Dedikasi : S. Lily S.
Setelah lama aku menanti, akhirnya aku mendapatkan tipe sebuah hape CDMA keluaran baru. Duh memang jenis hape yang satu ini sungguh tidak bervariasi, bila dibandingkan dengan tipe GSM.
Sebenarnya ada banyak jenis dari tipe hape ini, namun untuk wilayah negara ini, rupanya hape tipe ini sering kali digolongkan sebagai hape nya orang susah. Jadi tipe yang masuk kemari hanya tipe yang sederhana dan dapat dijual dengan harga murah, karena pangsa pasarnya kan memang orang yang hanya membutuhkan perangkat komunikasi dengan sesamanya. Dan bukan untuk bergengsi-ria.
Padahal bila dicermati, ada terdapat banyak kelebihan dari hape CDMA dibandingkan dengan hape tipe GSM, terutama dalam hal transfer datanya.
Dengan harga murah, hape CDMA dapat difungsikan dengan mudah sebagai modem. Tapi tentunya untuk model-model yang mendukung hape modem. Apalagi didukung dengan kenyataan bahwa teknik CDMA tidak membutuhkan sangat banyak pemancar dan repeater, maka bisa dibandingkan kalo investasi nya juga murah. Dan itu berakibat murahnya harga pulsa maupun paket data yang ditukarkan.
Kekurangannya paling menyolok adalah akumulasi panas yang disebabkan oleh proses decoding dan coding dari paket data yang dikirimkan lewat udara. Panasnya itu luar biasa, sehingga paling bijak, untuk orang yang gemar ngoceh sampe puas, sangat dianjurkan untuk mengunakan perangkat headset ataupun bluetooth, walau yang terakhir sebenarnya juga sangat menyedot energi dari hapenya sendiri.
Hal yang terpenting yang harus diperhatikan sewaktu membeli hape jenis CDMA adalah keberadaan headset dan juga ketahanan batere nya, karena dijamin kita akan lebih sering ngobrol melalui hape tipe CDMA karena tarifnya terjangkau.
Ya yang penting bagiku, aku akhirnya dapat juga satu tipe hape CDMA yang menarik. Awalnya sih kudapat dari browsing di internet dan menelefon toko yang menjualnya untuk menanyakan harganya. Bahkan aku sempat membaca review dari hape ini lengkap dengan rekaman video yang menampilkan keadaan saat hape tersebut dikeluarkan dari kardusnya, sehingga aku tau betol apa saja yang menjadi isi dari paket hape tersebut.
Dan dengan semangat ‘dua puluh sepuluh’ aku mengabari beberapa temanku yang memang sedang mendambakan kehadiran hape CDMA tipe baru itu. Dan ditanggapi dengan antusias oleh beberapa teman. Dan yang menariknya lagi, surat kabar lokal pun sehari kemudian mengulasnya di bagian gadget baru dan memberikan signal positif nya untuk hape kategori menengah. Baguslah kalo gitu. Tinggal tunggu waktu saja aku membelinya.
Aku jadi teringat temanku, Lily. Sewaktu aku telefon dia pake nomer CDMA nya, dia mengeluh kalo batere nya cepat habis. Dia menggunakan hape dual on, jadi didalamnya dia pasang kartu GSM dan juga kartu CDMA, jadi mungkin juga keberadaan kedua kartu tersebut yang menyebabkan borosnya penggunaan batere nya.
Tapi waktu aku yang menelefon hape nya ke nomer GSM nya, dia ketawa, katanya bila di telefon di nomer GSM nya, maka batere nya lebih awet. Nah ganti aku yang mengeluh, bila aku telefon ke GSM nya, pulsaku lebih cepat habis dibandingkan bila aku menelefon ke nomer CDMA nya.
Ya semua ada keuntungan dan kekurangannya sendiri-sendiri.