Thursday, August 14, 2008

Lego di Sinar Supermarket

Mood : hepi
Cuaca: segar
Drink : air dingin penyejuk jiwa
Song : Me and You and The Dog Named Boo dari Lobo
Genre : lagu pop
Tanggal : 14 Agustus 2008

Dedikasi : Manager Gerai Lego di Sinar Supermarket

Seperti (hampir) tiap sore, bila aku harus menyeprot rumahku guna membebaskan diri dari binatang-binatang berukuran 2 milimeter yang mempunyai hobi menyedot darah, maka aku menyempatkan diri untuk mampir ke Sinar Supermarket untuk sekedar melihat koleksi buku di Potlot ataupun koleksi Lego di gerai barunya disana.

Selaen dari itu, aku juga biasa cari makanan, baek untuk dinner maupun untuk menemaniku bekerja di jam-jam pocong alias lewat tengah malam. Sering kali juga aku kesana untuk melihat-lihat siapa atau ada nomer-nomer telefon yang diobral atau mencari-cari pulsa murah atau juga untuk sekedar melirik nomer-nomer yang lumayan cantik dan tidak dikenali oleh penjualnya.

Misalnya saja, aku barusan ini mendapatkan nomer 757121 yang sangat menggiurkan untuk dibeli. Murah lagi, hanya 8000 rupiah dengan pulsa 10000 rupiah. Siapa yang tak mau? Atau juga aku sering dapat kartu-kartu perdana murah yang hanya dijual antara 5000 dan 7500 rupiah dengan isian pulsa 10000. Siapa yang tak mau? Hehehe...

Nah tadi sore, aku ada jalan-jalan ke gerai nya Lego. Di sana aku bertemu dengan Manager Lego yang ternyata masih mahasiswa semester akhir dari fakultas ekonomi manajemen Unair Surabaya.

Dari dia, aku banyak belajar tentang Lego itu sendiri. Ternyata kebanyakan dibuat di negara Eropa Timur dan diimpor ke Indo, sehingga harga Lego itu mahal. Tapi bila kita beli di Singapore harganya bisa lebih murah lagi, maklum saja, ongkos transportasi nya itu mungkin yang mahal.

Pusat dari Lego sendiri ada di Denmark. Di Indonesia semua dilayani lewat kantor cabang di Jakarta dan di Surabaya ini sejak empat bulan terakhir, Lego membuka gerai Lego di Sinar Supermarket Jemursari, Sinar Supermarket Bintoro dan juga di Pakuwon Trade Center. Sementara di Galaxi Mal dan di Tunjungan Plasa, Lego dijual melalui partner mereka di Toy City dan Sogo.

Terus terang aku sampai terkagum-kagum melihat harga-harganya. Sampai jutaan. Apalagi yang tipenya Mindstorm itu bisa sampai empat juga karena di dalamnya itu terdapat mikroprocessor kecil lengkap dengan sensor seperti infrared sensor, speaker, dan sensor-sensor laennya dan juga controlling software yang nantinya semuanya bisa disusun menjadi robot yang bisa diprogram dari komputer.

Aku jadi teringat kepada kompetisi robot dari Universitas-Universitas di Indo sini, dimana controller nya tak dibuat sendiri namun dibeli dan diambil dari modul-modul seperti Mindstorm itu. Namun semuanya lumayan menarik sih untukku, karena aku dulu juga melalukan controlling memakai software LabVIEW untuk membuat mesin pengkarakterisasikan solar cells dan juga untuk semua percobaan-percobaanku di laboratorium optik ku dulu sewaktu aku masi riset di Jerman.

Bukan hanya barang yang dijual disana yang sangat menarik hatiku, tapi karakter sang Manager. Dia terkesan sangat simpatik dan tergolong orang yang tunduk bila aku ajari, hehehe. Mungkin juga karakter ku sebagai dosen mencuat kembali. Aku dengan segala senang hati menceritakan pengalamanku waktu bekerja di Jerman, baek di perusahaan Jerman sendiri maupun di perusahaan Jepang (Mitsubishi), terutama dari segi manajemen nya.

Karena ternyata sang manager tergolong orang yang cerdas, dan mempunyai IPK tiga koma lima di Unair, maka aku segera memberikan dia tips untuk mencari dan mendapatkan beasiswa untuk jurusan program Strata dua di Australia. Aku memberinya banyak referensi dan apa saja yang harus dia lakukan. Karena menurutku, sayang sekali bila seorang yang cerdas, namun dia mengakhiri karirnya hanya sebagai manager cabang saja.

Ya semoga dia berhasil dan aku akan ikut gembira untuk kesuksesannya..

Sunday, August 10, 2008

Nonton Film

Mood : hepi
Cuaca: berawan
Drink : ice lemon tea
Song : Yogyakarta dari Katon Bagaskara
Genre : lagu pop
Tanggal : 10 Agustus 2008

Dedikasi : Hardyni di Surabaya

Teman SMP ku Dyni itu rupanya memang pakarnya film. Dia suka nonton film di marathon lho. Hehehe. Tau nda, kalo aku nonton itu biasanya tergantung dari 20 menit pertama. Kalo membosankan, wah aku bisa-bisa bobo deh. Beneran lho bobo. Hehehe…

Misalnya film Lord of the Rings 1,2,3. wah aku tak bisa menikmatinya! Adekku punya DVD nya, tapi tiap kali aku coba nonton, entah yang mana, pasti deh aku bobo. Aku sudah coba untuk nonton tuh film tiga atau empat kali, pingin tau ceritanya, tapi selalu gagal. Nah mungkin kamu heran, napa aku tetap coba terus? Jawabnya mudah, karena aku dulu naksir cewe yang suka banget sama tuh film. Jadi kupikir kalo aku bisa ngerti ceritanya, mungkin aku isa memahami pemikiran cewe itu, hehehe, “cunning” bahasa kerennya, hehehe…tapi kalo film yang dia suka saja aku tak suka, wah berarti dari selera udah laen, hehehe…

