Ini bagian ketiga dari seriku, dan kali ini aku akan mengulas sedikit tentang service dari Ovi itu sendiri. Karena tidak banyak orang yang tau apa itu Ovi, walau pemberitaan di surat kabar nasional sini mulai santer sejak service Ovi ini mulai dibuka luas untuk publik sejak 28 Agustus 2008, jadi tepat setaon setelah diperkenalkan di Go Play Event di London sebelonnya.
Fasilitas Ovi yang saat ini sudah digunakan oleh hampir dua juta pengguna, memang tergolong sebagai service yang relatif baru bila dibandingkan dengan service dari google yang sudah digunakan oleh lebih dari 350 juta pengguna di seluruh dunia.
Bole jadi hal itu dikarenakan service dari Ovi ini sedikit lebih lamban dibandingkan dengan service dari google. Namun tidak kalah menariknya, Ovi juga menawarkan hampir semua service yang dimiliki oleh google, seperti ovi mail, ovi maps, ovi calendar, ovi contact (phonebook), ovi files dengan kapasitas penyimpanan 10 GB, ovi share sebagai tempat untuk berbagi foto dengan kapasitas tak terbatas. Namun ovi memiliki service yang setauku belon dimiliki oleh google, yakni ovi store yang mirip dengan AppleStore dan juga ovi musics.
Dari trend itu semua, bisa kita baca, nantinya dunia perkomputeran kita akan berkembang ke arah penggunaan perangkat pribadi untuk akses ke internet, dan penyimpanan data pribadi kita ke situs online seperti itu.
Bahkan bila kita perhatikan perkembangan operating system terbaru dari google yang dikenal sebagai Google Chromium OS dan telah dirilis sebagai open source OS alias gratisan, itu OS isinya hanya fasilitas untuk akses ke internet, terutama akses ke semua service dari google.
Bayangkan dunia yang berubah menjadi dunia online. Nantinya kita tidak perlu cari software bajakan ataupun membeli software dengan mahal. Yang kita butuhkan hanya perangkat kerasnya (baca: hardware) dan membayar service akses ke internetnya saja. Karena semua software disediakan gratis di internet oleh penyedia service dan kita bebas menggunakannya. Lalu penyedia service lah yang membayar lisensi ke perusahaan perangkat lunaknya (baca: software) dan mendapatkan keuntungannya dari iklan yang dipasang di halaman mereka.
Jadi pengguna hanya perlu menggunakan tanpa bayar, dengan balasan kita mendapatkan iklan. Maklum juga, bisnis iklan untuk ke depannya bole di kata sangat cerah. Karena semua ingin produk atau jasa mereka lebih dikenal masyarakat, sehingga penyedia jasa maupun produsen tidak akan sungkan mengeluarkan banyak biaya untuk iklan.
Dan dari pembayaran iklan itulah, nantinya penyedia jasa software akan mendapat upahnya dan dunia kita bebas dari para pembajak software. Nah ya, paling tidak itu lah bayangan masa depan dari dunia maya dan dunia perkomputeran. Dan semoga saja bisa jadi kenyataan, karena itu berarti bagi kita yang membayar mahal untuk software yang kita gunakan, suatu hari nanti malahan bisa menghemat biaya dan tidak perlu ngomel bila kita harus kembali membayar produk update nya untuk memuktahirkan software yang telah kita punyai.