Oke, tentunya orang akan bertanya-tanya padaku apakah aku ingin menggunakan Android. Jawabannya adalah ‘ya’. Tapi bila aku ditanya apakah aku akan segera membeli perangkat Android, maka jawabannya adalah tunggu dulu. Kenapa? Karena saat ini memang semua aplikasi Android misalkan dari Samsung Apps digratiskan, namun untuk mendonlotnya kan kita harus bayar biaya per kilobytes nya, jadi itung-itung sama saja.
Hal itu juga terjadi dulu dengan ponsel Nokia yang ditambahi keterangan ‘comes with musics’ yang mengijinkan kita mendonlot berragam lagu secara gratis dari Ovi Store (toko online dari Nokia). Yang jadi pertanyaan tentunya bukannya apakah kita tidak ingin mendonlotnya, namun berapa biaya per kilobyte nya bila kita mendonlotnya.
Tentunya Android ini sangat berbeda secara prinsip dengan ponsel yang laennya. Karena biasa di ponsel laennya, pihak vendor sudah ‘mengisi’ ponsel tersebut dengan aplikasi yang relatif banyak dan esensial. Namun di Android ini tentunya ada banyak godaan, karena pengguna diijinkan mencari sendiri aplikasi yang pas untuk dirinya.
Misalkan kita ambil contoh aplikasi ‘Mini Diary’. Nah aplikasi jenis ini ada terdapat banyak sekali di toko online Android, tinggal kita yang menentukan. Tepat di sini mulailah kebingungan kita.
Hal ini tentu nya sama dengan bila kita mengunjungi toko aplikasi Getjar yang juga menawarkan beberapa jenis dari aplikasi nya secara cuma-cuma. Pada kunjungan pertama pastilah kita bingung bila kita tidak mempunyai referensi apapun juga. Kita akan bertanya-tanya apa yang kita harus donlot dan apa yang bagus dan pas untuk kita.
Nah hal seperti ini juga akan terjadi di toko Android, karena tergolong relatif baru dan belon banyak resensi (baca: penilaian) tentang itu. Karena biar bagaimanapun juga, yang bisa kita lakukan adalah mengandalkan penilaian orang terhadap suatu produk.
Bila aku dulu sempat ragu dengan keputusan apakah akan membeli perangkat blekberi, namun untuk jenis Android ini sebenarnya aku lebih merasa pasti. Pasti ingin memiliki maksudku, karena terbukti Android menawarkan kebebasan yang absolut bagi penggunanya untuk mempersonalisir perangkatnya dan juga ditinjau dari kemampuannya, nantinya perangkat ini akan sejajar dengan perangkat iPhone.
Tentunya nama besar dimiliki oleh iPhone dan disusul oleh BB, namun jangan lupa, pihak Nokia pun sudah mulai membangun server untuk fasilitas Push-Email seperti yang dipunyai oleh pihak pembuat BB, dan Nokia membangunnya secara lokal dan memulainya di India, dimana terdengar isu pemblokiran fasilitas BB karena alasan keamanan nasional.
Nah mari kita liat ke depannya, bagaimana perkembangan ponsel pintar seperti itu. Aku sendiri untuk sementara karena sudah memiliki Sony Ericsson ku yang juga dilengkapi dengan sistem operasi Symbian dan juga fasilitas BB connect, merasa cukup untuk saat ini. Paling tidak, tipe nya juga sudah tipe hybrid yaitu terlengkapi dengan layar sentuh dan juga keypad.