Mood : suntuk
Cuaca: cerah tak berawan
Drink : jasjus dingin
Song : 11 Januari dari Gigi
Genre : lagu pop
Tanggal : 1 Agustus 2008
Dedikasi : Suwarawati di Surabaya
Suntuk nich aku lagi suntuk. Napa? Ya itulah, tenyata masi ada juga salah satu temanku yang punya pemikiran antik dan mengarah ke egois. Benernya aku tak menyangka sih, bila dia punya pemikiran demikian, karena aku telah menganggapnya bahwa pemikirannya mestinya sudah modern, karena dia lama tinggal di luar negeri, sama dengan aku.
Tapi ya, aku mesti akui, hari ini aku sangat kecewa padanya. Tapi mau apa lagi? Kadang kita tak bisa tau atau menyangka, bila ada dari teman kita yang sifatnya ternyata tak sesuai dengan yang kita bayangkan. Padahal kita merasa sudah mengenalnya sejak lama.
Dan di dalam situasi seperti ini, reaksiku jelas sama, dari dulu juga begitu. Aku langsung menegurnya. Aku bukan orang yang memendam rasa dendam atau semacamnya, tapi aku adalah orang yang explosiv yang berpendapat, jika sudah ya sudah.
Mungkin lebih baek begitu daripada orang yang menahan amarahnya di dalam hatinya berlama-lama. Seperti aku dulu pernah bahas setaon yang lalu di blog ku ini, waktu membahas film komedi Anger Management. Mungkin lebih baek orang extrovert yang kalo ada masalah langsung marah daripada orang yang introvert yang meledaknya di kemudian hari.
Tapi dampak dari suatu permasalahan seperti itu lho, bisa buat aku bete seharian. Maksudku tentunya bukan bete yang artinya beol terus. Hehehe. Tapi aku sangat bersyukur, hari ini aku ada Suwarawati, teman lawas ku yang mau sependapat dengan aku. Ya, kadang-kadang memang menyenangkan bila kita punya teman seperti dia.
Jujur aja, mungkin karena profesinya sebagai event organizer itu yang membuatnya mengerti duduk permasalahannya. Untunglah. Bila saja semua teman-teman ku seperti dia, maka akan sangat mudah untuk menyelenggarakan acara ini dan itu, hehehe…
Benernya bukan hanya dia sih yang mau mengerti, masi ada Belina, Ratna Kencanawati dan Elly tentunya, hehehe. Tapi Suwarawati adalah orang yang pertama sore ini berkomunikasi denganku dan kita membahasnya lebih dahulu. Bole percaya atau tidak, ngobrol sama dia ini bisa membuat orang jadi lupa makan dan mandi. Hehehe. Ngocehnya sih sekitar dua jam-an, tapi di saat magrib, dimana aku biasa nonton sinetron Suami-Suami Takut Istri, hehehe.
Tapi tak apalah, asik juga sih ngoceh dengannya, hehehe… thank you Suwara…
Saturday, August 2, 2008
Wednesday, July 30, 2008
Pemadaman Bergilir
Mood : berfikir
Cuaca: cerah
Drink : teh jasmin
Song : Salah dari Lobow
Genre : lagu pop
Tanggal : 29 Juli 2008
Dedikasi : ---
Ada pengumuan akan diadakan “Pemadaman Bergilir“ untuk daerah Surabaya, wah wah wah, mati lampu lagi. Payah deh. Gimana sih PLN ini?
Katanya PLTU nya tak ada supply batubara karena penyuplai batubara nya ogah kasi barang tanpa dibayar. Wadow, bagaimana nih manajemen nya PLN, kok hobinya selalu merugikan penduduk yang rajin membayar rekening listrik saja? Aneh khan, padahal bila kita sendiri membayar tepat waktu, maka kita juga berharap bila layanan dari PLN nya sendiri juga bisa seperti saat ini atau syukur-syukur bisa ditingkatkan.
Orang memang tidak melihat, kenapa PLN bisa menunggak pembayaran pembelian batubara, padahal orang goblok juga tau, kalo barang tidak dibayar ya artinya supply barang baru tidak bisa datang lagi. Mungkin juga yang bertugas di bagian pembelian dan pembayaran itu orang-orang jawa, karena orang jawa terkenal paling suka menunggak. Nah kalo mereka menungggak sehingga pembangkit listrik mereka tidak bisa dioperasikan, siapa yang rugi? Ya masyarakat.
