Mood : lagi mengenang
Cuaca: lagi ujan nih, deras sekali…
Snack : menikmati teh jasmin yang masi hangat
Song : lagi dengar lagunya Andra and the Backbone
Genre : slow
Tanggal : 3 November 2007
Dedikasi : Ellyawati di Kelantan
Seharian aku mengunjungi pameran computer Scomdex XVII yang diselenggarakan di Jatim Expo di jalan Ahmad Yani Surabaya. Kadang aku heran aja, ada apa sih dengan si Jendral Ahmad Yani itu? Napa di seluruh kota besar di Indonesia ini, salah satu jalan utamanya selalu diberi nama Ahmad Yani? Sampe-sampe ada orang tua yang mau memberi nama anaknya dengan nama Ahmad Dani yang pastinya diplesetkan dari nama sang jendral tersebut, hehehe… ya udahlah itu juga politik dari jama orba. Ngapain pusing, lagian kita khan tidak punya hak memberi nama jalan, paling juga punya hak untuk memberi nama pada anak kita sendiri, hehehe, dengan catatan kita mampu untuk mempunyai anak sendiri, hahaha…
Yah pameran hari ini memang tidak sebesar yang biasa digelar di hall nya punya AJBS. Tapi rupanya tendensi dari penjualan komputer bergeser dari tipe computer desktop alias computer rumah yang besar dan beratnya amit-amit tersebut ke arah portable computer (computer jinjing) yang imut-imut dan jelas lebih ringan. Perbandingan beratnya lumayan lho. Untuk desktop computer kira-kira beratnya sepuluh kilo (kalo tidak percaya bole ditimbang sendiri tuh rumah dan monitornya, juga keyboard dan tikusnya sekalian) sedangkan portable computer yang biasa disebut dengan istilah laptop (atau juga dikenal dengan istilah notebook untuk wilayah Eropa) hanya mempunyai berat sekitar dua sampai tiga kilo saja. Ada sih seperti Hewlett Packard Pavillion Series yang beratnya mencapai tujuh kilo dengan layar wide screen tujuh belas inci, tetapi tidak masuk ke pasar Indonesia.
Seperti juga ramai diberitakan di koran-koran lokal, tendensi pembelian perangkat computer sudah beralih ke computer berdimensi mini. Mulai dari hape berjenis communicator maupun PDA (personal digital assistant), sampai ke laptop dan mini Apple computer. Tetapi aku tidak meliat satu stand dari Apple computer, melainkan hanya stand-stand besar yang dimiliki oleh vendor-vendor lokal seperti A-Note, Zyrex dan Axioo, maupun vendor yang bersifat internasional seperti Fujitsu Siemens, Toshiba, Sony, Acer maupun Hewlett Packard. Demikian juga aku temukan banyak penjual aksesoris computer seperti monitor untuk computer baek yang berdimensi raksasa seperti jenis-jenis CRT (cathode ray tube) maupun yang berjenis flat alias TFT (thin film transistor). Di samping itu aku juga liat banyak vendor dari laser printer dan ink jet printer yang terwakili disana, walau sayangnya dot matrix printer sudah tidak kutemukan lagi disana, padahal printer jenis ini masi digunakan oleh kalangan tertentu untuk membuat tembusan dan juga di ruangan-ruangan bebas debu (clean room) untuk memproduksi tinta mapun perangkat-perangkat elektronik laennnya. Juga pernak pernik computer seperti USB hub, modem modules, memory modules seperti RAM, SD Card baek mini, mikro, MMC mapun yang sederhana, bahkan Compact Flash dan USB flashdisk juga ada. Kemudian kuliat keyboard, mouse, sampai ke perangkat isi ulang tinta printer dan berbagai jenis kertas untuk printer maupun untuk fax juga ditawarkan di sana. Pokoknya termasuk komplet tuh pameran, walau tidak sekomplet bila digelar di AJBS, mungkin juga karena kendala luasnya ruang pameran.
Singkatnya aku menghabiskan waktuku di sana untuk meninjau lokasi, maklum aku baru pertama kalinya kesana, dan juga untuk melihat-lihat dari dekat segala jenis barang-barang baru yang aku mungkin belon pernah lihat sebelonnya. Yah itu namanya menghargai inovasi, hehehe… dibandingkan dengan pameran biasa di AJBS, Scomdex ke tujuh belas ini tidak terlalu rame dikunjungin masyarakat, walau tiket masuknya hanya dua ribu perak saja. Tidak tau kenapa, mungkin juga lokasi Jatim Expo yang agak kurang strategis dan juga lapangan parkir yang tidak memadai untuk jenis pameran ini, sehingga banyak orang harus memarkir mobilnya di luar lokasi gedung. Ditambah pula dengan kenyataan cuaca yang mendung, sehingga membuat orang agak ogah mengunjungin Scomdex ini. Maklumlah, bila tiba-tiba turun hujan, sedangkan mobil diparkir di luar gedung, maka pasti repot pulalah untuk masuk ataupun keluar gedung. Kesanku dari segi kepanitiaan lumayan bagus dan terorganisir, bahkan lebih mudah dinalar dimana tempat apa dijual, bila dibandingkan dengan ruangan punya AJBS. Di AJBS bentuk ruangannya khan lebih mengarah ke bentuk segi empat sama sisi, sedangkan di Jatim Expo ini berbentuk persegi panjang. Juga karena faktor luas dari Jatim Expo yang lebih kecil ini, maka tidak banyak yang bisa dipamerkan disana.
Apakah arti dari sebuah pameran bila tidak dilengkapi dengan ratusan SPG (sales promotion girls)? Ya betol sekali. Aku melihat, para SPG yang dipilih untuk ikut meramaikan pameran Scomdex kali ini lumayan ramah-ramah dan bukan tipe orang-orang yang menjijikan seperti biasa kutemui di banyak pameran-pameran. Juga banyak dari store manager yang hadir sendiri di pameran kali ini dan juga banyak teknisi ahli yang bisa memuaskan rasa ingin tauku dengan knowhow mereka. Aku paling sebel bila aku datang ke suatu pameran atau juga ke salah satu toko elektronik dimana SO (sales officer) nya tidak tau apa-apa. Makanya aku lebih menyukai berkunjung ke pameran-pameran bila ingin membeli sesuatu. Bukan hanya harga barang di pameran itu biasanya harga diskon, namun di pameran itu kita bisa belajar sesuatu, tidak mesti sih, tapi kebanyakan. Pengalaman baek kudapat dari teknisi Axioo yang berhasil menjelaskan dan mendemonstrasikan kemampuannya tanpa ada rasa sombong sama sekali terhadapku. Tapi mungkin juga dia sadar kalo ilmu computer nya masi kalah jauh dariku, hahaha. Narsis sedikit juga boleh khan? Tidak ada yang melarang kok, hahaha. Dia bahkan sangat berterima kasih padaku untuk setiap kali aku betulkan dari kesalahan yang dibuatnya. Yah, kadang orang juga bisa belajar dari pengunjung pameran seperti aku, hahaha….
