Saturday, February 27, 2010

Going To The Chapel

Dedikasi : Budi dan Inneke semoga langgeng

Wah hebat, heboh dan hebring, ada kabar menarik rupanya dari kedua temanku yang pernah aku bantuin perkenalannya. Ceritanya sih lucu juga, kok sepertinya ada seperti dugaan awal gitu, sebelon semuanya terungkap

Kemaren kan aku kerja ronda tulis laporan dan beberapa email serta tulis blog ku, nah itu, malam itu aku tidur pukul tiga dini hari dan bangun nya udah jam delapan urus ini dan itu. Sekitar pukul setengah dua belas siang, cape deh, dan aku pun melangkah lunglai ke arah ranjang dan bantal guling ku. Mencium baunya udah cukup buat aku ngantuk dan tertidurlah aku pulas sampai terbangun kembali pukul satu siang. Maklumlah hari ini kan kebetulan hari libur nasional, makanya rada santai.

Nah aku mimpi siang itu, di mimpinya itu aku berada dalam suatu pesta yang mirip dengan pesta pernikahan dimana aula nya itu terdiri atas dua tingkat. Anehnya lagi, di sana teman-teman sekolahku muncul dan herannya juga ada teman cewe ku yang dulunya pernah dekat denganku di perantauan beberapa dekade silam.

Terbangun aku sambil termangu, apa ya artinya, kan mimpi kata orang juga bunganya orang tidur, walaupun tak jarang juga banyak petunjuk atau wangsit yang disampaikan lewat mimpi.

Sore harinya aku sempat bicara dengan teman SMP ku tentang acara gathering dan sejenisnya, karena memang ada rencana akan diadakan acara reunian untuk teman SMP, kan reuni SMA udah dua taon silam. Aku kira mungkin mimpi ku itu merupakan wangsit bahwa kira-kira acara reunian itu seperti itu.

Rada malaman aku ngobrol satu dua jam dengan teman dekatku yang mondok di Jakarta, aku cerita tentang mimpiku padanya dan jadi mikir, apa ya artinya dari mimpiku itu. Dia juga tak bisa mengartikan mimpiku, maklum bukan tukang ramal. Aku juga belon pernah mimpi hal demikian, terus terang saja.

Malaman lagi, waktu ketemuan dengan teman wanita ku, aku sempat ditegur olehnya dan dia menyalahkan aku karena aku tak mau menikahi nya (dengan mas kawin seperangkat alat makan tentunya), nah ya, gimana mau menikahnya? Lagi tak mungkin dan tak siap mas kawin nya gitu lho. Dan dia bilang dia udah punya pacar sekarang. Nah okelah, ‘fine fine’ aja kan? Anggap aja tidak jodo.

Malam berlalu, tiba-tiba aku teringat, harus menelefon salah satu temanku yang udah sangat lama tidak aku telefon, mau sekedar ‘say hello’. Si bapak yang satu ini selalu menganggap nomer nya lebih cantik dari nomer ku, makanya dia ngomel kalo dia telefon dan aku tak sempat angkat, hehehe.

Usut punya usut setelah membahas ini dan itu, aku iseng tanya padanya, gimana kapan rencana tunangannya. Terkejut aku kemudian ketika dia menjawab, ‘lagi cari orang pintar untuk tentukan tanggal tunangannya’.

Hups, aku nyaris terguling dari kursi ku yang udah kempes bantalannya karena diduduki beruang satu kuintal. Astaganaga bonar, aku terkejut, ini beneran toh? Wao, luar biasa! Serasa seabad aku menunggu perkataan itu dari mulutnya, sampai aku harus mengkonfirmasinya sampai empat kali, karena kukira aku udah ngantuk dan tidak konsen lagi sama apa yang kudengar.

Akhirnya si bapak yang relatif santai dan super slow seperti siput ini, berani juga melamar gadis pujaan hatinya sebelon dunia kiamat. Wah mimpi apa ya? Mimpi?

Aha! Aku jadi teringat pada mimpiku, itu lah arti dari mimpiku, seorang teman lawas ku akan menikah. Sip.. sip.. sip.. rakus Mode ON, aku bakalan bisa makan kue tunangannya, nyam.. nyam.. nyam.. hahaha..

