Wednesday, July 28, 2010

Penjara

Sebenarnya kisahnya dimulai dengan cara sederhana saja. Seorang temanku baru saja bergabung dengan sebuah jejaring sosial dan mulai belajar menggunakannya. Untuk itu dia udah mengunggah fotonya yang ternyata dikomentari salah satu teman wanitanya sebagai foto seorang ‘oom’ alias pria paruh baya.

Untuk itu dia rencananya mau mengunggah fotonya yang dibuatnya di kantor polisi empat taon silam, tentunya bukan sebagai terdakwa, tersangka apalagi tahanan, tapi foto tersebut memang dibuat oleh oknum polisi sewaktu temanku itu membuat/memperbaruhi surat ijin mengemudinya.

Nah karena dia minta bantuan untuk scan, aku menawarkan cara laen, yaitu mengkreasikan sebuah foto dirinya dengan latar belakang berbeda. Tanpa sepengetauan dia, aku menyiapkan foto dari seorang tahanan di dalam penjara yang kepalanya sedianya akan kuganti dengan kepala temanku itu.

Dan begitulah terjadi. Dengan sukses dan banyak ketawa temanku itu mengunggah fotonya yang menggambarkan dirinya berada dalam penjara itu ke situs sosialnya dan tentunya membuat teman-temannya menjadi keheranan.

Ada yang tanya, apakah itu foto asli, ada yang tanya apakah dia sudah siap untuk menyusul teman dekatnya yang saat ini menjadi tahanan polisi beneran, dan laen laen. Tapi yang lucu bukan itu, tapi teman wanitanya yang tadinya mengkritik temanku sebagai pria tua bangka itu jadi heran dan bertanya-tanya kapan temanku itu di tahan polisi dan untuk kasus apa.

Begitu seriusnya dia bertanya, dan juga menghubungiku untuk mempertanyakannya, aku hanya senyum-senyum saja sih. Sambil heran kok ada orang yang bisa tertipu dengan hasil karya seniku itu? Hahaha. Lucu juga, padahal itu hanya kubuat dalam tempo tidak lebih dari lima menit.

Tapi singkat cerita, setelah teman wanitanya tau kalo itu foto rekonstruksi belaka, dia jadi marah-marah padaku. Awalnya dia pikir temanku itu membuat fotonya di rumahku, sehingga teman wanitanya berpikiran aku yang gila karena punya rumah seperti rutan (rumah tahanan).

Tapi setelah dia mendapatkan konfirmasi lebih lanjut, maka dia rupanya jengkel bisa tertipu oleh foto rekayasa begitu, hahaha. Di jaman sekarang masi ada banyak orang yang bisa ditipu oleh hasil karya cipta computer rupanya, hahaha, lucu juga bila aku mengingat segalanya.

Moral dari cerita ini adalah supaya kita jangan hanya memperhatikan dan langsung mempercayai apa yang kita liat, tapi mau bersikap kritis terhadap apa yang kita liat.