Yang menarik itu, ada inovasi baru yang diberi nama PC Station. Fungsinya untuk menduplikasi computer yang ada lengkap dengan software-software yang sudah terinstall. Jadi kita tidak perlu membeli computer kedua, namun cukup hanya dengna membeli modul yang ditawarkannya seharga sembilan ratus lima puluh ribu perak, plus monitor, keyboard, dan mouse saja. Maka kita sudah mempunyai dua computer yang identis. Hanya saja SPM (sales promotion man) nya tidak mengerti tentang dasar hukumnya. Maklum di dalam EULA (end user licence agreement) itu biasanya tertulis software itu hanya bole digunakan oleh satu orang saja pada saat bersamaan. Jadi ya belon jelas gimana regulasinya bila PC Station ini digunakan di perkantoran maupun di pabrik-pabrik. Waktu itu ada salah seorang wakil sebuah perkantoran yang ditugaskan atasannya untuk mencari solusi murah dalam hal penggunaan software di beberapa computer. Dia ikutan nimbrung dari diskusi yang kumulai dengan si SPM yang ngakunya dari Jakarta namun usut punya usut tidak sampai kusut, ternyata dari Pontianak. Jelas aja logat bicara orang Kalimantan khan khas sekali, mana mungkin bisa ditutupin, hehehe…PC Station ini harus kuakui merupakan salah satu solusi untuk bidang perkantoran. Maklum aja, di jaman modern gini computer tidak bisa dilenyapkan begitu mudah dari sebuah kantor, hehehe…sudah merupakan kebutuhan vital dari sebuah kantor. Untuk lisensi aku juga sudah memberikan nasehat pada sang bapak IT manager yang lagi berbingung ria itu, yaitu mereka hendaknya membeli yang namanya Site Licence dan bukan Single Licence. Karena pada dasarnya Site Licence itu jauh lebih murah dibandingkan dengan Single Licence. Sama seperti pernah kuanjurkan kepada Hartanto temanku sewaktu masi kuliah di STTS dulu dan yang sekarang sudah menjadi asisten manager IT di sebuah pabrik di Gresik. Dia juga kontak aku untuk mencari solusi software yang murah.
Memang sih lebih baek kita memakai software yang asli. Sehingga bagian humas kita tidak selalu menyediakan amplop untuk para polisi rese yang hobinya memeras rakyat kecil itu, hehehe…juga hati nurani kita jadi lebih plong bila kita menggunakan barang yang legal. Tapi itu ya terserah kebijakan bos-bos kantor-kantor dan perusahaan-perusahaan tersebut sendiri. Pembajakan software dengan alasan mahal sebenarnya tidak dapat kutoleransi karena ada juga software gratisan seperti sistem operasi Linux dan open office dari Sun Microsystem yang bisa kita download seenak kita, ataupun bisa kita beli dari vendor-vendor hardware. Maklumlah koneksi internet di Indonesia khan terkenal sangat lambat, malahan penyebarluasan gosip selebritis jauh lebih cepat, hehehe….
Sepulangnya dari pameran tersebut, tiba-tiba salah satu hapeku berbunyi menandakan masuknya sebuah pesan singkat dari temanku semasa SMA Elly. Setelah kubuka maka akupun terkejut. Kuliat di sana ada tertulis dia minta dihitungkan sebuah persoalan dengan limit. Ya itu lho limit yang ada di matematika jaman bahula itu lho. Ngapain coba si Elly ini tiba-tiba tidak ada angin dan tidak ada hujan, berhubungan dengan matematika? Lantas akupun telefon dia dan barulah setelah dijelaskan akupun mengerti. Dia hanya ingin menyakinkan dirinya sendiri, bila untuk menyelesaikan soal matematika kita harus belajar dulu. Laen halnya dengan membaca kitab suci. Hanya itu sih, hahaha. Lucu juga si Elly ini. Dia lagi hepi karena sekarang dia bole ikutan dalam kegiatan pelayanan yang berhubungan dengan mengasuh anak kecil. Ya si Elly ini memang sangat sayang anak kecil. Aku aja heran kenapa dia tidak mau menikah ya? Tapi seperti ada kutulis dalam karanganku yang lalu, menikah itu juga pilihan hati. Jadi ya itu juga murni urusan dia.
Sewaktu ngoceh-ngoceh sama dia dengan asiknya di telefon, terdengar suara gemuruh guntur di luar. Pertanda mau hujan, dan tak lama kemudian benarlah turun hujan di sekitarku. Karena aku tinggalnya di Surabaya Selatan dan Elly di Surabaya Utara, maka turun hujannya secara kebetulan tidak bersamaan. Hehehe… kalo mau bersamaan ya urusan langit donk, hahaha… Elly pun cepat-cepat pamit karena dia harus mandi dulu sebelon turun hujun. Nah lho, napa? Ternyata bila turun hujan rumahnya dia ikutan tenggelam alias banjir. Paling tidak air selokannya bisa naek dan itu akan menghindarkannya dari acara mandi. Hehehe. Kasian juga si Elly, ternyata rumahnya langganan banjir dan bila banjir, pasti deh masuk ke dalam rumahnya. Walah-walah, sadis amat. Untung aja dia ada tingkat kedua, jadi semua barang berharganya bisa diungsikan ke atas. Paling tidak itu yang kubayangkan, hehehe…
Ya tapi bole dikata enam puluh persen dari pemukiman penduduk di Surabaya ini banjir bila hujan turun dengan derasnya. Juga di daerahku. Untungnya sampe sekarang aku belon pernah merasakan air hujan masuk rumah sejak kami pindah dari Kapasari taon 1986 lalu. Parah memang bila banjir. Kecoa ngesot pada muncul semua, belon juga binatang kaki seribu dan juga puluhan binatang dan ulat air laennya. Kadang juga ada ular lho, sungguh menjijikan. Tapi ya itulah Indonesia, para pejabatnya rajin korupsi sementara rakyatnya tinggal di perumahan yang tergenang air. Bukan hanya di kota-kota kecil yang bisa banjir, bahkan di ibukotapun juga bisa kebanjiran. Sampai istana negara kapan hari khan juga ikutan tergenang air hujan. Dari BMG (badan meteorologi dan geofisika) dilaporkan kalo curah hujan tertinggi akan dicapai dibulan Januari dan Februari 2008. Alhasil banjir bandang pasti akan melanda ibukota lagi tuh, hehehe… kita-kita yang tidak tinggal di ibukota sih kagak peduli, itu juga urusan mereka, hehehe….
