Saturday, June 19, 2010

Memilih Terkoneksi

Bila dalam lima tulisanku yang terakhir aku mengulas tentang keberadaan kedua jaringan service besar yaitu Blackberry Net dan Ovi Net, maka di sini aku akan coba mengulas sedikit tentang manfaat dan dampaknya.

Pertama-tama, sebelon kita tergabung dengan homo sapiens yang terkoneksi (wired) maupun homo sapiens yang tidak terkoneksi (unwired) seperti pembedaan yang dikatakan oleh Stanley Bing tiga taon silam dan kusinggung kembali dalam seri pertamaku disini, maka kita harus tau apa kebutuhan kita.

Tentunya seperti biasa, sebelon kita membeli barang atau melakukan sesuatu, kita pasti harus tau terlebih dahulu, mengapa kita butuh barang itu, atau mengapa kita melakukan hal tersebut. Kita sebagai manusia, acap kali tidak sadar bahwa di belakang semua kegiatan atau tindakan pasti ada maksudnya. Dalam bahasan mengenai penyelidikan kriminal misalnya, lebih dikenal dengan istilah ’motif’. Nah motif ini layak kita ketahui terlebih dahulu sebelon kita ambil suatu keputusan.

Oke, kembali ke keputusan apakah kita akan menempatkan diri kita ke grup yang ‘terkoneksi’ atau yang ‘tidak terkoneksi’, kita tentunya sudah tau kebutuhan kita, apakah kita membutuhkan koneksi internet 24/7?

Tentunya dengan 24/7 yang kumaksud itu 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu, bukan 24 hari dalam sebulan dan 7 bulan dalam setaon. Tapi tentunya semua itu dipotong waktu tidur.

Begitu kita tau, kalo kita butuh koneksi yang berkesinambungan, maka kita masi memiliki dua opsi. Yaitu apakah kita akan memerlukannya setiap saat, seperti seorang dokter atau sopir taksi yang menunggu panggilan, atau kita hanya membutuhkan pada jam-jam tertentu.

Aku kasi contoh diriku. Karena aku sudah kenal yang namanya internet sejak taon 1992, dan sudah menulis blog sejak taon 1998, walau bukan di blogspot ini, bole dikata aku ini tergolong orang yang terkoneksi ke internet sekitar 16 jam dalam sehari.

Atau dengan kata laen, orang dapat menyapaku melalui jaringan messenger maupun melalui email, dan dijamin bila itu memang penting, pasti akan mendapatkan jawabanku secepatnya. Tapi, ya ada tapinya, aku memilih terkoneksi melalui sebuah perangkat komputer biasa, dimana layarnya lebar, dan keyboardnya besar dan enak untuk dipake mengetik.

Bahkan bagi yang tidak tau gaya hidupku itu, mereka acap kali kaget karena bila misalkan mereka memberikan komentar di wall facebook ku misalnya, pasti jawabannya bole dikata tergolong sangat cepat, mereka menduga aku tergabung dengan Ovi net ataupun dengan Blackberry net, tapi tentunya hal itu tidak benar.

Bayangkan, untuk apa orang seperti aku, yang selalu terkoneksi begini, harus mencari solusi ovi ataupun blackberry lagi? Kedua sistem itu kan membutuhkan perangkat gengam yang tombolnya super mini dan layarnya ukurannya mungil juga.

Tapi bagi yang merasa kebutuhan mereka adalah terkoneksi, kapan saja dan dimana saja, tentunya tinggal satu pilihan saja, yaitu terkoneksi dengan perangkat gengam yang sesuai dengan kebutuhan mereka, dan tentunya disamping kebutuhan untuk meningkatkan gengsi dan mempertahankan keanggotaan di suatu grup masyarakat.

Maksudnya gini, bila banyak teman kita yang menggunakan blackberry net, ya kalo itu memungkinkan untuk kita dari segi pembiayaan alat maupun service nya, ya silakan gabung dengan blackberry net. Bagi yang temannya sudah mempunyai nokia sebagai andalan mereka, atau karena didasari oleh pertimbangan pembiayaan yang lebih rendah, ya silakan saling bergabung dengan Ovi net.

