga sangat suka ama bidang-bidang tarik suara begini.
Kami memang banyak ngobrolin tentang lagu-lagu yang saat itu lagi ngetop di radio-radio di sana ataupun juga tentang lagu-lagu lama yang mempunyai melodi yang unik dan mudah diiingat. Bahkan tetanggaku, Osmond, pun sampai geleng-geleng kepala dan sering berdecak kagum melihat kemampuan Dhanny ini untuk menebak banyak judul lagu dan lengkap dengan penyanyinya. Siapa yang tidak heran. Coba aja kita menjumlah nama penyanyi solo maupun grup band yang ada saat ini lagi populer di Indonesia seperti Anggun C Sasmi, Bunga Citra Lestari, Gita Gutawa, Melly Guslow, Rossa, Windy, Ari Lasso, Rio Febrian, Delon, Ratu, Nero, Ungu, Naff, Kangen Band, Samsons, Nidji, Jikustik, Radja, Letto, Padi, Peterpan, The Titans dan laen-laen dan juga penyanyi-penyanyi dan grup-grup band legendaris seperti almarhum Chrisye, Ebiet G Ade, Harvey Maleiholo, Vina Panduwinata, Iwan Fals, Dewa, Project Pop, Koes Plus dan seterusnya. Maka dengan cepat kita akan melampaui angka puluhan dan dah pasti ratusan. Itu baru di Indonesia aja, coba bayangkan bila jumlah itu masi ditambah dengan jumlah penyanyi-penyanyi kondang internasional. Jumlahnya sangat banyak.
Nah si Dhanny ini mampu mengingat banyak lagu-lagu dari Indonesia maupun dari manca negara. Pada satu kesempatan, aku bertanya pada Dhanny, gimana caranya bisa mengingat begitu banyak lagu lengkap dengan judul dan penyanyinya. Ternyata dia mempunyai kakek yang penggemar berat musik, sehingga di rumahnya dia punya begitu banyak kaset musik yang selalu diputar oleh Dhanny menjelang tidur malamnya. Sehingga dari sering mendengar itu dan didukung oleh ingatannya yang tajam itu, dia mampun mengenali lagu bahkan hanya dari beberapa detik awal lagu itu. Tetapi ingatan Dhanny pun biar cukup luas, dia mempunyai kekurangan juga, misalkan untuk tembang-tembang dari taon 1980an, dia tidak tau terlalu banyak. Maklumlah tambang-tembang dari taon-taon itu tidak dikoleksi oleh sang kakek yang kini telah tiada.
Aku teringat akan malam-malam, dimana kami berdua ngobrolin tentang ini dan itu yang terjadi sepanjang hari ataupun di hari laen dan aku sebagai penggemar radio, sering banget dengerin WDR 4, salah satu dari lima radio negera bagianku NRW yang dengan setia memutarkan melodi-melodi pengantar tidur malam yang setiap harinya diprogram antara jam sepuluh malam hingga jam dua belas malam. Bila dari loudspeaker radioku, terdengar lagu yang kami kenal, pastilah kami saling adu cepat nyeletuk apa nama lagunya dan Dhanny sering juga melengkapi dengan nama penyanyi yang mempopulerkan lagu tersebut.
Benar-benar luar binasa ini orang, pikirku. Tapi aku selalu bisa kagum terhadap sesama penggemar musik, seperti Dhanny ini, dan bole dikata, aku belon pernah bertemu orang seperti dia ini. Untuk mengingat malam-malam yang indah bersamanya dan aku pilihkan tembang Only Time dari Enya ini karena lagu ini adalah lagu yang luar binasa seperti Dhanny...
Tembang Only Time yang dinyanyikan dalam versi original nya oleh Enya ini tergolong tembang patut untuk dihargai sebagai tembang yang laen daripada yang laen. Orang yang tidak mengerti arti liriknya atau tidak bisa menyimak arti kata-katanya mungkin akan mengatakan ini lagu pemujaan setan ataupun lagu haram laennya. Tetapi bila kita bisa mengerti arti bahasa inggrisnya dengan baek, mungkin kita akan memahami kalo tembang ini hanya meminta kita untuk berfikir dan merenung dan akhirnya berserah diri pada waktu, karena memang waktulah yang akan menentukan apa saja…
Who can say (siapa akan bisa mengatakan)
where the road goes (kemana jalan membawa kita)
where the day flows (kemana hari akan berlalu)
only time (hanya waktu)
And who can say (dan siapa akan bisa mengatakan)
If your love grows (ketika cintamu bersemi)
As your heart choose (sesuai dengan pilihan hatimu)
only time (hanya waktu)
Who can say (siapa akan bisa mengatakan)
why your heart sighs (mengapa hatimu mendesah)
as your love flies (ketika cintamu melayang)
only time (hanya waktu)
and who can say (dan siapa akan bisa mengatakan)
why your heart cries (kenapa hatimu menangis)
when your love lies (jika cintamu menipu)
only time (hanya waktu)
Who can say (siapa akan bisa mengatakan)
when the roads meet (kapan jalan akan bertemu)
that love might be (mungkin akan ada cinta)
in your heart (di dalam hatimu)
And who can say (dan siapa akan bisa mengatakan)
when the day sleeps (ketika siang tertidur)
if the night keeps (jika malam terjaga)
all your heart (dengan seluruh hatimu)
Night keeps all your heart (malam menjaga seluruh hatimu)
Who can say (siapa akan bisa mengatakan)
if your love grows (ketika cintamu tumbuh)
as your heart chose (sesuai dengan idaman hatimu)
only time (hanya waktu)
And who can say (dan siapa akan bisa mengatakan)
where the road goes (kemana jalan mengarah)
where the day flows (kemana hari mengalir)
only time (hanya waktu)
Who knows (siapa tau)
only time (hanya waktu)
Who knows (siapa tau)
only time (hanya waktu)
Cuaca: panas tak berawan
Snack : french bread
Song : Only Time dari Enya
Genre : mistik
Tanggal : 25 Mei 2007
Dedikasi : Dhanny di Aachen, Jerman
Aku mengingat lagi masa-masa lampau ketika aku masi sering mendapatkan jengukan-jengukan dari Dhanny, temanku, sewaktu aku masi muda dan masi bersedia bercokol dengan santainya di perbatasan Jerman dan Belanda. Jika di siang hari aku bekerja, maka malam-malamku di sana memang sangat sering kulalui dengan ngobrol di telefon dengan teman-temanku, ataupun mendapatkan kunjungan-kunjungan tamu-tamu penting seperti Dhanny, yang selalu setia menelefon aku beberapa saat sebelon dia nongol di depan ambang pintu ku.
Bila aku mendapatkan telefon yang mengabari kedatangannya itu, maka biasanya aku segera memasak air untuk membuat teh jasmin kesukaannya agar bisa segera siap dihidangkan dan menggelar karpet merah untuk menyambut kedatangannya. Maklumlah dia ini termasuk orang penting, paling tidak orang yang penting dalam hidupku. Kenapa? Gampang saja, Dhanny ini adalah penggemar musik berat dan mempunyai nuansa musik yang sangat luas. Sampai bole dibilang dia ini adalah leksikon musik berjalan. Ingatannya yang tajam tentang banyak judul musik dan penyanyinya dan bahkan juga lirik dari lagunya, memang sangat mengagumkan aku yang juga sangat suka ama bidang-bidang tarik suara begini.
Kami memang banyak ngobrolin tentang lagu-lagu yang saat itu lagi ngetop di radio-radio di sana ataupun juga tentang lagu-lagu lama yang mempunyai melodi yang unik dan mudah diiingat. Bahkan tetanggaku, Osmond, pun sampai geleng-geleng kepala dan sering berdecak kagum melihat kemampuan Dhanny ini untuk menebak banyak judul lagu dan lengkap dengan penyanyinya. Siapa yang tidak heran. Coba aja kita menjumlah nama penyanyi solo maupun grup band yang ada saat ini lagi populer di Indonesia seperti Anggun C Sasmi, Bunga Citra Lestari, Gita Gutawa, Melly Guslow, Rossa, Windy, Ari Lasso, Rio Febrian, Delon, Ratu, Nero, Ungu, Naff, Kangen Band, Samsons, Nidji, Jikustik, Radja, Letto, Padi, Peterpan, The Titans dan laen-laen dan juga penyanyi-penyanyi dan grup-grup band legendaris seperti almarhum Chrisye, Ebiet G Ade, Harvey Maleiholo, Vina Panduwinata, Iwan Fals, Dewa, Project Pop, Koes Plus dan seterusnya. Maka dengan cepat kita akan melampaui angka puluhan dan dah pasti ratusan. Itu baru di Indonesia aja, coba bayangkan bila jumlah itu masi ditambah dengan jumlah penyanyi-penyanyi kondang internasional. Jumlahnya sangat banyak.
Nah si Dhanny ini mampu mengingat banyak lagu-lagu dari Indonesia maupun dari manca negara. Pada satu kesempatan, aku bertanya pada Dhanny, gimana caranya bisa mengingat begitu banyak lagu lengkap dengan judul dan penyanyinya. Ternyata dia mempunyai kakek yang penggemar berat musik, sehingga di rumahnya dia punya begitu banyak kaset musik yang selalu diputar oleh Dhanny menjelang tidur malamnya. Sehingga dari sering mendengar itu dan didukung oleh ingatannya yang tajam itu, dia mampun mengenali lagu bahkan hanya dari beberapa detik awal lagu itu. Tetapi ingatan Dhanny pun biar cukup luas, dia mempunyai kekurangan juga, misalkan untuk tembang-tembang dari taon 1980an, dia tidak tau terlalu banyak. Maklumlah tambang-tembang dari taon-taon itu tidak dikoleksi oleh sang kakek yang kini telah tiada.
Aku teringat akan malam-malam, dimana kami berdua ngobrolin tentang ini dan itu yang terjadi sepanjang hari ataupun di hari laen dan aku sebagai penggemar radio, sering banget dengerin WDR 4, salah satu dari lima radio negera bagianku NRW yang dengan setia memutarkan melodi-melodi pengantar tidur malam yang setiap harinya diprogram antara jam sepuluh malam hingga jam dua belas malam. Bila dari loudspeaker radioku, terdengar lagu yang kami kenal, pastilah kami saling adu cepat nyeletuk apa nama lagunya dan Dhanny sering juga melengkapi dengan nama penyanyi yang mempopulerkan lagu tersebut.
Benar-benar luar binasa ini orang, pikirku. Tapi aku selalu bisa kagum terhadap sesama penggemar musik, seperti Dhanny ini, dan bole dikata, aku belon pernah bertemu orang seperti dia ini. Untuk mengingat malam-malam yang indah bersamanya dan aku pilihkan tembang Only Time dari Enya ini karena lagu ini adalah lagu yang luar binasa seperti Dhanny...
Tembang Only Time yang dinyanyikan dalam versi original nya oleh Enya ini tergolong tembang patut untuk dihargai sebagai tembang yang laen daripada yang laen. Orang yang tidak mengerti arti liriknya atau tidak bisa menyimak arti kata-katanya mungkin akan mengatakan ini lagu pemujaan setan ataupun lagu haram laennya. Tetapi bila kita bisa mengerti arti bahasa inggrisnya dengan baek, mungkin kita akan memahami kalo tembang ini hanya meminta kita untuk berfikir dan merenung dan akhirnya berserah diri pada waktu, karena memang waktulah yang akan menentukan apa saja…
Who can say (siapa akan bisa mengatakan)
where the road goes (kemana jalan membawa kita)
where the day flows (kemana hari akan berlalu)
only time (hanya waktu)
And who can say (dan siapa akan bisa mengatakan)
If your love grows (ketika cintamu bersemi)
As your heart choose (sesuai dengan pilihan hatimu)
only time (hanya waktu)
Who can say (siapa akan bisa mengatakan)
why your heart sighs (mengapa hatimu mendesah)
as your love flies (ketika cintamu melayang)
only time (hanya waktu)
and who can say (dan siapa akan bisa mengatakan)
why your heart cries (kenapa hatimu menangis)
when your love lies (jika cintamu menipu)
only time (hanya waktu)
Who can say (siapa akan bisa mengatakan)
when the roads meet (kapan jalan akan bertemu)
that love might be (mungkin akan ada cinta)
in your heart (di dalam hatimu)
And who can say (dan siapa akan bisa mengatakan)
when the day sleeps (ketika siang tertidur)
if the night keeps (jika malam terjaga)
all your heart (dengan seluruh hatimu)
Night keeps all your heart (malam menjaga seluruh hatimu)
Who can say (siapa akan bisa mengatakan)
if your love grows (ketika cintamu tumbuh)
as your heart chose (sesuai dengan idaman hatimu)
only time (hanya waktu)
And who can say (dan siapa akan bisa mengatakan)
where the road goes (kemana jalan mengarah)
where the day flows (kemana hari mengalir)
only time (hanya waktu)
Who knows (siapa tau)
only time (hanya waktu)
Who knows (siapa tau)
only time (hanya waktu)
Selamanya Semalam
Mood : masi merenung
Cuaca: panas tak berawan
Snack : gak berani maem karena ditegur mantan, kebanyakan maem snack
Song : (I Wanna Take) Forever Tonight dari Peter Cetera
Genre : Easy listening
Tanggal : 24 Mei 2007
Dedikasi : Cecilia si Rong-Rong, adek angkatku, atas permintaannya (Bagian II)
Bagaimana rasanya jika dalam hidup kita yang biasanya sepi tiba-tiba kedatangan seseorang yang berarti? Apakah kita akan senang dan bahagia karena kini ada seseorang sebagai tempat berbagi suka dan duka sebagai jawaban dari doa kita yang selama ini kita panjatkan dengan susah payah? Atau malah kita akan menjadi sedih karena kedamaian dan ketenangan batin kita tiba-tiba menjadi bergejolak kembali dan malam-malam kita yang indah penuh dengan kedamaian tiba-tiba diganggu dengan mimpi-mimpi indah bersamanya?
Sengaja kutuliskan kembali paragraf pembukaan dari ceritaku kemaren tentang Rong-Rong adek angkatku yang istimewa sebagai pengingat kalo cerita ini adalah sambungan dari ceritaku yang kemaren. Kemaren sudah kubahas panjang lebar dan dengan sedikit mungkin emosi kugambarkan tentang siapakah Rong-Rong-ku itu, kini aku harus mengulas lebih dalam lagi dan menjawab pertanyaan yang dilontarkannya padaku dengan tuduhan bahwa aku pasti sedang bersedih tetapi tidak mau curhat padanya. Harus kuakui, sesi kedua ini sangat sulit untuk kutuliskan karena ini sedikit banyak akan menyangkut diriku sendiri sehingga aku sedikit banyak harus terbebas dulu dari segala emosi jiwaku dan perasaan-perasaanku yang bisa memblokir alur ceritaku.
Memang harus kuakui, aku jarang mau curhat pada Rong-Rong-ku ini sehingga dia pikir dan sempat berkali-kali protes padaku kalo aku tidak mau terbuka padanya. Padahal sebenernya, aku sengaja tidak mau curhat padanya untuk melindunginya dari permasalahan laennya yang bukan bagiannya, singkatnya aku tidak mau dia ikut kepikiran. Semakin sedikit dia tau tentang segala deritaku, semakin baeklah untuknya. Yang kukuatirkan adalah kalo dia yang sudah terbebani dengan masalahnya sendiri akan lebih terbebani lagi dengan masalahku lagi. Jadi aku memilih tidak curhat pada Rong-Rong langsung tetapi ke teman-teman dekatku yang laen. Atau juga seperti akhir-akhir ini, aku curhat pada kertas, computer dan internet. Karena kertas, computer dan internet itu sabar. Tiada protes dari mereka bila aku sedih, aku marah dan bila aku mencurahkan luapan seluruh isi pankreas ku melalui tulisan-tulisanku di internet. Kalo ada yang tertarik untuk membaca, ya aku ikutan senang, tapi kalo tidak ya oke juga. Akhir-akhir ini aku khan menulis setiap hari, jadi apa yang telah kuulas di hari-hari yang lalu itu juga bole dibilang curhatanku kepada dunia maya.