Ya itulah situasinya dibulan November ini, banjir sudah mengancam, also be aware!
Saturday, November 3, 2007
Hujan Perdana di Bulan November
Mood : lagi hepi nich
Cuaca: hujan hujan hujan
Snack : lagi mik teh jasmin hangat
Song : It’s raining men dari Gery Halliwell
Genre : Pop
Tanggal : 2 November 2007
Dedikasi : semua orang yang lagi kehujanan dan kebanjiran di kota buaya ini
Single It’s Raining Men dari jebolan Spice Girl, Gery Halliwell, ini mengingatkan ku pada hari-hariku sewaktu aku masi di Jerman tempo dulu, dimana kita sering mengadakan acara grill party bakar-bakar bangkai, dan kadang cuaca berubah menjadi kurang ramah dan turunlah hujan. Maklumlah kotaku Aachen yang terletak kira-kira lima puluh satu derajat lintang utara itu termasuk kota di suatu lembah gunung, jadi tingkat turun hujannya relativ tinggi. Sehingga banyak pendatang baru yang menyamakan kotaku dengan kota London di Britania Raya maupun Seattle di sebelah barat laut dari Amerika Serikat. Kuteringat betapa hepinya hatiku bila melihat cuaca berbalik dari cerah menjadi berawan dan segera turun hujan. Biasanya terjadi dibulan delapan akhir. Dan menjelang bulan September hingga November temperatur akan turun dengan drastis dari sekitar dua puluh lima derajat celsius di pertengahan bulan delapan menjadi sekitar sepuluh derajat celsius dengan diiringi oleh angin kencang pada akhir Oktober.
Angin kencang? Ya benar angin sangat kencang yang mengarah ke badai. Tetapi memang alam ini sudah merencanakan semuanya dari awal mulanya. Pohon-pohon membutuhkan tiupan angin kencang itu untuk merontokkan dedaunan dari ranting-ranting cabang pohon. Kenapa daun-daun itu harus dirontokkan oleh angin, karena pada musim dingin itu tingkat penguapan akan sangat tinggi, karena tingkat kelembaban udara akan menurun relativ terhadap menurunnya suhu udara di luar. Nah bingung khan? Hehehe. Terima mati gitu ajalah, khan semuanya itu adalah kenyataan. Hehehe. Dengan menurunnya tingkat kelembaban udara, yang tentunya juga didukung dengan sedikitnya daun-daun yang melepaskan molekul airnya ke udara, maka pohon-pohon itu akan bisa bertahan hidup menghadapi musim dingin yang luar binasa. Maklum juga air tanah akan membeku, sehingga akar-akar tanaman akan mendapatkan kesulitan untuk suplai air nya. Jadi dengan menggugurkan daun-daunnya maka pohon itu akan selamat dari bahaya kekeringan. Dan tentunya suhu udara akan terus menurun karena musim dingin telah tiba.
Nah sering kali, dulu sambil menegak sebotol bir atau lebih, kami menikmati hangatnya pancaran api di panggangan kami. Tentu saja kami menggunakan briket dan bukan kompor gas. Bayangkan gimana rasa dan bau bangkai kami kalo dimakan, bila kami memanggangnya dengan bantuan gas maupun bantuan gas butane, hehehe, bau banget dan tentu saja tidak akan menimbulkan nafsu makan yang besar bagi kita semua.
Nah biasanya kami itu selalu memulai acara panggang memanggang bangkai itu di bulan Juli, dimana banyak rekan kerja biasanya mulai mengambil cuti untuk pergi berlibur bersama dengan keluarganya maupun orang yang disayanginya. Kemudian karena para bos juga ambil cuti di bulan delapan, karena bulan delapan itu adalah bulan liburan sekolah di negara bagianku, maka tentu saja kami dengan senang hati sedikit mengkorupsi waktu yang ada untuk sekedar menikmati cerahnya cuaca dan hangatnya matahari sore yang di Jerman tergolong langka tersebut. Maka kamipun banyak melakukan acara grill party spontan dengan semua rekan-rekan yang tersisa. Biasalah terorganisir rapi melalui email yang dikirimkan secara diskrit kepada orang-orang tertentu sehingga tidak ada yang nyasar ke mailbox nya sang bos. Padahal bila ketauan, si bos biasanya juga akan datang ikutan nimbrung duduk semeja dengan kami sambil menghisap rokok marlboronya dan dengan riang gembiranya dia akan becanda gurau dengan kami dan bahkan biasanya dia juga dengan senang hati menceritakan pengalamannya bermaen ski di Austria. Maklumlah dia khan orang Austria, hehehe...
Ya acara meng-grill gitu biasanya terjadi bole dibilang tiap minggu. Jadi ada sistem urunan juga, tapi terkadang banyak juga yang dengan suka rela merogoh koceknya dalam-dalam untuk sekedar berbagi kebahagiaan dengan yang laen. Orang Jerman yang terkenal pelit dalam hal mengeluarkan uang itu, ternyata tidak pelit bila mereka harus mengeluarkan uangnya untuk bersenang-senang dan bersosialisasi dengan yang laen. Beneran lho. Mereka-mereka itu tipe orang-orang yang mau menikmati hidup juga. Jadi bukan tipe orang yang bekerja keras namun pada akhirnya tidak bisa menikmati hidupnya.
