Saturday, October 16, 2010

Streisand Redford

Nah semua penggemar movie bila mereka juga merupakan penggemar kedua bintang Hollywood ini, Barbara Streisand dan Robert Redford, pasti tau kalo movie yang ku maksud adalah ’The Way We Were’ yang ditayangkan di taon 1973.

Cerita singkatnya, kenalan ku si nenek tua dari Australia yang selalu menuliskan kata-kata bijak di statusnya, kali ini mem-post-kan link dari sebuah tembang yang dibawakan oleh Barbara Streisand yang berjudul sama dengan movie nya, ’The Way We Were’.

Aku dulu kenalnya dari tembangnya terlebih dahulu, tapi jujur aku lupa kapan tepatnya aku mulai tertarik pada tembang ini, tapi yang jelas melodi dari tembang ini tidak akan aku lupakan, karena memang berkesan menyayat hati. Dan tentu saja, tembang ini mendapat penghargaan ‘The 46th Academy Award 1973’.

Adapun pemenang dari ‘the 46th Academy Award for Best Original Song’ adalah tembang ‘The Way We Were’ dari movie ‘The Way We Were’ • Music: Marvin Hamlisch • Lyrics: Alan Bergman and Marilyn Bergman.

Mengalahkan nominees
‘(You're So) Nice to Be Around’ dari movie Cinderella Liberty • Music: John Williams • Lyrics: Paul Williams.
‘Live and Let Die’ dari movie ‘Live and Let Die’ movie James Bond yang ke delapan dengan Roger Moore • Music: Paul McCartney and Lyrics: Paul McCartney and Linda McCartney.
‘Love’ dari movie ‘Robin Hood‘ • Music: George Bruns • Lyrics: Floyd Huddleston.
‘All That Love Went To Waste’ dari movie ‘A Touch of Class’ • Music: George Barrie • Lyrics: Sammy Cahn.


Tembang ini awal mula perilisannya hanya menduduki posisi ke 20 pada top 200 Billboard Chart 1973, namun kemudian bersamaan dengan rilisnya movie ‘The Way We Were’ yang dibawakan dengan tenang oleh Barbara Streisand, tembang ini menduduki posisi puncak dan merupakan tembang pertamanya dari Barbara Streisand yang mencapai puncak Top Billboard di US pada November 1973 untuk 23 minggu ke depan, sebelon digantikan oleh tembang instrumental ‘Love's Theme’ dari Barry White's Love Unlimited Orchestra di taon 1973 yang merupakan satu-satunya tembang instrumental yang dapat meraih posisi puncak di Billboard 1974.

Barbara Streisand sendiri pernah mencapai posisi puncak seperti ini sepuluh taon sebelonnya dengan tembang nya yang berjudul ‘People’, namun bukan di Billboard Chart namun di Adult Contemporary Chart yang bukan merupakan daftar tabel tembang favorit di US sana.

Kisah dari movie ini diturunkan dari pengalaman dan kenangan dari penulisnya, Arthur Laurents semasa masi berkuliah di Cornell University dan pengalamannya bersama dengan the House Un-American Activities Committee.

Kejadian sesungguhnya terjadi di taon 1937, di Cornell, dimana Arthur Laurents mulai berkenalan dengan Katie Morosky, seorang anggota Young Communist League yang merupakan rival dari Francisco Franco yang ingin menguasai Spanyol melalui Perang Sodara Spanyol (Spanish Civil War). Kejadian yang dialaminya bersama dengan Katie Morosky terrekam dalam benaknya dan setelah berkenalan dengan seorang pembimbing autor drama, Robert E. Short, Arthur Laurents mulai berupaya melukiskan pengalamannya di dalam sebuah novel dan menciptakan kisah cinta dari Katie Morosky, seorang wanita keturunan Yahudi dan Hubbell Gardiner yang mewakili dirinya.

Pemilihan karakter Katie Morosky sebagai seorang Yahudi, terinspirasi oleh kenyataan bahwa Arthur Laurents menginginkan Barbara Streisand yang berketurunan Yahudi untuk memegang peran wanita nya. Arthur Laurents yang memilih Sydney Pollack yang saat itu terkenal dengan movie nya ‘They Shoot Horses, Don't They?’ sebagai sutradaranya kemudian menyesalinya karena ternyata Sydney Pollack tidak sependapat dengannya dalam banyak hal, yang menyebabkan pembuatan movie ini sempat tertunda.

