Monday, August 16, 2010

Harpitnas

Tibalah hari yang dinanti-nantikan dengan harap-harap cemas, harpitnas, alias hari kejepit nasional. Asik juga nih, semalam sempat ngobrol dengan salah satu teman lamaku sampai pukul empat pagi, namun pukul delapan pagi aku sudah bangun dan sudah segar.

Entah kenapa kok gitu. Mungkin karena memang terbiasa bangun pagi, makanya jadi bangun pagi juga walaupun tidur hingga larut malam seperti semalam.

Tapi efeknya ternyata terasa waktu siang nya, tiba-tiba jadi ngantuk dan hidung ini berasa seperti mau terjangkit flu. Hais hais, musti cepat-cepat minum sebutir obat pencegah flu sebagai penangkal flu nih, gawat, jangan sampai kena flu, kan tidak enak sekali kena flu itu.

Sluman slumum slamet, paling tidak aku sudah setaon lebih tidak sakit flu atau sakit yang menambah penderitaan lagi. Syukurlah, aku selalu senang punya badan yang tidak sakit-sakitan walau usia udah kepala empat, udah tua nih.

Tentunya hari ini berlalu secara tidak spektakuler. Tadi sempat di telefon teman yang minta info. Sehingga hari liburku aku habiskan dengan memberi info yang dia butuhkan. Hati jadi hepi juga karena sudah menabung pahala, nah ya, membantu orang kan selamanya berarti kita menabung pahala untuk dunia akhirat nanti.

Kira-kira pukul empat sore, tiba-tiba aku merasa ngantuk. Padahal posisi lagi es-em-es-an dengan teman. Ah sebodolah, aku tidur aja daripada sakit. Mungkin juga itu pengaruh dari obat flu yang tadi aku minum. Orang bilang, sakit itu pertanda tubuh butuh waktu untuk istirahat, dan sekaranglah saatnya.

Begitulah, akhirnya diriku tertidur kira-kira dua setengah jam. Padahal ada beberapa SMS yang belon aku jawab. Ah semoga saja mereka tidak tau aku lagi ngorok, hahaha. Tapi setelah aku bangun, akhirnya aku ngaku juga bila aku sempat ngorok.

Paling tidak, aku bangun tepat menjelang film favoritku Bernard Bear akan diputar di salah satu stasiun televisi swasta. Lucu sekali itu beruang. Paling tidak hiburan kartun tanpa kata-kata, sehingga pikiran kita teralih sejenak dari kesibukan sehari-hari.

Di luar sana, Bernard Bear diberi tambahan suara, seperti dulu jaman nya teletubies. Karena menurut pakar edukasi anak, film kartun yang tidak menyertakan suara, akan membuat anak akan ikut menirukannya dan menghambat perkembangan kemampuan bicara dari anak yang menonton. Untuk orang dewasa sih bisa dibilang tak ada dampaknya. Misalkan kisah Mr Beans yang juga bisa dibilang tidak bersuara itu.

Jadinya ada dua jenis film Bernard Bear, yang original tanpa suara yang jelas, dan yang sudah di modifikasi sehingga si beruangnya berbicara bahasa manusia. Dan bahkan di beberapa negara, di samping bersuara juga di sertakan teks kata-kata yang dilafalkan, sehingga penonton cilik bisa ikutan belajar membaca dan juga mendengarkan.

Tapi untuk yang versi di televisi sini masi yang ori, karena tidak ada satupun pakar pendidikan anak yang sampai saat ini protes tentang karakter kartun tanpa suara itu.

So, malamnya sempat kuhabiskan dengan menyantap hidangan gado-gado yang kutambah sendiri dengan tempe goreng. Ya tempe juga merupakan makanan/camilan favoritku. Paling tidak makanan seperti gado-gado itu mengandung banyak serat, sedangkan kita memang harus makan banyak serat untuk mencuci usus kita.

Juga makan banyak serat itu berarti kita hidup makin sehat, karena itu akan membantu kita mengontrol bobot kita, dan juga membantu BAB (baca: buang air besar) kita menjadi lebih sering dan lebih lancar. Itung-itung penggelontoran usus lah.

Malam nya kututup dengan ngobrol dengan temanku si dokter hewan. Tentu nya kita tidak membicarakan tentang Bernard Bear, namun kita bicara tentang politik, sampai dengan acara reuni yang sudah lewat dua taon silam dan rencana reuni di masa depan.

Ya aku kan selalu berpendapat, masa lalu biarlah berlalu, dan masa depan adalah khayalan. Yang nyata adalah hari ini. Maka aku membiasakan hidup untuk hari ini, karena itu aku mau berbuat yang terbaek untuk hari ini dan meraih yang terbanyak untuk hari ini. Namun, aku selalu berkeinginan untuk mewujudkan pedoman, hari ini harus lebih baek dari hari kemaren, dan hari esok akan kita buat jadi lebih baek dari hari ini.

Oke sudah malam, besok dilanjut lagi.