Tak terasa kalo computer yang kupake sudah melewati taon ke empat nya. Tak disangka sama sekali, walau banyak sekali masalah yang ada, namun computer ini masi berfungsi sampai sekarang.
Tak terasa juga kalo kemuktahiran processor nya sudah berada dua tingkat di bawah processor yang tercanggih saat ini. Ya itulah kalo kita beli computer, pas kita beli mungkin saja kita beli computer dengan processor yang tercanggih yang bisa dibeli saat itu, namun dalam beberapa taon kemudian, pasti computer kita menjadi salah satu yang terbutut yang digunakan orang. Walau kalo hanya digunakan sebagai alat untuk mengetik blog saja atau untuk sekedar mencari info di internet sudah bisa digolongkan cukup bagus.
Tadi siang ini aku sempat mencari info tentang keunggulan processor i5 core dari i3 core selaen dari kemampuan untuk di turbo di i5 core. Sungguh menarik ketika aku mendapatkan info bahwa untuk menggunakan sistem operasi dari windows 7 yang menggunakan arsitektur 32 bit ternyata dibutuhkan memory minimal 4 GB. Wow!
Padahal computer yang banyak dijual di sini dan diperlengkapi dengan processor 64 bit itu dilempar di pasaran dengan memory sebesar 2 GB. Jadi udah pasti tidak optimal. Sedikit cek harga juga aku lakukan. Ternyata untuk mengupgrade dari 2 GB menjadi 4 GB dibutuhkan sekitar 550 ribu lagi.
Ya udahlah, ini kan info yang penting sekali, bilamana kita ingin menggunakan sistem operasi 64 bit. Buat apa kita punya processor canggih bila ternyata kerjanya dihambat oleh kurangnya memory. Udah pasti itu kerjaan kita tidak optimal hanya untuk menunggu sistem nya membackup data ke harddisk kita untuk kembali di akses beberapa saat kemudian.
Paling tidak,aku sekarang mau cari info tentang computer yang berjantung i-core dan mempunyai memory minimal 4 GB, sehingga bisa menggunakan sistem operasi yang 54 bit. Yang kutau, di Eropa sana, computer dengan i-core sudah dijual dengan memory 4 GB atau 6 GB dan kemampuannya sungguh luar biasa. Bila i3-core hanya bisa mengalokasikan 8 GB memory dengan optimal, ternyata i5-core bisa menangani 192 GB memory. Sungguh luar biasa. Jadi kuncinya ada pada memory itu sendiri.
Kalo masalah harddisk, saat ini umumnya ditawarkan sistem komplet dengan 320 GB, 500 GB atau 640 GB harddisk. Ya liat aja, kita tunggu saatnya untuk mencari penawaran yang menarik.
Kalo mau menggunakan windows 7 sebenarnya ada beberapa pilihan, yaitu edisi Home Professional yang dijual sekitar satu setengah juta atau Home Premium dengan harga 300 ribu lebih murah. Atau untuk jenis netbook, bisa juga digunakan yang berisikan Starter Edition. Sedangkan edisi Home Basic itu rupanya hanya beda tipis dengan yang Home Premium dengan harga terpaut 300 ribu juga dari Home Premium. Di sini harga terkadang menentukan. Namun bila ingin gratisan, ya kita harus memilih sistem operasi Linux.
Saturday, September 25, 2010
Friday, September 24, 2010
Unduhan Terakhir
Wah rupanya sudah tidak ada movie baru lagi yang bisa aku unduh nih. Mungkin juga udah abis seri nya. Walau aku tau, ada beberapa seri dari taon 1989 yang sudah aku tonton namun belon ada di channel yang aku kunjungi.
Sayang sekali sih. Oke aku sudah nonton dan juga punya copy nya, namun dalam bahasa Jerman, jadi tak bisa aku bagi dengan adekku. Kalo yang aku dapat dalam dua minggu terakhir ini kan murni dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Inggris, campur Perancis dan beberapa bahasa Eropa seperti Jerman dan Itali sedikit. Maklum orang Eropa kalo membuat movie biasanya memang menggunakan bahasa aslinya dan orang sana sangat menghargai bahasa setempat, seperti hal nya Agatha Christie sendiri yang gemar memberikan pengetauannya tentang bahasa-bahasa Eropa, seperti bahasa Jerman, Rusia, Perancis, Spanyol dan Itali.
Yang menarik itu David Suchet OBE yang sudah memerankan Poirot sejak taon 1989 ternyata juga keturunan Yahudi Lithuania. Jadi awalnya dari wilayah Kretinga di Kerajaan Rusia sekarang bernama Lithuania. Namun karena ancaman kerja paksa di sana untuk keturunan Yahudi, maka keluarga moyang dari David Suchet yang bernama asli Shochet itu ‘diselamatkan’ oleh kedutaan besar Turki disana dan diberi Paspor Turki sehingga dapat mengembara ke Memel di wilayah Prusia (Jerman). Nama merekapun di ganti dengan nama yang sedikit berbau germanis yaitu Suchedowitz.
Setelahnya mereka berimigrasi ke Cape Town di Afrika Selatan sebelon kembali mengambara ke Inggris sambil mengaku bahwa mereka keturunan Perancis dengan nama Suchet (dibaca: Sushei).
Lucu juga keluarga ini. Ayah dari David adalah dokter, sehingga David dan sodaranya John tumbuh dan berkembang di keluarga yang berada dan dapat mengenyam pendidikan tinggi. Bahkan kakek moyang dari David dari sisi ibu juga adalah seorang Master Mariner dari angkatan laut kerajaan Inggris.
