Thursday, May 24, 2007

Selamat Tinggal

Mood : merenung
Cuaca: panas tak berawan
Snack : krupuk kuku macan
Song : Goodbye dari Air Supply
Genre : Easy listening
Tanggal : 22 Mei 2007

Dedikasi : Fitri di Surabaya

Tadi pagi aku mendapat kiriman SMS dari cowo pacar temanku (yang sebenernya ditujukan untuk pacarnya) yang berisi kabar untuk mengakhiri hubungannya dengan pacarnya. Memang aku mengusulkan untuk mengirim segala unek-unek dan SMS nya padaku saja dan jangan langsung pada cewe nya dulu untuk menghindari segala kebodohan yang bisa dilakukannya selama perasaan emosi masih mencengkeramnya, dengan tujuan untuk mempertahankan kemungkinan untuk melanjutkan hubungan mereka setelah masa-masa emosi selesai dan tentu saja menghindari keputusan-keputusan emosional yang bodoh.

Tetapi sayangnya pada siang harinya, sang cowo menelefon aku untuk mengabari aku kalo SMS tersebut sudah dikirimkan ke cewenya dan sekaligus minta maaf karena dia tidak menuruti nasehatku untuk bersabar dan cooling down dulu beberapa hari sebelon bertindak lebih lanjut. Dia mengaku hatinya mulai risau karena tidak bisa sabar lagi menunggu sampe akhir waktu jeda seminggu yang kuusulkan untuk memberinya waktu berfikir secara logis dan tanpa emosi. Siapakah yang tidak sedih mendengar kabar berakhirnya suatu hubungan dari teman yang dekat dengan kita? Akupun demikian, karena aku dan mantanku, Emylia, lah yang dulu sempat menjadi saksi langgeng dan romantisnya hubungan mereka mulai dari awal.

Secara kronologis dan singkatnya, aku mendengar kabar darinya pada hari minggu siang kemaren, bahwa mereka lagi bermasalah. Terus malam harinya aku dengar kabar yang lebih mengejutkan lagi darinya, mereka rupanya telah bertengkar hebat. Aku segera meyakinkan diri bahwa keadaan sang cewe baek-baek saja dan dalam keadaan terlindungi oleh adeknya, maka aku mengkonsentrasikan diriku pada sang cowo dan selama dua hari ini melayaninya curhat. Tanpa mau mengulas lebih jauh dan detail lagi, karena ini masalah yang sangat pribadi, aku hanya bisa mengatakan kalo aku ikut berduka dengan retaknya hubungan mereka.

Tembang Goodbye cintaan dari David Foster dan Linda Thompson dari grup favoritku Air Supply ini mungkin adalah tembang yang paling bisa menggambarkan perasaan dan derita kedua insan yang telah bersahabat dengan erat dan menjalin hubungan asmara dan saling mengasihi selama berbulan-bulan terakhir ini, tetapi harus berpisah secara tragis. Mungkin lebih baek aku mencoba merangkai kata-kata yang kuambil dari tembang ini menjadi suatu ungkapan hati mereka berdua yang kukenal pribadi dengan sangat baek. Perlu diingat kalo lirik dari tembang super istimewa ini ditulis oleh seorang lelaki, David Foster dan seorang wanita, Linda Thompson jadi memang bisa mewakili perasaan kedua belah pihak. Baeklah mari kita simak cerita apa yang bisa kurangkai dari lirik tembang ini.

Aku tidak buta dan bisa melihat dengan jelas duka di wajahmu dan air mata yang mengalir dimatamu, dan akupun tau betapa beratnya kita telah mencoba untuk mempertahankan hubungan kita, tetapi memang pada akhirnya kamu patut mendapatkan yang terbaek dan dengan terpaksa aku harus merelakanmu pergi.

Aku sungguh bersimpati denganmu dan tau seperti apa gejolak perasaan yang ada di hatimu saat ini. Aku lebih memilih untuk mengunci mulutku dan aku takkan memberi komentar apapun lagi, apalagi mengkritik semua yang telah kamu berikan dalam hidupku, semua kasihmu dan segala bentuk perhatianmu selama ini.

Akupun tidak ingin membiarkanmu terus bersedih dan menderita akibat memburuknya hubungan kita berdua. Pada dasarnya aku telah merelakanmu, aku tidak ingin memaksakan kehendakku padamu, aku tidak akan berusaha untuk menarikmu kembali dari tempat dimana engkau seharusnya berada. Walau kau tidak pernah menanyakan padaku mengapa hatiku begitu berduka, mengapa hatiku begitu kelabu, tapi tolong mengertilah, aku tidak mampu hidup dalam kebohongan lagi.

Aku memilih lebih baik aku menyakiti diriku sendiri daripada melihatmu bersedih dan membuatmu menangis. Tiada lagi yang tersisa yang bisa kuucapkan kini kecuali ucapan selamat tinggal. Karena kamu berhak mendapatkan kesempatan untuk menemukan cinta kembali dan aku sekarang tidak lagi yakin kalo aku seberharga itu untuk kau cintau. Percayalah, sayang, kehilangan kamu itu sangat menyakitkan hatiku. Tetapi walaupun begitu menyakitkan hatiku, kuliat memang tiada jalan lain, selain untuk berkata selamat tinggal padamu.

Kukira banyak orang akan sependapat, bahwa tembang Goodbye dari grup Air Supply memang luar biasa, ungkapan hati yang sesungguhnya yang pasti pernah dimiliki setiap insan yang pernah gagal dalam bercinta. Tapi biarlah kita sedih untuk sejenak saja. Esok hari matahari pagi masi akan muncul dan menghangatkan diri dan jiwa kita dan marilah bersama menyongsong hari-hari indah yang akan tampak besok pagi…

I can see the pain living in your eyes (Aku bisa melihat duka di matamu)
And I know how hard you try (Dan aku tau betapa beratnya kau mencoba)
You deserve to have so much more (Kamu patut mendapat begitu banyak)

I can feel your heart and I sympathize (Aku tau perasaan di hatimu dan aku bersimpati)
And I'll never criticize all you've ever meant to my life (Dan aku takkan mengkritik semua yang telah kamu berikan dalam hidupku)

I don't want to let you down (Ku tak mau membiarkanmu sedih)
I don't want to lead you on (Ku tak mau mengatur kamu)
I don't want to hold you back (Ku takkan menarikmu kembali)
From where you might belong (dari mana kamu seharusnya berada)

You would never ask me why (Kau tak pernah menanyakanku mengapa)
My heart is so disguised (hatiku begitu kelabu)
I just can't live a lie anymore (Hanya saja aku tak bisa hidup dalam kebohongan)

I would rather hurt myself (Lebih baik aku menyakitiku sendiri)
Than to ever make you cry (daripada membuatmu menangis)
There's nothing left to say but goodbye (Tiada lagi yang tersisa kecuali ucapan selamat tinggal)

You deserve the chance at the kind of love (Kamu berhak mendapatkan kesempatan untuk bercinta)
I'm not sure I'm worthy of (Aku tak yakin kalo aku seberharga itu)
Losing you is painful to me (Kehilanganmu itu sangat menyakitkan aku)

I don't want to let you down (Ku tak mau membiarkanmu sedih)
I don't want to lead you on (Ku tak mau mengatur kamu)
I don't want to hold you back (Ku takkan menarikmu kembali)
From where you might belong (dari mana kamu seharusnya berada)

You would never ask me why (Kau tak pernah menanyakanku mengapa)
My heart is so disguised (hatiku begitu kelabu)
I just can't live a lie anymore (Hanya saja aku tak bisa hidup dalam tipuan)

I would rather hurt myself (Lebih baik aku menyakitiku sendiri)
Than to ever make you cry (daripada membuatmu menangis)
There's nothing left to say but goodbye (Tiada lagi yang tersisa kecuali ucapan selamat tinggal)

You would never ask me why (Kau tak pernah menanyakanku mengapa)
My heart is so disguised (hatiku begitu kelabu)
I just can't live a lie anymore (Hanya saja aku tak bisa hidup dalam tipuan

I would rather hurt myself (Lebih baik aku menyakitiku sendiri)
Than to ever make you cry (daripada membuatmu menangis)
There's nothing left to try (Tiada lagi yang tersisa untuk dicoba)
Though it's gonna hurt us both (Walaupun itu sangat menyakitkan kita berdua)
There's no other way (Tiada jalan lain)
than to say goodbye (selain untuk berkata selamat tinggal)

Apa Yang Telah Kulakukan

Mood : riang
Cuaca: panas tak berawan
Snack : ligo oat, havermouth dengan susu coklat hangat
Song : What I've Done dari Linkin Park
Genre : Pop rock
Tanggal : 21 Mei 2007

Dedikasi : Oscar di Aachen, Jerman dan Irwan di Ruteng, Flores

Pernah kuceritakan di kisahku beberapa hari silam, kalo aku ini orang yang suka banget mendengarkan radio. Napa? Gampang aja, dari radio sering kali kita bisa mendapatkan informasi-informasi yang relativ aktuil, baek dari bidang politik misalkan siapa lagi meneror siapa, biasalah politik di sini khan relativ kotor, saling bunuh-bunuhan, saling menjatuhkan tapi juga ada yang saling melindungi misalkan ada politisi tingkat tinggi yang menentang seorang politisi yang mantan pimpinan partai dan mantan calon presiden untuk dipenjarakan setelah ketauan korupsi (hmmm…jadi curiga nih, jangan-jangan dianya sendiri yang korupsi), selaen itu juga ada informasi dari bidang moneter, misalkan turun naeknya suku bunga setiap harinya (yang mestinya adalah hal yang biasa), naeknya harga minyak goreng yang lagi ramai dibicarakan, maklumlah minyak goreng sekarang juga dikanibal menjadi bahan bakar kendaraan bermotor karena harga BBM sekarang relativ tinggi akibat kebijakan pemerintah yang rada kurang tepat (seperti di Eropa aja tuh, hehehe), ataupun berita-berita tidak berguna dari dunia hiburan (entertainment) misalkan, ada artis yang selingkuh (sapa sih yang mau ngurusin ginian?Heran juga, kayak penganggguran aja), artis yang ingin ngetop lagi dengan menyebarkan videonya lewat internet (suka-suka orang aja lah, mau pamer bodinya lewat internet bole-bole aja, ngapain dibesar-besarin?Aneh juga), artis yang udah tidak laku lagi yang berulah memperebutkan anaknya (rada konyol dan kekanak-kanakan juga, itu urusan pribadinya, ngapain kita harus tau?Lucu juga!). Memang memang, ada informasi-informasi juga yang berguna untukku dari bidang hiburan ini, misal kan ada grup band baru yang merilis lagunya yang ternyata enak banget untuk didengarkan (walau bisa dibilang album keduanya tidak perlu dibeli, karena pasti jelek punya, hahaha), atau ada misalkan informasi tentang lagu-lagu yang lagi mendudukin peringkat-peringkat tertentu di radio itu. Bahkan kita juga kadang bisa mendapatkan humor-humor yang kita butuhkan untuk bercanda gurau dengan sesama kolega di tempat kerja.

Tapi selaen mendengar secara pasiv, kita juga bisa aktiv meminta diputarkan tembang-tembang tertentu yang berkesan untuk kita. Benernya sama aja sih, kita bisa ngabur sebentar ke toko-toko penjual CD bak yang asli maupun yang bajakan (maklum di Indonesia banyak barang bajakan) untuk memborong semua CD (ataupun MP3 nya) yang berisi tembang-tembang yang kita sukai untuk diputar di mobil, di rumah ataupun melalui portable MP3/CD player yang kita punya. Tetapi kebanggaan atau kebahagiaan yang didapat bisa mendengarkan tembang kegemaran kita melalui udara itu benar-benar tak terkirakan. Hasrat hanya ingin mendengar namanya disebut di radio, banyak memacu anak-anak muda untuk ikutan request tembang-tembang tertentu. Mendengarkan namanya sendiri disebut di radio memang bisa buat pemilik nama jadi bangga gitu. Ingat-ingat dulu sewaktu masi sekolah/kuliah di Indonesia, kita khan selalu diabsen, tapi kok tidak ada yang bangga ya? Hahaha…ya itu bedanya, penyiar radio pasti lebih kagumi karena bisa mempopulerkan nama kita ke seantero jagad, hahaha, ketimbang guru/dosen yang pingin ngecek kita lagi ketiduran atau tidak, hahaha…

Sebagai contoh penggunaan, adekku Sius dulu sewaktu pacaran juga sering merequest lagu-lagu rohani untuk Yenny, mantan pacarnya (sekarang sudah jadi istri dan adek iparku, gitu lho). Yah memang dianya romantis tuh, hehehe. Lebih lucunya lagi jika kita sering mendapat titipan salam dari teman-teman ataupun bahkan pacar, kita bisa jadi lebih bergairah mendengarkan salam-salamnya yang disampekan melalui penyiarnya kalo-kalo ada tembang yang dipilihkan untuk kita, yah itung-itung meningkatkan daya konsentrasi gitu.

Kuingat waktu aku masi tinggal di Jerman, teman baekku Oscar dan Irwan maraton siaran radio setiap siang dan sore melalui internet untuk sesama mahasiswa Indonesia, sampe-sampe jalurnya ditutup oleh pusat komputer universitas karena dianggap menyalah-gunakan fasilitas yang disediakan secara gratis oleh perguruan tinggi, hahaha. Jadi Oscar siaran dari apartemen di asramanya mulai dari jam dua siang sampe jam empat siang atau jam lima sore dan dilanjutkan oleh siaran radio Irwan langsung dari kamar tidurnya sampe jam sepuluh dan terkadang sampe jam sebelas malam pada puncak kepopulerannya. Oscar menspesialisasikan lagu-lagu barat dan mandarin sementara Irwan banyak membacakan pesan-pesan yang dikirim melalui Yahoo Messenger, ICQ maupun MSN messenger. Maklum aja ongkos SMS itu 19 Euro cent sampe 49 Euro cent tergantung operator sedangkan internet gratisan, hehehe. sering kali juga aku dan temanku Fredy yang cangkruk di tempatku mendengarkan radio itu. Fredy terutama menjadi penggemar berat acara itu untuk sekedar chatting dengan teman-teman cewe nya dan terutama untuk request lagu untuk cewe yang disukainya.

Lucunya, Fredy yang tinggal serumah denganku tapi laen lantai, sering datang ke tempatku untuk sekedar nanya dulu, lagu mandarin apa yang bagus untuk didedikasikan ke cewe tersebut, hahaha. Dan Irwan nya sendiri kadang malah telefon aku minta saran untuk lagu-lagu yang bagus, karena pada akhirnya banyak orang tidak tau mau ngedengerin lagu apa lagi, maklumlah kami tidak ingin mendengarkan lagu-lagu yang diulang-ulang seperti di radio gitu, hahaha, jadi ya akhirnya cuman kirim-kiriman salam doank, hahaha.

Lebih bagusnya lagi, koneksi internet di Jerman itu sangat cepat, jadi sering juga terjadi, kalo yang request lagu, mengirimkan file lagu MP3 nya melalui fungsi ICQ file transfer ke sang penyiar biar bisa segera diputerkan melalui WinAmp. Jadi istilah sang penyiar tidak punya tembang yang dimaksud, tidak bisa diterima oleh pemilih lagunya, hahaha. Atau juga berlaku kebalikannya, bila kita mendengar lagu enak sedang diputer, kita bisa segera kontak penyiarnya minta dikirimin lagunya lewat ICQ file transfer, hahaha. Asik khan, itu baru namanya radio interaktiv yang sudah dipraktekkan oleh anak-anak muda di Jerman awal abad ini, maklum fasilitas internet nya gratisan.

