Yoi, akhirnya banyak perusahaan yang mulai melirik dari Tablet yang dioperasikan dengan sistem Android. Dan siapa pemenang nya, tentunya kita semua pengguna perangkat nya.
Tak terbendung rupanya, laju dari penggunaan Android di sektor teknologi informasi, sampai-sampai saat ini sudah ada banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk membuat perangkat keras (hardware) yang mendukung Android.
Bahkan juga seperti yang kuduga beberapa waktu lalu, karena dari sononya (native) Android dibuat untuk mendukung layar sentuh (touchscreen), maka tidak heran kalo akhir-akhir ini banyak pembuat hardware mulai mengimplementasikan Android untuk menjalankan perangkatnya dan tentunya mulai berlomba-lomba mengumumkan peluncuran dan penjualan perangkat yang dimaksud.
Sedemikian gencarnya usaha itu sehingga perangkat dalam bentuk Tablet seperti Apple iPad pun mulai dibuat dan dijual dengan kecepatan rekor. Tak ayal lagi, boss dari Apple lantas dengan garangnya mengkritik semua perusahaan yang mengekor pembuatan tablet mirip seperti iPad tersebut, walau ukuran 10 inci rupanya juga sudah ikutan dipatenkan oleh Apple.
Sehingga perusahaan pembuat Tablet kini terpaksa memilih segala jenis ukuran yang laen, antara empat inci sampai dengan 10 inci. Sampai saat aku tulis ini sudah ada yang meluncurkan perangkat tablet nya dengan ukuran lima inci dan tujuh inci.
Dan tentunya untuk menghemat waktu, mereka semua memilih menggunakan perangkat lunak (software) Android sebagai pilihan satu-satunya. Karena Android sudah tersedia secara gratis pula, sehingga waktu tidak akan hilang untuk membuat program sistem operasi dari awal lagi. Nah jelas, tak seorang pun ingin memikirkan cara pembuatan roda, bila teknik pembuatan roda sudah diketahui secara luas.
Yang konyolnya, ternyata Android Inc. yang berada di bawah Google Inc. sebagai motor penggembang dari Android belon mengumumkan bahwa sebenarnya Android juga pas untuk perangkat berjenis Tablet. Namun tanda-tanda ke arah sana rupanya sudah diliat oleh banyak orang, termasuk olehku sendiri yang telah kuurai di dalam salah satu tulisanku beberapa waktu silam, sebelon peluncuran Tablet berbasis Android ini diumumkan secara resmi.
Ya kita tunggu saja, langkah gebrakan dari tuan Steve Jobs yang terkenal sebagai salah satu penentu arah dari pengembangan perangkat komputasi di akhir abad ke 20 dan awal abad ke 21 ini. Entah perangkat jenis apa lagi yang ada di dalam benaknya. Dan tentunya apapun yang dia pikirkan pasti berguna bukan hanya bagi pertumbuhan sahamnya, namun juga bagi kemanusiaan.
Friday, October 22, 2010
Wednesday, October 20, 2010
Gingerbread
Oh tidak, Gingerbread yang kubahas bukan kue yang mengandung rempah-rempah (dan jahe = ginger) yang biasa di hidangkan menjelang natalan di Eropa dan Amerika Utara yang kumaksud. Namun gingerbread yang kumaksud di sini adalah salah satu versi terbaru dari software dan sistem operasi Android yang rencananya akan diluncurkan dalam bulan depan ini.
Peluncuran versi Gingerbread sebagai versi dari Android yang pertama yang mendukung video calls ini sebenarnya sudah lama ditunggu, sejak Android menjadi salah satu sistem operasi yang sangat menjanjikan dan merupakan alternatif dari Symbian, iOS, BB OS dan Windows Mobile di awal taon 2010 ini.
Versi Gingerbread ini akan dilengkapi dengan Linux Kernel 2.6.33 atau dengan Linux Kernel 2.6.34, mungkin masi merupakan jembatan untuk ke versi dengan codename Honeycomb yang akan diperkenalkan di taon 2011.
