Yup, sesuai dengan judulnya, hari ini aku kaget terbangun pagi-pagi sekali, tepatnya pukul enam lebih sebelas menit, karena terganggu hujan turun, atau lebih tepatnya, instink ku yang membangunkan aku untuk segera menuju keluar rumah dan memungut koran yang dilemparkan tukang koran.
Nah ya, bila kemaren aku bangun rada kesiangan dan alhasil koranku basah total dan tak bisa dibaca, maka hari ini aku ternyata berhasil lebih cepat dari hujan yang turun tanpa pamit itu.
Sip, koran terselamatkan walaupun bagian depannya rada basah, namun karena hujan baru saja turun, maka koran yang basah hanya dua tiga halaman di depan saja dan bakalan cepat kering. Terkadang aku berharap ada perapian dalam rumah, seperti di masa laluku, dimana di setiap kamar ku ada radiator pemanas ruangan yang dapat digunakan sebagai tempat penjemur pakean, sepatu atau lap basah dan juga tentunya barang basah laennya.
Tentu, tentu, tidak sehat menjemur barang di dalam kamar, namun itulah prakteknya di sana. Bahkan ada banyak juga temanku yang menjemur celana dalam nya di atas radiatornya, hahaha, kenangan yang lucu.
Pagi ini terasa dingin sekali, padahal aku berpakean lengkap. Mungkin karena pengaruh pengatur suhu dan ditambah dengan udara pagi yang sejuk serta keadaan cuaca yang sejak sepuluh hari terakhir ini selalu mendung tanpa panas dan juga sudah sekitar seminggu berturut-turut turun hujan.
Yang terpikir adalah menulis blog ini dan minum kopi tentunya sebagai penghangat badan. Walau sebenarnya yang ku minum duluan adalah sari buah lohan yang kata orang mampu membantu menurunkan panas dalam, membantu buang air besar dan tentunya sehat untuk jantung. Tapi ketika aku menyalakan radioku untuk mendengarkan siaran radio favoritku, yang melantun keluar dari loudspeaker mini ku adalah tembang baru dari ‘Blackout’ yang berjudul ‘Join Kopi’.
Tembang yang bercorak jazz ini sangat enak untuk didengar, dan sebenarnya merupakan ‘remake’ dari tembang berbahasa Inggris di era 80an (yaitu tembang Easy dari Commodores). Biasanya memang aku selalu mengingat melodi seperti itu, karena aku penggemar jazz. Tak apalah, walau sederhana liriknya, namun sungguh cocok untuk didengarkan sambil menyeruput kopiku. Duh jadi ingat temanku yang mewanti-wanti agar tidak banyak minum kopi. Namun untuk pagi ini, kopi sungguh tak ternilai harganya, untuk menghangatkan badanku, walau bukan kopi luwak.
Setiap saat setiap waktu
Kamu selalu menemani aku
Meskipun hitam tapi banyak yang suka
Bersama teman-teman ku menikmatimu
hu..lalala..kopimu-kopiku
hu..lalala..join join kopi
hu..lalala..arti sahabat
hu..lalala..tak ternilai harganya