Wednesday, April 14, 2010

Mati Lampu

Payah nih PLN, masa tidak ada angin tidak ada hujan selalu mematikan lampu tanpa pemberitahuan. Wah lama-lama barang-barang elektronik bisa rusak semua nih.

Bayangkan bila kita sedang me-recharge batere sebuah peralatan elektronik, bisa cepat rusak itu batere bila waktu proses isi ulang nya terputus melulu. Juga computer bisa lebih cepat rusak harddisk nya, karena harddisk kan diputar terus dengan kecepatan tinggi. Apalagi kalo kita pas lagi buat backup ke CD atau DVD, dan semua terputus begitu saja, itu sudah keliatan kalo pasti terbuang tuh CD atau DVD nya.

Udah gitu, kemaren itu, malam hari ujan udah berhenti setelah turun hanya lima menitan. Tapi tiba-tiba tanpa ada petir maupun hujan, eh lampu di kampung ku mati total. Sialnya lampu emergency ku udah lama tidak aku cek isi batere nya dan ternyata sudah lemat batere nya, sial deh.

Akhirya daripada bergelap-gelap ria, lilin lah yang dinyalakan. Tapi sebelon lilinnya dinyalakan, lilinnya harus dicari dulu dan tentunya korek apinya. Cari lilin yang sudah siap untuk dinyalakan tentunya mudah, karena memang sudah disiapkan berdekatan dengan letak korek api nya. Tentunya dengan urutan korek api yang disulut duluan baru kemudian lilinnya. Aakhirnya abis gelap terbitlah terang. Misi pertama sukses.

Waktu cari lampu senter dan lampu baca laennya yang dapat beroperasi dengan tenaga batere, aku menemukan mereka semua dalam keadaan sekarat. Wah mereka janjian rupanya dengan lampu emergency ku, akhirnya aku buka pak dari batere baru dan mengganti semua baterenya. Misi kedua selesai.

Kemudian karena suasana sepi, aku cari radio transistor mungilku yang masi beroperasi dengan batere yang sudah diproduksi dari jaman ku masi mungil. Syukurlah walau hanya keluar suara lagu dangdut dengan iringan latar belakang hujan, tuh radio antik masi berfungsi sebagai pengusir sepinya suasana. Misi ketiga selesai.

Kenapa kok aku tidak pilih saluran radio laen, ya ingin hati begitu, tapi rupanya radio antik ku lebih menyukai untuk mengeluarkan bunyi lagu dangdut dari speaker tua nya ketimbang lagu jenis laen. Ya apa dayalah, namanya juga antik.

Walau kalo mau dipikir, sepi itu asik juga, itung-itung istirahat untuk telingaku. Tapi yang tidak enak itu, panasnya. Musti cari kipas nih. Wah setelah lama kucari-cari belon juga ketemu kipasnya, akhirnya pake kertas koran untuk berkipas ria. Misi keempat selesai. Wah jadi ingat nih, aku musti cari kipas nya, lupa kemaren.

Misi kelima? Cari minum, nah yang satu ini tanpa mikir deh. Cepat aja, lagian kan padam itu biasanya 55 menitan. Lalu pasti dijamin nyala lagi, kan ada aturannya kalo padam lebih dari 1 jam, pelanggan dapat menuntut ganti rugi dengan pengurangan beberapa persen dari iuran bulanannya. Bayangkan kalo dalam sebulan mati beberapa kali lebih dari satu jam semua, bisa gratis tuh bayar iuran sebulan nya. Sayang PLN cerdik jadi matinya hanya 50 sampai 55 menit aja.

Yoo kemaren sudah dilewati, tunggu mati lampu yang berikutnya. Karena pasti akan datang kejadian mati lampu yang berikut itu, yang jadi pertanyaannya kapan?