Dari informasi yang kudapat, ternyata versi Gingerbread ini membutuhkan processor dan resources yang sangat luar biasa. Dikabarkan Gingerbread baru dapat berfungsi dengan perangkat bergerak (mobile devices) yang minimal diperlengkapi dengan processor 1 GHz. Wow. Padahal saat ini perangkat bergerak yang mempunyai spesifikasi seperti itu masi dapat dihitung.
Duh syukur juga deh, padahal aku baru aja merencanakan untuk membeli perangkat Android untuk sekedar punya dengan spesifikasi di bawah itu. Syukurlah, aku telah memutuskan untuk menunggu dan mengamati terlebih dahulu.
Tak apalah, yang penting dugaan ku sudah tergolong tepat, karena walaupun sama gratisnya seperti Linux itu sendiri, namun Linux yang diimplementasikan ke sebuah perangkat bergerak/jinjing ternyata di taon 2010 ini mulai menarik minat penggunanya.
Tidak seperti Linux di perangkat komputer pribadi (Personal Computer) yang tidak meraih sukses, karena penggunaannya mensyaratkan pengetahuan dasar dari komputasi itu sendiri. Bahkan sebuah perusahaan yang dari awalnya mendukung sistem operasi Linux ini, yaitu Dell, sekarang sudah mengumumkan untuk tidak lagi memasarkan computer/laptop nya dengan kombinasi Linux.
Aku teringat ketika lima taon silam, Motorola yang telah mengimplementasikan Linux ke dalam salah satu tipe dari handphone nya, tapi ternyata setelah dipasarkan tidak mendapat respons yang baek dari pengguna handphone. Mungkin juga karena faktor harga yang tidak murah untuk saat itu. Dan kali ini sungguh berbeda, karena Android telah dibuat oleh sebuah tim yang profesional dari Google Inc.
Yoi, tinggal kita pantau terus, gimana dengan kesuksesan dari Android ini. Yang jelas, pihak SonyEricsson yang sempat skepsis dengan Android ini dan mengutarakan tidak akan support Froyo atau Android 2.2 (satu tingkat di bawah Gingerbread yang sedianya menggunakan versi 3.0) kini telah meralat pernyataannya dan menyediakan update dari sistem operasi untuk semua perangkatnya di bulan November ini.
Oke kita pantau terus animo masyarakat pengguna perangkat bergerak ini untuk masa depan nya.
Peluncuran versi Gingerbread sebagai versi dari Android yang pertama yang mendukung video calls ini sebenarnya sudah lama ditunggu, sejak Android menjadi salah satu sistem operasi yang sangat menjanjikan dan merupakan alternatif dari Symbian, iOS, BB OS dan Windows Mobile di awal taon 2010 ini.
Versi Gingerbread ini akan dilengkapi dengan Linux Kernel 2.6.33 atau dengan Linux Kernel 2.6.34, mungkin masi merupakan jembatan untuk ke versi dengan codename Honeycomb yang akan diperkenalkan di taon 2011.
Dari informasi yang kudapat, ternyata versi Gingerbread ini membutuhkan processor dan resources yang sangat luar biasa. Dikabarkan Gingerbread baru dapat berfungsi dengan perangkat bergerak (mobile devices) yang minimal diperlengkapi dengan processor 1 GHz. Wow. Padahal saat ini perangkat bergerak yang mempunyai spesifikasi seperti itu masi dapat dihitung.
Duh syukur juga deh, padahal aku baru aja merencanakan untuk membeli perangkat Android untuk sekedar punya dengan spesifikasi di bawah itu. Syukurlah, aku telah memutuskan untuk menunggu dan mengamati terlebih dahulu.
Tak apalah, yang penting dugaan ku sudah tergolong tepat, karena walaupun sama gratisnya seperti Linux itu sendiri, namun Linux yang diimplementasikan ke sebuah perangkat bergerak/jinjing ternyata di taon 2010 ini mulai menarik minat penggunanya.
