Tak terasa sudah hari Paskah lagi nih. Bagi beberapa umat kristiani yang jarang ke gereja, biasanya kan mereka datang ke gereja juga pada hari Paskah selaen hari Natal. Kenapa? Ya, kan manusia butuh ‘napas’, alias Natal dan Paskah.
Awalnya sih aku tak sadar kalo acara Paskahnya sudah dekat. Maklum kan di taon liturgi ini hari Paskah nya jatuh di awal bulan, dan di kalender bulananku tidak terlihat bila aku tidak mengamati kalender kecil yang menunjukkan kalender bulan April nya. Taunya baru seminggu lalu sewaktu aku ngobrol dengan temanku, dia bilang mau ke acara Minggu Palma, dan itu dirayakan seminggu sebelon Paskah. Wah ketauan nih kalo jarang ke gereja.
Paskah sendiri adalah perayaan sentral dari para penganut agama Kristen. Dan hari Paskah sendiri bukanlah hari yang tetap setiap taonnya, namun sesuai dengan perjanjian dari Council of Nicaea (Konsili pertama untuk umat Kristiani) pada taon 325 Setelah Masehi, Paskah ditentukan untuk dirayakan pada hari minggu pertama setelah bulan purnama pertama yang terjadi setelah matahari melewati katulistiwa (vernal equinox atau spring equinox).
Dan karena ‘spring equinox’ itu terjadi pada tanggal 21 Maret setiap taonnya, maka hari Paskah dirayakan antara tanggal 22 Maret sampai dengan 25 April. Dan untuk umat kristiani timur yang masi menganut kalender Julian, tanggal 21 Maret nya jatuh pada tanggal 3 April di kalender Gregorian. Maka umat kristiani timur merayakan hari Paskah nya antara tanggal 4 April dan 8 Mei.
Menarik tuh bagi yang belon tau, kenapa kok hari Paskah nya ganti-ganti tiap taon. Tapi bila kita mengetaui kita tidak lagi bingung. Hari Paskah sendiri diyakini sebagai hari dimana Yesus (atau juga Nabi Isa Almasih) bangkit dari mati. Dan itu menurut kisahnya juga sama dengan hari pembebasan orang Israel dari perbudakan di Mesir.
Bagi umat Kristiani modern, Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Rasul Paulus disebut sebagai ‘anak domba Paskah’. Umat Kristiani percaya bahwa Yesus disalibkan, wafat dan dimakamkan, dan pada hari yang ketiga Dia bangkit dari antara orang mati.
Paskah merayakan hari kebangkitan tersebut dan merupakan perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus.
Mengawali hari Paskah ini sendiri, biasa nya umat Kristiani berpuasa 40 hari lamanya (disebut masa ‘pra-paskah’), sesuai dengan kisah dari Alkitab dimana Yesus sendiri berpuasa di padang gurun selama itu.
Hari awal masa puasa itu sendiri disebut hari Rabu Abu (Ash Wednesday), dimana secara tradisional umat Kristiani mengaku bersalah dan mulai memperbaiki diri menyambut kedatangan hari Paskah sebagai hari Kemerdekaan Iman. Hari senin sebelon hari Rabu Abu sendiri sering disebut sebagai hari Senin Bersih (Clean Monday).
Dan mengakhiri rangkaian Paskah sendiri, empat puluh hari kemudian dirayakan sebagai hari Kenaikan Yesus ke Surga, seperti yang diberitakan oleh para rasulnya. Dan semuanya ditutup sepuluh hari kemudian dengan perayaan lima puluh hari kebangkitan Yesus dari antara orang mati, yang disebut dengan Pentakosta (pentecost).
Yang menarik dari itu semua, Paskah sendiri sebenarnya merupakan penghubung dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Yang menggunakan Perjanjian Lama sampai dengan hari ini adalah orang Yahudi (Israel) guna memperingati kemerdekaan mereka dari bangsa Mesir.
Sedangkan sisanya merayakan Paskah dalam artian dalam Perjanjian Baru dimana Yesus sendiri dianggap sebagai Anak Domba Allah, seperti dikatakan Rasul Paulus dalam Alkitab, sehingga tidak ada lagi anak domba beneran yang dikorbankan pada hari Paskah itu.
Bedanya, orang Kristiani Yahudi dan jemaat provinsi Asia merayakannya hari Paskah nya tanpa mempedulikan harinya. Namun hari Paskah mereka jatuh pada hari Paskah yang sama dengan hari Paskah nya orang Yahudi (terkadang disebut dengan istilah Sabbath, korban). Jadi sehari setelah tanggal 14 Nisan (bulan pertama) menurut kalender mereka diperingati kematian Yesus dan kebangkitan Yesus diperingati pada pada 17 Nisan.
Rangkaian acara puncaknya dimulai seminggu sebelon hari Paskah disebut sebagai Minggu Suci (Holy Week). Minggu Suci ini dimulai dengan Minggu Palma (Palm Sunday) untuk memperingati masuknya Yesus ke Kota Yerusalem, dan kemudian disusul dengan Triduum Paskah (atau Trihari Suci, Trinity Sunday). Pada hari kamisnya disebut dengan Kamis Putih (Maundy Thursday) memperingati Perjamuan Malam terakhir Yesus, Jumat Agung (Good Friday) memperingati kematian Yesus, dan Sabtu Suci (Holy Saturday) memperingati hari pada saat Yesus di dalam kuburan dan ditutup dengan Paskah nya sendiri (Easter Sunday).
Di beberapa budaya, dirayakan Paskah dua hari, yaitu hari Minggu dan Seninnya (Watering Monday) dan diperpanjang selama seminggu, atau lebih dikenal dengan istilah Pekan Paskah (Octave of Easter). Pada hari Senin Paskah sendiri, sering kali air atau parfum atau campuran dari air dan parfum seringkali dibagikan sebagai ganti dari telor Paskah, yang sebetolnya tidak ada hubungannya dengan kejadian Paskah nya sendiri.
Untuk semua yang merayakannya, ‘Selamat Paskah, semoga iman dan kepercayaanmu diperbaruhi dan dengan semangat baru kita membuka lembaran taon gereja yang baru.’