Semalam aku dengar kabar dari temanku (laki-laki) yang menceritakan kalo salah satu teman ku sedang berupaya merayu salah satu temannya. Lucunya itu, kalo selisih usia antara temanku dan sang idolanya itu mencapai 13 taon sehingga temanku itu katakanlah bernama A (bukan nama sebenarnya) merasa perlu untuk mengaku berusia tiga taon lebih muda dari usianya sekarang.
Bagaimana aku tidak ngakak, setelah mendengar beritu begitu. Usaha memperkenalkan diri sebagai lebih muda itu sebenarnya ada pertanda bahwa yang bersangkutan tidak pede alias percaya diri. Atau juga karena yang bersangkutan itu sadar bahwa dengan usianya yang sebenarnya dia tidak ingin ditolak oleh cewe idamannya.
Masalahnya dimana sih? Mudah saja, itu pasti karena si A mendambakan cewe yang usianya masi muda belia, sehingga mudah dibujuk untuk menikahi dirinya yang sudah renta. Memang secara psikologis sebenarnya beda usia yang jauh, adalah kurang bagus.
Namun apa daya bila sang pria sudah memasuki usia 40 taon ke atas, sedangkan para dokter kandungan menganjurkan agar semua wanita telah melahirkan anak pertamanya sewaktu sang wanita masi berusia dibawah 30 taon, untuk mengindari berbagai macam komplikasi yang akan muncul selama proses kehamilan, seperti risiko keguguran yang lebih tinggi, kemungkinan cacat fisik maupun mental dan inteligen yang akan di derita oleh sang anak dan berbagai macam masalah yang dapat timbul di kemudian hari.
Nah tentang hal ini pernah aku ulas lengkap di blog ku tiga taon yang silam, maka aku tidak akan menulisnya kembali di sini, namun melanjutkan cerita lucu tadi itu, sebagai kenangan yang membuatku ngakak abis.
Nah siang ini, secara kebetulan si A menelefonku untuk mengajakku datang ke acara kumpul-kumpul yang sedianya akan dilaksanakan pada akhir bulan di salah satu resto milik teman kami. Lalu aku nyeletuk ke A, aku bilang, ‘wah aku dengar kok katanya dirimu sedang melakukan pedekate ke seorang cewe, tapi aku dengarnya kamu mengaku kalo usiamu baru sekian’.
Kudengar nada kagetnya di sambungan telefon ku, tapi dengan sigap dan lucu dia membela diri, bahwa dirinya baru seusia cewe yang dikejarnya. Nah lho, itu kan sama dengan pengakuan, hahaha..
Penasaran dia mengejar penjelasan dariku, tentang darimana aku tau. Tapi aku ketawa dan menambahkan bahwa aku tidak percaya kalo dia itu tidak gentleman dan bahkan mau berbohong demi mendapatkan perhatian seorang wanita. Dan aku juga menegaskan aku tidak percaya kalo dia bukan orang yang percaya diri terhadap wanita.
Wah sudah tentu dia tersindir luar biasa. Nah ya, semoga aja laen kali dia bisa memikirkan kembali strategi dan teknik pendekatannya ke seorang wanita. Kan malu kalo suatu hari nanti ketauan. Tapi kadang seorang wanita memang lebih senang ditipu pria kalo urusan yang satu ini. Sedangkan sang pria biasa punya dalih manis ‘iya, itu kan terpaksa aku lakukan agar aku tidak kehilangan dirimu’. Hahahaha..
Tapi kalo mau dipikir lagi, misalkan si A berhasil mendapatkan si wanita nya, dan wanita nya bersedia untuk menikah dengan si A. Bagaimana komentar orang tua si wanitanya, bila tau anak gadis nya dipinang seorang oom-oom yang sudah berkepala empat?
Duh pasti lucu deh, bila kita bayangkan kita adalah orang tua gadis itu, apakah kita akan ijinkan anak gadis kita menikah dengan seorang yang beda usia nya jauh dari usia anak gadis kita?