Baguslah bila banyak temanku merespons ku dengan positif. Pada dasarnya mereka semua sependapat denganku, namun ada beberapa hal menarik yang mereka ungkapkan dan aku ringkaskan disini intisarinya.
1. Memang apa yang kita lakukan kadang tidak dihargai, tidak direspon dengan semestinya, tidak di acuhkan dan dianggap remeh, tapi kalau kita lakukan dengan ikhlas, dengan hati yang tulus, maka orang lain juga pasti akan menghargai ketulusan dan keikhlasan kita.
Jadi biarpun direspon kurang menyenangkan, ayo kita kerjakan sama-sama, mudah mudahan keinginan yang tulus ini bisa menjadi bola salju yang bisa menggerakkan hati-hati yang dingin.
2. Ibarat orang yang melangkah keluar, tentu ada resiko (tertabrak, berdebu dll). Apakah kamu memilih tidak keluar hanya karena takut berdebu? Kecuali kalo resiko tertabrak ya mending berdiam diri.
Segala sesuatu di dunia ini pasti terdiri dari dua sisi yang berbeda (yin & yang), kalo menyadari hal ini, maka tau segala keputusan ada resiko, tinggal putuskan apakah resiko itu banyak menghambat keputusan kita ato tidak? Pro dan kontra adalah biasa dialami, apa yang dirisaukan?
3. Apa bedanya sih reuni dengan kumpul-kumpul? Sedikit aja perbedaannya. Kalo dia gak interest untuk reuni./kumpul-kumpul. Ya udah, diem aja! Gak usah datang, titik!
Toh kita juga gak minta duit dia. Jadi dia gak perlu komentar seperti itu.
Kok dia gak ada rasa sungkan ya, ngomong seperti itu. Dia mo datang ato gak, itu terserah dia. Mo datang, silakan, gak datang, emangnya kita pikirin?
Komentarku pada akhirnya:
Bole percaya atau tidak, hal yang sama pernah dilontarkan padaku sewaktu mengurus reuni SMA ku. Namun setelah mereka tau aku bersikap demikian, reuni ku malahan lebih banyak diminati orang daripada sebelonnya, karena mereka menjadi sadar bahwa jika mereka dicari artinya mereka diingat dan dianggap sebagai bagian dari kehidupan yang
mengundang.
Selamanya selalu ada dua jawaban: 'ikutan' atau 'tidak ikutan'. Aku pun tidak peduli dengan alasan apapun dia tidak ikutan, tapi lebih baek kalo tidak mau ikutan harusnya tidak berkomentar yang tidak-tidak'.
Aku juga tidak pernah memaksa orang ikutan kumpul-kumpul. Yang jelas hargailah orang yang mengundang dan berikan jawaban kepada yang mengundang.
Hal itu harus dibudayakan, karena aku sudah sering dengar orang lapor padaku, mereka kecewa ikutan mengundang dan tidak dapat jawaban atau hanya mendapat jawaban 'OK, thanks', seakan-akan kita ini tukang pos yang tidak perlu direspons dengan jelas.