Dah gitu software multimedia WinAmp juga sudah digratiskan oleh perusahaan yang merilisnya, karena kalah bersaing dengan Windows Media Player yang memang meraja lela di kalangan pemakai Microsoft Windows di seluruh dunia. Maklum juga, Windows Media Player khan memang sudah disertakan dalam paket penjualan (baca: CD, compact disc lho bukan celana dalam, hahaha) dari Microsoft Windows, jadi ngapain kita harus susah-susah mendownload WinAmp atau software pemutar musik laennya.

Sedangkan Microsoft Windows nya sendiri disediakan secara gratis oleh pihak Microsoft untuk anggota dan mahasiswa universitas di Jerman. Memang tidak semua universitas bekerja sama dengan Microsoft jadi mahasiswanya bisa dapet software itu secara cuma-cuma. Tapi yang jelas universitas dimana aku dulu menuntut ilmu dan bekerja sebagai peneliti telah bekerja sama dengan Microsoft. Jadi istilah memakai software bajakan benernya sangat langka dijumpai di Eropa, hehehe…

Ya, dengan bantuan software multimedia WinAmp plus Add-On nya (software tambahan kecil yang bisa didownload juga secara gratisan dari website nya pengembang WinAmp dan memang tidak disertakan dalam paket standard nya), kita memang bisa siaran radio secara online (melalui internet). Hanya butuh microfone dan koneksi internet yang lumayan cepat aja…

Memang sih dari semua itu, yang agak susah adalah masalah hak ciptanya, karena menyiarkan lagu melalui internet gitu, mestinya bisa dituntut membayar upeti untuk pemilik lagu menurut aturan hukum yang berlaku di banyak negara, tapi karena jumlah pendengarnya terbatas, maka bisa dibilang masi legal-legal aja, hehehe. Dan yang paling penting pendengarnya menggalang solidaritas dan bersikap tutup mulut semua, hahaha. Oya, untungnya software multimedia WinAmp ini punya kemungkinan untuk menendang pendengar tak diinginkan dari jalur transfer data itu, hehehe. yah, itu semua termasuk kenangan yang tak terlupakan. Segitu dulu deh…

Nah tembang What I've Done (apa yang telah kulakukan) dari Linkin Park (namanya didapat dari Lincoln Park di Santa Barbara di USA) ini adalah salah satu lagu yang kusuka sejak pertama kalinya dirilis dan dibulan Mei ini selalu menduduki posisi teratas di beberapa radio. Banyak diputar di beberapa radio di Amerika dan Eropa dan tentu saja di kota buaya ini (beneran lho, kota ini menyimpan banyak buaya darat yang romantis-romantis, hehehe). Karena aku suka, maka lirik lagu inilah yang kupilih untuk menutup karanganku kali ini…

In this farewell (di perpisahan ini)
There’s no blood (tiada darah)
There’s no alibi (tiada alibi)

‘Cause I’ve drawn regret (karena aku telah menyesal)
From the truth (dari kebenaran)
Of a thousand lies (dalam ratusan kebohongan)

So let mercy come (biarkan belas kasih datang)
And wash away (dan menghapuskan)
What I’ve done (apa yang telah kulakukan)

I'll face myself (akan kuhadapi sendiri)
To cross out what I’ve become (untuk mencoret apa yang telah terbentuk)
Erase myself (menghapus aku)
And let go of what I’ve done (dan melangkah maju dengan apa aja yang telah kubuat)

Put to rest (bersantailah)
What you thought of me (apa yang kau pikirkan tentangku)
While I clean this slate (selama aku membersihkan papan tulis ini)
With the hands of uncertainty (dengan tangan yang tidak pasti)

So let mercy come (biarkan kemurahan hati datang)
And wash away (dan membersihkan)
What I’ve done (apa yang telah kukerjakan)

I'll face myself (akan kuhadapi sendiri)
To cross out what I’ve become (untuk menghapus siapa aku)
Erase myself (membuang diriku sendiri)
And let go of what I’ve done (dan tetap maju dengan semua yang kulaksanakan)

For what I’ve done (karena semua yang telah kulakukan)
I start again (aku memulainya lagi)
And whatever pain may come (dan derita apapun yang mungkin muncul)
Today this ends (hari ini akan berakhir)
I’m forgiving what I’ve done!!! (aku maafkan apa yang telah kubuat)

I'll face myself (akan kuhadapi sendiri)
To cross out what I’ve become (menghilangkan aku ini)
Erase myself (melenyapkan aku sendiri)
And let go of what I’ve done (dan marilah melangkah dengan apa yang kubuat)

What I’ve done (apa yang telah kubuat)

Forgiving what I’ve done (melupakan kerjaanku)

Itu seharusnya kamu

Mood : riang
Cuaca: panas tak berawan
Snack : permen alpenliebe
Song : It had to be you dari Billy Holiday
Genre : jazz
Tanggal : 20 Mei 2007

Dedikasi : Annie si Pinguin Kecil di Banjarmasin

Aku ini adalah penggemar berita-berita pelayaran terutama tentang bajak laut di jaman pemerintahan Ratu Britania Raya, Elizabeth pertama sekitar taon 1600an, sejak aku rajin membaca cerita petualangan di komik Barbarossa bajak laut si janggut merah jaman aku masi di sekolah menengah dulu. Sejak itu aku pun selalu tertarik pada cerita-cerita tentang bajak laut ini, maka tidak heranlah bila aku terkadang membandingkan sesuatu hal dengan perumpamaan kisah kapten sebuah kapal layar.

Aku bahkan membayangkan, perjuangan mendapatkan seorang wanita bagi seorang lelaki adalah seperti sebuah pelayaran dengan sebuah kapal layar yang dinahkodai oleh sang pria yang membawa tugas menamankan benih tanaman yang dibawanya. Ada banyak pulau yang bisa ditemukan di samudera luas. Memang tidak semua pulau dapat ditemukan ataupun tercatat lokasinya dengan jelas dipeta yang dibawanya, tetapi setiap kali sang nahkoda mendengar teriakan laporan dari pengintainya yang ditempatkan diujung atas tiang layarnya bahwa ada pulau yang nampak di horison, dia atau pun perwira navigasinya pasti segera mengamatinya, mengukurnya atau mengira-ngira letaknya dengan bantuan tanda-tanda di langit seperti letak bulan dan bintang, kompas dan jam standar di Greenwich (dengan asumsi kalo GPS (general positioning system, sistem navigasi dengan bantuan satelit) waktu itu belon ada). Tentu saja pada akhirnya sang nahkoda akan mencatat sendiri posisi tersebut dengan cermat di atas petanya atau memerintahkan perwira kartografinya untuk segera mencantumkan secara tepat letak pulau di peta dan akan mengambil teleskop emasnya dari atas meja kerjanya untuk mengamati pulau tersebut dengan teliti dan juga kemungkinan besar dia juga akhirnya akan membubuhkan sendiri beberapa catatan tambahan mengenai keadaan yang diliatnya melalui lensa teropong emasnya itu di dalam buku pelayarannya (buku log), seperti letak dan posisi relativ pohon-pohon nyiur tertentu, bukit yang terlihat dari kejauhan, air terjun yang mungkin nampak, letak karang yang terlihat menonjol di pesisir pantai pulau itu dari sudut tertentu dan laen-laen. Kemudian tentunya dia akan mulai bertanya-tanya dalam hatinya sendiri maupun berdiskusi dulu dengan letnannya guna meminta pendapat profesionalnya, apakah menguntungkan untuk mencoba mendekati pulau tersebut, membuang sauhnya di sana guna mengenal situasi di pulau itu beserta penghuninya lebih dekat.

Tapi ada kemungkinan juga sang nahkoda sengaja berlayar ke sebuah pulau dengan sengaja, karena dia telah mendapatkan koordinat pulau itu dari temannya sesama nahkoda. Dan jika dia mempunyai teman yang baek hati, maka dia tidak hanya mendapatkan peta lokasi tetapi juga akan mendapatkan catatan pribadi rekannya itu dengan gratis pula sehingga bisa dimanfaatkannya secara maksimal guna menghadapi segala kejutan yang menunggunya di pulau tersebut, seperti titik pendaratan, gambaran tentang kelemahan pertahanan pantai pulau itu, letak-letak meriam pertahanan strategisnya, gambaran tentang wanita elok yang menghuni pulau tersebut, hiburan yang dihasilkan dari merdunya suara air terjun yang menggelegar menuruni tebingnya, kekayaan alamnya, kesuburan tanahnya, hama-hama yang sedang mengganas disana dan laen-laen.

Setiap pulau di laut itu memang dihuni oleh seorang wanita yang elok dan setiap pulau mempunyai pertahanan pantai sendiri-sendiri, ada yang dilengkapi dengan mercu suar untuk membantu navigasi kapal-kapal yang berlayar terlalu dekat untuk menjauh maupun mendekat diwaktu malam, dengan menara-menara pengintai yang dipersenjatai lengkap dengan meriam-meriam anti kapal dengan amunisi bola-bola besi besarnya yang masiv sehingga bisa menenggelamkan kapal-kapal yang mendekat dengan cara merusak badan kapal dan tiang-tiang layarnya, maupun dengan bola-bola besi yang berukuran sedang untuk mengoyak layar-layar kapal yang mendekat dan tentu saja dengan paku dan benda-benda berat apa aja untuk menyapu awak kapal di geladak bila kapal musuh sudah berada dalam jarak tembak. Bahkan ada juga pulau yang dijaga oleh kapal-kapal perang pengawal lepas pantai dan laen-laen, tetapi ada juga dermaga-dermaga yang didekorasi dengan hiasan-hiasan indah untuk menyambut kapal-kapal yang hendak berlabuh.

Andai sang nahkoda setelah meneliti melalui lensa teropong emasnya keadaan pulau dambaan hatinya itu dan kemudian dia tertarik untuk berlabuh disana, maka pertamanya dia harus mencoba berkomunikasi dengan penghuni pulau itu dengan bantuan signal morse lewat cermin di siang hari ataupun lentera dimalam hari. Jadi sang nahkoda akan mengirim pesan singkat guna memberitakan dan menjelaskan keinginannya untuk mendekati pulau tersebut hanya dengan tujuan damai dan meminta ijin syah bandar untuk merapat ke dermaga pulau itu. Secepat signal tersebut tertangkap dan dimengerti oleh staf komunikasi pelabuhan yang segera memberitau syah bandar yang segera membawa informasi tersebut kepada sang putri sebagai pemilik dan penguasa pulau. Dengan kata laen, sang nahkoda berusaha bernegosiasi dengan sang putri melalui pesan-pesan yang jelas yang ditukarkan perwira komunikasinya (telegraph operator/officer) kepada staf bagian hubungan masyarakat (public relation) sang putri.

Bila usaha komunikasi tersebut tidak bertepuk sebelah tangan, dan permintaan ijin berlabuh dikeluarkan oleh syah bandar atas nama sang putri, maka juru mudi sang nahkoda kapal hanya perlu mengarahkan buritan kapalnya ke pulau tersebut untuk memasuki pelabuhan itu dengan tenang baek dengan kekuatannya sendiri maupun dipandu ataupun ditarik oleh kapal-kapal pemandu pelabuhan yang disiapkan untuk tujuan itu. Pengarah acara (event organizer) pulau itu bisa segera mengorganisir sambutan yang dibutuhkan dan dan para petugas imigrasi pun telah disiapkan berjejer di dermaga untuk menstempel visa menetap sementara pada para awak kapal. Pasukan pengawal pelabuhan pun akan memberi jalan dan membiarkan sang nahkoda memasuki pelabuhannya dan pada akhirnya menginjakkan kaki ke pulaunya sehingga sang putri pemilik pulau bisa menyambutnya dengan suka cita dan bersilahturami dengannya di istana negaranya.

Tetapi andai usaha negosiasinya ternyata gagal, dan visa ijin mendarat ditolak oleh petugas imigrasi atas titah sang putri, maka sang nahkoda harus mencari akal laen guna mengatasi atau menyiasati pertahanan pantai yang biasanya komandoi seorang kepala resimen anti invasi pulau yang garang itu. Semuanya tentunya bergantung pada situasi yang aktuil dan terutama tergantung pada kemampuan komunikasi kedua belah pihak. Sang putri yang juga mendapat informasi tentang kedatangan kapal tersebut biasanya akan berusaha menilai dulu maksud hati sang nahkoda berdasarkan informasi dari staf hubungan masyarakatnya dan komentar-komentar pengintai-pengintainya yang juga banyak ditempatkan di menara-menara pengawas maupun diatas pohon kelapa di sepanjang tepi pantai. Setelah mendengarkan pendapat menteri-menterinya sang putri akan mengambil keputusan yang sesuai dengan kata hati nuraninya.

Seorang putri yang masi ragu-ragu atau tidak suka dengan maksud kapal yang mendekat itu atau seorang putri yang ketus bisa juga dengan judesnya tanpa pikir panjang segera memerintahkan dayang-dayangnya untuk menyampaikan pesan kepada kepala resimen anti invasi pulau di markas besarnya untuk segera memperkuat pertahanan pantai guna mengusir kedatangan kapal tersebut.

Tetapi bila sang putri dalam menilai maksud nahkoda yang mendekat itu masi ragu ataupun terjadi kesalah pahaman dalam berkomunikasi, maka pertempuran terjadi antara pertahanan pantai pulau tersebut dan kapal sang nahkoda tidak akan dapat dielakkan lagi. Bila pertahanan pantai pulau tersebut ternyata lebih kuat dan penghuni pulau idaman sang nahkoda tersebut memenangkan perang tersebut, maka tiada jalan laen bagi sang kapten yang malang itu untuk mengarahkan kapalnya pergi menjauh dari pulau tersebut sebelon kapalnya karam dengan sukses dan dengan menelan rasa malu dia harus memulai proses pencarian pulau yang baru lagi dari awalnya, karena disana dia telah gagal total. Memang dia tidak akan tau nantinya berapa lama dan berapa jauh dia harus berlayar sampai dia menemukan pulau berikut yang menarik hatinya untuk sekedar memperbaiki kapalnya ataupun hanya untuk berlindung sejenak di pelabuhan yang bersahabat dengannya.

Meskipun masi ada kemungkinan laen, yaitu bila sang putri ternyata berhati emas menjadi iba dengan keadaan kapal sang kapten yang kapalnya nyaris tenggelam itu karena terkena pecahan-pecahan mortir ganas dari pertahanan pantainya dan kemudian memutuskan untuk menginstruksikan kepala resimen anti invasi pulau untuk segera menghentikan serangan dan menyuruh kepala badan SAR (save and rescue) nya untuk segera mengirimkan sekoci-sekocinya keluar, lengkap dengan petugas medisnya guna menyelamatkan sang kapten, mengobati luka-luka awak kapalnya serta memerintahkan pimpinan kapal pemandu untuk menarik kapal sang kapten masuk ke pelabuhannya untuk diperbaeki di dermaganya. Bole jadi kemudian sang putri malah jato hati pada sang kapten malang yang lagi tergolek lemah di atas ranjang rumah sakitnya dan dirawat oleh kepala dokter dan kemudian mengijinkan kapten kapal itu untuk mengibarkan benderanya di sana serta membantu sang putri mempertahankan pulau tersebut karena sang putri telah menerimanya sebagai kekasih. Ataupun sang putri hanya sekedar memberinya bekal yang cukup supaya sang kapten setelah sembuh bisa melanjutkan perjalanan jauhnya kembali untuk mencari satu pulau yang tepat dan mereka berdua menjadi sahabat sehingga sang kapten bole datang berlabuh kapan saja untuk menambah bekal perjalanannya ataupun memperbaekin kapalnya jika laen kali rusak lagi.