Juga film-film fantasy seperti Harry Potter yang katanya “wah” banget. “Wah” apaan? Aku nonton beberapa serinya (karena adekku punya), tapi selalu bobo setelah kebocanan selama 15 menitan pertama, hahaha… orang dulu bilang itu film “mbo maksud”, hehehe

Tapi tak semua film fantasy aku tak suka lho. Misalnya Pirates of Caribbean. Awalnya bukan nonton di bioskop, tapi malah di TV. Pertama kali nonton, aku bocan banget. Tapi waktu mau diajak nonton seri ketiga nya oleh adek angkatku taon lalu, aku jadi mikir-mikir untuk nonton duluan, daripada tak tau apa-apa. Juga adek angkatku itu (cewe), menyakinkan aku kalo pasti suka karena film nya humoris banget.

Nah akhirnya aku habisin dua malam untuk nonton seri pertama dan keduanya dari film yang di remake dari film cartoon nya Disney tersebut. Dan OMG (oh my Goodness), aku jadi suka dan malah ketagihan. Tau nda, bila aku ketagihan aku bisa nonton tuh film tiap hari dan bahkan bisa hafal kata-katanya, hehehe…

Aku jadi teringat pada film serial Remington Steele yang diputar di TVRI waktu kita masi kecil-kecil (malah mungkin waktu semasa SMP ?). Wah tuh serial tiap dua taon ada di putar di TV nya jerman, memang di oper dari satu TV ke TV yang laen dengan jam tayang yang beda-beda, baek TV negera bagian maupun TV swasta.

Hehehe, untuk info saja, serial itu terdiri dari 89 serial dan ada 5 serial panjang, jadi totalnya 94 serial. Jadi cukup untuk dua taon bila diputar tiap minggu sekali. Atau lima bulan bila ditayangkan setiap hari kerja (Senin sampai Jumat).

Pierce Brosnan sendiri karena acting nya di serial itu sampai ditawari untuk memerankan film James Bond yang berjudul Octopussy. Tapi Stephanie Zimbalist (pemeran Laura Holt) menentang, karena bila Pierce Brosnan maen James Bond, maka serial Remington Steele akan tamat. Pierce Brosnan yang waktu itu di bawah kontrak untuk Reminton Steele akhirnya tak bisa meninggalkan serial itu. Makanya di dalam serial Remington Steele yang dibuat setelah 1982, digambarkan kalo di antara Remington Steele dan Laura Holt nya tiada keromantisan lagi. Tentunya hanya fans (seperti aku) yang mengetaui perbedaannya. Hehehe…

Napa Pierce Brosnan ingin jadi James Bond? Mudah saja, karena istrinya (almarhum) Cassandra Harris juga pernah menjadi Bond Girl. Cassie Harris meninggal kalo tak salah taon 1993 atau 1994 karena kanker. Dan film Pierce Brosnan pertama sebagai James Bond baru dibuat setaon setelahnya. Walau aku tak suka penampilan Pierce Brosnan sebagai James Bond. Paling bagus ya si Roger Moore yang terkesan romantis dan anggun di setiap penampilannya.

Yang lebih lucu lagi, Pierce Brosnan khan punya empat anak. Dua itu anak dari Cassie Harris sebelon dia menikah dengan Pierce Brosnan. Anak ketiga adalah anak Pierce Brosnan dengan Cassie Harris dan anak keempat didapatnya dari istrinya yang sekarang. Bila kita liat dari model tubuh dan potongan rambut istri Pierce Brosnan yang sekarang, kujamin kita pasti akan teringat kepada Stephanie Zimbalist yang memerankan Laura Holt di serial Remington Steele, hehehe..

Ohya, theme song dari Remington Steele dibuat oleh almarhum Henry Mancini lho, yang terkenal dengan lagunya di Breakfast At Tiffany yaitu Moon River. Henry Mancini benar-benar sangat romantis dalam mengkomposisi semua karya-karyanya. Bahkan juga melodi Baby Elephant yang top dan sering dipake untuk menemani keluarnya gajah-gajah di sirkus dijaman kita kecil itu juga ciptaannya, hehehe…

Ohya, shoting Octopussy dimulai taon 1982 dengan Roger Moore sebagai James Bond nya dan merupakan film sensasional romantis atau bahkan satu-satunya film yang romantis. Tapi ada tapinya, film Octopussy yang beredar di Indo sini, sudah disensor abis-abisan. Hehehe. Masa adegan ciuman sederhana saja (ya rada mesra dikit sih, hehehe) dibuang semua, hehehe. Maklum lah di taon 1983an khan orang Indo masi primitiv. Padahal adegan di ranjang nya itu lho yang romantis, pake minum champanger dan bermesra-mesraan segala, sambil mendiskusikan gambar tatoo octopus di lengan nya sang cewe, hehehe… juga film Octopussy itu adalah film Bond pertama yang menampilkan Maud Adams (photo model) sebagai Bond girl untuk kedua kalinya. Di penampilan pertamanya Maud Adams maen secara apik dan anggun di The Man With The Golden Gun. Tapi si Maud Adams sekarang dah keriput sekali, aku liat di TV.