Nah sejak kemaren itu, di Surabaya Selatan mulai turun hujan, tentu saja diiringi dengan padamnya lampu di daerah Tenggilis dan sekitarnya. Maklumlah ini khan Indonesia. Maka hujan, banjir dan mati lampu sudah biasa. Hehehe... setelah lama menanti-nanti turunnya hujan, akhirnya hujan datang juga. Maka aku ingin menikmatinya dengan bernyanyi bersama Gery Halliwell dalam tembangnya It’s raining, men...sori kali ini aku rada malas menerjemahinnya, hehehe...
Humidity’s rising,
Barometer's getting low
According to all sources,
the street's the place to go
Cause tonight for the first time
Just about half-past ten
For the first time in history
It's gonna start raining, men.
It's Raining,,Men! Hallelujah!
It's Raining, Men! Amen!
It's Raining, Men! Hallelujah!
It's Raining, Men! Amen!
OW! Humidity’s rising,
Barometer's getting low
According to all sources,
the street's the place to go
Cause tonight for the first time
Just about half-past ten
For the first time in history
It's gonna start raining, men.
It’s Raining, Men! Hallelujah!
It’s Raining, Men! Amen
I'm gonna go out,
I’m gonna let myself get,
Absolutely soaking wet!
It's Raining, Men! Hallelujah!
It's Raining, Men! Every Specimen!
Tall, blonde, dark and lean
Rough and tough and strong and mean
God bless Mother Nature,
she's a single woman too
She took off to heaven
and she did what she had to do
She taught every angel
to rearrange the sky
So that each and every woman
could find her perfect guy
It's Raining, Men!
Spoken:
Don’t get yourself wet girl,
I know you want to.
I feel stormy weather moving in
About to begin
With the thunder don’t you loose your head.
Rip off the roof and stay in bed!
It's Raining, Men! Hallelujah!
It's Raining, Men! Amen!
It's Raining, Men! Hallelujah!
It's Raining, Men! Amen!
It's Raining, Men! Hallelujah!
It's Raining, Men! Amen!
It's Raining, Men! Hallelujah!
It's Raining, Men! Amen!
It’s Raining, Men,
It’s Raining, Men,
It’s Raining, Men,
It’s Raining, Men,
It’s Raining, Men,
It’s Raining, Men,
It’s Raining,,Men,
It’s Raining, Men
Cuaca: hujan hujan hujan
Snack : lagi mik teh jasmin hangat
Song : It’s raining men dari Gery Halliwell
Genre : Pop
Tanggal : 2 November 2007
Dedikasi : semua orang yang lagi kehujanan dan kebanjiran di kota buaya ini
Single It’s Raining Men dari jebolan Spice Girl, Gery Halliwell, ini mengingatkan ku pada hari-hariku sewaktu aku masi di Jerman tempo dulu, dimana kita sering mengadakan acara grill party bakar-bakar bangkai, dan kadang cuaca berubah menjadi kurang ramah dan turunlah hujan. Maklumlah kotaku Aachen yang terletak kira-kira lima puluh satu derajat lintang utara itu termasuk kota di suatu lembah gunung, jadi tingkat turun hujannya relativ tinggi. Sehingga banyak pendatang baru yang menyamakan kotaku dengan kota London di Britania Raya maupun Seattle di sebelah barat laut dari Amerika Serikat. Kuteringat betapa hepinya hatiku bila melihat cuaca berbalik dari cerah menjadi berawan dan segera turun hujan. Biasanya terjadi dibulan delapan akhir. Dan menjelang bulan September hingga November temperatur akan turun dengan drastis dari sekitar dua puluh lima derajat celsius di pertengahan bulan delapan menjadi sekitar sepuluh derajat celsius dengan diiringi oleh angin kencang pada akhir Oktober.
Angin kencang? Ya benar angin sangat kencang yang mengarah ke badai. Tetapi memang alam ini sudah merencanakan semuanya dari awal mulanya. Pohon-pohon membutuhkan tiupan angin kencang itu untuk merontokkan dedaunan dari ranting-ranting cabang pohon. Kenapa daun-daun itu harus dirontokkan oleh angin, karena pada musim dingin itu tingkat penguapan akan sangat tinggi, karena tingkat kelembaban udara akan menurun relativ terhadap menurunnya suhu udara di luar. Nah bingung khan? Hehehe. Terima mati gitu ajalah, khan semuanya itu adalah kenyataan. Hehehe. Dengan menurunnya tingkat kelembaban udara, yang tentunya juga didukung dengan sedikitnya daun-daun yang melepaskan molekul airnya ke udara, maka pohon-pohon itu akan bisa bertahan hidup menghadapi musim dingin yang luar binasa. Maklum juga air tanah akan membeku, sehingga akar-akar tanaman akan mendapatkan kesulitan untuk suplai air nya. Jadi dengan menggugurkan daun-daunnya maka pohon itu akan selamat dari bahaya kekeringan. Dan tentunya suhu udara akan terus menurun karena musim dingin telah tiba.
Nah sering kali, dulu sambil menegak sebotol bir atau lebih, kami menikmati hangatnya pancaran api di panggangan kami. Tentu saja kami menggunakan briket dan bukan kompor gas. Bayangkan gimana rasa dan bau bangkai kami kalo dimakan, bila kami memanggangnya dengan bantuan gas maupun bantuan gas butane, hehehe, bau banget dan tentu saja tidak akan menimbulkan nafsu makan yang besar bagi kita semua.
Nah biasanya kami itu selalu memulai acara panggang memanggang bangkai itu di bulan Juli, dimana banyak rekan kerja biasanya mulai mengambil cuti untuk pergi berlibur bersama dengan keluarganya maupun orang yang disayanginya. Kemudian karena para bos juga ambil cuti di bulan delapan, karena bulan delapan itu adalah bulan liburan sekolah di negara bagianku, maka tentu saja kami dengan senang hati sedikit mengkorupsi waktu yang ada untuk sekedar menikmati cerahnya cuaca dan hangatnya matahari sore yang di Jerman tergolong langka tersebut. Maka kamipun banyak melakukan acara grill party spontan dengan semua rekan-rekan yang tersisa. Biasalah terorganisir rapi melalui email yang dikirimkan secara diskrit kepada orang-orang tertentu sehingga tidak ada yang nyasar ke mailbox nya sang bos. Padahal bila ketauan, si bos biasanya juga akan datang ikutan nimbrung duduk semeja dengan kami sambil menghisap rokok marlboronya dan dengan riang gembiranya dia akan becanda gurau dengan kami dan bahkan biasanya dia juga dengan senang hati menceritakan pengalamannya bermaen ski di Austria. Maklumlah dia khan orang Austria, hehehe...