Tapi bila pertempuran sengit antara kapal dan pertahanan pantai ternyata dimenangkan oleh sang nahkoda atau dengan kata laen sang nahkoda berhasil melumpuhkan pertahanan pantainya sang putri, maka singkatnya sang putri pemilik pulau akan (dengan gembira ataupun terpaksa) mengijinkan si nahkoda masuk untuk mengenal isi pulau itu lebih dekat sementara sang putri pun dengan dibantu oleh bendaharanya bisa ikut memeriksa keadaan dan mungkin juga muatan kapal yang dibawa sang nahkoda tersebut, sementara para pelaut kapal dan petugas dermaga pulau itu bergotong royong memperbaeki kapal yang cedera itu. Andaikata semua yang ada seperti yang diharapkan dari kedua belah pihak, maka bolehlah sang nahkoda menetap di pulau tersebut selama beberapa saat ataupun selamanya dan dengan segera sang nahkoda bole mengibarkan bendera kapalnya di pulau itu sebagai pertanda bahwa pulau itu menjadi miliknya juga. Bila sang nahkoda itu adalah nahkoda yang super hati-hati, maka dia juga tidak akan segan-segan memerintahkan kelasi-kelasinya untuk menempatkan meriam-meriam tambahannya di tempat-tempat yang strategis di sekeliling pulau tersebut untuk memperkuat pertahanan pantai dari pulau sang putri tercintanya dari serangan kapal-kapal yang tidak sopan dan nahkoda-nahkoda keji yang tidak menghargai kode etika sesama pelaut.

Di kasus yang paling ekstrem, jika sang putri ternyata telah memerintahkan kepala resimen anti invasi pulau nya untuk menempatkan semua meriam yang tersedia di gudangnya di tepi pantai dan memasang ranjau-ranjau yang dengan judesnya mengoyak buritan kapal-kapal yang mendekat hanya dengan tujuan untuk menjaga pulaunya dengan ketat dan membiarkan meriam-meriamnya menyalak galak setiap kali ada kapal mendekat, dalam hal ini pasti para nahkoda yang kapalnya pernah berada di dekat pulau itu akan mencatat kejadian itu dan meneruskannya secara sukarela kepada rekan nahkoda laennya agar semua nahkoda menjauhi pulau itu. Tetapi berdasarkan pengalaman, bila pertahanan yang masiv seperti ini bisa ditaklukkan, maka tidak akan ada lagi pertahanan-pertahanan yang bisa dilakukan sang putri, dan dia akan pasrah melakukan apa aja yang di inginkan oleh sang nahkoda. Jadi kadang sang nahkoda harus berani menempuh risiko seperti ini.

Tetapi tentu saja masi ada kemungkinan yang satunya lagi, yaitu bila setelah sang nahkoda setelah diijinkan masuk kemudian dia atau sang putri menemukan kalo ternyata tidak ada kecocokan di antara mereka atau jika kenyataannya tidak seperti yang diinginkan kedua belah pihak, maka mungkin aja terjadi kalo sang nahkoda akan pergi meninggalkan pulau itu dengan suka rela ataupun diusir oleh sang putri.

Andaikan sebuah pulau sudah dihuni seorang nahkoda maka jika ada nahkoda laen yang tergolong sopan dan kesatria melihat sebuah bendera berkibar di pulau itu, maka dia tidak akan berpikir untuk mencoba berlabuh di sana. Karena dia tau pulau itu sudah berpenghuni lengkap. Tapi memang tidak bisa diramalkan, bila pulau itu benar-benar cantik, maka pertempuran antara kedua anak buah nahkoda dengan dibantu pertahanan pantaipun bisa aja terjadi guna memperrebutkan hak huni di pulau tersebut, sejauh sang putri pemilik pulau itu mengijinkannya.

Jadi pada akhirnya semua nahkoda akan bisa berlabuh di salah satu pulau di samudera tersebut, tanpa terkecuali, karena jumlah pulau-pulau itu tidak terbatas. Tapi bisa juga terjadi, ada nahkoda yang selalu gagal dalam usahanya untuk menaklukkan pertahanan pulau-pulau tersebut dan berakibat dia harus lebih lama lagi berlayar guna menemukan pulau yang tepat, bahkan sampai akhir hayatnya.

Tapi tentu saja perjuangan mendapatkan hak huni sebuah pulau bisa diperoleh dengan lebih mudah untuk tipe-tipe pulau-pulau tua. Ini tentu saja dikarenakan persenjataan pertahanan pantai yang dimiliki oleh pulau-pulau tua itu sudah usang, sehingga bisa ditaklukkan denganmudahnya. Situasi seperti ini bisa terjadi bila usia sang putri yang sudah lanjut usia, sehingga tidak ada pedagang senjata lagi yang mau berlabuh disana dengan sukarela. Karena dengan semakin bertambahnya usia sang putri dan juga usia pulaunya maka kekayaan alam pulaunya akan semakin berkurang dan kualitas hasil buminya makin menurun sehingga sang putri tidak mampu lagi barter dengan sang saudagar senjata. Atau lebih parah lagi, sampai suatu usia tertentu, ada kemungkinannya tanah di pulau itu tidak subur lagi untuk ditanami oleh benih yang dibawa oleh sang nahkoda idaman hati. Maka hendaknyalah sang putri pun sadar kalo tingkat kesuburan tanahnya sangat terbatas dan dia tidak bole menjadi orang yang terlalu pemilih dalam hal ini. Jadi segalanya harus dipikirkan dan dipertimbangkannya secara masak-masak dan dengan kepala dingin tanpa emosi sejenak sebelon memerintahkan kepala resimen anti invasi pulau nya mengarahkan moncong meriam-meriam kejamnya ke setiap kapal yang berminat mendekat. Karena itu memang biasanya sang putri berfikir sewaktu dia masi muda akan siapa dulu yang berani mati mengarahkan buritan kapal ke pulaunya, tetapi ironinya, bila usianya sudah lanjut biasanya dia akan berfikir, sudahlah siapa saja yang berminat mengarahkan moncong kapalnya ke pulaunya pasti akan diterima dengan senang hati, daripada dia harus hidup sendiri diistananya.

Keadaan seperti ini seringkali bisa diliat dari kejauhan oleh sang nahkoda melalui teropong emasnya, apalagi kalo signal yang dikirim dari pulau itu terlalu ramah nadanya. Demikian juga sang nahkoda yang berpengalaman dapat menilai model peralatan tempur, meriam-meriam yang ditempatkan di sekeliling pulaunya itu dari kapalnya. Tetapi andaikata sang nahkoda pun sudah tua ataupun sudah capek berlayar jauh, mungkin saja, bila dia akhirnya memutuskan untuk nekad berlabuh disana, walaupun dia tau kalo pada akhirnya dia tidak akan bisa menanam benih tanaman yang dibawanya di pulau itu lagi. Tapi semua nahkoda yang masi muda dan berjiwa petualang, pastilah menghindari ajakan-ajakan yang membuai dan menjebak itu karena dia tau kalo dia masi saja bisa menemukan pulau-pulau laen yang lebih berharga, meskipun harus berlayar lebih jauh lagi.

Mungkin aja cerita seperti ini sangat menyenangkan untuk orang-orang tertentu yang kenal rasa humor tinggi, tapi mungkin juga bisa membuat orang yang laen menjadi sewot, tapi biar bagaimanapun, bila dipikirkan dengan lebih cermat, maka kita semua akan setuju kalo apa yang tersirat dalam cerita ini adalah benar dan mencerminkan kenyataan sehari-hari...

Billy Holiday adalah wanita Amerika yang terkenal dengan suara vokal nya yang melengking tinggi di kalangan para pengemar berat musik jazz. Suaranya yang bulat, tarikan nafasnya dan improvisasinya sewaktu dia menyenandungkan tembang seperti It Had To Be You patutlah diacungi jempol. Memang tidak banyak penyanyi musik jazz yang berbakat seperti ibu yang satu ini, karenanya dia sudah menjadi legenda musik sebelon dia meninggal. Tembang It Had To Be You ini pertama kalinya kudengar di taon 1989 di movie When Harry Met Sally yang dibintangi oleh Billy Christal dan Meg Ryan. Billy Christal sendiri dikala itu sudah menjadi pelawak yang handal dikalangan penggemar NBC di Amerika Serikat dikala itu sementar Meg Ryan yang sebenarnya bernama asli Margaret Hyra, dimana Hyra adalah nama keluarga ayah kandungnya yang bercerai dengan ibunya yang juga pemaen drama di New York. Sewaktu itu Meg Ryan baru mulai meniti karirnya di bidang komedi. Oleh karenanya bole dibilang Billy Christal lah yang mengangkat pamor Meg Ryan menjadi bintang komedi terkenal di Amerika dengan bayaran setinggi langit di taon 2000an. Film When Harry Met Sally ini ditulis alur ceritanya oleh Nora Ephron yang kemudian menjadi terkenal dengan film-film seperti Sleepless in Seatle dan You Got Mail yang juga diperani oleh Meg Ryan. Ada satu adegan di film When Harry Met Sally ini yang mencengangkan pemirsa dikala itu, itu adalah adegan pemeragaan orgasme secara spektakuler di meja makan, yang banyak disensor di banyak negara yang masi memandang adegan humor seperti itu adalah tabu.

It had to be you. (Itu seharusnya kamu)
It had to be you. (Itu adalah kamu)
I've wandered around, (aku telah mengembara kemana-mana)
finally found somebody who, (akhirnya aku menemukan seseorang)
could make me be true. (yang membuatku berarti)
Whoa whoa whoa could make me be blue. (membuatku menjadi sedih)
And, even be glad just to be sad thinkin' of you... (dan bahkan membuatku senang sewaktu baru saja berfikir dengan sedih tentangmu)

Some others I've seen (semua yang pernah kuliat)
might never be mean (mungkin tidak pernah berarti)
Might never be cross (mungkin tidak pernah jengkel)
Or, try to be boss. (atau berusaha untuk menjadi bos)
But, they wouldn't do. (tapi mereka tidak akan melakukannya)
For nobody else gave me a thrill. (karena tiada seorangpun yang memberiku gairah)
With all your faults I love you still. (walau banyak kesalahanmu, aku tetap cinta kamu)
It had to be you. (Itu seharusnya kamu)
Wonderful you. (kamu yang luar biasa)
It had to be you...(itu adalah kamu)

'Cause nobody else gave me a thrill. (karena tiada seorangpun yang memberiku gairah)
With all yo' faults - I love you still now. (dengan banyak kelalaianmu, aku tetap sayang kamu)
And it had to be you. (dan itu seharusnya kamu)
It just had to be you. (itu mestinya kamu)

It had to be you... (itu adalah kamu)

Kisah Kasih

Mood : riang
Cuaca: panas tak berawan
Snack : roti bluder super
Song : Love Story dari Andy Williams
Genre : Easy listening/jazz/slow
Tanggal : 19 Mei 2007

Dedikasi : Lusia di Surabaya

Kisah kasih? Hehehe, kedengarannya aneh bukan sebagai judul karangan? Hmmm...Aku hanya hampir selalu menamai judul dari karanganku ini sesuai dengan judul lagu yang ku dengar sewaktu lagi mengetik kenangan-kenangan dan opini-opiniku. Yang ingin ku ceritakan di sini adalah tentang pernikahan.

Haruskah menikah itu didasari oleh kecocokkan? (Mirip) begitulah judul email yang kuterima beberapa hari yang lalu dari adek angkatku Cecilia si Rong-Rong, biasa hasil kiriman teman-temannya, heran juga aku, kok bisa ya orang-orang itu dengan santainya meneruskan email-email seperti itu, seperti tidak bisa ngarang sendiri aja, hahaha, tapi jujur aja, aku juga suka sih kalo isinya bermutu karena mungkin bahkan aku rela mengklick tombol forward dan menambah alamat-alamat email dari teman-temanku. Tapi kalo isinya cuma gambar-gambar tidak berguna, aku juga ogah bukanya. Karena aku tertarik dengan isinya, maka aku memutuskan untuk menulis karangan ini yang didasari oleh inti dari email tersebut.