Nah, saking nge-fans nya sama itu serial, aku sampai pernah punya videonya, hehehe, direkam dari TV. Lumayanlah, karena dari keseringan nonton serial yang lucu itu (yang tentunya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa jerman), aku jadi bisa berakrab-ria dengan orang-orang jerman nya. Napa? Mudah saja, saking seringnya nonton, lama-lama kata-kata konyol dan lucu yang diucapkan Pierce Brosnan (yang jadi Remington Steele) itu sering kali keluar juga dari mulutku sewaktu berbicara dengan mereka. Hehehe. Alhasil orang men-stempel aku sebagai orang yang humoris dan pandai bergaul, hehehe. Ternyata ada manfaatnya nonton film edan seperti itu, hehehe.. maklum aku khan orang asing disana, dan orang jerman bukan seperti orang amerika yang ramah dan tak ragu untuk membantu, tapi orang jerman (di jerman nya) adalah orang-orang yang sombong dan hanya bisa akrab dengan orang yang fasih berbahasa mereka. Sama seperti orang Perancis, Swiss, dan Austria hehehe..

Waduh, kok jadi kepanjangan ya? Hehehe, biasa ngerumpi tentang film dan musik biasanya aku suka banget. Tapi kalo film hongkong, wah aku nyerah deh. Barusan juga nonton DVD Three Kingdoms – resurrection of the dragon bersmaa Andy lau, Sammo Hung, Maggie Q dan Vanness Wu, tapi aku sudah kebocanan setengah mati, hehehe..

Ada film horor yang lumayan, titelnya 1408, yaitu nomer kamar di New York City Hotel yang dikenal angker itu. Ceritanya sih diambil dari novel karangan Stephen King… tapi aku juga malas nontonnya, hehehe, bukan karena takut, tapi karena sudah tau ceritanya, hehehe…tapi kalo masi bobo sendiri, ya jangan deh, ntar jantungan malah muncul satu lagi berita duka di koran, hehehe…

Friday, August 8, 2008

Hidup Ini Singkat

Mood : merenung
Cuaca: berawan
Drink : air dingin penyejuk jiwa
Song : Menghapus Jejakmu dari Peterpan
Genre : lagu pop
Tanggal : 7 Agustus 2008

Dedikasi : Liem Ngeng Tjoe

Sore ini aku baca email yang mengabarkan kepergian seorang ibu dari temanku. Usianya sih sudah 70 taon dan meninggal karena kena kanker hati. Yah, bila dipikir semua dari kita akan mengalaminya.. cepat atau lambat...

Tapi selalu sedih sih, bila mendengar ada salah satu dari kita atau sanak saudara dari salah satu dari kita yang meninggal. Entah kenapa ya? Mungkin juga karena pasti ada begitu banyak kenangan yang tersisa di benak kita yang mengingat waktu- waktu dan masa-masa dimana dia ada di dunia bersama kita.

Mungkin dengan kepergian seseorang itu, segala rasa benci dan rindu akan sirna, aku tak tau. Tapi menurut adat istiadat di jerman, bila ada seseorang meninggal, maka kita tak elok bila membicarakan hal-hal yang buruk tentang nya. Bahkan juga bila yang bersangkutan meninggal karena bunuh diri.

Aku sendiri merasa perlu, menyebar luaskan berita duka seperti itu, tanpa menghiraukan berapa banyak pulsa yang kukorbankan untuk menelefon atau meng-SMS teman-teman dekat dari yang sedang kesusahan. Tanggapan orang berlaenan, banyak yang terus terang cuek saja. Jadi dianggap, oke aku sudah dengar dan kemudian tak berreaksi. Padahal, lebih etis bila kita tau, ada kenalan atau teman kita yang kesusahan, mestinya kita mau menunjukkan rasa simpati kita kepada yang ditinggalkannya.

Namun, ya kita khan hidup di alam yang penuh dengan ketidakpedulian, sehingga banyak juga yang bersikap tak peduli. Kadang aku mikir rada jahat. Tunggu saja waktumu akan tiba. Bila dikau yang kesusahan, aku pun takkan mau peduli dan kuharap semua yang laen takkan peduli denganmu.

Tapi semua itu kembali kepada setiap orangnya sendiri, bila dia merasa perlu untuk menyampaikan rasa ikut berduka cita, ya silakan, tapi bila tidak, juga terserah...hanya yang diatas yang tau..

Disini aku teringat pada petikan dari Alkitab dari kitab Mazmur, 27 di ayatnya yang kesepuluh: “Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun Tuhan menyambutku“ dan juga petikan dari Kitab Pengkotbah 3 di kedua ayatnya yang pertama yang berbunyi “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun dibawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meniggal ...“

Karena Tuhan sudah menetapkan maka aku percaya itu adalah yang terbaik dan Dia akan memberikan kekuatan kepada keluarga yang ditinggalkan untuk tabah menghadapi semuanya ini. Kiranya kenangan yang indah bersama nya akan menjadi kekuatan dan semangat yang baru untuk dapat memberikan kasih yang lebih lagi kepada orang-orang disekitar yang ditinggalkan saat ini, yang masih hidup. Amin

Walau kitapun sadar, tak ada yang kekal di dunia ini, dan semua akan berpulang pada waktunya, namun biar bagaimanapun juga kita semua adalah manusia yang lemah, yang bisa bersedih, bila kita ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi.

Semoga Tuhan melindungi dan menerima Mama dari Liem Ngeng Tjoe disininya dan menerima semua amal dan ibadahnya serta memberinya kehidupan yang kekal. Amin…

Semoga Tuhan melindungi dan mengasihi anggota keluarga dari Mama dari Ngeng Tjoe dan membimbing mereka, agar mereka tabah dan mampu menerima kenyataan ini. Amin.