Setelah cerita ini dan itu serta membagi pengalaman dan pengetauan yang kupunya dalam hal itu, aku juga coba telefon calonnya yang kukenal dengan baek pula. Tapi karena si calon mempelai wanita rupanya sibuk, jadi telefon ku tak diangkatnya. Ya udah coba lagi deh ngebel nya, pemaksaan dot com. Tapi ternyata juga sia-sia rupanya. Ya udah pasang pengumuman ‘wanted’ aja.

Malam udah larut dan ketika aku hendak keluar rumah untuk doa malam sebentar, eh telefon bututku berbunyi krang-kring-krong pertanda ada panggilan masuk. Dan ternyata temanku yang ku ‘wanted’ dengan ‘reward’ sebuah kompyang (makanan khas Surabaya yang terkenal sebagai alat bantu perusak gigi).

Dan aku pun menginterogasinya (bak seorang korlap (koordinator lapangan) parkir sedang menanyai calon juru parkir baru) apakah benar ada kabar gembira itu. Dan sambil nyengir kuda rupanya dia membenarkan.

Wah hebat, hebat pasti sibuk deh kedua sejoli ini mempersiapkan segalanya untuk melepas masa lajang mereka dan aku biarkan mereka sendiri dulu, sampai pada hari H nya dimana aku (semoga saja) dapat kiriman sebungkus kue pertunangan mereka.

Untuk itu aku ingat lagu keren untuk pernikahan, yang dulu juga ingin ku pake sendiri untuk acara pernikahanku. Biarlah aku juga ikutan hepi, maka aku tulis disini lirik dari tembang Dixie Cup yang Going To The Chapel atau Chapel of Love itu karena sangat cocok sekali untuk kedua pasangan ini.

Spring is here
The sky is blue
(whoa-whoa-whoa)
Birds all sing
As if they knew
Today's the day
We'll say I do
And we'll never be lonely anymore
Because we're

Goin' to the chapel and we're
Gonna get married

Bells will ring
The sun will shine
(whoa-whoa-whoa)
I'll be his and
He'll be mine
We'll love until
The end of time
And we'll never be lonely anymore
Because we're

Goin' to the chapel and we're
Gonna get married

Tetap Di Hatiku

Siang ini radio favoritku mengumandangkan lagunya Christian Bautista dan Bunga Citra Lestari yang berjudul ‘Tetaplah Di Hatiku’. Yang langsung kupikirkan itu kok kalo aku kenal lagu ini, tapi entah dulu judulnya apa, sepertinya ini lagu remake deh, tapi masi lupa aku apa judul tembang aslinya, tapi aku yakin seratus persen itu dulu tembang bahasa inggris yang terkenal. Karena aku jarang lupa melodi, hanya lupa judul lagu nya.

Liriknya sangat menarik apalagi karena melodi nya aku sangat kenal dan aku kutipkan beberapa bait di sini:

kekasihku sayangku ku ingin kau tahu
hati ini kan selalu menantikan cintamu

kaulah yang pertama yang memberi arti cinta
tuk selamanya tetap di hatiku
ingin memelukmu mendekap hangat cintamu
tuk selamanya tetaplah di hatiku

ku beri semua tempatmu dengan kesungguhanku
tak akan ku berbagi meskipun engkau jauh
ku kan selalu merindukanmu
ku kan tetap selalu menjagamu
jangan ada kata berpisah

pegang erat janjiku yakinkan di hatimu
tak akan ku berpaling hanya kau satu di hatiku
ku akan selalu di sampingmu
tak ku biarkan kau jauh
tuk selamanya ku tetap di hatimu

kaulah yang pertama (dan selamanya)
yang memberi arti cinta (untuk dirimu)
tuk selamanya tetap di hatiku
ingin memelukmu mendekap hangat cintamu

hmm.. bila ada Mama Bear di sampingku, aku akan menyanyikan tembang ini khusus untuknya, karena terkesan super romantis gitu. Ya siapa sih yang tak suka tembang yang dinyanyikan secara romantis? Apalagi di bait yang berbunyi : ‘pegang erat janjiku yakinkan di hatimu, tak akan ku berpaling hanya kau satu di hatiku, ku akan selalu di sampingmu, tak ku biarkan kau jauh, tuk selamanya ku tetap di hatimu’

Dan dari banyak lagu percintaan yang sedang marak di Indo saat ini, memang yang beriramakan slow begini jarang. Kebanyakan dinyanyikan oleh grup band cowo, makanya tak heran dulu Kangen Band ngetop karena di grup itu ada cewenya.

