Friday, June 1, 2007

Waktu Istirahat

Mood : santai
Cuaca: panas dan berawan
Snack : konidin strongmitn lozenges
Song : interlude dari Acoustic Mood
Genre : melow/slow
Tanggal : 30 Mei 2007

Dedikasi : -


Tak terasa sudah tanggal 30 ya hari ini, sudah 26 hari aku menorehkan coretan-coretanku ke internet di waktu senggangku. Ya, benernya sih memang dari jaman dulu hobiku itu menulis. Sudah dari kecil aku mempunyai buku harian. Bila kubaca lagi halaman-halamanku dulu itu, aku selalu mempunyai kenangan tersendiri. Tapi karena kesibukan yang aku punyai setelah itu, jadinya aku semakin jarang menulis lagi.

Dulu sih aku pernah menulis juga di internet, membuat design homepage sendiri dan sebagainya, tetapi pada akhirnya aku hanya ingin menulis tanpa diribetin dengan format dan laen sebagainya. Untuk bisa menulis sesuatu cerita apalagi cerita tentang diri sendiri ataupun teman, kita membutuhkan banyak waktu dan ketenangan hati. Ketenangan hati hanya bisa diperoleh bila kita terbebas dari segala emosi jiwa.

Menulis selalu berarti lebih, karena semua panca indera kita ikut aktiv didalamnya, otak kita ikut berpikir mengarang alur cerita yang kita ingin ceritakan, telinga kita yang dibuai dengan irama musik misalkan juga ikut ambil bagian dalam mengarahkan cerita, mata kita yang memperhatikan hasil tulisan kita juga kadang mengisyaratkan untuk koreksi ataupun memerintahkan otak kita untuk mengubah suatu susunan karangan, hidung kita akan berusaha bernafas dengan teratur, karena kalo nafas kita tersengal-sengal bole dijamin kalo hasil ketikan kita salah semua. Jari jemari kita akan menari-nari di atas tuts keyboard kita dengan harmonis nya. Sementara sikap duduk kita juga mempengaruhi peredaran darah di dalam tubuh kita. Jika kita tidak duduk dengan ergonomi yang tepat, maka kita akan merasakan kepenatan sekujur tubuh kita.

Memang mengarang tidaklah mudah bagi banyak orang, tetapi belajar untuk mengarang berart belajar untuk memaksakan diri kita untuk menjadi relax. Seperti juga meditasi, mengarang itu bisa membuat kita menjadi hepi dan terlepas dari segala sesuatunya di sekeliling kita. Kita ada dalam dunia kita sendiri, dunia yang ingin kita ceritakan pada pembaca kita. Dunia yang kita design secara apik baek dengan emosi maupun tanpa emosi.

Dengan bercerita dan mengarang cerita, hati kita bisa jadi lebih tenang, sama seperti curhat gitu. Hanya aja kita harus ingat, kalo pembaca kita bisa siapa saja. Jadi kita harus pandai-pandai merangkai kata-kata kita sehingga semuanya tidak terlalu mencerminkan diri kita ataupun membongkar identitas diri kita yang tidak perlu diketahui oleh orang laen.

Ada karangan yang bisa menyentuh hati seseorang, tetapi tidak berarti bagi yang laen, ada juga yang bisa menyentuh hati banyak orang tapi malah menyinggung hati seseroang. Kekuatan kata-kata hendaknyalah kita sadari selalu penulis sebuah blog yang terbuka untuk umum. Karena bisa aja seorang penulis blog itu ber cerita tentang produk tertentu dan memuji-mujinya ataupun menghina produk tertentu. Tapi itu semua sifat nya sangat subyektiv dan hendaknyalah dimengerti seperti itu.

