Meliat dari spesifikasi yang ditawarkan Froyo (Android versi 2.2), dimana kemampuan sistem operasi tersebut telah didukung oleh flash, maka aku hanya terpikir satu kata saja: iPad.
Ya, iPad pada waktu peluncurannya di awal taon ini ternyata diumumkan tanpa dukungan dari Adobe Flash. Makanya banyak orang yang sempat menjadi skepsis, karena di dunia internet sekarang Flash bole dikata mendominasi aplikasi dan bisa dibilang belon mempunyai saingan yang berarti di bidang animasi dan real time streaming.
Karena kemampuannya tersebut, maka banyak online games yang menggunakan fasilitas flash tersebut, walau di dalam kritiknya flash memang terbukti lambat data transfer nya dan juga terkenal sangat membutuhkan bandwidth yang cukup besar, sehingga untuk pengguna yang koneksi internetnya tidak cepat atau hanya mempunyai limited bytes dalam kontraknya akan sangat kesulitan untuk menggunakannya.
Nah bila ditinjau dari kritik yang juga dilontarkan pihak pembuat iPad tersebut, maka besar harapan dari publik ini kemudian di alat canggih yang berbasiskan Android.
Alangkah indahnya bila nantinya ke depan, perangkat Android baek yang berbentuk perangkat genggam maupun perangkat tablet seperti iPad bisa membuka blokade monopoli dari perangkat pintar buatan Apple.
Sayangnya dari apa yang aku liat, faktor harga lah yang nantinya sangat menentukan. Karena sekarang ini perangkat milik Apple ternyata dijual dengan harga yang sedikit lebih tinggi ketimbang perangkat Android.
Dan dari pengamatan tersebut dan membandingkannya dengan perangkat Apple, aku kok meliat sulitnya perangkat Android mendobrak donimasi Apple, maklum kalah nama dalam hal seperti ini dan kemungkinan besar juga masi kalah dalam jumlah hardware yang mendukung keberadaan perangkat Android.
Namun, bila aku optimistis, nantinya setelah perangkat Android ini ngetop, maka tak akan diragukan lagi, bilamana banyak orang yang sekarang ini menyukai sistem operasi Symbian yang notabene banyak digunakan oleh Nokia dan Sony Ericsson akan berpaling ke Android. Yang jelas, pihak Sony Ericsson sendiri sudah mulai melirik Android dan menawarkan perangkatnya dengan harga yang bisa bersaing dengan perangkat buatan pabrikan laennya.
Mari kita tunggu untuk satu dua taon ke depan, apakah akan segera hadir perangkat tablet mirip iPad yang menggunakan basis sistem operasi Android. Hal ini tentunya didukung karena Android dari awal mulanya memang dikembangkan untuk jenis perangkat berlayar sentuh, seperti kita juga meliatnya dalam implementasi di perangkat Sony Ericsson Xperia 10 yang dijual dengan harga 5.5 juta saat ini dan juga perangkat Samsung Galaxy S yang sedianya akan mempenetrasi pasar di sini dengan 10 ribu unit pertama dan akan ditawarkan dengan harga murah meriah 6.5 juta dan garansi penggratisan semua aplikasi yang ditawarkan oleh toko aplikasi Samsung yang bernama ‘Samsung Apps’.