Penundaan pembuatan movie ini juga sempat dibumbui oleh hengkangnya Arthur Laurents dari proyek ini, dan setelahnya sempat melibatkan 11 penulis drama terkenal seperti Dalton Trumbo, Alvin Sargent, Paddy Chayefsky, dan Herb Gardner. Hasilnya adalah sebuah script yang tidak ketauan ujung pangkalnya, karena semua tidak mengerti betol apa yang dimaui oleh Arthur Laurents.

Arthur Laurents sendiri kemudian mau bergabung kembali dengan imbalan duit yang tidak sedikit untuk menyelesaikan proyeknya yang jadi amburadul tersebut. Arthur pun kemudian bersedia dalam banyak hal berkompromi dengan Sydney Pollack yang terkenal sebagai sutradara yang keras kepala dan semaunya sendiri itu. Sehingga setelah movie tersebut selesai digarap, tidak terliat jelas alur dan moral dari cerita itu.

Sampai pada akhirnya Sydney Pollack sendirilah yang harus mengedit material nya menjadi movie seperti yang tersedia sekarang ini, dengan satu masalah, yaitu penonton tidak pernah tau kenapa Katie Morosky (yang diperankan oleh Barbara Streisand) dan Hubbell Gardiner (yang diperankan oleh Robert Redford) berpisah pada akhirnya. Namun ending yang mengharukan itu yang kemudian tinggal dalam kenangan semua penontonnya.

Singkatnya, di movie digambarkan Katie Morosky dan Hubbell Gardiner bertemu di sebuah perguruan tinggi di taon 1930an. Katie digambarkan sebagai seorang yang jelas-jelas merupakan Yahudi Marxist dengan pendapatnya yang menentang peperangan, sementara Hubbell yang bertampang ganteng dan memiliki bakat sebagai penulis tidak menyetujui sikap Katie.

Mereka berdua bertemu di dalam movie (secara romantis) di malam pernikahan dari Duke of Windsor dengan Mrs. Simpson. Kemudian nasib dan situasi perang dunia memisahkan mereka berdua. Bila Katie telah bekerja sebagai penyiar radio, maka Hubbell sudah menjadi mayor di angkatan laut di Pasifik Selatan ingin kembali ke kehidupan sebagai seorang sipil biasa. Pertemuan kembali ini membawa mereka ke ajang pernikahan walaupun ada banyak perbedaan di latar belakang mereka dan pada temperament mereka.

Walaupun ditentang Katie, namun Hubbell tetap ingin melanjutkan karir nya sebagai penulis, dan dia sukses. Namun kesuksesan dan posisi Hubbell diganggu oleh latar belakang aktifitas (politik) dari Katie. Didasari oleh pertentangan dalam rumah tangganya tersebut, Hubbell yang stress, bermaen gila dengan Carol Ann (diperankan oleh Lois Chiles), temannya semasa college dan juga mantan istri dari temannya J.J. (diperankan oleh Bradford Dillman). Konflik ini berkelanjutan ke tingkat perceraian, yang dilakukan semasa Katie mengandung anak dari Hubbell.

Beberapa taon kemudian, digambarkan Katie dan Hubbell bertemu kembali secara kebetulan di depan Plaza Hotel di New York City. Hubbell yang tampil sempurna kini telah menjadi penulis anonim dari sitcom populer, sementara Katie yang muncul dengan kertas selebaran tetap setia dengan misi politiknya.

Katie yang telah menikah kembali, mengundang Hubbell untuk datang dengan pacarnya, namun ditolak oleh Hubbell. Yang tertinggal di antara mereka berdua hanyalah anak mereka, yang merupakan kenangan dari ‘the way they were’.

Mem'ries,
Light the corners of my mind
Misty water-colored memories
Of the way we were
Scattered pictures,
Of the smiles we left behind
Smiles we gave to one another
For the way we were
Can it be that it was all so simple then?
Or has time re-written every line?
If we had the chance to do it all again
Tell me, would we? Could we?
Mem'ries, may be beautiful and yet
What's too painful to remember
We simply choose to forget
So it's the laughter
We will remember
Whenever we remember...
The way we were...
The way we were...