Ya acara meng-grill gitu biasanya terjadi bole dibilang tiap minggu. Jadi ada sistem urunan juga, tapi terkadang banyak juga yang dengan suka rela merogoh koceknya dalam-dalam untuk sekedar berbagi kebahagiaan dengan yang laen. Orang Jerman yang terkenal pelit dalam hal mengeluarkan uang itu, ternyata tidak pelit bila mereka harus mengeluarkan uangnya untuk bersenang-senang dan bersosialisasi dengan yang laen. Beneran lho. Mereka-mereka itu tipe orang-orang yang mau menikmati hidup juga. Jadi bukan tipe orang yang bekerja keras namun pada akhirnya tidak bisa menikmati hidupnya.
Nah sejak kemaren itu, di Surabaya Selatan mulai turun hujan, tentu saja diiringi dengan padamnya lampu di daerah Tenggilis dan sekitarnya. Maklumlah ini khan Indonesia. Maka hujan, banjir dan mati lampu sudah biasa. Hehehe... setelah lama menanti-nanti turunnya hujan, akhirnya hujan datang juga. Maka aku ingin menikmatinya dengan bernyanyi bersama Gery Halliwell dalam tembangnya It’s raining, men...sori kali ini aku rada malas menerjemahinnya, hehehe...
Humidity’s rising,
Barometer's getting low
According to all sources,
the street's the place to go
Cause tonight for the first time
Just about half-past ten
For the first time in history
It's gonna start raining, men.
It's Raining,,Men! Hallelujah!
It's Raining, Men! Amen!
It's Raining, Men! Hallelujah!
It's Raining, Men! Amen!
OW! Humidity’s rising,
Barometer's getting low
According to all sources,
the street's the place to go
Cause tonight for the first time
Just about half-past ten
For the first time in history
It's gonna start raining, men.
It’s Raining, Men! Hallelujah!
It’s Raining, Men! Amen
I'm gonna go out,
I’m gonna let myself get,
Absolutely soaking wet!
It's Raining, Men! Hallelujah!
It's Raining, Men! Every Specimen!
Tall, blonde, dark and lean
Rough and tough and strong and mean
God bless Mother Nature,
she's a single woman too
She took off to heaven
and she did what she had to do
She taught every angel
to rearrange the sky
So that each and every woman
could find her perfect guy
It's Raining, Men!
Spoken:
Don’t get yourself wet girl,
I know you want to.
I feel stormy weather moving in
About to begin
With the thunder don’t you loose your head.
Rip off the roof and stay in bed!
It's Raining, Men! Hallelujah!
It's Raining, Men! Amen!
It's Raining, Men! Hallelujah!
It's Raining, Men! Amen!
It's Raining, Men! Hallelujah!
It's Raining, Men! Amen!
It's Raining, Men! Hallelujah!
It's Raining, Men! Amen!
It’s Raining, Men,
It’s Raining, Men,
It’s Raining, Men,
It’s Raining, Men,
It’s Raining, Men,
It’s Raining, Men,
It’s Raining,,Men,
It’s Raining, Men
Thursday, November 1, 2007
Kangen Band, Sebuah Portret Pemusik Sederhana yang Sukses
Mood : lagi kekenyangan
Cuaca: mendung tidak hujan
Snack : lagi maem roti sisir yang enak
Song : lagi dengar lagu-lagunya kangen band
Genre : lagu sederhana
Tanggal : 1 November 2007
Dedikasi : Yuniwati, temanku yang pandai menyanyi
Kucoba-coba melempar manggis
Manggis kulempar mangga kudapat
Kucoba-coba melamar gadis
Gadis kulamar janda kudapat
Suatu hari aku iseng-iseng aja membeli kartu perdana XL Bebas edisi Bebas Emas di sebuah counter Okeshop di dekat rumahku. Aku kenal baek dengan SO (sales officer) nya karena memang sering cangkruk di tempatnya sambil ngobrol-ngobrol. Maklumlah aku khan orangnya super ramah sehingga selalu suka beramah tamah dengan siapapun termasuk satpam, hehehe. Dan darinya aku tau waktu itu kartu perdana XL Bebas lagi diobral (bukan hanya baju lho yang bisa diobal dengan sukses, hehehe). Karena harganya hanya enam ribu perak saja, maka tak ayal lagi aku menggotong satu buah kartu itu untuk kucoba. Memang sih, aku sudah mempunyai sebuah kartu XL dengan nomer yang lumayan cantik (ga mau terlalu narsis ah, hehehe, malu...maklum masi ada banyak orang yang nomernya lebih cantik dari nomerku, hehehe...) , tetapi aku ingin membandingkan apa aja sih keunggulan kartu XL edisi Bebas Emas itu. Ternyata selaen mendapat dua puluh lima SMS gratis, aku juga mendapatkan gratis RBT alias ring back tone atau juga lebih dikenal sebagai NSP alias nada sambung pribadi ala Telkomsel. Memang setauku sih XL menawarkan RBT gratisan untuk pengaktivan pertama, tapi aku tidak tau kalo XL Bebas Emas sudah menawarkan program yang lebih gila lagi. Apa itu? Kita diberi gratisan RBT tanpa bisa memilih. Jadi tiba-tiba sudah aktiv untuk tiga puluh hari kedepan tanpa kita bisa memilih. Hehehe...
