Oh tidak, Gingerbread yang kubahas bukan kue yang mengandung rempah-rempah (dan jahe = ginger) yang biasa di hidangkan menjelang natalan di Eropa dan Amerika Utara yang kumaksud. Namun gingerbread yang kumaksud di sini adalah salah satu versi terbaru dari software dan sistem operasi Android yang rencananya akan diluncurkan dalam bulan depan ini.
Peluncuran versi Gingerbread sebagai versi dari Android yang pertama yang mendukung video calls ini sebenarnya sudah lama ditunggu, sejak Android menjadi salah satu sistem operasi yang sangat menjanjikan dan merupakan alternatif dari Symbian, iOS, BB OS dan Windows Mobile di awal taon 2010 ini.
Versi Gingerbread ini akan dilengkapi dengan Linux Kernel 2.6.33 atau dengan Linux Kernel 2.6.34, mungkin masi merupakan jembatan untuk ke versi dengan codename Honeycomb yang akan diperkenalkan di taon 2011.
Dari informasi yang kudapat, ternyata versi Gingerbread ini membutuhkan processor dan resources yang sangat luar biasa. Dikabarkan Gingerbread baru dapat berfungsi dengan perangkat bergerak (mobile devices) yang minimal diperlengkapi dengan processor 1 GHz. Wow. Padahal saat ini perangkat bergerak yang mempunyai spesifikasi seperti itu masi dapat dihitung.
Duh syukur juga deh, padahal aku baru aja merencanakan untuk membeli perangkat Android untuk sekedar punya dengan spesifikasi di bawah itu. Syukurlah, aku telah memutuskan untuk menunggu dan mengamati terlebih dahulu.
Tak apalah, yang penting dugaan ku sudah tergolong tepat, karena walaupun sama gratisnya seperti Linux itu sendiri, namun Linux yang diimplementasikan ke sebuah perangkat bergerak/jinjing ternyata di taon 2010 ini mulai menarik minat penggunanya.
Tidak seperti Linux di perangkat komputer pribadi (Personal Computer) yang tidak meraih sukses, karena penggunaannya mensyaratkan pengetahuan dasar dari komputasi itu sendiri. Bahkan sebuah perusahaan yang dari awalnya mendukung sistem operasi Linux ini, yaitu Dell, sekarang sudah mengumumkan untuk tidak lagi memasarkan computer/laptop nya dengan kombinasi Linux.
Aku teringat ketika lima taon silam, Motorola yang telah mengimplementasikan Linux ke dalam salah satu tipe dari handphone nya, tapi ternyata setelah dipasarkan tidak mendapat respons yang baek dari pengguna handphone. Mungkin juga karena faktor harga yang tidak murah untuk saat itu. Dan kali ini sungguh berbeda, karena Android telah dibuat oleh sebuah tim yang profesional dari Google Inc.
Yoi, tinggal kita pantau terus, gimana dengan kesuksesan dari Android ini. Yang jelas, pihak SonyEricsson yang sempat skepsis dengan Android ini dan mengutarakan tidak akan support Froyo atau Android 2.2 (satu tingkat di bawah Gingerbread yang sedianya menggunakan versi 3.0) kini telah meralat pernyataannya dan menyediakan update dari sistem operasi untuk semua perangkatnya di bulan November ini.
Oke kita pantau terus animo masyarakat pengguna perangkat bergerak ini untuk masa depan nya.