Istri dari David sendiri, Sheila Ferris juga seorang artis. Mereka bertemu di Belgrade Theatre di Coventry. Putra meraka Robert, adalah seorang Captain di Royal Marines, dan putri mereka, Katherine, adalah seorang physiotherapist.
David yang dilahirkan di London pada taon 1946 dan juga telah mendapatkan banyak penghargaan dalam bidang theatre/movie dan juga gelar kebangsawanan dari Ratu Inggris.
Semasa memerankan Poirot yang digambarkan sebagai seorang katholik, ternyata David Suchet adalah seorang kristen Anglican. Mungkin juga karena pengaruh dari ibu nya yang beragama Anglican di samping ayahnya yang berkeyakinan Yahudi, David Suchet dibaptis menjadi pemeluk agama Anglican setelah membaca surat rasul Paulus kepada jemaat di Roma pasal ke delapan sewaktu dia menginap di salah satu hotel. Maklum juga, banyak hotel di negara barat sana yang menyediakan Alkitab di kamarnya.
Suchet menegaskan dalam interview nya dengan Strand Magazine, ‘I’m a Christian by faith. I like to think it sees me through a great deal of my life. I very much believe in the principles of Christianity and the principles of most religions, actually—that one has to abandon oneself to a higher good’
Sayang sekali sih. Oke aku sudah nonton dan juga punya copy nya, namun dalam bahasa Jerman, jadi tak bisa aku bagi dengan adekku. Kalo yang aku dapat dalam dua minggu terakhir ini kan murni dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Inggris, campur Perancis dan beberapa bahasa Eropa seperti Jerman dan Itali sedikit. Maklum orang Eropa kalo membuat movie biasanya memang menggunakan bahasa aslinya dan orang sana sangat menghargai bahasa setempat, seperti hal nya Agatha Christie sendiri yang gemar memberikan pengetauannya tentang bahasa-bahasa Eropa, seperti bahasa Jerman, Rusia, Perancis, Spanyol dan Itali.
Yang menarik itu David Suchet OBE yang sudah memerankan Poirot sejak taon 1989 ternyata juga keturunan Yahudi Lithuania. Jadi awalnya dari wilayah Kretinga di Kerajaan Rusia sekarang bernama Lithuania. Namun karena ancaman kerja paksa di sana untuk keturunan Yahudi, maka keluarga moyang dari David Suchet yang bernama asli Shochet itu ‘diselamatkan’ oleh kedutaan besar Turki disana dan diberi Paspor Turki sehingga dapat mengembara ke Memel di wilayah Prusia (Jerman). Nama merekapun di ganti dengan nama yang sedikit berbau germanis yaitu Suchedowitz.
Setelahnya mereka berimigrasi ke Cape Town di Afrika Selatan sebelon kembali mengambara ke Inggris sambil mengaku bahwa mereka keturunan Perancis dengan nama Suchet (dibaca: Sushei).
Lucu juga keluarga ini. Ayah dari David adalah dokter, sehingga David dan sodaranya John tumbuh dan berkembang di keluarga yang berada dan dapat mengenyam pendidikan tinggi. Bahkan kakek moyang dari David dari sisi ibu juga adalah seorang Master Mariner dari angkatan laut kerajaan Inggris.
Istri dari David sendiri, Sheila Ferris juga seorang artis. Mereka bertemu di Belgrade Theatre di Coventry. Putra meraka Robert, adalah seorang Captain di Royal Marines, dan putri mereka, Katherine, adalah seorang physiotherapist.
David yang dilahirkan di London pada taon 1946 dan juga telah mendapatkan banyak penghargaan dalam bidang theatre/movie dan juga gelar kebangsawanan dari Ratu Inggris.
Semasa memerankan Poirot yang digambarkan sebagai seorang katholik, ternyata David Suchet adalah seorang kristen Anglican. Mungkin juga karena pengaruh dari ibu nya yang beragama Anglican di samping ayahnya yang berkeyakinan Yahudi, David Suchet dibaptis menjadi pemeluk agama Anglican setelah membaca surat rasul Paulus kepada jemaat di Roma pasal ke delapan sewaktu dia menginap di salah satu hotel. Maklum juga, banyak hotel di negara barat sana yang menyediakan Alkitab di kamarnya.
Suchet menegaskan dalam interview nya dengan Strand Magazine, ‘I’m a Christian by faith. I like to think it sees me through a great deal of my life. I very much believe in the principles of Christianity and the principles of most religions, actually—that one has to abandon oneself to a higher good’
Thursday, September 23, 2010
Mendung Berlanjut
Gimana nih mau cuci pakean bila sampai hari ini cuaca di luar mendung terus? Menang sudah jadi manusia, dikasi hujan maunya panas, dikasi panas maunya hujan. Jadi gimana donk? Aku sih usul gantian saja, dua hari panas satu hari hujan sudah cukup.
Begini caranya, aku akan sulit cuci pakean, betolnya bukan cuci nya yang sulit, maklum aku cucinya di dalam mesin cuci, tapi keringkan pakean nya yang super sulit. Kalo pakean itu tidak kering, biasanya bisa bau. Maklum air cucian yang tersisa bisa berreaksi dengan benang yang ada, membuat benang itu basah dan kandungan air di dalam benang itu bisa menimbulkan bau busuk yang diikat dari atmosfer.