Wednesday, August 6, 2008

Poirot

Mood : hepi
Cuaca: berawan
Drink : ice lemon tea
Song : Negeri di Balik Awan dari Katon Bagaskara
Genre : lagu pop
Tanggal : 6 Agustus 2008

Dedikasi : Hendro di Bali

Aku jadi ingat bahasa perancis jadi ingat sama novelnya Agatha Christie jaman dahulu. Ceritanya tuh buku novel kriminal yang pertama (dah sambil ambil ancang-ancang buat novel lagi nich, hehehe. Mode : novel writing ON) aku beli waktu aku kelas 6 SD, tapi malas bacanya, karena tebal sekali dan relativ sulit untuk dimengerti untuk inteligensi ku yang rendah ini.

Waktu di SMP baru aku baca (tepatnya setelah terbiasa membaca buku yang tebal-tebal Seri Petualangan punya Enid Blyton). Waktu itu aku terbiasa membaca nama detektiv swasta nya Agatha Christie itu seperti aku membaca nama dalam bahasa indo, yaitu Hercule Poirot, ya kubaca Poi-rot. Tapi Hendro ini membetulkan ejaan ku, dia bilang cara bacanya itu Poa-ro. Hehehe…

Baru setelah aku menetap di Jerman dan kebetulan aku tinggal di titik perbatasan antara Jerman, Belanda dan Belgia, maka aku pun bisa mendapatkan siaran TV nasional negara Belgia. Dari situ aku benar-benar seratus persen percaya kalo Hendro benar, karena aku dengar sendiri dari mulut orang-orang Belgia.

Waktu aku masi aktiv riset di Univ Aachen, di sana aku ada asisten kimia, namanya Madame Denise yang asli orang Belgia, dari Brussel. Dia sering ngerumpi sama aku kalo lagi senggang. Hehehe. Nah si Madame ini pernah cerita, kalo di Belgia ternyata banyak Monsieur Poirot, nama keluarga yang umum…hehehe… (kalo salah tulis bahasa Perancis nya, Lingna bisa bantu betulin, hehehe). Wah aku jadi kangen dengan sapaan Bonjour dan keramahannya nich tiap pagi, hehehe…

Ohya, aku disana bisa nonton film-film nya Agatha Christie yang versi original nya (buatan BBC awal taon 1990an) lewat TV nasionalnya Belgia lho, kalo di Jerman khan semua film itu diterjemahkan dalam bahasa jerman (jadi tanpa teks).

Di Indo sini rupanya tidak/belon masuk itu film, tapi kalo ada yang berminat membeli DVD nya, bisa coba buka halamannya www.amazon.com terus search pake “Poirot”, nanti khan ada penawaran dari DVD film itu. Taon 2005 menjelang kepulanganku ke Indo, aku sudah berencana membeli film-film itu. Kalo tidak salah untuk yang edisi taon 1990an, satu set itu 150 Euro (5 DVD, kalo tidak salah), semua ada sekitar 8 film berdurasi dua seperempat jam dan beberapa film-film singkat berdurasi 50an menit.

Maklum di Eropa (peraturan disana), biasanya dalam satu jam itu hanya bole diisi dua sampai tiga blok iklan tiap-tiap lima menitan. Jadi dalam satu jam bole diisi dua kali blok iklan, makanya durasinya 50 menit. Atau dengan kata laen, film hanya bole dipotong dengan iklan bila telah ditayangkan minimal 20 menit. Itu adalah tindakan perlindungan konsumen. Tidak seperti TV disini, tiap lima atau enam menit dipotong iklan, hehehe… maka tak heran bila orang di sini lebih memilih menonton DVD (bajakan), bila ada duit, hehehe… karena liat iklan itu buang-buang waktu, hehehe… tanya Dyni yang hobi nonton film sendirian di kamarnya, asik nonton DVD khan? Hahaha…

Kembali ke Poirot, di dalam novel nya khan Poirot digambarkan sebagai detektiv yang serius walau sangat ramah terhadap siapapun, terutama terhadap PRT. Nah dalam film-film nya, Poirot selalu digambarkan sebagai detektiv berwibawa dan sangat lucu dalam komentar-komentarnya. Hehehe. Baek itu di perfilman di taon 1940an (masi itam putih tentunya, tapi sayangnya Poirot digambarkan sangat konyol sekali dalam film nya The ABC Murder), 1960an, 1970an, maupun yang aku ceritakan tadi di taon 1990an. Penilaian subyektiv ku, paling bagus dan mengena itu, ya yang produksi taon 1990an ini.

Tapi masyarakat perfilman Eropa tidak tinggal diam. Di awal taon 2000an, novel Agatha Christie yang berjudul The Orient Express juga difilmkan lagi untuk kali kedua (yang pertama taon 1975 kalo tak salah). Tapi tentu saja lebih modern, barang yang ditemukan bisa ada stylus (alat bantuk penunjuk) dari PDA, ada laptop, ada video recorder. Walau semua itu tidak sesuai dengan apa yang digambarkan oleh Agatha Christie sendiri, namun alur cerita sih masi tetap sama (kalo keluarga Armstrong itu dibunuh oleh 12 orang yang mencerminkan 12 anggota juri di pengadilan).

Detektiv Poirot di dalam novel-novel Agatha sendiri paling banyak diperankan oleh almarhum Sir Peter Ustinov. Sir Peter Ustinov ini sebenarnya dengan badan bongsornya tentu saja tak cocok untuk peran Hercule Poirot nya Agatha Christie yang kecil dan berkepala bulat telur. Tapi nama tenarnya di kala itu yang membuat para produser film nekad memberikan peran legendaris itu kepadanya. Dalam petualangan Death on The Nile dan The Orient Express adalah dua dari sekitar sepuluh film Agatha Christie yang dibintangi olehnya, di taon 1960an dan 1970an.