Dua jempol deh untuk duet BCL dan Christian ini, aku suka liriknya. Kalo melodi nya udah dari jaman dulu aku suka. Semoga aja di masa depan akan tercipta tembang tembang romantis begini yang tentunya bisa diminati oleh semua pasangan tua dan muda yang romantis.

Thursday, February 25, 2010

Di Sini Bersamaku

Tak terasa udah malam lagi, entah kenapa kok pikiran dan mimpi ku membawaku ke alam yang itu-itu lagi ya?

Sore ini aku sempat mencari tembangnya Dido yang enak yang berjudul ‘Here With Me’ yang dulu untuk pertama kalinya aku dengar di Movie ‘Love Actually’ di Natal 2003. Dan ‘Love Actually’ ini adalah movie yang terakhir aku tonton di gedung bioskop nya Jerman sana. Beberapa hari setelahnya aku terbang kembali ke tanah air untuk menghabiskan natal ku bersama keluarga setelah lebih dari 13 taon aku tak pulang waktu natal.

Bila tembang Dido ini kuputar kembali, aku selalu teringat pada salah satu scene di dalamnya, dimana Mark (yang diperankan oleh Andrew Lincoln) yang sejak awal pertemuannya sudah jato cinta pada Juliet (dimaenkan oleh Keira Knightley yang terkenal juga dari seri Pirates of Caribbeans sebagai anaknya Gubernur Swann).

Namun sayang nya Mark tidak pernah berani menyatakan perasaannya pada Juliet sampai Juliet akhirnya menikah dengan teman baeknya, Peter (dilakoni oleh Chiwetel Ejiofor).

Dan menjelang akhir movie itu, sampailah kita pada adegan di malam natal, dimana Mark mampir di rumah Juliet dengan membawa alat yang memutar musik natal, serta setumpuk karton yang bertuliskan:

- Say it Carol Singers
(karena tentunya dia tak ingin Pete mengetaui kedatangannya)
- with any luck by the next year
- I’ll be going out with one of these girls
(dan Mark menunjukkan gambar-gambar dari beberapa gadis)
- But for now let me say
- without hope or agenda
- just because it’s Christmas
- and at Christmas you tell the truth
- to me you are perfect
- and my wasted heart will love you
- until you look like this
(dan Menunjukkan gambar sebuah mayat yang sudah menjadi tengkorak)


Setelahnya, Mark mengacungkan kedua jempolnya, dan menunduk serta mulai berjalan pergi dari depan rumah Juliet. Juliet yang terharu mengejarnya, dan memberinya sebuah ciuman sebagai pengantar kepergian Mark.

Sebuah kejadian yang terasa seperti kurasakan sendiri, ketika aku harus merelakan orang yang kukasihi. Dan lucunya lagi, lirik dari tembang Dido yang sebenarnya menggambarkan suatu pengharapan, kok terasa pas ya dengan movie ini dan juga perasaan ku pada dua bulan terakhir ini. Pada saat ini pun aku bersenandung mengiringi lagunya Dido itu.. Dan semoga semua berlalu cepat bagaikan mimpi..

I didn't hear you leave
I wonder how am I still here
And I don't want to move a thing
It might change my memory

Oh I am what I am
I do what I want
But I can't hide

And I won't go
I won't sleep
I can't breathe
Until you're resting here with me

And I won't leave
I can't hide
I cannot be
Until you're resting here with me

I don't want to call my friends
For they might wake me from this dream
And I can't leave this bed
Risk forgetting all that's been

Wednesday, February 24, 2010

Camp Pria Sejati

Wah, aku baru dapat ajakan ikutan acara Camp Pria Sejati nih. Jadi tersanjung aku diperbolekan ikutan camp seperti itu, mungkin karena dianggap tergolong Pria Sejati.