Aku pribadi tidak percaya kalo PLN tidak punya uang, kemungkinan besar sih mereka biarkan uang itu di dalam bank untuk dibungakan dan mereka bisa korupsi dari bunganya. Ini masalah yang serius yang harus dipikirkan baek-baek untuk pengembangan pertumbuhan ekonomi di negeri ini. Maklum di jaman modern, semua industri khan menggantungkan diri kepada PLN.
Apalagi di saat BBM dinaekkan harganya oleh pemerintah tanpa menghiraukan jeritan dan tangisan rakyat kecil. Bahkan pakar-pakar ekonomi pun sudah me-wanti-wanti pemerintah untuk menundah kenaekan harga BBM, karena masalah yang dihadapi oleh rakyat kecil sudah sangat banyak.
Mulai dari konversi Minyak Tanah ke Gas LPG yang tidak mulus jalannya, sampai kepada kenaekan semua harga bahan pangan. Kalo begini terus, aku sendiri juga heran, kenapa tidak ada demo lagi? Padahal harga minyak bumi di dunia sudah anjlok tajam?
Yang paling lucu, aku teringat ada anggota parlemen yang berusaha meyakinkan masyarakat kalo kualitas minyak bumi mentah kita itu sangat tinggi. Padahal yang benar adalah sebaliknya. Minyak Bumi Mentah Indonesia ini sangat muda usianya, jadi tidak sangat berharga bila dijual dan diolah saat ini. Paling tepat ya dibiarkan dulu, untuk beberapa puluh taon kedepan, baru disedot. Namun era Soeharto lah yang memulai menyedotannya.
Yaitulah, akhirnya bangsa ini tergantung dari harga minyak bumi yang ditawarkan di pasar bursa dan rakyatnya ikutan menderita. Lucu ya bila diingat, Indo ini adalah negara anggota OPEC penghasil minyak bumi, namun rakyatnya sendiri kekurangan minyak tanah, padahal minyak tanah bukanlah hasil terbaek dari penyulingan minyak bumi, hehehe. Ya, mungkin tingkat kebodohan masyarakatlah yang saat ini dimanfaatkan oleh pemerintah. Salah sendiri kenapa memilih pejabat-pejabat itu untuk membodohi semua orang, hehehe...
Kurasa sudah saatnya bagi kita semua untuk berpikir ulang...
Mengenai Pemadaman Bergilir tadi, aku sudah siap. Lilin, korek api, lampu darurat dan batere cadangan sudah kusiapan. Jadi Pemadaman Bergilir sudah kuantisipasi, walau aku berharap kalo PLN bisa bertindak rasional dan tidak memadamkan listrik di tempat tinggalku, karena di sekitarku hanyalah perumahan penduduk biasa dan banyak rumah kosong. Tak ada untungnya bagi PLN bila mereka memadamkan listrik di daerah ku, hehehe, lebih baek di pusat-pusat perbelanjaan di pusat kota sana, karena penghematan yang mereka peroleh akan lebih banyak lagi.
Cuaca: cerah
Drink : teh jasmin
Song : Salah dari Lobow
Genre : lagu pop
Tanggal : 29 Juli 2008
Dedikasi : ---
Ada pengumuan akan diadakan “Pemadaman Bergilir“ untuk daerah Surabaya, wah wah wah, mati lampu lagi. Payah deh. Gimana sih PLN ini?
Katanya PLTU nya tak ada supply batubara karena penyuplai batubara nya ogah kasi barang tanpa dibayar. Wadow, bagaimana nih manajemen nya PLN, kok hobinya selalu merugikan penduduk yang rajin membayar rekening listrik saja? Aneh khan, padahal bila kita sendiri membayar tepat waktu, maka kita juga berharap bila layanan dari PLN nya sendiri juga bisa seperti saat ini atau syukur-syukur bisa ditingkatkan.
Orang memang tidak melihat, kenapa PLN bisa menunggak pembayaran pembelian batubara, padahal orang goblok juga tau, kalo barang tidak dibayar ya artinya supply barang baru tidak bisa datang lagi. Mungkin juga yang bertugas di bagian pembelian dan pembayaran itu orang-orang jawa, karena orang jawa terkenal paling suka menunggak. Nah kalo mereka menungggak sehingga pembangkit listrik mereka tidak bisa dioperasikan, siapa yang rugi? Ya masyarakat.
Aku pribadi tidak percaya kalo PLN tidak punya uang, kemungkinan besar sih mereka biarkan uang itu di dalam bank untuk dibungakan dan mereka bisa korupsi dari bunganya. Ini masalah yang serius yang harus dipikirkan baek-baek untuk pengembangan pertumbuhan ekonomi di negeri ini. Maklum di jaman modern, semua industri khan menggantungkan diri kepada PLN.