Tidak seperti Linux di perangkat komputer pribadi (Personal Computer) yang tidak meraih sukses, karena penggunaannya mensyaratkan pengetahuan dasar dari komputasi itu sendiri. Bahkan sebuah perusahaan yang dari awalnya mendukung sistem operasi Linux ini, yaitu Dell, sekarang sudah mengumumkan untuk tidak lagi memasarkan computer/laptop nya dengan kombinasi Linux.
Aku teringat ketika lima taon silam, Motorola yang telah mengimplementasikan Linux ke dalam salah satu tipe dari handphone nya, tapi ternyata setelah dipasarkan tidak mendapat respons yang baek dari pengguna handphone. Mungkin juga karena faktor harga yang tidak murah untuk saat itu. Dan kali ini sungguh berbeda, karena Android telah dibuat oleh sebuah tim yang profesional dari Google Inc.
Yoi, tinggal kita pantau terus, gimana dengan kesuksesan dari Android ini. Yang jelas, pihak SonyEricsson yang sempat skepsis dengan Android ini dan mengutarakan tidak akan support Froyo atau Android 2.2 (satu tingkat di bawah Gingerbread yang sedianya menggunakan versi 3.0) kini telah meralat pernyataannya dan menyediakan update dari sistem operasi untuk semua perangkatnya di bulan November ini.
Oke kita pantau terus animo masyarakat pengguna perangkat bergerak ini untuk masa depan nya.
Tuesday, October 19, 2010
Banyak Pikiran
Duh aku lagi banyak pikiran nih, banyak masalah yang harus dicari solusinya.
Nah iya, makhluk hidup tentunya melangsungkan hidupnya dengan banyak berpikir. Mengetik tulisan inipun menstimulasi otak kita untuk berpikir. Berpikir mengatur alur cerita, berpikir secara otomatis untuk menyusun tata bahasa yang benar. Berpikir untuk memilih dan memilah kosa kata yang ada di dalam rekaman ingatan kita untuk digunakan mendeskripsikan apa yang jadi pemikiran kita, dan tentunya otak kita akan mengkoordinasi jari jemari kita sewaktu memukul tombol keyboard di computer kita.
Semuannya merupakan suatu bentuk sinergi indah yang sempurna yang kita miliki dan tanpa sadar telah kita bina sejak awal kehidupan kita. Maka dari itu hidup kita pasti akan dipenuhi dengan banyak siklus berpikir.
Namun hanya berpikir tanpa mengambil tindakan yang mendukung pemikiran kita akan membuat segala sesuatunya menjadi tidak (begitu) berarti. Namun terkadang, hanya duduk di satu tempat dan memutar otak bisa membawa pencerahan bagi kita.
Teringat aku pada Hercule Poirot yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berpikir. Dia berpikir lebih cepat dan cermat dibandingkan dengan manusia laen. Begitu menurut legendanya.
Di dalam movie yang aku tonton, digambarkan beberapa kali Poirot berpikir dengan tenang sambil membangun rumah dari kartu. Karena untuk membangun rumah-rumahan dari kartu sangat dibutuhkan konsentrasi dan ketenangan tangan yang tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa orang akan lebih sukses berpikir bilamana dia berada dalam keadaan sangat tenang.
Memang banyak orang yang sukses, itu adalah orang yang pembawaannya tenang. Mereka tenang sifatnya, tidak bergejolak dan tidak menggebu-gebu. Sehingga ketenangan jiwa mereka itu bisa membuat mereka meliat lebih banyak ketimbang orang laen.
Banyak pula dilukiskan atau diceritakan, kalo para pengambil keputusan itu biasanya mencari ketenangan dengan cara beryoga atau bermeditasi. Duh rupanya aku sudah harus kembali belajar bermeditasi nih, seperti dulu lagi. Paling tidak untuk mendukung usaha dietku dan tentunya membantuku memecahkan beberapa beban pikiran yang kupunya saat ini.
Bayangkan saja, kita putar musik slow dan kita mulai untuk mencoba melupakan segala sesuatunya. Dan kita perlahan mulai berpikir terfokus pada akar permasalaha, meningkatkan konsentrasi kita untuk berpikir guna mencari solusi.