Pendapat segelintir orang tidak pernah bersifat representativ untuk pendapat banyak orang, tetapi karena tidak mungkin mengumpulkan banyak pendapat umum, maka kita harus menerima pendapat segelintir orang yang dijual sebagai pendapat seluruh bangsa. Mengetaui hal itu, aku selalu berusaha untuk tidak mengikutkan pendapatku terhadap produk-produk tertentu di ceritaku, selama itu tidak terlalu perlu untuk membantuku menggambarkan apa yang aku mau ceritakan.

Setelah bersenang hati sambil menulis dan menikmati tembang-tembang yang menarik selama beberapa hari ini, akhirnya aku memutuskan untuk melakukan jeda sejenak, nanti bulan Juni aku lanjutkan lagi coretan-coretanku ini. Masalahnya ya itu, aku tidak internetan setiap hari jadi mungkin aja aku tidak bisa mengupdate blog ku besok tanggal 31 Mei, sehingga coretanku akan dimuat sebagai kategori cerita di bulan Juni, hehehe…juga lagian aku lagi mau santai sejenak, karena tanggal 1 Juni khan ada perayaan Waisak di Indonesia, jadi ya santai dululah malamnya, hehehe…

Tembang Interlude yang dimaenkan oleh Acoustic Mood ini memang bisa membuat kita menjadi melow, tapi tergantung dari penyanyinya, ada yang menyenandungkannya dengan cepat tetapi ada yang menyenyikannya dengan lebih lambat. Yang kutau itu, kalo melodi ini biasanya diajarkan kepada siswa siswi yang belajar bermaen piano, karena disini kita bisa berlatih memaenkan chord nya dengan lebih lancar. Tapi ga pentinglah itu semua, yang penting kita bisa menikmati suatu tembang dan mungkin pula merasakannya sambil terlena. Tembang ini dulu juga sangat berarti bagiku, sejenak setelah aku bole memulai hari-hari indahku bersama Emylia. Dan tembang ini juga tembang yang tepat untuk memulai waktu jeda…

Time is like a dream (waktu itu seperti mimpi)
and now, for a time, you are mine (dan sekarang adalah waktunya, dimana kamu adalah milikku)
let's hold fast to the dream (lekas pegang mimpi kita erat-erat)
that tastes and sparkles like wine (yang terasa dan berkilau bagaikan wine)

Who knows (siapa yang tau)
if it's real (jika ini kenyataan)
or just something we're both dreaming of (atau sesuatu yang kita berdua impikan)
what seems like an interlude now (apa yang sekarang terlihat bagaikan waktu istirahat)
could be the beginning of love (mungkin jadi awal dari kisah kasih)

Loving you (mencintaimu)
is a world that's strange (adalah segalanya yang ajaib)
so much more than my heart can hold (lebih banyak dari yang bisa ditahan oleh hatiku)

Loving you (mencintaimu)
makes the whole world change (membuat dunia berubah)
Loving you (mencintaimu)
I could not grow old (ku tak bisa menjadi tua)

no, nobody knows (tak, tak seorangpun yang tau)
when love will end (kapan kasih akan berakhir)
So till then, sweet friend (sehingga sampai saat itu, temanku yang manis)

Time is like a dream (waktu itu seperti mimpi)
and now, for a time, you are mine (dan sekarang, untuk sementara waktu, kamu adalah milikku)
let's hold fast to the dream (lekas pegang mimpi kita erat-erat)
that tastes and sparkles like wine (yang terasa dan berkilau bagaikan wine)

Who knows (siapa yang tau)
if it's real (jika ini kenyataan)
or just something we're both dreaming of (atau sesuatu yang kita berdua impikan)
what seems like an interlude now (apa yang sekarang terlihat bagaikan waktu istirahat)
could be the beginning of love (mungkin jadi awal dari kisah kasih)

what seems like an interlude now (apa yang sekarang terlihat bagaikan waktu istirahat)
could be the beginning of love (mungkin jadi awal dari kisah kasih)
what seems like an interlude now (apa yang sekarang terlihat bagaikan waktu istirahat)
could be the beginning of love (mungkin jadi awal dari kisah kasih)