Hal ini tentunya tidak terjadi bila pakean kita kebanyakan terdiri dari benang plastik sintetis misalkan poliester. Karena benang plastik sintetis itu tidak menyerap air. Kita bisa kenali pakean atau kain yang dibuat dengan tambahan benang plastik sintetis itu dari ketidakmampuannya menyerap keringat. Juga kain jenis ini sulit untuk menjadi kusut.
Penambahan benang plastik sintetis sendiri sudah dilakukan sejak lama, walau aku bukan penggemarnya. Pertama kain atau pakean yang dibuat dari benang plastik sintetis itu tidak bisa menyerap keringat, sehingga menimbulkan kesan panas walau kesan dari luar nya pakean kita rapi.
Kedua untuk tempat yang diberi karpet, ada kemungkinan pengguna pakean sintetis menjadi ‘terionisasi’ atau dalam bahasa awam nya ‘tersetrum’. Hal ini aku alami sendiri sewaktu berada di Eropa, dimana semua toko buku atau supermarket biasanya menghamparkan karpet sebagai salah satu cara menahan udara panas di dalam ruangan. Maklum juga di sana kan normalnya suhu udara berkisar 20 derajat celsius dalam rata-rata nya dan ada tiga bulan dimana suhu berada jauh di bawah angka tersebut.
Sehingga dari gesekan sepatu dengan karpet itu akan ‘ditularkan’ ke pakean, biasanya melalui celana. Dan ion nya akan menjalar ke seluruh tubuh. Jadi bila kita bersentuhan dengan sesuatu yang bersifat besi atau dengan orang yang laen, bisa terjadi loncatan ion listrik yang menjadikan efek kejut bagi pengguna pakean sintetis.
Yow, aku sih tidak bisa tunggu lebih lama, harus cuci pakean nih hari ini, semoga aja dengan bantuan angin bisa kering.
Begini caranya, aku akan sulit cuci pakean, betolnya bukan cuci nya yang sulit, maklum aku cucinya di dalam mesin cuci, tapi keringkan pakean nya yang super sulit. Kalo pakean itu tidak kering, biasanya bisa bau. Maklum air cucian yang tersisa bisa berreaksi dengan benang yang ada, membuat benang itu basah dan kandungan air di dalam benang itu bisa menimbulkan bau busuk yang diikat dari atmosfer.
Hal ini tentunya tidak terjadi bila pakean kita kebanyakan terdiri dari benang plastik sintetis misalkan poliester. Karena benang plastik sintetis itu tidak menyerap air. Kita bisa kenali pakean atau kain yang dibuat dengan tambahan benang plastik sintetis itu dari ketidakmampuannya menyerap keringat. Juga kain jenis ini sulit untuk menjadi kusut.
Penambahan benang plastik sintetis sendiri sudah dilakukan sejak lama, walau aku bukan penggemarnya. Pertama kain atau pakean yang dibuat dari benang plastik sintetis itu tidak bisa menyerap keringat, sehingga menimbulkan kesan panas walau kesan dari luar nya pakean kita rapi.
Kedua untuk tempat yang diberi karpet, ada kemungkinan pengguna pakean sintetis menjadi ‘terionisasi’ atau dalam bahasa awam nya ‘tersetrum’. Hal ini aku alami sendiri sewaktu berada di Eropa, dimana semua toko buku atau supermarket biasanya menghamparkan karpet sebagai salah satu cara menahan udara panas di dalam ruangan. Maklum juga di sana kan normalnya suhu udara berkisar 20 derajat celsius dalam rata-rata nya dan ada tiga bulan dimana suhu berada jauh di bawah angka tersebut.
Sehingga dari gesekan sepatu dengan karpet itu akan ‘ditularkan’ ke pakean, biasanya melalui celana. Dan ion nya akan menjalar ke seluruh tubuh. Jadi bila kita bersentuhan dengan sesuatu yang bersifat besi atau dengan orang yang laen, bisa terjadi loncatan ion listrik yang menjadikan efek kejut bagi pengguna pakean sintetis.
Yow, aku sih tidak bisa tunggu lebih lama, harus cuci pakean nih hari ini, semoga aja dengan bantuan angin bisa kering.
Wednesday, September 22, 2010
Hujan Terus
Woah, pagi ini aku terlambat bangun lagi, hujan sudah turun, walau rintik-rintik air mengguyur bumi. Jam weker ku menunjukkan pukul enam lewat seperempat dan aku langsung loncat dari ranjangku dan keluar untuk menyelamatkan koran pagiku. Seperti biasa, maklum tukang korannya datang pukul lima pagi setiap harinya.
Sebenarnya pukul lima kurang sepuluh aku sudah tergugah dari mimpiku, namun aku memutuskan untuk tidak menunggu kedatangan si tukang koran, namun kembali tidur.
Sebenarnya hal seperti ini dapat dicegah, bilamana pihak pencetak korannya membungkus korannya dengan plastik, seperti yang dilakukan di luar negeri sana. Di luar negeri sana, orang sangat memperhatikan hak konsumen, sehingga bagi pelanggan yang mendapati koran nya dalam keadaan basah atau rusak, maka perusahaan pencetak koran diwajibkan mengirimkan gantinya dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Karena hal seperti pengiriman extra itu bisa menimbulkan pengeluaran biaya yang besar, maka pihak perusahaan pencetak koran biasanya membungkus korannya dengan plastik yang kedap air, sehingga bilamana koran tersebut jato ke tempat yang basah atau bersalju, maka konsumen tetap mendapati korannya dalam keadaan yang kering dan layak baca.
