Friday, August 6, 2010

Baksos

Tidak, tentunya tidak salah tulis, bukan bakso, makanan dari sedikit daging dan banyak tepung maksudku, tapi baksos atau lebih dikenal dengan bakti sosial.

Tapi sebenarnya ini tak ada hubungannya dengan acara bakti sosial, tapi dalam acara menghibur teman-temanku. Awalnya pagi hari aku mengirim SMS ke teman-temanku yang terdiri atas dua SMS, isinya adalah

‘Bagaimana kalo suatu hari nanti kita adakan baksos – bakti sosial? Suatu hal yang baek kan? Itung-itung beramal pada sesama. Tapi harus rada istimewa dan beda dengan yang laennya’

Tapi SMS itu aku sambung dengan SMS ku yang sengaja aku kirimkan beda satu dua menit dengan SMS yang pertama, dan berisi:

‘Maksudku baksos di tempatku, bantuin aku nge-cat rumah dan bersihkan rumahku untuk menyambut hari lebaran gitu lho. Jangan kuatir kopi, singkong dan roti sumbu tersedia.’

Dan hal ini tentunya mengundang senyum para temanku dan disertai berbagai reaksi yang lucu-lucu yang beberapa diantaranya aku lampirkan disini.

‘Malas ah banyak tikus dan kecoa nya’, tapi SMS ini aku timpali dengan komentar ‘Bebas tikus kok, karena sudah piara burung hantu dan juga bebas kecoa karena piara meong kecil’.

‘Eee kirain beneran, sampe-sampe aku mikir cari tempat, pertama terbayang panti asuhan pak, ternyata di tempat elo. Memang nya papa bear sekarang udah tidak mampu bayar pembokat ya?’

Atau juga jawaban seperti ’aku juga spesialisasi jadi pengecat profesional lho. Jadi mahal kalo diminta ngecat. Kemaren kursus ngecat di Paris dan baksos di Lapindo, tapi kalo renovasi rumah, mending di tempatku saja, ada acara ganti genteng dan ngepel segala, gimana?’

Hahaha, ada-ada saja ini komentar teman-temanku. Aku memang paling suka dengan orang-orang yang kreatif dalam menanggapi masalah di kehidupan ini. Karena hanya dengan berteman dengan orang yang kreatif, maka hidup kita akan jadi semakin berwarna.

Bayangkan saja bila teman-teman kita semua kaku dan tidak kreatif, mungkin juga kita akan bosan bergaul dengan mereka. Karena justru selentingan-selentingan segar yang bisa membuat kita tersenyum itulah yang pasti bisa membantu kita melupakan sejenak atau dua jenak penatnya kehidupan.

Coba saja, bayangkan, kita harus menanggapi bagaimana bila jawaban atas SMS humorku itu berbunyi ‘emangnya elo anak yatim ya, sehingga perlu di infaq?’.

Ya itulah sepercik humor di siang hari yang kulontarkan. Tapi dari humor itu ternyata ada beberapa ide dari teman-temanku untuk mewujudkannya dengan lebih serius. Dan ternyata mereka juga mau menyumbang. Wah wah wah, tak kusangka, ya udah biar mereka urus aja bila mau baksos.

Karena mau mengadakan baksos itu juga banyak persiapannya, cari dulu sasarannya, tanya apa kebutuhannya, dan tentunya mengorganisir pengumpulan duitnya dan juga penyalurannya. Pokoknya ribet deh. Tapi yang harus dihindari adalah pemberian uang tunai. Kenapa? Namanya juga uang manis, takutnya nanti dikorupsi sana sini dan jadi tidak tepat sasaran, namanya juga Indo.