Monday, April 5, 2010

Tebakan Jadul

Iseng-iseng subuh-subuh cari tebakan di internet. Eh ketemu tebakan-tebakan yang super duper usang. Tapi masi lucu bila diingat. Karena ada beberapa yang sudah dijadikan tebakan dari jamanku masi di sekolah dasar dan menengah seperempat abad silam. Makanya jangan heran bila harga dari barang-barang nya masi murah-murah

Misalkan tebakan yang seperti ini, ‘ada satu ekor kambing harganya Rp 75.000. Ada tiga pemuda yang mau beli kambing tersebut lewat pak Abdul. Berarti tiap orang mengumpulkan Rp 25.000 ke pak Abdul. Jadi totalnya Rp 75.000. Setelah ditawarkan oleh pak Abdul, ternyata harga kambing itu hanya Rp 70.000. Kemudian pak Abdul mengembalikan seribu rupiah ke tiga pembeli dan mengambil Rp 2.000 untuk upahnya. Masalahnya, tiap pembeli kan mengeluarkan duit sebesar Rp 24.000, dan pak Abdul mendapat Rp 2.000. Total hanya Rp 74.000. Padahal duit awalnya adalah Rp 75.000. Kemana sisanya?

Menarik sekali, kalo pertanyaan serupa itu sudah beredar lebih dari seperempat abad dengan berbagai variasinya, dan ternyata sampai di abad ke 21 ini masi diberikan dari satu forum ke forum. Nah jelas kan, di abad ke 21 ini seekor kambing tidak bisa dibeli dengan harga segitu, kalo maksa bisa dikeroyok masyarakat tuh.

Pertanyaan favoritku karena berasal dari jamanku duduk di sekolah dasar dulu juga masi ada, tebakan ini menyindir kasus korupsi dari para petugas keamanan, yang memang dari jaman dulu juga sudah ada. Maklumlah budaya memalak kan sudah berakar di bangsa ini.

‘Ada satu truk yang mengangkut kelapa. Truk itu melewati lima pos penjagaan. Setiap melewati satu pos, truk itu menurunkan setengah dari isi truknya and petugas pos mengembalikan sebiji kelapa ke atas truk. Setelah melewati pos kelima, sisa kelapa di truk tinggal 2. Berapa jumlah kelapa yang diangkut truk itu pada mulanya?

Atau yang seperti ini mengingatkanku pada Soal Cerita dengan metode ‘Diketahui, Ditanya, Dijawab’ yang sangat populer untuk anak sekolah dasar itu:

‘Aku punya uang 490 rupiah, dan akan aku belikan permen yang harga satuannya 40 rupiah dan kue yang harga satuannya 70 rupiah. Jumlah keseluruhan permen dan kue yang harus aku beli adalah sepuluh biji. Berapa tepatnya permen dan kue yang aku beli bila aku harus menghabiskan seluruh uangku?'

Juga tebakan yang menuntut logika dan permaenan kata-kata, sungguh sangat menarik. Ini contohnya. ‘Jika sekarang ibunya 21 tahun lebih tua dari anaknya. Enam tahun kemudian, umur ibunya lima kali lipat umur anaknya. Pertanyaan: Bapaknya sekarang ada dimana dan apa yang dilakukan oleh bapaknya?’

atau juga ‘Bagaimana cara membagi 3 uang logam (Rp 100) untuk dua orang dengan catatan orang yang satu tidak boleh dapet bagian lebih, dari yang satunya.’

Ada juga tebakan mudah ala matematika, seperti ‘Ada sebuah angka. Jika angka ini bukan kelipatan 4, maka angka tersebut antara 60 - 69. Jika angka itu kelipatan 3, maka angkanya 50 - 59. Jika angka itu bukan kelipatan 6, angka tersebut antara 70 - 79. Angka berapa yang dimaksud?’.

Dan juga pertanyaan dari jaman kita belajar aljabar dulu, seperti ‘coba buktikan kenapa 0,999...9.... = 1?’.

Sangat menarik semua itu untuk mengenang masa kecil dan membuat otak kembali berpikir seperti anak kecil.