Di luar sana, bila kita perhatikan, sudah ada banyak seruan untuk menggabungkan kedua grup ini. Yaitu grup Blackberry dan grup Ovi. Dimana tentunya semua pengguna perangkat komputer/laptop biasa bisa dipandang sebagai tergabung dengan dengan Ovi chat, seperti ada kuulas di tulisan-tulisanku minggu ini.

Untuk sekedar tips saja, Ovi chat bukan hanya bisa dinikmati oleh semua yang menggunakan hape Nokia seri E, dan sekarang C maupun N, tapi Ovi chat yang nama aslinya adalah Ovi Contact tersebut sudah mulai ditawarkan untuk jenis hape laen, dan bahkan untuk hape Nokia model lama yang sudah menggunakan operating system Symbian.

Memang apa yang pada awalnya merupakan dominan dari Blackberry chat atau lebih dikenal dengan Blackberry Messaging seperti transfer data dan file yang cepat, lengkap dengan preview, chat history, status update history dan daya tahan batere, kemungkinan akan diambil alih oleh perangkat keras dan lunak dari Nokia yang modern. Karena sekarang pun sudah ada banyak operator seluler di tanah air yang mulai menawarkan paket untuk Ovi dengan tarif flat rate seperti di Blackberry net.

Keunggulan yang paling nyata yang dirasakan oleh pengguna Ovi net itu terutama banyak aplikasi nya yang dapat diunduh secara gratis dan integrasi nya dengan Ovi map yang memang luar biasa, disamping fleksibilitasnya untuk berintegrasi dengan perangkat yang laen melalui messegers nya.

Pengguna Ovi juga dapat menggunakan jaringan Ovi ini dengan hanya membayar tarif GPRS biasa, jadi tanpa harus berlangganan seperti di Blackberry net. Kenapa? Karena fasilitas Ovi ini seperti beberapa program dari pihak ketiga, tidak memerlukan koneksi internet yang kontinu namun hanya on-demand (kalo dibutuhkan) saja. Jadi lebih hemat bandwidth, jadi bila dijatah jumlah paket datanya, solusi dengan Ovi adalah solusi tercerdas.

Kalo Blackberry net kan selalu terkoneksi dan auto connect nya akan aktif bila hubungan jelek. Hal ini juga dapat dinilai baek sekaligus buruk, baek karena kalo putus kita tidak tau dan jeleknya, sering kali itu message yang kita kirim akan tertunda (pending). Blackberry net mengatasinya dengan memberikan fungsi laporan pengiriman (delivery report). Dan dengan bertambahnya jumlah pengguna dari Blackberry net di seluruh dunia, hal ini akan mengakibatkan makin lambannya service itu sendiri.

Ditinjau dari perangkat kerasnya, Blackberry karena mengadalkan koneksi yang kontinu dan sistem pending tanpa pernah masuk ke posisi nganggur (idle), maka kebutuhan tenaga listrik nya (dari batere) bisa dibilang lebih bagus ketimbang sistem on-demand dari hape Nokia yang ada saat ini.

Jadi bole dikata kalo hape Nokia nantinya akan lebih cepat panas dan batere lebih cepat habis karena penguna akan dipaksa untuk mencoba koneksi ke jaringan GPRS yang tidak kontinu. Karena setiap percobaan koneksi ke internet via GPRS akan menggunakan energi listrik yang lumayan ketimbang hanya mempertahankan koneksi.

Solusi untuk Ovi di sini adalah dengan berlangganan paket data seperti yang ditawarkan untuk Blackberry karena hanya dengan demikian maka perangkat Nokia itu akan bisa berfungsi dengan optimal seperti halnya perangkat Blackberry.

Atau singkatnya, pengguna Ovi net tanpa paket data yang menggunakan fasilitas Ovi net dan terutama Ovi chat sepanjang waktu akan merasakan dampaknya dengan meningkatnya temperatur dari hape nya, dan singkatnya usia baterenya.