Sampe di sini aku juga teringat, betapa kecewanya dia ketika aku mengatakan teman terbaekku itu Ratna si Naga Laut, karena hanya dia lah yang betul-betul kupercaya dan padanyalah tempatku meminta dukungan. Tetapi yang Rong-Rong tidak tau, di samping itu aku juga curhat melalui email-emailku kepada Evy, teman baek Ratna si Naga Laut dan juga teman baek mantanku, Emylia, seperti yang kuceritakan dalam tulisanku “Ingin Selalu Memandangmu“ tanggal 14 Mei yang lalu. Aku tau kenapa Rong-Rong kecewa, tapi mungkin lebih baek tidak kuulas disini dan kusimpan dalam hatiku saja.
Kembali kepada pertanyaan Rong-Rong itu, yang menduga keras kalo aku lagi bersusah hati dan tidak mau berbagi dengannya. Jujur aja, kalo sebenernya dia benar sih, memang kalo hubungan dua orang itu sangat dekat, terutama hubungan seorang cowo dan seorang cewe, maka sudah seperti otomatis saja, jika salah satu dari mereka tiba-tiba seperti mendapat wangsit dari langit dan mengerti apa perasaan hati yang laen. Setelah telefon di tutup jam setengah dua pagi, aku sempat berpikir keras dan mempertimbangkan baek buruknya menceritakan apa adanya padanya, lagian aku juga sangat mempercayainya.
Oya, benernya biasa sih kalo aku ngobrol-ngobrol ama Rong-Rong ini sampe berjam-jam, bila hanya ngoceh satu dua jam aja, itu baru yang namanya luar biasa, hahaha...Ga tau sih, siapa yang cerewet juga, karena rekor kami berdua ngoceh di telefon itu tiga ratus delapan puluh menit alias enam jam dua puluh menit. Mungkin juga sama-sama bawelnya kalo ngegunjingin, ngobrolin dan ngocehin sesuatu di telefon. Rong-Rong juga tipe orang yang asik diajak bicara kok, jadi ya benernya lebih banyak aku yang diam, hehehe...
Kembali ke cerita semula tentang pertimbanganku untuk ngaku atau tidak pada Rong-Rong. Di sini aku jadi ingat pada pesan Naga Laut karena biasanya aku selalu ingin berlaku secara fair pada semua orang, maka tidak ada salahnya juga jika kali ini aku bersikap fair pada Rong-Rong-ku ini. Maka akhirnya kuberanikan jari jempol kiriku mengetik SMS dan menceritakan pengakuanku padanya kenapa aku susah. Harus kuakui, waktu itu perasaanku tidak enak, aku paling benci kalo harus menulis sesuatu dengan perasaan, karena aku bener nya bukan tipe cowo yang punya bakat untuk menyanyiin lagu-lagu melow atau maen sandiwara dan berperan sebagai orang yang berhati halus dan selalu berbelas kasihan pada orang laen. Tapi syukurlah semua cepat selesai dan aku kirim tuh SMS ku dengan suksesnya dan dengan hati lega ke hape bututnya, ya kusebut butut, karena cuma bisa menerima SMS paling panjang yang terdiri dari tiga SMS, dijaman hape biasanya bisa menerima beberapa SMS sekaligus, hahaha...
Aku tau waktu itu bahwa dengan mengaku padanya, mungkin bisa membuat hatiku bisa menjadi sedikit lega atau mungkin juga makin menambah kepedihan hatiku, belon lagi ditambah rasa malu, karena dia kenal tuh cewe misterius. Tapi dengan tabah dan dengan semangat yang hampir padam aku mulai menceritakan dengan jujur tanpa dibumbui oleh royco atau maggi (hmmm...rasanya aku saking kacaunya sampe mencampur bumbu masak dengan pikiran ya? Tapi ga papa lah sekali-sekali juga bole khan?) tentang apa yang pernah kuulas dalam coretanku tertanggal 6 Mei yang berjudul “Di Sinilah Aku“. Aku ingat, coretan itu kubuat sebagai limpahan rasa dukaku yang dalam, tapi pada akhirnya juga bisa membuat hatiku jadi super lega.
Di cerita curhat itu kuceritakan kalo aku lagi jato hati pada seseorang tanpa bisa aku cegah lagi. Sejujurnya pikiran sehatku memang menolaknya tapi ternyata hatiku berkata laen. Perasaan yang mendalam memang sangat sulit untuk dikontrol, bahkan juga oleh seseorang yang berpengalaman seperti aku, tapi bukan pengalaman sebagai playboy cap tiga kelinci lho, tapi pengalaman sebagai tempat curhatan banyak orang. Aku ungkapkan padanya dalam banyak SMS ku malam itu, betapa aku terlambat menyadarinya kalo aku sudah terlanjur suka cewe itu, sepertinya ada keinginan terpendam untuk bisa sekedar bertemu dan melihat dia lagi, bahkan sempat terbayang untuk bisa ngobrol lagi dengannya.
Semua pikiran seperti itu lah yang telah membuat aku tidak hepi akhir-akhir ini, karena aku tau pedekate ke dia itu lah yang tidak mungkin terjadi (aku ada alasan sendiri dalam kasus ini yang lebih baek kusimpan aja dalam hati dan hanya kuutarakan pada Rong-Rong di SMS ku itu). Semuanya itu cuma mimpi indah yang ku punya. Tapi ya mau apa lagi. Pikiran menolak kenyataan itu lah yang membuat aku sengsara.
Ada banyak hal ajaib yang terjadi waktu-waktu itu. Tiga hari sebelon aku bertemu dengan cewe itu, aku bermimpi aku bertemu dengannya dan justru tepat seperti itulah aku bertemu dengannya tiga hari kemudian, bahkan tepat sampai di posisi berdirinya yang diapit oleh kedua temannya. Nomer telefonnya memang sudah kubuang dari hape-hape ku setaon yang silam, karena aku sudah memutuskan untuk tidak ngapa-ngapain lagi, tapi apa bole buat nomer nya selalu muncul kembali, entah bagaimana. Tapi itu juga dikarenakan aku selalu pesimistis dengan semua barang-barang elektronik, maklumlah aku sendiri orang elektro, sehingga aku sering dengan suka rela dan terpaksa membuat back-up dari nomer-nomer telefon teman-temanku di dalam kartu SIM nya sendiri, sehingga jika harus ganti hape atau ada error, aku selalu punya copy dari contact list ku.
Seperti yang terakhir ini terjadi, aku merasa sangat sedih, karena aku tau aku telah menghapus semua nomernya dari contact list di outlook bajakanku, semua hape dan PDA ku di saat aku merasakan rindu yang luar binasa. Tapi tak terduga tak dinyana, tiba-tiba PDA ku bermasalah dan hanya mau melakukan pekerjaan yang kuminta dengan sangat lamban. Akhirnya akupun melakukan yang disebut dengan cold reset dengan risiko aku kehilangan seluruh data yang ada di built-in memory nya. Tetapi karena aku punya back up nya, maka aku tidak kuatir, karena aku bisa me-restore backup nya. Tapi apa yang kulihat, nomer telefonnya nongol lagi di daftar buddy ku (baca: contact list ku). Semua seperti keajaiban. Di sini aku ingat lagi apa yang kutulis diawal ceritaku yang tertanggal 6 Mei tersebut:
Tidak ada yang namanya kebetulan dalam cinta…yang tersisa hanya aliran-aliran hidup yang berjalan dengan sempurna...
Mungkinkah semuanya ini memang harus terjadi demikian? Jujur aja, aku tidak mau pusing lagi. Aku mulai menyibukkan diri dengan mengetik cerita-cerita kenangan seperti ini. Jadi semua ketikan-ketikanku ini dipicu oleh gundahnya perasaanku di sepanjang bulan Mei yang sangat panas ini. Aku tidak suka punya feeling seperti itu, karena aku juga mau mengenang mantanku lebih lama lagi, aku menghargainya sebagai seseorang yang telah membuat hatiku hepi, sangat hepi di masa lalu. Makanya tidak heran bila dalam banyak tulisanku di blog ku ini, aku banyak menuliskan dan sering menyinggung-nyinggung nama mantanku. Aku masi ingin menghormati mantanku sebagai mantanku agar dia bisa bangga punya mantan pujangga seperti aku, eh salah ya, agar dia bisa bangga kalo aku sebagai mantannya masi mau memperhatikannya dan menjaga perasaannya di saat hubungan resmi kami sudah berakhir.
Aku juga telah mengakui lebih banyak hal lagi, tapi itu lebih baek hanya untuk diketaui Rong-Rong seorang. Harus kuakui, kalo selama ini aku hanya bisa bersedih hati kalo berhadapan dengan wanita aja, tepat seperti kata Bob Marley dalam tembangnya yang berjudul “No Woman No Cry“, kalo tidak ada cewe, ya aku tidak sedih, karena aku tau gimana caranya membuat hatiku hepi. Idup sudah susah, panas dan laen-laen, ngapain lagi aku harus menyibukkan diri dengan segala kesedihan hati, jadi ya enjoy aja deh. Jadi tidak pernah aku bersedih hati seperti ini lagi sejak berakhirnya kasusku dengan mantanku dulu.
Di sisi laen aku sadar, kalo aku kini telah tua dan sudah saatnya untuk menarik diri. Andaikata aku lima taon lebih muda dari usiaku sekarang, mungkin aja aku akan maju untuk mengejar dia, karena aku ini aslinya tipe cowo pejuang yang ulet dalam hal-hal demikian. Tapi, aku sendiri sudah memutuskan untuk melupakan dia selamanya. Aku tidak ingin sakit hati lagi. Tapi disamping itu aku juga mau melindungi hatiku dulu dari segala perasaan yang tidak semestinya ada di sana. Paling tidak untuk sementara waktu.
Aku juga ada cerita pada temanku, Irwan di Flores. Irwan kenal aku dengan baek sewaktu kami masi tinggal di Jerman dan dia kenal betol semangat juangku yang tinggi sewaktu muda dulu. Aku yang selalu berpendapat kalo lelaki yang gentle harus maju mengejar cewe yang disukainya tanpa rasa takut ditolak. Makanya dia sangat kaget setelah ku beritau tau kalo aku tidak mau maju mengejar cewe yang satu ini. Dia menyindir aku untuk kembali mempertajam skill membunuhku (benernya lebih tepat killer instink) dengan maen game computer Age of Empire lagi. Aku menanggapinya dengan senyum pait dan dengan nada becanda aku hanya bilang, aku sekarang hanyalah buaya tua yang tidak bergigi, sedangkan mangsaku kali ini besar dan endut, jadi butuh tenaga ektra sedangkan buayanya lagi tidak berdaya dan dengan sedih dan sakit hati harus mundur dari ajang pertempuran yang jelas-jelas tidak akan bisa kumenangkan dengan mudah ini…
Sebagai penutup cerita ini, kukutipkan sekali lagi apa yang telah kutulis dalam coretanku tertanggal 6 Mei 2007 tentang ini sebagai pelipur duka yang mendalam dihatiku...
Biarlah mimpi-mimpiku indah bersamanya dan biarlah aku bole hidup bahagia dengannya walaupun hanya dalam angan-anganku saja. Karena yang aku cari dalam hidupku ini adalah kebahagiaan, aku telah bahagia karena telah mencintai seseorang walau dia tidak akan pernah tau kalo dia kucintai…
Tembang (I Wanna Take) Forever Tonight dari Peter Cetera (mantan pentolan grup musik Chicago Transit Authority) ini memang salah satu simbol demonstrasi dari kebolehan Peter Cetera dalam mengarang lirik lagu-lagunya, seperti misalkan juga tembang populer Glory of Love dari Peter Cetera yang mengiringi movie Karate Kid II. Peter Cetera selalu berhasil menyentuh hati pendengarnya dengan lirik-lirik nya yang bagus dan dengan melodinya yang kalem-kalem. Aku sendiri sebagai penggemar tembang-tembang dengan lirik yang istimewa, selalu suka pada tembang-tembang Peter Cetera sudah semenjak dia masi menyanyi di grup nya. Secara kebetulan sewaktu aku berusaha membuat diriku menjadi melow untuk menulis cerita ini, aku mendengarkan tembang ini tiba-tiba diputar sendiri secara acak oleh Apple iTunes ku. Maka tak pelak lagi aku segera mengulang tembang ini sampai aku selesai melukiskan ceritaku kali ini dan segera pula menuliskan liriknya dibawah ini lengkap dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia…
Feel your breath on my shoulder (kurasakan nafasmu di pundakku)
And I know we couldn't get any closer (dan aku tau kita tidak mungkin lebih mendekat lagi)
I don't wanna act tough, (aku tidak ingin bertindak jahat)
I just wanna fall in love (aku hanya ingin jato cinta)
As we move into the night (ketika kita memasuki malam hari)
I get crazy (aku menjadi gila)
Thinking how it's gonna be with you baby (berfikir bagaimana seandainya bersamamu, sayang)
I don't wanna play rough (aku tidak ingin bermaen kasar)
I've been loving you enough (aku telah cukup mencintaimu)
Oh, baby (oh, sayangku)
I wanna take forever tonight (aku ingin membawa malam ini selamanya)
Wanna stay in this moment forever (ingin berdiam dalam momen ini selamanya)
I'm gonna give you all the love that I've got (aku ingin memberimu semua cinta yang kupunya)
I wanna take forever tonight (aku ingin membawa malam ini selamanya)
Fill you up, (memenuhi dirimu)
fill you up with love (penuhi dirimu dengan cinta)
When we close the door all I need is in your eyes (ketika kita menutup pintu, semua yang kuinginkan ada di matamu)
I wanna take forever tonight (aku ingin membawa malam ini selamanya)
Touch my lips, (kau sentuh bibirku)
I'm on fire (akupun bergairah)
You're the only one I'll ever desire (engkaulah satu-satunya yang aku inginkan)
Turn the lights down low, (kuredupkan lampuku)
make the world go slow (kubuat dunia berputar perlahan)
When I'm holding you tonight (ketika aku memelukmu)
it's so easy (semudah itulah)
Nothing moves me like you do when you tease me (tiada yang menyentuh aku seperti ketika kau menggodaku)
And to rush would be a crime (dan desakan akan menjadi suatu kejahatan)
I just wanna spend some time with you baby (ku ingin menghabiskan waktuku denganmu, sayang)
I wanna take forever tonight (aku ingin membawa malam ini selamanya)
Wanna stay in this moment forever (ingin berdiam dalam kondisi ini selamanya)
I'm gonna give you all the love that I've got (aku ingin memberimu semua kasih yang kudapat)
I wanna take forever tonight (aku ingin membawa malam ini selamanya)
Fill you up, (memenuhi dirimu)
fill you up with my love tonight (penuhi dirimu dengan cintaku malam ini)
When we close the door all I need is in your eyes (ketika kita menutup pintu, semua yang kuinginkan ada di matamu)
I wanna take forever tonight (aku ingin membawa malam ini selamanya)
And when I'm here beside you (dan ketika aku ada di sini di sampingmu)
I wanna see what drives you out of your mind (aku ingin melihat apa yang mendesakmu keluar dari benakku)
I never wanna leave (aku tidak ingin pernah meninggalkanmu)
I only wanna be with you (aku hanya ingin selalu bersamamu)
'Cause I love how you feel (karena aku suka apa yang kau rasa)
your love is so real (kasihmu adalah nyata)
only love (hanya rasa cinta)
I wanna take forever tonight (aku ingin membawa malam ini selamanya)
Wanna stay in this moment forever (ingin berdiam seperti ini selamanya)
I'm gonna give you all the love that I've got (kan kuberikan padamu semua kasih yang kumiliki)
I wanna take forever tonight (aku ingin membawa malam ini selamanya)
Wanna stay in this moment forever (ingin berdiam dalam momen ini selamanya)
I'm gonna give you all the love that I've got (kan kuberikan padamu semua kasih yang kumiliki)
'Cause I can't live without you (karena aku tidak dapat hidup tanpamu)
Cuaca: panas tak berawan
Snack : gak berani maem karena ditegur mantan, kebanyakan maem snack
Song : (I Wanna Take) Forever Tonight dari Peter Cetera
Genre : Easy listening
Tanggal : 24 Mei 2007
Dedikasi : Cecilia si Rong-Rong, adek angkatku, atas permintaannya (Bagian II)
Bagaimana rasanya jika dalam hidup kita yang biasanya sepi tiba-tiba kedatangan seseorang yang berarti? Apakah kita akan senang dan bahagia karena kini ada seseorang sebagai tempat berbagi suka dan duka sebagai jawaban dari doa kita yang selama ini kita panjatkan dengan susah payah? Atau malah kita akan menjadi sedih karena kedamaian dan ketenangan batin kita tiba-tiba menjadi bergejolak kembali dan malam-malam kita yang indah penuh dengan kedamaian tiba-tiba diganggu dengan mimpi-mimpi indah bersamanya?