Tapi ini kan Indo, dimana hak konsumen tidak dihiraukan dan lembaga perlindungan konsumen tidak bekerja sebagai mana ditentukan. Maklum seperti semua tau, semua pejabat kan bisanya cuma duduk di belakang meja dan tidak terjun sendiri di lapangan, dan dari akibat nganggur tidak mau bekerja itu, mereka jadi hobi memeras rakyat dan juga korupsi seperti yang sering diberitakan di banyak surat kabar nasional baek media cetak maupun media elektronik.
Tapi termasuk beruntung aku hari ini, tak lama setelah aku memungut koran yang dilemparkan oleh pengatar koran ke kebunku, hujan mengguyur bumi dengan deras dan membuat suasana pagi ini menjadi remang-remang.
Namun begitu, suasana jalan di depan rumahku tidak sepi, karena ada beberapa mobil yang sudah berdatangan dan parkir di depan rumahku. Aku tau itu mobil orang yang ingin membeli bekal makan siangnya dari depot di sebelah rumahku.
Depot itu sendiri sudah berdiri lebih dari sepuluh taon, namun menjadi sangat terkenal karena depot yang dimiliki orang Bali itu menawarkan rasa premium (tentu bukan rasa bensin premium yang kumaksud disini) dengan harga premium pula.
Tapi ya gitu, kalo ada nama, tentunya ada harga. Walaupun diliat dari harga yang sekarang ini berlaku, mungkin aku sendiri akan mencoba membeli makananku di tempat laen.
Ada tembang enak nih, tembang lawas dari KLa Project dengan titel ‘Menjemput Impian’
Indah larik pelangi seusai hujan
membuka hari samar dirajut mega
garis wajahmu lembut tercipta
Telah jauh kutempuh perjalanan
Bawa sebentuk cinta menjemput impian
Desau rindu meresap kenangan
haru kudekap
Semakin dekat tuntaskan penantian
Kekasih, aku pulang menjemput impian
Kau dan aku jadi satu
arungi laut biru
Tak kan ada yang kuasa
Mengusik haluannya
Kau dan aku jadi satu
sambut datangku
Sekian lama waktu telah mengurai
Makna cinta kita
gemerlap terasah masa
Kan kubuat prasasti
dari tulusnya janji
Walau apa terjadi
tetap tegak berdiri
Sebenarnya pukul lima kurang sepuluh aku sudah tergugah dari mimpiku, namun aku memutuskan untuk tidak menunggu kedatangan si tukang koran, namun kembali tidur.
Sebenarnya hal seperti ini dapat dicegah, bilamana pihak pencetak korannya membungkus korannya dengan plastik, seperti yang dilakukan di luar negeri sana. Di luar negeri sana, orang sangat memperhatikan hak konsumen, sehingga bagi pelanggan yang mendapati koran nya dalam keadaan basah atau rusak, maka perusahaan pencetak koran diwajibkan mengirimkan gantinya dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Karena hal seperti pengiriman extra itu bisa menimbulkan pengeluaran biaya yang besar, maka pihak perusahaan pencetak koran biasanya membungkus korannya dengan plastik yang kedap air, sehingga bilamana koran tersebut jato ke tempat yang basah atau bersalju, maka konsumen tetap mendapati korannya dalam keadaan yang kering dan layak baca.
Tapi ini kan Indo, dimana hak konsumen tidak dihiraukan dan lembaga perlindungan konsumen tidak bekerja sebagai mana ditentukan. Maklum seperti semua tau, semua pejabat kan bisanya cuma duduk di belakang meja dan tidak terjun sendiri di lapangan, dan dari akibat nganggur tidak mau bekerja itu, mereka jadi hobi memeras rakyat dan juga korupsi seperti yang sering diberitakan di banyak surat kabar nasional baek media cetak maupun media elektronik.
Tapi termasuk beruntung aku hari ini, tak lama setelah aku memungut koran yang dilemparkan oleh pengatar koran ke kebunku, hujan mengguyur bumi dengan deras dan membuat suasana pagi ini menjadi remang-remang.
Namun begitu, suasana jalan di depan rumahku tidak sepi, karena ada beberapa mobil yang sudah berdatangan dan parkir di depan rumahku. Aku tau itu mobil orang yang ingin membeli bekal makan siangnya dari depot di sebelah rumahku.
Depot itu sendiri sudah berdiri lebih dari sepuluh taon, namun menjadi sangat terkenal karena depot yang dimiliki orang Bali itu menawarkan rasa premium (tentu bukan rasa bensin premium yang kumaksud disini) dengan harga premium pula.
Tapi ya gitu, kalo ada nama, tentunya ada harga. Walaupun diliat dari harga yang sekarang ini berlaku, mungkin aku sendiri akan mencoba membeli makananku di tempat laen.
Ada tembang enak nih, tembang lawas dari KLa Project dengan titel ‘Menjemput Impian’
Indah larik pelangi seusai hujan
membuka hari samar dirajut mega
garis wajahmu lembut tercipta
Telah jauh kutempuh perjalanan
Bawa sebentuk cinta menjemput impian
Desau rindu meresap kenangan
haru kudekap
Semakin dekat tuntaskan penantian
Kekasih, aku pulang menjemput impian
Kau dan aku jadi satu
arungi laut biru
Tak kan ada yang kuasa
Mengusik haluannya
Kau dan aku jadi satu
sambut datangku
Sekian lama waktu telah mengurai
Makna cinta kita
gemerlap terasah masa
Kan kubuat prasasti
dari tulusnya janji
Walau apa terjadi
tetap tegak berdiri
Tuesday, September 21, 2010
Movie dan Biscuit
Tentu kedua hal ini ada hubungannya, karena paling asik kita nonton movie sementara mulut kita berkomat kamit, bukan untuk baca mantera doa, melainkan untuk menikmati makanan ringan.