Nah coba tebak RBT apa yang kudapat dari XL secara cuma-cuma tersebut? Tentu saja RBT dari Kangen Band yang judulnya “Tentang Aku, Kau dan Dia“. Walah Kangen Band. Grup apa pula itu? Usut punya usut asal tidak kusut, Kangen Band ini adalah grup band kontroversial yang telah berhasil membuat khasanah musik di Indonesia jadi gempar di beberapa bulan terakhir ini. Di satu pihak banyak juga dikecam oleh orang-orang yang mengerti musik dan menyadari bila warna musik Kangen Band adalah warna musik murahan atau musik tukang cendol (maklum leading vocal nya sebelonnya bener-bener berprofesi sebagai tukang cendol di Lampung sebelon terangkat menjadi penyanyi kondang dan sering manggung di televisi sampai di luar negeri segala lho, hehehe….). Herannya walau dihujat sebagai musik murahan, ada banyak orang yang menyukai musik mereka dan aku sendiri juga sudah sering melihat mereka tampil di televisi. Walah kalo jelek seperti dikecam banyak orang, kenapa kok ini grup musik menjadi ngetop ya? Ato hanya karena dukungan sponsor yang duitnya bejibun itu, sehingga mereka mampu menyuap setiap stasiun radio sehingga lagu mereka masuk ke dalam chart ato bahkan juga stasiun televisi lokal yang direktur programnya memang terkenal haus sogokan itu? Ga tau juga sih. Aku sendiri dulu pertama kali mendengar tentang Kangen Band ya lewat televisi, tanpa pernah menyangka bila grup ini bisa melejit. Bahkan ada salah satu sinetron di Indo yang telah memakai lagu mereka sebagai theme song sinetronnya.
Karena aku bukan penggemar sinetron bersambung begitu kecuali acara si Unyil, maka aku tidak pernah tau bila kecaman terhadap grup band ini begitu besar. Di salah satu tayangan wawancara bersama kepala redaksi Metro TV Andy Noya, aku baru sadar bila ada ancaman pembunuhan terhadap personil-personil grup ini, sehingga aku jadi pingin tau seperti apa lagu-lagu Kangen Band ini. Memang sih, bila didengar dari liriknya lumayan sederhana dan mudah dicerna, sehingga mudah diingat dan dihafal. Memang belon seperti karangan grup Letto asal Jogjakarta yang terkenal handal dalam menulis lirik lagunya. Tapi sebenarnya bila personil Kangen Band ini dibina lebih lanjut, mereka pasti bisa berkembang menjadi lebih baek. Mengingat anggota band ini adalah orang-orang dari Lampung yang dulunya hidup sederhana, dari anak tukang becak, sampai tukang cendol (untung-untung bukan preman kampung, hahaha). Mungkin juga karena mereka berasal dari kalangan yang bermaen musik berdasarkan dari pengalaman hidup mereka, dan itu dari golongan rendahan, maka musik mereka bisa mengena di hati dan mudah dicerna oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang mayoritas dari golongan tidak mampu itu. Yah kukira itu lah jawabannya. Pencinta musik sederhana di Indonesia jumlahnya jauh lebih besar daripada penggemar musik country yang dibawakan dengan topi koboi dan gaya perlente tak bermakna oleh salah satu penyanyi lagu country yang biasa tayang di Metro TV itu. Tentu saja aku tidak mau menyebut nama orang itu, bukan karena takut dianggap menghujat, namun karena aku bener-bener lupa, maklumlah namanya tak layak untuk kuingat. Pokoknya aku ingat dia pernah membawakan acara who wants to be millionaire dan juga acara game show Deal or No Deal yang bagi-bagi uang itu.
Yah, mayoritas orang Indonesia lebih suka mendengar musik tipe sederhana seperti lagu dangdut dan lagu-lagu seperti punya Kangen Band ini. Paling tidak itulah pendapatku. Sebagai pencinta segala jenis jenis musik, aku tidak mau menganak emaskan salah satu jenis musik yang ada. Bosanova juga oke, keroncong juga oke, bahkan lagu-lagu perjuangan seperti di acara kampungku waktu malam tujuh belasan juga oke. Semua bagus.
Memang bila ditinjau dari lirik lagu yang di karang oleh Doddy (pimpinan grup Kangen Band), aku liat bila dia berusaha untuk membuatnya sepuitis mungkin. Oke, aku termasuk orang yang tidak perfeksionis dan mau menerima kekurangan orang, karena aku tau tak seorangpun juga sempurna. Maka aku liat usaha yang mereka lakukan untuk menelorkan musik dan lirik yang lumayan telah ada. Walau sejujurnya, aku hanya meliat kemampuan vokalis grup inilah yang membuat melodi band ini menjadi melejit. Bila aku rada sinting dikit, sebagai penggemar musik jazz yang biasanya melodi dari suatu lagu juga bertumpu pada kemampuan alunan vokal dari penyanyinya, aku akan dengan senang hati dan berani menggolongkan warna musik Kangen Band ini ke arah warna musik semi-jazz. Hanya dengan memperhatikan kalo semua alunan musik hanya dijadikan background aja, berkebalikan dengan musik rock yang mengandalkan kemampuan sang Drummer menggebug peralatan pukulnya sekeras-kerasnya itu. Walau tidak sedikit pemaen drum yang juga mampu melantunkan lirik lagu dengan bagus. Sebagai contohnya adalah Phil Collins yang dulunya adalah penggebug drum dari grup Genesis. Dengan catatan kecil di sini, penggebug drum yang paling wahid sampai saat ini adalah almarhum penggebug drum dari grup nya Led Zeppelin.
Memang kemampuan bernyanyi adalah bakat alam yang tidak dimiliki semua orang. Namun vokalis Kangen Band ini (Andika kalo tidak salah namanya) punya kemampuan vokal yang sekilas malah lebih baek ketimbang penyanyi sombong dari Peterpan, yang kalo nyanyi selalu ditelan itu. Yang lebih mengagumkan lagi, jarang aku liat ada grup band yang mayoritas posisinya dihuni oleh kaum adam itu membawa seorang muslimah berjilbab untuk menjadi pendamping leading vocal nya. Salut! Suatu pemandangan yang langka dan berani...