Sengaja kutuliskan kembali paragraf pembukaan dari ceritaku kemaren tentang Rong-Rong adek angkatku yang istimewa sebagai pengingat kalo cerita ini adalah sambungan dari ceritaku yang kemaren. Kemaren sudah kubahas panjang lebar dan dengan sedikit mungkin emosi kugambarkan tentang siapakah Rong-Rong-ku itu, kini aku harus mengulas lebih dalam lagi dan menjawab pertanyaan yang dilontarkannya padaku dengan tuduhan bahwa aku pasti sedang bersedih tetapi tidak mau curhat padanya. Harus kuakui, sesi kedua ini sangat sulit untuk kutuliskan karena ini sedikit banyak akan menyangkut diriku sendiri sehingga aku sedikit banyak harus terbebas dulu dari segala emosi jiwaku dan perasaan-perasaanku yang bisa memblokir alur ceritaku.
Memang harus kuakui, aku jarang mau curhat pada Rong-Rong-ku ini sehingga dia pikir dan sempat berkali-kali protes padaku kalo aku tidak mau terbuka padanya. Padahal sebenernya, aku sengaja tidak mau curhat padanya untuk melindunginya dari permasalahan laennya yang bukan bagiannya, singkatnya aku tidak mau dia ikut kepikiran. Semakin sedikit dia tau tentang segala deritaku, semakin baeklah untuknya. Yang kukuatirkan adalah kalo dia yang sudah terbebani dengan masalahnya sendiri akan lebih terbebani lagi dengan masalahku lagi. Jadi aku memilih tidak curhat pada Rong-Rong langsung tetapi ke teman-teman dekatku yang laen. Atau juga seperti akhir-akhir ini, aku curhat pada kertas, computer dan internet. Karena kertas, computer dan internet itu sabar. Tiada protes dari mereka bila aku sedih, aku marah dan bila aku mencurahkan luapan seluruh isi pankreas ku melalui tulisan-tulisanku di internet. Kalo ada yang tertarik untuk membaca, ya aku ikutan senang, tapi kalo tidak ya oke juga. Akhir-akhir ini aku khan menulis setiap hari, jadi apa yang telah kuulas di hari-hari yang lalu itu juga bole dibilang curhatanku kepada dunia maya.
Sampe di sini aku juga teringat, betapa kecewanya dia ketika aku mengatakan teman terbaekku itu Ratna si Naga Laut, karena hanya dia lah yang betul-betul kupercaya dan padanyalah tempatku meminta dukungan. Tetapi yang Rong-Rong tidak tau, di samping itu aku juga curhat melalui email-emailku kepada Evy, teman baek Ratna si Naga Laut dan juga teman baek mantanku, Emylia, seperti yang kuceritakan dalam tulisanku “Ingin Selalu Memandangmu“ tanggal 14 Mei yang lalu. Aku tau kenapa Rong-Rong kecewa, tapi mungkin lebih baek tidak kuulas disini dan kusimpan dalam hatiku saja.
Kembali kepada pertanyaan Rong-Rong itu, yang menduga keras kalo aku lagi bersusah hati dan tidak mau berbagi dengannya. Jujur aja, kalo sebenernya dia benar sih, memang kalo hubungan dua orang itu sangat dekat, terutama hubungan seorang cowo dan seorang cewe, maka sudah seperti otomatis saja, jika salah satu dari mereka tiba-tiba seperti mendapat wangsit dari langit dan mengerti apa perasaan hati yang laen. Setelah telefon di tutup jam setengah dua pagi, aku sempat berpikir keras dan mempertimbangkan baek buruknya menceritakan apa adanya padanya, lagian aku juga sangat mempercayainya.
Oya, benernya biasa sih kalo aku ngobrol-ngobrol ama Rong-Rong ini sampe berjam-jam, bila hanya ngoceh satu dua jam aja, itu baru yang namanya luar biasa, hahaha...Ga tau sih, siapa yang cerewet juga, karena rekor kami berdua ngoceh di telefon itu tiga ratus delapan puluh menit alias enam jam dua puluh menit. Mungkin juga sama-sama bawelnya kalo ngegunjingin, ngobrolin dan ngocehin sesuatu di telefon. Rong-Rong juga tipe orang yang asik diajak bicara kok, jadi ya benernya lebih banyak aku yang diam, hehehe...
Kembali ke cerita semula tentang pertimbanganku untuk ngaku atau tidak pada Rong-Rong. Di sini aku jadi ingat pada pesan Naga Laut karena biasanya aku selalu ingin berlaku secara fair pada semua orang, maka tidak ada salahnya juga jika kali ini aku bersikap fair pada Rong-Rong-ku ini. Maka akhirnya kuberanikan jari jempol kiriku mengetik SMS dan menceritakan pengakuanku padanya kenapa aku susah. Harus kuakui, waktu itu perasaanku tidak enak, aku paling benci kalo harus menulis sesuatu dengan perasaan, karena aku bener nya bukan tipe cowo yang punya bakat untuk menyanyiin lagu-lagu melow atau maen sandiwara dan berperan sebagai orang yang berhati halus dan selalu berbelas kasihan pada orang laen. Tapi syukurlah semua cepat selesai dan aku kirim tuh SMS ku dengan suksesnya dan dengan hati lega ke hape bututnya, ya kusebut butut, karena cuma bisa menerima SMS paling panjang yang terdiri dari tiga SMS, dijaman hape biasanya bisa menerima beberapa SMS sekaligus, hahaha...
Aku tau waktu itu bahwa dengan mengaku padanya, mungkin bisa membuat hatiku bisa menjadi sedikit lega atau mungkin juga makin menambah kepedihan hatiku, belon lagi ditambah rasa malu, karena dia kenal tuh cewe misterius. Tapi dengan tabah dan dengan semangat yang hampir padam aku mulai menceritakan dengan jujur tanpa dibumbui oleh royco atau maggi (hmmm...rasanya aku saking kacaunya sampe mencampur bumbu masak dengan pikiran ya? Tapi ga papa lah sekali-sekali juga bole khan?) tentang apa yang pernah kuulas dalam coretanku tertanggal 6 Mei yang berjudul “Di Sinilah Aku“. Aku ingat, coretan itu kubuat sebagai limpahan rasa dukaku yang dalam, tapi pada akhirnya juga bisa membuat hatiku jadi super lega.
Di cerita curhat itu kuceritakan kalo aku lagi jato hati pada seseorang tanpa bisa aku cegah lagi. Sejujurnya pikiran sehatku memang menolaknya tapi ternyata hatiku berkata laen. Perasaan yang mendalam memang sangat sulit untuk dikontrol, bahkan juga oleh seseorang yang berpengalaman seperti aku, tapi bukan pengalaman sebagai playboy cap tiga kelinci lho, tapi pengalaman sebagai tempat curhatan banyak orang. Aku ungkapkan padanya dalam banyak SMS ku malam itu, betapa aku terlambat menyadarinya kalo aku sudah terlanjur suka cewe itu, sepertinya ada keinginan terpendam untuk bisa sekedar bertemu dan melihat dia lagi, bahkan sempat terbayang untuk bisa ngobrol lagi dengannya.
Semua pikiran seperti itu lah yang telah membuat aku tidak hepi akhir-akhir ini, karena aku tau pedekate ke dia itu lah yang tidak mungkin terjadi (aku ada alasan sendiri dalam kasus ini yang lebih baek kusimpan aja dalam hati dan hanya kuutarakan pada Rong-Rong di SMS ku itu). Semuanya itu cuma mimpi indah yang ku punya. Tapi ya mau apa lagi. Pikiran menolak kenyataan itu lah yang membuat aku sengsara.
Ada banyak hal ajaib yang terjadi waktu-waktu itu. Tiga hari sebelon aku bertemu dengan cewe itu, aku bermimpi aku bertemu dengannya dan justru tepat seperti itulah aku bertemu dengannya tiga hari kemudian, bahkan tepat sampai di posisi berdirinya yang diapit oleh kedua temannya. Nomer telefonnya memang sudah kubuang dari hape-hape ku setaon yang silam, karena aku sudah memutuskan untuk tidak ngapa-ngapain lagi, tapi apa bole buat nomer nya selalu muncul kembali, entah bagaimana. Tapi itu juga dikarenakan aku selalu pesimistis dengan semua barang-barang elektronik, maklumlah aku sendiri orang elektro, sehingga aku sering dengan suka rela dan terpaksa membuat back-up dari nomer-nomer telefon teman-temanku di dalam kartu SIM nya sendiri, sehingga jika harus ganti hape atau ada error, aku selalu punya copy dari contact list ku.
Seperti yang terakhir ini terjadi, aku merasa sangat sedih, karena aku tau aku telah menghapus semua nomernya dari contact list di outlook bajakanku, semua hape dan PDA ku di saat aku merasakan rindu yang luar binasa. Tapi tak terduga tak dinyana, tiba-tiba PDA ku bermasalah dan hanya mau melakukan pekerjaan yang kuminta dengan sangat lamban. Akhirnya akupun melakukan yang disebut dengan cold reset dengan risiko aku kehilangan seluruh data yang ada di built-in memory nya. Tetapi karena aku punya back up nya, maka aku tidak kuatir, karena aku bisa me-restore backup nya. Tapi apa yang kulihat, nomer telefonnya nongol lagi di daftar buddy ku (baca: contact list ku). Semua seperti keajaiban. Di sini aku ingat lagi apa yang kutulis diawal ceritaku yang tertanggal 6 Mei tersebut:
Tidak ada yang namanya kebetulan dalam cinta…yang tersisa hanya aliran-aliran hidup yang berjalan dengan sempurna...
Mungkinkah semuanya ini memang harus terjadi demikian? Jujur aja, aku tidak mau pusing lagi. Aku mulai menyibukkan diri dengan mengetik cerita-cerita kenangan seperti ini. Jadi semua ketikan-ketikanku ini dipicu oleh gundahnya perasaanku di sepanjang bulan Mei yang sangat panas ini. Aku tidak suka punya feeling seperti itu, karena aku juga mau mengenang mantanku lebih lama lagi, aku menghargainya sebagai seseorang yang telah membuat hatiku hepi, sangat hepi di masa lalu. Makanya tidak heran bila dalam banyak tulisanku di blog ku ini, aku banyak menuliskan dan sering menyinggung-nyinggung nama mantanku. Aku masi ingin menghormati mantanku sebagai mantanku agar dia bisa bangga punya mantan pujangga seperti aku, eh salah ya, agar dia bisa bangga kalo aku sebagai mantannya masi mau memperhatikannya dan menjaga perasaannya di saat hubungan resmi kami sudah berakhir.
Aku juga telah mengakui lebih banyak hal lagi, tapi itu lebih baek hanya untuk diketaui Rong-Rong seorang. Harus kuakui, kalo selama ini aku hanya bisa bersedih hati kalo berhadapan dengan wanita aja, tepat seperti kata Bob Marley dalam tembangnya yang berjudul “No Woman No Cry“, kalo tidak ada cewe, ya aku tidak sedih, karena aku tau gimana caranya membuat hatiku hepi. Idup sudah susah, panas dan laen-laen, ngapain lagi aku harus menyibukkan diri dengan segala kesedihan hati, jadi ya enjoy aja deh. Jadi tidak pernah aku bersedih hati seperti ini lagi sejak berakhirnya kasusku dengan mantanku dulu.
Di sisi laen aku sadar, kalo aku kini telah tua dan sudah saatnya untuk menarik diri. Andaikata aku lima taon lebih muda dari usiaku sekarang, mungkin aja aku akan maju untuk mengejar dia, karena aku ini aslinya tipe cowo pejuang yang ulet dalam hal-hal demikian. Tapi, aku sendiri sudah memutuskan untuk melupakan dia selamanya. Aku tidak ingin sakit hati lagi. Tapi disamping itu aku juga mau melindungi hatiku dulu dari segala perasaan yang tidak semestinya ada di sana. Paling tidak untuk sementara waktu.
Aku juga ada cerita pada temanku, Irwan di Flores. Irwan kenal aku dengan baek sewaktu kami masi tinggal di Jerman dan dia kenal betol semangat juangku yang tinggi sewaktu muda dulu. Aku yang selalu berpendapat kalo lelaki yang gentle harus maju mengejar cewe yang disukainya tanpa rasa takut ditolak. Makanya dia sangat kaget setelah ku beritau tau kalo aku tidak mau maju mengejar cewe yang satu ini. Dia menyindir aku untuk kembali mempertajam skill membunuhku (benernya lebih tepat killer instink) dengan maen game computer Age of Empire lagi. Aku menanggapinya dengan senyum pait dan dengan nada becanda aku hanya bilang, aku sekarang hanyalah buaya tua yang tidak bergigi, sedangkan mangsaku kali ini besar dan endut, jadi butuh tenaga ektra sedangkan buayanya lagi tidak berdaya dan dengan sedih dan sakit hati harus mundur dari ajang pertempuran yang jelas-jelas tidak akan bisa kumenangkan dengan mudah ini…
Sebagai penutup cerita ini, kukutipkan sekali lagi apa yang telah kutulis dalam coretanku tertanggal 6 Mei 2007 tentang ini sebagai pelipur duka yang mendalam dihatiku...