Misalkan aku selama ini paling doyan ngemil keripik kentang, kadang aku makan begitu saja, kadang dengan sedikit sambal. Biar sedap. Namun tak bisa kupungkiri, kalo sejak sepuluh hari terakhir ini, rencana diet ku gagal total.
Maklum juga, aku menikmati movie misteri itu dengan ngemil, dan bahkan tanpa aku sadari aku telah melahap habis satu kaleng biskuit dengan berat bersih 1700 gram. Bayangkan betapa tambunnya diriku selama ini. Biskuit paling enak menurutku, adalah biskuit asal Denmark.
Semua tentunya tau apa nama biskuit tersebut. Biskuit itu dibuat sedemikian rupa, sehingga dia akan hancur bila kita masukkan mulut, sehingga mudah dicerna. Rada manis dan tentunya berbahaya bagi penderita penyakit diabetes melitus. Namun biskuit ini juga salah satu biskuit kegemaranku sewaktu masi tinggal di Eropa.
Ya tentu, rasanya mirip, walau tentunya ada perbedaan dikit, namun kalo resep nya sama, ya tentunya dari rasa mirip juga. Bahaya makan biskuit jenis ini itu, adalah bila kita tidak tau membatasi diri, pasti kita bisa melahap habis berkilo-kilo gram darinya karena ini beneran makanan ringan.
Namun aku coba tetap menahan diri dengan menyiasatinya dengan cara makan makanan yang mengandung banyak serat, seperti makan agar-agar dan juga makan kacang. Dimana aku tau, kalo makanan yang mengandung banyak serat itu akan membuatku kenyang dan semuanya setelah delapan jam akan dibuang oleh tubuh sewaktu kita buang air besar.
Wah aku jadi teringat Hercule Poirot di dalam movie ‘Evil under the Sun’ yang diperankan oleh David Suchet. Yang aku maksud bukan movie yang setara yang diperankan oleh Sir Peter Ustinov lho, karena dramatisasi dari movie yang diperankan oleh Sir Peter itu kurang bagus dibandingkan oleh yang diperankan David Suchet.
Di movie tersebut digambarkan kalo awalnya Poirot yang diundang Captain Hastings untuk makan malam bersama Chief Inspector Japp merasa jaket nya terlalu kecil. Miss Lemon sekretaris pribadi Poirot berpendapat kalo Poirot mungkin menjadi gendutan yang tentunya langsung mendapatkan kontra dari Poirot.
Nah pada jamuan makan malam itu, ternyata Poirot mendapatkan serangan jantung yang berbuntut pada perintah dokter pribadi Poirot untuk berlibur di sebuah pulau di selatan Inggris, untuk diet! Diet? Ya diet, sehingga hidangan makan Poirot di hotel itu semuanya di rasionalkan dan berukuran kecil.
Yang membuatkan tertawa itu, ketika Poirot bertanya pada pelayannya setelah mencicipi minumannya, ‘Waiter, please tell me what is in my glass?’. Sang pelayan menjawabnya dengan raut muka serius, ‘it’s natural water, Sir’. Yang tentunya ditanggapi dengan cemberut oleh Poirot yang terkenal selalu mengkonsumsi minuman beralkohol dan teh sehingga rasa air tawar itu asing baginya.
Ada lagi scene yang membuatku terpingkal-pingkal ketika Poirot menjawab tawaran minum dari Hastings, ‘ah here you are, what can I get you?’ dan Poirot menjawab, ‘oh, Hastings, thank you, that is most kind of you’, dan kemudian memalingkan wajahnya ke bartender seraya berkata, ‘a little Crème de cassis’.
Crème de cassis adalah minuman likor yang berwarna merah darah, sangat manis dan beraromakan cassis (black currant). Crème de cassis sendiri diciptakan pertama kalinya di abad ke 16 oleh para biarawan Perancis diantaranya untuk obat penyembuh sengatan ular.
Sang bartender mengulangi permintaan Poirot untuk memastikan dan membuka buku catatannya dan kemudian menjawab, ‘very sorry, Sir, not for you.’. Poirot yang terperanjat bertanya dalam bahasa Perancis, ‘comment?’ (bacanya mirip : commong, artinya 'apa?'). Dan dijelaskan oleh bartendernya, ‘no alcohol, Sir, Mrs Castle orders.’.
Misalkan aku selama ini paling doyan ngemil keripik kentang, kadang aku makan begitu saja, kadang dengan sedikit sambal. Biar sedap. Namun tak bisa kupungkiri, kalo sejak sepuluh hari terakhir ini, rencana diet ku gagal total.
Maklum juga, aku menikmati movie misteri itu dengan ngemil, dan bahkan tanpa aku sadari aku telah melahap habis satu kaleng biskuit dengan berat bersih 1700 gram. Bayangkan betapa tambunnya diriku selama ini. Biskuit paling enak menurutku, adalah biskuit asal Denmark.
Semua tentunya tau apa nama biskuit tersebut. Biskuit itu dibuat sedemikian rupa, sehingga dia akan hancur bila kita masukkan mulut, sehingga mudah dicerna. Rada manis dan tentunya berbahaya bagi penderita penyakit diabetes melitus. Namun biskuit ini juga salah satu biskuit kegemaranku sewaktu masi tinggal di Eropa.