Dipertanyakan di email itu apakah dua insan bole memberanikan diri menuju jenjang pernikahan bila keduanya sama-sama doyan musik, dengan asumsi kalo itu merupakan gejala awal bahwa nantinya bisa langgeng ataupun jikalau keduanya sama-sama suka sop buntut bole diartikan kalo masa depan mereka berdua jadi cerah. Dan ada diulas lebih jauh, kalau pernikahan itu adalah persatuan dua manusia, pria dan wanita yang dari segi anatomi saja sudah tidak sebangun, apalagi bila kita membahas urusan jiwa dan hatinya. Kemudian ditegaskan lebih lanjut, jika kecocokan, minat dan latar belakang kedua keluarga bukanlah jaminan segalanya akan berjalan dengan lancar karena menikah adalah proses pendewasaan. Untuk memasuki jenjang pernikahan diperlukan pelaku yang kuat dan berani, terutama keberanian menghadapi masalah yang akan terjadi dengan bersama dan punya kekuatan untuk menemukan jalan keluarnya.
Memang benar, bukan hanya kecocokanlah yang harus dipunyai oleh kedua insan sebelon mereka memberanikan diri untuk melangkah lebih lanjut, yakni ke jenjang pernikahan, tetapi niat dan komitmen kedua belah pihaklah yang menentukan. Dua insan yang saling mengasihi, pasti akan lebih banyak bertindak secara emosional dalam menentukan segalanya, nah, di sinilah sebenernya kontrol dari kedua belah pihak itu diperlukan. Bila sang cowo khilaf, maka tugas cewe lah untuk mengingatkannya, demikian pula sebaliknya. Tapi kurasa kecocokan dari segi sifat dan minat dan misalnya juga hobi adalah penting. Karena dari pengalamanku pribadi, tanpa kecocokan dari segi sifat, minat ataupun hobi, maka dua insan tidak akan bisa saling bertemu untuk menjalin suatu kisah kasih. Bahkan menurutku, latar belakang kedua keluarga, latar belakang pendidikan dan latar belakang lokasi dimana keduanya tumbuh dan berkembang memang akan sangat mempengaruhi keberhasilan hubungan ini. Tapi perbedaan yang besar pada akhirnya bisa diluruskan dengan adanya sikap saling pengertian atau bole juga dibilang sebagai kedewasaan dalam berfikir. Juga penting jika segala sesuatunya selalu dilaksanakan dengan keiklasan dan kerelaan dan tanpa adanya faktor pemaksaan.
Kedengarannya sih indah, tapi kenyataannya memang agak rumit untuk dilakukan, karena harus ada faktor “komunikasi dua arah”, ”ada kerelaan mendengar kritik”, “ada keikhlasan meminta maaf”, “ada ketulusan melupakan kesalahan” dan yang paling penting “keberanian untuk mengemukakan pendapat” di antara kedua insan yang hendak menikah. Sayangnya, justru kelima hal inilah yang sering terlupakan. Komunikasi dua arah adalah hal yang selalu dituntut oleh temanku Lusia. Dia pernah berdiskusi denganku di musim panas 2006 yang silam tentang ini, dimana dia selalu mengatakan, baginya tanpa komunikasi keluarga akan berantakan, sementara walaupun aku juga memprioritaskan perhatian tapi juga merasa komunikasi hal yang penting. Terus terang, aku bekerja dengan katalog sifat yang kupunyai sejak dua puluh taonan ini, disana tercantum beberapa sifat yang harus dipenuhi oleh cewe yang nantinya akan kusukai dan ingin kujadikan teman hidupku. Jadi aku menilai cocok tidaknya seorang cewe dengan ku berdasarkan dengan katalog itu, karena aku selalu berpendapat aku harus mengerti diriku dulu baru mengerti bisa mengerti orang laen, jadi aku harus tau apa yang kumau dan dengan itu aku mulai mencari orang yang kumau sesuai dengan daftar katalog itu. Memang agak lucu, tapi katalog itu telah berhasil mengkategorikan banyak teman-teman ceweku dan membantuku untuk mengerti mereka. Tapi memang tidak semua orang punya keberuntungan untuk bole mengenal pribadi banyak teman dekat dalam hidupnya. Hendaknyalah kita mengingat kalo jenjang pacaran adalah proses pengenalan diri sendiri maupun pasangan anda. Tanpa mengenali diri sendiri, bagaimana anda bisa memahami orang lain? Tanpa bisa memperhatikan diri sendiri, bagaimana anda bisa memperhatikan pasangan hidup?
Jadi komunikasi dua arah itu penting dan juga karena kita semua adalah manusia biasa yang bisa berbuat salah, maka hendaknyalah kita rela mendengarkan kritik tanpa harus emosi, iklas untuk meminta maaf karena kitapun bisa salah dan mau melupakan kesalahan yang dibuat partner kita, karena diapun manusia biasa yang bisa buat salah. Sampai disini semua sudah oke, namun yang tidak bole dilupakan, kita sendiri juga harus berani mengutarakan pendapat, agar kita tidak hidup dengan tertekan. Tekanan batin yang tidak terungkapkan bisa menghancurkan semuanya. Jadi kita juga harus berani mengungkapkan unek-unek kita dan sekaligus memberi kesempatan partner kita untuk mengutarakan unek-uneknya sementara kita dalam posisi mendengarkan dengan minat dan dengan rendah hati. Hal-hal yang baek, hendaknya bisa direalisasikan dan hal-hal yang buruk bisa segera dibuang dan diganti dengan yang lebih baek.
Sementara itu jika kelima syarat diatas sudah dipraktekkan dengan benar, maka keputusan untuk menikah adalah langkah yang berikut. Dimana menikah itu merupakan sebuah proses penggabungan dua orang yang berlaenan dalam banyak hal dan mungkin juga berkepala batu dalam satu ruangan di mana kemesraan, ciuman, dan pelukan yang berkepanjangan hanyalah bunga dari cinta kasih.

Masalahnya disini, bukanlah menikah dengan anak siapa, yang hartanya berapa, bukanlah rangkaian bunga mawar yang jumlahnya ratusan, bukanlah perencanaan berbulan-bulan yang akhirnya membuat keluarga saling tersinggung, apalagi kegemaran minum kopi yang sama. Menikah hendaknya didasari oleh kesucian hati dan bukan didasari atas kesucian diri. Apalah artinya menikah apabila tidak suci hati. Diri yang kotor dapat mudah diperbaiki, namun hati yang kotor tak mudah diperbaiki. Menikah sangat membutuhkan keberanian tingkat tinggi, toleransi sedalam samudra, serta jiwa besar untuk “Menerima“ dan “Memaafkan“. Dengan kata lain, menikah merupakan penggabungan dua bagian yang saling berbeda untuk dicari kecocokannya, bagaikan mur dan baut, bukan persamaan yang dangkal, bukan pula persamaan yang terlihat indah di mata. Perbedaan harus dicari kecocokannya bukan persamaannya. Perpisahaan dengan alasan perbedaan adalah alasan yang naif, dan dibuat-buat. Tapi itulah yang sering terjadi...

Memang pada dasarnya, banyak orang di kota Surabaya ini, terutama yang cewe, berpendapat, kalo mereka harus mencari pasangan hidup orang yang kaya raya atau paling tidak dari keluarga yang tergolong mampulah dengan dalih mereka tidak ingin nantinya mereka harus hidup susah dan dengan kesadaran kalo hidup di kota Surabaya ini menuntut pengorbanan materi yang besar. Tepat disinilah letaknya kekotoran hati, ketidak sucian hati mereka. Memang materi atau uang penting untuk bertahan hidup dan mendukung kehidupan yang enak dan layak, tapi terkadang kita bisa saksikan keluarga-keluarga sederhana disekeliling kita, yang hidup dengan sederhana tapi mereka bahagia. Bukankah hanya kebahagiaan yang kita cari dalam hidup ini?

Di sinilah aku jadi teringat dan kagum pada pemikiran Lusia, yang mengaku berasal dari keluarga yang cukup namun sederhana. Dia tidak pernah memusingkan masalah materi ataupun uang dalam mencari jodo nya. Baginya yang terpenting adalah cinta sejati, cinta yang didasari oleh rasa kasih sayang yang mendalam dan kesucian hatinya dan bukannya berdasarkan uang ataupun atribut laennya yang dipunyai cowonya. Sangat jarang aku bertemu dengan seorang wanita dewasa seperti Lusia ini di kota ini, karena kebanyakan cewe yang kukenal pada akhirnya lebih takut akan kesengsaraan hidup daripada kebahagiaan yang disebabkan rasa saling mengasihi dalam kebersamaan seperti temanku yang satu ini. Aku sangat berterima kasih banyak pada Lusia karena aku bole mengenal dia dekat dan tau bahwa di kota Surabaya ini tidak hanya ada kemunafikan tetapi juga ada seorang wanita yang mempunyai cinta sejati dalam hatinya yang suci…terima kasih banyak, Lusia…

Tembang Love Story (kisah cinta) ini populer karena dinyanyikan dengan lambat dan penuh perasaan oleh Andy Williams untuk versi cowo nya dan juga pernah dinyanyikan oleh Shirley Bassey untuk versi cewe nya tapi dengan ketukan irama yang lebih cepat, dimana kata-kata she diganti menjadi he dan kata-kata her menjadi his dan seterusnya bila dinyanyikan oleh cewe. Kupikir tembang ini adalah salah satu tembang yang paling menarik untuk diingat, liriknya bercerita sangat banyak tentang kerelaan untuk bercinta, kesepian yang telah terkalahkan dan ungkapan rasa terima kasih pada pasangannya. Di samping itu melodinya telah mengangkatnya menjadi salah satu lagu yang demen ngendon di charts di Eropa dan Amerika selama berminggu-minggu dijaman itu. Bahkan movie yang dibuat dengan judul yang sama dengan soundtrack tembang inipun sempat menjadi movie paling banyak ditonton oleh khalayak ramai. Banyak air mata telah diteteskan oleh penonton movie ini, di seluruh dunia, karena kisahnya sangat menyentuh perasaan baek cowo maupun cewe, terutama yang sedang memadu kasih maupun yang telah mengalami bagaimana itu rasanya bercinta dan orang-orang laen yang telah mengenal apa itu arti cinta yang sebenarnya.

Jujur aja, aku sendiri bahkan bisa mendengarkan dan ikut menyanyikan tembang ini satu hari penuh atau lebih, tidak ada bosannya. Melodinya yang syahdu membawa pendengar untuk merasakan ketulusan hati penyenandungnya. Bole dikata jenis melodinya sangat sesuai dengan seleraku untuk lagu-lagu berjenis easy listening dan jazz. Andy Williams memang sangat terkenal dengan lagu-lagu slow tipe demikian. Suara Andy Williams memang tergolong suara tenor setara dengan suara Shirley Bassey yang berasal dari grup penyanyi sopran. Karenanya kukira banyak dari kita yang kenal lagu ini. Lagu dan karangan ini spesial kupersembahkan untuk temanku Lusia yang taon 2006 dulu pernah sangat dekat denganku...

Where do I begin (dimanakah harus kumulai)
to tell a story of how great a love can be, (untuk menceritakan betapa luar biasanya sebuah cinta)
the sweet love story that is older than the sea, (cinta kasih yang manis itu lebih tua dari lautan)
the simple truth about the love she brings to me? (kebenaran yang sederhana tentang cinta dibawanya padaku)
Where do I start? (dimana ku harus memulai)

With her first hello, (dengan sapaan halo nya yang pertama)
she gave a meaning to this empty world of mine. (dia telah memberi arti dalam duniaku yang kosong)
There'd never be another love, another time. (tiada cinta yang laen, tiada waktu yang laen)
She came into my life and made the living fine. (dia telah datang dalam kehidupanku dan membuat hidupku menjadi indah)

she fills my heart, (dia penuhi hatiku)
she fills my heart with very special things, (dia penuhi hatiku dengan hal-hal yang istimewa)
with angel songs, (dengan dendang malaikat)
with wild imaginings. (dengan imaginasi yang sembrono)

She fills my soul (dia penuhi jiwaku)
with so much love that anywhere I go (dengan kasih sebanyak itu, sehingga kemanapun aku pergi)
I'm never lonely. (aku tidak pernah kesepian)
With her along, who could be lonely? (bersama dengannya, siapakah yang akan kesepian)

I reach for her hand, (aku meraih tangannya)
It's always there. (tangannya selalu ada disana)

How long does it last? (berapa lamakah ini bole berlanjut)
Can love be measured by the hours in a day? (dapatkah cinta diukur dengan jam dalam sehari)
I have no answers now (aku tidak punya jawabannya sekarang)
but this much I can say: (hanya sebanyak inilah yang bisa kukatakan)
I know I'll need her till the stars all burn away (aku sadar aku akan membutuhkannya, sampai semua bintang terbakar habis)
and she'll be there. (dan dia akan selalu ada di sana)

How long does it last? (berapa lama ini bole berlanjut)
Can love be measured by the hours in a day? (dapatkah cinta diukur dengan jam dalam sehari)
I have no answers now (aku tidak punya jawabannya sekarang)
but this much I can say: (hanya sebanyak inilah yang bisa kukatakan)
I know I'll need her till the stars all burn away (aku sadar aku akan membutuhkannya sampai semua bintang terbakar habis)
and she'll be there. (dan dia akan selalu ada di sana)

Sunday, May 20, 2007

Cinta Menyakitkan

Mood : cemberut
Cuaca: mendung
Snack : onde-onde pemberian Se Liep
Song : Love Hurts dari Nazareth
Genre : Slow Pop
Tanggal : 18 Mei 2007

Dedikasi: pacar Fitri di Surabaya

Mencintai kadang menyakitkan tapi dicintai lebih menyenangkan…

Semalam aku ditelefon pacar temanku Fitri yang bercerita tentang ini dan itu, mulai dari sepak bola liga inggris sampai piala EUFA dan Champion di Eropa dan akhirnya cerita-cerita film percintaan. Dulu sewaktu aku masi tinggal di Eropa, acara-acara seperti itu adalah sajian sehari-hari di televisi-televisi swasta yang saling bersaing untuk mendapatkan hak siar dari pertandingan-pertandingan bergengsi. Hanya saja penayangan langsung hanya disajikan jika ada klub dari negara yang bersangkutan berlaga. Jadi jika kita mau menonton acara laga sepakbola dari liga-liga di negara tetangga, kita harus mempunyai antena parabola ataupun berlangganan pay-TV (layangan TV bebayar seperti Indovision di Indonesia). Baru sejak awal taon 2005, pemirsa TV di banyak negara bagian Jerman, termasuk di negara bagianku, bisa menikmati siaran TV digital yang bila disambungkan dengan sambungan telefon maka akan bermutasi menjadi televisi interaktiv atau dengan kata laen, cukup hanya menekan sebuah tombol, maka kita bisa menyaksikan tayangan suatu acara yang disiarkan sebelonnya (tentu tidak setelahnya, itu ramalan namanya, hehehe). Pengembangan dari yang si sebut dengan DVB-S (Digital Video Broadcasting via Satellite) dan DVB-T (Digital Video Broadcasting via Terrestical antenna) ini dikenal di Indonesia dengan hadirnya DVB-H (Digital Video Broadcasting via Handheld) salah satu ponsel dari Nokia, yakni N92 dan mungkin akan disusul dengan inovasi dari vendor-vendor laen. Baek DVB-T maupun DVB-S gratis kalo di Eropa sedangkan untuk DVB-H pemirsa yang lebih mementingkan fleksibilitas harus merogoh dalam-dalam kantongnya, karena seperti juga di Indonesia kita harus membayar layangan mobile TV. Dibandingkan dengan layanan mobile TV yang sifatnya analog tapi ditayangkan secara digital, DVB-H ini murni disediakan secara digital sehingga kualitas gambar terasa lebih halus di layar ponsel. Hmm...aku baru sadar nich, kok jadi ngobrolin tentang ponsel nih, padahal tadinya mau cerita tentang sepak bola. Hehehe. Ya karena sasaran utama pengguna mobile TV ini tidak laen dan tidak bukan adalah pemirsa fanatik pertandingan bola yang saking gilanya sampai mau membayar biaya sambungan yang relativ tidak murah itu, hehehe. Ya kalo pemirsa itu tidak punya famili yang harus ditanggungnya ya tidak apa-apa, tapi kalo ada famili dan anak-anak, ya orang harus tau bagaimana menentukan prioritasnya.

Nah temanku yang satu ini adalah penggemar bola yang tergolong fanatik, hehehe. Dia bercerita padaku kalo dia lagi dilanda cinta asmara yang dalam dengan cewe nya, sehingga saking besarnya feeling ini, dia rela untuk mengorbankan dan mendeklarasikan waktu-waktu senggangnya sebagai wakuncar alias waktu kunjung pacar dan juga waktu-waktu dimana dia biasanya terpaku di atas sofanya di rumah sambil ngemil pop-corn atau apa aja yang lagi berserakan disekitarnya, hehehe…tapi biar bagaimanapun penggemar bola tetap aja penggemar bola, apa gunanya ada henpon kalo tidak bisa menerima kabar dari teman-temannya yang masi dengan setia memberitau skor pertandingan bola yang sedang berlangsung live di televisi, hehehe.

Ya pengorbanan, aku ingat aku pernah cerita padanya, kalo sepandai-pandainya orang itu me-manage (mengatur) perusahaan ataupun bisnis nya yang laen, tapi belon tentu dia bisa mengatur rumah tangganya sendiri, hehehe. Iya lho. Ingat aja apa yang diceritakan dalam film drama Hongkong yang diindonesiakan dengan judul Kabut Cinta. Jumlah VCD nya aja tidak kira-kira ada 49 biji, paling tidak sebanyak itu jumlah VCD film yang berjudul asli Qing Shen Shen Yu Meng Meng ini dan yang semestinya diterjemahkan sebagai “cinta bersemi di bawah hujan rintik-rintik”, hmm…rupanya aku lebih romantis ya kalo disuruh menerjemahin, hehehe, ge-er nich tapi bole-bole aja khan, hehehe.