Untuk info saja, sampai aku menulis email ini, kereta uap The Orient Express masi melayani rute Istanbul ke Paris sekali dalam sebulan, pulang pergi. Untuk ikut didalam kereta legendaris itu melewati Beograd di negara mantan Yugoslavia (seperti didalam novel Agatha Christie itu), kita harus booking beberapa bulan sebelonnya. Juga perjalanan itu sebetulnya tidak sangat spektakuler, tapi tentu saja sangat mahal. Bila ada yang berminat, coba saja googling di www.google.com dengan “orient express”.

Dari semua itu, perfilman Poirot yang paling mengena adalah dengan David Suchet yang memang berperawakan kecil dan berkepala benar-benar bulat telur. Untuk perannya itu, David Suchet bahkan bersedia dicukur botak seperti digambarkan oleh Agatha Christie dalam karyanya, hehehe.

Sayang Agatha Christie tak pernah bisa menonton adegan dari David Suchet ini, karena Lady Agatha Christie sudah meninggal 1972 setelah menuntaskan novel terakhirnya The Curtain yang diterbitkan sebagai novel Agatha yang terakhir, dimana Poirot digambarkan telah tewas bunuh diri (dengan cara menembak pelipis kepalanya sendiri) di dalam kasus yang diilhami oleh drama Othello karya William Shakespeare itu. Yang Agatha kenal adalah semua perfilman dari karyanya sebelon 1972an. Jadi seperti yang diperankan Sir Peter Ustinov misalnya.

Maka tak heran bila nama Poirot memang kemudian identis dengan nama Sir Peter Ustinov. Dan karenanya juga, Peter Ustinov warga negara Inggris berketurunan Russia yang menetap di Swiss sampai akhir hayatnya itu, mendapat gelar Knighthood dari Queen Elisabeth II, seperti juga Agatha Christie yang mendapatkan Order kehormatan dari Queen Elisabeth plus gelar kebangsawanan Lady, walau pun gelar Lady juga sudah bisa dia dapat dari suami nya yang bergelar Lord dan merupakan seorang arkeolog terkenal di Inggris (kalo tidak salah juga expert dari British Museum).

Penggemar Agatha Christie pasti protes, karena aku hanya mengulas Poirot disini, walau masi ada empat detektiv Agatha laennya. Tapi ya itu, dari 112 novel Agatha yang difilmkan hanya novel Miss Marple (itam putih di taon 1940an, seperti jam sekian dari stasiun Paddington dll) dan M. Hercule Poirot.

Saturday, August 2, 2008

Suwarawati

Mood : suntuk
Cuaca: cerah tak berawan
Drink : jasjus dingin
Song : 11 Januari dari Gigi
Genre : lagu pop
Tanggal : 1 Agustus 2008

Dedikasi : Suwarawati di Surabaya

Suntuk nich aku lagi suntuk. Napa? Ya itulah, tenyata masi ada juga salah satu temanku yang punya pemikiran antik dan mengarah ke egois. Benernya aku tak menyangka sih, bila dia punya pemikiran demikian, karena aku telah menganggapnya bahwa pemikirannya mestinya sudah modern, karena dia lama tinggal di luar negeri, sama dengan aku.

Tapi ya, aku mesti akui, hari ini aku sangat kecewa padanya. Tapi mau apa lagi? Kadang kita tak bisa tau atau menyangka, bila ada dari teman kita yang sifatnya ternyata tak sesuai dengan yang kita bayangkan. Padahal kita merasa sudah mengenalnya sejak lama.

Dan di dalam situasi seperti ini, reaksiku jelas sama, dari dulu juga begitu. Aku langsung menegurnya. Aku bukan orang yang memendam rasa dendam atau semacamnya, tapi aku adalah orang yang explosiv yang berpendapat, jika sudah ya sudah.

Mungkin lebih baek begitu daripada orang yang menahan amarahnya di dalam hatinya berlama-lama. Seperti aku dulu pernah bahas setaon yang lalu di blog ku ini, waktu membahas film komedi Anger Management. Mungkin lebih baek orang extrovert yang kalo ada masalah langsung marah daripada orang yang introvert yang meledaknya di kemudian hari.

Tapi dampak dari suatu permasalahan seperti itu lho, bisa buat aku bete seharian. Maksudku tentunya bukan bete yang artinya beol terus. Hehehe. Tapi aku sangat bersyukur, hari ini aku ada Suwarawati, teman lawas ku yang mau sependapat dengan aku. Ya, kadang-kadang memang menyenangkan bila kita punya teman seperti dia.

Jujur aja, mungkin karena profesinya sebagai event organizer itu yang membuatnya mengerti duduk permasalahannya. Untunglah. Bila saja semua teman-teman ku seperti dia, maka akan sangat mudah untuk menyelenggarakan acara ini dan itu, hehehe…

Benernya bukan hanya dia sih yang mau mengerti, masi ada Belina, Ratna Kencanawati dan Elly tentunya, hehehe. Tapi Suwarawati adalah orang yang pertama sore ini berkomunikasi denganku dan kita membahasnya lebih dahulu. Bole percaya atau tidak, ngobrol sama dia ini bisa membuat orang jadi lupa makan dan mandi. Hehehe. Ngocehnya sih sekitar dua jam-an, tapi di saat magrib, dimana aku biasa nonton sinetron Suami-Suami Takut Istri, hehehe.

