Monday, August 2, 2010

Mulai Membaca

Membaca adalah tindakan yang sangat mudah untuk dilakukan oleh kaum yang tidak buta aksara. Namun di usia ku yang sudah menua ini, kegiatan membaca itu sudah menjadi sangat berkurang. Okelah membaca koran sudah pasti aku lakukan, kan kisahnya hanya singkat-singkat saja, tapi membaca novel apalagi membaca novel kriminal itu sungguh menjadi hal yang membosankan.

Aneh juga ya, bila di masa muda aku gemar membaca, namun di masa tuaku, ternyata membaca satu novel karangan Agatha Christie aja kadang membutuhkan waktu berbulan-bulan. Bahkan sampe tidak sadar, aku selalu membaca bab terakhirnya dulu untuk tau siapa pelakunya baru mulai membaca dari awalnya. Hahaha, maka tak heran bila minat membacaku udah luntur.

Usiaku belon ada lima puluh taon, tapi mungkin juga, menulis lebih mengasikkan daripada membaca. Itu buku yang sedang aku baca berjudul ‘Sad Cypress’ atau dalam bahasa Indo nya disebut dengan ‘Mawar Tak Berduri’ yang ditulis oleh Agatha Christie di usianya yang ke lima puluh. Tepatnya di taon 1940 dia menulis dan buku tersebut diterjemahkan untuk pertama kalinya ke dalam bahasa Indo 46 taon kemudian.

Kisahnya menarik seperti biasa. Kisah dari detektif Belgia Hercule Poirot yang dulu aku sering menonton movie nya dan bahkan sampai taon 2008 BBC masi memproduksi beberapa seri dari movie Agatha Christie tersebut. Sayangnya belon masuk ke Indo.

Sejak aku muda, aku sebenarnya juga tergugah untuk menulis, setelah banyak membaca buku anak-anak karya Enyd Blyton dan kemudian buku Agatha Christie yang pertama yang sempat kubaca semasa di kelas enam SD adalah buku ’Pembunuhan Atas Roger Ackroyd’.

Buku ini ditulis oleh Agatha Christie di usianya yang ke 36 dan merupakan buku pertama yang diterbitkan oleh William Collins dengan detektif yang sama. Walau bukan buku yang pertama dengan kisah detektif Hercule Poirot yang terkenal membujang sampai akhir hayatnya, yang diceritakan dalam kisah ‘Tirai’ yang diterbitkan di taon 1975 beberapa bulan sebelon Agatha Christie wafat pada tanggal 12 Januari 1976.

Buku pertama tentang kisah Hercule Poirot sebenarnya berjudul ‘The Mysterious Affairs at Styles’ yang digambarkan sebagai tempat kedatangan pertama dari Hercule Poirot dari Belgia di akhir perang dunia pertama. Hal ini sama dengan waktu kejadian ketika Agatha Christie menulis kisahnya, yakni di akhir perang dunia pertama.

Yang menariknya, dari mana kisah Hercule Poirot berawal, yaitu di pemondokan Styles, disana pula digambarkan kalo Hercule Poirot meninggal. Ada kesan nostalginya dari karangan Agatha Christie yang mempunyai gelar kebangsawanan ‘Dame Commander of the British Empire’, bernama asli Agatha Miller itu. Nama Christie didapatnya dari suami pertamanya, Kolonel Archibald Christie, seorang penerbang dalam ‘Royal Flying Corps’. Pasangan ini mempunyai seorang putri, Rosalind Hicks dan bercerai pada 1928.

Karena Agatha bekerja sebagai apoteker selama perang dunia kedua, maka tidaklah heran bila banyak karyanya menggambarkan pembunuhan dengan bantuan racun. Seperti yang aku baca dalam karyanya ‘Sad Cypress’ ini.

Pada taon 1930 Agatha menikahi Sir Max Mallowan, seorang ahli arkeologi Inggris, dan perjalanannya dengannya ke Timur Tengah memberinya ide untuk beberapa latar belakang novel-novelnya, seperti ‘Pembunuhan di Sungai Nil’ yang sempat menjadi movie terkenal dengan almarhum Sir Peter Ustinov dan juga ‘Murder on the Orient Express’. Novel-novel lainnya mengambil lokasi di Torquay, Devon, di mana di dilahirkan.

Sandiwara panggungnya ‘The Mousetrap’ memegang rekor sebagai sandiwara dengan masa putar terpanjang di London, sejak dimulai pada 25 November 1952 hingga sekarang ia telah diputar lebih dari 20.000 kali. Sandiwara ini juga sempat di filmkan oleh BBC dengan suksesnya, dimana peran Hercule Poirot diambil alih oleh David Suchet, yang disebut sebagai pemeran terbaek sepanjang masa untuk karakter Hercule Poirot.

Pada 1971 dia dianugerahi gelar ‘Dame Commander of the British Empire’.