Friday, October 15, 2010

Tim dan Al

Sebenarnya waktu aku kasi judul ‘Tim dan Al’ itu yang kumaksud adalah serian ‘Home Improvement’ yang merupakan serial humor yang ngetop dan ditayangkan 1991 sampai 1999 di USA sana dan akhir-akhir ini serialnya dimuat dalam DVD komersial.

Namun sempat pula terbersit dalam benakku, ‘Tim und Struppi’ yang merupakan nama ungkapan dalam bahasa Jerman yang digunakan untuk memberikan nama kepada ‘Tintin and Snowy’ tokoh kartun ciptaan Georges Prosper Remi (22 May 1907 – 3 March 1983), seorang seniman, dan penulis komik Belgia yang lebih dikenal dengan nama HergĂ© (baca seperti Erje).

Show itu sendiri diciptakan oleh Matt Williams, Carmen Finestra dan David MacFadzean dan meraih sukses sebagai salah satu sitcom yang paling banyak ditonton di US sana. Melalui serial ini pulalah Pamela Denise Anderson memulai karirnya di bidang televisi.

Walau hanya ikut dalam dua sesi (baca: dua taon), namun serial ini mampu mengorbitkan Pamela Anderson yang berperan sebagai Lisa, sang asisten di dalam show ‘Tool Time’ yang bertujuan memperkenalkan barang produksi Binford di dalam kisahnya.

Namun tentunya ‘Tool Time’ sendiri merupakan salah satu scene dari serial Home Improvement yang juga menceritakan kehidupan keluarga Timothy ‘Tim’ Taylor (yang diperankan oleh Tim Allen) dan Jillian ‘Jill’ Patterson Taylor (yang diperankan oleh Patricia Richardson) dengan ketiga anaknya Bradley Michael ‘Brad’ Taylor (yang diperankan oleh Zachery Ty Bryan), Randall William ‘Randy’ Taylor (yang diperankan oleh Jonathan Taylor Thomas) dan Marcus Jason ‘Mark’ Taylor (yang diperankan oleh Taran Noah Smith), dan tentunya kehidupan seputar asisten nya Albert ‘Al’ Borland (yang diperankan oleh Richard Karn), serta asisten Heidi Keppert (yang diperankan oleh Debbe Dunning) sebagai penganti Lisa, namun juga kehidupan tetangga mereka yang luar biasa bijak dan serba tau Wilson Wilson, Jr. (yang diperankan oleh almarhum Earl John Hindman).

Tokoh Wilson Wilson, Jr. sangat menarik bagi para penontonnya, karena ikut aktif di dalam 202 dari total 204 episode, dan selama 202 episode itu pulalah penonton tidak diperliatkan wajahnya secara utuh. Hanya di dalam show terakhir yang ditayangkan pada tanggal 25 Mei 1999, Wilson Wilson, Jr. mempertontonkan wajahnya secara lengkap kepada penonton di dalam acara perpisahan yang berdurasi 90 menit.

Edisi terakhir dari serial Home Improvement ini juga dicatat dalam buku rekor sebagai ‘the fourth highest rated comedy series finale of the 1990s’, setelah serial Cheers, The Cosby Show and Seinfeld.

Earl sendiri meninggal empat taon setelah serial ini berakhir, karena kanker paru-paru karena kebiasaannya yang merokok terus menerus selama bertaon-taon. Dan dia juga dikenal sebagai orang yang gemar mengkonsumsi alkohol.

Nah singkatnya, Home Improvement ini adalah salah satu serial yang mampu mengocok perutku selama aku masi berada nun jauh disana sendiri. Dan kini aku mendapatkan beberapa serial kenangan itu kembali dan mulai rajin menontonnya untuk mengisi waktuku. Duh indahnya bisa menonton serial favorit lagi, sungguh suatu hal yang tak terbayangkan.

Thursday, October 14, 2010

Trafo Bocor

Akhirnya aku tau kenapa kok listrik di rumahku/komplex ku sering padam akhir-akhir ini. Memang awalnya aku menduga kalo mungkin tindakan pemadaman itu hanya bertujuan untuk mendinginkan trafo, terutama untuk trafo yang kuno.