Tapi tak apalah, asik juga sih ngoceh dengannya, hehehe… thank you Suwara…

Wednesday, July 30, 2008

Pemadaman Bergilir

Mood : berfikir
Cuaca: cerah
Drink : teh jasmin
Song : Salah dari Lobow
Genre : lagu pop
Tanggal : 29 Juli 2008

Dedikasi : ---

Ada pengumuan akan diadakan “Pemadaman Bergilir“ untuk daerah Surabaya, wah wah wah, mati lampu lagi. Payah deh. Gimana sih PLN ini?

Katanya PLTU nya tak ada supply batubara karena penyuplai batubara nya ogah kasi barang tanpa dibayar. Wadow, bagaimana nih manajemen nya PLN, kok hobinya selalu merugikan penduduk yang rajin membayar rekening listrik saja? Aneh khan, padahal bila kita sendiri membayar tepat waktu, maka kita juga berharap bila layanan dari PLN nya sendiri juga bisa seperti saat ini atau syukur-syukur bisa ditingkatkan.

Orang memang tidak melihat, kenapa PLN bisa menunggak pembayaran pembelian batubara, padahal orang goblok juga tau, kalo barang tidak dibayar ya artinya supply barang baru tidak bisa datang lagi. Mungkin juga yang bertugas di bagian pembelian dan pembayaran itu orang-orang jawa, karena orang jawa terkenal paling suka menunggak. Nah kalo mereka menungggak sehingga pembangkit listrik mereka tidak bisa dioperasikan, siapa yang rugi? Ya masyarakat.

Aku pribadi tidak percaya kalo PLN tidak punya uang, kemungkinan besar sih mereka biarkan uang itu di dalam bank untuk dibungakan dan mereka bisa korupsi dari bunganya. Ini masalah yang serius yang harus dipikirkan baek-baek untuk pengembangan pertumbuhan ekonomi di negeri ini. Maklum di jaman modern, semua industri khan menggantungkan diri kepada PLN.

Apalagi di saat BBM dinaekkan harganya oleh pemerintah tanpa menghiraukan jeritan dan tangisan rakyat kecil. Bahkan pakar-pakar ekonomi pun sudah me-wanti-wanti pemerintah untuk menundah kenaekan harga BBM, karena masalah yang dihadapi oleh rakyat kecil sudah sangat banyak.

Mulai dari konversi Minyak Tanah ke Gas LPG yang tidak mulus jalannya, sampai kepada kenaekan semua harga bahan pangan. Kalo begini terus, aku sendiri juga heran, kenapa tidak ada demo lagi? Padahal harga minyak bumi di dunia sudah anjlok tajam?

Yang paling lucu, aku teringat ada anggota parlemen yang berusaha meyakinkan masyarakat kalo kualitas minyak bumi mentah kita itu sangat tinggi. Padahal yang benar adalah sebaliknya. Minyak Bumi Mentah Indonesia ini sangat muda usianya, jadi tidak sangat berharga bila dijual dan diolah saat ini. Paling tepat ya dibiarkan dulu, untuk beberapa puluh taon kedepan, baru disedot. Namun era Soeharto lah yang memulai menyedotannya.

Yaitulah, akhirnya bangsa ini tergantung dari harga minyak bumi yang ditawarkan di pasar bursa dan rakyatnya ikutan menderita. Lucu ya bila diingat, Indo ini adalah negara anggota OPEC penghasil minyak bumi, namun rakyatnya sendiri kekurangan minyak tanah, padahal minyak tanah bukanlah hasil terbaek dari penyulingan minyak bumi, hehehe. Ya, mungkin tingkat kebodohan masyarakatlah yang saat ini dimanfaatkan oleh pemerintah. Salah sendiri kenapa memilih pejabat-pejabat itu untuk membodohi semua orang, hehehe...

Kurasa sudah saatnya bagi kita semua untuk berpikir ulang...

Mengenai Pemadaman Bergilir tadi, aku sudah siap. Lilin, korek api, lampu darurat dan batere cadangan sudah kusiapan. Jadi Pemadaman Bergilir sudah kuantisipasi, walau aku berharap kalo PLN bisa bertindak rasional dan tidak memadamkan listrik di tempat tinggalku, karena di sekitarku hanyalah perumahan penduduk biasa dan banyak rumah kosong. Tak ada untungnya bagi PLN bila mereka memadamkan listrik di daerah ku, hehehe, lebih baek di pusat-pusat perbelanjaan di pusat kota sana, karena penghematan yang mereka peroleh akan lebih banyak lagi.

Tuesday, July 29, 2008

Satu Lagi Salah Kaprah Di Istilah Handphone

Mood : hepi
Cuaca: cerah
Drink : teh jasmin
Song : Janjimu Seperti Fajar dari Nikita
Genre : lagu pop
Tanggal : 28 Juli 2008

Dedikasi : pembuat headset

Jaman sekarang siapa sih yang kenal istilah Headset? Paling juga istilah yang lebih populer adalah Handsfree. Namun sebenarnya kedua istilah itu memang ada, hanya saja mengacu kepada dua alat elektronik (dalam hal ini perangkat tambahan untuk hape) yang berbeda.

