Monday, April 26, 2010

Tak Tau Diri

Heran aja aku kalo di dunia ini masi ada orang yang tak tau diri. Cerita singkatnya itu, aku kan salah satu inisiator dari acara sebuah reuni. Nah apa itu reuni? Tentunya reuni adalah sebuah acara kumpul-kumpul.

Nah ini ada mantan temanku yang berinisial FD yang tidak pernah ikutan reuni sebelonnya, tapi berkomentar ‘Acaranya lho cuma gitu-gitu aja dan terlalu sering, namanya bukan reuni tapi kumpul-kumpul, sorry ya, tapi pasti tak kabar-kabarkan ke yang lain, thanks’.

Gini masalahnya, kalo yang menuduh ’Acaranya lho cuma gitu-gitu aja dan terlalu sering’ itu orang yang beneran sudah sering ikutan kumpul-kumpul, ya aku maklum lah kalo dia jenuh. Tapi siapa yang pernah ketemu ini manusia dalam banyak pertemuan? Aku tidak! Bahkan muncul sekali pun dia tidak pernah.

Nah kalo orang tidak pernah ikutan, lalu berkoar seperti itu, pantas kan aku marah betol? Jangan menilai kalo tidak pernah ikutan kumpul-kumpul. Setuju?

Dipikirnya kita ini semua budaknya dia atau gimana, harus buat acara yang menyenangkan dirinya? Dipikirnya kita semua nganggur apa, mau ngurusi beginian melulu?

Aku selalu punya pendapat, orang yang cerewet itu harusnya aktif jadi panitia kumpul-kumpul dan bukan bagaikan seorang juragan marah-marah disana, sambil ngomong seenak udelnya sendiri. Itu tidak fair bagi semua yang selama ini terus tanpa lelah mengajak anak-anak untuk ikutan ketemuan.

Tanpa mereka sadari, kehidupan mereka sudah banyak berubah sejak ada acara kumpul-kumpul ini. Yang tidak sadar ya bego dan egois itu. Acara kegiatan kumpul-kumpul ini harus diakui sebagai salah satu acara penyeimbang dari kehidupan sehari-hari.

Dan satu lagi, harusnya mereka berbahagialah kalo mereka masi diingat oleh yang laen. Diajak ikutan kumpul-kumpul itu artinya disapa secara pribadi dan masi dianggap sebagai bagian dari kehidupan yang mengajak.

Dan bukannya dengan angkuh menolak semua undangan serta menjelekkan acara yang dia sendiri tak pernah ikutan? Itu bajingan yang tak tau diri namanya..

Mustinya kalo tidak mau ikut, bisa dengan sopan menolak, tapi tidak begitu caranya.