Tapi akhir-akhir ini terjadi pemadamannya bukan hanya menjelang turun hujan, namun bahkan di siang hari bolong seperti siang ini dimana listrik sempat padam sekitar setengah jam.

Nah pas malamnya aku berjalan-jalan di depan rumahku dan sekalian mampir ke supermarket untuk belanja sesuatu, aku bertemu dengan dua petugas perusahaan listrik yang sedang melakukan pengukuran di gardu listrik.

Kontan aku sapa petugas yang mencatat data ukuran rekannya itu, dan aku tanya kenapa kok listrik sering padam akhir-akhir ini. Dia sambil tersenyum menjelaskan bahwa ternyata trafo yang diletakkan sekitar 5 meter di atas jalan itu bocor, sehingga oli pendingin kumparannya mengalir keluar.

Jadi mereka mereparasi trafo itu serta memantau kestabilan dari tegangan RST yang keluar dari kabel listrik bertegangan tinggi itu. Bagi yang tidak tau, RST adalah penamaan kabel listrik yang mewakili tiga tegangan listrik yang dialirkan dengan tiga fase. Dan perbedaan fase dari R ke S adalah 120 derajat, demikian pula dengan S ke T yang berjumlah 120 derajat dan kembali T ke R yang juga 120 derajat sehingga total nya adalah 360 derajat atau satu putaran penuh.

Istilah tegangan RST digunakan disamping tegangan netral yang diberi nama dengan teganan Nol. Biasanya para konsumen akan mendapatkan aliran salah satu dari ketiga tegangan ini, dan untuk pelanggan yang daya listriknya besar, biasanya juga akan diberikan dua tegangan dengan dua fase yang berbeda untuk menyeimbangkan beban listrik bagi pengguna berdaya besar. Tindakan kompensasi macam ini mutlak diperlukan untuk mengkompensasi bebas konduktif maupun kapasitif yang timbul di pihak distributor listriknya.

Dia pun menjelaskan kalo pemadaman yang terjadi siang hari ini dikarenakan mereka harus menstabilkan tegangan yang ada.

Nah setelah mendapatkan penjelasan tentang bocornya trafo tersebut, aku sempat mengintip rekannya yang asik mengukur dan menyebutkan angka hasil pengukurannya itu. Aku meliat sekilas cara pengukurannya dan aku berpaling pada petugas yang pertama tadi.

‘wah sudah pake magnet nih ngukurnya canggih-canggih’, pujiku ketika aku meliat petugas yang mengukur mengurung kabel yang besar dengan alat ukur yang berbentuk penjepit. Alat seperti itu digunakan untuk banyak hal, misalkan untuk detektor di lapangan udara dan laen-laen.

Intinya, arus listrik yang mengalir di dalam lingkaran yang dibentuk oleh alat pengukur tersebut akan menyebabkan perubahan medan magnet yang ada di dalam lingkaran jepitan itu, dan perubahan medan magnet itu proporsional dengan besarnya arus yang mengalir. Sebuah teknik, sederhana yang banyak digunakan untuk teknik tegangan tinggi.

Sang petugas yang mencatatpun tersenyum, ‘iya benar’, ujarnya, namun dari raut wajahnya terliat kalo dia heran mendengar komentarku itu.

‘saya juga insinyur elektro, pak’, jelasku.

Baru terliat wajahnya yang memancarkan pengertiannya, dan kemudian dia menimpali,’juga akan diukur dengan infrared’.

‘aha, ukur temperaturnya juga ya’, timpalku. Untuk info saja, radiasi panas itu dapat diukur dalam frekuensi infra merah. Sehingga detektor panas itu sebenarnya adalah detektor gelombang infra merah.

Alat detektor yang paling sederhana dapat kita temui sebagai alat pengukur suhu tubuh, terutama yang banyak digunakan oleh para petugas medis di Eropa untuk mengukur suhu tubuh dari para penumpang dari sebuah pesawat yang diduga terjangkit penyakit tertentu. Detektor suhu tubuh itu biasanya berupa pistol yang menembakkan gelombang infra merah ke dalam lobang telinga orang yang dideteksi. Karena pengukuran suhu tubuh paling optimal adalah di dalam lobang telinga.