Ah kalo itu membosankan, aku ada ide bagus, mungkin sudah saatnya maen Commandos lagi, itu lho game di computer dimana kita adalah sekawanan pasukan sekutu elite di jaman perang dunia kedua dan bertugas mengeliminasi musuh. Yup, orang hanya akan berhasil menyelesaikan misinya bila keadaan hatinya tenang. Pantas dicoba tuh segera.
Nah iya, makhluk hidup tentunya melangsungkan hidupnya dengan banyak berpikir. Mengetik tulisan inipun menstimulasi otak kita untuk berpikir. Berpikir mengatur alur cerita, berpikir secara otomatis untuk menyusun tata bahasa yang benar. Berpikir untuk memilih dan memilah kosa kata yang ada di dalam rekaman ingatan kita untuk digunakan mendeskripsikan apa yang jadi pemikiran kita, dan tentunya otak kita akan mengkoordinasi jari jemari kita sewaktu memukul tombol keyboard di computer kita.
Semuannya merupakan suatu bentuk sinergi indah yang sempurna yang kita miliki dan tanpa sadar telah kita bina sejak awal kehidupan kita. Maka dari itu hidup kita pasti akan dipenuhi dengan banyak siklus berpikir.
Namun hanya berpikir tanpa mengambil tindakan yang mendukung pemikiran kita akan membuat segala sesuatunya menjadi tidak (begitu) berarti. Namun terkadang, hanya duduk di satu tempat dan memutar otak bisa membawa pencerahan bagi kita.
Teringat aku pada Hercule Poirot yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berpikir. Dia berpikir lebih cepat dan cermat dibandingkan dengan manusia laen. Begitu menurut legendanya.
Di dalam movie yang aku tonton, digambarkan beberapa kali Poirot berpikir dengan tenang sambil membangun rumah dari kartu. Karena untuk membangun rumah-rumahan dari kartu sangat dibutuhkan konsentrasi dan ketenangan tangan yang tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa orang akan lebih sukses berpikir bilamana dia berada dalam keadaan sangat tenang.
Memang banyak orang yang sukses, itu adalah orang yang pembawaannya tenang. Mereka tenang sifatnya, tidak bergejolak dan tidak menggebu-gebu. Sehingga ketenangan jiwa mereka itu bisa membuat mereka meliat lebih banyak ketimbang orang laen.
Banyak pula dilukiskan atau diceritakan, kalo para pengambil keputusan itu biasanya mencari ketenangan dengan cara beryoga atau bermeditasi. Duh rupanya aku sudah harus kembali belajar bermeditasi nih, seperti dulu lagi. Paling tidak untuk mendukung usaha dietku dan tentunya membantuku memecahkan beberapa beban pikiran yang kupunya saat ini.
Bayangkan saja, kita putar musik slow dan kita mulai untuk mencoba melupakan segala sesuatunya. Dan kita perlahan mulai berpikir terfokus pada akar permasalaha, meningkatkan konsentrasi kita untuk berpikir guna mencari solusi.
Ah kalo itu membosankan, aku ada ide bagus, mungkin sudah saatnya maen Commandos lagi, itu lho game di computer dimana kita adalah sekawanan pasukan sekutu elite di jaman perang dunia kedua dan bertugas mengeliminasi musuh. Yup, orang hanya akan berhasil menyelesaikan misinya bila keadaan hatinya tenang. Pantas dicoba tuh segera.
Monday, October 18, 2010
Makin Endud
Duh, gagal deh dietku selama ini. Gagal karena selama liburan lebaran kemaren aku terlalu banyak makan sehingga bobotku naek 5 kilo lagi. Barusan aku naek ke timbangan untuk ukur bobotku, ternyata BB ku, bukan blekberi tentunya, tapi Berat Bugil sudah bertambah. Stress.. stress.. stress.. nih
Entah kenapa kok tubuhku masi mengikuti siklus seperti jaman dulu, di musim panas (Mei, Juni, Juli dan Agustus) biasanya bobotku menurun, dan di musim dingin (Oktober, November, Desember dan Januari) bobotku meningkat lagi.
