Saturday, May 15, 2010

Hari Ini

Sudah lama aku tidak cerita tentang apa saja yang terjadi di sekitarku, bukan karena malas, namun ada banyak kejadian yang bukan merupakan konsumsi publik. Jelas kan, kalo semua yang kita ketahui dijadikan bahan konsumsi publik, itu artinya kita tak dapat dipercaya lagi oleh orang laen.

Nah hari ini ada berita heboh dari temanku, dia kirim SMS kalo dia baru kejatuhan tangga dan lehernya sakit serta henpon nya jatuh, entah rusak atau tidak. Maklum dia kebagian tugas jaga tukang yang bekerja di kantornya, karena kantornya lagi di renovasi.

Kontan aja aku tanya, ‘gimana bu, henpon nya masi bisa berfungsi?’.

Lama aku tak dapat jawaban, takutnya jangan-jangan hape nya rusak. Wah kalo gitu telefon dia bisa mahal nih, hehehe. Aku juga segera kirim beberapa SMS ke temanku yang juga teman dekatnya, aku kasi tau kalo temanku itu jatoh ditimpa tangga dan hape nya rusak.

Tentunya semua pada bersimpati dan tanya kenapa kok bisa kejatoan tangga dan apakah hapenya rusak. Syukurlah, tak lama kemudian aku dapat sebuah SMS yang kunanti, kabarnya kalo hapenya tidak rusak hanya dia aja yang KO.

Ya baguslah kalo begitu, hapenya tidak rusak, jadi masi bisa di telefon dengan tarif murah si ibu yang mungil itu. Kemudian ada usulan datang dari dua temanku, kalo lebih baek kita kumpulkan teman-teman dan bawa minyak gosok merek ‘gosip’ alias ‘digosok makin sip’ itu dan sama-sama ke rumahnya lalu dipijit siapa tau masi idup.

Usulku sih dia langsung aja ke dukun dan minta di pijat, kalo tidak beres baru cari dokter. Tapi yang terpenting kan sudah selamat tuh, hapenya, yup betol hapenya masi sehat dan masi berfungsi dengan baek, hahaha..

Wah heboh deh pokoknya berita itu tadi. Ya itu salah satu kejadian menarik tadi siang, heran si ibu yang mungil itu kok bisa kejatuhan tangga. Salah milih posisi mungkin. Tapi yang jelas, aku kemudian mengusulkan padanya untuk menggunakan helm saja waktu mengawasi tukang, jadi kalo kejatoan tangga lagi tidak terlalu sakit.. dan bisa sering-sering kejatoan gitu..

Lalu malamnya sempat ngobrol dengan anak dari temanku, wah lucu deh, baru tiga setengah taon usianya, tapi sudah pintar ngobrol di telefon. Kata mamanya sih kalo orang yang ngajak ngobrol dia itu tidak serem suaranya, pasti deh ditanggapi. Asik juga berkomunikasi dengan anak kecil begitu. Kutanya siapa namanya, usia berapa dan sekolah dimana, bahkan dia juga bisa menyebut nama guru nya dan sekalian memberi komentar tentang ibu gurunya di playgroupnya.

Maklum anak kecil itu ada dua jenis, yang satu pemalu dan yang laen pemberani. Anak yang kuajak ngobrol ini tergolong anak yang pemberani. Wah aku jadi teringat pada keponakan-keponakanku nih, lucu-lucu mereka waktu kecilnya, tapi sekarang udah pada besar semua dan jadi jaim alias jaga image, hehehe.

Udah gitu sesorean aku cari program modern yang bisa digunakan untuk membaca dari file bertipe ‘pgn’. PGN sendiri adalah Portable Game Notation yang merupakan format yang digunakan oleh komputer untuk mencatat langkah dari catur baek itu langkah dari kedua belah pihak maupun data laen yang relevan seperti nama event, tempat, nama pemaen hitam dan putih, tanggal, hasil dll.

Karena file ‘pgn’ yang dipopulerkan untuk pertama kalinya di taon 1993 oleh Steven J. Edwards ini ditulis dalam bentuk ASCII, maka semua editor akan dapat membacanya, namun karena ini menyangkut catur, maka aku mencari reader yang populer untuk memaenkannya, dan sedapat mungkin gratis sehingga aku nantinya dapat mendonlot ratusan kalo tidak ribuan pelajaran tentang catur modern yang memang disediakan di beberapa situs yang memberikan database nya dengan cuma-cuma.

Dan ternyata dalam usaha pencarian ku, bukan saja aku menemukan reader nya namun juga sekalian program catur gratisannya, ya lumayanlah.

Malamnya aku makan kare, udah lama aku tidak makan kare ayam. Karena kalo hanya ayam kok rasanya gimana gitu, akhirnya aku rebus telor ayam juga. Jadi kompletlah makan ayam dan telornya sekalian. Kata orang makan sebutir telor setiap harinya bagus untuk kesehatan. Nah itung-itung udah tambah vitamin nih hari ini.

Namun untuk membuat telor rebus yang mudah dikupas, harus dipilih telor yang bukan telor yang baru diambil dari kandang ayam. Karena telor yang baru itu antara cairan telornya dan kulitnya masi tertempel. Sehingga kalo setelah direbus dan dikupas, telornya akan sangat sulit untuk dipisahkan dari kulitnya.

Beda halnya dengan telor yang sudah agak lamaan. Karena telor yang sudah agak lama disimpan itu di bagian kulit dalamnya sudah terbentuk lapisan udara. Maklum juga kulit telor itu kan berpori-pori walau sangat kecil. Dan dengan terbentuknya lapisan udara tipis di bagian dalam dari kulit telor itu, maka proses mengupas kulit telor ayam yang sudah direbuspun akan mudah, dan tidak menimbulkan rupa bopeng-bopeng dari telor rebusnya itu sendiri.