Secara kebetulan aku membaca tulisan tentang ‘BlackBerry Autism: A worldwide phenomenon’ dari Stanley Bing, seorang kolumnis dari majalah Fortune dan penulis dari banyak buku tentang bisnis dan terkenal karena kebijakannya, seperti juga karena humor nya yang tajam yang dapat digolongkan sebagai humor hitam.
Nah sejak tanggal 17 September 2007, Stanley Bing sudah memprediksi :
‘It may be, in the future, that there will be two types of people: the wired and the unwired. The first will quite literally be just that, outfitted with subcutaneous nano-filiments and micro-implants that make pocket devices unnecessary and render each person a walking bluetooth pod.
The second group will have made the conscious decision NOT to join that new subspecies of homo sapiens, choosing instead to concentrate on the sapiens aspect of their makeup than their electronically enhanced counterparts.’
Hebat luar biasa Stanley Bing ini, terutama sejak kesulitan di tahap awal dari pemasaran perangkat jenis Blackberry ini karena perangkat jenis ini dulu di awal 2000an tidak terlalu digemari orang, karena dianggap berpenampilan jebrak, tombol dalam keypadnya banyak, dan layarnya gede.
Namun sepuluh taon kemudian, dimana era internet sudah tidak bisa dipisahkan lagi dari kehidupan kita, apalagi kemudian didukung dengan berkembangnya situs seperti Friendster di taon 2003 dan diikutin dengan booming dari Facebook di taon 2008, maka kehidupan ‘tanpa terkabel’ atau ‘unwired’ seperti kata Stanley Bing tak dapat kita bayangkan.
Bagus juga ciptaan para ahli fisika partikel di Eropa 40 taon silam tersebut, karena dulu jaringan yang digunakan untuk mengirim data dari akselerator partikel ke computer para periset itu, kini bukan hanya digunakan oleh para ilmuwan, namun juga kaum muda mudi sampai kepada kakek-kakek dan nenek-nenek.
Nah iyalah, di facebook ku aja, aku ada gandeng dengan seorang nenek berusia 70 taon dari Australia yang masi gemar maen game dan selalu memberikan nasehatnya kepada kita semua melalui statusnya ‘be kind to each other’. Lucu juga bila dibaca, namun aku harus bilang ‘very nice indeed’.
Nah kehidupan kita pun juga berjalan terus, bila aku sudah mengenal internet sejak taon 1992 dan sudah aktif di dunia internetan ini lebih dari satu dasawarsa, maka ada banyak juga manusia laen atau ‘homo sapiens’ menurut Stanley Bing yang dulunya belon terlalu mengenal dunia maya ini.
Dan akhirnya dengan didukung keberadaan perangkat murah dan dapat membawa sebagian orang menjadi ‘wired homo sapiens’, maka booming dari perangkat jenis blackberry ini dapat dimengerti. Dan hal itu dikarenakan teknologi dari blackberry net saja yang menjadi pelopor.
Tapi tentunya dunia bisnis tidak tinggal diam. Produsen perangkat komunikasi genggam nomer satu di dunia, Nokia, tidak mau ketinggalan dan meluncurkan jaringan OVI. Kelebihan jaringan OVI ini akan aku ulas besok.
Maklumlah dunia dan terutama dunia bisnis tak pernah tidur, seperti ditulis oleh Stanley Bing dalam blog nya:
‘the world goes on when you are in the sky, sleeping and driving so please don't try to alter it, business was here before you and will be here when you're long gone, enjoy the journey and look around, the girl/boy of your dreams or a perfect network opportunity may just pass you by otherwise.’
Sebagai penutup, karena dalam tulisannya yang aku kutip pertama tadi, Stanley Bing mengatakan kalo grup kedua yang tidak terkoneksi dengan sebutan ‘sapiens’ maka konsekuensinya adalah grup yang pertama yang terkoneksi itu harus disebut dengan ‘homos’. Paling tidak begitu lah komentar dari Rebecca di Philadelphia, PA yang diposting pada tanggal 17 September 2007 pukul 1:10 pm
'Waiting for the knee-jerks and the flamers, who'll read the end of the article and assume that, since you referred to the non-wired types as focusing on the "sapiens" aspect, then you must be calling the wired types "homos."