Tapi apa sih Pria Sejati itu? Jujur aku tak tau dan saat ini juga tak mau tau, hehehe..

Dan tentunya ajakan ikutan acara kerohanian seperti itu seperti biasa kutolak dengan pasti. Ogah ah.. Napa ogah? Entah kenapa aku kok banyak berubah, dari seorang calon rohaniwan sejati jadul dulu, sekarang jadi orang yang rada-rada malas ikutan acara begituan.

Yang kadang kupertimbangkan itu, kenapa dalam iklan nya selalu dibilang kalo ikutan acara seperti itu, pasti sudut pandang kita bisa berubah ya?

Padahal dari segi ilmu psikologi yang sempat kupelajari berkenaan dengan hal yang berbau misionaris seperti ini, selalu dibilang, orang yang berusia 20an taon, akan sangat mudah dipengaruhi dalam hal kepercayaan/rohani nya, dan orang yang usianya sudah mencapai kepala tiga, sudah tergolong sulit untuk ‘diarahkan’.

Tapi gimana dengan orang yang sudah berkepala empat? Malahan makin mudah diatur atau bagaimana? Hmm.. sesuatu yang harus dipikirkan lebih lanjut.

Aku pribadi belon percaya, kalo hanya dengan mengikuti acara seminar atau camp seperti itu akan bisa mengubah sudut pandang orang, kalo dari dalam diri orang itu sendiri tak ada keinginan untuk berubah.

Jadi bila mana ada yang memang bisa berubah sifatnya jadi lebih baek, kukira karena memang dari awalnya dia mau berubah dan dia hanya mencari teman seperjuangan ataupun mencari arahnya saja.

Bila dikatakan, hanya dengan mengikuti kegiatan kerohanian seperti itu, kita akan dapat dikembalikan ke ajaran yang benar, aku juga tidak setuju. Karena ingat peribahasa yang mengatakan ‘ada banyak jalan menuju ke kota Roma’.

Berapa Lama Sih Satu Hari Itu

Olala, tak terasa jam dinding ku yang dibuat di jaman kumpeni sudah berdentang pertanda sudah pukul dua malam sedangkan aku masi duduk di depan computer ku dan belon bisa memejamkan mata ku. Masi banyak tugas yang harus kulakukan.

Entah kenapa kok waktu-waktu ku berlalu dengan cepat ya? Apalagi malam hari, pasti deh yang namanya jam demi jam itu berlalu tanpa aku sadari, tau-tau udah lewat tengah malam. Ini aja aku baru pulang dari doa malam. Seperti biasalah, bersyukur atas segala yang bole aku nikmati, mulai atap yang menaungi ku dari panas dan hujan, juga atas semua hidangan makanku, atas semua fasilitas yang ada seperti internet yang biarpun kadang lemot nya luar biasa, namun masi bisa dibujuk untuk menunaikan tugasnya sehingga aku masi bisa urus kebun virtual ku, mancing ikan dan tangkap tikus.

Kalo bicara tentang waktu, aku jadi teringat lagu kuno nih, judulnya What A Difference A Day Makes dari Jamie Cullum dan yang bagiku enak juga itu dari penyanyi Jazz kawakan Dinah Washington.

Diawali dengan kata-kata

‘What a diff'rence a day made
Twenty-four little hours
Brought the sun and the flowers
Where there used to be rain’

Dan didendangkan dengan iringan irama jazz yang seakan membawaku ke suatu pub yang menyuguhkan lagu-lagu berjenis jazz. Dengan didampingi dengan lilin serta segelas white wine, sungguh romantis, apalagi bila ada Mama Bear di samping ku, wadow, sungguh impian indah bagiku.

Wah kalo begitu aku malahan bisa ikutan menyanyi lanjutan lirik nya:

‘My yesterday was blue, dear
Today I'm part of you, dear
My lonely nights are through, dear
Since you said you were mine’

‘What a diff'rence a day makes
There's a rainbow before me
Skies above can't be stormy
Since that moment of bliss, that thrilling kiss’

Kapan ya impianku itu jadi kenyataan? Ah entahlah, tapi yang ada di depanku adalah setumpuk berkas yang harus aku sortir. Juga beberapa comment di facebook harus kubalas dulu. Entah kenapa kok facebook jadi dunia maya yang sangat menyenangkan bagiku sejak beberapa taon terakhir ini ya?