Ya kalo di sana kan orang bisa mengerti, kan penggemukkan itu berlangsung secara alami dan itu untuk melindungi tubuh dari bahaya kedinginan. Tapi kalo di sini, waduh gawat deh, jadi tambun lagi.
Aku rasa aku akhir-akhir ini terlalu banyak mengkonsumsi nasi, camilan dan juga gula. Nasi yang tadinya banyak aku hindari sepanjang semester pertama taon ini, akhir-akhir ini aku lahap lagi. Mungkin saatnya ganti dengan beras merah, tentunya bukan beras yang kumakan, namun ditanak dulu jadi nasi.
Camilan juga akan aku kurangi, begitu rencanaku, karena camilan itu walaupun sehat, namun sering kali mengandung gula di dalamnya. Contoh camilan sehat itu adalah keripik tempe, yang notabene adalah kedelai yang sangat bermanfaat untuk membantu mencegah tumbuhnya sel kanker di dalam tubuh.
Tak apa, sekarang saatnya meningkatkan niat untuk diet lagi, pasang target lagi, banyak makan serat, pause makan yang manis-manis dan tentunya mengurangi nafsu makan.
Tapi mungkin juga kata temanku, Swan, benar. Kan akhir-akhir ini aku minum temulawak. Katanya kan sehat. Tapi kata Swan, temulawak juga meningkatkan nafsu makan. Yowzas, gawat. Tapi beneran nih, aku jadi sering lapar, terutama kalo malam. Tapi ya untung udah cepat ketauan. Musti diet.. diet.. diet.. lagi, cape deh..
Kini saatnya membuktikan penilaian para ahli fitness yang mengatakan kalo tipe badanku itu tiba badan basah. Tipe badan basah mudah jadi gemuk dan juga mudah kembali jadi kurus, jadi tipe sepon. Kalo tipe badan kering, itu sangat sulit jadi gemuk dan tentunya sangat sulit menjadi kurus kembali.
Bentar lagi aku juga ulang taon, dan itu aku jadikan motivasi untuk meletakkan tanda garis finish keberhasilan dietku kali ini. Duh bimsalabim deh, semoga semua bisa aku kontrol tepat waktu. Mumpung kulitku masi elastik, kalo udah jadi opa-opa nanti tidak elastis lagi malahan jelek.
Dan tentunya untuk membantu memotivasi diriku, aku akan memberi hadiah pada diriku sendiri bila target tercapai. Memang terkesan narsis abis tapi biasanya yang seperti ini berhasil. Wish me luck !
Entah kenapa kok tubuhku masi mengikuti siklus seperti jaman dulu, di musim panas (Mei, Juni, Juli dan Agustus) biasanya bobotku menurun, dan di musim dingin (Oktober, November, Desember dan Januari) bobotku meningkat lagi.
Ya kalo di sana kan orang bisa mengerti, kan penggemukkan itu berlangsung secara alami dan itu untuk melindungi tubuh dari bahaya kedinginan. Tapi kalo di sini, waduh gawat deh, jadi tambun lagi.
Aku rasa aku akhir-akhir ini terlalu banyak mengkonsumsi nasi, camilan dan juga gula. Nasi yang tadinya banyak aku hindari sepanjang semester pertama taon ini, akhir-akhir ini aku lahap lagi. Mungkin saatnya ganti dengan beras merah, tentunya bukan beras yang kumakan, namun ditanak dulu jadi nasi.
Camilan juga akan aku kurangi, begitu rencanaku, karena camilan itu walaupun sehat, namun sering kali mengandung gula di dalamnya. Contoh camilan sehat itu adalah keripik tempe, yang notabene adalah kedelai yang sangat bermanfaat untuk membantu mencegah tumbuhnya sel kanker di dalam tubuh.
Tak apa, sekarang saatnya meningkatkan niat untuk diet lagi, pasang target lagi, banyak makan serat, pause makan yang manis-manis dan tentunya mengurangi nafsu makan.