Apalagi di saat BBM dinaekkan harganya oleh pemerintah tanpa menghiraukan jeritan dan tangisan rakyat kecil. Bahkan pakar-pakar ekonomi pun sudah me-wanti-wanti pemerintah untuk menundah kenaekan harga BBM, karena masalah yang dihadapi oleh rakyat kecil sudah sangat banyak.
Mulai dari konversi Minyak Tanah ke Gas LPG yang tidak mulus jalannya, sampai kepada kenaekan semua harga bahan pangan. Kalo begini terus, aku sendiri juga heran, kenapa tidak ada demo lagi? Padahal harga minyak bumi di dunia sudah anjlok tajam?
Yang paling lucu, aku teringat ada anggota parlemen yang berusaha meyakinkan masyarakat kalo kualitas minyak bumi mentah kita itu sangat tinggi. Padahal yang benar adalah sebaliknya. Minyak Bumi Mentah Indonesia ini sangat muda usianya, jadi tidak sangat berharga bila dijual dan diolah saat ini. Paling tepat ya dibiarkan dulu, untuk beberapa puluh taon kedepan, baru disedot. Namun era Soeharto lah yang memulai menyedotannya.
Yaitulah, akhirnya bangsa ini tergantung dari harga minyak bumi yang ditawarkan di pasar bursa dan rakyatnya ikutan menderita. Lucu ya bila diingat, Indo ini adalah negara anggota OPEC penghasil minyak bumi, namun rakyatnya sendiri kekurangan minyak tanah, padahal minyak tanah bukanlah hasil terbaek dari penyulingan minyak bumi, hehehe. Ya, mungkin tingkat kebodohan masyarakatlah yang saat ini dimanfaatkan oleh pemerintah. Salah sendiri kenapa memilih pejabat-pejabat itu untuk membodohi semua orang, hehehe...
Kurasa sudah saatnya bagi kita semua untuk berpikir ulang...
Mengenai Pemadaman Bergilir tadi, aku sudah siap. Lilin, korek api, lampu darurat dan batere cadangan sudah kusiapan. Jadi Pemadaman Bergilir sudah kuantisipasi, walau aku berharap kalo PLN bisa bertindak rasional dan tidak memadamkan listrik di tempat tinggalku, karena di sekitarku hanyalah perumahan penduduk biasa dan banyak rumah kosong. Tak ada untungnya bagi PLN bila mereka memadamkan listrik di daerah ku, hehehe, lebih baek di pusat-pusat perbelanjaan di pusat kota sana, karena penghematan yang mereka peroleh akan lebih banyak lagi.
Tuesday, July 29, 2008
Satu Lagi Salah Kaprah Di Istilah Handphone
Mood : hepi
Cuaca: cerah
Drink : teh jasmin
Song : Janjimu Seperti Fajar dari Nikita
Genre : lagu pop
Tanggal : 28 Juli 2008
Dedikasi : pembuat headset
Jaman sekarang siapa sih yang kenal istilah Headset? Paling juga istilah yang lebih populer adalah Handsfree. Namun sebenarnya kedua istilah itu memang ada, hanya saja mengacu kepada dua alat elektronik (dalam hal ini perangkat tambahan untuk hape) yang berbeda.
Headset adalah perangkat audio yang berfungsi sebagai earphone dan sekaligus sebagai microphone. Dan perangkat earphone serta microphone itu dihubungkan dengan kabel. Ini berbeda dengan Handsfree. Handsfree adalaha perangkat yang sama namun tanpa kabel dan biasanya adalah perangkat bluetooth yang dipake di mobil-mobil. Di luar negeri, mengemudi sambil menelefon itu dilarang dan ancaman hukumannya adalah pencabutan surat ijin mengemudi serta keharusan untuk mengikuti tes untuk orang idiot. Ya jelaslah, bila sudah dilarang namun tetap dilanggar, apalagi membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang laen, itu namanya orang idiot. Hehehe... tentunya semua ini tidak berlaku di Indo, karena disini khan semua orang suka melanggar hukum, apalagi penegak hukumnya biasa terima sogokan juga, hehehe...