Yang kutau, sesorean ini aku rada ada waktu luang, ya aku gunakan untuk ketik cerita ini dan juga nimbrung ini dan itu, juga jawab telefon serta kasi nasehat ke seorang teman yang rupanya sedang dalam keadaan bingung dengan masa depannya. Wuih, tak kusangka, ternyata aku lupa telefon temanku, perihal kasi DVD berisikan tembang jadul kepadanya. Jangan-jangan nanti marah, gawat, ingatnya baru sekarang.

Na iyalah, dari magrib tadi, aku melayani telefon sampai tengah malam, bahkan ku sambi juga dengan ini dan itu, eh tau-tau udah malam. Masi mau jawab satu email, eh belon sempat, ya udahlah, sebelon bobo malam nanti aku jawab emailnya. Kasian kalo nunggu terlalu lama, maklum Papa Bear ini udah dikit uzur, jadi lamban gerakkannya.

Kuharap besok waktuku lebih banyak..

Tuesday, February 23, 2010

Mencintai dengan Sempurna

Baru aja aku ikutan nimbrung dalam diskusi mengenai hal ini dengan teman-teman lawas ku, ini aku ringkaskan lagi apa yang kusampaikan pada mereka

Begitu aku mendengar kalimat: "Belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.” aku langsung ingat pada salah satu petuah dari Mario Teguh.

Mario Teguh mengatakan di salah satu siaran nya di Metro TV, yang intinya sebagai berikut ‘mungkin dulu kita punya cita-cita tinggi, namun karena keadaan dan laen-laen, maka yang pada akhirnya kita dapatkan itu tidak seperti yang kita inginkan. Namun yang bisa kita perbuat adalah mencoba meningkatkan ‘kualitas’ nya sehingga membuat apa yang kita punya menjadi sempurna, se-sempurna apa yang kita impikan’.

Bila kita renungkan petikan kalimat tersebut, banyak yang kita bisa pelajari.

Contoh kasus 1:
aku baru-baru ini berbicara dengan seorang teman baek, dia mengatakan hal yang membuatku jadi terkejut. Dia berpendapat bahwa bagi kebanyakan janda, mereka tidak ingin menikah lagi karena mereka takut untuk ‘merawat’ suami nya yang baru, karena mereka sudah punya pengalaman itu dengan suami nya yang sebelonnya.

Pendapatku:
Tentunya hal ini sangat kontradiktif dengan petuah yang kita ketahui ‘Apa yang disebut dengan ‘Cinta Sejati’ ? Cinta yang sifatnya turun ke bawah, yakni: cinta yang tidak memikirkan untung rugi, cinta yang rela berkorban demi seseorang yang dikasihinya. Inilah cinta yg harus diusahakan dalam setiap pernikahan.’

Hmm.. mungkin karena budaya ‘ingin mendapatkan untung dari suatu pernikahan’ itulah yang membuat si janda menjadi janda? Bole jadi kan?

Contoh untung rugi secara material:
misalkan ada orang yang berpendapat, lebih baek cari orang yang kaya, karena kalo udah usia segini tentunya tak mau hidup susah karena terbebani kredit rumah lagi. Lantas keinginan mempunyai anak (yang membutuhkan biaya tidak sedikit) dengan cepat sebelon expired pun mulai menjadi pertimbangan penting. Dan tentunya untuk beberapa pasangan mereka lebih memilih jalan pintas dengan operasi Caesar karena ogah menarik nafas panjang dan mengejan (bahasa jawa nya : nge-dhen) dengan susah payah di depan para suster dan dokter di ruang persalinan.

Contoh untung rugi secara fisik:
Lebih baek naksir orang yang ganteng/cantik, karena biar kalo tua sama-sama jadi jelek nya, namun bila dulunya ganteng/cantik, paling tidak sudah dinikmati duluan semasa muda nya. Atau bila dapat orang yang udah tua, nantinya tidak sip lagi, karena kurang gagah perkasa dengan kepala botaknya dan perut buncit nya (bukan dengan dada seperti papan cuci pakean). Hmm..