Terdorong oleh kenyataan bahwa aku banyak mendengarkan dan mengamati musik-musik berbahasa Indonesia, sejak aku mendarat di tanah Jawa ini, maka hatiku tergerak untuk melampirkan lirik lagu-lagu Indonesia yang kebetulan aku senang dengar, di dalam blog ku. Yah, itung-itung cinta produksi anak negeri lah, hehehe…maklumlah aku lama tinggal di negara orang, jadi ada kebanggaan tersendiri, bila aku juga ikut mempopulerkan lagu-lagu Indonesia meski hanya dengan cara melampirkan lirik lagunya. Tentu saja untuk kalangan sendiri, hehehe…
Okelah, aku tidak mau berkomentar lebih jauh lagi tentang grup Kangen Band ini dan aku tidak mau menghujat grup ini sebagai grup yang membodohi masyarakat karena mereka berhasil menjual lebih dari 300 ribu copies di pasaran dan lagu-lagunya mereka di claim telah di download oleh lebih dari sejuta kali, tapi aku akan menyerahkan penilaian itu kepada pembaca saja. Boleh jadi grup ini bagus atau tidak. Tapi aku akan bersikap diplomatis dan menerima kehadiran mereka di khasanah musik Indonesia, sebagai grup musik lokal yang berhasil membuat “break through“ dalam bentuk penyaji musik Indonesia berwacana sederhana dan mudah cerna...untuk contoh dari lagu Kangen Band itu, aku sertakan di bawah ini lirik lagu dari Kangen Band yang awalnya di rilis dengan judul “Usai Sudah“ dan kemudian di revisi menjadi “Tentang Aku, Kau dan Dia“... selamat menikmati...
Selayakkah engkau tahu
Betapa ku mencintaimu
Kau terangkanku dari mimpi burukku
Selayakkah kau mengerti
Betapa engkau kukagumi
Kau telah tinggal dalam palung hati
Betapa hancur hatiku
Melihat engkau bersamanya
Namun ku mencoba tegar menghadapinya
Jangan kau menangis lagi
Tak sanggup aku melihatnya
Sekarang kau pilih diriku atau dirinya
Reff:
Kau tuliskan cerita
Tentang engkau dan dia
Membuat hatiku smakin terluka
Sudah usai sudah
Cerita engkau dan aku
Pulanglah sebagai bingkisan kalbu
Kutulis cerita tentang aku dan dia
Sehingga membuatmu terluka
Sudah usai sudah jangan menangis lagi
Kurasa sabarlah disini… kasih
Cuaca: mendung tidak hujan
Snack : lagi maem roti sisir yang enak
Song : lagi dengar lagu-lagunya kangen band
Genre : lagu sederhana
Tanggal : 1 November 2007
Dedikasi : Yuniwati, temanku yang pandai menyanyi
Kucoba-coba melempar manggis
Manggis kulempar mangga kudapat
Kucoba-coba melamar gadis
Gadis kulamar janda kudapat
Suatu hari aku iseng-iseng aja membeli kartu perdana XL Bebas edisi Bebas Emas di sebuah counter Okeshop di dekat rumahku. Aku kenal baek dengan SO (sales officer) nya karena memang sering cangkruk di tempatnya sambil ngobrol-ngobrol. Maklumlah aku khan orangnya super ramah sehingga selalu suka beramah tamah dengan siapapun termasuk satpam, hehehe. Dan darinya aku tau waktu itu kartu perdana XL Bebas lagi diobral (bukan hanya baju lho yang bisa diobal dengan sukses, hehehe). Karena harganya hanya enam ribu perak saja, maka tak ayal lagi aku menggotong satu buah kartu itu untuk kucoba. Memang sih, aku sudah mempunyai sebuah kartu XL dengan nomer yang lumayan cantik (ga mau terlalu narsis ah, hehehe, malu...maklum masi ada banyak orang yang nomernya lebih cantik dari nomerku, hehehe...) , tetapi aku ingin membandingkan apa aja sih keunggulan kartu XL edisi Bebas Emas itu. Ternyata selaen mendapat dua puluh lima SMS gratis, aku juga mendapatkan gratis RBT alias ring back tone atau juga lebih dikenal sebagai NSP alias nada sambung pribadi ala Telkomsel. Memang setauku sih XL menawarkan RBT gratisan untuk pengaktivan pertama, tapi aku tidak tau kalo XL Bebas Emas sudah menawarkan program yang lebih gila lagi. Apa itu? Kita diberi gratisan RBT tanpa bisa memilih. Jadi tiba-tiba sudah aktiv untuk tiga puluh hari kedepan tanpa kita bisa memilih. Hehehe...
Nah coba tebak RBT apa yang kudapat dari XL secara cuma-cuma tersebut? Tentu saja RBT dari Kangen Band yang judulnya “Tentang Aku, Kau dan Dia“. Walah Kangen Band. Grup apa pula itu? Usut punya usut asal tidak kusut, Kangen Band ini adalah grup band kontroversial yang telah berhasil membuat khasanah musik di Indonesia jadi gempar di beberapa bulan terakhir ini. Di satu pihak banyak juga dikecam oleh orang-orang yang mengerti musik dan menyadari bila warna musik Kangen Band adalah warna musik murahan atau musik tukang cendol (maklum leading vocal nya sebelonnya bener-bener berprofesi sebagai tukang cendol di Lampung sebelon terangkat menjadi penyanyi kondang dan sering manggung di televisi sampai di luar negeri segala lho, hehehe….). Herannya walau dihujat sebagai musik murahan, ada banyak orang yang menyukai musik mereka dan aku sendiri juga sudah sering melihat mereka tampil di televisi. Walah kalo jelek seperti dikecam banyak orang, kenapa kok ini grup musik menjadi ngetop ya? Ato hanya karena dukungan sponsor yang duitnya bejibun itu, sehingga mereka mampu menyuap setiap stasiun radio sehingga lagu mereka masuk ke dalam chart ato bahkan juga stasiun televisi lokal yang direktur programnya memang terkenal haus sogokan itu? Ga tau juga sih. Aku sendiri dulu pertama kali mendengar tentang Kangen Band ya lewat televisi, tanpa pernah menyangka bila grup ini bisa melejit. Bahkan ada salah satu sinetron di Indo yang telah memakai lagu mereka sebagai theme song sinetronnya.