Nokia sudah membantu banyak di dalam penomeran seri dari perangkat-perangkatnya. Misalnya headset selalu memiliki seri HS (perhatikan saja di headset kita bila headset kita itu ori). Sedangakan untuk handsfree ada sendiri, yaitu yang berseri HF. Namun ya karena pengucapan handsfree lebih mudah ketimbang headset untuk lidah orang Indo, maka istilah handsfree lebih populer, padahal itu salah kaprah dan sayangnya orang Indo sangat sulit untuk dibetulkan di lafal pengejaannya, tapi ya salah sendirilah, hehehe. Aku jadi teringat istilah “supply” di “power supply” yang mestinya dibaca supplai, namun banyak dibaca “saplei” oleh orang-orang idiot itu, hehehe. Apa kata penyanyi dari grup legendaris Air Supply bila mereka disebut dengan istilah “Er sapplei”? hehehe… wah bisa-bisa mereka tidak mau manggung di sini lagi, hehehe…
Ada satu tips lagi, bila kita sering ngobrol lama, lebih baek kita cari hape yang prosesor nya lebih cepat. Maklum semua hape CDMA khan biasanya menjadi panas karena proses mengkode dan men-dekode yang dilakukan prosesornya itu yang menguras tenaga.
Dan hape merk Nokia itu hanya menang nama saja, tapi hape Nokia biasanya hanya diperlengkapi dengan prosesor yang lambat (untuk memaksimalkan keuntungan). Maka kalo kita mau beli hape yang tidak cepat menjadi panas, ya beli saja hape merk Motorola yang (saat ini) prosesornya sedikit lebih modern dan cepat dalam hitungan MHz nya ketimbang merek Nokia, Samsung atau yang laennya.
Karena kondisi hape yang memanas itu kurang baek untuk tangan atau telinga kita, maka aku anjurkan untuk memakai “earphone“ atau istilah tepatnya itu headset dan bukan handsfree. Hehehe... semoga bermanfaat...
Cuaca: cerah
Drink : teh jasmin
Song : Janjimu Seperti Fajar dari Nikita
Genre : lagu pop
Tanggal : 28 Juli 2008
Dedikasi : pembuat headset
Jaman sekarang siapa sih yang kenal istilah Headset? Paling juga istilah yang lebih populer adalah Handsfree. Namun sebenarnya kedua istilah itu memang ada, hanya saja mengacu kepada dua alat elektronik (dalam hal ini perangkat tambahan untuk hape) yang berbeda.
Headset adalah perangkat audio yang berfungsi sebagai earphone dan sekaligus sebagai microphone. Dan perangkat earphone serta microphone itu dihubungkan dengan kabel. Ini berbeda dengan Handsfree. Handsfree adalaha perangkat yang sama namun tanpa kabel dan biasanya adalah perangkat bluetooth yang dipake di mobil-mobil. Di luar negeri, mengemudi sambil menelefon itu dilarang dan ancaman hukumannya adalah pencabutan surat ijin mengemudi serta keharusan untuk mengikuti tes untuk orang idiot. Ya jelaslah, bila sudah dilarang namun tetap dilanggar, apalagi membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang laen, itu namanya orang idiot. Hehehe... tentunya semua ini tidak berlaku di Indo, karena disini khan semua orang suka melanggar hukum, apalagi penegak hukumnya biasa terima sogokan juga, hehehe...
Nokia sudah membantu banyak di dalam penomeran seri dari perangkat-perangkatnya. Misalnya headset selalu memiliki seri HS (perhatikan saja di headset kita bila headset kita itu ori). Sedangakan untuk handsfree ada sendiri, yaitu yang berseri HF. Namun ya karena pengucapan handsfree lebih mudah ketimbang headset untuk lidah orang Indo, maka istilah handsfree lebih populer, padahal itu salah kaprah dan sayangnya orang Indo sangat sulit untuk dibetulkan di lafal pengejaannya, tapi ya salah sendirilah, hehehe. Aku jadi teringat istilah “supply” di “power supply” yang mestinya dibaca supplai, namun banyak dibaca “saplei” oleh orang-orang idiot itu, hehehe. Apa kata penyanyi dari grup legendaris Air Supply bila mereka disebut dengan istilah “Er sapplei”? hehehe… wah bisa-bisa mereka tidak mau manggung di sini lagi, hehehe…
Ada satu tips lagi, bila kita sering ngobrol lama, lebih baek kita cari hape yang prosesor nya lebih cepat. Maklum semua hape CDMA khan biasanya menjadi panas karena proses mengkode dan men-dekode yang dilakukan prosesornya itu yang menguras tenaga.
