Betol juga kata orang jaman dulu, disaat kita sedang senang pasti deh semua orang mau datang mendekat dan berkumpul. Tapi disaat kita susah, semua orang pasti menjauh. Dalam bahasa peribahasanya itu mungkin, ‘habis manis sepah dibuang’? Atau ada yang laen ya? Tapi mungkin kurasa lebih tepat ‘ada gula ada semut’.
Di saat minggu yang baru lewat ini, aku sakit. Aku tau siapa saja yang mau perhatian pada diriku. Dan disaat seperti itulah, aku tau, aku tidak sendiri. Ya memang sih, aku tidak bilang banyak orang, tapi dari orang yang kukasi tau itu, aku bisa menilainya.
Bukan mau caper alias cari perhatian, namun, dari sana aku bisa nilai apakah suatu persahabatan itu berharga atau tidak. Dan dari rentetan kejadian akhir-akhir ini, aku tau kalo orang yang perhatian itu ada. Tentunya aku tidak mau sebut nama. Tapi aku ini sifatnya bila ada yang baek padaku, maka aku akan jauh lebih baek lagi padanya.
Dan yang terpenting, aku tau, bila masi ada orang di luar sana yang sangat perhatian,. Bahkan ada yang sampai kebingungan mendengar aku sakit. Dia coba kontak sana dan sini untuk mengabarkan aku sakit. Walau itu bukan yang kukehendaki.
Bahkan ada juga yang memarahi aku, untuk tidak maen-maen dengan semua yang menyangkut nyawa. Hmm.. tapi dalam hal yang satu ini, aku percaya, bila saat nya tiba, siapapun juga tidak akan dapat menghalangi. Demikian juga bila saatnya belon tiba, aku yakin kitapun juga pasti dengan susah payah dicabut nyawanya baek oleh diri sendiri maupun oleh orang laen.
Ya tentu saja, bukan hanya perhatian yang ku dapat dari temanku. Ada juga yang mengambil sikap tidak peduli. Padahal darinya aku sebetolnya berharap dia ada dikit perhatian padaku. Tapi ya kan sekarang ketauan sifatnya. Bagus juga sih, aku jadi tau siapa dia.
Tapi tentunya bukan hanya berita susah aja yang kupunya dan kubagi ke beberapa orang akhir-akhir ini. Namun juga ada rasa senang dan sukacita yang kutebarkan di kalangan teman-temanku. Yaitu berita acara reunian. Yup, kembali aku adakan acara pra-reuni untuk teman-teman SMP ku nanti di awal Mei ini dan rupanya sudah mendapat tanggapan positif dari mereka.
Namun tentunya harus diliat lagi, berapa banyak yang ingin datang ke acara tersebut dan berapa banyak yang betolan berminat untuk reunian. Dari suatu acara pra reuni biasanya bisa diliat apakah minat untuk mengadakan reuni besar di kemudian hari dapat diwujudkan tanpa kesulitan.
Kalo aku ingat kembali ke masa dimana Reuni Akbar SMA ku masi wacana, aku sempat mengundang teman-teman SMA ku pada tanggal 20 Desember 2007 di Conference Room nya Coffee Beans and Tea Leaves di Plasa Tunjungan untuk kumpul-kumpul pra-reuni.
Dan dari sana ternyata respons teman-teman SMA ku sangat baek. Dengan kehadiran kalo tak salah sekitar 30 orang waktu itu, padahal teman yang diketemukan saja belon mencapai 50 orang. Jadi total lebih dari 50% nya.
Maka akhirnya aku memutuskan untuk menyelenggarakan reuni besar setengah taon kemudian, pada tanggal 18 Mei 2008. Dan ternyata benar, yang diraih adalah keikutsertaan dari ratusan orang dengan tingkat persentase yang sedikit lebih tinggi dari sewaktu pra-reuni, walaupun jumlah teman lama yang diketemukan kembali mencapai empat kali lipatnya. Itupun dikarenakan banyak yang tinggal di luar negeri tidak bisa hadir.
Ya kita harap semuanya yang terbaeklah. Dan dalam kasus nantinya aku sendiri yang tidak bisa hadir, karena mungkin sudah tiada karena infeksi ataupun karena serangan jantung, aku telah menitip pesan pada dua teman ku untuk menggantikan tempat ku di acara pra-reuni tersebut. Dan semoga saja nanti tidak reunian di tempat persemayaman, seperti yang selama ini terjadi, hahaha..