Maklum juga, di Eropa thermometer yang berisikan air raksa itu dianggap berbahaya karena air raksa dikategorikan sebagai racun. Walaupun air raksa atau Hg juga banyak digunakan sebagai penambal gigi oleh dokter gigi, namun saat ini sudah ada alternatif laennya. Dan thermometer yang diisikan dengan alkohol yang diwarnai merah juga dianggap berbahaya karena bisa saja pecah. Maka dari itu, thermometer infra merah adalah pilihan yang terbaek yang ada saat ini.


Menjawab pernyataanku tadi, si petugas yang sekarang berubah jadi ramah mengiyakan sambil asik mencatat angka yang diserukan temannya, ‘dijamin tidak ada pemadaman lagi setelah ini,’ begitu janjinya padaku.

Ya semogalah. Kemudian akupun pamit pada mereka dan berjalan pulang ke rumahku dengan riang.

Wednesday, October 13, 2010

Waktu Berharga

Duh, benaran cuaca yang bagus untuk tidur nih. Seharian turun hujan, dari pagi sampai malam, tapi syukurnya tidak sampai banjir, tapi cukup membuat aku jadi ogah keluar kemana-mana.

Udah gitu payung kesayanganku tertinggal di Sidoarjo lagi, di rumah bonyok. Ya udahlah karena malas ambilnya, aku jadi pingin beli payung lagi nih, tapi ya itu tadi, lagi malas keluar karena cuaca buruk.

Sebenarnya dulu waktu aku masi muda, aku selalu senang keluar berjalan-jalan di waktu hujan turun menguyur bumi. Indah rasanya meliat air yang jato di kaca depan mobilku. Namun sekarang, ya udah di rumah sama, menikmati teh hangat dan nonton movie di computer. Sungguh hal yang berbeda.

Mungkin juga karena cara pikirku udah berbeda. Waktu muda dulu tidak ada yang bisa dikerjakan, sehingga waktu dihabiskan dengan bersenang-senang, jalan-jalan, cuci mata dan bersenda gurau dengan teman-teman.

Namun kini setelah aku tua, aku makin sadar waktu yang diberikan padaku tinggal sedikit. Sehingga harus dimanfaatkan dengan sebaek-baeknya. Hal ini mengubah cara pikirku, sehingga segala sesuatu yang tidak harus aku lakukan dengan terpaksa membuang waktuku, akan aku usahakan aku selesaikan per telefon, tele conference dll.

Bila suatu meeting itu tidak terlalu penting, maka bila bisa diwakilkan, maka akan aku wakilkan. Bila meeting hanya membicarakan hal tertentu dan bisa dilakukan per telefon atau tele conference atau bahkan conference lewat chat, maka itu akan aku pilih.,

Di jaman modern gini, mungkin sudah saat nya kita manfaatkan hasil invonasi teknik untuk mendukung aktifitas kita. Dan tentunya semua bertujuan untuk menghemat waktu. Waktu terus berlalu tanpa kita sadari, sehingga kita harus pandai-pandai memanfaatkannya. Semua yang hilang, bila itu merupakan materi, pasti bisa dicari, namun waktu yang hilang, akan lenyap selamanya.

Aku jadi ingat seorang aktor, penyanyi dan pelawak terkenal dari Jerman, Dieter Hallervorden, yang kini sudah berusia 75 taon. Aku ingat waktu itu taon 1995, di saat Dieter berusia 60 taon. Dia berkata di salah satu show nya, bahwa dia selalu berdoa kepada Tuhan, untuk minta 10 persen lagi waktu diberikan pada usianya.

Jadi bayangkan, dia usia 60 taon kala itu minta sampai usia 66, setelah berusia 66 taon, kemungkinan besar dia minta 10 persen lagi, sampai usia 72 taon. Dan sepertinya ini si Dieter masi minta 10 persen lagi ditambahkan ke usianya, duh bisa usia 80 taon itu orang. Hahaha..

Tuesday, October 12, 2010

Panas Dingin

Oh tidak, bukan lagi sakit, tapi aku akhir-akhir ini mikir apa sih yang lebih dibutuhkan manusia sebenarnya? Air panas atau air dingin?