Headset adalah perangkat audio yang berfungsi sebagai earphone dan sekaligus sebagai microphone. Dan perangkat earphone serta microphone itu dihubungkan dengan kabel. Ini berbeda dengan Handsfree. Handsfree adalaha perangkat yang sama namun tanpa kabel dan biasanya adalah perangkat bluetooth yang dipake di mobil-mobil. Di luar negeri, mengemudi sambil menelefon itu dilarang dan ancaman hukumannya adalah pencabutan surat ijin mengemudi serta keharusan untuk mengikuti tes untuk orang idiot. Ya jelaslah, bila sudah dilarang namun tetap dilanggar, apalagi membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang laen, itu namanya orang idiot. Hehehe... tentunya semua ini tidak berlaku di Indo, karena disini khan semua orang suka melanggar hukum, apalagi penegak hukumnya biasa terima sogokan juga, hehehe...

Nokia sudah membantu banyak di dalam penomeran seri dari perangkat-perangkatnya. Misalnya headset selalu memiliki seri HS (perhatikan saja di headset kita bila headset kita itu ori). Sedangakan untuk handsfree ada sendiri, yaitu yang berseri HF. Namun ya karena pengucapan handsfree lebih mudah ketimbang headset untuk lidah orang Indo, maka istilah handsfree lebih populer, padahal itu salah kaprah dan sayangnya orang Indo sangat sulit untuk dibetulkan di lafal pengejaannya, tapi ya salah sendirilah, hehehe. Aku jadi teringat istilah “supply” di “power supply” yang mestinya dibaca supplai, namun banyak dibaca “saplei” oleh orang-orang idiot itu, hehehe. Apa kata penyanyi dari grup legendaris Air Supply bila mereka disebut dengan istilah “Er sapplei”? hehehe… wah bisa-bisa mereka tidak mau manggung di sini lagi, hehehe…

Ada satu tips lagi, bila kita sering ngobrol lama, lebih baek kita cari hape yang prosesor nya lebih cepat. Maklum semua hape CDMA khan biasanya menjadi panas karena proses mengkode dan men-dekode yang dilakukan prosesornya itu yang menguras tenaga.

Dan hape merk Nokia itu hanya menang nama saja, tapi hape Nokia biasanya hanya diperlengkapi dengan prosesor yang lambat (untuk memaksimalkan keuntungan). Maka kalo kita mau beli hape yang tidak cepat menjadi panas, ya beli saja hape merk Motorola yang (saat ini) prosesornya sedikit lebih modern dan cepat dalam hitungan MHz nya ketimbang merek Nokia, Samsung atau yang laennya.

Karena kondisi hape yang memanas itu kurang baek untuk tangan atau telinga kita, maka aku anjurkan untuk memakai “earphone“ atau istilah tepatnya itu headset dan bukan handsfree. Hehehe... semoga bermanfaat...

Monday, July 28, 2008

Batere Terkuat

Mood : hepi
Cuaca: cerah
Drink : teh jasmin
Song : Janjimu Seperti Fajar dari Nikita
Genre : lagu pop
Tanggal : 27 Juli 2008

Dedikasi : pembuat BLD-3

Akhirnya, ya akhirnya aku beli batere untuk Nokia 6585 ku, hehehe. Lama sudah handphone ku itu menemaniku, mulai dari desember 2005 sampai sekarang ya kira-kira ada tiga puluh bulanan. Dengan rekor life timer yang lebih dari seribu lima ratus jam pembicaraan, jadi rata-rata lima puluh jam sebulan, batere BLD-3 ku itu sungguh luar biasa. Hehehe...

Aku bandingkan dengan batere BL-5C ku yang kupasang di handphone GSM ku, wah dalam dua taon pasti deh sudah harus dibuang, padahal BL-5C khan kapasitas nya lima puluh persen lebih tinggi ketimbang BLD-3. Memang sih ditinjau dari segi lamanya pembicaraan untuk telefon, BLD-3 yang hanya mampu bertahan maksimal seratus menit itu kalah jauh dibandingkan dengan BL-5C yang bisa mencapai lebih dari dua ratus jam. Namun entah kenapa ya, BL-5C itu di dalam penggunaannya kok bisa kalah dengan BLD-3, padahal sama-sama terbuat dari Lithium-Ion?

Anhe juga? Kupikir apa karena BLD-3 itu masi buatan Eropa Timur, dalam hal ini Republik Cekoslowakia? Sedangkan BL-5C ku itu buatan China dan Japan? Hehehe. Payah deh kalo memang hanya tergantung dari kualitas kontrol di di negara-negara itu, hehehe...

Paling tidak aku tak tau, gimana itu bisa terjadi. Tapi yang penting aku hepi karena tidak harus lebih awal membeli batere hape baru. Mahal sih jaman sekarang. Daripada beli yang tidak ori, aku lebih memilih yang ori. Bukan apa-apa sih, hanya saja, siapa yang bisa menjamin, kalo yang tidak ori itu tidak bisa meledak tiba-tiba? Hehehe, bukan nakut-nakutin, tapi sayang handset nya (baca: handphone) khan dalam hal ini?

Tapi yang jelas aku baru membuang satu BL-5C karena sudah hamil. Hamil itu yang kumaksud, menjadi besar ditinjau dari segi fisiknya. Karena reaksi kimia yang ada di dalamnya sudah banyak yang irreversibel sehingga mereka menjadi menggumpal di dalamnya. Dan itu pula yang nantinya akan mengakibatkan ledakan dari batere.

Dan batere BLD-3 ini yang cikal bakal aku buang. Namun karena kondisi kehamilannya belon tua, hehehe, maka dia kujadikan batere cadangan dulu, maklum khan PLN sudah woro-woro untuk mengadakan pemadaman bergilir, sejak manajemen mereka kacau balau itu, sehingga merugikan masyarakat luas. Sehingga semua batere cadangan harus sudah diisi penuh (atau paling tidak dua pertiganya, karena kondisi penuh di batere yang tidak digunakan untuk waktu yang lama malah bisa membuat bahan-bahan kimia di dalamnya mengalami “kematian“ karena “kebekuan kimia“) dan lebih sering digilir, supaya amannya.

