Wednesday, September 15, 2010

Tentang Rasa

Yow, walaupun nonton terus, namun kegiatanku menyimak tembang-tembang di radio juga tidak terlupakan. Kan terkadang telinga kita juga butuh hiburan laen, selaen mendengarkan orang berbicara di dalam movie yang kutonton secara maraton begitu, walau tidak membosankan semestinya.

Memang sih menyenangkan menonton begitu, terutama untuk orang yang mudah tergelitik perasaan humornya seperti aku. Tapi kadang aku juga terpikir akan orang yang sama sekali tidak kenal rasa humor. Duh, kasiannya. Padahal ketawa itu menyenangkan, baek itu menertawakan diri sendiri maupun menertawakan orang laen karena kebodohannya maupun karena tingkah polahnya

Nah pagi ini, aku kebetulan dengar tembang nya si Astrid yang judulnya ‘Tentang Rasa’. Lumayan ringan untuk didengarkan, walau videoclip nya tidak menarik. Ya, ya, pasti banyak yang heran, kok aku ini kesannya mengkritik melulu. Tapi aku jujur, kalo bagus ya aku bilang bagus, kalo jelek ya apa bole buat. Anggap saja kritik bagi artis itu untuk membuat yang lebih baek lagi di masa depan.

Wah, hujan turun lagi nih. Kalo gini terus, lama-lama aku harus bangun pagi dan berlomba-lomba dengan air hujan demi menyelamatkan koran pagiku. Payah nih, kalo gini, tapi selama tidak banjir ya aku tidak keberatan. Tapi beneran, cuaca mendung melulu, sampai-sampai aku menunda cucianku sampe sekarang. Mudah-mudahan minggu depan bisa kucuci juga pakeanku.

Ah balik lagi nonton serial misteriku ah, menarik tuh, apalagi bila kita menonton untuk kali kedua atau bahkan ketiga nya, karena kan bila kita sudah tau siapa yang bersalah, kita bisa mulai mengamati si pelaku. Sehingga mengerti betol apa yang diperhatikan oleh detektifnya.

Sebenarnya memang lebih mudah bila kita sendiri yang ada di tempat terjadinya perkara, karena bila hanya nonton di layar, pandangan kita kan disesuaikan dengan pandangan yang diatur oleh si juru kamera atau juga pengarah kamera, jadi tidak subyektif.


Aku tersesat
Menuju hatimu
Beri aku jalan yang indah
Ijinkan ku lepas penatku
‘tuk sejenak lelap di bahumu

Dapatkah selamanya kita bersama
Menyatukan perasaan kau dan aku
Semoga cinta kita kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya

Tentang cinta yang datang perlahan
Membuatku takut kehilangan
Ku titipkan cahaya terang
Tak padam di dera goda dan masa