Bingung kan? Kalo mandi tentunya lebih bagus air hangat, kalo panas nanti melepuh semua kulitnya dan kalo pake air dingin dijamin bakal pusing.

Kalo mau cuci piring, apalagi yang berlemak, tentunya lebih bagus pake air panas, karena lemak itu hanya larut dalam air panas.

Kalo untuk minum, juga lebih bagus air hangat, terutama bila setelah makan makanan yang berlemak. Karena bila makanan kita panas/hangat, dan itu dikombinasi dengan minuman yang dingin, mungkin efeknya kurang bagus untuk usus kita.

Nah tapi yang jelas, karena akhir-akhir ini cuaca tidak menentu dan sering hujan deras sehingga udara jadi dingin, maka aku juga mengisi termosku dengan air panas pada malam harinya, sehingga bila sewaktu-waktu aku ingin minum, bisa dapat yang menghangatkan tubuh.

Mungkin juga karena aku sudah tua, makanya gemar yang hangat-hangat, jadi kalo dulu waktu masi muda sukanya minum yang dingin-dingin. Namun sekarang berbeda, lebih doyan yang hangat-hangat.

Yang aku gemari tentunya teh, teh ala Papa Bear atau lebih keren bila disebut ‘Papa Bear Blend’. Itu adalah campuran antara teh hijau dan teh melati (atau bahasa keren nya disebut dengan teh jasmine) dan tentunya penghilang lemak, yaitu bunga rosella kering.

Selaen daripada itu, tentunya minum kopi hangat sangat menyenangkan. Tapi ingat petuah temanku, agar tidak kebanyakan minum kopi karena tidak baek. Tapi apa bedanya kopi dengan teh? Kan kandungan coffein dan teein itu rumusan kimia nya sama? Hahaha. Tapi tak apalah, yang satu warnanya hitam seperti oli, sedangkan yang satunya berwarna kecoklatan seperti air banjir. Duh kok pilihan tidak ada yang menarik ya?

Tapi beneran ini cuaca kurang bersahabat, karena sangat lembab dan terkadang bisa buat sesak nafas. Aku sempat terpikir akan seseorang yang berada di kost nya. Aku tidak tau apa kost nya di utara sana ada AC nya. Kalo tidak, kasian juga sih, kan udaranya tidak enak gini, takutnya dia sakit. Ya semoga aja dia dikasi kesehatan yang bagus.

Monday, October 11, 2010

Flashdisk

Akhirnya setelah lama mempertimbangkan ini dan itu, aku hari ini mengorbankan salah satu flashdisk ku untuk diisi dengan salah satu distribusi nya linux. Iya, linux pulalah yang berhasil menyelamatkan data dari temanku hari sabtu lalu.

Untung aja waktu itu aku punya linux dalam bentuk ‘live cd’, sehingga dapat dijalankan tanpa perlu diinstall terlebih dahulu. Nah hari ini, setelah dengan mempertimbangkan masak-masak, aku merelakan flashdisk ku dan sekarang sudah terisi dengan sukses dengan sebuah system live dari linux yang sama yang berhasil menyelamatkan data temanku, walau sebenarnya versinya lebih baru.

Pengalaman dari hari sabtu lalu, ternyata kalo dijalankan dari cd itu lambannya luar biasa, nah untuk mengatasi hal itu, untuk persiapan di kemudian harinya, aku memuatnya ke dalam sebuah flashdisk dengan pertimbangan akses data yang cepat dan juga bila ‘live files’ nya terletak di dalam flashdisk, maka sistem operasi itu dapat memanfaatkan nya juga sebagai pengganti RAM (random access memory) dikala computer atau laptop yang digunakan ternyata hanya memiliki RAM yang kecil, seperti punya temanku itu.

So, jadi berikutnya aku harus membeli lagi flashdisk nih, sebagai pengganti flashdisk ku yang sekarang udah jadi ‘live disk buat linux’ itu. Lagian pengalaman hari sabtu lalu membuktikan kalo flashdisk ku yang satunya lagi dengan kapasitas 8 GB ternyata tidak mampu menampung data sekaligus yang dipunyai oleh temanku itu. Dan sepertinya untuk ke depannya kita memang butuh flashdisk dengan kapasitas yang lebih besar.

