Sunday, April 18, 2010

Orang Kampung

Tadi siang aku kan sebetolnya mau keluar, tapi ternyata karena mendung, aku jadi malas keluarnya. Takut nanti hujan dan banjir, pasti macet deh dimana-mana. Kan berabe tuh kalo gitu. Pemborosan waktu ceritanya.

Nah cerita awalnya itu dimulai dari kenyataan kalo ‘my body is still not delicious’, hehehe, asik juga pake bahasa inggris plesetan gini. Nah akibatnya aku rada terganggu waktu tidur. Tapi setelah aku minum obat flu, aku bisa bobo dengan nyenyak, malahan terlalu nyenyak menurutku. Karena aku bangun nya baru jam setengah satu siang.

Wadow, payah deh, masa bangun kok jadi lapar. Nah selama memasak itu, aku sempat nonton sebuah acara talkshow yang menghadirkan beberapa orang yang bekerja untuk misi kemanusiaan dan salah satunya sudah dinobatkan sebagai ‘Cable News Network Hero’ di taon 2009, walau bukan ‘Hero of the Year’ yang dipegang oleh Efren PeƱaflorida dari Cavite City di Philippines.

Cerita singkatnya, talkshow itu, ‘Kick Andy’, mengupas tentang perjuangan orang-orang yang dalam satu masa di kehidupannya mau menolehkan wajahnya untuk menyadari bahwa di negara ini masi ada terdapat banyak orang yang butuh pertolongan kita.

Aku sangat tertarik mendengar kisah dari orang yang dinobatkan sebagai ‘CNN Hero’ tersebut. Orang itu bernama Budi Soehardi, yang berprofesi sebagai pilot nya Singapore Airlines.

Singkat cerita, pada taon 1999, suatu malam menjelang rencana nya berlibur bersama istrinya, dia menonton televisi CNN di kediamannya di Singapura dan mendapatkan pengetauan bahwa ada banyak pelarian dari konflik di Timor Timur yang merupakan anak-anak. Dan mereka ini harus mencukupi asupan makanannya dari satu bungkus mie instan untuk dibagi di antara 12 anak yang laen.

Dia dan istri yang saat itu hidup serba berkecukupan dan bole dikata dalam segala kemewahannya, jadi terperanjat dan mulai tersentuh hatinya untuk menolong anak-anak itu. Dan malam itu juga, dia meminta bantuan dari teman-teman nya untuk memberikan sumbangan. Dan dengan cepat sumbangan pun terkumpul dan dapat di distribusikan mulai keesokan harinya.

Dan rencana berliburpun batal hanya karena dia berkeinginan menolong anak-anak pelarian tersebut. Pada akhirnya terkumpul bahan makanan dan minuman sejumlah 40 ton yang di transport nya ke daerah Kupang. Sampai saat ini, lebih dari sepuluh taon kemudian, Budi dan istrinya, Peggy, telah membina sebuah ‘Yayasan Kasih Roslin’ atau kadang lebih dikenal dengan nama ‘Panti Asuhan Roslin’ di Kupang, Nusa Tenggara Barat.

Dalam pengakuannya, Budi Soehardi menceritakan bahwa ayahnya sendiri meninggal ketika dia masi berusia 9 taon. Sehingga dia dapat ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh anak-anak yang tidak punya cukup bahan pangan tersebut. ’Para pengungsi ini benar-benar memukul saya dan saya menginginkan mereka menjadi lebih baik lagi’, begitu kenangnya. Dan Budi ini pun yang mengaku dulunya dia adalah 'orang kampung', sekarang pun dia adalah 'orang kampung'.

Aksi Budi Soehardi dan Peggy dengan Panti Asuhan Roslin-nya ini ditangkap oleh CNN dan akhirnya profilnya masuk sebagai finalis dari event tahunan CNN, Real Heroes untuk taon 2009. Budi Soehardi masuk ke dalam 10 besar finalis bersama dengan finalis-finalis lain dari berbagai Negara yang juga bergiat demi kemanusiaan melalui mekanisme voting di website nya CNN.

Yang menarik bagiku itu adalah komentarnya si pemandu acara tersebut, Andy Flores Noya atau bisa disebut Andy F. Noya, memberikan celetukan yang mengena. ‘Dalam kasus Budi Soehardi ini kan dia membawa 40 ton tanpa memberi tau siapa-siapa. Tapi biasanya di negara ini, orang menyumbang satu kilo saja sudah ributnya tidak karuan, harus ada media atau semacamnya.’, begitu ujarnya yang langsung disambut dengan tawa dari penonton nya.