Contoh kasus 2:
Kehidupan pacaran berjalan di awalnya selalu manis, karena kedua sejoli yang belon kenal terlalu baek luar dalam itu biasanya menilai dari segi luar nya dan hanya sedikit dari dalamnya (hanya sebatas ketebalan dompetnya dan semoga isi dompetnya bukan hanya uang seribuan saja seperti dompetnya tukang parkir).

Namun setelah hubungan itu dilanjut menjadi pernikahan, barulah semua mata terbuka dan mala petaka muncul. Misalkan dimulai dari hal-hal yang sederhana, seperti mungkin si suami mempunyai kebiasaan menekan tube pasta gigi dari tengah, sementara sang istri menekannya dengan cermat dari belakang. Na ya, syukur-syukur kalo dia masi gosok gigi..

Atau sepulang dari kantor, sang suami terbiasa menggeletakkan tas/koper nya sembarangan disalah satu meja yang ada dan menendang sepatunya sembarangan, sementara sang istri terbiasa untuk meletakkan segalanya dengan cermat di tempat yang memang ditentukan untuk itu.

Atau pada waktu berganti pakean, dengan santainya sang suami menggantungkan bajunya dan berganti kostum jadi Tarzan kota dan tidak berpikir kalo itu sudah saat nya dicuci. Sementara sang istri ingat, kapan saja waktu untuk mencuci pakean.

Tentunya hal ini akan berlanjut karena anak-anak mereka biasa melakukan hal yang sama seperti sang papa, karena semua kan menurun nantinya, termasuk sifat.

Pendapatku:
Kukira inilah yang dimaksud dengan ‘Belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna’.

Kesimpulannya:
Jadi pernikahan memang butuh komitmen, dan bukan hanya meninjau dari untung rugi.
Atau bila aku ingin mengutip petuah laen’Suasana hati mudah berubah, kondisi fisik semakin tua dan tidak menarik, komitmenlah yang menyelamatkan pernikahan.. Berani melakukan sebuah "tindakan” baik dalam keadaan suka maupun tidak untuk mengasihi pasangan dan mempertahankan Pernikahan yang telah Tuhan anugerahkan.’

Maka jangan sia-sia kan sedetikpun dalam kehidupan kita, dan tak ada salahnya bila secara spontan kita berpaling pada pasangan kita dan mengatakan ‘aku mencintaimu, aku akan selalu mencintaimu dari hati ku yang paling dalam dengan segenap jiwaku’

Semoga berkat Tuhan selalu melimpahi kita semua dan apa pun pilihan kita di masa lalu, baek itu dengan anugerah anak maupun tanpa anak, semua tetap bisa ‘menerima keadaan’ karena dengan memberikan ‘hati’ kita kepada seseorang, berarti kita telah memilih kesempatan yang terbaek untuk kita.

Hmm jadi ingat tembang nya Kotak Band yang judulnya Masi Cinta karena di salah satu baitnya tertulis:

Tik,.,tik,.,.tik
Waktu berdetik
Tak mungkin bisa ku hentikan
Maumu jadi mauku
Pahitpun itu ku tersenyum

Tik,.,tik,.,.tik,.,.
Air mataku
Biar terjatuh dalam hati
Mau ku tak penting lagi
Biar ku buat bahagiamu

Monday, February 22, 2010

Kampung yang Rawan – Satpam yang Malas

Woah! Kenapa ya akhir-akhir ini di kampung ku kok banyak copet nya?

Jadi teringat lagi nih sama kasus burung nya si pak RW dan kejadian seputar terjadi nya ‘pencurian’ yang aneh itu. Nah gimana tidak aneh bin ajaib, masa siang hari ada burung dibawa kabur dari gedung yang pagarnya lebih dari dua meter dan tertutup rapat, juga dan masa burung yang dibawa pergi bukannya uang atau perhiasan dll yang de facto lebih umum untuk dicuri. Burung itu semahal apapun, pasti super sulit untuk dijual kembali.