Tapi mungkin juga kata temanku, Swan, benar. Kan akhir-akhir ini aku minum temulawak. Katanya kan sehat. Tapi kata Swan, temulawak juga meningkatkan nafsu makan. Yowzas, gawat. Tapi beneran nih, aku jadi sering lapar, terutama kalo malam. Tapi ya untung udah cepat ketauan. Musti diet.. diet.. diet.. lagi, cape deh..
Kini saatnya membuktikan penilaian para ahli fitness yang mengatakan kalo tipe badanku itu tiba badan basah. Tipe badan basah mudah jadi gemuk dan juga mudah kembali jadi kurus, jadi tipe sepon. Kalo tipe badan kering, itu sangat sulit jadi gemuk dan tentunya sangat sulit menjadi kurus kembali.
Bentar lagi aku juga ulang taon, dan itu aku jadikan motivasi untuk meletakkan tanda garis finish keberhasilan dietku kali ini. Duh bimsalabim deh, semoga semua bisa aku kontrol tepat waktu. Mumpung kulitku masi elastik, kalo udah jadi opa-opa nanti tidak elastis lagi malahan jelek.
Dan tentunya untuk membantu memotivasi diriku, aku akan memberi hadiah pada diriku sendiri bila target tercapai. Memang terkesan narsis abis tapi biasanya yang seperti ini berhasil. Wish me luck !
Sunday, October 17, 2010
Ketawa Mulu
Duh, hari ini sungguh menyenangkan rasanya, banyak ketawa nih. Bukan hanya karena aku menonton serial ‘Home Improvement’ dengan Tim Allen yang lucu itu, tapi juga karena malamnya sempat nonton show dari salah satu motivator di salah satu televisi swasta yang botak tapi bermuka lucu.
Nah iya, masa si motivator bilang kalo dulunya dia tidak demikian, maksudnya plontos abis begitu, tapi rambutnya mulai menipis dan menipis sehingga dia pun mulai memanjatkan doa minta supaya kecepatan penggundulan kepalanya bisa dihambat sedikit sehingga dia tidak malu karena selalul diolok-olok temannya.
Kenangnya kemudian, dia mendapat pencerahan dari jawaban doanya. Dia tiba-tiba sadar, untuk apa dia minta sesuatu yang tidak berguna bagi orang laen. Seperti rambut kan punyanya pelan-pelan hilang sehingga botak, tapi orang laen yang punya banyak rambut toh akhirnya harus lari ke tukang gunting rambut juga untuk membuang sebagian (baca: merapikan) rambut yang tumbuh di kepalanya.
Ungkapnya kemudian, kan lebih baek, bila kita minta sesuatu yang berguna, sehingga walaupun kepalanya botak, dia tidak diolok-olok oleh temannya. Jadi kesimpulannya, lebih baek kita minta sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri (atau masyarakatnya) daripada minta sesuatu yang tidak berguna.
Tapi asli deh, tampang dia memang lucu dan cocok tampil sebagai badut. Apalagi bila dia muncul di kalangan orang yang bukan penggemarnya, pasti banyak yang meliat si motivator sebagai seseorang yang asing dan gagal dalam melawak. Paling tidak dulu pernah ditayangkan situasi yang demikian, yang membuat aku ketawa ngakak.
Aku sendiri sebenarnya bukan penggemar televisi, tapi terkadang kalo pas lagi santai, aku buka pesawat televisi ku yang sudah tergolong butut namun masi berfungsi dengan sangat baek. Paling tidak sudah bukan item putih lagi. Tapi ya gitu, seringkali pula kalo aku pas tidak ada acara keluar di hari minggu malam, aku nontonnya kalo tidak sejarah ya pasti si moderator konyol itu.
