Saturday, September 11, 2010

Tikus Nekat

Menjelang liburan kali ini, ada tikus yang mulai menampakkan diri di sini. Bukan hanya seekor tikus, namun rupanya satu family dari tikus. Cerita singkatnya itu ketika setelah memasak makananku siang ini, aku membuang sampah ke dalam tempatnya.

Kebetulan tempat sampahku itu adalah sebuah tong besar yang tingginya mungkin sekitar semeter. Nah waktu aku membuang sampah ke sana, aku bertatap muka dengan tikus, anak tikus, ada tiga ekor yang rupanya terjebak di dalam sana.

Walau badan mereka kecil, mungkin sekitar 10 cm panjangnya dan besar nya sekepalan tangan, namun rupanya anak tikus itu mampu meloncat tinggi sekali. Pernah ada temanku yang bercerita kalo kekuatan lompat dari tikus itu terletak pada ekornya. Jadi bilamana ekor tikus itu kita potong, maka tikus itu tidak akan mampu melompat tinggi.

Pilihan laen, bila kita letakkan tikus ke dalam suatu wadah dan kita isi wadah itu dengan air setinggi panjang ekornya, maka tikus itu akan menjadi tidak berdaya, karena pada akhirnya tikus itu akan kehabisan tenaga untuk berrenang di dalamnya tanpa mempunyai kemungkinan untuk melompat.

Tapi opsi memotong ekor tikus yang mensyaratkan kalo kita harus pegang tikus itu terlebih dahulu tentunya tidak menjadi opsi yang ideal bagiku. Dan kedua mengisi tempat sampahku dengan air, tentunya juga akan membuat aku menjadi pembunuh, walau membunuh tikus mungkin tidak terlalu berdosa. Maklum tikus itupun dalam hidupnya biasa membuat onar dan merusak sana dan sini.

Pernah suatu malam, aku mendengar kalo pintu belakang rumahku seperti di garuk-garuk. Tentunya itu tikus, karena pintu gudang di sebelah depan rumahku pun sempat di rusak pintu kayunya, karena si tikus ingin memuaskan rasa ingin taunya dan ingin masuk dengan paksa.

Setelah puas mengamati anak tikus yang berjumlah tiga biji itu, aku pun memutar badanku untuk masuk ke dalam rumah. Tapi tiba-tiba aku dikejutkan dengan bayangan hitam yang melesat ke arah kakiku. Tikus !

Yup, ada tikus yang seperti kesetanan mengarah ke arahku. Herannya bila seekor tikus meliat manusia, biasanya dia akan mengerem dengan keempat kaki kecilnya itu dan berputar balik, ciiiiiittttt... seperti di dalam film-film kartun begitu. Tapi tidak untuk tikus nekat yang satu ini, mungkin juga rem nya lagi blong, jadi dia malahan mempercepat larinya untuk menembus blokade ku, alhasil bukan tikusnya yang lompat, namun aku yang harus lompat untuk menghindari tabrakan frontal dengan sang tikus nekat.

Setelah aku berhasil menginjakkan kakiku dengan sukses ke bumi kembali, aku segera menoleh ke arah larinya si tikus. Tak terliat bayangannya sama sekali. Jadi si tikus sudah raib tanpa jejak. Ya udahlah, sempat kaget aku tadi, tapi paling tidak aku tau kalo di belakang rumahku ada tikus nekat.

Duh andaikan aku punya jebakan tikus. Wah jadi ingat pada salah satu film Hercule Poirot nih, yang berjudul ‘hickory dickory dock’ yang diangkat dari theater yang berjudul ‘the mousetrap’. Di akhir dari movie itu Hercule Poirot gantian diundang oleh Chief Inspector Japp dari Scotland Yard untuk menikmati dinner bersama-sama. Karena Poirot tidak suka pada makanan yang dihidangkan, dia meminta secupuk keju, tentunya keju lembek seperti camambert atau brie, namun ternyata di hidangkan keju keras oleh Japp dengan komentar ‘nothing’s better than a mousetrap’.