Biarlah mimpi-mimpiku indah bersamanya dan biarlah aku bole hidup bahagia dengannya walaupun hanya dalam angan-anganku saja. Karena yang aku cari dalam hidupku ini adalah kebahagiaan, aku telah bahagia karena telah mencintai seseorang walau dia tidak akan pernah tau kalo dia kucintai…
Tembang (I Wanna Take) Forever Tonight dari Peter Cetera (mantan pentolan grup musik Chicago Transit Authority) ini memang salah satu simbol demonstrasi dari kebolehan Peter Cetera dalam mengarang lirik lagu-lagunya, seperti misalkan juga tembang populer Glory of Love dari Peter Cetera yang mengiringi movie Karate Kid II. Peter Cetera selalu berhasil menyentuh hati pendengarnya dengan lirik-lirik nya yang bagus dan dengan melodinya yang kalem-kalem. Aku sendiri sebagai penggemar tembang-tembang dengan lirik yang istimewa, selalu suka pada tembang-tembang Peter Cetera sudah semenjak dia masi menyanyi di grup nya. Secara kebetulan sewaktu aku berusaha membuat diriku menjadi melow untuk menulis cerita ini, aku mendengarkan tembang ini tiba-tiba diputar sendiri secara acak oleh Apple iTunes ku. Maka tak pelak lagi aku segera mengulang tembang ini sampai aku selesai melukiskan ceritaku kali ini dan segera pula menuliskan liriknya dibawah ini lengkap dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia…
Feel your breath on my shoulder (kurasakan nafasmu di pundakku)
And I know we couldn't get any closer (dan aku tau kita tidak mungkin lebih mendekat lagi)
I don't wanna act tough, (aku tidak ingin bertindak jahat)
I just wanna fall in love (aku hanya ingin jato cinta)
As we move into the night (ketika kita memasuki malam hari)
I get crazy (aku menjadi gila)
Thinking how it's gonna be with you baby (berfikir bagaimana seandainya bersamamu, sayang)
I don't wanna play rough (aku tidak ingin bermaen kasar)
I've been loving you enough (aku telah cukup mencintaimu)
Oh, baby (oh, sayangku)
I wanna take forever tonight (aku ingin membawa malam ini selamanya)
Wanna stay in this moment forever (ingin berdiam dalam momen ini selamanya)
I'm gonna give you all the love that I've got (aku ingin memberimu semua cinta yang kupunya)
I wanna take forever tonight (aku ingin membawa malam ini selamanya)
Fill you up, (memenuhi dirimu)
fill you up with love (penuhi dirimu dengan cinta)
When we close the door all I need is in your eyes (ketika kita menutup pintu, semua yang kuinginkan ada di matamu)
I wanna take forever tonight (aku ingin membawa malam ini selamanya)
Touch my lips, (kau sentuh bibirku)
I'm on fire (akupun bergairah)
You're the only one I'll ever desire (engkaulah satu-satunya yang aku inginkan)
Turn the lights down low, (kuredupkan lampuku)
make the world go slow (kubuat dunia berputar perlahan)
When I'm holding you tonight (ketika aku memelukmu)
it's so easy (semudah itulah)
Nothing moves me like you do when you tease me (tiada yang menyentuh aku seperti ketika kau menggodaku)
And to rush would be a crime (dan desakan akan menjadi suatu kejahatan)
I just wanna spend some time with you baby (ku ingin menghabiskan waktuku denganmu, sayang)
I wanna take forever tonight (aku ingin membawa malam ini selamanya)
Wanna stay in this moment forever (ingin berdiam dalam kondisi ini selamanya)
I'm gonna give you all the love that I've got (aku ingin memberimu semua kasih yang kudapat)
I wanna take forever tonight (aku ingin membawa malam ini selamanya)
Fill you up, (memenuhi dirimu)
fill you up with my love tonight (penuhi dirimu dengan cintaku malam ini)
When we close the door all I need is in your eyes (ketika kita menutup pintu, semua yang kuinginkan ada di matamu)
I wanna take forever tonight (aku ingin membawa malam ini selamanya)
And when I'm here beside you (dan ketika aku ada di sini di sampingmu)
I wanna see what drives you out of your mind (aku ingin melihat apa yang mendesakmu keluar dari benakku)
I never wanna leave (aku tidak ingin pernah meninggalkanmu)
I only wanna be with you (aku hanya ingin selalu bersamamu)
'Cause I love how you feel (karena aku suka apa yang kau rasa)
your love is so real (kasihmu adalah nyata)
only love (hanya rasa cinta)
I wanna take forever tonight (aku ingin membawa malam ini selamanya)
Wanna stay in this moment forever (ingin berdiam seperti ini selamanya)
I'm gonna give you all the love that I've got (kan kuberikan padamu semua kasih yang kumiliki)
I wanna take forever tonight (aku ingin membawa malam ini selamanya)
Wanna stay in this moment forever (ingin berdiam dalam momen ini selamanya)
I'm gonna give you all the love that I've got (kan kuberikan padamu semua kasih yang kumiliki)
'Cause I can't live without you (karena aku tidak dapat hidup tanpamu)
Siapapun Juga
Mood : merenung
Cuaca: panas tak berawan
Snack : gak berani maem karena ditegur mantan, kebanyakan maem snack
Song : Anyone at All dari Carole King
Genre : Easy listening
Tanggal : 23 Mei 2007
Dedikasi : Cecilia si Rong-Rong, adek angkatku, atas permintaannya (Bagian I)
Bagaimana rasanya jika dalam hidup kita yang biasanya sepi tiba-tiba kedatangan seseorang yang berarti? Apakah kita akan senang dan bahagia karena kini ada seseorang sebagai tempat berbagi suka dan duka sebagai jawaban dari doa kita yang selama ini kita panjatkan dengan susah payah? Atau malah kita akan menjadi sedih karena kedamaian dan ketenangan batin kita tiba-tiba menjadi bergejolak kembali dan malam-malam kita yang indah penuh dengan kedamaian tiba-tiba diganggu dengan mimpi-mimpi indah bersamanya?
Semalam aku asik bertelefon ria dengan adek angkatku Cecilia alias Rong-Rong dan membicarakan dengannya tentang arti mencintai dan dicintai seseorang, tentang kisah kasihnya dengan cowo nya, harapan, ketakutan yang dipunyainya baek yang real maupun yang tidak nyata, tentang kesedihan hatinya, tentang email darinya yang berisi perasaan yang dipunyainya saat dia membaca coretanku tentang David yang berjudul “Dunia Biasa”, dan dia juga meminta aku menulis sesuatu tentang dirinya seperti yang pernah aku tulis untuk Ratna si Naga Laut tanggal 14 Mei 2007 yang lalu dan pada akhirnya tiada petir dan guntur dan tanpa sungkan-sungkan dia menuduhku lagi bersedih hati dan memintanya mengaku dengan jujur padanya. Nah lho?
Dia ngotot bilang karena keterdekatannya denganku, maka dia tau kalo aku pasti saat ini lagi bersedih, tapi aku tidak mau ngaku...walah, weleh, woloh, gengsi dunk, tapi kok dia tau ya? Siapakah Rong-Rong ini? Mungkin lebih baek kalo kuulas satu persatu apa yang terjadi di antara kami berdua selama ini. Di bagian pertama dari tulisan hari ini akan mengulas tentang Rong-Rong sendiri, dan di bagian kedua yang kutulis besok akan kuulas tentang mengenai diriku sendiri dari segi yang dikenal Rong-Rong. Idenya itu biar ceritanya tidak berkepanjangan bisa bikin ruwet bin kusut…
Setiap dari kita pasti pernah mengalami yang namanya jato cinta. Rupanya Rong-Rong-ku pun akhir-akhir ini demikian, hanya saja saat itu dia tidak merasa yakin akan apa yang dialaminya. Atas permintaan Rong-Rong, aku telah mengirimkan copy dari tulisanku tentang David beberapa waktu silam ke email Rong-Rong. Sebagai balasannya aku mendapatkan tulisan sebagai berikut
Bagaimana dunia esok, tidak ada yang tahu; bagaimana kelanjutan suatu hubungan aku juga tidak tau. Tapi apapun yang terjadi in this ordinary world, I will learn to survive. Apapun yang terjadi, aku akan bersyukur pernah ada orang yang menyukai aku. Entah apapun yang terjadi, aku akan tetap bersyukur karena pernah punya kesempatan mengenalnya.
Kejujuran kadang menyakitkan, kejujuran kadang mengecewakan, kejujuran mungkin akan membuat aku kehilangan; kejujuran hari ini mungkin akan membuat aku sedih, akan tetapi aku percaya...di masa depan kejujuran dapat menjadi kunci keterbukaan; kejujuran akan membuat kita belajar mengerti dan menerima.
Apa yang akan terjadi di masa depan, aku tidak tahu; tapi biarlah aku belajar percaya apa yang akan terjadi adalah yang terbaik yang harus terjadi. Tuhan sudah membuat rencana yang indah untuk masing-masing dari kita di waktuNya. Entah apa perasaanku malam ini, entah sedih, kehilangan, menangis ataupun lega, aku
selalu berharap yang terbaik baginya.
Email dari adek angkatku Rong-Rong, kurasakan begitu penuh dengan emosi, ya emosi yang selalu dipunyainya. Aku mengenal Rong-Rong-ku ini dengan baek, bahkan sangat baek. Sudah sering dia mencariku untuk sekedar ngobrol-ngobrol denganku terutama di saat dia susah, di saat dia lagi resah dan gelisah dan di saat dia ketakutan. Ya bole kubilang, banyak saat-saat duka yang kulalui bersama dia. Sebagai koko angkatnya, aku hanya selalu berusaha berada di sana untuknya dan menghibur dia, walau kadang hanya bisa kulakukan dari jauh. Melalui telefon sering kudengar suaranya yang tergolong keras itu berubah perlahan menjadi tangisan yang menyayat hatiku. Tangisan yang nyata dan tidak dibuat-buat dan yang keluar dari lubuk batinnya yang terdalam. Tangisan itupun kadang membuat hatiku menangis, aku bukan orang yang tega, akupun berhati lemah jika berhadapan dengan orang yang menangis. Tapi dari semua itu aku tau, adekku yang inipun sangat sering menderita dan tragisnya banyak penderitaan batinnya yang tidak kuasa diucapkannya melalui bibirnya yang manis. Tapi anehnya aku pun mengetauinya, aku tau semuanya, karena biar bagaimanapun juga dia adekku, tidak lah perlu dia mengutarakan semua kesedihannya, aku sudah tau. Ya aku tau dari saat awal dia mulai membuka mulutnya, aku bisa menerka semua deritanya karena aku mengenalnya dengan sangat baek.
Kukenang kini, saat-saat dia susah, setelah putus dengan pacarnya. Malam-malam yang penuh susah dan derita itupun harus dilaluinya sendirian dengan tabah ataupun juga dengan terpaksa, aku tidak tau pastinya.
Pernah suatu malam minggu dimana aku berada di rumah ortuku di Sidoarjo, aku mendapat SMS darinya yang isinya menceritakan kesedihan hatinya, karena sabtu malam itu harus dihabiskannya sendirian di rumahnya, tanpa ditemani siapapun. Aku masi ingat kalo secepat aku membaca SMS darinya itu, akupun dengan secepat kilat meraih gagang telefon butut yang diproduksi dari jaman kompani di rumahku itu untuk segera memutar dengan susah payah no telefon rumahnya di Cisedane Surabaya. Aku ingat aku telah menghabiskan waktuku malam itu untuk sekedar ngobrol dan ngoceh-ngoceh dengannya, di telefon. Paling tidak aku berusaha untuk menunjukkan padanya kalo akupun peduli padanya, disaat dia kesepian dan membutuhkan seseorang untuk menemaninya. Paling tidak aku tau aku sudah berusaha dan aku tau diapun bahagia kutemani.
Ada lagi kali laen, suatu malam nan kelabu, sewaktu tiba-tiba petir menyambar sebuah tempat di Cisedane tanpa aba-aba, dan segera menyebabkan padamnya aliran listrik di sekitar sana. Malam itu malam yang dingin dan angin yang bertiup dengan kerasnya di luar rumah. Situasi menjadi gelap pekat. Desisan angin badai yang bergemuruh melewati kisi-kisi jendela dan pintu, kerasnya suara air hujan yang menerpa jendela rumah dengan ganasnya dan air hujan yang menghantam dengan kejinya atap rumahnya di Cisedane. Singkatnya hujan badai di malam laknat itu juga disertai oleh mendadak menjadi terangnya langit karena kilat yang diikuti dengan setia oleh suara petir menyambar yang terdengar menggelegar dahsyat mengecilkan nyali setiap insan manusia yang mendengarnya. Ya malam yang diwarnai dengan hujan badai itupun harus dilaluinya dengan penuh kecemasan, sendirian. Ya sendirian. Mungkin pula malam itu dirasakannya kalo bulu kuduknya berdiri sendiri. Ya, kinipun masi bisa kubayangkan dengan jelas bayangan seperti itu di depan mataku, Rong-Rong, adekku ketakutan setengah mati di sana, karena dia lagi sendirian di tengah malam buta.
Masih terbesit di benakku kini, ketika telefon butut di rumah ortuku di Sidoarjo tiba-tiba menjerit dengan sumbangnya memecah keheningan di tengah malam itu dan aku pun langsung berlari-lari kecil keluar dari kamarku yang sejuk itu dan aku pun menuju ke meja telefon dan dengan ogah-ogahan membaca nomer telefon yang muncul berkedip di display caller id telefon bututku. Setelah aku melihat nomernya muncul disana dan akupun segera menyambut panggilan telefon itu dengan suka cita. Dengan sabar aku mendengarkan suara lembutnya yang terdengar sedikit panik itu di ujung kabel yang di sana, dia menceritakan padaku ketakutan hatinya akan hujan yang deras, kilat yang menyakitkan matanya dan petir yang baru menggelegar dengan dasyatnya. Dia memohon padaku dengan sangat untuk menemaninya semalaman itu sampai dia capek tertidur atau paling tidak sampe badai malam hari itu sudah berlalu.
Aku ingat dia bercerita kalo dia saat itu tidak berani tidur di atas ranjang empuknya yang memang dipasang persis di depan jendela tua yang mengarah ke arah jalan raya. Kala itu dia sedang berbaring meringkuk memeluk guling hangatnya yang dengan membisu dan dengan kesetiaan luar binasa rela menemaninya di atas lantai marmer kamarnya yang dingin. Rong-Rong-ku sedang mengalami ketakutan yang luar binasa. Aku hanya bersyukur, kalo aku belon tertidur lelap malam itu sehingga aku masi bisa membantunya mengatasi segala kegalauan hatinya dan ketakutannya hanya dengan mengajaknya bercerita tentang ini dan itu yang bisa membuatnya melupakan keadaan di sekitarnya dan aku dengar dia bisa kembali tersenyum dan tertawa dengan riangnya. Yah, malam-malam seperti itupun pernah aku lalui bersamanya. Aku hanya ingin ada di sana saat dia membutuhkanku dan dia tau aku peduli keadaannya dan aku tidak akan lari dari sampingnya di saat-saat dia susah. Itu saja tidak lebih...
Masih ada banyak lagi malam-malam laennya yang kulewati dengannya melalui kontak telefon. Malam-malam dimana aku berusaha mendengarkan dengan sabar dan penuh minat cerita-cerita horornya tentang kegagalan cintanya dengan beberapa orang yang sempat membuai pikirannya dengan harapan-harapan indah dan mengusiknya dengan impian-impian yang tak terlupakan. Memang ada juga malam-malam dimana aku hanya mendengarkan suara isak tangisannya yang menyayat hatiku, tangisan hatinya itu pun membuat aku terharu dan ikut menangis pula dalam hati, walau dia tidak pernah tau akan hal itu. Bahkan kadang aku sepertinya ingin segera meluncur secepatnya ke rumahnya untuk sekedar menemuinya sambil tersenyum manis padanya supaya dia tenang dan hepi, memeluk dirinya biar kehangatan mengalir dari badanku yang endut ini kepadanya, dan mengusap lembut rambutnya yang hitam biar dia tau akupun peduli padanya, membiarkan kepalanya bersandar pada dadaku yang empuk atau di pundakku biar dia tau bahwa aku sedang melindunginya, mungkin juga aku akan membiarkannya menangis sejenak dalam pelukanku yang erat biar dia sedikit lega serta menghiburnya dengan kata-kata yang lembut dan mungkin juga menghapus air mata yang mengalir dari matanya jatuh membasahi pipinya dengan selembar tissue kertas bersih, membantunya untuk membersihkan hidungnya dan membisikkan kata-kata lembut di telinganya seperti “bersabarlah dan tenanglah dulu, Rong, ini semua Tuhan yang mengijinkan, dan kalo dia mengijinkannya, pastilah dia tau engkau mampu mengatasinya“. Bahkan mungkin pula aku akan mengecup pipinya...tapi... stop... stop... stop...
Mengapa aku tidak melakukannya? Mengapa aku hanya memilih mendengarkan jeritan suara hatinya hanya melalui pesawat telefonku? Gampang saja jawabannya, hubunganku dengan Rong-Rong-ku ini dari awalnya sudah di design sebagai hubungan sebatas koko angkat dan adek angkat, hubungan yang sederhana tetapi riskan bila kami membiarkan “perasaan kami berdua” mulai terlibat didalamnya baek dengan sengaja maupun tidak sengaja. Aku pernah melakukan semua yang kusebut diatas itu terhadap adek kandungku sendiri, dikala hatinya galau atau dalam kemarahan yang luar binasa, tapi itu khan tidak mungkin kulakukan terhadap Rong-Rong-ku ini, yang de-facto tidak sedarah daging denganku ini. Aku mempunyai beberapa adek angkat dalam hidupku ini, mereka semua sangat berarti untukku, tapi terkadang aku pun juga mempunyai kekasih. Beda adek angkat dan kekasih hanyalah di keberadaan “perasaan hati” dalam hubungan kami.
Aku jadi teringat akan movie When Harry Met Sally yang dibintangi Meg Ryan dan Billy Chrystal. Di saat cewe yang diperani Meg Ryan sedang susah, dia menelefon teman cowo dekatnya yang dibintangi Billy Chrystal, dan sang cowo pun datang. Kemudian sang cewe menangis lega dalam pelukannya. Apa hasilnya? Mereka memadu kasih di malam itu di atas ranjang dan bermutasi dari teman biasa menjadi kekasih. Ide dari cerita When Harry Met Sally ini tidak laen dan tidak bukan adalah penegasan kalo seorang cowo dan cewe tidak bisa berteman secara alami, karena akan selalu ada bayangan sex di antaranya. Justru inilah yang harus kuhindari, adek angkat tidak bisa dengan seenaknya sendiri dikanibal menjadi kekasih...