Ya tentu, rasanya mirip, walau tentunya ada perbedaan dikit, namun kalo resep nya sama, ya tentunya dari rasa mirip juga. Bahaya makan biskuit jenis ini itu, adalah bila kita tidak tau membatasi diri, pasti kita bisa melahap habis berkilo-kilo gram darinya karena ini beneran makanan ringan.
Namun aku coba tetap menahan diri dengan menyiasatinya dengan cara makan makanan yang mengandung banyak serat, seperti makan agar-agar dan juga makan kacang. Dimana aku tau, kalo makanan yang mengandung banyak serat itu akan membuatku kenyang dan semuanya setelah delapan jam akan dibuang oleh tubuh sewaktu kita buang air besar.
Wah aku jadi teringat Hercule Poirot di dalam movie ‘Evil under the Sun’ yang diperankan oleh David Suchet. Yang aku maksud bukan movie yang setara yang diperankan oleh Sir Peter Ustinov lho, karena dramatisasi dari movie yang diperankan oleh Sir Peter itu kurang bagus dibandingkan oleh yang diperankan David Suchet.
Di movie tersebut digambarkan kalo awalnya Poirot yang diundang Captain Hastings untuk makan malam bersama Chief Inspector Japp merasa jaket nya terlalu kecil. Miss Lemon sekretaris pribadi Poirot berpendapat kalo Poirot mungkin menjadi gendutan yang tentunya langsung mendapatkan kontra dari Poirot.
Nah pada jamuan makan malam itu, ternyata Poirot mendapatkan serangan jantung yang berbuntut pada perintah dokter pribadi Poirot untuk berlibur di sebuah pulau di selatan Inggris, untuk diet! Diet? Ya diet, sehingga hidangan makan Poirot di hotel itu semuanya di rasionalkan dan berukuran kecil.
Yang membuatkan tertawa itu, ketika Poirot bertanya pada pelayannya setelah mencicipi minumannya, ‘Waiter, please tell me what is in my glass?’. Sang pelayan menjawabnya dengan raut muka serius, ‘it’s natural water, Sir’. Yang tentunya ditanggapi dengan cemberut oleh Poirot yang terkenal selalu mengkonsumsi minuman beralkohol dan teh sehingga rasa air tawar itu asing baginya.
Ada lagi scene yang membuatku terpingkal-pingkal ketika Poirot menjawab tawaran minum dari Hastings, ‘ah here you are, what can I get you?’ dan Poirot menjawab, ‘oh, Hastings, thank you, that is most kind of you’, dan kemudian memalingkan wajahnya ke bartender seraya berkata, ‘a little Crème de cassis’.
Crème de cassis adalah minuman likor yang berwarna merah darah, sangat manis dan beraromakan cassis (black currant). Crème de cassis sendiri diciptakan pertama kalinya di abad ke 16 oleh para biarawan Perancis diantaranya untuk obat penyembuh sengatan ular.
Sang bartender mengulangi permintaan Poirot untuk memastikan dan membuka buku catatannya dan kemudian menjawab, ‘very sorry, Sir, not for you.’. Poirot yang terperanjat bertanya dalam bahasa Perancis, ‘comment?’ (bacanya mirip : commong, artinya 'apa?'). Dan dijelaskan oleh bartendernya, ‘no alcohol, Sir, Mrs Castle orders.’.
Monday, September 20, 2010
Jalan-Jalan Sore
Akhirnya hari ini aku menyempatkan diri keluar jalan-jalan sore sebentar, bukan hanya nonton melulu. Memang menonton membuat ketagihan, tapi terkadang kita juga harus ingat, perlu juga mencegah pengapuran alias oesteoporosis dengan cara banyak berjalan kaki.
Kata orang sih sepuluh ribu langkah sehari, tapi itu kan ideal nya. Duh aku jadi pingin beli jam tangan yang mampu mendeteksi berapa banyak langkah yang telah kita buat. Atau juga henpon yang mempunyai fasilitas yang serupa. Walau barang elektronik itu tidak beneran menghitung langkah kita, namun hanya memberikan angka estimasi (kira-kira) nya saja. Dasarnya adalah jarak per langkah kita, antara 30 sampai 60 cm per langkah, dan berapa lama kita bergerak. Tapi itu cukuplah untuk patokan menghitung langkah kita.
Tapi aku tau, tidak semua orang se-nganggur itu dan menghitung langkahnya dalam sehari. Namun yang terpenting adalah bergerak. Banyak bergerak dan bukan hanya duduk atau berbaring aja. Itu melatih otot-otot kita agar tidak mengecil.
Karena otot adalah sumber lemak juga. Aku jadi ingat kata Arnold Schwarzenegger di dalam salah satu movie nya, ‘The Terminator’ yang dibuat pada taon 1984 dan disutradarai oleh James Cameron.
Naskah movie ini ditulis oleh James Cameron dan William Wisher Jr., serta dibintangi oleh Arnold Schwarzenegger, Linda Hamilton, dan Michael Biehn. Movie yang diproduksi oleh Hemdale Film Corporation dan didistribusikan oleh Orion Pictures ini mengambil lokasi di Los Angeles.
Di dalam movie action fiction itu, Arnold yang berperan sebagai cyborg ‘Terminator’ selaen mengucapkan kata ‘astalavista, baby’ atau lebih tepatnya ‘hasta la vista, baby’ dengan artian ‘I see you later, baby’ (sampai jumpa nanti, sayang), juga mengatakan, ‘kita buat dari lemak menjadi otot’.
