Malam ini saatnya karaokean nich, hehehe, biasalah kalo sedang istirahat, kebanyakan aku juga menyanyi. Asik juga membuat hati bahagia dan dapat memberiku inspirasi bila menulis untuk blog ku.
Kali ini aku pilih lagu-lagu indo jadul, seperti ‘Gereja Tua’ nya Panber, ‘Di Batas Kota Ini’ yang dipopulerkan oleh Tommy J Pisa, tembang bahasa Belanda ‘Nacht Over Java’ yang dilantunkan oleh penyanyi Belanda Wieteke van Dort, ‘Burung Camar’ nya Vina Panduwinata dan tentunya juga ‘Sepanjang Jalan Kenangan’ ciptaan A Riyanto yang dipopulerkan di taon 60an oleh sepupunya sendiri, artis Tetty Kadi yang sekarang aktif menjadi politisi di Senayan.
Enak-enak tembang jadul super duper kuno dari jaman awal era orde baru itu. Tergolong relatif slow, bila dibandingkan dengan tembang yang lagi ngetop di luar negeri pada era waktu yang sama.
Di taon 60an dan 70an di Indo ini bilantika tangga lagu Indo diwarnai oleh tembang santai dan slow dan bahkan ada beberapa tembang yang di-stempel cengeng oleh salah satu pejabat negara waktu itu.
Bandingkan dengan tembang di luar sana, di taon 70an warna musik yang ada itu bercorak rock, maklumlah kan waktu itu era nya The Beatles.
Tembang ‘Sepanjang Jalan Kenangan’ ini terkesan romantis sekali, dalam versi karaoke yang kupunya yang di-aransemen oleh komponis Atauw. Cocok untuk didendangkan di awal bulan di kala di luar rumahku sedang turun hujan rintik-rintik. Didengar sambil menikmati secangkir teh lemon hangat, sungguh membuat diriku bahagia malam ini.
Itung-itung musik pengantar bobo.. dan seperti nya memang sudah waktunya untuk bobo nich, tapi berdendang dulu yach, ‘Sepanjang jalan kenangan, kita slalu bergandeng tangan. Sepanjang jalan kenangan kau peluk diriku mesra. Hujan yang rintik rintik d awal bulan itu. Menambah nikmatnya malam syahdu..’..
Sengaja aku datang ke kotamu
Lama kita tidak bertemu
Ingin diriku mengulang kembali
Berjalan jalan bagai tahun lalu
Sepanjang jalan kenangan
Kita slalu bergandeng tangan
Sepanjang jalan kenangan
Kau peluk diriku mesra
Hujan yang rintik rintik
Di awal bulan itu
Menambah nikmatnya malam syahdu
Walau diriku kini tlah berdua
Dirimupun tiada berbeda
Namun kenangan spanjang jalan itu
Tak mungkin lepas dari ingatanku