Aku bohong kalo aku bilang aku tidak tau (hampir) semua kesulitan Rong-Rong-ku ini. Tapi aku melihatnya juga sebagai seorang wanita dewasa yang sepertinya kehilangan pegangan dalam hidup ini akhir-akhir ini. Aku melihat Rong-Rong-ku ini sebagai seorang wanita yang di dalam hatinya hanya terdapat dendang kenangan masa lalu, di saat dimana dia berbahagia bersama mantannya. Hanya itu. Hatinya tertutup untuk cowo laen dan hanya dipenuhi oleh si Dia dari masa lalunya. Maka tak heranlah jika semua cowo yang ingin melakukan manover mendekati Rong-Rong pun akhirnya harus gigit jari pula dan itu bukan hanya menyebabkan sang cowo yang telah pedekate dengan intensivnya pada akhirnya harus pergi darinya dengan menderita lahir dan batin karena gagal memenangkan hati Rong-Rong-ku, tetapi bukan hanya itu, Rong-Rong-ku sendiri menderita karena telah gagal menemukan orang yang tepat baginya itu dan hatinya menjadi gundah karena telah dihantui oleh perasaan telah mengecewakan seorang yang telah suka padanya…
Dalam emailnya padaku yang kukutip diatas tadi, hal ini diungkapkannya dengan kata-kata
...Apapun yang terjadi, aku akan bersyukur pernah ada orang yang menyukai aku. Entah apapun yang terjadi, aku akan tetap bersyukur karena pernah punya kesempatan mengenalnya...
Dalam situasi yang demikian ini, aku akhirnya memutuskan untuk bertindak rada kejam walau untuk kebaekan nya Rong-Rong sendiri. Karena aku tidak tega melihatnya menghabiskan berliter-liter air mineral cheers sebagai cairan pengganti air matanya sebelon dilanda dehidrasi, karena dia telah menangis sepanjang hidupnya. Aku tidak rela melihatnya menangis sedih lagi. Alhasil aku mempengaruhi Rong-Rong untuk mau rela melepaskan bayang-bayang mantannya dari dalam lubuk hatinya untuk selamanya. Mantannya harus segera pergi dari lubuk hatinya itu. Entah kenapa, Rong-Rong pun akhirnya menjadi bijak dan setuju dengan usulku. Tetapi dengan terpaksa aku harus melihatnya menangis lagi. Dia sangat sedih, ya aku bisa merasakannya, tapi semoga dia menangis itu untuk yang terakhir kalinya.
Rong-Rong sekarang sudah bertekad untuk melapangkan ruang dalam hatinya untuk seorang calon yang saat ini masi belon diketaui jelas wujudnya, walau ada beberapa buaya darat yang sudah melayangkan surat dan isyarat lamarannya. Sebagai penghibur hatinya, akupun menjanjikan padanya untuk standby berada di sana dan siap menangkapnya kapan saja bila dia jato lagi. Karena sejak dari awal aku akan berada di belakangnya agar dia tidak takut untuk melangkah maju dan mengambil risiko bercinta dengan seorang cowo yang layak untuk mendapatkan hatinya yang tulus itu. Aku tau Rong-Rong sangat hepi mendengarkan tawaranku. Tapi memang cewe waras manakah yang tidak hepi bila dia tau dia tidak sendiri di dunia ini, tapi dia punya tempat untuk berlindung jikalau badai melanda kehidupan pribadinya? Tapi akankah yang demikian itu akan bisa berjalan selamanya? Jujur aja, aku pun tidak tau...
Tetapi Rong-Rong sudah sadar sendiri, siapa sih yang tau hari esok kita akan bagaimana? Seperti yang dia tulis sendiri padaku di email tersebut dimana ada tertulis:
…bagaimana dunia esok, tidak ada yang tahu, bagaimana kelanjutan suatu hubungan aku juga tidak tau. Tapi apapun yang terjadi in this ordinary world, I will learn to survive…
Ya akupun bahagia, rupanya Rong-Rong sudah mengerti arti tembang Ordinary World dari Gregorian Masters of Chant yang kusertakan dalam karanganku tentang David itu. Rong-Rong telah belajar, dia harus berjuang untuk hidup, berjuang untuk meraih kebahagiaannya sendiri. Karena hanya kebahagiaanlah yang dia (dan pastinya kita semua) impi-impikan dalam kehidupan ini.
Kepasrahan yang tersirat dalam emailnya pun bisa dibaca di sana, seperti yang dia tulis di sana:
…Apa yang akan terjadi di masa depan, aku tidak tahu; tapi biarlah aku belajar percaya apa yang akan terjadi adalah yang terbaik yang harus terjadi. Tuhan sudah membuat rencana yang indah untuk masing-masing dari kita di waktuNya. Entah apa perasaanku malam ini, entah sedih, kehilangan, menangis ataupun lega, aku selalu berharap yang terbaik baginya…
Begitu tulus suara hatinya yang dia ungkapkan dengan emailnya padaku tersebut. Aku yakin, waktu itu dia pasti membutuhkan banyak tenaga dan perasaan untuk menulis email singkat dan bermakna tersebut, bahkan mungkin dia pula dia sempat bersedih sejenak... Sebuah email yang sarat dengan emosi jiwanya, sebuah email yang mengisyaratkan padaku, kalo Rong-Rong-ku ini bukan lagi Rong-Rong yang dulunya aku kenal, Rong-Rong yang dulu hidupnya sangat tertekan, tertekan oleh keadaan, tertekan oleh perasaannya, tertekan oleh suara hati nuraninya yang lembut, tertekan oleh rasa bersalah karena telah tidak mampu mencintai orang laen yang mencintainya, tertekan oleh perasaan cintanya yang tak terbalas, tertekan oleh semua yang ada di sekelilingnya, tertekan karena merasa tidak pernah bisa dimengerti orang laen, bahkan juga tertekan oleh beban pekerjaan di kantornya dan ini semua disebabkan karena hatinya yang lembut dan suci telah terluka parah oleh panah asmara yang telah ditembakkan oleh mantannya beberapa taon silam dan dia tidak mampu bangkit lagi dari derita batin itu…
Ketulusan yang tersirat dalam emailnya itu sempat membuatku termenung sejenak, segala kenangan indah akan adek angkatku yang tergolong spesial ini pun mulai bermunculan di benakku, sehingga aku memutuskan untuk menulis cerita kenangan akan dirinya di sini, tapi benernya juga setelah aku didesak juga olehnya untuk menceritakan apa yang kuliat dan kuketaui tentang dia dalam sebuah coretan. Rong-Rong-ku kini telah menjelma menjadi seekor landak, landak yang tidak berduri, landak yang harus dilindungi, landak yang lemah, tetapi juga landak yang layak untuk dicintai, karena dia tidak bisa menusuk (perasaan hati) orang laen. Karena segala kekerasan hatinya yang disebabkan tidak tersedianya ruang dalam hatinya untuk orang laen itu dan segala kekerasan hatinya yang telah membuat dirinya sendiri dulu menderita, kini telah pupus sirna.
Rong-Rong-ku kini mengenal rasa takut, takut akan kesendirian dalam hidup ini. Mantannya telah pergi dari hatinya, ruang hatinya itu telah kosong dan masi kosong, belon ditempati orang laen, makanya Rong-Rong-ku takut, ketakutan harus menghadapi semuanya sendirian tanpa seorangpun. Rong-Rong-ku kini juga mengenal kesedihan, sedih karena dia sadar kini dia harus bersedih sendiri tanpa bayang-bayang mantannya yang telah memblokir hatinya yang suci itu, selama ini. Rong-Rong-ku kini bisa mengenal rasa kehilangan, kehilangan perlindungan dan kehilangan sentuhan rasa kasih sayang dari seseorang yang pernah dicintainya. Perlindungan semu yang selama ini bisa didapatkannya bila dia membayangkan mantannya ada di sana seperti dulu lagi. Rong-Rong-ku kini telah belajar mengenal rasa lega dan tangisan. Kelegaan hati dan tangisan yang disebabkan karena sensibilitas nya yang telah tersentuh oleh seseorang. Singkatnya, Rong-Rong-ku kini mengenal apa itu artinya punya perasaan lagi, karena sang pemblokir hatinya telah dibiarkannya pergi…
Mungkin kita juga tau, jika seseorang yang telah mengenal apa arti cinta, maka dia juga belajar menangis, dia menjadi sensitiv. Tangisan bukanlah tanda kelemahan tapi tangisan adalah tanda kekuatan, ya kekuatan dari dalam diri kita yang memperjuangkan dan menyuarakan rasa hati kita. Rasa yang tidak terucapkan akan keluar dalam bentuk tangisan. Tangisan kepasrahan. Orang yang tidak bisa menangis adalah orang yang tidak pernah mengenal arti cinta dalam hatinya dan dihatinya tiada kasih sayang...
Mungkin lebih baek kita perhatikan orang-orang di sekeliling kita sekarang, terutama yang cewe. Pasti ada aja cewe yang berwajah judes dalam sehari-harinya ataupun ketus dalam berkata-kata sehingga menyakitkan hati orang laen (terutama cowo), aku tau dari pengalamanku pribadi, kalo cewe yang demikian itu seorang cewe yang tidak berbahagia dalam hidupnya, cewe yang sangat menderita dalam hidupnya, cewe yang hatinya pernah dilukai oleh seseorang dengan kejamnya sehingga menimbulkan bekas (bandingkan dengan arti lirik lagu Love Hurts dari Nazareth yang kulampirkan dalam karanganku “Cinta Menyakitkan” tanggal 18 Mei 2007 yang lalu) dan dia ingin melindungi hatinya sedemikian rupa sehingga hatinya tersentuh lagi oleh orang yang salah dan cewe tipe ini akan lebih memilih menelan deritanya sendiri. Keketusannya adalah ungkapan jeritan hatinya, kejudesannya adalah jeritan permintaan kasih sayang yang tidak kuasa diungkapkannya dengan kata-katanya. Tapi cewe yang demikian itu juga adalah cewe yang sangat kesepian. Bandingkan dengan cerita nahkoda kapal yang mencari pulau yang berlabuh dan yang kutulis tanggal 20 Mei yang silam dengan judul “Itu Seharusnya Kamu”. Disitu kutulis, seorang putri yang memperkuat pertahanan pantainya sedemikian rupa pasti akan dijauhi pulaunya oleh para nahkoda yang melintas, tapi bila ada satu nahkoda yang nekad menembus pertahanan pantai tersebut dan sukses, maka nantinya nahkoda itu akan menemukan seorang putri yang akan rela berserah diri padanya. Cerita lengkapnya tentu saja bisa ditemukan dalam artikel yang berjudul “Itu Seharusnya Kamu” itu, bisa direnungkan dan sebenernya mudah dimengerti, asalkan kita mau membuka hati kita lebar-lebar…
Dulu Rong-Rong-ku selalu berusaha menyembunyikan segala kegalauan dan segala perasaannya di dalam hatinya sendiri. Dimana dia masi menemukan bayang-bayang mantannya di sana, sebagai tempat berlindung, di situ dia merasa aman. Kini tidak lagi, mantannya telah pergi, pergi untuk selamanya dari hatinya, karena Rong-Rong sudah sadar kalo keberadaan mantannya di sana itu selama ini ternyata sangat mengganggu proses pencarian penggantinya. Tidak tau itu kini sudah disadarinya dengan sepenuh hati atau tidak.
Yang jelas kini Rong-Rong-ku telah berreinkarnasi menjadi seorang wanita yang penuh perasaan, wanita yang penuh dengan energi dalam kehidupan, dia bukan lagi wanita yang melarikan diri dari kesedihan hatinya dengan bekerja, bekerja yang keras untuk meniti karirnya. Aku jadi teringat movie Sleepless in Seattle, dimana Tom Hanks memerankan posisi seorang arsitek yang baru saja ditinggal mati oleh istri yang dicintainya. Terus dia berpendapat kalo dia bisa lari dari bayang-bayang istri yang dikangeninya itu dengan cara bekerja keras, ya bekerja keras, bahkan setelah istrinya dimakamkan, sang arsitek rela pindah sejauh mungkin dari kota asal mereka ke kota Seattle nun jauh di pesisir pantai barat USA yang selalu diliputi kabut dan hujan dalam sembilan bulan dalam setaon. Dia lari dari kenyataan, kenyataan pait yang telah membuatnya menderita. Sejak istrinya meninggal, sang arsitek itu tidak punya kemampuan untuk menghadapi kenyataan itu, hari-harinya dilewatinya dengan penuh rasa kesepian. Hilangnya kasi sayang, hilangnya perasaan dibutuhkan oleh sang istri, hilangnya sentuhan penuh kasi sayang, hilangnya perhatian, hilangnya kebersamaan bersama dengan seseorang yang dikasihi, semuanya telah mengubah keceriaannya menjadi seorang pemurung dan seorang yang sinis. Untungnya dalam kondisi yang tidak menguntungkan itu, Jonah, anak semata wayangnya terinspirasi oleh sebuah tayangan konsultasi psikologi di radio yang di pandu oleh dokter Marcia. Pada malam Natal Jonah melaporkan keadaan papanya ke dokter Marcia. Siaran radio yang ditayangkan ke seluruh Amerika ini ternyata menggugah minat banyak pendengar dan juga didengarkan dengan penuh minat oleh seorang redaksi surat kabar yang bernama Annie yang diperankan oleh Meg Ryan. Annie jato hati pada sang arsitek, karena Annie telah mendengarkan kepasrahan dan ketulusan hatinya dari suaranya di radio tersebut, kesucian hati seorang pria yang dipenuhi dengan cinta kasih yang mendalam dan terutama juga tergugah oleh kepolosan hati Jonah yang mengatakan dengan lantang kalo papanya butuh seorang istri dan telah tidak bisa tidur bermalam-malam sejak mamanya tidak ada lagi di sampingnya. Tentu saja di akhir cerita, semuanya berakhir dengan hepi ending di atas menara Empire State Building di kota New York dengan dipertemukannya kedua insan ini dan tentu saja atas jasa Jonah dan teman baek Annie.
Rong-Rong pun demikian, dia telah lari dari kenyataan bahwa dia telah kehilangan kasih seseorang dan telah menyibukkan diri dengan pekerjaan-pekerjaannya. Dia ngaku padaku, kalo dia tidak ingin menghabiskan waktunya dengan diam-diam aja dirumah, karena nanti dia stres kepikiran ini dan itu. Banyak kegiatan yang sifatnya suka rela telah dilakukannya, mulai dari membantu teman-temannya sesama apoteker di rumah sakit mencampur obat, dan juga membantu tugas-tugas di gereja, banyak kegiatan untuk menolong sesama teman dilakukannya, mulai dari bantu legalisir sampe-sampe dia rela menjadi sopir bagi teman-temannya. Tapi semua nya ini tidak laen dan tidak bukan adalah sebuah bentuk pelarian, pelarian dari kenyataan kalo dia itu seorang wanita yang kesepian dan membutuhkan perhatian dari seorang lelaki yang bukan buaya darat…
Untungnya Rong-Rong-ku kini telah menjelma menjadi seorang wanita yang diidam-idamkan semua pria gagah, seorang wanita yang hatinya telah siap untuk menerima kehadiran seorang pria yang ingin menyandingnya. Aku yakin Rong-Rong ku ini suatu hari nanti akan menemukan cowo yang tepat dan yang layak untuk menemani dirinya seumur hidupnya. Karena Rong-Rong-ku ini sekarang adalah wanita yang hatinya telah dipenuhi cinta kasih suci dan kejujuran. Walaupun seperti yang dia tulis sendiri:
Kejujuran kadang menyakitkan, kejujuran kadang mengecewakan, kejujuran mungkin akan membuat aku kehilangan; kejujuran hari ini mungkin akan membuat aku sedih, akan tetapi aku percaya...di masa depan kejujuran dapat menjadi kunci keterbukaan; kejujuran akan membuat kita belajar mengerti dan menerima…
aku yakin, Rong-Rong-ku ini akan bisa tegar menghadapi hidupnya sendiri yang lebih berharga dan lebih membahagiakannya.