Kembali ke life time dari batere handphone. Paling tidak bisa kita perhatikan sendiri bila waktu pembicaraan kita makin lama makin singkat karena batere abis dan kita terpaksa makin sering mengisi ulang batere, nah itu lah tanda-tanda kalo life time dari batere kita sudah hampir mendekati masa-masa koit.

Ada rules of thumbs yang mengatakan, kalo batere Lithium Ion itu bisa di-recharge sampai lima ratus kali. Ada benarnya sih itu, tapi hanya berlaku untuk batere yang fisiknya seperti batere handphone atau batere telefon yang laen dan biasanya tidak berlaku untuk batere jenis AAA, AA maupun Batere Mono. Karena batere berseri A ini pembuatannya banyak yang diproses secara “keliru“ (tercium lagi nich pemaksimalan keuntungan dari perusahaan pembuatnya), dan oleh karenanya biasa nya hanya mampu di-recharge sampai seratus kali. Jadi jangan heran bila kita mempunyai batere yang cepat melemah kondisinya, hehehe...

Di BLD-3 ada terdapat satu lagi indikator yang diletakkan disamping interface kontak. Dia itu berupa sebuah strip warna merah di tengah yang makin lama akan makin melebar. Bila seluruh permukaan indikator sudah dipenuhi warna merah muda, itu tandanya batere kita sudah hampir tamat. Tapi sayang sekali, indikator seperti itu sudah lama ditiadakan di batere-batere yang baru.

Dari kemasan BLD-3 yang baru kubeli, aku baru tau kalo batere itu juga digunakan di beberapa handset lama seperti Nokia 2100, 3200, 3300, 6220, 6610, 6610i, 7250 dan 7250i. Pantas saja batere BLD-3 termasuk mudah dicari dipasaran dan harganya lumayan terjangkau untuk kantong setiap pengguna ponsel.

Aku bersyukur deh punya batere yang lumayan awet itu, semoga batere baruku itu juga bisa bertahan sampai tiga puluh bulan dengan masa terbang lebih dari seribu lima ratus jam lagi, hehehe...padahal bodi dari handphone ku sudah cacat dimana-mana karena seringnya jatoh, hehehe... ohya, sering jatoh itu juga tidak baek untuk batere lho, tapi efeknya tidak se-negativ bila handphone kita yang jatoh dan pecah, hehehe...

Sunday, July 27, 2008

Kunjungan Kejutan

Mood : hepi
Cuaca: cerah
Drink : cleo, air mineral beroksigen
Song : 11 Januari dari Gigi
Genre : lagu pop
Tanggal : 26 Juli 2008

Dedikasi : Oey Se Liep dan Vennyta

Hari yang cerah nich, tiba-tiba saja suara bel rumah berbunyi. Waktu kujenguk tak taunya Vennyta dan Se Liep yang datang. Betapa kagetnya aku, karena setauku Se Liep yang tinggal di Balikpapan itu sedianya baru akan muncul di pertengahan Agustus menurut jadwal. Tapi lho kok, sekarang sudah nongol?

Tapi tak apalah, kejutan itu sangat menyenangkan bagiku. Rupanya Se Liep sudah tak tahan dan kangen pada Vennyta nya yang rencananya akan dinikahi dan diboyong ke Balikpapan, hehehe...iya itulah virus cinta, hehehe, maklum ajalah, aku sendiri khan juga sudah pernah mengalaminya, hehehe...

Ceritanya itu, saking kengennya Se Liep dia jadi nekat nongol lagi di Surabaya (walau dia semestinya menjaga toko sepedanya di Balikpapan) dan ingin kembali menjalin kasihnya dengan sang pujaan hati, hehehe. Dan lucunya itu, Se Liep sangat ingin mempunyai foto berdua dengan Vennyta, tapi Vennyta menolak. Tapi kita khan tak kalah akal, di suatu kesempatan, bila mereka berhasil difoto bersamaan, walau tak berdekatan, maka dengan bantuan Photoshop pasti mereka berdua bisa disatukan, hehehe. Tunggu waktu saja.

Tapi bagus begitulah, Make Love Not War kata the Beatles. Hehehe. Tapi kejutan hari ini benar-benar membuat aku jadi hepi. Apalagi ditambah dengan kunjungan mendadak dari adekku dan familinya. Mereka mampir dan mau memandikan anak kembarnya, wuih, jadi tambah hepi aku hari ini. Maklum juga dah lama tidak ketemu sama ponakan kembarku yang mengemaskan itu, hehehe...

Kedua ponakan kembarku itu makin lama makin lucu saja. Sekarang mereka sudah pandai ngoceh. Bahkan iparku juga cerita kepadaku, kalo anaknya itu sudah bisa menegur mamanya sendiri, hehehe. Ya itulah namanya perkembangan. Aku juga teringat kepada ponakanku yang satunya lagi. Sewaktu dia berusia tiga taon, dia juga pandai berbicara.

Memang aku sadar sekarang, punya ponakan kembar itu hepinya dobel juga. Khan bukan hanya satu yang bisa digodain, tapi ada dua. Apalagi mereka sudah bisa bersaing sekarang, yang ini minta digendong dan yang laennya juga minta digendong. Tapi paling suka kalo mereka cium, wah sepertinya benar-benar tulus deh, hehehe, bahkan dengan segala kekuatan mereka mendorong mukanya ke pipi orang yang dicium. Hehehe... sunggguh membuatku menjadi kangen berat bila lama tak berjumpa, hehehe...