Ceritanya itu aku sedang suka-sukanya baca bukunya Anthony de Mello SJ yang judulnya ‘The Song of the Bird’ atau dalam bahasa Indo ny ‘Burung Berkicau’. Nah malam ini aku kebetulan membaca cerita tentang ketamakan seseorang yang tidak mau menggunakan uang nya untuk kepentingan sehari-harinya, namun hanya terarah oleh nafsu untuk menabung, menabung dan menabung.
Tapi baek itu disadari atau tidak, tingkah laku demikian itu kita miliki. Sering kali kita lupa bahwa uang atau harta itu diberikan kepada kita untuk kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, untuk mencukupi kebutuhan kita dan bukan hanya disimpan.
Aku jadi teringat pada kisah perjalanan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, khususnya yang diulas di kitab Keluaran 16: 16-20
(16) Beginilah perintah TUHAN: “Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa.”
(17) Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang sedikit.
(18) Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.
(19) Musa berkata kepada mereka: "Seorangpun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi."
(20) Tetapi ada yang tidak mendengarkan Musa dan meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk. Maka Musa menjadi marah kepada mereka.
Yah, kurasa cerita itu juga diperkuat dari cerita Yesus misalnya di Matius 6:26
(26) Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Ya udah, kita harus belajar untuk tidak tamak, dan hidup sederhana saja, sebab kita percaya kehidupan kita sudah disiapkan oleh Tuhan dan kita tinggal menikmatinya dengan penuh rasa terima kasih.
THE SEVEN JARS OF GOLD
A barber was passing under a haunted tree when he heard a voice say, “Would you like to have the seven jars of gold?” He looked around and saw no one. But his greed was aroused, so he shouted eagerly, “Yes, I certainly would.” “Then go home at once.” said the voice. “You will find them there.”
The barber ran all the way home. Sure enough, there were the seven jars—ail full of gold, except for one that was only half-full. Now the barber could not bear the thought of having a half-filled jar. He felt a violent urge to fill it or he simply would not be happy.
So he had all the jewellery of his family melted into coins and thrown info the halffilled jar. But the jar remained as half-filled as before. This was exasperating! He saved and skimped and starved himself and his family. To no avail. No matter how much gold he put into the jar it always stayed half-filled.
One day he got the King to double his salary. So the fight to fill the jar was on again. He even took to begging. The jar devoured each piece of gold that was flung into it, but stubbornly refused to fill.
The King now noticed how starved the barber looked. “What’s wrong with you?” he asked. “You used to be so happy when your salary was smaller. Now it has been doubled and you are worn out and dejected. Can it be that you have been given the seven jars of gold?”
The barber was astonished. “Who told you this, Your Majesty?” he asked.
The King laughed. “But these are obviously the symptoms of the person to whom the ghost has given the seven jars. He once offered them to me. When I asked if the money could be spent or was merely to be hoarded he vanished without a word. That money can’t be spent. It only brings with it the compulsion to hoard. Go return it to the ghost this minute and you will be a happy man again.”