Selamat menempuh hidup baru, Rong, semoga dikau selalu bahagia dalam hidup ini, semoga hari-hari mu tidak selamanya kelabu seperti sekarang ini dan penuh dengan isak tangisan yang menyayat kokomu ini. Semoga kamu dapat cepat menemukan jodomu, yang sesuai dengan pilihan hatimu. Supaya kamu tidak lagi sendiri di dunia ini dan tidak perlu lagi lari dari kenyatan karena akan ada seseorang yang menopangmu di sampingmu, seseorang yang mampu menemanimu seumur idupmu, seseorang dimana kamu bisa sandarkan dirimu padanya di saat kamu susah dan membawamu keluar dari derita dan dukamu, seseorang yang mau mendengarkanmu seperti aku lakukan, seseorang yang bisa kamu percayai kata-katanya dan tidak menyakitkan hatimu dengan kata-katanya, seseorang yang tidak menipumu, seseorang yang rela menghiburmu dengan kata-katanya yang tulus dan peduli denganmu di semua keadaan, dalam suka dan duka. Selama seseorang itu belon hadir dalam hari-harimu, datanglah padaku setiap waktu, Rong, di waktu kamu susah, karena dihatiku ada kasih, kasihku padamu, kasi seorang koko pada adeknya. Datanglah padaku seperti selalu kamu lakukan selama ini, aku akan selalu menyambutmu kapan saja dengan tangan terbuka, karena kamu adekku. Padaku kamu bole berlindung untuk sementara waktu, selama badai masih bergolak diluar sana dan selama kamu butuh perlindungan sampai akhirnya kamu merasa kuat dan mampu melangkah maju lagi untuk menatap masa depanmu yang indah. Kuharap seseorang yang nantinya akan mengambil posisiku itu akan bisa memberikan yang terbaek bagimu di hari ini dan di kemudian hari…Aku sayang kamu, Rong...
Nah jadinya, ceritanya itu tadinya aku dapat tugas mengarang nich dari Rong-Rong dan aku harus bercerita tentang dia dan aku. Aku harus mengakui, kalo pekerjaan karang mengarang adalah hal yang susah bagiku. Dibandingkan dengan mengarang karya tulis ilmiah yang pada dasarnya sangat mudah dan dapat dikerjakan dalam situasi dan mood apapun juga, karena hanya didasarkan pada fakta yang ada dan diceritakan tanpa emosi sama sekali, maka mengarang tentang suatu hal yang menyangkut perasaan hatiku adalah suatu hal yang menyiksaku, bukan karena nyatanya aku seorang lelaki tulen tetapi karena benernya mood ku pada saat ini lagi hepi-hepi aja. Alhasil aku memilih beberapa tembang yang bernada melo-melow dulu dan memutarnya beberapa waktu dulu untuk menemaniku berfikir ke thema yang dipilih dan membawa mood ku untuk menjadi dikit melow dahulu sehingga bisa menuangkan karya pikirku menjadi sebuah cerita yang memberikan arti.
Cerita seperti yang kutulis di atas ini, bukannya cerita novel cinta seperti banyak ditulis orang, tetapi tulisan diatas adalah murni keluar dari lubuk hatiku yang terdalam. Kuakui, banyak dari karangan-karangan ku yang kutulis untuk menyuarakan isi hatiku, karenanya tidaklah terdengar ataupun tertata dengan rapi sewaktu dibaca lagi, tapi aku dengan sadar membiarkannya tanpa di edit lagi dan mengirimkannya ke server blogspot. Karena itulah yang benar dan itulah yang mencerminkan keadaan sesungguhnya sewaktu jari jemariku mulai menari-nari di atas tuts keyboard computer ku yang keras. Yang aku ungkapkan di blog ku adalah seratus persen perasaanku murni dan tanpa dibumbui apa-apa lagi dan tidak akan ku edit lagi alur ceritanya.
Memang karanganku tidak akan menjadi sempurna seperti karangan-karangan Nicholas Sparks misalnya, jelas aja kalo novel-novel karya Nicholas Sparks bisa terbaca begitu sempurna alur ceritanya, karena dia mempunyai seorang editor profesional yang membaca naskahnya dahulu, menyunting alur ceritanya dan memberikan feedback (masukan dan koreksi) padanya. Juga harus diingat Nicholas Sparks adalah penulis novel profesional yang tau apa itu arti kasih sehingga dia bisa menggambarkan semua karakter di dalam novel-novelnya dengan penuh perasaan yang menyentuh hati setiap pembacanya, setiap kali dia duduk di Starbuck Cafe (sori bukan iklan tersembunyi, tapi kenyataan) untuk menuangkan jalan pikirannya melalui jari jemarinya yang menari-nari di atas keyboard laptop Apple nya. Tapi aku bukan Nicholas Sparks, yang kutulis bukan nya ceritaan fiktiv, yang kutulis adalah kebenaran dan perasaan yang kupunya sebagai seorang lelaki tulen yang sebenarnya tidak sangat pandai menyembunyikan perasaannya...
Tembang Anyone at All (siapapun juga) dari Carole King ini pertama kalinya kudengar sebagai musik pengirim gambar di dalam sebuah VCD pernikahan cece temanku, yang berprofesi sebagai pramugari dari Cathay Pasific di taon 2000. Begitu indahnya melodi ini sehingga akupun segera mengenalinya di akhir movie You Got Mail dari Meg Ryan dan Tom Hanks. Begitu indahnya suara Carole King ini seperti suara anak kecil. Tapi kalo kita dengar lebih jelas tanpa background musiknya kitapun segera mengenali kalo Carole King bukanlah anak kecil lagi, tapi hanyalah seorang wanita yang masih mempunyai suara seperti anak ABG.
Ternyata bila kita simak dengan cermat, tembang ini menggambarkan kisah seorang yang sedang jato cinta. Ya jato cinta memang berjuta rasanya, digambarkan di dalam tembang ini, kalo orang yang jato cinta dengan relanya menghabiskan banyak waktu dengan partnernya, dia mampu mengingat suara, wajah dan semua bayangan indah laennya sehingga menjadi suatu kenangan luar biasa yang terlupakan.
Jato cinta itu terjadinya secara tiba-tiba, mungkin semuanya tidak seperti direncanakan, seperti sebuah keajaiban yang tidak dapat ditolak lagi. Disitulah kita harus berhati-hati menjaga tingkah laku kita dan terutama dalam berkata-kata. Karena kata-kata kita bukan hanya bisa membawa orang yang kita cintai merasakan kebahagiaan tak terlukiskan, seakan-akan dia dibawa terbang di awan, tetapi kata-kata yang tidak pada tempatnya juga bisa melukai hati orang bila kita tidak berhati-hati. Dan yang paling penting, hendaknya kita menjaga kata-kata kita agar kita tidak mengutarakan janji-janji palsu baek dengan sengaja maupun tanpa sengaja. Karena perasaan cinta baek yang indah maupun buruk akan meninggalkan bekas yang ketara seperti dikatakan dalam tembang Love Hurts dari Nazareth itu
Cinta yang bersemi bahkan bisa memberikan kepercayaan yang luar biasa, sehingga mereka percaya, bila salah satu dari mereka mengalami kesulitan maka yang laen akan ada disampingnya dan menopangnya, bersatu padu dan maju bersama dalam suka dan duka…hendaknyalah kita hargai perasaan cinta dan partner kita… tulisan tentang profil psikologi atas permintaan Rong-Rong sendiri dan tembang Anyone At All dari Carole King ini kupersembahkan untuk adek angkatku Rong-Rong yang kukasihi dengan sepenuh hati…
Funny how I feel more myself with you (Lucu kukira, lebih sering bersamamu)
Than anybody else that I ever knew (daripada dengan orang laen yang kukenal)
I hear it in your voice, see it in your face (aku mendengarnya dalam suaramu, melihatnya di wajahmu)
You've become the memory I can't erase (kau menjadi kenangan yang tak terlupakan)
You could have been anyone at all (kamu bisa menjadi siapa aja)
A stranger falling out of blue (orang asing yang laen dari biasa)
I'm so glad it was you (aku bahagia itulah kamu)
Wasn't in the plan not that I could see (tidak dalam rencana yang tidak dapat kuliat)
Suddenly a miracle came to me (tiba-tiba datang keajaiban padaku)
Safe within your arms I can say what's true (aman dalam tanganmu, ku dapat bercerita jujur)
Nothing in the world I would keep from you (tak satupun di dunia ini yang dapat menjauhkanku darimu)
You could have been anyone at all (kamu bisa menjadi siapa aja)
An old friend calling out of blue (teman lama yang memanggil-manggil dari kesedihan)
I'm so glad it was you (aku bahagia itulah kamu)
Words can hurt you if you let them (kata-kata bisa melukaimu, jika kau ijinkan)
People say them and forget them (orang mengatakannya dan melupakannya)
Words can promise words can lie (kata-kata bisa menjanjikan dan kata-kata bisa menipu)
But your words make me feel like I can fly (tetapi kata-katamu bisa membuatku terbang melayang)
You could have been anyone at all (kamu bisa menjadi siapa aja)
And let that catches me when I fall (dan menangkapku bila ku jatuh)
I'm so glad it was you (aku bahagia itulah kamu)
Cuaca: panas tak berawan
Snack : gak berani maem karena ditegur mantan, kebanyakan maem snack
Song : Anyone at All dari Carole King
Genre : Easy listening
Tanggal : 23 Mei 2007
Dedikasi : Cecilia si Rong-Rong, adek angkatku, atas permintaannya (Bagian I)
Bagaimana rasanya jika dalam hidup kita yang biasanya sepi tiba-tiba kedatangan seseorang yang berarti? Apakah kita akan senang dan bahagia karena kini ada seseorang sebagai tempat berbagi suka dan duka sebagai jawaban dari doa kita yang selama ini kita panjatkan dengan susah payah? Atau malah kita akan menjadi sedih karena kedamaian dan ketenangan batin kita tiba-tiba menjadi bergejolak kembali dan malam-malam kita yang indah penuh dengan kedamaian tiba-tiba diganggu dengan mimpi-mimpi indah bersamanya?
Semalam aku asik bertelefon ria dengan adek angkatku Cecilia alias Rong-Rong dan membicarakan dengannya tentang arti mencintai dan dicintai seseorang, tentang kisah kasihnya dengan cowo nya, harapan, ketakutan yang dipunyainya baek yang real maupun yang tidak nyata, tentang kesedihan hatinya, tentang email darinya yang berisi perasaan yang dipunyainya saat dia membaca coretanku tentang David yang berjudul “Dunia Biasa”, dan dia juga meminta aku menulis sesuatu tentang dirinya seperti yang pernah aku tulis untuk Ratna si Naga Laut tanggal 14 Mei 2007 yang lalu dan pada akhirnya tiada petir dan guntur dan tanpa sungkan-sungkan dia menuduhku lagi bersedih hati dan memintanya mengaku dengan jujur padanya. Nah lho?
Dia ngotot bilang karena keterdekatannya denganku, maka dia tau kalo aku pasti saat ini lagi bersedih, tapi aku tidak mau ngaku...walah, weleh, woloh, gengsi dunk, tapi kok dia tau ya? Siapakah Rong-Rong ini? Mungkin lebih baek kalo kuulas satu persatu apa yang terjadi di antara kami berdua selama ini. Di bagian pertama dari tulisan hari ini akan mengulas tentang Rong-Rong sendiri, dan di bagian kedua yang kutulis besok akan kuulas tentang mengenai diriku sendiri dari segi yang dikenal Rong-Rong. Idenya itu biar ceritanya tidak berkepanjangan bisa bikin ruwet bin kusut…
Setiap dari kita pasti pernah mengalami yang namanya jato cinta. Rupanya Rong-Rong-ku pun akhir-akhir ini demikian, hanya saja saat itu dia tidak merasa yakin akan apa yang dialaminya. Atas permintaan Rong-Rong, aku telah mengirimkan copy dari tulisanku tentang David beberapa waktu silam ke email Rong-Rong. Sebagai balasannya aku mendapatkan tulisan sebagai berikut
Bagaimana dunia esok, tidak ada yang tahu; bagaimana kelanjutan suatu hubungan aku juga tidak tau. Tapi apapun yang terjadi in this ordinary world, I will learn to survive. Apapun yang terjadi, aku akan bersyukur pernah ada orang yang menyukai aku. Entah apapun yang terjadi, aku akan tetap bersyukur karena pernah punya kesempatan mengenalnya.
Kejujuran kadang menyakitkan, kejujuran kadang mengecewakan, kejujuran mungkin akan membuat aku kehilangan; kejujuran hari ini mungkin akan membuat aku sedih, akan tetapi aku percaya...di masa depan kejujuran dapat menjadi kunci keterbukaan; kejujuran akan membuat kita belajar mengerti dan menerima.
Apa yang akan terjadi di masa depan, aku tidak tahu; tapi biarlah aku belajar percaya apa yang akan terjadi adalah yang terbaik yang harus terjadi. Tuhan sudah membuat rencana yang indah untuk masing-masing dari kita di waktuNya. Entah apa perasaanku malam ini, entah sedih, kehilangan, menangis ataupun lega, aku
selalu berharap yang terbaik baginya.
Email dari adek angkatku Rong-Rong, kurasakan begitu penuh dengan emosi, ya emosi yang selalu dipunyainya. Aku mengenal Rong-Rong-ku ini dengan baek, bahkan sangat baek. Sudah sering dia mencariku untuk sekedar ngobrol-ngobrol denganku terutama di saat dia susah, di saat dia lagi resah dan gelisah dan di saat dia ketakutan. Ya bole kubilang, banyak saat-saat duka yang kulalui bersama dia. Sebagai koko angkatnya, aku hanya selalu berusaha berada di sana untuknya dan menghibur dia, walau kadang hanya bisa kulakukan dari jauh. Melalui telefon sering kudengar suaranya yang tergolong keras itu berubah perlahan menjadi tangisan yang menyayat hatiku. Tangisan yang nyata dan tidak dibuat-buat dan yang keluar dari lubuk batinnya yang terdalam. Tangisan itupun kadang membuat hatiku menangis, aku bukan orang yang tega, akupun berhati lemah jika berhadapan dengan orang yang menangis. Tapi dari semua itu aku tau, adekku yang inipun sangat sering menderita dan tragisnya banyak penderitaan batinnya yang tidak kuasa diucapkannya melalui bibirnya yang manis. Tapi anehnya aku pun mengetauinya, aku tau semuanya, karena biar bagaimanapun juga dia adekku, tidak lah perlu dia mengutarakan semua kesedihannya, aku sudah tau. Ya aku tau dari saat awal dia mulai membuka mulutnya, aku bisa menerka semua deritanya karena aku mengenalnya dengan sangat baek.
Kukenang kini, saat-saat dia susah, setelah putus dengan pacarnya. Malam-malam yang penuh susah dan derita itupun harus dilaluinya sendirian dengan tabah ataupun juga dengan terpaksa, aku tidak tau pastinya.
Pernah suatu malam minggu dimana aku berada di rumah ortuku di Sidoarjo, aku mendapat SMS darinya yang isinya menceritakan kesedihan hatinya, karena sabtu malam itu harus dihabiskannya sendirian di rumahnya, tanpa ditemani siapapun. Aku masi ingat kalo secepat aku membaca SMS darinya itu, akupun dengan secepat kilat meraih gagang telefon butut yang diproduksi dari jaman kompani di rumahku itu untuk segera memutar dengan susah payah no telefon rumahnya di Cisedane Surabaya. Aku ingat aku telah menghabiskan waktuku malam itu untuk sekedar ngobrol dan ngoceh-ngoceh dengannya, di telefon. Paling tidak aku berusaha untuk menunjukkan padanya kalo akupun peduli padanya, disaat dia kesepian dan membutuhkan seseorang untuk menemaninya. Paling tidak aku tau aku sudah berusaha dan aku tau diapun bahagia kutemani.