Dan hape merk Nokia itu hanya menang nama saja, tapi hape Nokia biasanya hanya diperlengkapi dengan prosesor yang lambat (untuk memaksimalkan keuntungan). Maka kalo kita mau beli hape yang tidak cepat menjadi panas, ya beli saja hape merk Motorola yang (saat ini) prosesornya sedikit lebih modern dan cepat dalam hitungan MHz nya ketimbang merek Nokia, Samsung atau yang laennya.
Karena kondisi hape yang memanas itu kurang baek untuk tangan atau telinga kita, maka aku anjurkan untuk memakai “earphone“ atau istilah tepatnya itu headset dan bukan handsfree. Hehehe... semoga bermanfaat...
Monday, July 28, 2008
Batere Terkuat
Mood : hepi
Cuaca: cerah
Drink : teh jasmin
Song : Janjimu Seperti Fajar dari Nikita
Genre : lagu pop
Tanggal : 27 Juli 2008
Dedikasi : pembuat BLD-3
Akhirnya, ya akhirnya aku beli batere untuk Nokia 6585 ku, hehehe. Lama sudah handphone ku itu menemaniku, mulai dari desember 2005 sampai sekarang ya kira-kira ada tiga puluh bulanan. Dengan rekor life timer yang lebih dari seribu lima ratus jam pembicaraan, jadi rata-rata lima puluh jam sebulan, batere BLD-3 ku itu sungguh luar biasa. Hehehe...
Aku bandingkan dengan batere BL-5C ku yang kupasang di handphone GSM ku, wah dalam dua taon pasti deh sudah harus dibuang, padahal BL-5C khan kapasitas nya lima puluh persen lebih tinggi ketimbang BLD-3. Memang sih ditinjau dari segi lamanya pembicaraan untuk telefon, BLD-3 yang hanya mampu bertahan maksimal seratus menit itu kalah jauh dibandingkan dengan BL-5C yang bisa mencapai lebih dari dua ratus jam. Namun entah kenapa ya, BL-5C itu di dalam penggunaannya kok bisa kalah dengan BLD-3, padahal sama-sama terbuat dari Lithium-Ion?
Anhe juga? Kupikir apa karena BLD-3 itu masi buatan Eropa Timur, dalam hal ini Republik Cekoslowakia? Sedangkan BL-5C ku itu buatan China dan Japan? Hehehe. Payah deh kalo memang hanya tergantung dari kualitas kontrol di di negara-negara itu, hehehe...
Paling tidak aku tak tau, gimana itu bisa terjadi. Tapi yang penting aku hepi karena tidak harus lebih awal membeli batere hape baru. Mahal sih jaman sekarang. Daripada beli yang tidak ori, aku lebih memilih yang ori. Bukan apa-apa sih, hanya saja, siapa yang bisa menjamin, kalo yang tidak ori itu tidak bisa meledak tiba-tiba? Hehehe, bukan nakut-nakutin, tapi sayang handset nya (baca: handphone) khan dalam hal ini?
Tapi yang jelas aku baru membuang satu BL-5C karena sudah hamil. Hamil itu yang kumaksud, menjadi besar ditinjau dari segi fisiknya. Karena reaksi kimia yang ada di dalamnya sudah banyak yang irreversibel sehingga mereka menjadi menggumpal di dalamnya. Dan itu pula yang nantinya akan mengakibatkan ledakan dari batere.
Dan batere BLD-3 ini yang cikal bakal aku buang. Namun karena kondisi kehamilannya belon tua, hehehe, maka dia kujadikan batere cadangan dulu, maklum khan PLN sudah woro-woro untuk mengadakan pemadaman bergilir, sejak manajemen mereka kacau balau itu, sehingga merugikan masyarakat luas. Sehingga semua batere cadangan harus sudah diisi penuh (atau paling tidak dua pertiganya, karena kondisi penuh di batere yang tidak digunakan untuk waktu yang lama malah bisa membuat bahan-bahan kimia di dalamnya mengalami “kematian“ karena “kebekuan kimia“) dan lebih sering digilir, supaya amannya.
Kembali ke life time dari batere handphone. Paling tidak bisa kita perhatikan sendiri bila waktu pembicaraan kita makin lama makin singkat karena batere abis dan kita terpaksa makin sering mengisi ulang batere, nah itu lah tanda-tanda kalo life time dari batere kita sudah hampir mendekati masa-masa koit.