Pengguna Ovi net dengan paket data akan merasakan manfaat yang sama persis dengan pengguna Blackberry net. Dan Blackberry tanpa Blackberry net, sama saja seperti telefon biasa, ini beda dengan Ovi net yang dapat digunakan tanpa perlu berlangganan paket Ovi.

Akan kulanjut besok dengan ulasan analisa berikutnya.

Friday, June 18, 2010

Terkoneksi V

Seri terakhir ini aku tujukan untuk mengulas antisipasi yang dilakukan oleh Research in Motion (RIM) sebagai produsen dari Blackberry, terhadap kehandalan dari fasilitas yang ditawarkan oleh Ovi.

Mengetaui bahwa Ovi sejak pertengahan 2009 ternyata dengan mudah dapat dikoneksi ke banyak sistem messaging yang laen (baca tulisanku di bagian keempat), pihak RIM langsung menyikapinya dengan mengeluarkan produk low-end mereka yang diperkenalkan Juli 2009 dan mulai dipasarkan sejak Oktober 2009.

Produk yang dimaksud tentunya tidak laen dan tidak bukan, Blackberry Curve seri 85xx atau yang lebih dikenal dengan nama BB Gemini. Dengan harga yang lebih terjangkau, pihak RIM tentunya ingin menggaet pengguna yang sadar bahwa mereka tidak memerlukan perangkat canggih, bila hanya digunakan untuk sekedar terkoneksi dengan yang laen (baca entry bagian pertama ku juga di blog ini).

Maka tidaklah heran, bila genderang perang dari pihak Ovi ditanggapi dengan peluncuran gadget terbaru dari RIM dengan harga murah untuk semua orang, dengan tujuan meredam lari nya calon pengguna ke pihak saingan mereka.

Maklum juga, pihak RIM masi menerapkan sistem tertutup untuk sistem chat nya, sehingga RIM merasa perlu untuk melakukan pengukuhan pangsa pasar dengan memperkenalkan BB Gemini yang lebih murah dari perangkat Nokia yang mendukung ovi.

Serangan balik dari RIM ini membuahkan hasil yang sangat bagus. Karena dengan adanya BB Gemini, jumlah pengguna aktif dari perangkat BB meningkat kembali di kuartal terakhir di taon 2009 sebanyak hampir 4 juta orang dari yang saat ini sudah terdeteksi, yakni telah mencapai lebih dari 25 juta orang di seluruh dunia.

Apalagi didukung dengan penetrasi pasar dan penurunan harga yang luar biasa di US dan Canada di kuartal terakhir 2009, dan kerja sama dengan banyak operator seluler di sana, pihak RIM ini dapat meningkatkan laba nya bahkan melebihi profit dari Apple Inc. akhir-akhir ini, walau masi jauh dari posisi pemimpin pasar saat ini, yaitu Nokia, Motorola, Samsung, LG dan Sony Ericsson.

Persaingan dibidang perangkat komunikasi ini sangat menarik. Aku sendiri menunggu motorola atau samsung yang duitnya banyak, ikutan bermaen di sektor ini atau bergabung dengan Ovi dari Nokia ini. Makin banyak yang ikutan join, makin rame persaingan dan konsumen diuntungkan, karena harga juga bersaing.

Thursday, June 17, 2010

Terkoneksi IV

Seri 4? Ya, ini seri ke empat, itu karena aku mendapat feedback yang menanyakan perihal Ovi Chat, atau mungkin bagi kebanyakan orang yang sudah mengenal Blackberry Messaging (biasa disingkat dengan BBM), mereka ingin tau apakah kelebihan dari Ovi Chat dibandingkan dengan BBM.

Nah ini lah apa yang kumaksud dengan inovasi masa depan dari Nokia Corp. Bila BBM seperti yang kita kenal, hanya bersifat tertutup dan dapat dinikmati oleh para pengguna blackberry itu sendiri. Maka Ovi Chat ini berbeda karena sudah membuka dirinya untuk bekerja sama dengan yang laen.