Nah kata-kata itu ada benarnya. Bila kita makan makanan berlemak dan berolah raga, maka tubuh kita akan membuat otot kita menjadi besar dan kuat. Namun bila kita membutuhkan lemak, misalkan sebagai lanjutan dari kurang nya asupan lemak dari makanan kita, maka tubuh akan mengambil lemak dari otot yang jarang kita pakai. Atau dengan kata laen, otot akan mengecil.
Nah cara paling sempurna untuk mencegahnya adalah dengan cara berolahraga yang menggunakan seluruh bagian tubuh. Sekedar bergerak pun sudah cukup sebenarnya, asalkan rutin.
Orang yang kurang bergerak akan mempunyai tubuh yang makin kurus. Liat saja orang yang sakit dan harus berbaring lama di tempat tidur misalkan, pasti banyak bagian tubuhnya menjadi tidak berotot.
Contoh lagi yang paling mudah, orang yang terpaksa duduk di kursi roda (misal karena cacat) biasanya bagian kaki nya akan mengecil. Sehingga biasanya diperlukan tenaga terapi fisik yang menggerakkan kaki nya, agar tidak semua otot di ubah oleh tubuh menjadi lemak.
Cukup olah raga adalah kunci nya.
Untuk aku sendiri, aku memang suka berjalan kaki. Apalagi pengalaman bertaon-taon di perantauan telah membuatku menjadi gemar berjalan. Berjalan kaki adalah sehat, maka aku sendiri bila keadaan memungkinkan selalu mengutamakan kegiatan berjalan kaki diluar sambil menghirup udara segar, terutama di pagi hari.
Udara segar bagus untuk paru-paru dan juga bagus untuk kesehatan. Lagian berjalan itu membutuhkan sedikit energi, sehingga di dalam darah kita terus terjadi pertukaran oksigen yang diserap dan itu dialirkan ke otak kita, membuat pikiran makin jernih dan meningkatkan daya kemampuan berpikir serta memberikan rasa nyaman untuk kita sendiri.
Maka ayo berjalan seribu langkah, atau paling tidak mari utamakan berjalan kaki, agar tubuh kita sehat.
Kata orang sih sepuluh ribu langkah sehari, tapi itu kan ideal nya. Duh aku jadi pingin beli jam tangan yang mampu mendeteksi berapa banyak langkah yang telah kita buat. Atau juga henpon yang mempunyai fasilitas yang serupa. Walau barang elektronik itu tidak beneran menghitung langkah kita, namun hanya memberikan angka estimasi (kira-kira) nya saja. Dasarnya adalah jarak per langkah kita, antara 30 sampai 60 cm per langkah, dan berapa lama kita bergerak. Tapi itu cukuplah untuk patokan menghitung langkah kita.
Tapi aku tau, tidak semua orang se-nganggur itu dan menghitung langkahnya dalam sehari. Namun yang terpenting adalah bergerak. Banyak bergerak dan bukan hanya duduk atau berbaring aja. Itu melatih otot-otot kita agar tidak mengecil.
Karena otot adalah sumber lemak juga. Aku jadi ingat kata Arnold Schwarzenegger di dalam salah satu movie nya, ‘The Terminator’ yang dibuat pada taon 1984 dan disutradarai oleh James Cameron.
Naskah movie ini ditulis oleh James Cameron dan William Wisher Jr., serta dibintangi oleh Arnold Schwarzenegger, Linda Hamilton, dan Michael Biehn. Movie yang diproduksi oleh Hemdale Film Corporation dan didistribusikan oleh Orion Pictures ini mengambil lokasi di Los Angeles.
Di dalam movie action fiction itu, Arnold yang berperan sebagai cyborg ‘Terminator’ selaen mengucapkan kata ‘astalavista, baby’ atau lebih tepatnya ‘hasta la vista, baby’ dengan artian ‘I see you later, baby’ (sampai jumpa nanti, sayang), juga mengatakan, ‘kita buat dari lemak menjadi otot’.
Nah kata-kata itu ada benarnya. Bila kita makan makanan berlemak dan berolah raga, maka tubuh kita akan membuat otot kita menjadi besar dan kuat. Namun bila kita membutuhkan lemak, misalkan sebagai lanjutan dari kurang nya asupan lemak dari makanan kita, maka tubuh akan mengambil lemak dari otot yang jarang kita pakai. Atau dengan kata laen, otot akan mengecil.
Nah cara paling sempurna untuk mencegahnya adalah dengan cara berolahraga yang menggunakan seluruh bagian tubuh. Sekedar bergerak pun sudah cukup sebenarnya, asalkan rutin.
Orang yang kurang bergerak akan mempunyai tubuh yang makin kurus. Liat saja orang yang sakit dan harus berbaring lama di tempat tidur misalkan, pasti banyak bagian tubuhnya menjadi tidak berotot.
Contoh lagi yang paling mudah, orang yang terpaksa duduk di kursi roda (misal karena cacat) biasanya bagian kaki nya akan mengecil. Sehingga biasanya diperlukan tenaga terapi fisik yang menggerakkan kaki nya, agar tidak semua otot di ubah oleh tubuh menjadi lemak.
Cukup olah raga adalah kunci nya.
Untuk aku sendiri, aku memang suka berjalan kaki. Apalagi pengalaman bertaon-taon di perantauan telah membuatku menjadi gemar berjalan. Berjalan kaki adalah sehat, maka aku sendiri bila keadaan memungkinkan selalu mengutamakan kegiatan berjalan kaki diluar sambil menghirup udara segar, terutama di pagi hari.
