Mood : lagi hepi nich
Cuaca: cerah dan hangat
Snack : lagi caplok-caplok kuwe koya
Song : ga bocan-bocan asik dengar love song nya Air Supply
Genre : Pop
Tanggal : 9 November 2007
Dedikasi : Pue Swan, Thian Beng dan teman-teman SMA ku: Citra Sari Dewi, dokter Elisabet Lily, Oey Se Liep, Taswin, Yulius Chandra, Hadi, Andre Christanto dan Marciana Amelia.
Jam menunjukkan pukul dua belas lewat dua belas menit ketika aku mendapat SMS dari Pue Swan alias Swandi yang juga adek teman SMA ku Thian Beng. Dia mengabari kalo dia lagi ngantuk karena subuh tadi dia sudah bangun menjaga papanya yang tercinta yang konon kabarnya lagi sakit keras. Pencernaannya bermasalah. Memang sih papa Thian Beng itu sudah tua renta dan memang mengidap banyak penyakit berkomplikasi seperti stroke, diabet, kolesterol, dan laen-laen. Konon kabarnya biaya obatnyapun memembus tujuh angka per bulannya. Walah sudah separah itukah? Tapi aku sendiri memang sudah sering mendengar kalo dia sering jato sakit, tapi baru kali ini aku dengar kabar kalo sakitnya lumayan parah juga. Dia mohon padaku tanpa menyebut namanya untuk tanyakan ke teman-teman (dan bukan pada cermin di dinding) siapakan dokter ahli pencernaan yang ada di kota buaya ini selaen dokter di Residen Sudirman Surabaya.
Alhasil aku segera mengetik SMS yang bunyinya serius dan mengirimkannya kepada beberapa orang teman untuk kutanyai tentang nama dokter pencernaan tersebut. Tentu saja aku tidak menuruti permintaan Pue Swan untuk tidak menyebut namanya. Karena aku tau hanya dengan menyebut namanya dan nama kokonya, pasti anak-anak yang kenal Thian Beng, kokonya itu akan segera mengirim jawaban. Lebih bersifat pribadi gitulho. Dan strategi ini berfungsi…hehehe… aku jadi ingat ama hanibal nya The A-Team yang diperani oleh almarhum George Peppard. Hanibal selalu tersenyum riang sambil mengulum cerutunya dan mengguman “betapa senangnya hatiku bila rencanaku berfungsi”. Hehehe…
Awalnya sih aku dikit tidak percaya karena balasan SMS dari teman-teman ternyata lama sekali masuknya sampe aku mendapat kabar kalo kondisi papanya Thian Beng dan Pue Swan menurun. Nah lho, dengarnya sih sudah dari pagi subuh tadi tidak bisa makan dan tidak bisa minum. Sakit apa pula itu? Katanya Pue Swan nanti sore papanya mau dimasukkan ke rumah sakit, mungkin RKZ, tapi dia belon tau. Hah? Ga salah nich cewe satu ketik di SMS begituan? Papanya sendiri sakit sekarat dianya malah seperti orang tidak tau harus ngapain? Benernya sih tidak terlalu aneh juga, karena orang pasti panik bila mana mereka ditempatkan pada suatu situasi harus memutuskan suatu tindakan yang tidak bole salah. Aku sendiri sih segera membalas SMS nya dan memintanya secepatnya pergi meninggalkan urusan kantornya untuk pulang mengurusi papanya. Maklum yang menjagai papanya khan hanya mamanya sendiri, bila dibiarkan begitu sendirian dan tidak bisa makan dan minum, gimana coba? Dehidrasi dan meninggal? Nah lho? Aku langsung tanpa sungkan-sungkan juga mendesaknya untuk segera mengantarkan nya ke rumah sakit terdekat dan itu harus terjadi secepatnya.
Sementara itu SMS dari teman-teman pun membanjir masuk. Banyak dari mereka yang dengan sangat menyesal mengatakan ketidak-tauannya, tapi banyak pula seperti Citra Sari Dewi, dokter Elisabet Lily, Oey Se Liep, Taswin, Yulius Chandra, Hadi, Andre Christanto dan Marciana Amelia yang dengan segala suka cita dan hati yang senang dan iklas serta dibumbui oleh rasa setia kawan yang tinggi sehingga sudi memberikan alamat dari dokter spesialis pencernaan tersebut dengan gratisnya. Semua nama dokter itu relativ lengkap dengan alamat dan nomer telefonnya dan juga nama pengirimnya segera kuforward ke Pue Swan sebagai info.