Sejak pertengahan taon 2009 lalu, Ovi sudah membuka fasilitas chat nya dan mau bekerja sama dengan sistem pengiriman berita laennya (messaging) seperti Windows Live Messenger, Google Talk dan Yahoo Chat.

Siapa sangka kalo fasilitas ini ternyata sudah ada dan sudah digunakan oleh banyak orang, dan bahkan menurut info yang kudapat dari Nokia CEO, Olli-Pekka Kallasvuo, saat ini sudah terdapat lebih dari 5 juta orang yang menggunakannya secara aktif setiap harinya, dan jumlah ini makin bertambah setara dengan menyebarnya informasi seperti yang kutulis ini.

Karena Windows Live Messenger, Google Talk dan Yahoo Chat dapat digunakan melalui computer biasa yang terkoneksi ke internet, maka sistem chat dari Ovi dapat digolongkan sebagai sistem chat yang terbuka.

Jadi bisa kita bayangkan, dengan menggunakan perangkat Nokia dan Ovi ini, kita mempunyai fasilitas seperti BBM yang tertutup (hanya sesama perangkat Nokia) dan juga mempunyai kemungkinan koneksi ke perangkat computer/laptop biasa yang dikoneksi lewat Windows Live Messenger, Google Talk dan Yahoo Chat.

Keuntungan yang didapat disini, pengguna hanya menggunakan satu window saja untuk aplikasi chat ini dan sudah dapat terkoneksi dengan sistem messaging yang laen. Dan ini berbeda dengan BB yang bila kita ingin terkoneksi ke Yahoo Chat misalkan, maka kita harus membuka aplikasi yang laen, dan pindah dari satu window ke window yang laen.

Keberadaan dua aplikasi online yang terkoneksi seperti di dalam sistem BB ini, dapat menghambat produktivitas pengguna, karena kedua aplikasi ini akan mengakses internet secara bersamaan dan menggunakan sistem resources yang lebih banyak, ketimbang sistem yang ditawarkan oleh Nokia dengan Ovi nya. Jelas dua aplikasi tentunya membutuhkan pembagian kerja dari processor dan juga pembagian memory di dalam perangkat genggam itu.

Maka dari itu, tidaklah heran, bila pengguna BB akhirnya merasa enggan untuk mengaktifkan sistem chat yang laen, karena mereka menyadari bahwa perangkat canggih mereka menjadi sangat lamban karenanya.

Di pihak laen, karena sistem chat dari Ovi ini tidak membutuhkan banyak resources (memory dan processor yang cepat), maka bisa diramal kalo ke depannya, kemungkinan berkomunikasi melalui Ovi Chat ini tidak hanya dibatasi untuk semua perangkat Nokia yang diperlengkapi oleh sistem Symbian S60 5th edition, 3rd Edition (all Feature Packs), Series 40, dan sistem Maemo.

Namun mungkin juga semua perangkat Nokia nantinya yang diperlengkapi dengan memory yang mumpuni, akan mampu untuk mengakses jaringan Ovi dan Ovi Chat nya. Dan kuharap tentunya, Ovi akan membuka layanan seperti ‘Ovi Connect’ yang setara dengan ‘Blackberry Connect’ (BBC) yang saat ini masi jarang digunakan orang. Aku sendiri saja juga punya perangkat yang mendukung BBC, namun tidak ingin menggunakannya.

Dengan tarif akses internet dan ke jaringan Ovi yang saat ini ditawarkan oleh beberapa operator terkemuka di Indo, dapat dikatakan masa depan dari Nokia sebenarnya masi terjamin disini. Bila harga akses internetnya terjangkau, maka pasti lebih banyak orang lagi yang akan menggunakan jaringan ovi ini dan tidak perlu membayar mahal.

Yang jelas dari hasil browsing situs penyedia layanan Ovi, ternyata ada yang satu operator GSM yang menyediakannya hanya seharga 500 rupiah perhari. Murah nian tuh.

Dan aku juga tau kalo yang selama ini di gembar gemborkan oleh produsen hape qwerty asli Indo, bahwa perangkat mereka bisa juga digunakan untuk chat dengan harga murah itu, ternyata itu juga dilewatkan ke jaringan Ovi. Sungguh pilihan cerdas.

