Thursday, March 11, 2010

Serpihan Hati

Siang tadi, kebetulan aku dengar di radio ada yang mutar tembang nya Utopia yang berjudul Serpihan Hati. Aku kenal tembang yang satu ini bukan hari album nya ‘Indah’ namun dari salah satu sinetron di sore hari di salah satu televisi swasta.

Ceritanya itu aku yang sebenarnya tidak senang nonton sinetron, satu dua taon silam, waktu menyalakan pesawat televisi untuk menonton siaran berita sore hari, tiba-tiba mendengar tembang ini mengalun keluar dari speakernya, dan karena corak melodi nya slow dan suara penyanyinya relatif khas karena sedikit melengking. Aku yang memang salah satu penggemar musik unik, jadi ikutan nonton deh episode itu hanya karena aku ingin dengar tembang itu menjelang penayangan iklan dan pada akhir serinya saja.

Tujuanku sebenarnya mengetaui judul tembang tersebut, dan biasanya dengan cara mencatat bunyi liriknya, aku bisa dapat judulnya dengan cara tanya ke oom ku. Tentunya oom ku itu (oom Google) buka praktek nya di internet 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu, tanpa harus antri, asal koneksi cepat saja, kita bisa dapat pelayanannya dalam tempo yang super kilat.

Cerita singkatnya itu, sinetron itu menggambarkan keluarga yang terdiri atas suami, istri dan masing-masing satu anak laki dan satu anak perempuan. Entah kenapa kok waktu aku nonton itu sudah bercerai, yang anak lakinya ikutan ayahnya sementara anak perempuannya ikut ibunya.

Ya namanya berasal dari satu keluarga, sang anak laki dan perempuan itu masi berhubungan baek, walaupun orang tuanya sudah bermusuhan. Kedua anak ini punya keinginan agar orang tuanya rujuk kembali, dan berusaha dengan segala macam cara namun selalu aja gagal.

Lucunya itu mereka digambarkan tinggal bersama di dalam sebuah rumah yang besar dan tepat di tengahnya ditandai adanya pemisahan wilayah. Di sana tinggal seorang pembantu yang harus melayani kedua keluarga itu. Ceritanya konyol sih, karena dari salah paham kan biasanya bisa dibuat cerita humor yang lucu, yang berhasil membuatku menyisihkan waktu seminggu untuk nonton kisah sinetron yang mengingatkanku pada tembang ‘Serpihan Hati’ tersebut.

Begitu ceritanya, aku sempat duduk manis sambil makan malam selama seminggu, untuk menonton beberapa episode dari sinetron yang kalo tak salah judulnya sama dengan tembang dari Utopia yang divokali oleh Pia Fellini yang lahir pada tanggal 20 Desember 30 taon silam tersebut.

Awal mulanya aku tak tau kalo grup ini bernama Utopia, karena Utopia kan adalah grup band amerika pimpinan Todd Rundgren yang terkenal karena mengusung corak progresif rock yang dan merekam karya-karya sip mereka antara taon 1973 sampai 1986. Grup ini mirip dengan grup The Beatles karena melakukan rotasi posisi vokalis nya dalam semua albumnya.

Dan nyatanya sukses dapat diraih grup ini karena menggunakan nama yang sama dengan grup yang sangat terkenal itu. Grup ini menjadi terkenal karena lirik karya mereka yang semestinya biasa saja bisa terdengar tidak biasa. Dengan mengandalkan lantunan suara melankolis dari Pia Fellini yang merupakan anak pertama dan cewe satu-satunya dari lima bersaudara itu, hasil karya seni dari grup yang digawangi oleh Pia Fellini (vokal/gitar), Indra (bass), Dodo (gitar), dan Tommy (drum) sempat beberapa kali dilirik oleh pembuat sinetron di Indo.

Dan menariknya lagi, grup ini dari info yang kudapat, sempat bongkar pasang anggotanya karena mereka meninggal. Seperti gitaris Husni yang meninggal di taon 2008 karena serangan jantung dan basis Rano yang meninggal karena kapal nya karam. Sementara itu Iwan mantan drummer nya masi hidup dan bahkan sudah ke tanah suci.

Yang aku bisa dengar dari beberapa album dari Utopia yang laris manis ini kebanyakan warna musik nya sama saja, tidak berbeda. Semua melankolis dan rock feminis dan bercerita tentang rasa sakit hati, keterpurukan, kesepian dan cinta. Walau dari apa yang kudengar, mereka ingin berubah haluan keluar dari jalur melankolis seperti yang selama ini mereka komposisikan.

Contohnya tembang ‘Serpihan Hati’ yang diaransemen berversi balada ini membuat tembangnya semakin terdengar mengiris hati. Tentunya pas sekali orang yang lagi menderita batinnya. Coba aja baca liriknya ini..

dimatamu aku tak bermakna
tak punyai arti apa-apa
kau hanya inginkanku saat kau perlu
tak pernah berubah..

kadang ingin kutinggalkan semua
letih hati menahan dusta
diatas pedih ini aku sendiri
selalu sendiri...

serpihan hati ini kupeluk erat
akan kubawa sampai kumati
memendam rasa ini sendirian
ku tak tau mengapa
aku tak bisa melupakanmu...

kupercaya suatu hari nanti
aku akan merebut hatimu
walau harus menunggu sampai ku tak mampu
menunggumu lagi...