Ada rules of thumbs yang mengatakan, kalo batere Lithium Ion itu bisa di-recharge sampai lima ratus kali. Ada benarnya sih itu, tapi hanya berlaku untuk batere yang fisiknya seperti batere handphone atau batere telefon yang laen dan biasanya tidak berlaku untuk batere jenis AAA, AA maupun Batere Mono. Karena batere berseri A ini pembuatannya banyak yang diproses secara “keliru“ (tercium lagi nich pemaksimalan keuntungan dari perusahaan pembuatnya), dan oleh karenanya biasa nya hanya mampu di-recharge sampai seratus kali. Jadi jangan heran bila kita mempunyai batere yang cepat melemah kondisinya, hehehe...
Di BLD-3 ada terdapat satu lagi indikator yang diletakkan disamping interface kontak. Dia itu berupa sebuah strip warna merah di tengah yang makin lama akan makin melebar. Bila seluruh permukaan indikator sudah dipenuhi warna merah muda, itu tandanya batere kita sudah hampir tamat. Tapi sayang sekali, indikator seperti itu sudah lama ditiadakan di batere-batere yang baru.
Dari kemasan BLD-3 yang baru kubeli, aku baru tau kalo batere itu juga digunakan di beberapa handset lama seperti Nokia 2100, 3200, 3300, 6220, 6610, 6610i, 7250 dan 7250i. Pantas saja batere BLD-3 termasuk mudah dicari dipasaran dan harganya lumayan terjangkau untuk kantong setiap pengguna ponsel.
Aku bersyukur deh punya batere yang lumayan awet itu, semoga batere baruku itu juga bisa bertahan sampai tiga puluh bulan dengan masa terbang lebih dari seribu lima ratus jam lagi, hehehe...padahal bodi dari handphone ku sudah cacat dimana-mana karena seringnya jatoh, hehehe... ohya, sering jatoh itu juga tidak baek untuk batere lho, tapi efeknya tidak se-negativ bila handphone kita yang jatoh dan pecah, hehehe...
Cuaca: cerah
Drink : teh jasmin
Song : Janjimu Seperti Fajar dari Nikita
Genre : lagu pop
Tanggal : 27 Juli 2008
Dedikasi : pembuat BLD-3
Akhirnya, ya akhirnya aku beli batere untuk Nokia 6585 ku, hehehe. Lama sudah handphone ku itu menemaniku, mulai dari desember 2005 sampai sekarang ya kira-kira ada tiga puluh bulanan. Dengan rekor life timer yang lebih dari seribu lima ratus jam pembicaraan, jadi rata-rata lima puluh jam sebulan, batere BLD-3 ku itu sungguh luar biasa. Hehehe...
Aku bandingkan dengan batere BL-5C ku yang kupasang di handphone GSM ku, wah dalam dua taon pasti deh sudah harus dibuang, padahal BL-5C khan kapasitas nya lima puluh persen lebih tinggi ketimbang BLD-3. Memang sih ditinjau dari segi lamanya pembicaraan untuk telefon, BLD-3 yang hanya mampu bertahan maksimal seratus menit itu kalah jauh dibandingkan dengan BL-5C yang bisa mencapai lebih dari dua ratus jam. Namun entah kenapa ya, BL-5C itu di dalam penggunaannya kok bisa kalah dengan BLD-3, padahal sama-sama terbuat dari Lithium-Ion?
Anhe juga? Kupikir apa karena BLD-3 itu masi buatan Eropa Timur, dalam hal ini Republik Cekoslowakia? Sedangkan BL-5C ku itu buatan China dan Japan? Hehehe. Payah deh kalo memang hanya tergantung dari kualitas kontrol di di negara-negara itu, hehehe...
Paling tidak aku tak tau, gimana itu bisa terjadi. Tapi yang penting aku hepi karena tidak harus lebih awal membeli batere hape baru. Mahal sih jaman sekarang. Daripada beli yang tidak ori, aku lebih memilih yang ori. Bukan apa-apa sih, hanya saja, siapa yang bisa menjamin, kalo yang tidak ori itu tidak bisa meledak tiba-tiba? Hehehe, bukan nakut-nakutin, tapi sayang handset nya (baca: handphone) khan dalam hal ini?
Tapi yang jelas aku baru membuang satu BL-5C karena sudah hamil. Hamil itu yang kumaksud, menjadi besar ditinjau dari segi fisiknya. Karena reaksi kimia yang ada di dalamnya sudah banyak yang irreversibel sehingga mereka menjadi menggumpal di dalamnya. Dan itu pula yang nantinya akan mengakibatkan ledakan dari batere.