Ada lagi kali laen, suatu malam nan kelabu, sewaktu tiba-tiba petir menyambar sebuah tempat di Cisedane tanpa aba-aba, dan segera menyebabkan padamnya aliran listrik di sekitar sana. Malam itu malam yang dingin dan angin yang bertiup dengan kerasnya di luar rumah. Situasi menjadi gelap pekat. Desisan angin badai yang bergemuruh melewati kisi-kisi jendela dan pintu, kerasnya suara air hujan yang menerpa jendela rumah dengan ganasnya dan air hujan yang menghantam dengan kejinya atap rumahnya di Cisedane. Singkatnya hujan badai di malam laknat itu juga disertai oleh mendadak menjadi terangnya langit karena kilat yang diikuti dengan setia oleh suara petir menyambar yang terdengar menggelegar dahsyat mengecilkan nyali setiap insan manusia yang mendengarnya. Ya malam yang diwarnai dengan hujan badai itupun harus dilaluinya dengan penuh kecemasan, sendirian. Ya sendirian. Mungkin pula malam itu dirasakannya kalo bulu kuduknya berdiri sendiri. Ya, kinipun masi bisa kubayangkan dengan jelas bayangan seperti itu di depan mataku, Rong-Rong, adekku ketakutan setengah mati di sana, karena dia lagi sendirian di tengah malam buta.
Masih terbesit di benakku kini, ketika telefon butut di rumah ortuku di Sidoarjo tiba-tiba menjerit dengan sumbangnya memecah keheningan di tengah malam itu dan aku pun langsung berlari-lari kecil keluar dari kamarku yang sejuk itu dan aku pun menuju ke meja telefon dan dengan ogah-ogahan membaca nomer telefon yang muncul berkedip di display caller id telefon bututku. Setelah aku melihat nomernya muncul disana dan akupun segera menyambut panggilan telefon itu dengan suka cita. Dengan sabar aku mendengarkan suara lembutnya yang terdengar sedikit panik itu di ujung kabel yang di sana, dia menceritakan padaku ketakutan hatinya akan hujan yang deras, kilat yang menyakitkan matanya dan petir yang baru menggelegar dengan dasyatnya. Dia memohon padaku dengan sangat untuk menemaninya semalaman itu sampai dia capek tertidur atau paling tidak sampe badai malam hari itu sudah berlalu.
Aku ingat dia bercerita kalo dia saat itu tidak berani tidur di atas ranjang empuknya yang memang dipasang persis di depan jendela tua yang mengarah ke arah jalan raya. Kala itu dia sedang berbaring meringkuk memeluk guling hangatnya yang dengan membisu dan dengan kesetiaan luar binasa rela menemaninya di atas lantai marmer kamarnya yang dingin. Rong-Rong-ku sedang mengalami ketakutan yang luar binasa. Aku hanya bersyukur, kalo aku belon tertidur lelap malam itu sehingga aku masi bisa membantunya mengatasi segala kegalauan hatinya dan ketakutannya hanya dengan mengajaknya bercerita tentang ini dan itu yang bisa membuatnya melupakan keadaan di sekitarnya dan aku dengar dia bisa kembali tersenyum dan tertawa dengan riangnya. Yah, malam-malam seperti itupun pernah aku lalui bersamanya. Aku hanya ingin ada di sana saat dia membutuhkanku dan dia tau aku peduli keadaannya dan aku tidak akan lari dari sampingnya di saat-saat dia susah. Itu saja tidak lebih...
Masih ada banyak lagi malam-malam laennya yang kulewati dengannya melalui kontak telefon. Malam-malam dimana aku berusaha mendengarkan dengan sabar dan penuh minat cerita-cerita horornya tentang kegagalan cintanya dengan beberapa orang yang sempat membuai pikirannya dengan harapan-harapan indah dan mengusiknya dengan impian-impian yang tak terlupakan. Memang ada juga malam-malam dimana aku hanya mendengarkan suara isak tangisannya yang menyayat hatiku, tangisan hatinya itu pun membuat aku terharu dan ikut menangis pula dalam hati, walau dia tidak pernah tau akan hal itu. Bahkan kadang aku sepertinya ingin segera meluncur secepatnya ke rumahnya untuk sekedar menemuinya sambil tersenyum manis padanya supaya dia tenang dan hepi, memeluk dirinya biar kehangatan mengalir dari badanku yang endut ini kepadanya, dan mengusap lembut rambutnya yang hitam biar dia tau akupun peduli padanya, membiarkan kepalanya bersandar pada dadaku yang empuk atau di pundakku biar dia tau bahwa aku sedang melindunginya, mungkin juga aku akan membiarkannya menangis sejenak dalam pelukanku yang erat biar dia sedikit lega serta menghiburnya dengan kata-kata yang lembut dan mungkin juga menghapus air mata yang mengalir dari matanya jatuh membasahi pipinya dengan selembar tissue kertas bersih, membantunya untuk membersihkan hidungnya dan membisikkan kata-kata lembut di telinganya seperti “bersabarlah dan tenanglah dulu, Rong, ini semua Tuhan yang mengijinkan, dan kalo dia mengijinkannya, pastilah dia tau engkau mampu mengatasinya“. Bahkan mungkin pula aku akan mengecup pipinya...tapi... stop... stop... stop...
Mengapa aku tidak melakukannya? Mengapa aku hanya memilih mendengarkan jeritan suara hatinya hanya melalui pesawat telefonku? Gampang saja jawabannya, hubunganku dengan Rong-Rong-ku ini dari awalnya sudah di design sebagai hubungan sebatas koko angkat dan adek angkat, hubungan yang sederhana tetapi riskan bila kami membiarkan “perasaan kami berdua” mulai terlibat didalamnya baek dengan sengaja maupun tidak sengaja. Aku pernah melakukan semua yang kusebut diatas itu terhadap adek kandungku sendiri, dikala hatinya galau atau dalam kemarahan yang luar binasa, tapi itu khan tidak mungkin kulakukan terhadap Rong-Rong-ku ini, yang de-facto tidak sedarah daging denganku ini. Aku mempunyai beberapa adek angkat dalam hidupku ini, mereka semua sangat berarti untukku, tapi terkadang aku pun juga mempunyai kekasih. Beda adek angkat dan kekasih hanyalah di keberadaan “perasaan hati” dalam hubungan kami.
Aku jadi teringat akan movie When Harry Met Sally yang dibintangi Meg Ryan dan Billy Chrystal. Di saat cewe yang diperani Meg Ryan sedang susah, dia menelefon teman cowo dekatnya yang dibintangi Billy Chrystal, dan sang cowo pun datang. Kemudian sang cewe menangis lega dalam pelukannya. Apa hasilnya? Mereka memadu kasih di malam itu di atas ranjang dan bermutasi dari teman biasa menjadi kekasih. Ide dari cerita When Harry Met Sally ini tidak laen dan tidak bukan adalah penegasan kalo seorang cowo dan cewe tidak bisa berteman secara alami, karena akan selalu ada bayangan sex di antaranya. Justru inilah yang harus kuhindari, adek angkat tidak bisa dengan seenaknya sendiri dikanibal menjadi kekasih...
Aku bohong kalo aku bilang aku tidak tau (hampir) semua kesulitan Rong-Rong-ku ini. Tapi aku melihatnya juga sebagai seorang wanita dewasa yang sepertinya kehilangan pegangan dalam hidup ini akhir-akhir ini. Aku melihat Rong-Rong-ku ini sebagai seorang wanita yang di dalam hatinya hanya terdapat dendang kenangan masa lalu, di saat dimana dia berbahagia bersama mantannya. Hanya itu. Hatinya tertutup untuk cowo laen dan hanya dipenuhi oleh si Dia dari masa lalunya. Maka tak heranlah jika semua cowo yang ingin melakukan manover mendekati Rong-Rong pun akhirnya harus gigit jari pula dan itu bukan hanya menyebabkan sang cowo yang telah pedekate dengan intensivnya pada akhirnya harus pergi darinya dengan menderita lahir dan batin karena gagal memenangkan hati Rong-Rong-ku, tetapi bukan hanya itu, Rong-Rong-ku sendiri menderita karena telah gagal menemukan orang yang tepat baginya itu dan hatinya menjadi gundah karena telah dihantui oleh perasaan telah mengecewakan seorang yang telah suka padanya…
Dalam emailnya padaku yang kukutip diatas tadi, hal ini diungkapkannya dengan kata-kata
...Apapun yang terjadi, aku akan bersyukur pernah ada orang yang menyukai aku. Entah apapun yang terjadi, aku akan tetap bersyukur karena pernah punya kesempatan mengenalnya...
Dalam situasi yang demikian ini, aku akhirnya memutuskan untuk bertindak rada kejam walau untuk kebaekan nya Rong-Rong sendiri. Karena aku tidak tega melihatnya menghabiskan berliter-liter air mineral cheers sebagai cairan pengganti air matanya sebelon dilanda dehidrasi, karena dia telah menangis sepanjang hidupnya. Aku tidak rela melihatnya menangis sedih lagi. Alhasil aku mempengaruhi Rong-Rong untuk mau rela melepaskan bayang-bayang mantannya dari dalam lubuk hatinya untuk selamanya. Mantannya harus segera pergi dari lubuk hatinya itu. Entah kenapa, Rong-Rong pun akhirnya menjadi bijak dan setuju dengan usulku. Tetapi dengan terpaksa aku harus melihatnya menangis lagi. Dia sangat sedih, ya aku bisa merasakannya, tapi semoga dia menangis itu untuk yang terakhir kalinya.
Rong-Rong sekarang sudah bertekad untuk melapangkan ruang dalam hatinya untuk seorang calon yang saat ini masi belon diketaui jelas wujudnya, walau ada beberapa buaya darat yang sudah melayangkan surat dan isyarat lamarannya. Sebagai penghibur hatinya, akupun menjanjikan padanya untuk standby berada di sana dan siap menangkapnya kapan saja bila dia jato lagi. Karena sejak dari awal aku akan berada di belakangnya agar dia tidak takut untuk melangkah maju dan mengambil risiko bercinta dengan seorang cowo yang layak untuk mendapatkan hatinya yang tulus itu. Aku tau Rong-Rong sangat hepi mendengarkan tawaranku. Tapi memang cewe waras manakah yang tidak hepi bila dia tau dia tidak sendiri di dunia ini, tapi dia punya tempat untuk berlindung jikalau badai melanda kehidupan pribadinya? Tapi akankah yang demikian itu akan bisa berjalan selamanya? Jujur aja, aku pun tidak tau...
Tetapi Rong-Rong sudah sadar sendiri, siapa sih yang tau hari esok kita akan bagaimana? Seperti yang dia tulis sendiri padaku di email tersebut dimana ada tertulis:
…bagaimana dunia esok, tidak ada yang tahu, bagaimana kelanjutan suatu hubungan aku juga tidak tau. Tapi apapun yang terjadi in this ordinary world, I will learn to survive…
Ya akupun bahagia, rupanya Rong-Rong sudah mengerti arti tembang Ordinary World dari Gregorian Masters of Chant yang kusertakan dalam karanganku tentang David itu. Rong-Rong telah belajar, dia harus berjuang untuk hidup, berjuang untuk meraih kebahagiaannya sendiri. Karena hanya kebahagiaanlah yang dia (dan pastinya kita semua) impi-impikan dalam kehidupan ini.
Kepasrahan yang tersirat dalam emailnya pun bisa dibaca di sana, seperti yang dia tulis di sana:
…Apa yang akan terjadi di masa depan, aku tidak tahu; tapi biarlah aku belajar percaya apa yang akan terjadi adalah yang terbaik yang harus terjadi. Tuhan sudah membuat rencana yang indah untuk masing-masing dari kita di waktuNya. Entah apa perasaanku malam ini, entah sedih, kehilangan, menangis ataupun lega, aku selalu berharap yang terbaik baginya…
Begitu tulus suara hatinya yang dia ungkapkan dengan emailnya padaku tersebut. Aku yakin, waktu itu dia pasti membutuhkan banyak tenaga dan perasaan untuk menulis email singkat dan bermakna tersebut, bahkan mungkin dia pula dia sempat bersedih sejenak... Sebuah email yang sarat dengan emosi jiwanya, sebuah email yang mengisyaratkan padaku, kalo Rong-Rong-ku ini bukan lagi Rong-Rong yang dulunya aku kenal, Rong-Rong yang dulu hidupnya sangat tertekan, tertekan oleh keadaan, tertekan oleh perasaannya, tertekan oleh suara hati nuraninya yang lembut, tertekan oleh rasa bersalah karena telah tidak mampu mencintai orang laen yang mencintainya, tertekan oleh perasaan cintanya yang tak terbalas, tertekan oleh semua yang ada di sekelilingnya, tertekan karena merasa tidak pernah bisa dimengerti orang laen, bahkan juga tertekan oleh beban pekerjaan di kantornya dan ini semua disebabkan karena hatinya yang lembut dan suci telah terluka parah oleh panah asmara yang telah ditembakkan oleh mantannya beberapa taon silam dan dia tidak mampu bangkit lagi dari derita batin itu…
Ketulusan yang tersirat dalam emailnya itu sempat membuatku termenung sejenak, segala kenangan indah akan adek angkatku yang tergolong spesial ini pun mulai bermunculan di benakku, sehingga aku memutuskan untuk menulis cerita kenangan akan dirinya di sini, tapi benernya juga setelah aku didesak juga olehnya untuk menceritakan apa yang kuliat dan kuketaui tentang dia dalam sebuah coretan. Rong-Rong-ku kini telah menjelma menjadi seekor landak, landak yang tidak berduri, landak yang harus dilindungi, landak yang lemah, tetapi juga landak yang layak untuk dicintai, karena dia tidak bisa menusuk (perasaan hati) orang laen. Karena segala kekerasan hatinya yang disebabkan tidak tersedianya ruang dalam hatinya untuk orang laen itu dan segala kekerasan hatinya yang telah membuat dirinya sendiri dulu menderita, kini telah pupus sirna.
Rong-Rong-ku kini mengenal rasa takut, takut akan kesendirian dalam hidup ini. Mantannya telah pergi dari hatinya, ruang hatinya itu telah kosong dan masi kosong, belon ditempati orang laen, makanya Rong-Rong-ku takut, ketakutan harus menghadapi semuanya sendirian tanpa seorangpun. Rong-Rong-ku kini juga mengenal kesedihan, sedih karena dia sadar kini dia harus bersedih sendiri tanpa bayang-bayang mantannya yang telah memblokir hatinya yang suci itu, selama ini. Rong-Rong-ku kini bisa mengenal rasa kehilangan, kehilangan perlindungan dan kehilangan sentuhan rasa kasih sayang dari seseorang yang pernah dicintainya. Perlindungan semu yang selama ini bisa didapatkannya bila dia membayangkan mantannya ada di sana seperti dulu lagi. Rong-Rong-ku kini telah belajar mengenal rasa lega dan tangisan. Kelegaan hati dan tangisan yang disebabkan karena sensibilitas nya yang telah tersentuh oleh seseorang. Singkatnya, Rong-Rong-ku kini mengenal apa itu artinya punya perasaan lagi, karena sang pemblokir hatinya telah dibiarkannya pergi…
Mungkin kita juga tau, jika seseorang yang telah mengenal apa arti cinta, maka dia juga belajar menangis, dia menjadi sensitiv. Tangisan bukanlah tanda kelemahan tapi tangisan adalah tanda kekuatan, ya kekuatan dari dalam diri kita yang memperjuangkan dan menyuarakan rasa hati kita. Rasa yang tidak terucapkan akan keluar dalam bentuk tangisan. Tangisan kepasrahan. Orang yang tidak bisa menangis adalah orang yang tidak pernah mengenal arti cinta dalam hatinya dan dihatinya tiada kasih sayang...
