Thursday, February 11, 2010

Begitu Indah

Buset dah kenapa ya seharian ini kok radio ku ikutan memutar tembang jadul, ada Pergi Untuk Kembali dari Ello dan juga Reason dari Hoobastank. Terutama tembang Reason dari Hoobastank yang ngetop di taon 2004 itu sempat kufitur dalam salah satu tulisanku di taon 2007, karena sempat menduduki ranking 2 di Billboard Top 100 dan bahkan sempat memenangkan MTV Asia Award. Karena memang tembang rock yang bagus dan unik bagiku. Ya dunia musik itu memang begitu indah.

Wah, jadi teringat pada tembang nya Padi yang berjudul ‘Begitu Indah’ yang sekarang direcycle oleh Gaby. Indah tuh juga tuh tembang. Dan di salah satu siaran radio siang ini, aku dengar lagi tembang itu diputar. Tapi memang sekitar 70 persen dari tembang yang ditulis orang itu berputar di masalah percintaan. Mungkin kalo memang hal yang terindah di dunia ini adalah cinta.

Yang lucu itu dulu grup Padi ini bernama Soda, namun karena personilnya Ari (gitar), Fadly (vokal), Yoyo (drum), Rindra (bas) dan Piyu (gitar) yang seluruhnya berkuliah di Universitas Airlangga Surabaya itu berpendapat bahwa ‘padi adalah makanan orang susah’ dan bahwa musik Padi nantinya harus membumi, maka nama grup itupun diubah. Padi bukan sembarang grup musik Indo, tapi grup ini sarat didekorasi dengan banyak penghargaan dari dalam dan luar negeri. Paling esensial bagiku adalah MTV Asia Award untuk grup musik terfavorit di Indo di taon 2002.

Entah kenapa kok akhir-akhir ini Gaby yang melantunkan tembang ini. Mungkin aja supaya tembang yang indah ini memiliki nuansa warna cewe. Bole jadi kan? Sederhana liriknya namun dalam artinya, walaupun tidak puitis.

Bila cinta menggugah rasa
Begitu indah mengukir hatiku
Menyentuh jiwaku
Hapuskan semua gelisah

Duhai cintaku duhai pujaanku
Datang padaku dekat di sampingku
Ku ingin hidupku
Selalu dalam peluknya

Terang saja aku menantinya
Terang saja aku mendambanya
Terang saja aku merindunya
Karena dia…karena dia…
Begitu indah

Duhai cintaku….pujaan hatiku
Peluk diriku dekap jiwaku
Bawa ragaku…melayang…
Memeluk bintang