Aku sendiri nontonnya sewaktu masi ngendon di perbatasan Jerman dan Belanda jadi yang sempat kusimak itu versi aslinya dengan bahasa Mandarin. Drama ini adalah satu dari dua drama serian yang pernah kusimak dalam seumur idupku, maklumlah aku rada tidak suka film-film yang banyak adegan sedih dan susah nya. Idup udah susah tapi kok ditambahi lagi dengan cerita-cerita melow, wah bisa buat kita bisa-bisa terpaku pada masa-masa sulit tuh, hehehe. Tapi tentu saja ada alasannya napa aku bersedia dengan suka rela nonton film ini sampe 3 kali. Ceritanya, ya ceritanya sangat bagus.

Di situ diceritakan kisah cinta dari sang jendral yang sewaktu mudanya sempat jatuh cinta pada putri dari atasannya (memang banyak orang mikir tuh cerita menceritakan kisah kasih anaknya si jendral dengan cowo wartawan itu, tapi benernya bukan itu sih inti ceritanya, hehehe). Tapi selama sang jendral belon sukses, calon papa mertuanya tidak merestui hubungan tersebut. Akhirnya dengan bertekat bulet dan setelah beberapa taon berlalu, si jendral itu berhasil menaklukkan dunia dan pulang kembali untuk mempersunting sang putri idamannya. Tapi betapa kagetnya dia ketika mendengar kabar bahwa sang putri telah bunuh diri beberapa waktu lalu karena dipaksa menikah dengan pria laen. Apa yang harus dia katakan, sang idaman hati telah pergi untuk selamanya. Dengan hati yang pedih, akhirnya dia menikahi setiap perempuan yang dijumpainya di perjalanan selama yang bersangkutan mempunyai kesamaan dengan sang putri yang bernama Ping Ping itu. Diceritakan lebih lanjut pula kalo dia pada akhirnya memiliki sembilan istri dan semua putrinya di beri nama yang mengandung Ping. Walau telah memperistri begitu banyak orang, rupanya feeling nya ke Ping Ping masi tersisa hingga akhir hayatnya. Itu satu kisah, di dalam alur cerita itu juga disisipkan kalo sang jendral yang dijaman mudahnya bisa memimpin ribuan prajurit untuk maju bertempur dan sembilan keluarga sekaligus, pada akhirnya toh juga tidak bisa mengurusi familinya yang hanya terdiri dari satu istri yang disayanginya, istri kesembilan, dan ketiga anaknya yang bandel-bandel.

Memang sepandai apapun kita, mengurus famili adalah yang terberat, jadi aku selalu kagum dengan rumah-rumah tangga yang bisa berjalan langgeng sampe semua menjadi tua-tua. Tapi dari cerita ini, kita juga bisa belajar, bahwa biasanya bila seorang cowo sejati mencintai seorang cewe, pasti sang cowo bisa berkorban apa saja untuk sang cewe. Makanya tidak heran ada banyak tembang-tembang dari dalam dan dari manca negara yang menceritakan kalo cowo lagi jato cinta pasti dia jadi orang paling goblok sedunia terutama bila dia ada di hadapan cewenya, hehehe.

Ada film lagi sih yang kuulas bersama temanku ini, film Crunching Tiger Hidden Dragon yang dibintangin oleh Chow Yun Fat, Michelle Yeoh dan Zhang Xi Yi. Aku lebih suka menerjemahkan judul ini sebagai “Singa Penggertak dan Naga Penakut”. Di film itu diceritakan kalo Michelle Yeoh dan Chow Yun Fat adalah sepasang jagoan dalam dunia persilatan dengan nyali seekor singa. Tetapi master mereka menyadari bahwa di dalam hati mereka berdua tersembunyi suatu perasaan cinta yang dipendam dengan nyali seekor naga penakut. Perasaan cinta itu memang ada di antara mereka, ternyata nyali mereka sangat kecil kalo harus berurusan dengan kasus cinta. Kesabaran penonton yang menunggu saat-saat dimana salah satu dari mereka berani mengungkapkan perasaan mereka tidak penuhi dalam movie Crunching Tiger Hidden Dragon yang kalo tidak salah disutradarai oleh sutradara kelahiran Taiwan Ang Lee itu. Bahkan sampe detik-detik terakhir, dimana Chow Yun Fat menjelang tewas akibat pertempuran yang sengit dengan musuh mereka di air terjun, tidak ada keberanian sedikitpun dari kedua pendekar.

Mungkin sangat mengecewakan pagi penonton yang mengharapkan sedikit hepi ending dalam film itu, tapi kalo mau dipikirkan lagi, memang tidak mudah mengungkapkan perasaan suka kepada seseorang, sekalipun dia orang yang kita kenal sangat dekat. Dalam hidup ini, sering kali atau juga kadang-kadang kita punya feeling pada seseorang, tapi seringkali pula rasa gengsi, keraguan ataupun perasaan takut yang luar binasa (misal takut ditolak) menghalangi kita untuk mengungkapkannya. Tapi benernya perasaan itu membuat kita menjadi tidak bahagia. Seperti yang pernah kutulis beberapa hari yang lalu, kita ingat kalo

bukanlah karena orang yang menyakiti kita ataupun suasana yang tidak menyenangkanyan yang membuat kita menderita… Pikiran menolak kenyataan lah yang membuat kita menderita…

ya mencintai kadang menyakitkan, tapi kalo kita sudah terlanjur mencintai seseorang, hendaknyalah kita cerdik-cerdik mencari kesempatan dan berani mengutarakannya dengan jujur, aku yakin orang yang kita cintai pasti akan senang, walaupun mungkin dia tidak mempunyai perasaan yang sama dengan kita. Karena menyimpan perasaan cinta dalam hati itu lebih membuat kita menderita. Lagian ini khan bukan perasaan benci atau keinginan-keinginan negatif laennya, tapi ini hanya perasaan cinta. Ada yang berpendapat, berjuang demi mendapatkan orang yang dicintai itu adalah satu-satunya perjuangan yang harus dialami oleh laki-laki. Tapi mungkin juga pendapat itu salah, hehehe…

Lagu Love Hurts dari Nazareth ini sebenarnya tergolong tembang kenangan yang di pertengahan taon 1990an dibangkitkan lagi dari liang kubur melalui film Scarlett yang dibintangi oleh mantan pemaen James Bond, Timothy Dalton sebagai Rhett Butler. Film Scarlett ini meneruskan kisah yang diceritakan di dalam film klasik Gone With The Wind yang novel aslinya ditulis oleh Margaret Mitchel. Anak muda jaman sekarang kemungkinan hanya pernah mendengar tentang film Gone With The Wind ini yang menceritakan percintaan dua insan Rhett Butler dan Scarlett O’Hara yang diplot di situasi perang saudara antara Amerika Utara yang anti perbudakan dan Amerika Selatan yang masih menginginkan perbudakan. Lucunya pemeran wanita pembantu dalam film ini dipilih sebagai pemenang piala Academy Award atau yang lebih dikenal dengan piala Oscar tetapi ada tetapi nya nih, dia tidak bole menerima piala itu karena dia berkulit hitam, nah lho? Iya beneran lho, tapi piala ini akhirnya diserahkan juga padanya beberapa taon kemudian. Aku juga teringat pada Mohammad Ali yang memenangkan medali emas di salah satu pertandingan tinju di Olimpiade di Amerika Serikat, ga tau lagi kapan taonnya, tapi medali ini tidak bisa langsung diserahkan padanya hanya karena dia orang Amerika berkulit itam dan baru diserahkan di akhir taon 1990an dimana dia keliatan sekali gejala tremor nya (tangan bergetar) sedang menderita penyakit parkinson. Siapa sangka, Amerika Serikat yang selalu mengatakan mereka itu pro hak asasi manusia tetapi di abad dua puluh yang lalu merekapun masih primitiv, hehehe…ya udah deh cinta memang menyakitkan, akupun mengalaminya sendiri, kita dengar tembang nya Nazareth aja sebagai pelipur hati yang lara…

Love hurts, love scars, (cinta menyakitkan, cinta membawa bekas)
Love wounds, and marks, (cinta melukai, cinta meninggalkan tanda)
Any heart, not tough, (setiap hati, yang tidak keras)
Or strong, enough (atau cukup kuat)
To take a lot of pain, (untuk menahan derita)
Take a lot of pain (akan menderita)
Love is like a cloud (cinta seperti awan)
Holds a lot of rain (yang menyebabkan banyak hujan)
Love hurts, ooh ooh love hurts (cinta menyakitkan, oh cinta menyakiti)

I’m young, I know, (aku masih muda, aku tau)
But even so (tapi begitupun)
I know a thing, or two (aku hanya tau sedikit)
I learned, from you (aku telah belajar darimu)
I really learned a lot, (aku sungguh telah belajar banyak)
Really learned a lot (benar-benar banyak)
Love is like a flame (cinta bagai lidah api)
It burns you when it’s hot (yang membakarmu ketika dia panas)
Love hurts, ooh ooh love hurts (cinta menyakitkan, oh cinta menyakiti)

Some fools think of happiness (hanya yang bodoh yang berfikir tentang kebahagiaan)
Blissfulness, togetherness (kebahagiaan dan kebersamaan)
Some fools fool themselves I guess (kukira, hanya yang bodoh membodohi dirinya sendiri)
They’re not foolin me (mereka tidak membodohi aku)

I know it isn’t true, (kutau itu tidak benar)
I know it isn’t true (kutau itu tidak betul)
Love is just a lie, (cinta itu adalah kebohongan)
Made to make you blue (hanya untuk membuatmu susah)
Love hurts, ooh,ooh love hurts (cinta menyakitkan, oh cinta menyakiti)
Ooh,ooh love hurts (oh cinta menyakitkan)

I know it isn’t true, (kutau itu tidak sejati)
I know it isn’t true (kutau itu tidak cocok)
Love is just a lie, (cinta hanyalah tipuan)
Made to make you blue (yang membuatmu sedih)
Love hurts, ooh ooh love hurts (cinta menyakitkan, oh cinta menyakiti)
Ooh ooh love hurts (oh cinta menyakiti)
Ooh ooh...

Akhirnya Pindahan Nih

Mood : Hepi
Cuaca: berawan
Snack : Biskuit kelapa muda Roma
Song : Dust in the Wind dari Kansas
Genre : Easy Listening
Tanggal : 17 Mei 2007

Dedikasi : Google dan Blogspot


Akhirnya rencanaku untuk pindahin cerita-cerita kenanganku dari halaman blog ku di multiply.com ke halaman blog ku di blogspot.com menjadi kenyataan. Blogspot.com itu halaman-halaman yang disediakan untuk semua pengguna fasilitas Google seperti gmail atau dulunya juga disebut googlemail, yang untuk menggunakannya kita harus menerima undangan (invitation) dari kawan yang kebetulan sudah punya account di googlemail atau gmail itu. Akupun awalnya diundang oleh teman baikku, Dhanny, yang juga mendapatkan account disana dari undangan temannya yang lain. Ya seperti “efek bola salju” lah. Bagi yang belon tau seperti apa itu efek bola salju (snow ball effect), itu lho jika kita liat ada tumpukan salju dilereng bukit/gunung, trus kita iseng tendang gundukan itu ke bawah, pasti nantinya bola itu menggelinding kebawah menuruni bukit dan kita akan melihat semakin lama tuh bola akan menjadi besar. Memang ada beberapa syarat fisika yang harus dipenuhi dulu sebelon bola salju itu bisa terbentuk dan menggelinding kebawah, tapi aku lagi ogah untuk ngejelasinnya dio sini, sori. Tapi paling gampang liat aja efeknya di buku komik Tintin punya Herge atau nonton VCD nya aja. Kalo tidak salah dulu pernah dijual bersama batere ABC, hehehe, kalo gak salah akupun punya satu copy nya yang gak tau berserakan dimana di kamarku...

Singkatnya, aku punya account itu sudah sangat lama. Banyak untungnya sih, bukan mau promosi lho, maklum akupun tidak digaji Google sepeserpun untuk promosiin servis-servisnya, tapi aku cuman cerita kebenaran aja disini. Misalnya gini, aku sejak bertaon-taon mengandalkan account di yahoo.co.uk (bagi yang tidak faham, ini halaman email dari yahoo di United Kingdom). Benernya masih ada sih nih account sampe sekarang, tapi kalo akunya tidak rajin-rajin buka account itu alias sign-in minimal satu kali dalam empat bulan (bayangkan kalo kita sign-in di tempat pacar sekali dalam empat bulan, apa ya kata calon mertua? Hahaha…), hilanglah semua contact list dan email-email kita. Nah kalo di gmail ini kita bisa membiarkan account kita sampe bertaon-taon tanpa kehilangan satu informasipun yang kita tinggalkan disana, seperti email-email, contact lists dll, pihak Google sendiri benar-benar tidak ngurusin (dalam arti yang positiv lho). Aku sendiri ngalamin lho, setelah satu taon aku sign-in lagi, eh semua email-email ku dari jaman bahula masi nangkring disana. Makanya aku sampe bisa punya tiga alamat email di gmail ini, karena bukan hanya informasi kita yang (relativ) aman di sana, tapi kita juga bisa mendapatkan space (tempat penyimpanan email dan aksesoris) yang lumayan besar, hari ini kira-kira kita dapat dua koma delapan Gigabyte, jadi kira-kira dua ratus delapan puluh kalinya dari besar space yang ditawarkan yahoo.co.uk padaku yang hanya sekitar seratus Megabyte. Lucunya, space kita di Google ini makin hari makin bertambah, jadi sangat praktis bagi yang malas menghapus email seperti aku, kalo butuh tinggal gunakan fasilitas search email yang disediakan oleh gmail itu. Dalam setaon space ku nambah kira-kira tiga ratus Megabyte.

Untuk informasi, satu email yang berisi text aja memakan kira-kira lima Kilobyte, tergantung cerewet atau tidaknya kita ketik email. Guna memudahkan membayangkannya seberapa besar sih lima Kilobyte itu, kita bisa membandingkannya dengan sepuluh halaman SMS yang kita kirim melalui telefon genggam kita. Satu halaman SMS yang kita kirim biasanya tidak hanya memuat seratus enam puluh huruf, tapi juga no telefon pengirim dan nomer telefon penerima dan informasi-informasi lainnya seperti apa ada email sambungan, apa itu email berwarna atau animasi dll (ada beberapa operator yang menawarkan fasilitas ini). Jadi lima Kilobyte itu bisa kita bandingkan dengan 1500-2000 huruf. Siapa saja yang berminat bisa sign-up (daftar) sekarang juga di gmail, gratis kok.

Setelah mengadakan test untuk upload cerita (kirim beberapa ratus kata ke google blospot server) dan melihat cara format dan design nya, akhirnya aku puas dan mulai menerjemahkan cerita-cerita lamaku ke bahasa indonesia dan memindahkannya ke blogspot.com ini. Memang ruginya kalo pake bahasa Indonesia gini, tidak banyak orang yang bisa baca, tapi siapalah yang mau baca coretan-coretanku yang tidak berarti ini kecuali teman-temanku, hehehe, also, stay cool dan pasang stand cuek bebek aku ketik aja dalam bahasa Indonesia.