Dan batere BLD-3 ini yang cikal bakal aku buang. Namun karena kondisi kehamilannya belon tua, hehehe, maka dia kujadikan batere cadangan dulu, maklum khan PLN sudah woro-woro untuk mengadakan pemadaman bergilir, sejak manajemen mereka kacau balau itu, sehingga merugikan masyarakat luas. Sehingga semua batere cadangan harus sudah diisi penuh (atau paling tidak dua pertiganya, karena kondisi penuh di batere yang tidak digunakan untuk waktu yang lama malah bisa membuat bahan-bahan kimia di dalamnya mengalami “kematian“ karena “kebekuan kimia“) dan lebih sering digilir, supaya amannya.
Kembali ke life time dari batere handphone. Paling tidak bisa kita perhatikan sendiri bila waktu pembicaraan kita makin lama makin singkat karena batere abis dan kita terpaksa makin sering mengisi ulang batere, nah itu lah tanda-tanda kalo life time dari batere kita sudah hampir mendekati masa-masa koit.
Ada rules of thumbs yang mengatakan, kalo batere Lithium Ion itu bisa di-recharge sampai lima ratus kali. Ada benarnya sih itu, tapi hanya berlaku untuk batere yang fisiknya seperti batere handphone atau batere telefon yang laen dan biasanya tidak berlaku untuk batere jenis AAA, AA maupun Batere Mono. Karena batere berseri A ini pembuatannya banyak yang diproses secara “keliru“ (tercium lagi nich pemaksimalan keuntungan dari perusahaan pembuatnya), dan oleh karenanya biasa nya hanya mampu di-recharge sampai seratus kali. Jadi jangan heran bila kita mempunyai batere yang cepat melemah kondisinya, hehehe...
Di BLD-3 ada terdapat satu lagi indikator yang diletakkan disamping interface kontak. Dia itu berupa sebuah strip warna merah di tengah yang makin lama akan makin melebar. Bila seluruh permukaan indikator sudah dipenuhi warna merah muda, itu tandanya batere kita sudah hampir tamat. Tapi sayang sekali, indikator seperti itu sudah lama ditiadakan di batere-batere yang baru.
Dari kemasan BLD-3 yang baru kubeli, aku baru tau kalo batere itu juga digunakan di beberapa handset lama seperti Nokia 2100, 3200, 3300, 6220, 6610, 6610i, 7250 dan 7250i. Pantas saja batere BLD-3 termasuk mudah dicari dipasaran dan harganya lumayan terjangkau untuk kantong setiap pengguna ponsel.
Aku bersyukur deh punya batere yang lumayan awet itu, semoga batere baruku itu juga bisa bertahan sampai tiga puluh bulan dengan masa terbang lebih dari seribu lima ratus jam lagi, hehehe...padahal bodi dari handphone ku sudah cacat dimana-mana karena seringnya jatoh, hehehe... ohya, sering jatoh itu juga tidak baek untuk batere lho, tapi efeknya tidak se-negativ bila handphone kita yang jatoh dan pecah, hehehe...
Sunday, July 27, 2008
Kunjungan Kejutan
Mood : hepi
Cuaca: cerah
Drink : cleo, air mineral beroksigen
Song : 11 Januari dari Gigi
Genre : lagu pop
Tanggal : 26 Juli 2008
Dedikasi : Oey Se Liep dan Vennyta
Hari yang cerah nich, tiba-tiba saja suara bel rumah berbunyi. Waktu kujenguk tak taunya Vennyta dan Se Liep yang datang. Betapa kagetnya aku, karena setauku Se Liep yang tinggal di Balikpapan itu sedianya baru akan muncul di pertengahan Agustus menurut jadwal. Tapi lho kok, sekarang sudah nongol?
Tapi tak apalah, kejutan itu sangat menyenangkan bagiku. Rupanya Se Liep sudah tak tahan dan kangen pada Vennyta nya yang rencananya akan dinikahi dan diboyong ke Balikpapan, hehehe...iya itulah virus cinta, hehehe, maklum ajalah, aku sendiri khan juga sudah pernah mengalaminya, hehehe...
Ceritanya itu, saking kengennya Se Liep dia jadi nekat nongol lagi di Surabaya (walau dia semestinya menjaga toko sepedanya di Balikpapan) dan ingin kembali menjalin kasihnya dengan sang pujaan hati, hehehe. Dan lucunya itu, Se Liep sangat ingin mempunyai foto berdua dengan Vennyta, tapi Vennyta menolak. Tapi kita khan tak kalah akal, di suatu kesempatan, bila mereka berhasil difoto bersamaan, walau tak berdekatan, maka dengan bantuan Photoshop pasti mereka berdua bisa disatukan, hehehe. Tunggu waktu saja.