Memang harus diakui, presenter yang dulunya adalah journalis di beberapa media seperti Tempo, Bisnis Indonesia, Matra dan Media Indonesia dan televisi seperti Rajawali Citra Televisi Indonesia (terutama untuk program Seputar Indonesia) dan Metro, dan juga penyiar radio di jaringan Trijaya FM itu sering kali melontarkan celetukan yang menarik. Apalagi di dukung dengan rambut kribo andalannya itu, orang pasti tidak mengira bahwa Andy lahir di Surabaya 49 taon silam itu memiliki darah Ambon, Jawa dan Belanda.

Bagus untuk dibaca lebih lanjut untuk kasus yang mirip ini adalah buku yang berjudul ‘Se7en Heroes’ yang ditulis oleh Ben Sohib dan diterbitkan oleh ‘Bentang Pustaka’ pada taon 2009. Karena buku setebal 190 halaman ini mengupas 7 tokoh yang pernah mendapatkan Kick Andy Heroes Award.

Dr. Imam B. Prasodjo, seorang sosiolog, tokoh masyarakat dan dosen tetap fakultas ilmu sosial dan politik (FISIP) Universitas Indonesia serta ketua dari Yayasan Nurani Dunia, (sebuah yayasan yang berkecimpung dalam bidang sosial dan pendidikan bagi kalangan yang kurang mampu dari segi ekonomi) dalam kata pengantar untuk buku ‘Se7en Heroes’ menyebut orang-orang ini sebagai orang-orang abnormal. Orang-orang yang memiliki mimpi, angan-angan, cita-cita yang kuat dan diperjuangkan dengan penuh kesungguhan, sekalipun harus mengorbankan kenyamanan hidup yang sebenarnya bisa dengan mudah didapatkan.

Namun terlepas dari siapa dia, pertanyaan yang akan terus berada di sekeliling kita adalah ‘Siapa sebenarnya yang layak untuk disebut sebagai Pahlawan? Adakah pengertian ataupun batasan yang objektif untuk menentukan siapa yang pantas menjadi pahlawan?’

Aku rasa dalam kehidupan pribadi setiap manusia, pasti terdapat satu orang (atau lebih) yang dapat kita akui sebagai pahlawan pribadi. Yang dapat kita pelajari hanyalah satu ’kejar cita-cita dan jadilah berguna untuk lingkungan’. Karena kita haruslah ingin menulis sejarah dan tidak hanya membaca sejarah tentang orang laen.

Membantu orang laen adalah baek, namun misalkan kita hanya punya uang lima ribu rupiah yang sangat kita butuhkan untuk membeli obat untuk diri kita sendiri, sementara kita tau ada orang laen yang sangat membutuhkan dua ribu saja, maka tindakan yang paling tepat adalah membelanjakan uang lima ribu rupiah itu untuk diri kita sendiri dan berharap bahwa orang laen dapat membantu orang yang membutuhkan.

Mengapa? Karena bila kita sendiri sudah sehat, sudah pasti nantinya masi ada lebih banyak orang lagi yang bisa kita tolong. Namun bila kita memberikan sebagian uang kita itu untuk orang laen, dan akhirnya sakit kita makin parah (misalkan), maka ada kemungkinan kita malahan jadi orang yang membutuhkan belas kasih orang laen.

Karena itu kita harus ingat ada pepatah bahasa China yang tidak bole dilupakan, ‘sebelon membantu orang laen, coba dulu untuk bantu dirimu sendiri.’, begitu maknanya. Dan ‘Hero’ dalam cerita inipun adalah orang yang berkecukupan sebelonnya.

Selama menulis ini aku jadi mendengarkan tembang lawas yang berasal dari pertengahan taon 90an yang berjudul ‘Segala Rasa Cinta’ yang dilantunkan oleh Fryda Lucyana. Entah kenapa kok terasa pas gitu tembang ini menemaniku menuliskan kisah yang kudengar siang ini.

Segala Rasa Cintaku Telah Kuberi
Hingga Terbelah Hatiku ini Hanya Untukmu
Takkan Ada Yang Lain
Duhai Kasih Kaulah Satu Janji Kita Selalu
Tak Mungkin Lagi Masa Menghapus

Indah Cinta Bila Buai Kasih Mengalun Nada
Putih Suci Abadi Mewangi
Hancur Jiwa ini Bila Kasih Tak Menyentuh
Cintamu Rasamu

Segala Rasa Cintaku Hanya Untukmu
Bahagia Dalam Pelukanmu Khayal Mimpiku
Takkan Ada Yang Lain
Duhai Kasih Kaulah Satu
Bersama Kan Selalu
Merajut Hadir Engkau dan Aku

Indah Cinta Bila Buai Kasih Mengalun Nada
Putih Suci Abadi Mewangi
Hancur Jiwa ini Bila Kasih Tak Menyentuh
Cintamu Rasamu

Kuingin Jangan Pernah Berakhir
Dalam Doa Slalu

Indah Cinta Bila Buai Kasih Mengalun Nada
Putih Suci Abadi Mewangi
Hancur Jiwa ini Bila Kasih Tak Menyentuh
Cintamu Rasamu