Pak Win, polisi kamtibmas ku pun tertawa ketika mendapat laporan itu. Ya siapa yang tidak ketawa, karena sangat lucu dan tidak masuk di akal sehat. Bahkan orang idiot sekalipun tau kalo itu tidak mungkin.

Aku hanya prihatin terutama pada para satpam yang dibayar dengan gaji relatif minim namun selalu disalahkan bila ada maling, copet, jambret dan rekan-rekan nya beraksi di wilayah yang berada dalam pengawasannya itu.

Memang harus aku akui, kalo tidak semua satpam itu menjalankan tugasnya dengan baek. Di RT ku saja, ada tiga satpam yang digaji setiap bulannya, lebih dari standard gaji satpam sebenarnya, namun dari tiga itu yang benar-benar bekerja menunaikan tugasnya dengan baek hanya satu, wow!

Lantas kemana yang dua lagi? Yah, itulah, yang satu orang nya rada tidak ramah, bila ketemu warga malahan buang muka pura-pura tidak melihat. Rupanya lupa dia, dia itu digaji dari mana.

Lalu yang satunya lagi, tidak tertib kata rekan-rekan nya dari RT sebelah. Kalo pas jam jaga pasti dia absen dengan segala alasan. Udah gitu bisanya cuman ngata-ngatain warga pelit kalo tak mau kasi dia sesuatu. Wah wah wah, budaya yang sudah turun temurun rupanya.

Udah gitu satpam yang ini tubuhnya tergolong montok dan dengan berat tubuh yang cukup memprihatinkan ini, juga ternyata udah berusia diatas kepala empat dan pastinya akan sangat sulit mengejar maling. Terlebih bila si maling ramping, langsing dan ringan. Kujamin pasti bila si satpam endut ini berusaha mengejarnya, akan ngos-ngos-an dan bisa-bisa pingsan di tengah jalan.

Tapi rupanya si endut ini relatif pandai, dia tau kalo dia tak akan menang lawan si maling, makanya dari dulu selalu tak pernah ada di tempat terjadinya perkara. Ada satu kejadian dimana mobil tetangga yang diparkir di depan rumah, dicongkel pintunya yang menyebabkan alarm nya berbunyi. Kontan saja sang pemilik teriak ‘maling’ namun sang satpam menolak untuk mengejarnya dengan alasan, dia sibuk menjaga rumah yang laen, padahal kenyataannya hanya duduk-duduk di pos nya.

Aku dengar cerita ini dari dia sendiri yang dengan bangga (?) menceritakannya serta menambah keterangan bahwa tetangga ku yang punya depot itu pelit orangnya, karena dia sudah sejak 10 taon jadi satpam belon pernah dikasi coba masakannya. Nah iyalah, kan orang yang punya resto atau depot itu haram hukumnya bila memberikan makanan dagangnya secara gratis.

Budaya mengatai orang laen ‘pelit’ ini adalah budaya indo yang super duper jelek dan sangat aku tentang. Apa jadinya negara ini bila mereka tidak mau belajar menerima keadaan dan tidak memulai dengan menganggap orang laen musuh bila dirinya tidak diuntungkan? Ini lah sumber dari budaya korupsi. Budaya korupsi? Nah iyalah, kan korupsi sudah membudaya, biasa dilakukan dengan kedok silahturahmi guna meningkatkan keakraban.

Yang aku heran saja, kenapa kok satpam kelas pak Ogah nya si Unyil itu tidak dipecat saja, sama si koordinator keamanan. Korman ku itu pensiunan perwira polisi dan berpangkat AKBP sebelon pensiun. Hmm..

Sunday, February 21, 2010

Pergilah Kasih

Dedikasi : Endang TS
untuk artikel nya, banyak terima kasih

=> “Sesungguhnya hatiku, ingin menahanmu, kamu jangan pergi, sesungguhnya jiwaku bisa gila jika hidup tanpamu, aku terlalu mencintaimu..”

Udah lama aku tak menulis lagi, sebetolnya sih masih, namun aku tulis bukan di blog ini. Tapi entah kenapa kok bait refrain dari tembang teranyar nya Pro-POP yang berjudul Bohong nya ini (yang lirik nya kulampirkan di atas ini) terdengar - entah kenapa - kok jadi menyayat hatiku ya?

