Mood : berfikir
Cuaca: cerah
Drink : teh jasmin
Song : Salah dari Lobow
Genre : lagu pop
Tanggal : 29 Juli 2008
Dedikasi : ---
Ada pengumuan akan diadakan “Pemadaman Bergilir“ untuk daerah Surabaya, wah wah wah, mati lampu lagi. Payah deh. Gimana sih PLN ini?
Katanya PLTU nya tak ada supply batubara karena penyuplai batubara nya ogah kasi barang tanpa dibayar. Wadow, bagaimana nih manajemen nya PLN, kok hobinya selalu merugikan penduduk yang rajin membayar rekening listrik saja? Aneh khan, padahal bila kita sendiri membayar tepat waktu, maka kita juga berharap bila layanan dari PLN nya sendiri juga bisa seperti saat ini atau syukur-syukur bisa ditingkatkan.
Orang memang tidak melihat, kenapa PLN bisa menunggak pembayaran pembelian batubara, padahal orang goblok juga tau, kalo barang tidak dibayar ya artinya supply barang baru tidak bisa datang lagi. Mungkin juga yang bertugas di bagian pembelian dan pembayaran itu orang-orang jawa, karena orang jawa terkenal paling suka menunggak. Nah kalo mereka menungggak sehingga pembangkit listrik mereka tidak bisa dioperasikan, siapa yang rugi? Ya masyarakat.
Aku pribadi tidak percaya kalo PLN tidak punya uang, kemungkinan besar sih mereka biarkan uang itu di dalam bank untuk dibungakan dan mereka bisa korupsi dari bunganya. Ini masalah yang serius yang harus dipikirkan baek-baek untuk pengembangan pertumbuhan ekonomi di negeri ini. Maklum di jaman modern, semua industri khan menggantungkan diri kepada PLN.
Apalagi di saat BBM dinaekkan harganya oleh pemerintah tanpa menghiraukan jeritan dan tangisan rakyat kecil. Bahkan pakar-pakar ekonomi pun sudah me-wanti-wanti pemerintah untuk menundah kenaekan harga BBM, karena masalah yang dihadapi oleh rakyat kecil sudah sangat banyak.
Mulai dari konversi Minyak Tanah ke Gas LPG yang tidak mulus jalannya, sampai kepada kenaekan semua harga bahan pangan. Kalo begini terus, aku sendiri juga heran, kenapa tidak ada demo lagi? Padahal harga minyak bumi di dunia sudah anjlok tajam?
Yang paling lucu, aku teringat ada anggota parlemen yang berusaha meyakinkan masyarakat kalo kualitas minyak bumi mentah kita itu sangat tinggi. Padahal yang benar adalah sebaliknya. Minyak Bumi Mentah Indonesia ini sangat muda usianya, jadi tidak sangat berharga bila dijual dan diolah saat ini. Paling tepat ya dibiarkan dulu, untuk beberapa puluh taon kedepan, baru disedot. Namun era Soeharto lah yang memulai menyedotannya.
Yaitulah, akhirnya bangsa ini tergantung dari harga minyak bumi yang ditawarkan di pasar bursa dan rakyatnya ikutan menderita. Lucu ya bila diingat, Indo ini adalah negara anggota OPEC penghasil minyak bumi, namun rakyatnya sendiri kekurangan minyak tanah, padahal minyak tanah bukanlah hasil terbaek dari penyulingan minyak bumi, hehehe. Ya, mungkin tingkat kebodohan masyarakatlah yang saat ini dimanfaatkan oleh pemerintah. Salah sendiri kenapa memilih pejabat-pejabat itu untuk membodohi semua orang, hehehe...
Kurasa sudah saatnya bagi kita semua untuk berpikir ulang...
Mengenai Pemadaman Bergilir tadi, aku sudah siap. Lilin, korek api, lampu darurat dan batere cadangan sudah kusiapan. Jadi Pemadaman Bergilir sudah kuantisipasi, walau aku berharap kalo PLN bisa bertindak rasional dan tidak memadamkan listrik di tempat tinggalku, karena di sekitarku hanyalah perumahan penduduk biasa dan banyak rumah kosong. Tak ada untungnya bagi PLN bila mereka memadamkan listrik di daerah ku, hehehe, lebih baek di pusat-pusat perbelanjaan di pusat kota sana, karena penghematan yang mereka peroleh akan lebih banyak lagi.