Yang paling aku sukai itu tanpa dapat diingkari, bilamana dia menceritakan perjalanan hidup berkeluarga, dimana seringkali sang istri digambarkan sebagai seorang yang tidak pernah mau membantu sang suami, namun hanya mengkritisi melulu. Sehingga lama-lama sang suami stress sendiri dan berumur pendek, karena merasa semua yang dia inginkan untuk kebahagiaan keluarganya gagal total dan hanya ditanggapi dengan komentar-komentar dingin dari sang istri. Katanya lebih lanjut, ‘hal-hal seperti itulah yang membuat usia kebanyakan suami jadi pendek’, hahahaha..
Sebenarnya banyak hal yang dapat kita pelajari darinya, namun aku yakin pasti pula banyak hal yang hanya ditangkap sambil lalu oleh banyak orang, karena gayanya yang lucu itu yang mendegradasi petuah motivasinya menjadi lawakan segar bagi banyak orang. Dengan kepalanya yang bulat telor dan botak itu, dia memang pas untuk ngelawak. Andai saja ditambah dikit kumis, pasti akan jadi seorang detektif kenamaan, yaitu Hercule Poirot !
Nah iya, masa si motivator bilang kalo dulunya dia tidak demikian, maksudnya plontos abis begitu, tapi rambutnya mulai menipis dan menipis sehingga dia pun mulai memanjatkan doa minta supaya kecepatan penggundulan kepalanya bisa dihambat sedikit sehingga dia tidak malu karena selalul diolok-olok temannya.
Kenangnya kemudian, dia mendapat pencerahan dari jawaban doanya. Dia tiba-tiba sadar, untuk apa dia minta sesuatu yang tidak berguna bagi orang laen. Seperti rambut kan punyanya pelan-pelan hilang sehingga botak, tapi orang laen yang punya banyak rambut toh akhirnya harus lari ke tukang gunting rambut juga untuk membuang sebagian (baca: merapikan) rambut yang tumbuh di kepalanya.
Ungkapnya kemudian, kan lebih baek, bila kita minta sesuatu yang berguna, sehingga walaupun kepalanya botak, dia tidak diolok-olok oleh temannya. Jadi kesimpulannya, lebih baek kita minta sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri (atau masyarakatnya) daripada minta sesuatu yang tidak berguna.
Tapi asli deh, tampang dia memang lucu dan cocok tampil sebagai badut. Apalagi bila dia muncul di kalangan orang yang bukan penggemarnya, pasti banyak yang meliat si motivator sebagai seseorang yang asing dan gagal dalam melawak. Paling tidak dulu pernah ditayangkan situasi yang demikian, yang membuat aku ketawa ngakak.
Aku sendiri sebenarnya bukan penggemar televisi, tapi terkadang kalo pas lagi santai, aku buka pesawat televisi ku yang sudah tergolong butut namun masi berfungsi dengan sangat baek. Paling tidak sudah bukan item putih lagi. Tapi ya gitu, seringkali pula kalo aku pas tidak ada acara keluar di hari minggu malam, aku nontonnya kalo tidak sejarah ya pasti si moderator konyol itu.
Yang paling aku sukai itu tanpa dapat diingkari, bilamana dia menceritakan perjalanan hidup berkeluarga, dimana seringkali sang istri digambarkan sebagai seorang yang tidak pernah mau membantu sang suami, namun hanya mengkritisi melulu. Sehingga lama-lama sang suami stress sendiri dan berumur pendek, karena merasa semua yang dia inginkan untuk kebahagiaan keluarganya gagal total dan hanya ditanggapi dengan komentar-komentar dingin dari sang istri. Katanya lebih lanjut, ‘hal-hal seperti itulah yang membuat usia kebanyakan suami jadi pendek’, hahahaha..
Sebenarnya banyak hal yang dapat kita pelajari darinya, namun aku yakin pasti pula banyak hal yang hanya ditangkap sambil lalu oleh banyak orang, karena gayanya yang lucu itu yang mendegradasi petuah motivasinya menjadi lawakan segar bagi banyak orang. Dengan kepalanya yang bulat telor dan botak itu, dia memang pas untuk ngelawak. Andai saja ditambah dikit kumis, pasti akan jadi seorang detektif kenamaan, yaitu Hercule Poirot !
Subscribe to:
Posts (Atom)