Inilah nama dokter ahli pencernaan yang dimaksud:
1. Dokter Yap Cin Jiang di Jalan Residen Sudirman seberang gereja katolik Kristus Raja
2. Dokter Hans Tjandra (professor) di Jalan Undaan Wetan
3. Dokter Hadi Laksono di Jalan Kutai 17 sebelah RKZ
4. Dokter Sutamto di Jalan Kapasari 48
5. Dokter Nizam di RS William Booth
6. Dokter Yudi dan dokter Jeffry di Rumah Sakit HCOS
Lebih mengharukan lagi apa yang diperbuat oleh temanku Marciana Amelia yang segera menghubungi suaminya, Danny. Danny ini adalah atasan dari Ieneke yang juga istri dari Thian Beng di sebuah perusahaan di Surabaya. Terus terang aku aja belon terpikir ke arah sana, tapi rupanya Marciana ini telah memikirkan semuanya jauh kedepan. Hehehe. Yah, itulah gunanya punya teman baek. Aku sungguh kaget dan terharu. Sehingga aku segera mengucapkan rasa terima kasihku kepada nya. Terkadang aku kagum sendiri, kalo di dunia yang penuh dengan persaingan dan sarat dengan nafsu saling membunuh, ternyata ada secercah cahaya yang terpancar dari diri satu atau dua orang dan itu sangat menonjol karena cahaya itu adalah cahaya kesetiakawanan. Bahkan dari respon teman-temanku yang namanya kusebut dalam blog ini, aku sadar, kita tidak hidup sendiri, dan teman lama adalah teman yang kita punya dan mereka itu adalah teman yang setia dan solider.
Aku jadi teringat oleh salah satu SMS yang pernah di forward oleh Pue Swan kepadaku, bunyinya:
Taukah Anda hubungan antara kedua mata Anda? Mereka berkedip bersama, bergerak bersama, menangis bersama, melihat bersama-sama dan bahkan terpejam tidur bersama-sama. Walaupun mereka tidak pernah saling melihat. Yah persahabatan juga seharusnya seperti itu. Kehidupan ini bagaikan neraka tanpa teman. Hidup ini lebih mudah dijalani dengan teman, terutama dengan teman yang setia, teman sepermaenan.
Ya begitulah adanya. Disamping itu aku juga teringat pada SMS yang laen yang menggambarkan kesetia-kawanan yang laen, bunyinya
Suatu hari CINTA dan KAWAN berjalan bersama-sama dalam kampung. Tiba-tiba CINTA terjatuh ke dalam telaga biru yang gelap. Kenapa demikian? Karena CINTA itu buta. Tak disangka tak dinyana, ternyata KAWAN langsung ikutan nyebur ke dalam telaga tanpa pikir panjang. Kenapa? Karena KAWAN akan berbuat apa saja demi CINTA. Tetapi betapa malangnya, di dalam telaga biru dan dalam itu CINTA telah menghilang. Kenapa ya? Karena CINTA itu halus, mudah hilang kalo tidak dijaga dan bahkan sukar dicari apalagi di dalam telaga yang gelap. Sementara itu KAWAN masih setia mencari-cari dimana CINTA berada dan rela menunggunya sampai kapanpun. Kenapa kok gitu? Karena KAWAN itu sejati dan kekal sebagai KAWAN yang setia. Maka hargailah KAWAN kita, terutama selagi kita merasa KAWAN kita berarti, sangat berarti bagi kita. Walaupun kita sudah punya partner hidup, suami ataupun istri, tetapi kawanlah yang paling setia. Walau pun kita punya banyak barang berharga, tetap kawanlah yang paling berharga.