Juga penggunaan jaringan Ovi ini, khususnya Ovi Mail, pengguna dari Indo ternyata tercatat sebagai yang terbesar saat ini, disusul oleh South Africa, the Philippines, Mexico, Brazil dan India, begitu menurut statistik di website nya Ovi. Mari kita tunggu masa depan dari Ovi ini.

Wednesday, June 16, 2010

Terkoneksi III

Ini bagian ketiga dari seriku, dan kali ini aku akan mengulas sedikit tentang service dari Ovi itu sendiri. Karena tidak banyak orang yang tau apa itu Ovi, walau pemberitaan di surat kabar nasional sini mulai santer sejak service Ovi ini mulai dibuka luas untuk publik sejak 28 Agustus 2008, jadi tepat setaon setelah diperkenalkan di Go Play Event di London sebelonnya.

Fasilitas Ovi yang saat ini sudah digunakan oleh hampir dua juta pengguna, memang tergolong sebagai service yang relatif baru bila dibandingkan dengan service dari google yang sudah digunakan oleh lebih dari 350 juta pengguna di seluruh dunia.

Bole jadi hal itu dikarenakan service dari Ovi ini sedikit lebih lamban dibandingkan dengan service dari google. Namun tidak kalah menariknya, Ovi juga menawarkan hampir semua service yang dimiliki oleh google, seperti ovi mail, ovi maps, ovi calendar, ovi contact (phonebook), ovi files dengan kapasitas penyimpanan 10 GB, ovi share sebagai tempat untuk berbagi foto dengan kapasitas tak terbatas. Namun ovi memiliki service yang setauku belon dimiliki oleh google, yakni ovi store yang mirip dengan AppleStore dan juga ovi musics.

Dari trend itu semua, bisa kita baca, nantinya dunia perkomputeran kita akan berkembang ke arah penggunaan perangkat pribadi untuk akses ke internet, dan penyimpanan data pribadi kita ke situs online seperti itu.

Bahkan bila kita perhatikan perkembangan operating system terbaru dari google yang dikenal sebagai Google Chromium OS dan telah dirilis sebagai open source OS alias gratisan, itu OS isinya hanya fasilitas untuk akses ke internet, terutama akses ke semua service dari google.

Bayangkan dunia yang berubah menjadi dunia online. Nantinya kita tidak perlu cari software bajakan ataupun membeli software dengan mahal. Yang kita butuhkan hanya perangkat kerasnya (baca: hardware) dan membayar service akses ke internetnya saja. Karena semua software disediakan gratis di internet oleh penyedia service dan kita bebas menggunakannya. Lalu penyedia service lah yang membayar lisensi ke perusahaan perangkat lunaknya (baca: software) dan mendapatkan keuntungannya dari iklan yang dipasang di halaman mereka.

Jadi pengguna hanya perlu menggunakan tanpa bayar, dengan balasan kita mendapatkan iklan. Maklum juga, bisnis iklan untuk ke depannya bole di kata sangat cerah. Karena semua ingin produk atau jasa mereka lebih dikenal masyarakat, sehingga penyedia jasa maupun produsen tidak akan sungkan mengeluarkan banyak biaya untuk iklan.

Dan dari pembayaran iklan itulah, nantinya penyedia jasa software akan mendapat upahnya dan dunia kita bebas dari para pembajak software. Nah ya, paling tidak itu lah bayangan masa depan dari dunia maya dan dunia perkomputeran. Dan semoga saja bisa jadi kenyataan, karena itu berarti bagi kita yang membayar mahal untuk software yang kita gunakan, suatu hari nanti malahan bisa menghemat biaya dan tidak perlu ngomel bila kita harus kembali membayar produk update nya untuk memuktahirkan software yang telah kita punyai.

Tuesday, June 15, 2010

Terkoneksi II

Akhirnya aku kasi lagi judul dari tulisan di blog ku ini dengan angka romawi dua. Iya, ini tulisan lanjutan dari tentang kehidupan manusia modern di era teknologi komunikasi..

