Wednesday, May 5, 2010

Di Belakang Layar

Asik juga sih bisa menjadi seseorang yang berpengaruh dan bermaen di belakang layar seperti seorang sutradara. Walau nama sutradara di dalam sebuah film biasanya ditulis di awalnya.

Namun dalam banyak kejadian dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan banyak ‘sutradara’ yang mengatur jalannya suatu kejadian atau suatu kasus. Tentu saja bukan semua hal yang bersifat baek yang dapat diatur, namun juga tindak kejahatan.

Seorang sutradara bertugas di belakang layar dan bertugas mengarahkan suatu peristiwa (dan bukan hanya kaitannya dengan film) sesuai dengan manuskrip yang dibuatnya, atau dibuat orang laen.

Kegunaan utama dari manuskrip ini adalah sebagai patokan dasar dari segala aspek yang ada. Bila kita bicara film, maka manuskrip ini ada catatan yang mengontrol aspek seni dan dramatisasi nya.

Di dalam proses pembuatan sebuah film, maka di dalam tim pengarah acara tersebut masi terdapat direktur yang bertugas mengawal petugas dan pekerja baek dalam bidang teknik, fotografi, sinematografi maupun pencatatan skenario dan dialog nya terutama untuk fasilitas dubbing (pergantian bahasa pengantar atau pemberian teks untuk orang tuli dan juga untuk orang asing) di kemudian hari, sehingga semua berjalan sesuai dengan bayangan sang sutradara.

Jadi bukan hanya tugas seorang sutradara saja untuk berperan aktif membimbing kru teknisi dan pelakon drama nya, namun juga di dalam merealisasikan kreativitas, dia akan banyak dibantu oleh direktur yang laen, seperti penata fotografi, penata kostum dan penata kamera.

Sutradara nya sendiri biasanya bertanggung jawab atas aspek-aspek kreatif, interpretatif maupun teknis. Ia mempunyai posisi tertinggi ditinjau segi artistik, sehingga kesan yang ditinggalkan dari sebuah film itu sungguh mencerminkan apa yang diinginkan oleh sang sutradara. Diapun terlibat dalam proses pembuatan film mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi.

Dalam kehidupan sehari-hari pun kita banyak menemukan sutradara, hanya saja namanya bukan sutradara, tapi jadi beken dengan istilah ‘markus’ alias makelaar kasus, lalu ada makelaar yang laen, dan juga calo.

Bahkan di belakang sebuah kegiatan yang positif seperti sebuah perayaan (seperti pernikahan, reuni) pun ada sutradaranya. Nah namanya itu sudah positif, EO alias event organizer atau PO alias Party Organizer. Wah jadi pingin tau nih, apa jadinya kalo orang yang berprofesi sebagai EO atau PO disebut ‘markus’. Kan mereka juga makelaar sebuah kasus perayaan?