Ada orang bilang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama (untung bukan hanya tulang belulang saja, hehehe). Tapi mungkin dengan adanya kemampuan membaca dan menulis, kita bisa mengoreksi sedikit, manusia mati juga bisa meninggalkan tulisan di internet, hehehe. Siapa tau ada banyak lagi internet user yang mau meninggalkan coretan-coretan/ketikan-ketikannya di intenet sehingga bisa dibuka dan dibaca oleh masyarakat ramai. Sebenernya sih, ide menulis di halaman blog gini ku dapat dari temanku yang saat ini lagi menetap di Taiwan, Olivia. Dia punya halaman blog yang ditulis dalam dua bahasa, mandarin dan bahasa Indonesia. Tak bisa kubayangkan berapa jam yang harus dia habiskan untuk sekedar berbagi cerita dengan teman-temannya, hehehe. Tapi herannya setelah tiga taon, ternyata dia masi rajin juga menulis halaman blog nya, hehehe...

Mulai sekarang aku akan usahakan rajin-rajin ketik-ketik cerita di sini, sapa tau ada yang tertarik untuk membacanya, hahaha…Memang sih selama ini aku tidak rajin menerbitkan (publish) cerita setiap hari ke server, tapi sering kali aku hanya mengetik dengan santainya di komputer di malam hari seperti dulu, terus beberapa waktu baru aku upload bersama-sama. Jadi tanggal kejadiannya atau tanggal penulisannya mungkin aja berbeda dengan tanggal penerbitannya. Harap maklum. Wah tak terasa udah satu halaman nih kuketik, sekarang santai aja deh sambil ngedengerin musik slow dari Kansas, Dust in the Wind (debu dalam angin), nih lirik nya kusertakan dibawah ini, kalo-kalo aja ada yang demen ama lagunya atau bahkan punya lagunya atau MP3 bajakannya dan tertarik untuk ikutan nyanyi…biar rada slow melow tapi patut untuk didengar dan direnungkan… kata-kata dalam kurung itu terjemahannya ya…have phun…

I close my eyes, (Kututup mataku)
Only for a moment, (hanya untuk sesaat)
and the moment's gone (dan sesaat itu kini sirna)
All my dreams, (semua mimpi-mimpiku)
Pass before my eyes, (berlalu didepan mataku)
in curiosity (dalam keingintauan)

Dust in the wind, (debu dalam angin)
all they are is (semua mereka ini adalah)
dust in the wind (debu dalam angin)
Same old song, (lagu lama yang sama)
Just a drop of water (seperti setetes air)
in an endless sea (di dalam lautan luas)

All we do, (semua yang kita lakukan)
Crumbles to the ground, (remuk ke atas tanah)
though we refuse to see (karena kita melolak untuk melihat)

Dust in the wind, (debu dalam angin)
all they are is (mereka semua ini adalah)
dust in the wind (debu dalam angin)
Dust in the wind, (debu dalam angin)
all they are is (mereka semua ini adalah)
dust in the wind (debu dalam angin)

Don't hang on, (jangan bersantai)
Nothing last forever (tidak ada yang bertahan selamanya)
but the earth and sky (hanya bumi dan langit)
It slips away, (Andai meleset)
And all your money (dan semua uangmu)
won't another minute buy (tidak bisa membeli apa-apa lagi)

Dust in the wind, (debu dalam angin)
all we are is (mereka semua ini adalah)
dust in the wind (debu dalam angin)
Dust in the wind, (debu dalam angin)
everything is dust in the wind (segalanya bagai debu dalam angin)

Dunia Biasa

Mood : capek
Cuaca: mendung
Snack : A & W Fish Sandwich
Song : Ordinary World dari Gregorian Masters of Chants
Genre : gregorian/mistik
Tanggal : 16 Mei 2007

Dedikasi : David dari Flores


Hari ini kubuka dengan pembicaraan di telefon selama dua ratus sepuluh menit dengan teman baruku David, yang juga adek dari teman sekolahnya mantanku semasa di SMA, dan yang kini kubiarkan “berteman” dengan adek angkatku Cecilia a.k.a. Rong-Rong. Hehehe. Panjang amat ya satu kalimat diatas, hehehe. Iya kuakui, pengaruh dari tatabahasa bahasa Jerman ternyata telah mendarah daging di diriku. Di bahasa Jerman kita sering kali menemukan satu kalimat yang terdiri dari beberapa baris dengan banyak tanda koma sebelon kita menemukan tanda titik sebagai akhir dari kalimat, hehehe. Tapi karena aku tau tidak banyak orang bisa berbahasa Jerman (untuk apa pulalah itu, hehehe), kita ngobrolin yang laen aja deh…

Ya ceritanya itu aku ngobrol-ngobrol dengan David ini, mulai dari ngomongin teman cewe nya yang baru, Rong-Rong sampai pada diriku sendiri. Mungkin juga dia rada heran kalo aku ini orangnya sangat terbuka pada semua orang, bahkan pada orang yang baru kukenal sekalipun, hehehe. Mungkin juga karena aku ini selalu bersifat terbuka pada teman-temanku, makanya banyak temanku yang pada akhirnya juga mau membuka dirinya padaku, terutama dikala kami punya masalah. Maklumlah para cowo itu lebih suka untuk membicarakan masalah-masalahnya dengan sesamanya, tapi bukan ngegosip lho seperti yang biasanya dilakukan yang laen, hehehe. Khan enak, tidak ada rasa sungkan dan harus jaga gengsi maupun jaim (jaga image), hehehe.

Dipihak laen, akupun terkejut mengetaui kalo David yang konon kabarnya pendiam ini, ternyata mampu ngobrol denganku berjam-jam di telefon, hehehe. Aku ingat sewaktu dikenalkan padaku dulu, Fitri, cecenya yang pernah kutanya, seberapa pendiamkah David nya ini, menjawab, David ini kira-kira sebanding denganku jika aku tidur. Wah, wah, padahal David ini banyak ceritanya atau jangan-jangan dengan kata laen mungkin Fitri menduga/menuduh aku ini kalo tidur mendengkur mungkin ya? Hahaha...

Singkatnya, aku tidak menyangka, kalo si David ini punya hobi yang sama denganku, otomotiv. Ya itu lho, semua tentang perkembangan mobil dan motor, hehehe. Aku sendiri sudah tertarik bidang ini sejak aku masi di SD kelas enam dan bercita-cita menjadi pilot (dimana kawan-kawanku pada tertarik untuk menjadi dokter, insinyur, satpam dan tukang becak, hehehe, dikit hiperbola juga bole khan? hehehe) dan terbawa sampe sekarang. Dulunya sih dimulai sewaktu aku masi ikutan aktiv chatting lewat mIRC dan kami punya warung kopi sendiri yang membicarakan apa aja di seputar Surabaya dan itu terjadi sewaktu aku masi tinggal di Jerman. Terus lama-lama waktu ku tidak tersisa banyak lagi untuk chatting berame-rame gitu dengan semua kawan di dunia maya, makanya aku mulai mendaftarkan diriku di forum-forum diskusi di internet dan aktiv disana. Walau sekarang sebenernya aku sudah tidak terlalu aktiv memperhatikan perkembangan otomotiv lagi, tapi aku masi aja tercatat anggota dari banyak diskusi forum di internet yang ngerumpiin otomotiv seperti untuk daerah asia aku anggota dari webgaul, komunitas honda tiger Indonesia, Singaporean bikes, Malaysian car and bikes dan masi banyak lagi yang laen, dimana aku kadang ikutan nimbrung dengan mengirimkan posts (sumbangan pikiran) kesana untuk sekedar mencari informasi ataupun ikut memberi komentar...

Wah betapa senangnya hatiku, ketika David mempunya banyak pengetauan tentang motor dan terutama mobil, maklumlah oom nya mempunyai bengkel rupanya di Surabaya. Jadi dia punya banyak kesempatan untuk test drive tuh mobil-mobil yang lagi di servis, hehehe, terus terang buat aku ngiri aja...

Dan bukan aja pengetauannya tentang mobil yang membuat aku cukup kagum, tapi pengetauannya tentang cewe juga membuat aku terkaget-kaget, hehehe. Kukira dia pendiam, tapi ya biasalah, air tenang biasanya banyak buayanya, hehehe. Begitulah si David ini, dia punya banyak pengalaman tapi masi belon bisa dikatakan buaya darat, jadi jangan kuatir, dijamin dia ini masi perjaka ting-ting dan tergolong sopan aja, hehehe, bukan promisin, tapi takut kalo Rong-Rong secara tidak sengaja ikutan baca tulisan ini, nah, nanti gimana dunk! Singkatnya David ini orang yang berpengetauan luas, romantis, suka membantu, tidak sombong dan penuh perhatian, hehehe, sapa tau aja ada yang berminat dan membaca testimoniku ini, tapi David sementara udah di booked penuh ama penggemarnya sampe setaon ke depan, hehehe

Nah siapa nyangka, kalo si David yang kusangka pada awalnya adalah orang pendiam yang membosankan, ternyata setelah dikenal lebih dekat, dia menjelma menjadi seorang pemuda romantis yang penuh kejutan dan emosi-emosi yang sehat. Misalnya siapa yang menduga, kalo David ini tipe lelaki yang tidak malu membawa bunga untuk sang pujaan hatinya, jujur, aku tidak tau bunga apa yang dia berikan ke adek angkatku Rong-Rong, tapi yang jelas bukan bunga bangkai lah, hehehe, kalo bunga bangkai dah pasti Rong-Rong protes keras, hahaha. Juga dia ini mengaku padaku selalu kangen ama Rong-Rong nya, hmm…di sini aku jadi ingat kalo dia juga baru aja merogoh koceknya dalam-dalam untuk mencari alat pembayaran super praktis dari plastik guna menebus Nokia N73 nya. Trus aku langsung ajak David untuk mencoba video call denganku. Setelah dia mengatasi segala kesulitan pada awalnya, dia akhirnya mengumpulkan segala tenaga untuk memencet henpon nya dan sukses me-remote henpon ku sehingga mengeluarkan suara musik yang merdu pertanda adanya video call masuk di tempatku.

Mendengar dan melihat adanya panggilan video dari David ini, akupun tersenyum dan menjawabnya. Setelah kontak gambar terjadi, aku pun lebih tersepona lagi, ternyata David di sana duduk dengan tenang dan dengan gagahnya di sebuah ruangan yang rupanya telah ditata sebelonnya sesuai dengan Feng Shui oleh seorang master Feng Shui lokal. Kulihat David tersenyum lebar padaku dan terlihat berpakean rapi sekali seperti orang mau pergi wawancara untuk melengkapi surat lamaran pekerjaan yang telah dibuat dengan susah payah dan dengan banyak keringat dingin, hehehe. Sementara itu aku, ya aku, hanya berpakean sederhana seperti waktu aku di ciptakan, alias tidak pake baju atasan, hahaha…wow itu baru yang namanya kontras, hehehe…bukan apa-apa sih, aku emang menghabiskan sebagian besar waktu begitu itu, hehehe. Yah, sekali lagi ini bukti kalo fasilitas triji ini memang luar biasa, hehehe…

Sebenarnya semua ini adalah persiapan David sebelon dia mudik ke Flores. Supaya dia bisa mengobati rasa kangennya bila nanti harus berjauhan dengan orang yang dikaguminya, maka dia pun berencana akan memanfaatkan video call ini sebaek-baeknya untuk berkomunikasi dengan si Doi nya, hehehe. Asal aja dia berhasi membujuk si Doi untuk ber video call ria dengannya, hahaha…Benernya ini adalah ide bagus khan dan mungkin malah telah menjadi idaman dan impian indah dari setiap pemilik toilet umum, hehehe, kenapa kok justru pemilik toilet umum? Baca aja coretanku kemaren, hehehe...

Lagu Ordinary World (dunia biasa) ini sebenernya lagu lama, tapi aku mendengarkannya lagi sewaktu Gregorian Masters of Chants menyanyikannya dengan merdunya, alhasil akupun rela membeli tuh CD beberapa taon yang silam seharga empat belas Euro, jadi ya kira-kira setara dengan seratus tujuh puluh lima ribu uang Indonesia lah, hehehe, dengan asumsi satu Euro ditukar di Bank (bukan di warung kopi ternama di dekat rumah Anda lho, hehehe) dengan dua belas ribu lima ratus Rupiah saja. Akupun tidak kecewa memilikinya, karena album ketiga dari Gregorian Masters of Chants ini benar-benar kumpulan dari koleksi lagu-lagu yang bagus-bagus. Grup musik ini memang lumayan ngetop di Jerman, maklum produser nya orang Jerman sedangkan penyanyinya sepuluh biarawan tulen dari Inggris. Lagu ini juga mengajarkan orang untuk bangkit kembali dari pengalaman buruk di masa lalu sehingga kita mampu melihat sinar matahari pagi lagi dan mewujudkan cita-cita kita…so, lagu ini kupersembahkan untuk teman baruku David…semoga sukses dengan pedekate nya, hehehe…

Came in from a rainy Thursday, on the avenue (pulang dari kamis yang berhujan di jalan raya)
thought I heard you talking softly (kupikir kudengar kau berbicara pelan)
I turned on the lights, the TV, and the radio (telah kunyalakan lampu, televisi dan radio)
still I can't escape the ghost of you (tapi aku masi tidak bisa lari dari bayangan dirimu)

What has happened to it all? (apakah semua yang telah terjadi)
Crazy, some'd say (gila, kata orang)
Where is the life that I recognize? (dimanakah kehidupan yang ku punya)

But I won't cry for yesterday, (tapi ku tak ingin menangisi hari kemaren)
there's an ordinary world (ini dunia biasa)
Somehow I have to find, (bagaimanapun aku harus menemukan)
and as I try to make my way, (dan ketika aku mencoba membuat jalanku)
to the ordinary world. (menuju kehidupan normal)
I will learn to survive (aku akan belajar untuk berjuang)

Passion or coincidence (hasrat atau kebetulan)
once prompted you to say (pernah kuanjurkan kau untuk mengatakan)
"Pride will tear us both apart" (kesombongan akan memisahkan kita)
Well now pride's gone out the window (baek, sekarang kecongkakan telah dibuang jauh)
cross the rooftops run away (melewati atap rumah pergi menjauh)
left me in the vacuum of my heart (meninggalkan diriku dalam kehampaan hati)

What is happening to me? (apa yang sedang terjadi pada diriku)
Crazy, some'd say (gila, kata orang)
Where is my friend when I need you most? (dimanakah temanku ketika aku membutuhkanmu)

But I won't cry for yesterday (tapi aku tak ingin bersedih untuk hari kemaren)
there's an ordinary world (ini adalah kehidupan biasa)
somehow I have to find (entah bagaimana kuingin menemukan)
and as I try to make my way, (ketika aku mencoba menentukan jalanku)
to the ordinary world (menuju kehidupan normal)
I will learn to survive (aku akan belajar untuk bertahan hidup)

Papers in the roadside (kiran di tepi jalan)
tell of suffering and greed (bercerita tentang penderitaan dan ketamakan)
here today, forgot tomorrow (hari ini disini, lupakan hari esok)

ooh, here besides the news (oh, disamping kabar berita)
of holy war and holy need (tentang perang suci dan kebutuhan suci)
ours is just a little sorrowed talk (untuk kita hanyalah pembicaraan duka cita)

And I don't cry for yesterday, (dan aku tidak menangisi hari kemaren)
there's an ordinary world (ini adalah hari biasa)
Somehow I have to find, (bagaimanapun juga aku harus menemukan)
and as I try to make my way, (seperti aku mencoba mencari jalanku)
to the ordinary world (ke kehidupan biasa)

I will learn to survive, (aku akan belajar untuk hidup)

every one, any one, any one, every one (setiap orang…)

Hanya Untuk Kaulihat


Mood : hepi
Cuaca: cerah
Snack : kerupuk gandum
Song : For Your Eyes Only dari Sheena Easton
Genre : Slow Pop
Tanggal : 15 Mei 2007

Dedikasi: Rudi, Anton, Sengki dan Se Liep jebolan SMAK Frateran 1989


Video call alias panggilan video memang baru sejak bulan September 2006 mulai bisa digunakan oleh masyarakat ramai di Indonesia. Teknologi telekomunikasi yang bertumpu transfer data dengan kecepatan 384 kbps (kilo bits per second) dan dibawa pada frekuensi 1900MHz ini memang memungkinkan komunikasi data dengan pita frekuensi (bandwidth) yang cukup lebar sehingga memungkinan transfer suara dan gambar sekaligus. Kelemahan dari fasilitas triji ini bisa dirasakan oleh pengguna dengan kenyataan batere dari henpon yang lebih cepat terkuras abis, karena beroperasi di frekuensi yang lebih tinggi ketimbang jalur GSM biasa. Hal yang sama terjadi pada pengoperasian bluetooth misalnya yang memakai frekuensi 2400MHz. Teknologi telekomunikasi yang pada awalnya dianggap puncak dari segala perkembangan teknologi dan mewujudkan impian banyak orang ini diberi nama teknologi generasi ketiga alias 3G. Perkembangan apapun yang kemudian terjadi, menurut spesifikasi telekomunikasi di Eropa, akan diberi nama sebagai 3G and beyond. Tapi menurut spesifikasi telekomunikasi umum, teknologi yang berikut ternyata diberi nama dengan 3.5G yang mengijinkan transfer data tujuh sampai dengan sepuluh kali lebih cepat dari teknologi 3G (yang juga sekitar tujuh kali lebih cepat dari transfer rate melalui jalur GSM) atau juga yang dikenal sebagai HSDPA (high speed downlink packet access) dan kemudian diteruskan oleh teknik 4G yang sudah ada di depan mata.

