Thursday, April 8, 2010

Ya Sudahlah

Wow, benar tuh lirik dari tembang ‘Ya Sudahlah’ dari grup ‘Bondan Prakoso & Fade 2 Black’. Ya sudahlah sendiri dapat diartikan sebagai kata yang menghibur untuk seseorang yang sedang jengkel atau dapat juga dikatakan pada diri sendiri untuk menghibur hati.

Ya udahlah, kalo punya lagunya, bole dinikmati, sementara aku kasi aja ini ringkasan dari grup ini, semoga aja karya mereka di masa depan bisa sebagus ini.

Bondan Prakoso sendiri yang saat ini baru berusia 25 taon, dulunya mulai ngetop sebagai penyanyi cilik di taon 80an dengan tembangnya ‘Si Lumba-Lumba’. Setelah grup ‘Funky Kopral’ yang dibentuknya pada taon 1999, pada taon 2003 berhasil meraih AMI Sharp Award untuk kategori Grup Alternatif Terbaik dan Kolaborasi Rock Terbaik (bersama Setiawan Djodi). Sayangnya grup ini bubar dipuncak kejayaannya.

Pada taon 2005 Bondan mendirikan grup baru bernama ‘Bondan Prakoso & Fade 2 Black’ dengan corak musik Pop Rock plus Rap. Maklumlah Fade 2 Black ini adalah sebuah group hip hop bebas dari Bogor yang beranggotakan Tito, Eza dan Ari. Istimewanya lagi, Bondan yang terkenal dengan permaenan bass nya ini ikutan mengisi vokal selain memainkan hampir semua instrumen di album ini. Kembali grup nya menggondol AMI Sharp Awards 2008 untuk kategori Group Rap Terbaik.

Menariknya lagi Setiawan Djodi yang lebih dikenal dengan nama lengkap Salahuddin Setiawan Djodi Nur Hadiningrat ini adalah usahawan dan CEO dari Grup SETDCO (yang membidangi perminyakan dan perkapalan). Dia ini adalah cucu dari pahlawan nasional Dr. Wahidin Sudirohusodo yang selalu dikaitkan dengan Budi Utomo.

Dan di dunia musik nama Setiawan Djodi tidaklah asing, karena dia ini tergabung dalam grup musik Swami pada 1989, yang personilnya antara lain Iwan Fals, Sawung Jabo, Inisisri, Jockie Suryoprayogo, dan Totok Tewel.

Taon 1990, WS Rendra dan Kelompok Bengkel Teater bergabung dengan Swami. Setiawan Djodi kemudian membentuk band baru lagi yang bernama Kantata Takwa dengan vokalis utama nya tetap Iwan Fals. Kantata Takwa telah merilis album yang bertema kritis sosial dan politis. Album terakhirnya bersama Kantata Taqwa berjudul Opera Raksasa Biru, yang berbicara tentang pemanasan global.

Sedangkan AMI sendiri adalah singkatan dari ‘Anugerah Musik Indonesia’. AMI Awards merupakan penghargaan bagi insan pertelevisian yang diadakan rutin sejak tahun 1998.

Ketika mimpimu yang begitu indah,
tak pernah terwujud..ya sudahlah
Saat kau berlari mengejar anganmu,
dan tak pernah sampai..ya sudahlah (hhmm)

Apapun yg terjadi,
ku kan slalu ada untukmu
Janganlah kau bersedih..
coz everything’s gonna be okay

yo..Satu dari sekian kemungkinan
kau jatuh tanpa ada harapan
saat itu raga kupersembahkan
bersama jiwa, cita, cinta dan harapan

Kita sambung satu persatu sebab akibat
tapi tenanglah mata hati kita kan lihat
menuntun ke arah mata angin bahagia
kau dan aku tahu, jalan selalu ada

juga ku tahu lagi problema kan terus menerjang
bagai deras ombak yang menabrak karang
namun ku tahu..ku tahu kau mampu tuk tetap tenang
hadapi ini bersamaku hingga ajal datang

Sempat kau berharap keramahan cinta,
tak pernah kau dapat..ya sudahlah
yeeah..dengar ku bernyanyi..lalalalalala
heyyeye yaya dedudedadedudedudidam..
semua ini belum berakhir

satukan langkah..langkah yg beriring!
genggam hati, rangkul emosi!

Genggamlah hatiku, satukan langkah kita

Sama rasa, tanpa pamrih
ini cinta..accross the sea

peluklah diriku..
terbanglah bersamaku,
melayang jauh..
(come fly with me, baby)

Ini aku dari ujung rambut menyusur jemari
sosok ini yang menerima kelemahan hati
yea..aku cinta kau..(ini cinta kita)
cukup satu waktu yes.(untuk satu cinta)

satu cinta ini akan tuntun jalanku
rapatkan jiwamu yo tenang disisiku
rebahkan rasamu..untuk yang ditunggu
Bahagia
Hingga ujung waktu