Kuharap banyak orang yang akan percaya, bahwa di dunia hanya teman aja yang paling berharga. Seperti juga sudah terbukti dari kisah nyata hari ini. Oya ceritanya berlanjut, ketika sekitar pukul empat sore kurang sepuluh menit, aku dikabari langsung dari rumah sakit RKZ Surabaya, kabar teraktuil papanya harus ngamar di sana dan sementara itu masi di unit gawat darurat RKZ untuk difoto dadanya dan diambil darah untuk ditest kadar kandungan gulanya. Sementara itu temanku Thian Beng juga minta ijin dari kantornya di kota Pandaan untuk segera pulang ikut menangani papanya. Jadi mereka sekeluarga kini ada di RKZ semua. Dari jauh kami hanya bisa membantu dengan doa. Khan sudah ada para dokter ahli yang ikutan menangani papa mereka itu. Teman-teman juga sudah menyatakan kesediaan mereka untuk membantu dengan doa, agar papanya cepat sembuh. Saat ini tidak ada apa-apa lagi khan yang kita bisa buat? Pasrah aja deh.
Pada waktu aku mengetik cerita ini, aku mendapat telefon dari Pue Swan alias Swandi ibu Angsa ini yang mengabarkan kondisi terakhir dari papanya. Dia terharu tuh melihat betapa besar dukungan dari teman-teman kokonya yang mensupportnya dengan doa. Mereka akhirnya sudah mendapatkan kamar untuk papanya dan kini masi menunggu hasil test yang telah dibuat. Kalium diketemukan sangat rendah kadarnya. Aku tau dari pengalamanku sendiri kalau kadar kalium rendah artinya jantung akan bermasalah, makanya orang-orang Eropa gemar sekali makan ikan, paling tidak satu kali dalam seminggu, akupun berusaha sedapat mungkin seminggu dua kali makan ikan. Baek segar maupun ikan yang diawetkan. Karena biar sedikitpun pasti masi tetap diperlukan oleh jantung untuk bekerja dengan baek. Juga katanya diketemukan tingkat kadar gula yang rendah, ya maklumlah, khan sudah seharian tidak bisa makan maupun minum.
Hmmm… Susah juga sih, kalo udah tua ya emang gitu, banyak penyakitnya. Bila aku bisa memilih, pasti aku akan memilih mati muda aja. Karena akupun dalam status melajang, maka aku akan bisa tersenyum bila aku mati muda, karena aku tau, aku tidak punya tanggungan apa-apa. Bayangkan aja bila aku punya anak dan istri, sedangkan aku sudah mati muda, itu namanya menyusahkan orang laen. Tul ga? Hehehe…
Ya aku sih tidak sepesimistis itu, karena seperti biasa hari ini adalah hari yang dahsyat dan luar biasa dan kita pasti masi akan hidup lama seperti kata temanku Se Liep selalu dalam setiap SMS nya yang membangkitkan semangat baru dalam diriku, hehehe…ya terkadang seorang motivator juga harus dimotivasi juga, karena kebanyakan memotivasi orang khan juga berarti tenaga kita sendiri habis, hehehe. Aku jadi teringat regu penolong Jerman yang selalu mengikut-sertakan psikiater dan psikolog di dalamnya, dan mereka selalu menempatkan psikiater dan psikolog ahli di bagian belakang untuk menjadi psikolog dan psikiater bagi psikolog dan psikiater laennya, hehehe. Betol-betol strategi yang dahsyat dan luar binasa, hahaha… ya kadang kita harus melongok keluar jendela rumah kita dan melihat apa yang dilakukan oleh orang laen. Bila kita di Indonesia, maka kita harus juga melihat dan mencontoh selama itu baek dari orang-orang non-Indo yang sudah pastinya punya strategi yang berbeda dalam segala hal, setuju? Hehehe…
Aku pribadi pasti akan mengikut-sertakan keluarga mereka, terutama papa mereka, ke dalam doaku seharian ini, kerena aku terus terang ogah menjadi pembawa berita duka bagi kawan-kawan semua. Hehehe…yah, manusia memang berusaha sih, tapi khan Tuhan yang menentukan. Tapi aku tau kalo Tuhan itu maha pengasih dan penyayang. Karena itu, aku tau kalo cobaan yang diberikan Tuhan kepada hamba-hambanya pasti tidak akan melebihi batas kemampuan kita sendiri. Amin.
Waduh tiba-tiba perutku mules nich, jangan-jangan aku sendiri yang nantinya perlu pergi ke ahli pencernaan tersebut, wah wah wah wah (ala pak Raden) gawat gawat gawat.. aku pamit dulu deh, mau beol, ada yang mau ngikut kagak? Kita jumpa di toilet ya…sampe nanti….hahaha….