Udara segar bagus untuk paru-paru dan juga bagus untuk kesehatan. Lagian berjalan itu membutuhkan sedikit energi, sehingga di dalam darah kita terus terjadi pertukaran oksigen yang diserap dan itu dialirkan ke otak kita, membuat pikiran makin jernih dan meningkatkan daya kemampuan berpikir serta memberikan rasa nyaman untuk kita sendiri.
Maka ayo berjalan seribu langkah, atau paling tidak mari utamakan berjalan kaki, agar tubuh kita sehat.
Sunday, September 19, 2010
Lanjut Terus
Yoi, tak terasa sudah dua minggu aku mendonlot movie detektif ku. Pertama aku donlot yang versi ringannya, gambar lumayan dan suara nya bagus. Kemudian untuk yang berikut aku donlot yang kualitasnya dikit bagusan untuk koleksi dan untuk dibagi-bagikan ke keluargaku.
Nah hari ini adekku kebetulan muncul di tempatku. Maka aku siapkan beberapa keping DVD berisikan movie itu dan tentunya dengan codec yang dibutuhkan, takutnya dia tidak bisa putar movie tersebut. Daripada nantinya bolak balik kemari hanya untuk mencari codec nya. Aku juga heran, karena format yang kupakai kan format MP4 yang sudah merupakan standard di dunia per-codec-an, tapi tetap saja banyak player yang tidak mendukung nya.
Tapi aku juga sadar, walaupun aku berusaha memanfaatkan setiap jam dimana aku punya waktu luang, namun ini movie ku belon sempat kutonton semua. Itupun sudah termasuk aku lompati movie yang dulunya pernah kutonton dalam bahasa Jerman, walau rasa penasaran tentunya ada, karena ingin tau apa sih yang dikatakan dalam bahasa Inggris nya, kalo dalam bahasa Jerman nya aku mungkin bahkan sudah hafal saking sering nya nonton.
Tapi yang aku suka itu, sekarang aku punya dalam bahasa Inggris, bahasa yang lebih universal, walau tanpa teks sekalipun. Sehingga aku bisa berbagi dengan yang belon pernah nonton movie nya, karena bagi penggemar berat dari Hercule Poirot, movie seperti ini wajib ditonton, Namun bagi yang mau nonton tentunya wajib mengerti bahasa Inggris dan sedikit bahasa Perancis, karena ceritanya itu si detektif berasal dari Belgia.
Tak terasa sudah jadi tiga DVD tuh movie yang ku donlot. Dengan asumsi empat gigabytes per DVD, maka so pasti aku sudah mendonlot lebih dari 12 gigabytes dan itu belon semua. Duh, untung aja aku punya koneksi internet yang beneran unlimited, walau signal terkadang lenyap dengan sendirinya (karena koneksi tidak stabil), namun aku masi bisa mendonlot apa yang aku butuhkan. Itung-itung aku bayar biaya koneksi internet itu seakan-akan aku membeli movie nya. Nah ya, pada akhirnya kan duit juga yang harus aku keluarkan, tentunya untuk hal yang positif.
Oke aku lanjut lagi nontonnya, mau cuci pakean belon berani nih, mengingat cuaca yang mendung dan tidak bersahabat, takutnya nanti cuciannya tidak bisa kering dan harus diulang, kan gawat, boros di listrik dan di air.
Nah hari ini adekku kebetulan muncul di tempatku. Maka aku siapkan beberapa keping DVD berisikan movie itu dan tentunya dengan codec yang dibutuhkan, takutnya dia tidak bisa putar movie tersebut. Daripada nantinya bolak balik kemari hanya untuk mencari codec nya. Aku juga heran, karena format yang kupakai kan format MP4 yang sudah merupakan standard di dunia per-codec-an, tapi tetap saja banyak player yang tidak mendukung nya.
Tapi aku juga sadar, walaupun aku berusaha memanfaatkan setiap jam dimana aku punya waktu luang, namun ini movie ku belon sempat kutonton semua. Itupun sudah termasuk aku lompati movie yang dulunya pernah kutonton dalam bahasa Jerman, walau rasa penasaran tentunya ada, karena ingin tau apa sih yang dikatakan dalam bahasa Inggris nya, kalo dalam bahasa Jerman nya aku mungkin bahkan sudah hafal saking sering nya nonton.
Tapi yang aku suka itu, sekarang aku punya dalam bahasa Inggris, bahasa yang lebih universal, walau tanpa teks sekalipun. Sehingga aku bisa berbagi dengan yang belon pernah nonton movie nya, karena bagi penggemar berat dari Hercule Poirot, movie seperti ini wajib ditonton, Namun bagi yang mau nonton tentunya wajib mengerti bahasa Inggris dan sedikit bahasa Perancis, karena ceritanya itu si detektif berasal dari Belgia.
Tak terasa sudah jadi tiga DVD tuh movie yang ku donlot. Dengan asumsi empat gigabytes per DVD, maka so pasti aku sudah mendonlot lebih dari 12 gigabytes dan itu belon semua. Duh, untung aja aku punya koneksi internet yang beneran unlimited, walau signal terkadang lenyap dengan sendirinya (karena koneksi tidak stabil), namun aku masi bisa mendonlot apa yang aku butuhkan. Itung-itung aku bayar biaya koneksi internet itu seakan-akan aku membeli movie nya. Nah ya, pada akhirnya kan duit juga yang harus aku keluarkan, tentunya untuk hal yang positif.
Oke aku lanjut lagi nontonnya, mau cuci pakean belon berani nih, mengingat cuaca yang mendung dan tidak bersahabat, takutnya nanti cuciannya tidak bisa kering dan harus diulang, kan gawat, boros di listrik dan di air.
Subscribe to:
Posts (Atom)