Karena aku bukan penggemar sinetron bersambung begitu kecuali acara si Unyil, maka aku tidak pernah tau bila kecaman terhadap grup band ini begitu besar. Di salah satu tayangan wawancara bersama kepala redaksi Metro TV Andy Noya, aku baru sadar bila ada ancaman pembunuhan terhadap personil-personil grup ini, sehingga aku jadi pingin tau seperti apa lagu-lagu Kangen Band ini. Memang sih, bila didengar dari liriknya lumayan sederhana dan mudah dicerna, sehingga mudah diingat dan dihafal. Memang belon seperti karangan grup Letto asal Jogjakarta yang terkenal handal dalam menulis lirik lagunya. Tapi sebenarnya bila personil Kangen Band ini dibina lebih lanjut, mereka pasti bisa berkembang menjadi lebih baek. Mengingat anggota band ini adalah orang-orang dari Lampung yang dulunya hidup sederhana, dari anak tukang becak, sampai tukang cendol (untung-untung bukan preman kampung, hahaha). Mungkin juga karena mereka berasal dari kalangan yang bermaen musik berdasarkan dari pengalaman hidup mereka, dan itu dari golongan rendahan, maka musik mereka bisa mengena di hati dan mudah dicerna oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang mayoritas dari golongan tidak mampu itu. Yah kukira itu lah jawabannya. Pencinta musik sederhana di Indonesia jumlahnya jauh lebih besar daripada penggemar musik country yang dibawakan dengan topi koboi dan gaya perlente tak bermakna oleh salah satu penyanyi lagu country yang biasa tayang di Metro TV itu. Tentu saja aku tidak mau menyebut nama orang itu, bukan karena takut dianggap menghujat, namun karena aku bener-bener lupa, maklumlah namanya tak layak untuk kuingat. Pokoknya aku ingat dia pernah membawakan acara who wants to be millionaire dan juga acara game show Deal or No Deal yang bagi-bagi uang itu.
Yah, mayoritas orang Indonesia lebih suka mendengar musik tipe sederhana seperti lagu dangdut dan lagu-lagu seperti punya Kangen Band ini. Paling tidak itulah pendapatku. Sebagai pencinta segala jenis jenis musik, aku tidak mau menganak emaskan salah satu jenis musik yang ada. Bosanova juga oke, keroncong juga oke, bahkan lagu-lagu perjuangan seperti di acara kampungku waktu malam tujuh belasan juga oke. Semua bagus.
Memang bila ditinjau dari lirik lagu yang di karang oleh Doddy (pimpinan grup Kangen Band), aku liat bila dia berusaha untuk membuatnya sepuitis mungkin. Oke, aku termasuk orang yang tidak perfeksionis dan mau menerima kekurangan orang, karena aku tau tak seorangpun juga sempurna. Maka aku liat usaha yang mereka lakukan untuk menelorkan musik dan lirik yang lumayan telah ada. Walau sejujurnya, aku hanya meliat kemampuan vokalis grup inilah yang membuat melodi band ini menjadi melejit. Bila aku rada sinting dikit, sebagai penggemar musik jazz yang biasanya melodi dari suatu lagu juga bertumpu pada kemampuan alunan vokal dari penyanyinya, aku akan dengan senang hati dan berani menggolongkan warna musik Kangen Band ini ke arah warna musik semi-jazz. Hanya dengan memperhatikan kalo semua alunan musik hanya dijadikan background aja, berkebalikan dengan musik rock yang mengandalkan kemampuan sang Drummer menggebug peralatan pukulnya sekeras-kerasnya itu. Walau tidak sedikit pemaen drum yang juga mampu melantunkan lirik lagu dengan bagus. Sebagai contohnya adalah Phil Collins yang dulunya adalah penggebug drum dari grup Genesis. Dengan catatan kecil di sini, penggebug drum yang paling wahid sampai saat ini adalah almarhum penggebug drum dari grup nya Led Zeppelin.
Memang kemampuan bernyanyi adalah bakat alam yang tidak dimiliki semua orang. Namun vokalis Kangen Band ini (Andika kalo tidak salah namanya) punya kemampuan vokal yang sekilas malah lebih baek ketimbang penyanyi sombong dari Peterpan, yang kalo nyanyi selalu ditelan itu. Yang lebih mengagumkan lagi, jarang aku liat ada grup band yang mayoritas posisinya dihuni oleh kaum adam itu membawa seorang muslimah berjilbab untuk menjadi pendamping leading vocal nya. Salut! Suatu pemandangan yang langka dan berani...
Terdorong oleh kenyataan bahwa aku banyak mendengarkan dan mengamati musik-musik berbahasa Indonesia, sejak aku mendarat di tanah Jawa ini, maka hatiku tergerak untuk melampirkan lirik lagu-lagu Indonesia yang kebetulan aku senang dengar, di dalam blog ku. Yah, itung-itung cinta produksi anak negeri lah, hehehe…maklumlah aku lama tinggal di negara orang, jadi ada kebanggaan tersendiri, bila aku juga ikut mempopulerkan lagu-lagu Indonesia meski hanya dengan cara melampirkan lirik lagunya. Tentu saja untuk kalangan sendiri, hehehe…
Okelah, aku tidak mau berkomentar lebih jauh lagi tentang grup Kangen Band ini dan aku tidak mau menghujat grup ini sebagai grup yang membodohi masyarakat karena mereka berhasil menjual lebih dari 300 ribu copies di pasaran dan lagu-lagunya mereka di claim telah di download oleh lebih dari sejuta kali, tapi aku akan menyerahkan penilaian itu kepada pembaca saja. Boleh jadi grup ini bagus atau tidak. Tapi aku akan bersikap diplomatis dan menerima kehadiran mereka di khasanah musik Indonesia, sebagai grup musik lokal yang berhasil membuat “break through“ dalam bentuk penyaji musik Indonesia berwacana sederhana dan mudah cerna...untuk contoh dari lagu Kangen Band itu, aku sertakan di bawah ini lirik lagu dari Kangen Band yang awalnya di rilis dengan judul “Usai Sudah“ dan kemudian di revisi menjadi “Tentang Aku, Kau dan Dia“... selamat menikmati...
Selayakkah engkau tahu
Betapa ku mencintaimu
Kau terangkanku dari mimpi burukku
Selayakkah kau mengerti
Betapa engkau kukagumi
Kau telah tinggal dalam palung hati
Betapa hancur hatiku
Melihat engkau bersamanya
Namun ku mencoba tegar menghadapinya
Jangan kau menangis lagi
Tak sanggup aku melihatnya
Sekarang kau pilih diriku atau dirinya
Reff:
Kau tuliskan cerita
Tentang engkau dan dia
Membuat hatiku smakin terluka
Sudah usai sudah
Cerita engkau dan aku
Pulanglah sebagai bingkisan kalbu
Kutulis cerita tentang aku dan dia
Sehingga membuatmu terluka
Sudah usai sudah jangan menangis lagi
Kurasa sabarlah disini… kasih
Subscribe to:
Posts (Atom)