Thursday, August 14, 2008

Lego di Sinar Supermarket

Mood : hepi
Cuaca: segar
Drink : air dingin penyejuk jiwa
Song : Me and You and The Dog Named Boo dari Lobo
Genre : lagu pop
Tanggal : 14 Agustus 2008

Dedikasi : Manager Gerai Lego di Sinar Supermarket

Seperti (hampir) tiap sore, bila aku harus menyeprot rumahku guna membebaskan diri dari binatang-binatang berukuran 2 milimeter yang mempunyai hobi menyedot darah, maka aku menyempatkan diri untuk mampir ke Sinar Supermarket untuk sekedar melihat koleksi buku di Potlot ataupun koleksi Lego di gerai barunya disana.

Selaen dari itu, aku juga biasa cari makanan, baek untuk dinner maupun untuk menemaniku bekerja di jam-jam pocong alias lewat tengah malam. Sering kali juga aku kesana untuk melihat-lihat siapa atau ada nomer-nomer telefon yang diobral atau mencari-cari pulsa murah atau juga untuk sekedar melirik nomer-nomer yang lumayan cantik dan tidak dikenali oleh penjualnya.

Misalnya saja, aku barusan ini mendapatkan nomer 757121 yang sangat menggiurkan untuk dibeli. Murah lagi, hanya 8000 rupiah dengan pulsa 10000 rupiah. Siapa yang tak mau? Atau juga aku sering dapat kartu-kartu perdana murah yang hanya dijual antara 5000 dan 7500 rupiah dengan isian pulsa 10000. Siapa yang tak mau? Hehehe...

Nah tadi sore, aku ada jalan-jalan ke gerai nya Lego. Di sana aku bertemu dengan Manager Lego yang ternyata masih mahasiswa semester akhir dari fakultas ekonomi manajemen Unair Surabaya.

Dari dia, aku banyak belajar tentang Lego itu sendiri. Ternyata kebanyakan dibuat di negara Eropa Timur dan diimpor ke Indo, sehingga harga Lego itu mahal. Tapi bila kita beli di Singapore harganya bisa lebih murah lagi, maklum saja, ongkos transportasi nya itu mungkin yang mahal.

Pusat dari Lego sendiri ada di Denmark. Di Indonesia semua dilayani lewat kantor cabang di Jakarta dan di Surabaya ini sejak empat bulan terakhir, Lego membuka gerai Lego di Sinar Supermarket Jemursari, Sinar Supermarket Bintoro dan juga di Pakuwon Trade Center. Sementara di Galaxi Mal dan di Tunjungan Plasa, Lego dijual melalui partner mereka di Toy City dan Sogo.

Terus terang aku sampai terkagum-kagum melihat harga-harganya. Sampai jutaan. Apalagi yang tipenya Mindstorm itu bisa sampai empat juga karena di dalamnya itu terdapat mikroprocessor kecil lengkap dengan sensor seperti infrared sensor, speaker, dan sensor-sensor laennya dan juga controlling software yang nantinya semuanya bisa disusun menjadi robot yang bisa diprogram dari komputer.

Aku jadi teringat kepada kompetisi robot dari Universitas-Universitas di Indo sini, dimana controller nya tak dibuat sendiri namun dibeli dan diambil dari modul-modul seperti Mindstorm itu. Namun semuanya lumayan menarik sih untukku, karena aku dulu juga melalukan controlling memakai software LabVIEW untuk membuat mesin pengkarakterisasikan solar cells dan juga untuk semua percobaan-percobaanku di laboratorium optik ku dulu sewaktu aku masi riset di Jerman.

Bukan hanya barang yang dijual disana yang sangat menarik hatiku, tapi karakter sang Manager. Dia terkesan sangat simpatik dan tergolong orang yang tunduk bila aku ajari, hehehe. Mungkin juga karakter ku sebagai dosen mencuat kembali. Aku dengan segala senang hati menceritakan pengalamanku waktu bekerja di Jerman, baek di perusahaan Jerman sendiri maupun di perusahaan Jepang (Mitsubishi), terutama dari segi manajemen nya.

Karena ternyata sang manager tergolong orang yang cerdas, dan mempunyai IPK tiga koma lima di Unair, maka aku segera memberikan dia tips untuk mencari dan mendapatkan beasiswa untuk jurusan program Strata dua di Australia. Aku memberinya banyak referensi dan apa saja yang harus dia lakukan. Karena menurutku, sayang sekali bila seorang yang cerdas, namun dia mengakhiri karirnya hanya sebagai manager cabang saja.

Ya semoga dia berhasil dan aku akan ikut gembira untuk kesuksesannya..