Tak terasa, tinggal sepuluh hari lagi masyarakat muslim di seluruh dunia akan melakukan wajib puasa. Begitu juga denganku. Untukku, masa puasa adalah persiapan untuk menimbun barang pangan yang penting dan tahan lama seperti segala jenis makanan kaleng, camilan dan laen sebagainya.
Memang bagi yang tau dimana lokasiku tinggal, pasti akan heran meliatku mempersiapkan daftar belanjaan yang panjang. Kan semua juga tau aku tinggal dekat supermarket yang ada bahkan foodcourt nya juga, tapi mengapa aku kok siap-siap nimbun makanan?
Jawabannya mudah. Setelah masa puasa dilewati yaitu menurut penanggalanku, masa puasa dimulai tanggal 10 Agustus dan berakhir dengan Lebaran tanggal 10 dan 11 September. Dan dimasa itu, biasanya aku hidup sendirian tanpa pembantu. Jadi kalo mau keluar rumah, musti buka dan kunci pintu pagar sendiri. Juga bukan hanya itu, kadang bila aku sibuk, aku masi bisa meminta salah satu pembantuku untuk membelikan makanan buatku, namun di masa lebaran, biasanya pembantuku mudik, sehingga aku musti ‘do itu myself’ untuk segala hal, termasuk beresin kebun miniku.
Kebun mini dari Bali? Kok dari Bali? Soalnya kalo dari Hongkong kejauhan, jadi cukup dari Bali aja. Sejak kapan aku punya kebun mini? Ya itu dikit hiperbola bolekan, lagian siapa sih yang tau? Hehehe..
Ya sebenarnya hanya beberapa tanaman yang harus disiram supaya tidak kekeringan. Kita sebagai manusia tidak bole egois dan juga wajib memperhatikan tanaman yang sudah bekerja menjadi paru-paru rumah. Dikit disiram dan dibersihkan dedaunannya dari debu, sudah cukup. Sebulan atau dua bulan sekali dipupuk biar subur dan mengganti zat dalam tanah yang abis dikonsumsi oleh tanaman juga akan menyehatkan mereka.
Begitulah caranya kita menimbun pahala. Kan kita tidak tau, apabila setelah meninggal nanti tiba-tiba kita diadili oleh Sang Pencipta dan ditanya ‘mana timbal balikmu terhadap tanaman yang sudah memberikan oksigennya padamu dan menyerap segala karbon dioksida yang kau hasilkan?’. Duh mampuslah kalo ditanya demikian.
Kan kita harus hidup sesuai dengan ajaran orang bijak ‘take a little and give a little’. Jadi jangan mau gratisan aja, tapi sesekali kita harus mau memberi. Dan tentunya itu berlaku juga bukan hanya kepada sesama manusia, namun kukira lebih tepat bila itu juga kita perlakukan kepada makhluk hidup laennya.
So, jadi masa puasa sudah dekat. Artinya masa menimbun barang pangan bagiku sudah datang pula. Semoga aja selama masa puasa ini segalanya lancar dan juga tidak ada hal yang aneh-aneh. Kan biar bagaimanapun juga, masa puasa adalah masa pertobatan bagi yang mengamininya dan juga bulan itu disebut sebagai bulan suci dimana dedemit tidak bakalan nongol menurut kepercayaan beberapa orang.
Jadi nanti selama masa lebaran dan pembantu mudik, aku bisa santai jaga rumah dan nonton video Bernard Bear lagi, atau beberapa DVD yang belon sempat kutonton. Asik pokoknya. Hanya saja aku tidak bole lupa, sedia camilan untuk itu. Hahaha..
Jadi masa puasa adalah masa belanja barang bagiku. Ini sudah mulai rajin-rajin merencanakan persediaan untuk minimal sebulan ke depan. Sebulannya dihitung dari hari H-3 lebaran maksudku. Yang penting harus ada ya harus dibeli. Yang penting lebaran tinggal tujuh minggu lagi, sedia makanan sebelon kelaparan.
Tapi syukurlah, untuk keadaan genting, ada sumber penyelamat di dekatku, yaitu di foodcourt di supermarket itu. Maklum juga karena depot langgananku dan tempatku makan siang pasti juga tutup selama lebaran. Dan tukang penjual nasi goreng duk duk, dan tahu tek tek serta mie baso kring kring atau siomay tet tet semua pasti tidak ada.