Seperti yang kujanjikan, kali ini aku akan mengulas tentang jaringan Ovi yang diperkenalkan sejak tanggal 29 Agustus 2007. Relatif lambat bila dibandingkan dengan jaringan komunikasi bisnis dari blackberry net.

Aku rasa, Stanley Bing, sang kolumnis dari majalah ‘Fortune’ itu juga mendapatkan ide nya dari peluncuran jaringa OVI, karena tulisanya dibuat tiga minggu setelah Ovi diperkenalkan oleh Nokia Corporation, sebuah produsen perangkat komunikasi terkenal di dunia dan berasal dari Finnlandia.

Karena Nokia Corp. berasal dari Finnlandia, maka tidak heran bila Ovi sendiri dalam bahasa Finnlandia itu berarti ‘pintu’. Iya pintu karena berbeda dengan jaringan blackberry net yang hanya terfokus untuk melayani komunikasi bisnis melalui perangkat telefon genggam blackberry, Ovi ini merupakan sistem service terintegrasi yang dapat diakses melalui perangkat genggam, computer melalui Nokia Ovi Suite dan juga melalui jaringan internet biasa dengan mengaksesnya melalui ovi.com.

Nokia sendiri memfokuskan jaringan ovi nya ke lima jenis services, yaitu games, Maps (peta), Media, Messaging dan Musik. Dari sini ketauan kalo jaringan ovi yang memang keluar kemudian sebenarnya lebih mumpuni ketimbang jaringan blackberry yang hanya memfokuskan service nya di bidang messaging.

Memang dengan bertambahnya saingan, blackberry sendiri sudah menawarkan kesempatan akses dari perangkat diluar blackberry dengan menggunakan blackberry connect nya misalkan melalui beberapa perangkat SonyEricsson, namun minat masyarakat untuk yang satu ini belon terlampau besar, karena sistem blackberry belon mengijinkan pengguna blackberry connect untuk bergabung dengan blackberry messaging. Mungkin juga itu strategi dagang dengan tujuan untuk menarik minat orang untuk sekalian membeli perangkat kerasnya.

Aku jadi teringat dulu Yahoo Messenger juga demikian. Yang bisa connect melalui YM itu hanya yang punya account di Yahoo! namun dengan bertambahnya saingan, akhirnya YM mengijinkan pengguna email laen untuk bergabung dengan YM tanpa mempunyai account di YM. Maklum monopoli dalam bidang messaging tidak ada lagi.

Bicara mengenai service nya Yahoo! ternyata Ovi dari Nokia Corp. juga sudah menggandeng Flickr sebuah service album foto, video dan komunitas online yang didirikan di taon 2002 oleh perusahaan di Vancouver Canada, Ludicorp yang kemudian diakuisisi oleh Yahoo!

Nah ternyata ketauan tuh, Ovi dikonsep untuk memberikan solusi lebih lengkap ketimbang jaringan blackberry. Jadi bole dibilang, nantinya siapa yang bisa menawarkan tarif dan service terlengkap, dialah pemenang pasar.

Untuk pasar Indo sendiri, jaringan Ovi sudah dapat dinikmati dengan semua fitur lengkapnya hanya dengan biaya sebesar 35 ribuan dalam sebulan sedangkan untuk blackberry dengan semua fitur lengkapnya, pengguna masi harus menguras koceknya dengan biasa sekitar lima kali lebih mahal.

Demikian juga dari perangkatnya, harga blackberry relatif dua kali lebih mahal dari perangkat sejenis dari Nokia. Dan Nokia bahkan baru-baru ini mengeluarkan perangkat teranyar nya dengan seri C3 dan dilempar terlebih dahulu ke pasar Indo dengan harga 800 ribuan sebelon beberapa minggu kemudian ditawarkan ke seluruh dunia. Kejadian ini sempat diulas pengamat amerika dari majalah online Gizmodo, lengkap dengan foto antrian dari masa yang ingin membeli C3 dengan harga khusus tersebut, dengan komentar:

‘Spotted in Indonesia: at least 63 people queuing for Nokia's QWERTY-equipped C3 phone. Anyone would think Apple was handing out free iPhones!
According to Nokia Conversations, thousands waited to get their hands on the budget messenger phone, which launched officially in the country on Sunday.’


