Tak terasa 20 hari liburan untuk telinga sudah berakhir. Mulai besok dimulai babak baru dengan tantangan baru. Ya liburan kali ini termasuk liburan yang menyenangkan bagiku, dengan adanya dua orang yang mengirim movie dari seri nya Hercule Poirot dan juga Miss Marple untuk bisa aku tonton secara (hampir) cuma-cuma.
Dan selama 20 hari ini aku juga sudah menonton lebih dari 20 movie nya, namun masi aja ingin menonton lagi. Bisa dibilang dua minggu pertama hanya aku sibukkan dengan membuat backup dan juga mengunduh movie nya. Lalu diselingi dengan sesekali menonton nya. Sungguh spektakuler.
Namun dengan makin banyaknya kisah yang sudah di film kan, artinya kita akan mendekati usaha mengangkat kasus terakhir dari Hercule Poirot yakni ‘Curtain’ menjadi movie. Pembuatan movie dari kasus terakhir Poirot ‘Curtain’ ini memang masi dihindari oleh banyak orang. Namun aku dan banyak fans kok meliat kalo pembuatan movie ini bisa dipastikan dilakukan dalam lima taon ke depan.
Hal ini mengingat aktor pemeran Poirot, David Suchet yang diakui banyak pihak sebagai aktor pemeran Poirot terbaek juga sudah mulai menua. Dalam banyak wawancara dengan Dame Agatha Christie semasa beliau masi hidup, juga sering kali dikatakan kalo semua interpretasi dari Poirot oleh Albert Finney atau Sir Peter Ustinov misalkan tidak ada yang memenuhi harapan sang autor.
Banyak pihak menyayangkan, kalo Dame Agatha Christie yang meninggal di bulan Januari 1976 itu tidak pernah menonton adegan Poirot yang diperankan oleh David Suchet. Karena David Suchet didaulat menjadi Poirot baru pada taon 1988 dan movie nya diluncurkan pada taon 1989.
Tapi karena novel terakhir untuk Poirot diluncurkan di akhir taon 1975, maka sangat besar harapan banyak orang kalo movie ‘Curtain’ dibuat paling lambat akhir 2015 atau 40 taon setelah novel tersebut dilempar ke publik. Atau bole jadi di awal taon 2016 untuk memperingati 40 taon kematian sang autor yang bukunya tercatat sebagai yang terlaris setelah Alkitab dan buku dari Shakespeare itu.
Tapi yang jelas, penonton setia dari Poirot pasti akan terkejut dan mungkin sedih, karena Poirot yang digambarkan selama ini sebagai orang yang gagah dan berpakaian sempurna itu akan ditampilkan sebagai orang tua yang sudah duduk di kursi roda dan sedang beristirahat di desa dimana dia pertama kalinya bertemu dengan teman lamanya, Captain Arthur Hastings di Style di St Mary, Essex.
Dari beberapa potongan wawancara dengan David Suchet dan beberapa pemeran laennya seperti Phillip Jackson sebagai Chief Inspector James Japp dan juga Hugh Fraser sebagai Captain Hastings serta Pauline Moran sebagai Miss Lemon, ada ditayangkan ketika Hugh Fraser membacakan surat yang ditulis oleh Hercule Poirot sebelon meninggal. Suara Hugh Fraser yang terdengar tenang membacakan surat terakhir yang menurut kisahnya ditulis empat bulan sebelon meninggalnya Poirot.
Di telingaku masi terngiang suara Hugh Fraser itu. Dimana Poirot mengakui kalo dia menjauhkan obatnya Amyl Nitride dari tempatnya berbaring, sehingga dia dapat meninggal dengan tenang. Dan diakhir suratnya, Poirot berpesan pada Hastings untuk menikahi Elizabeth Cole, sebagai upaya nya yang terakhir dalam hal penjodohan (match making). Banyak pihak sudah tau, kalo waktunya telah tiba. Dari pihak produsen dikatakan, bahwa hanya tersisa enam movies lagi untuk Poirot dan movie terakhir adalah ‘Curtain’.
Bulan Januari 2009, David Suchet dalam salah satu interview nya mengatakan: ‘I feel two emotions, great sadness to leave him . . . but also terrific joy if I am given the opportunity to do the complete (Hercule Poirot) works. We are filming four episodes this year, which will leave six more to do and that will be the complete works. He doesn't exist after that.’
Bahkan cucu dari Agatha Christie dan pimpinan dari Agatha Christie Limited, Mathew Pritchard, mengomentari karir David Suchet: ’Yes, he's brilliant’, katanya kepada the Courier-Mail, ‘Twenty years as Poirot, what an achievement’