Aku sebetolnya bukan orang yang bisa dengan mudah jato cinta ataupun suka pada orang, namun seperti yang pernah kutulis di blog ini pada Mei 2007, aku sempat jato hati pada seseorang yang senyum nya tak bisa kulupakan.

Jujur aja, aku berkenalan dengan nya di awal 2006, namun ya ada banyak kendala yang membuatku tak bisa dekat dengannya, jadi ya begini lah. Mungkin bak beruang merindukan bulan begitulah.

Baru siang tadi aku dapat kutipan dari Mahatma Ghandi dari temanku yang berbunyi: “Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.”

Lebih lanjut tertulis:
=> Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata itu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”.
Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu saja.”

Jarang memang aku jadi plagiat dan suka contek hasil karya orang, namun kelanjutan dari artikel itu sungguh mengugah hatiku sehingga aku membacanya berulang-ulang, aku sedih sendiri jadinya, aku sadar bahwa selama ini memang itulah yang kurasakan, aku mungkin tanpa sadar telah mencintainya, namun baru aja aku tau dari fesbuk nya, kalo dia udah ada yang punya.

Seakan luluh lantak deh hatiku, ketika aku membaca bait yang tentang “tiris air mata itu”.

Sejujurnya dalam 2 taon terakhir ini aku tak berusaha untuk mencarinya lagi, dan hanya berdoa dalam hatiku, minta dia bahagia, karena dulunya dia pernah mengalami dengan mantannya mirip dengan apa yang kualami sendiri dengan mantanku. Dan di rangkaian doaku akhir-akhir ini, rupanya pertanyaanku itu udah terjawab, semoga dia bahagia dengan pasangan nya.

Lebih lanjut di artikel itu tertulis:
=> “Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.“

=> “Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu. Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.“

=> “Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.”

=> “Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mau berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.”

=> “Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.”

=> “Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi. “

=> “Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping. Dan hanya dengan mendengar kata ‘Hai’ darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.”

=> “Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. Namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu, dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.”

=> “Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh. “

Ya udahlah, kira-kira semua perasaanku yang akhir-akhir ini ada padaku, tergambarkan dengan jelas dalam artikel itu, namun demikian jalan hidupku akan kulanjutkan dengan kutipan dari tembang ‘Bohong” tadi..

=> “Pergilah sayangku, janganlah menoleh padaku, aku hanya menangis bahagia, ku tak mau kau melihat air mataku. Tidakkah kau sadari, dari hari ke hari ku memujamu, memanjakanmu dengan sepenuh hati, tetapi yang terjadi hancurlah mimpi-mimpi, ku dapati dirimu telah pergi”.

Akhir kata, malam ini aku kembali keluar dari rumahku, untuk berdoa. Malam sunyi di luar, hanya suara jangkrik dan kelelawar yang kudengar. Kulihat satpam kompleks ku dari RT sebelah sedang duduk jauh disana. Dan satpam RT ku sendiri ku intip sedang tidak berada di pos nya.

Langkah kakiku membawaku kepadanya untuk sekedar bertegur sapa, dan kulihat dua orang temannya yang sedang memancing belut di selokan, seperti setiap malam bila hujan telah mengguyur bumi. Tak lama kemudian, terdengar suara sebuah motor mendekati kami, ternyata pak Win, polisi kamtibmas yang sedang berpatroli, dia menyapa ku seperti setiap malam bila kami bertemu.

Setelah bertegur sapa dengan mereka, aku pun melanjutkan langkahku sambil berdoa dalam hati: “Ya Tuhan ku, aku berterima kasih padaMu, kamu telah kabulkan doaku, dia yang kucintai telah bahagia, jaga dirinya dan limpahkan kasihMu padanya. Jangan biarkan hatinya hancur lagi seperti beberapa taon silam. Aku serahkan dirinya padamu ya Tuhan. Terima kasih.”

Dan aku kembali berdendang dalam hati: “Sesungguhnya hatiku, ingin menahanmu, kamu jangan pergi, sesungguhnya jiwaku bisa gila jika hidup tanpamu, aku terlalu mencintaimu..”