Duh betapa asiknya bila iPhone diberikan gratisan, hehehe. Oya bagi yang belon tau Gizmodo, Gizmodo itu majalah alat elektronik di amrik yang membayar 5000 USD ke seseorang yang menemukan prototype dari iPhone 4 di sebuah WC umum, sesaat sebelon diluncurkan. Dan sempat mengulas tentang bentuk fisik dan iPhone 4 dan dikontak oleh pihak Apple untuk mendapatkannya kembali.

Monday, June 14, 2010

Terkoneksi

Secara kebetulan aku membaca tulisan tentang ‘BlackBerry Autism: A worldwide phenomenon’ dari Stanley Bing, seorang kolumnis dari majalah Fortune dan penulis dari banyak buku tentang bisnis dan terkenal karena kebijakannya, seperti juga karena humor nya yang tajam yang dapat digolongkan sebagai humor hitam.

Nah sejak tanggal 17 September 2007, Stanley Bing sudah memprediksi :

‘It may be, in the future, that there will be two types of people: the wired and the unwired. The first will quite literally be just that, outfitted with subcutaneous nano-filiments and micro-implants that make pocket devices unnecessary and render each person a walking bluetooth pod.
The second group will have made the conscious decision NOT to join that new subspecies of homo sapiens, choosing instead to concentrate on the sapiens aspect of their makeup than their electronically enhanced counterparts.’


Hebat luar biasa Stanley Bing ini, terutama sejak kesulitan di tahap awal dari pemasaran perangkat jenis Blackberry ini karena perangkat jenis ini dulu di awal 2000an tidak terlalu digemari orang, karena dianggap berpenampilan jebrak, tombol dalam keypadnya banyak, dan layarnya gede.

Namun sepuluh taon kemudian, dimana era internet sudah tidak bisa dipisahkan lagi dari kehidupan kita, apalagi kemudian didukung dengan berkembangnya situs seperti Friendster di taon 2003 dan diikutin dengan booming dari Facebook di taon 2008, maka kehidupan ‘tanpa terkabel’ atau ‘unwired’ seperti kata Stanley Bing tak dapat kita bayangkan.

Bagus juga ciptaan para ahli fisika partikel di Eropa 40 taon silam tersebut, karena dulu jaringan yang digunakan untuk mengirim data dari akselerator partikel ke computer para periset itu, kini bukan hanya digunakan oleh para ilmuwan, namun juga kaum muda mudi sampai kepada kakek-kakek dan nenek-nenek.

Nah iyalah, di facebook ku aja, aku ada gandeng dengan seorang nenek berusia 70 taon dari Australia yang masi gemar maen game dan selalu memberikan nasehatnya kepada kita semua melalui statusnya ‘be kind to each other’. Lucu juga bila dibaca, namun aku harus bilang ‘very nice indeed’.

Nah kehidupan kita pun juga berjalan terus, bila aku sudah mengenal internet sejak taon 1992 dan sudah aktif di dunia internetan ini lebih dari satu dasawarsa, maka ada banyak juga manusia laen atau ‘homo sapiens’ menurut Stanley Bing yang dulunya belon terlalu mengenal dunia maya ini.

Dan akhirnya dengan didukung keberadaan perangkat murah dan dapat membawa sebagian orang menjadi ‘wired homo sapiens’, maka booming dari perangkat jenis blackberry ini dapat dimengerti. Dan hal itu dikarenakan teknologi dari blackberry net saja yang menjadi pelopor.

Tapi tentunya dunia bisnis tidak tinggal diam. Produsen perangkat komunikasi genggam nomer satu di dunia, Nokia, tidak mau ketinggalan dan meluncurkan jaringan OVI. Kelebihan jaringan OVI ini akan aku ulas besok.

