Duh hari ini kok panas sekali ya. Matahari bersinar terik dan awan di langit mendukung pemanasan bumi nih. Udah gitu yang namanya angin tidak lewat. Padahal menurut teori geofisika nya, bila panas seperti ini pasti akan diikuti dengan hujan untuk beberapa saat. Tapi ini kok tidak ada hujan nya. Mungkin di tempat laen ada, tapi tidak di wilayahku.
Alhasil karena kepanasan, aku memutuskan untuk mencuci kisi-kisi udara dari alat pendingin yang berada di luar bangunan, atau lebih dikenal dengan istilah outdoor part dari alat pendingin itu.
Namun biar bagaimanapun juga, aku masi bersyukur nih, karena masi punya alat pendingin ruangan. Kasian orang yang tidak punya. Pikiranku sempat melayang pada seseorang di kos-kos-an nya di sebelah utara sana. Jadi pingin tau nih, apa kos-kos-an nya ada alat pendingin nya. Kasian bila tidak ada.
Udara seperti ini semestinya bagus untuk menjemur pakean yang baru di cuci, namun bila kelembaban udara sudah cukup tinggi, mungkin juga rada lama kering nya, kecuali terkena dampak langsung dari sinar matahari nya.
Dampak laen yang tidak diinginkan itu munculnya berbagai serangga seperti kecoa atau ulat dari dalam tanah yang semestinya lebih dingin, namun bila keadaan di luar sangat panas, maka mereka akan nongol juga. Biasanya sih serangga seperti itu lebih senang nongkrong di bawah tanah karena lebih dingin.
Jadi malas nih mau kemana-mana, ingin nya di rumah saja, sambil santai menikmati minuman dingin. Ya bayangkan saja, duduk-duduk di bawah pohon durian, sambil menikmati es limun manis dan membaca komik. Dengan musik yang keluar dari bisikan dedauan yang ditiup angin dan juga merasakan semilir nya angin yang lewat.
Duh tapi itu impian belaka, karena tidak ada pohon durian di dekat tempatku tinggal dan juga tidak ada angin yang lewat. Udara hari ini benar-benar menyengat, heran saja bila tidak ada orang yang meninggal karena kepanasan. Aku teringat semasa di Eropa dulu, bila ada cuaca panas seperti ini pasti deh ada korban yang berjatoan, dan mayoritas itu orang tua yang mengalami dehidrasi.
Namun aku maklum juga sih, kan di Eropa yang namanya alat pendingin udara itu walaupun dari segi harga tergolong murah, namun pemakaiannya yang boros listrik itu yang menyebabkan tidak semua rumah tangga mempunyai nya. Aku sendiri hidup di sana selama belasan taon juga tidak punya alat pendingin udara.
Udah biasa juga sih lama-lama, walau suhu di musim panas bisa mencapai lebih dari 40 derajat celsius, namun karena udara tidak lembab, maka terasa nyaman aja.
Untuk sementara ini, aku berharap segera turun hujan yang menyejukkan. Karena bisa menderita nih kalo kepanasan begini. Kasian deh tanamanku, aku keluar bentar deh kasi mereka sedikit kesejukkan, dan kulanjut ceritaku besok.