Di sini aku tidak mau mengulas terlalu banyak tentang teknologi 3G ini, tapi lebih baek aku ceritakan bagaimana aku, sodara-sodaraku dan teman-temanku memanfaatkannya. Maklumlah kita ini di Indonesia dimana bidang riset sama sekali tidak terdukung oleh program-program pemerintah maupun program-program industri. Aku tau itu karena masa laluku yang pernah beberapa taon mengenyam kegiatan penelitian di salah satu Universitas di Jerman. Jadi ya marilah kita dengan besar hati mengimport teknologi yang luar binasa ini dari luar negeri dan dengan rela sekedar memakainya saja, hahaha...

Pernah kuceritakan beberapa hari yang lalu, kalo aku kadang masi bertemu dengan teman-teman lamaku semasa kami semua masi SMA. Tapi perkembangan apa yang terjadi terutama pada diri kita dalam delapan belas bulan yang terakhir ini? Tentu banyak sekali. Bukankah kita bisa lupa sejenak (pangling) bila melihat teman sekolah kita dulu menjadi gendut (menjadi kurus kok rasanya sangat tidak mungkin ya, hahaha, kecuali lagi sakit jasmani berat atau sakit rohani alias lagi menderita stres super berat karena cewe yang dipuja dan disayangi semasa pacaran ternyata setelah dinikahi berreinkarnasi menjadi istri dominan yang ternyata super cerewet bin judes binti ketus di rumah, hahaha), atau sudah beruban sehingga butuh semir sepatu untuk menyamarkan usia (hehehe, khan ada istri yang isa semirin, tul?) atau malah sudah berbuntut banyak (baca: telah dikarunia banyak anak yang imut-imut yang maunya banyak, pa minta ini, pa minta itu), hahaha…

Nah pada awal ketemuan ama temanku si Se Liep hari sabtu lalu, aku ada kasi dia satu SIM Card Mentari (sori bukan pesan sponsor tersembunyi tapi cuman mengatakan realitas) yang kuaktivkan 3G (di sini sering dibaca dengan triji) nya supaya dia bisa mencoba fasilitas triji dan video call di henpon Nokia N73 nya, yang telah diidam-idamkan sejak setaon yang lalu dan baru berhasil dibeli seminggu lalu di WTC (World Trade Center di Surabaya lho, karena yang di New York di area Ground Zero udah ditabrak dua pesawat sekaligus).

Aku dan adek-adekku sendiri sudah mencoba dan memanfaatkan fasilitas gratisan dari Indosat ini yang katanya berlaku sampe dengan akhir Juli 2007. Itung-itung karena telefon di frekuensi triji ini gratisan maka harus kita manfaatin sebaek-baeknya, hahaha. Walau mata kita harus rela mengawasi counter menit di layar henpon sehingga kita bisa memutuskan hubungan telefon dengan tangkas sebelon tuh counter mencapai menit ke sepuluh. Karena setelah menit ke sepuluh itu, pulsa kita akan disunat oleh operatornya dengan tidak sungkan-sungkan dan tanpa pemberitauan terlebih dahulu melalui SMS, MMS ataupun email. Memang sih, setelah lewat sepuluh menit, pulsa kita hanya dipangkas lima puluh persen dari tarif normal panggilan suara (voice call) biasa, tapi tetap aja itu akan mengurangi rasa cinta kita pada triji gratisan, hahaha…

Jadi sewaktu di foodcourt ITC hari sabtu minggu lalu itu, kami, Se Liep dan aku telah mencoba video call antar henpon masing-masing. Dan tentu saja biar udah tua bangka, kami belon suka rela menjadi bego, jadi kami pake kartu Mentari biar gratisan sekalian. Kalo ada yang nawarin gratisan ngapain cari yang harus bayar mahal, hehehe.

Sepulang Se Liep dari Jember karena Se Liep diajak sowan ke rumah famili Rudi di Jember yang realistisnya dapat dicapai kira-kira dalam empat setengah jam melalui jalan darat yang tidak terawat baek, siang tadi Se Liep mendemonstrasikan video call dengan ku sewaktu diperjalanan di mobil bersama Anton dan Rudi. Maka demam triji pun mulai mereka rasakan, hahaha. Anton dan Rudi sendiri adalah teman SMA ku yang lama tak kujumpai walau tinggal sekota denganku, hehehe, maklumlah sungkan karena mereka sudah pada punya istri semua, jadi dikit takut mengganggu mereka di waktu santainya, hehehe. Tapi wajah Anton yang keliatan sungguh-sungguh laen di layar henpon ku, tapi aku maklum rupanya sejak menikah itu Anton sudah tau kapan saat paling tepat harus mengunjungi salon terdekat dan membiarkan orang menggunting rambutnya, hehehe.

Benernya akupun suka berrambut panjang, tapi sewaktu masi ada seseorang yang mendampingiku, aku berusaha untuk menuruti semua permintaannya, hehehe. Pernah ada kejadian sewaktu tiba-tiba mantanku, Emylia, yang biasanya suka menuntut aku untuk selalu rapi mengabariku bahwa dia akan mampir ke tempatku di hari sabtu sepulangnya dari kantor, aku paginya ngabur dulu ke salon dan membiarkan rambutku di gunting rapi, hehehe. Maklumlah khan kita harus bersilahturahmi dengan tukang pangkas rambut dulu sebelon didamprat ama mantan, hahaha…tapi emang gitu sih, kita harus sesuaikan diri dan penampilan kita dengan siapa kita ketemuan. Misalkan aku ada janji ama teman terbaekku Ratna si Naga Laut, pasti deh aku akan usahakan untuk selalu berpakean rapi, karena konon kabarnya mantan Naga Laut itu orangnya keren, wah, jangan mau kalah donk, hahaha…eh sumprit, aku tidak mau saingan ama mantannya kok, hanya aja aku menghargai Naga Laut, karena Naga Laut khan business woman kelas kakap, jadi aku harus berusaha untuk tidak mempermalukannya di depan umum, hahaha…

Mulai dari saat itu, demam triji mulai melanda teman-teman SMA ku. Berita tentang lucunya bisa melihat muka orang yang diajak bicara segera tersebar kemana-mana. Jadi tak heran bila sepulangnya dari Jember Rudi langsung menguji kemampuan sprint nya ke gerainya Telkomsel terdekat untuk mengaktivkan fasilitas triji dan sekaligus mensettingnya sehingga memenuhi syarat komunikasi di era triji. Mulai dari video call sampe mobile televisi pun dicobanya dengan riang gembira.

Bahkan dengan bantuan triji ini, aku mempunyai kesempatan untuk melihat wajah-wajah para istri dari Rudi, Anton dan Sengki sewaktu mereka mengadakan malam perpisahan dengan Se Liep yang akan meninggalkan kita pada hari Jumat tanggal 18 Mei untuk kembali mengurus bisnis sepedanya di Balikpapan. Lucu juga, Anton yang berbadan besar ternyata beristrikan seorang wanita yang berbadan tidak kurus juga, si Sengki misalnya yang bertubuh ceking didampingin oleh istrinya yang kecil juga, terus si Rudi yang badannya sedang-sedang aja ternyata sukses menggaet istri yang badannya sedang juga, hehehe, tak bisa kubayangkan deh nantinya aku yang ndut ini jangan-jangan ditakdirkan dapet cewe yang sebesar apa, hehehe, tapi tak apalah yang penting aku selama ini pernah berpacaran dengan cewe yang kecil dan cewe yang besar walau mereka tidak endut juga, hehehe. Tapi jangan-jangan dunia ini memang adil, kuingat adekku yang dulunya tidak endut, trus dapet istri yang ramping pula, terus setelah pacaran sampe menikah, ternyata badan mereka mekar juga, mungkin juga karena mereka hepi terus jadi endut-endut gitu, hehehe. Tapi mungkin juga laen, istri Anton dan istri Rudi sudah pernah melahirkan anak, jadi mungkin karenanya mereka jadi tidak kurus lagi, sedangkan Lies, istri Sengki belon, maklumlah mereka juga baru nikahnya bulan januari yang lalu, hehehe...

Harus kuakui kalo teknologi triji ini memang luar binasa, apalagi jika digunakan untuk access halaman-halaman di internet seperti untuk cek email, cari informasi di internet melalui google atau mesin pencari laennya dan juga bila digunakan untuk keperluan menonton movie on demand seperti tayangan sepak bola. Tapi karena biaya pemakaian yang relativ mahal itu mungkin juga nantinya bakal jarang ada orang yang maek, aku jadi ingat fasilitas pengiriman MMS (multimedia service) yang ternyata di Indonesia sini belon banyak digunakan orang, bandingkan aja dengan di Eropa. Biaya pengiriman SMS itu setengahnya dari MMS, jadi ya banyak orang yang tidak segan menggunakan jasa MMS, sementara di Indonesia biaya SMS itu sekitar seperempat dari biaya MMS, beda jauh khan. Fasilitas video call sih memang tidak diminati di Eropa, karena orang sana juga lebih mementingkan privacy, sebagai gantinya seperti juga di Korea dan Jepang, orang lebih banyak menggunakan fasilitas triji ini untuk mendownload lagu, video atau informasi laennya yang membutuhkan koneksi yang relativ cepat.

Kurasa kedepannya teknologi ini biarpun relativ mahal akan memudahkan komunikasi antar dua sahabat, antara cewe dan cowo yang sedang memadu kasih dan yang selalu ingin memandang (mata) orang yang dicintainya selama ngoceh, antar anggota keluarga, ortu ke anak, atau antar saudara. Teknologi yang bagus dan teknologi yang mungkin mempererat persahabatan semua orang dan memberikan kesan bisa memperpendek jarak dan memperkecil dunia, hehehe...juga asik pula bisa melihat latar belakang, dimana orang itu berada, jadi bisa digunakan untuk menangkap para cewe, cowo, suami, istri yang lagi selingkuh, hehehe, jangan-jangan biaya restribusi kamar kecil (baca: pemakaian toilet umum) yang saat ini berkisar sekitar Rp 500,00 akan dinaekkan karena banyaknya trafic dan antrian di toilet-toilet umum yang umumnya akan dimanfaatin oleh para suami yang sedang pergi tanpa ijin istri atau istri yang sedang bersenang-senang tanpa mengajak suami sebagai tempat untuk menjelaskan keberadaannya, hehehe, maklum dekorasi satu toilet umum khan mirip dengan yang laen, jadi bisa dimana aja kesannya, hehehe...

Lagu soundtrack dari movie James Bond yang berjudul For Your Eyes Only ini dinyanyikan oleh Sheena Easton dan kupilih sebagai tembang untuk menemaniku menulis kembali kisah-kisah kali ini. Tembang For Your Eyes Only ini diperkenalkan pada publik di taon 1981 sebagai pengiring film James Bond ke duabelas, setelah Doctor No (1962), From Russia With Love (1963), Goldfinger (1964, setelah Ian Flemming penulis kisah dan pencipta James Bond meninggal pada 12 Agustus), Thunderball (1965), You Only Live Twice (1967), On Her Majesty’s Secret Service (1969), Diamonds Are Forever (1971), Live And Let Die (1973), The Man With The Golden Gun (1974), The Spy Who Loved Me (1977), Moonraker (1979). Film For Your Eyes Only sendiri disambung dengan Octopussy (1983) yang merupakan film James Bond paling romantis sepanjang masa dengan pemandangan dari India, Jerman Barat dan Timur dan dengan judul soundtrack All Time High dari Rita Coolidge yang tidak sesuai dengan judul film nya sebagaimana biasa dijumpai di film-film James Bond laennya.

For your eyes only, (hanya untuk kaulihat)
can see me through the night. (dapat melihatku dalam kegelapan)
For your eyes only, (hanya untuk kaulihat)
I never need to hide. (aku tak ingin bersembunyi)
You can see so much in me, (kamu bisa melihat begitu banyak padaku)
so much in me that's new. (bagitu banyak yang baru)
I never felt until I looked at you. (aku tidak merasa apa-apa sampai aku melihatmu)

For your eyes only, (hanya untuk kaulihat)
only for you. (hanya untuk dirimu)
You'll see what no one else can see, (kaulihat apa yang orang laen tidak dapat melihatnya)
and now I'm breaking free. (dan sekarang aku berontak bebas)
For your eyes only, (hanya untuk matamu saja)
only for you. (hanya untukmu)
The love I know you need in me, (kutau kau ingin kasihku)
the fantasy you've freed in me. (kau bebaskan aku dari segala fantasi)
Only for you, (hanya untuk dirimu)
only for you. (hanya untukmu)

For your eyes only, (hanya untuk kaulihat)
the nights are never cold. (setiap malam tidak pernah dingin)
You really know me, that's all I need to know. (kau benar-benar kenal aku, itu semua yang ingin kutau)
Maybe I'm an open book because I know you're mine. (mungkin aku adalah buku terbuka karena aku kenal kau adalah bagianku)
But you won't need to read between the lines. (tapi kau tidak perlu mencarinya dengan susah payah)

For your eyes only, only for you. (hanya untuk kaulihat, hanya untukmu)
You see what no one else can see, and now I'm breaking free. . (kaulihat apa yang orang laen tidak dapat melihatnya, dan sekarang aku bebas)
For your eyes only, only for you. (hanya untuk kaulihat, hanya untukmu)
The passions that collide in me, the wild, abandoned side of me. (hasrat yang bertubrukan di diriku, adalah bagian yang melarangku)

Only for you, for your eyes only. (hanya untukmu, hanya untuk matamu saja)

Hanya Untuk Kaulihat

Mood : hepi
Cuaca: cerah
Snack : kerupuk gandum
Song : For Your Eyes Only dari Sheena Easton
Genre : Slow Pop
Tanggal : 15 Mei 2007

Dedikasi: Rudi, Anton, Sengki dan Se Liep jebolan SMAK Frateran 1989


Video call alias panggilan video memang baru sejak bulan September 2006 mulai bisa digunakan oleh masyarakat ramai di Indonesia. Teknologi telekomunikasi yang bertumpu transfer data dengan kecepatan 384 kbps (kilo bits per second) dan dibawa pada frekuensi 1900MHz ini memang memungkinkan komunikasi data dengan pita frekuensi (bandwidth) yang cukup lebar sehingga memungkinan transfer suara dan gambar sekaligus. Kelemahan dari fasilitas triji ini bisa dirasakan oleh pengguna dengan kenyataan batere dari henpon yang lebih cepat terkuras abis, karena beroperasi di frekuensi yang lebih tinggi ketimbang jalur GSM biasa. Hal yang sama terjadi pada pengoperasian bluetooth misalnya yang memakai frekuensi 2400MHz. Teknologi telekomunikasi yang pada awalnya dianggap puncak dari segala perkembangan teknologi dan mewujudkan impian banyak orang ini diberi nama teknologi generasi ketiga alias 3G. Perkembangan apapun yang kemudian terjadi, menurut spesifikasi telekomunikasi di Eropa, akan diberi nama sebagai 3G and beyond. Tapi menurut spesifikasi telekomunikasi umum, teknologi yang berikut ternyata diberi nama dengan 3.5G yang mengijinkan transfer data tujuh sampai dengan sepuluh kali lebih cepat dari teknologi 3G (yang juga sekitar tujuh kali lebih cepat dari transfer rate melalui jalur GSM) atau juga yang dikenal sebagai HSDPA (high speed downlink packet access) dan kemudian diteruskan oleh teknik 4G yang sudah ada di depan mata.

