Sunday, June 6, 2010

Kebenaran

Belakangan ini ada banyak dikabarkan di media cetak maupun elektronik tentang banyak berita yang menarik perhatian banyak masyarakat. Tapi di balik itu semua, terkadang kita harus selektif dan mau berpikir kembali, mana yang benar dan mana yang berita fitnah.

Sebagai contoh, ambil saja kasus korupsi yang sedang ngetop akhir-akhir ini. Pertanyaannya, siapa yang harus di hukum, yang memberi uang, yang menjadi perantara atau yang memeras? Lantas siapa yang saat ini sedang mendekam di penjara?

Selamanya orang kalo tidak dimintai uang, pasti tidak akan memberi uang, begitu logikanya, menurut aku. Tapi tak taulah, ini kan negara dimana semua bisa diatur.

Ambil contoh laen, sebuah negara yang mempertahankan diri dari penyelundup dituduh telah menyerang warga negara laen. Pertanyaannya, bila kita berada di posisi negara yang perbatasannya dimasuki secara ilegal begitu, bagaimana reaksi kita?

Semua kejadian itu bagaikan pisau bermata ganda, bisa menebas kanan dan kiri. Jadi sebelon kita berpendapat, hendaknya kita memikirkan ulang, tanpa emosi, keadaan/posisi kedua belah pihak. Jangan kita mau dibodohi oleh media.

Itu saja.

Mulailah berpikir dan memahami, jangan menonton apa saja yang disajikan media, namun kita harus aktif mencari sumber netral misalkan dari diskusi dengar pendapat dengan teman, maupun dari sumber di luar negeri. Karena memang media kita itu sering kali hanya menyoroti dari satu sisi saja. Maka jangan biarkan media mengubah pendapat kita, tapi kita harus pro-aktif untuk mencari berita yang benar.