Tapi semuanya itu bukan hanya aku tujukan untuk keadaan darurat saja, tapi kan memang aku ada rencana untuk membeli netbook dan menggunakan salah satu distribusi linux sebagai sistem operasinya. Dan karena netbook tidak mempunyai optical disk drive, maka flashdisk adalah satu-satunya alternatif untuk menginstall software ke dalamnya, disamping sistem cloning seperti yang digunakan oleh para penjual netbook untuk menginstallkan sistem operasinya ke dalamnya.

Nah ya, itung-itung sekarang aku sudah siap untuk beli netbook dan menggunakannya sebagai salah satu perangkat berbasis linux yang murni gratisan semuanya dan tergolong aman walaupun bertipekan ‘open source software’.

Kelemahan dari linux untuk negara ini hanya kenyataan bahwa tidak banyak tersedia modem yang mendukung linux untuk berinternet-ria, sehingga banyak orang jadi ogah menggunakan sistem operasi yang luar biasa ‘powerful’ ini untuk menjadi bagian hidupnya.

Aku sendiri kenal linux dari jaman ku kuliah dulu, di taon 1992, masi dengan distribusi Slakware, namun dengan makin bertambahnya taon, distribusi awal ini rupanya sudah tergantikan kepopulerannya dengan distribusi yang menawarkan interface mirip windows seperti distribusi Linux yang berstandard-kan KDE (kommon desktop environment) yang diturunkan dari sistem CDE (common desktop environment) di UNIX. Walau sebenarnya windows yang mencontek CDE dan menjadikannya windows, namun di jaman sekarang, sudah tidak ada orang yang peduli dengan UNIX yang merupakan operating system tertua di bidang perkomputeran.

Sunday, October 10, 2010

Serba Sepuluh

Hari ini sungguh istimewa, karena tanggal 10 bulan 10 dan taon ke 10 di abad ke 21. Hanya tersisa dua tanggal istimewa lagi di abad ini, yaitu tanggal 11 bulan 11 dan taon ke 11 dan tanggal 12 bulan 12 dan taon ke 12.

Maka tidak heran bila banyak pasangan yang memutuskan untuk menikah di hari ini dan karena jarak ke tanggal istimewa berikutnya berjarak 13 bulan, mungkin juga pasangan yang menikah di hari ini merencanakan kelahiran anak mereka di tanggal 11 November 2011 dan anak kedua mereka di tanggal 12 Desember 2012. Sungguh tanggal-tanggal yang ideal bukan.

Bukan hanya yang menikah pasti memilih tanggal ini, tapi pasti pula tanggal hari ini dijadikan tanggal untuk melahirkan sang buah hati bagi yang sudah menikah. Bisa kubayangkan pasti rumah-rumah sakit bersalin penuh dengan ibu-ibu yang sedang hamil tua yang bersiap melahirkan, dan tentunya juga dengan para calon ibu yang menunggu agar di operasi caesar hari ini. Duh pasti hari yang sibuk dimana-mana.

Dan sudah pasti para pemuka agama yang mempunyai hak menikahkan pasangan dan juga para pegawai catatan sipil hari ini panen, karena sudah pasti mereka mendapatkan uang lelah (atau duit suap?) dari calon pasutri yang ingin menikah di hari ini. Duh indahnya dunia, bila diadakan pernikahan masal.

Tapi jujur, di sini aku belon pernah mendengar ada pernikahan masal, kalo sunatan masal ada. Tapi di negera barat sana, pada hari ini semua gereja juga konon kabarnya penuh dengan calon pasangan yang ingin menikah, dari berita yang kubaca di internet hari ini.

Ya itulah bila budaya nya manusia yang gemar mengkoleksi angka cantik ataupun nomer cantik. Ya udah, bagi yang belon menikah atau yang masi ingin punya anak namun terlewatkan tanggal magis ini, masi ada dua kesempatan di taon depan dan taon depannya lagi, tapi tentunya tidak akan seindah hari ini karena tanggal 10 Oktober 2010 ini jato pada hari minggu sedangkan tanggal 11 November 2011 jato pada hari jumat, sementara tanggal 12 Desember 2012 jato pada hari rabu.