Maklumlah dunia dan terutama dunia bisnis tak pernah tidur, seperti ditulis oleh Stanley Bing dalam blog nya:

‘the world goes on when you are in the sky, sleeping and driving so please don't try to alter it, business was here before you and will be here when you're long gone, enjoy the journey and look around, the girl/boy of your dreams or a perfect network opportunity may just pass you by otherwise.’

Sebagai penutup, karena dalam tulisannya yang aku kutip pertama tadi, Stanley Bing mengatakan kalo grup kedua yang tidak terkoneksi dengan sebutan ‘sapiens’ maka konsekuensinya adalah grup yang pertama yang terkoneksi itu harus disebut dengan ‘homos’. Paling tidak begitu lah komentar dari Rebecca di Philadelphia, PA yang diposting pada tanggal 17 September 2007 pukul 1:10 pm

'Waiting for the knee-jerks and the flamers, who'll read the end of the article and assume that, since you referred to the non-wired types as focusing on the "sapiens" aspect, then you must be calling the wired types "homos."

Sunday, June 13, 2010

Piala Dunia

Semalam aku kembali nobar, alias nonton bareng pertarungan di putaran final piala dunia di bidang olah raga bareng temanku.

Kita nontonnya bukan hanya lewat pesawat televisi, namun juga lewat internet. Di halamannya FIFA itu, penggemar bola bisa membuka situs FIFA dan disambungkan ke yang namanya ‘Live Ticker’.

Live Ticker yang dimaksud adalah sebuah aplikasi dari adobe flash yang dapat memberikan info kepada kita secara langsung (real time). Kecepatan update nya luar biasa, dan di sana juga ada halaman statistics, dimana kita bisa liat total shots on goal (total tendangan ke gawang), shots on target (tendangan ke arah gawang), shots off target (tendangan melenceng), ball possession (penguasaan bola), jumlah offsides atau corners (tendangan sudut), dan juga jumlah kartu.

Dan yang paling menarik bagi kita, untuk pertama kalinya dalam sejarah, penonton dapat menominasi ‘Budweiser Man of the Match’ langsung selama pertandingan itu berlangsung, paling lambat setelah pertandingan lewat 70 menit, kita diberi kesempatan untuk ikutan voting. Dan hasil voting akan segera diumukan setelah pertandingan selesai.

Semua info disana akan di update langsung (real time), jadi pada detik terjadi gol, maka lewat ticker itu kita akan dapat info kalo gol tercetak, demikian juga semua kejadian penting disana. Lengkap dengan komentar nya.

Yang menarik itu bila kita nonton bareng dengan teman, baek itu lewat telefon, messenger maupun berada di ruangan yang sama dengan teman kita, karena kita dapat langsung memberikan komentar kita dan mendiskusikannya.

Namun bila pertandingannya dimulai lewat tengah malam, maka tinggal opsi telefon ataupun messenger aja yang tersisa. Paling menarik itu di setiap adegan replay, bilamana terjadi gol ataupun pelanggaran, pasti ada saja yang bisa dikomentari.

Tapi bagi yang hanya ingin melihat ringkasan dari notulen pertandingan yang sudah berlalu, bisa cek juga di halaman nya FIFA lalu mencari links ke liputan match sebelonnya. Dengan cara klik di tulisan skor akhir dan kita akan dibawa ke liputannya.

Di halaman liputan tersebu terdapat di bagian atas tulisan ‘MatchCast’ dengan warna kuning di bawah bar yang berwarna merah. Dan itu bisa di klik di tulisan ‘MatchCast’ nya (atau lebih dikenal dengan sebutan Emirates MatchCast karena disponsori oleh maskapai dari Dubai, Emirates Air), nanti kita akan dibawa ke halaman yang aku maksud, namun dengan hasil yang sudah komplet, dari sana kita bisa liat semua statistik dll.

Ya nanti sore sampai malam nonton lagi, kapan lagi ada pertandingan seru antar negara begini selama sebulan penuh, bila tidak dua taon sekali. Semua tim yang lolos ke putaran final ini sudah pasti semua tim yang berkualitas, jadi nontonnya dijamin halal deh.