Tapi bagus begitulah, Make Love Not War kata the Beatles. Hehehe. Tapi kejutan hari ini benar-benar membuat aku jadi hepi. Apalagi ditambah dengan kunjungan mendadak dari adekku dan familinya. Mereka mampir dan mau memandikan anak kembarnya, wuih, jadi tambah hepi aku hari ini. Maklum juga dah lama tidak ketemu sama ponakan kembarku yang mengemaskan itu, hehehe...
Kedua ponakan kembarku itu makin lama makin lucu saja. Sekarang mereka sudah pandai ngoceh. Bahkan iparku juga cerita kepadaku, kalo anaknya itu sudah bisa menegur mamanya sendiri, hehehe. Ya itulah namanya perkembangan. Aku juga teringat kepada ponakanku yang satunya lagi. Sewaktu dia berusia tiga taon, dia juga pandai berbicara.
Memang aku sadar sekarang, punya ponakan kembar itu hepinya dobel juga. Khan bukan hanya satu yang bisa digodain, tapi ada dua. Apalagi mereka sudah bisa bersaing sekarang, yang ini minta digendong dan yang laennya juga minta digendong. Tapi paling suka kalo mereka cium, wah sepertinya benar-benar tulus deh, hehehe, bahkan dengan segala kekuatan mereka mendorong mukanya ke pipi orang yang dicium. Hehehe... sunggguh membuatku menjadi kangen berat bila lama tak berjumpa, hehehe...
Cuaca: cerah
Drink : cleo, air mineral beroksigen
Song : 11 Januari dari Gigi
Genre : lagu pop
Tanggal : 26 Juli 2008
Dedikasi : Oey Se Liep dan Vennyta
Hari yang cerah nich, tiba-tiba saja suara bel rumah berbunyi. Waktu kujenguk tak taunya Vennyta dan Se Liep yang datang. Betapa kagetnya aku, karena setauku Se Liep yang tinggal di Balikpapan itu sedianya baru akan muncul di pertengahan Agustus menurut jadwal. Tapi lho kok, sekarang sudah nongol?
Tapi tak apalah, kejutan itu sangat menyenangkan bagiku. Rupanya Se Liep sudah tak tahan dan kangen pada Vennyta nya yang rencananya akan dinikahi dan diboyong ke Balikpapan, hehehe...iya itulah virus cinta, hehehe, maklum ajalah, aku sendiri khan juga sudah pernah mengalaminya, hehehe...
Ceritanya itu, saking kengennya Se Liep dia jadi nekat nongol lagi di Surabaya (walau dia semestinya menjaga toko sepedanya di Balikpapan) dan ingin kembali menjalin kasihnya dengan sang pujaan hati, hehehe. Dan lucunya itu, Se Liep sangat ingin mempunyai foto berdua dengan Vennyta, tapi Vennyta menolak. Tapi kita khan tak kalah akal, di suatu kesempatan, bila mereka berhasil difoto bersamaan, walau tak berdekatan, maka dengan bantuan Photoshop pasti mereka berdua bisa disatukan, hehehe. Tunggu waktu saja.
Tapi bagus begitulah, Make Love Not War kata the Beatles. Hehehe. Tapi kejutan hari ini benar-benar membuat aku jadi hepi. Apalagi ditambah dengan kunjungan mendadak dari adekku dan familinya. Mereka mampir dan mau memandikan anak kembarnya, wuih, jadi tambah hepi aku hari ini. Maklum juga dah lama tidak ketemu sama ponakan kembarku yang mengemaskan itu, hehehe...
Kedua ponakan kembarku itu makin lama makin lucu saja. Sekarang mereka sudah pandai ngoceh. Bahkan iparku juga cerita kepadaku, kalo anaknya itu sudah bisa menegur mamanya sendiri, hehehe. Ya itulah namanya perkembangan. Aku juga teringat kepada ponakanku yang satunya lagi. Sewaktu dia berusia tiga taon, dia juga pandai berbicara.
Memang aku sadar sekarang, punya ponakan kembar itu hepinya dobel juga. Khan bukan hanya satu yang bisa digodain, tapi ada dua. Apalagi mereka sudah bisa bersaing sekarang, yang ini minta digendong dan yang laennya juga minta digendong. Tapi paling suka kalo mereka cium, wah sepertinya benar-benar tulus deh, hehehe, bahkan dengan segala kekuatan mereka mendorong mukanya ke pipi orang yang dicium. Hehehe... sunggguh membuatku menjadi kangen berat bila lama tak berjumpa, hehehe...
Subscribe to:
Posts (Atom)