Saturday, February 27, 2010

Going To The Chapel

Dedikasi : Budi dan Inneke semoga langgeng

Wah hebat, heboh dan hebring, ada kabar menarik rupanya dari kedua temanku yang pernah aku bantuin perkenalannya. Ceritanya sih lucu juga, kok sepertinya ada seperti dugaan awal gitu, sebelon semuanya terungkap

Kemaren kan aku kerja ronda tulis laporan dan beberapa email serta tulis blog ku, nah itu, malam itu aku tidur pukul tiga dini hari dan bangun nya udah jam delapan urus ini dan itu. Sekitar pukul setengah dua belas siang, cape deh, dan aku pun melangkah lunglai ke arah ranjang dan bantal guling ku. Mencium baunya udah cukup buat aku ngantuk dan tertidurlah aku pulas sampai terbangun kembali pukul satu siang. Maklumlah hari ini kan kebetulan hari libur nasional, makanya rada santai.

Nah aku mimpi siang itu, di mimpinya itu aku berada dalam suatu pesta yang mirip dengan pesta pernikahan dimana aula nya itu terdiri atas dua tingkat. Anehnya lagi, di sana teman-teman sekolahku muncul dan herannya juga ada teman cewe ku yang dulunya pernah dekat denganku di perantauan beberapa dekade silam.

Terbangun aku sambil termangu, apa ya artinya, kan mimpi kata orang juga bunganya orang tidur, walaupun tak jarang juga banyak petunjuk atau wangsit yang disampaikan lewat mimpi.

Sore harinya aku sempat bicara dengan teman SMP ku tentang acara gathering dan sejenisnya, karena memang ada rencana akan diadakan acara reunian untuk teman SMP, kan reuni SMA udah dua taon silam. Aku kira mungkin mimpi ku itu merupakan wangsit bahwa kira-kira acara reunian itu seperti itu.

Rada malaman aku ngobrol satu dua jam dengan teman dekatku yang mondok di Jakarta, aku cerita tentang mimpiku padanya dan jadi mikir, apa ya artinya dari mimpiku itu. Dia juga tak bisa mengartikan mimpiku, maklum bukan tukang ramal. Aku juga belon pernah mimpi hal demikian, terus terang saja.

Malaman lagi, waktu ketemuan dengan teman wanita ku, aku sempat ditegur olehnya dan dia menyalahkan aku karena aku tak mau menikahi nya (dengan mas kawin seperangkat alat makan tentunya), nah ya, gimana mau menikahnya? Lagi tak mungkin dan tak siap mas kawin nya gitu lho. Dan dia bilang dia udah punya pacar sekarang. Nah okelah, ‘fine fine’ aja kan? Anggap aja tidak jodo.

Malam berlalu, tiba-tiba aku teringat, harus menelefon salah satu temanku yang udah sangat lama tidak aku telefon, mau sekedar ‘say hello’. Si bapak yang satu ini selalu menganggap nomer nya lebih cantik dari nomer ku, makanya dia ngomel kalo dia telefon dan aku tak sempat angkat, hehehe.

Usut punya usut setelah membahas ini dan itu, aku iseng tanya padanya, gimana kapan rencana tunangannya. Terkejut aku kemudian ketika dia menjawab, ‘lagi cari orang pintar untuk tentukan tanggal tunangannya’.

Hups, aku nyaris terguling dari kursi ku yang udah kempes bantalannya karena diduduki beruang satu kuintal. Astaganaga bonar, aku terkejut, ini beneran toh? Wao, luar biasa! Serasa seabad aku menunggu perkataan itu dari mulutnya, sampai aku harus mengkonfirmasinya sampai empat kali, karena kukira aku udah ngantuk dan tidak konsen lagi sama apa yang kudengar.

Akhirnya si bapak yang relatif santai dan super slow seperti siput ini, berani juga melamar gadis pujaan hatinya sebelon dunia kiamat. Wah mimpi apa ya? Mimpi?

Aha! Aku jadi teringat pada mimpiku, itu lah arti dari mimpiku, seorang teman lawas ku akan menikah. Sip.. sip.. sip.. rakus Mode ON, aku bakalan bisa makan kue tunangannya, nyam.. nyam.. nyam.. hahaha..

Setelah cerita ini dan itu serta membagi pengalaman dan pengetauan yang kupunya dalam hal itu, aku juga coba telefon calonnya yang kukenal dengan baek pula. Tapi karena si calon mempelai wanita rupanya sibuk, jadi telefon ku tak diangkatnya. Ya udah coba lagi deh ngebel nya, pemaksaan dot com. Tapi ternyata juga sia-sia rupanya. Ya udah pasang pengumuman ‘wanted’ aja.

Malam udah larut dan ketika aku hendak keluar rumah untuk doa malam sebentar, eh telefon bututku berbunyi krang-kring-krong pertanda ada panggilan masuk. Dan ternyata temanku yang ku ‘wanted’ dengan ‘reward’ sebuah kompyang (makanan khas Surabaya yang terkenal sebagai alat bantu perusak gigi).

Dan aku pun menginterogasinya (bak seorang korlap (koordinator lapangan) parkir sedang menanyai calon juru parkir baru) apakah benar ada kabar gembira itu. Dan sambil nyengir kuda rupanya dia membenarkan.

Wah hebat, hebat pasti sibuk deh kedua sejoli ini mempersiapkan segalanya untuk melepas masa lajang mereka dan aku biarkan mereka sendiri dulu, sampai pada hari H nya dimana aku (semoga saja) dapat kiriman sebungkus kue pertunangan mereka.

Untuk itu aku ingat lagu keren untuk pernikahan, yang dulu juga ingin ku pake sendiri untuk acara pernikahanku. Biarlah aku juga ikutan hepi, maka aku tulis disini lirik dari tembang Dixie Cup yang Going To The Chapel atau Chapel of Love itu karena sangat cocok sekali untuk kedua pasangan ini.

Spring is here
The sky is blue
(whoa-whoa-whoa)
Birds all sing
As if they knew
Today's the day
We'll say I do
And we'll never be lonely anymore
Because we're

Goin' to the chapel and we're
Gonna get married

Bells will ring
The sun will shine
(whoa-whoa-whoa)
I'll be his and
He'll be mine
We'll love until
The end of time
And we'll never be lonely anymore
Because we're

Goin' to the chapel and we're
Gonna get married