Mungkin lebih baek kita perhatikan orang-orang di sekeliling kita sekarang, terutama yang cewe. Pasti ada aja cewe yang berwajah judes dalam sehari-harinya ataupun ketus dalam berkata-kata sehingga menyakitkan hati orang laen (terutama cowo), aku tau dari pengalamanku pribadi, kalo cewe yang demikian itu seorang cewe yang tidak berbahagia dalam hidupnya, cewe yang sangat menderita dalam hidupnya, cewe yang hatinya pernah dilukai oleh seseorang dengan kejamnya sehingga menimbulkan bekas (bandingkan dengan arti lirik lagu Love Hurts dari Nazareth yang kulampirkan dalam karanganku “Cinta Menyakitkan” tanggal 18 Mei 2007 yang lalu) dan dia ingin melindungi hatinya sedemikian rupa sehingga hatinya tersentuh lagi oleh orang yang salah dan cewe tipe ini akan lebih memilih menelan deritanya sendiri. Keketusannya adalah ungkapan jeritan hatinya, kejudesannya adalah jeritan permintaan kasih sayang yang tidak kuasa diungkapkannya dengan kata-katanya. Tapi cewe yang demikian itu juga adalah cewe yang sangat kesepian. Bandingkan dengan cerita nahkoda kapal yang mencari pulau yang berlabuh dan yang kutulis tanggal 20 Mei yang silam dengan judul “Itu Seharusnya Kamu”. Disitu kutulis, seorang putri yang memperkuat pertahanan pantainya sedemikian rupa pasti akan dijauhi pulaunya oleh para nahkoda yang melintas, tapi bila ada satu nahkoda yang nekad menembus pertahanan pantai tersebut dan sukses, maka nantinya nahkoda itu akan menemukan seorang putri yang akan rela berserah diri padanya. Cerita lengkapnya tentu saja bisa ditemukan dalam artikel yang berjudul “Itu Seharusnya Kamu” itu, bisa direnungkan dan sebenernya mudah dimengerti, asalkan kita mau membuka hati kita lebar-lebar…
Dulu Rong-Rong-ku selalu berusaha menyembunyikan segala kegalauan dan segala perasaannya di dalam hatinya sendiri. Dimana dia masi menemukan bayang-bayang mantannya di sana, sebagai tempat berlindung, di situ dia merasa aman. Kini tidak lagi, mantannya telah pergi, pergi untuk selamanya dari hatinya, karena Rong-Rong sudah sadar kalo keberadaan mantannya di sana itu selama ini ternyata sangat mengganggu proses pencarian penggantinya. Tidak tau itu kini sudah disadarinya dengan sepenuh hati atau tidak.
Yang jelas kini Rong-Rong-ku telah berreinkarnasi menjadi seorang wanita yang penuh perasaan, wanita yang penuh dengan energi dalam kehidupan, dia bukan lagi wanita yang melarikan diri dari kesedihan hatinya dengan bekerja, bekerja yang keras untuk meniti karirnya. Aku jadi teringat movie Sleepless in Seattle, dimana Tom Hanks memerankan posisi seorang arsitek yang baru saja ditinggal mati oleh istri yang dicintainya. Terus dia berpendapat kalo dia bisa lari dari bayang-bayang istri yang dikangeninya itu dengan cara bekerja keras, ya bekerja keras, bahkan setelah istrinya dimakamkan, sang arsitek rela pindah sejauh mungkin dari kota asal mereka ke kota Seattle nun jauh di pesisir pantai barat USA yang selalu diliputi kabut dan hujan dalam sembilan bulan dalam setaon. Dia lari dari kenyataan, kenyataan pait yang telah membuatnya menderita. Sejak istrinya meninggal, sang arsitek itu tidak punya kemampuan untuk menghadapi kenyataan itu, hari-harinya dilewatinya dengan penuh rasa kesepian. Hilangnya kasi sayang, hilangnya perasaan dibutuhkan oleh sang istri, hilangnya sentuhan penuh kasi sayang, hilangnya perhatian, hilangnya kebersamaan bersama dengan seseorang yang dikasihi, semuanya telah mengubah keceriaannya menjadi seorang pemurung dan seorang yang sinis. Untungnya dalam kondisi yang tidak menguntungkan itu, Jonah, anak semata wayangnya terinspirasi oleh sebuah tayangan konsultasi psikologi di radio yang di pandu oleh dokter Marcia. Pada malam Natal Jonah melaporkan keadaan papanya ke dokter Marcia. Siaran radio yang ditayangkan ke seluruh Amerika ini ternyata menggugah minat banyak pendengar dan juga didengarkan dengan penuh minat oleh seorang redaksi surat kabar yang bernama Annie yang diperankan oleh Meg Ryan. Annie jato hati pada sang arsitek, karena Annie telah mendengarkan kepasrahan dan ketulusan hatinya dari suaranya di radio tersebut, kesucian hati seorang pria yang dipenuhi dengan cinta kasih yang mendalam dan terutama juga tergugah oleh kepolosan hati Jonah yang mengatakan dengan lantang kalo papanya butuh seorang istri dan telah tidak bisa tidur bermalam-malam sejak mamanya tidak ada lagi di sampingnya. Tentu saja di akhir cerita, semuanya berakhir dengan hepi ending di atas menara Empire State Building di kota New York dengan dipertemukannya kedua insan ini dan tentu saja atas jasa Jonah dan teman baek Annie.
Rong-Rong pun demikian, dia telah lari dari kenyataan bahwa dia telah kehilangan kasih seseorang dan telah menyibukkan diri dengan pekerjaan-pekerjaannya. Dia ngaku padaku, kalo dia tidak ingin menghabiskan waktunya dengan diam-diam aja dirumah, karena nanti dia stres kepikiran ini dan itu. Banyak kegiatan yang sifatnya suka rela telah dilakukannya, mulai dari membantu teman-temannya sesama apoteker di rumah sakit mencampur obat, dan juga membantu tugas-tugas di gereja, banyak kegiatan untuk menolong sesama teman dilakukannya, mulai dari bantu legalisir sampe-sampe dia rela menjadi sopir bagi teman-temannya. Tapi semua nya ini tidak laen dan tidak bukan adalah sebuah bentuk pelarian, pelarian dari kenyataan kalo dia itu seorang wanita yang kesepian dan membutuhkan perhatian dari seorang lelaki yang bukan buaya darat…
Untungnya Rong-Rong-ku kini telah menjelma menjadi seorang wanita yang diidam-idamkan semua pria gagah, seorang wanita yang hatinya telah siap untuk menerima kehadiran seorang pria yang ingin menyandingnya. Aku yakin Rong-Rong ku ini suatu hari nanti akan menemukan cowo yang tepat dan yang layak untuk menemani dirinya seumur hidupnya. Karena Rong-Rong-ku ini sekarang adalah wanita yang hatinya telah dipenuhi cinta kasih suci dan kejujuran. Walaupun seperti yang dia tulis sendiri:
Kejujuran kadang menyakitkan, kejujuran kadang mengecewakan, kejujuran mungkin akan membuat aku kehilangan; kejujuran hari ini mungkin akan membuat aku sedih, akan tetapi aku percaya...di masa depan kejujuran dapat menjadi kunci keterbukaan; kejujuran akan membuat kita belajar mengerti dan menerima…
aku yakin, Rong-Rong-ku ini akan bisa tegar menghadapi hidupnya sendiri yang lebih berharga dan lebih membahagiakannya.
Selamat menempuh hidup baru, Rong, semoga dikau selalu bahagia dalam hidup ini, semoga hari-hari mu tidak selamanya kelabu seperti sekarang ini dan penuh dengan isak tangisan yang menyayat kokomu ini. Semoga kamu dapat cepat menemukan jodomu, yang sesuai dengan pilihan hatimu. Supaya kamu tidak lagi sendiri di dunia ini dan tidak perlu lagi lari dari kenyatan karena akan ada seseorang yang menopangmu di sampingmu, seseorang yang mampu menemanimu seumur idupmu, seseorang dimana kamu bisa sandarkan dirimu padanya di saat kamu susah dan membawamu keluar dari derita dan dukamu, seseorang yang mau mendengarkanmu seperti aku lakukan, seseorang yang bisa kamu percayai kata-katanya dan tidak menyakitkan hatimu dengan kata-katanya, seseorang yang tidak menipumu, seseorang yang rela menghiburmu dengan kata-katanya yang tulus dan peduli denganmu di semua keadaan, dalam suka dan duka. Selama seseorang itu belon hadir dalam hari-harimu, datanglah padaku setiap waktu, Rong, di waktu kamu susah, karena dihatiku ada kasih, kasihku padamu, kasi seorang koko pada adeknya. Datanglah padaku seperti selalu kamu lakukan selama ini, aku akan selalu menyambutmu kapan saja dengan tangan terbuka, karena kamu adekku. Padaku kamu bole berlindung untuk sementara waktu, selama badai masih bergolak diluar sana dan selama kamu butuh perlindungan sampai akhirnya kamu merasa kuat dan mampu melangkah maju lagi untuk menatap masa depanmu yang indah. Kuharap seseorang yang nantinya akan mengambil posisiku itu akan bisa memberikan yang terbaek bagimu di hari ini dan di kemudian hari…Aku sayang kamu, Rong...
Nah jadinya, ceritanya itu tadinya aku dapat tugas mengarang nich dari Rong-Rong dan aku harus bercerita tentang dia dan aku. Aku harus mengakui, kalo pekerjaan karang mengarang adalah hal yang susah bagiku. Dibandingkan dengan mengarang karya tulis ilmiah yang pada dasarnya sangat mudah dan dapat dikerjakan dalam situasi dan mood apapun juga, karena hanya didasarkan pada fakta yang ada dan diceritakan tanpa emosi sama sekali, maka mengarang tentang suatu hal yang menyangkut perasaan hatiku adalah suatu hal yang menyiksaku, bukan karena nyatanya aku seorang lelaki tulen tetapi karena benernya mood ku pada saat ini lagi hepi-hepi aja. Alhasil aku memilih beberapa tembang yang bernada melo-melow dulu dan memutarnya beberapa waktu dulu untuk menemaniku berfikir ke thema yang dipilih dan membawa mood ku untuk menjadi dikit melow dahulu sehingga bisa menuangkan karya pikirku menjadi sebuah cerita yang memberikan arti.
Cerita seperti yang kutulis di atas ini, bukannya cerita novel cinta seperti banyak ditulis orang, tetapi tulisan diatas adalah murni keluar dari lubuk hatiku yang terdalam. Kuakui, banyak dari karangan-karangan ku yang kutulis untuk menyuarakan isi hatiku, karenanya tidaklah terdengar ataupun tertata dengan rapi sewaktu dibaca lagi, tapi aku dengan sadar membiarkannya tanpa di edit lagi dan mengirimkannya ke server blogspot. Karena itulah yang benar dan itulah yang mencerminkan keadaan sesungguhnya sewaktu jari jemariku mulai menari-nari di atas tuts keyboard computer ku yang keras. Yang aku ungkapkan di blog ku adalah seratus persen perasaanku murni dan tanpa dibumbui apa-apa lagi dan tidak akan ku edit lagi alur ceritanya.
Memang karanganku tidak akan menjadi sempurna seperti karangan-karangan Nicholas Sparks misalnya, jelas aja kalo novel-novel karya Nicholas Sparks bisa terbaca begitu sempurna alur ceritanya, karena dia mempunyai seorang editor profesional yang membaca naskahnya dahulu, menyunting alur ceritanya dan memberikan feedback (masukan dan koreksi) padanya. Juga harus diingat Nicholas Sparks adalah penulis novel profesional yang tau apa itu arti kasih sehingga dia bisa menggambarkan semua karakter di dalam novel-novelnya dengan penuh perasaan yang menyentuh hati setiap pembacanya, setiap kali dia duduk di Starbuck Cafe (sori bukan iklan tersembunyi, tapi kenyataan) untuk menuangkan jalan pikirannya melalui jari jemarinya yang menari-nari di atas keyboard laptop Apple nya. Tapi aku bukan Nicholas Sparks, yang kutulis bukan nya ceritaan fiktiv, yang kutulis adalah kebenaran dan perasaan yang kupunya sebagai seorang lelaki tulen yang sebenarnya tidak sangat pandai menyembunyikan perasaannya...
Tembang Anyone at All (siapapun juga) dari Carole King ini pertama kalinya kudengar sebagai musik pengirim gambar di dalam sebuah VCD pernikahan cece temanku, yang berprofesi sebagai pramugari dari Cathay Pasific di taon 2000. Begitu indahnya melodi ini sehingga akupun segera mengenalinya di akhir movie You Got Mail dari Meg Ryan dan Tom Hanks. Begitu indahnya suara Carole King ini seperti suara anak kecil. Tapi kalo kita dengar lebih jelas tanpa background musiknya kitapun segera mengenali kalo Carole King bukanlah anak kecil lagi, tapi hanyalah seorang wanita yang masih mempunyai suara seperti anak ABG.
Ternyata bila kita simak dengan cermat, tembang ini menggambarkan kisah seorang yang sedang jato cinta. Ya jato cinta memang berjuta rasanya, digambarkan di dalam tembang ini, kalo orang yang jato cinta dengan relanya menghabiskan banyak waktu dengan partnernya, dia mampu mengingat suara, wajah dan semua bayangan indah laennya sehingga menjadi suatu kenangan luar biasa yang terlupakan.
Jato cinta itu terjadinya secara tiba-tiba, mungkin semuanya tidak seperti direncanakan, seperti sebuah keajaiban yang tidak dapat ditolak lagi. Disitulah kita harus berhati-hati menjaga tingkah laku kita dan terutama dalam berkata-kata. Karena kata-kata kita bukan hanya bisa membawa orang yang kita cintai merasakan kebahagiaan tak terlukiskan, seakan-akan dia dibawa terbang di awan, tetapi kata-kata yang tidak pada tempatnya juga bisa melukai hati orang bila kita tidak berhati-hati. Dan yang paling penting, hendaknya kita menjaga kata-kata kita agar kita tidak mengutarakan janji-janji palsu baek dengan sengaja maupun tanpa sengaja. Karena perasaan cinta baek yang indah maupun buruk akan meninggalkan bekas yang ketara seperti dikatakan dalam tembang Love Hurts dari Nazareth itu
Cinta yang bersemi bahkan bisa memberikan kepercayaan yang luar biasa, sehingga mereka percaya, bila salah satu dari mereka mengalami kesulitan maka yang laen akan ada disampingnya dan menopangnya, bersatu padu dan maju bersama dalam suka dan duka…hendaknyalah kita hargai perasaan cinta dan partner kita… tulisan tentang profil psikologi atas permintaan Rong-Rong sendiri dan tembang Anyone At All dari Carole King ini kupersembahkan untuk adek angkatku Rong-Rong yang kukasihi dengan sepenuh hati…
Funny how I feel more myself with you (Lucu kukira, lebih sering bersamamu)
Than anybody else that I ever knew (daripada dengan orang laen yang kukenal)
I hear it in your voice, see it in your face (aku mendengarnya dalam suaramu, melihatnya di wajahmu)
You've become the memory I can't erase (kau menjadi kenangan yang tak terlupakan)
You could have been anyone at all (kamu bisa menjadi siapa aja)
A stranger falling out of blue (orang asing yang laen dari biasa)
I'm so glad it was you (aku bahagia itulah kamu)
Wasn't in the plan not that I could see (tidak dalam rencana yang tidak dapat kuliat)
Suddenly a miracle came to me (tiba-tiba datang keajaiban padaku)
Safe within your arms I can say what's true (aman dalam tanganmu, ku dapat bercerita jujur)
Nothing in the world I would keep from you (tak satupun di dunia ini yang dapat menjauhkanku darimu)
You could have been anyone at all (kamu bisa menjadi siapa aja)
An old friend calling out of blue (teman lama yang memanggil-manggil dari kesedihan)
I'm so glad it was you (aku bahagia itulah kamu)
Words can hurt you if you let them (kata-kata bisa melukaimu, jika kau ijinkan)
People say them and forget them (orang mengatakannya dan melupakannya)
Words can promise words can lie (kata-kata bisa menjanjikan dan kata-kata bisa menipu)
But your words make me feel like I can fly (tetapi kata-katamu bisa membuatku terbang melayang)
You could have been anyone at all (kamu bisa menjadi siapa aja)
And let that catches me when I fall (dan menangkapku bila ku jatuh)
I'm so glad it was you (aku bahagia itulah kamu)
Subscribe to:
Posts (Atom)