Di sini aku tidak mau mengulas terlalu banyak tentang teknologi 3G ini, tapi lebih baek aku ceritakan bagaimana aku, sodara-sodaraku dan teman-temanku memanfaatkannya. Maklumlah kita ini di Indonesia dimana bidang riset sama sekali tidak terdukung oleh program-program pemerintah maupun program-program industri. Aku tau itu karena masa laluku yang pernah beberapa taon mengenyam kegiatan penelitian di salah satu Universitas di Jerman. Jadi ya marilah kita dengan besar hati mengimport teknologi yang luar binasa ini dari luar negeri dan dengan rela sekedar memakainya saja, hahaha...

Pernah kuceritakan beberapa hari yang lalu, kalo aku kadang masi bertemu dengan teman-teman lamaku semasa kami semua masi SMA. Tapi perkembangan apa yang terjadi terutama pada diri kita dalam delapan belas bulan yang terakhir ini? Tentu banyak sekali. Bukankah kita bisa lupa sejenak (pangling) bila melihat teman sekolah kita dulu menjadi gendut (menjadi kurus kok rasanya sangat tidak mungkin ya, hahaha, kecuali lagi sakit jasmani berat atau sakit rohani alias lagi menderita stres super berat karena cewe yang dipuja dan disayangi semasa pacaran ternyata setelah dinikahi berreinkarnasi menjadi istri dominan yang ternyata super cerewet bin judes binti ketus di rumah, hahaha), atau sudah beruban sehingga butuh semir sepatu untuk menyamarkan usia (hehehe, khan ada istri yang isa semirin, tul?) atau malah sudah berbuntut banyak (baca: telah dikarunia banyak anak yang imut-imut yang maunya banyak, pa minta ini, pa minta itu), hahaha…

Nah pada awal ketemuan ama temanku si Se Liep hari sabtu lalu, aku ada kasi dia satu SIM Card Mentari (sori bukan pesan sponsor tersembunyi tapi cuman mengatakan realitas) yang kuaktivkan 3G (di sini sering dibaca dengan triji) nya supaya dia bisa mencoba fasilitas triji dan video call di henpon Nokia N73 nya, yang telah diidam-idamkan sejak setaon yang lalu dan baru berhasil dibeli seminggu lalu di WTC (World Trade Center di Surabaya lho, karena yang di New York di area Ground Zero udah ditabrak dua pesawat sekaligus).

Aku dan adek-adekku sendiri sudah mencoba dan memanfaatkan fasilitas gratisan dari Indosat ini yang katanya berlaku sampe dengan akhir Juli 2007. Itung-itung karena telefon di frekuensi triji ini gratisan maka harus kita manfaatin sebaek-baeknya, hahaha. Walau mata kita harus rela mengawasi counter menit di layar henpon sehingga kita bisa memutuskan hubungan telefon dengan tangkas sebelon tuh counter mencapai menit ke sepuluh. Karena setelah menit ke sepuluh itu, pulsa kita akan disunat oleh operatornya dengan tidak sungkan-sungkan dan tanpa pemberitauan terlebih dahulu melalui SMS, MMS ataupun email. Memang sih, setelah lewat sepuluh menit, pulsa kita hanya dipangkas lima puluh persen dari tarif normal panggilan suara (voice call) biasa, tapi tetap aja itu akan mengurangi rasa cinta kita pada triji gratisan, hahaha…

Jadi sewaktu di foodcourt ITC hari sabtu minggu lalu itu, kami, Se Liep dan aku telah mencoba video call antar henpon masing-masing. Dan tentu saja biar udah tua bangka, kami belon suka rela menjadi bego, jadi kami pake kartu Mentari biar gratisan sekalian. Kalo ada yang nawarin gratisan ngapain cari yang harus bayar mahal, hehehe.

Sepulang Se Liep dari Jember karena Se Liep diajak sowan ke rumah famili Rudi di Jember yang realistisnya dapat dicapai kira-kira dalam empat setengah jam melalui jalan darat yang tidak terawat baek, siang tadi Se Liep mendemonstrasikan video call dengan ku sewaktu diperjalanan di mobil bersama Anton dan Rudi. Maka demam triji pun mulai mereka rasakan, hahaha. Anton dan Rudi sendiri adalah teman SMA ku yang lama tak kujumpai walau tinggal sekota denganku, hehehe, maklumlah sungkan karena mereka sudah pada punya istri semua, jadi dikit takut mengganggu mereka di waktu santainya, hehehe. Tapi wajah Anton yang keliatan sungguh-sungguh laen di layar henpon ku, tapi aku maklum rupanya sejak menikah itu Anton sudah tau kapan saat paling tepat harus mengunjungi salon terdekat dan membiarkan orang menggunting rambutnya, hehehe.

Benernya akupun suka berrambut panjang, tapi sewaktu masi ada seseorang yang mendampingiku, aku berusaha untuk menuruti semua permintaannya, hehehe. Pernah ada kejadian sewaktu tiba-tiba mantanku, Emylia, yang biasanya suka menuntut aku untuk selalu rapi mengabariku bahwa dia akan mampir ke tempatku di hari sabtu sepulangnya dari kantor, aku paginya ngabur dulu ke salon dan membiarkan rambutku di gunting rapi, hehehe. Maklumlah khan kita harus bersilahturahmi dengan tukang pangkas rambut dulu sebelon didamprat ama mantan, hahaha…tapi emang gitu sih, kita harus sesuaikan diri dan penampilan kita dengan siapa kita ketemuan. Misalkan aku ada janji ama teman terbaekku Ratna si Naga Laut, pasti deh aku akan usahakan untuk selalu berpakean rapi, karena konon kabarnya mantan Naga Laut itu orangnya keren, wah, jangan mau kalah donk, hahaha…eh sumprit, aku tidak mau saingan ama mantannya kok, hanya aja aku menghargai Naga Laut, karena Naga Laut khan business woman kelas kakap, jadi aku harus berusaha untuk tidak mempermalukannya di depan umum, hahaha…

Mulai dari saat itu, demam triji mulai melanda teman-teman SMA ku. Berita tentang lucunya bisa melihat muka orang yang diajak bicara segera tersebar kemana-mana. Jadi tak heran bila sepulangnya dari Jember Rudi langsung menguji kemampuan sprint nya ke gerainya Telkomsel terdekat untuk mengaktivkan fasilitas triji dan sekaligus mensettingnya sehingga memenuhi syarat komunikasi di era triji. Mulai dari video call sampe mobile televisi pun dicobanya dengan riang gembira.

Bahkan dengan bantuan triji ini, aku mempunyai kesempatan untuk melihat wajah-wajah para istri dari Rudi, Anton dan Sengki sewaktu mereka mengadakan malam perpisahan dengan Se Liep yang akan meninggalkan kita pada hari Jumat tanggal 18 Mei untuk kembali mengurus bisnis sepedanya di Balikpapan. Lucu juga, Anton yang berbadan besar ternyata beristrikan seorang wanita yang berbadan tidak kurus juga, si Sengki misalnya yang bertubuh ceking didampingin oleh istrinya yang kecil juga, terus si Rudi yang badannya sedang-sedang aja ternyata sukses menggaet istri yang badannya sedang juga, hehehe, tak bisa kubayangkan deh nantinya aku yang ndut ini jangan-jangan ditakdirkan dapet cewe yang sebesar apa, hehehe, tapi tak apalah yang penting aku selama ini pernah berpacaran dengan cewe yang kecil dan cewe yang besar walau mereka tidak endut juga, hehehe. Tapi jangan-jangan dunia ini memang adil, kuingat adekku yang dulunya tidak endut, trus dapet istri yang ramping pula, terus setelah pacaran sampe menikah, ternyata badan mereka mekar juga, mungkin juga karena mereka hepi terus jadi endut-endut gitu, hehehe. Tapi mungkin juga laen, istri Anton dan istri Rudi sudah pernah melahirkan anak, jadi mungkin karenanya mereka jadi tidak kurus lagi, sedangkan Lies, istri Sengki belon, maklumlah mereka juga baru nikahnya bulan januari yang lalu, hehehe...

Harus kuakui kalo teknologi triji ini memang luar binasa, apalagi jika digunakan untuk access halaman-halaman di internet seperti untuk cek email, cari informasi di internet melalui google atau mesin pencari laennya dan juga bila digunakan untuk keperluan menonton movie on demand seperti tayangan sepak bola. Tapi karena biaya pemakaian yang relativ mahal itu mungkin juga nantinya bakal jarang ada orang yang maek, aku jadi ingat fasilitas pengiriman MMS (multimedia service) yang ternyata di Indonesia sini belon banyak digunakan orang, bandingkan aja dengan di Eropa. Biaya pengiriman SMS itu setengahnya dari MMS, jadi ya banyak orang yang tidak segan menggunakan jasa MMS, sementara di Indonesia biaya SMS itu sekitar seperempat dari biaya MMS, beda jauh khan. Fasilitas video call sih memang tidak diminati di Eropa, karena orang sana juga lebih mementingkan privacy, sebagai gantinya seperti juga di Korea dan Jepang, orang lebih banyak menggunakan fasilitas triji ini untuk mendownload lagu, video atau informasi laennya yang membutuhkan koneksi yang relativ cepat.

Kurasa kedepannya teknologi ini biarpun relativ mahal akan memudahkan komunikasi antar dua sahabat, antara cewe dan cowo yang sedang memadu kasih dan yang selalu ingin memandang (mata) orang yang dicintainya selama ngoceh, antar anggota keluarga, ortu ke anak, atau antar saudara. Teknologi yang bagus dan teknologi yang mungkin mempererat persahabatan semua orang dan memberikan kesan bisa memperpendek jarak dan memperkecil dunia, hehehe...juga asik pula bisa melihat latar belakang, dimana orang itu berada, jadi bisa digunakan untuk menangkap para cewe, cowo, suami, istri yang lagi selingkuh, hehehe, jangan-jangan biaya restribusi kamar kecil (baca: pemakaian toilet umum) yang saat ini berkisar sekitar Rp 500,00 akan dinaekkan karena banyaknya trafic dan antrian di toilet-toilet umum yang umumnya akan dimanfaatin oleh para suami yang sedang pergi tanpa ijin istri atau istri yang sedang bersenang-senang tanpa mengajak suami sebagai tempat untuk menjelaskan keberadaannya, hehehe, maklum dekorasi satu toilet umum khan mirip dengan yang laen, jadi bisa dimana aja kesannya, hehehe...

Lagu soundtrack dari movie James Bond yang berjudul For Your Eyes Only ini dinyanyikan oleh Sheena Easton dan kupilih sebagai tembang untuk menemaniku menulis kembali kisah-kisah kali ini. Tembang For Your Eyes Only ini diperkenalkan pada publik di taon 1981 sebagai pengiring film James Bond ke duabelas, setelah Doctor No (1962), From Russia With Love (1963), Goldfinger (1964, setelah Ian Flemming penulis kisah dan pencipta James Bond meninggal pada 12 Agustus), Thunderball (1965), You Only Live Twice (1967), On Her Majesty’s Secret Service (1969), Diamonds Are Forever (1971), Live And Let Die (1973), The Man With The Golden Gun (1974), The Spy Who Loved Me (1977), Moonraker (1979). Film For Your Eyes Only sendiri disambung dengan Octopussy (1983) yang merupakan film James Bond paling romantis sepanjang masa dengan pemandangan dari India, Jerman Barat dan Timur dan dengan judul soundtrack All Time High dari Rita Coolidge yang tidak sesuai dengan judul film nya sebagaimana biasa dijumpai di film-film James Bond laennya.

For your eyes only, (hanya untuk kaulihat)
can see me through the night. (dapat melihatku dalam kegelapan)
For your eyes only, (hanya untuk kaulihat)
I never need to hide. (aku tak ingin bersembunyi)
You can see so much in me, (kamu bisa melihat begitu banyak padaku)
so much in me that's new. (bagitu banyak yang baru)
I never felt until I looked at you. (aku tidak merasa apa-apa sampai aku melihatmu)

For your eyes only, (hanya untuk kaulihat)
only for you. (hanya untuk dirimu)
You'll see what no one else can see, (kaulihat apa yang orang laen tidak dapat melihatnya)
and now I'm breaking free. (dan sekarang aku berontak bebas)
For your eyes only, (hanya untuk matamu saja)
only for you. (hanya untukmu)
The love I know you need in me, (kutau kau ingin kasihku)
the fantasy you've freed in me. (kau bebaskan aku dari segala fantasi)
Only for you, (hanya untuk dirimu)
only for you. (hanya untukmu)

For your eyes only, (hanya untuk kaulihat)
the nights are never cold. (setiap malam tidak pernah dingin)
You really know me, that's all I need to know. (kau benar-benar kenal aku, itu semua yang ingin kutau)
Maybe I'm an open book because I know you're mine. (mungkin aku adalah buku terbuka karena aku kenal kau adalah bagianku)
But you won't need to read between the lines. (tapi kau tidak perlu mencarinya dengan susah payah)

For your eyes only, only for you. (hanya untuk kaulihat, hanya untukmu)
You see what no one else can see, and now I'm breaking free. . (kaulihat apa yang orang laen tidak dapat melihatnya, dan sekarang aku bebas)
For your eyes only, only for you. (hanya untuk kaulihat, hanya untukmu)
The passions that collide in me, the wild, abandoned side of me. (hasrat yang bertubrukan di diriku, adalah bagian yang melarangku)

Only for you, for your eyes only. (hanya untukmu, hanya untuk matamu saja)